Anda di halaman 1dari 9

Implementasi Model “ASYIK” dalam menumbuhkan semangat belajar

pada kelompok B di RA PUSPA PERTIWI Lubang Buaya


Rini widiastuti, Sera Fitriawati, Alifia fathihah rahma, Nadya Nur Fadliyah, Sri Watini
rinisandie@gmail.com serafitriawati2212@gmail.com alifiarahmaf95@gmail.com
nadyyanur@gmail.com sriwatini@panca-sakti.ac.id

ABSTRAK
Masa golden age adalah masa keemas anak usia dini dari usia 0 sampai 6 tahun, usia ini
merupakan periode yang amat penting bagi seorang anak. Pendidikan pada anak usia
dini tersebut sangat menentukan tahapan perkembangan selanjutnya. Pada masa ini
semangat anak dalam belajar sangat di butuhkan karena berpengaruh pada
perkembangan anak tersebut, maka dari itu di butuhkan implementasi model ASYIK
dalam menumbuhkan semangat belajar anak. Berdasarkan observasi penelitian
kelompok B di RA PUSPA PERTIWI terlihat beberapa anak yang kurang
bersemangat dalam pembelajaran, menumbuhkan semangat anak dapat dilakukan
dengan pengenalan metode ASYIK yang merupakan metode model baru yang
dikembangkan oleh Sri Wartini yang telah mendapat hak cipta intelektual dengan
nomer pencatatatan 0002020003 dari kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia pada tanggal 6 Juni 2014. Pada “Reward Asyik” dengan
diharapkan mampu memberikan motivasi atau semangat dalam belajar anak berupa
kata kata. “Aku Bisa, Aku Hebat, Aku Berhasil. Yes!!. Pemberian “Reward Asyik”
digunakan peneliti pada kelompok B usia di 5-6 Tahun dengan jumlah peserta didik 21
anak. “Reward Asyik” digunakan setelah anak selesai mengerjakan tugas dengan
terlebih dahulu guru mengatakan “katakan” kemudian anak didik menyahut sambal
menunjuk ke dirinya “Aku Hebat, Aku Bisa, Aku Berhasil, Yes!!. Dari pengamatan
disimpulkan ternyata pemberian “Reward Asyik” sangat membuat anak senang dan
bersemangat.

Kata Kunci: Model ASYIK, Semangat Belajar, RA


ABSTRACS
The Golden age is the is the golden age of early childhood from 0 to 6 years old, this age
is the very important period for a child. Education in early childhood is very
determining the next stage of development. At this time the enthusiasm of children in
learning is needed because it affect the davelopment of this children, therefore it
necessary to implement the ASYIK model fostering children’s learning enthusiasm.
Based on research observations of group B at RA PUSPA PERTIWI, it can be seen that
some children as are less enthusiastic about learning, growing children’s enthusiasm
can be done by introducing the ASYIK method which is a new model method developed
by Sri Wartini who has received intellectual property rights with registration number
0002020003 from the ministry of law and human rights of the Republic of Indonesian
on June 6 2014, Thhe “Fun Reward” are expected to be able to provide motivation or
enthusiasm for children’s learning in the form of the words “I Can, I great, I’m
Succesful. Yess!!” Giving “Fun Reward” was used by researchers in group B aged 5-6 years
with a total 21 students. “Fun Reward” is used after the child has finished doing the task
with the teacher first saying “say” then the student replies while pointing to himself “I’m
Great, I Can, I’m Successful. Yess!!” From a meaningful engagement, it turns out that
giving “Fun Gifts” really makes children happy and excited.
Keyword: ASYIK Models, Eager To Learn, RA

I. PENDAHULUAN
RA adalah kepanjangan dari Raudhatul Athffal yang di ambil dari bahasa Arab. Raudhatul
artinya taman, sedangkan Athffal artinya kanak-kanak. RA Merupakan jenjang Pendidikan
anak usia dini ( 4-6 tahun ) dalam Pendidikan formal dibawah naungan Kementrian Agama,
yang setara dengan TK ( Taman kanak-kanak). Masanya anak-anak adalah bermain sambil
belajar, melalui bermaian anak di ajak untuk bereksplorasi,menemukan dan memanfaatkan
benda-benda yang ada di sekitarnya di mana anak anak akan menuangkan semua
imajinasinya disana.
Mendekatkan diri kepada anak-anak dengan mencoba mengenalkan Model Bermain “
ASYIK” dengan rewart yel-yel , Model Bermain ASYIK merupakan inovasi pembelajaran
model baru dan sangat bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran di RA yang di kembangkan
oleh Sri Watini yang telah mendafatkan hak paten karya cipta dari Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dalam Model ASYIK ini ada rewart kata-kata “ Aku
Bisa, Aku Hebat, Aku Berhasil Yess” membuat anak menjadi termotivasi,senang dan
semangat dalam melakuakan kegiatan bermain.Penulis berharap Model pembelajaran dengan
model “ASYIK” anak kelompok B Usia 5-6 Tahun dengan jumalah murid 21 dapat di
terapkan dalam kegiatan bermain dan belajar sehari-hari

Anak usia dini akan menyerap berbagai informasi yang di terima selama bersosialilasi
dengan lingkungan. Pengalaman yang di dapat anak akan berpengaruh dan menentukan
kemampuan anak dalam mengadapi tantangan hidup yang akan datang. Proses pemberian
rangasangan agar potensi anak berkembang secara optimal (Wibawati & Watini 2022 ).
Pendidikan adalah usaha pengembangan kemampuan anak supaya tumbuh dan berkembang secara
optimal. Hakikat Pendidikan anak usia dini merupakan proses pemberian stimulasi supaya
pengembangan aspek-aspek kemampuan yang ada pada anak dapat berkembang secara optimal.
Sekarang inilah anak sedang mengalami masa golden age atau masa keemas an dimana sel syaraf
otak sedang mengalami laju perkembangan yang sangat pesat (Hulukati & Watini 2022) . Pencapaian
Perkembangan anak usia dini sangat berpengaruh dari peranan penting orangtua di linkungan
keluarga dan lingkungan sekolah karna yang ditiru pertama kali adalah orang tua yang berada
dekat dengan anak.
Anak Usia Dini merupaka aset paling berharga untuk keluarga, agama dan bangsa, Anak
juga merupak generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang jika ingin melihat suatu
bangsa yang maju di masa yang akan datang maka Pendidikan Anak Usia Dini harus
diperhatikan mulai dari sekarang, pembelajaran AHLAK dan AKIDAH sangat penting
ditanamkan kepada anak usia dini di rumah maupun di sekolah. Awal pembelajaran anak
adalah di rumah semua kegitaan yang di lakukan oleh orang dewasa akan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan anak dari sosial, budaya dan cara anak berkomunikasi dengan
linkungan sekitar. Pendidikan adalah usaha pegembangan kemampuan anak agar supaya
dapat tumbuhan dan berkembang secara optimal. ( Menurut sriwatini 2016) dalam bukunya
menulis tentang kecerdasan music merupakan kemampuan untuk
menikmati,mengamati,membedakan,mengarang,membentuk,dan mengekspresikan bentuk bentuk
music.kecerdasan ini meliputi kepekaaan terhadap ritme,melodi dan timbre dari music yang
didengar,pada kesempatan ini penulis mengembangkan bagaimana mengekpresikan model ‘’ASYIK”
ini dengan menggunakan reword yel yel ASYIK sesuai ritme yang diberikan untuk melatih perhatian
anak,sehingga dalam penerima materi belajar anak tetap bersemangat dan tetap
berkonsentrasi ,sehingga dalam menerima pelajaran anak merasa tetap bersemangat.kecerdasan
music merupakan kemampuan mendengar, mengamati,memilah,berhayal,membuat serta
mengekspresikan berbagai bentuk music ,kecerdasan music ini merupakan kemampuan sensibilitas
terhadap ritme,melodi dan timbre dari music yang di dengar,sehingga anak sangat senang riang dan
bangga jingga diberi pujian tentunya bila diaplikasikan dengan beryanyi ASYIK akan memotivasi anak
dalam menyelesaikan tugasnya Sri watini,2016(dalam Kastaja dan Watini,2022).seorang guru
berperan sebagai pendidik yang mengajarkan akhlak moral maupun sosial anak, akan Allah SWT
membuat kahidah kahidah baik yang berhubungan dengan alam semesta ataupun yang
berhubungan dengan kehidupan yang baik pribadi mapapun social manusia (Watini dan
Devana,2021),disamping mengajar guru harus memiliki pengethuan yang luas seta wawasan dalam
menguasai dalam pembelajaran RA .Hulukati & Watini 2022)

Menurut buku SriWatini 2016 :


Folosofi model bermain ASYIK
Konstruk pengembangan model bermain “ASYIK” merupakan kolaborasi dari
gabungan 2 model pembelajaran yaitu pembelajaran experinetal learning theory
(ELT) dan pembelajaran terpadu (intregrated learning).mdel eksperiental learning
theory(ELT) adalah suatu model pembelajaran mengaktifkan
pembelajar,pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara
langsung.pada Pendidikan anak usia dini aplikasi pembelajaran terpadu tematik
sudah sangat familier,karna dianggap lebih tepat dan sesuai dengan perkembangan
dan karakteristik anak usia dini.pembelajaran terpadu yang menggunakan tema ini
menurut fogarty dinamakan dengan model webbed atau jarring laba laba. Dari sub
sub tema tersebut dikembangkan menjadi aktivitas belajar.
1.Hakikat model bermain ASYIK
Model secara umum dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Kegiatan yang dimaksud
adalah kegiatan pada saat proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
dikenal dengan model desain instruksional. Proses pembelajaran pada Pendidikan
anak usia dini lebih menekankan pada prinsip bermain sambil belajar. Oleh sebab
itu proses pembelajaran dengan model ASYIK diaplikasikan dengan cara bermain
yang menyenangkan. (Sri Watini, n.d.)
2.Hakikat bermain ASYIK
Bermain bagi anak khususnya anak usia dini merupakan suatu cara atau strategi
dalam belajar memperoleh berbagai informasi, pengalaman serta keterampilan
dari lingkungan. Melalui bermain bagi anak merupakan metode atau cara yang
tepat, efektik dan efisien dalam rangka anak melakukan ekspolarasi dan elaborasi
dalam kehidupannya. Salah satunya adalah kemampuan fantasia tau berangan
angan dalam kegiatan bermain bagi anak anak memiliki hubungan positif dengan
strategi dirinya dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kelompoknya.
Bermain bagi kehidupan anak adalah sebagai sarana pengembangan pontesi
kecerdasan terhadap lingkungan kehidupannya.
Manfaat bermain
Banyak manfaat bermain khususnya bagi perkembangan kehidupan anak usia
dini.menurut Amira ramawati mengukapkan manfaat bermain adalah: menjadikan
anak lebih kreatif,dapat digunakan sebagai sarana terapi, mengembangkan
kecerdasan jamak, memicu kreativitas, mencerdasakan otak, menanggulangi
konflik, mengasah panca indera, meningkatkan kemampuan anak dalam
memecahkan masalah mendorong spontannistan, menjaga kesehatan.
3. Hakikat model bermain ASYIK
Bermain benang merah begitu lekanya dan dekatnya hubungan belajar dengan
kehidupan bermain bagi anak.bermain ini hakikatnya adalah cara belajar anak itu
sendiri.dalam proses pembelajaran untuk anak usia dini maka perlu merancang
lingkungan yang kondusif, menarik minat dan perhatian anak, menantang dan
menyenangkan,serta melibatkan unsur unsur bermain, bergerak, beryanyi dan
belajar.

a.Hakikat aman (A)


aman mengandung pengertian tema yang dipilih, materi yang dipelajari, media
yang digunakan, fasilitas pendukung, kegiatan kegiatan yang dilakukan selama
proses pembelajaran serta berbagai sumber belajar semua telah diseleksi dalam
kategori aman.
b.Hakikat senang (S)
Dengan kondisi pembelajaran yang menyenangkan diharapkan dapat
membangkitkan anak untuk bergembira dan semangat dalam melakukan kegiatan
belajar tanpa keterpaksaan.
c.Hakikat yakin dan percaya diri (Y)
Memiliki arti bahwa dengan memberikan kesempetan pada anak untuk selalu
mencoba dan melakukan berbagai kegiatan atau aktivitas bermain dalam rangka
memperoleh berbagai informasi atau jawaban yang ia inginkan denag penuh
tanggung jawab, berani mengambil resiko, mampu memecahkan masalah yang
dihadapi dan pada akhirnya memiliki keyakinan kebenaran akan ilmu yang ia cari
dan memiliki keberanian untuk bertanggung jawab pada apa yang ia lakukan
dengan penuh percaya diri dan membentuk karakter positif dalam jiwanya.
d. Hakikat I (Inovatif)
“I” memiliki kepanjangan kata inovatif yang didalamnya bermakna inovatif untuk
guru dan merancang kegiatan pembelajaran dan inovatif bagi anak selama proses
belajar dan sesudahnya. Contoh inovatif bagi guru adalah bagaimana merancang
kegiatan pembelajaran yang menarik, bervariasi baik dari segi metode, media,
kegiatan dan lainnya dalam rangka mengakomodir setiap anak yang memiliki
ragam karakteristik dan gaya belajar yang berbeda (learning style) seperti audio,
visual dan kinestetik. Inovatif bagi anak adalah bagaimana selama proses
pembelajaran dapat memotivasi anak untuk mengemukakan banyak ide, banyak
pendapat, banyak pertanyaan, banyak keinginan, banyak perubahan dalam dirinya,
memancing keingintahuannya untuk belajar sangat besar, serta inovatif dalam
hasil belajarnya dalam bentuk proses produk serta kegiatannya.
e. Hakikat K (Kreatif) “K”
Memiliki kepanjangan kata kreatif yang memiliki makna bagaimana guru mampu
merancang kegiatan pembelajaran yang mampu merangsang kreativitas peserta
didik dalam mengembangkan kecakapan dalam berpikir maupun tindakannya.
Utami munandar menyatakan bahwa kreatif dalam diri seseorang terdiri dari 4 p
yaitu kreatif pribadinya, press atau pendorong dalam hal ini berupa (motivasi
intrinsic kreatif dalam prosesnya serta kreatif dalam hasil atau porduknya. Oleh
sebab dalam model bermain “ASYIK” (MB”A”) ini merupakan upaya
menciptakan, merekayasa proses pembelajaran yang dapat menjadikan anak lebih
kreatif baik dari segi pribadinya, motivasinya, proses belajarnya dan hasil
belajarnya. Adapun ciri atau karakteristik dalam pengembangan metode bermain
“ASYIK” (MB”A”) adalah memiliki prosedur atau langkah-langkah pembelajaran
yang khas dengan simbol 3B yang didalam proses pembelajaran itu selalu
mengkolaborasikan kegiatan (Bermain, Bernyanyi, dan Bergerak)

Gambar 1.Skema Model Bermain”ASYIK”


(Model Bermain Asyik, Sri Watini, 2016, n.d.)

Model bermain ASYIK merupakan pembaharuan dari model pembelajaran yang


diciptakan oleh ibu Sri Watini dan sudah terdaftar hak ciptanya atau HAKI di
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor registrasi
000106443 dan Nomor aplikasinya EC 00201808872 tanggal 12 April 2018 dan
pertama kali nya di umumkan diseluruh wilayah indonesia bahkan luar indonesia
pada tanggal 14 juli 2014 di kota Bekasi.
Gambar 2. Model Bermain ASYIK
(HKI Kemenhunkam, Sri Watini, 2018, n.d.)

METODE PENELITIAN

Dalam penulisan jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitas dengan jenis studi
pustaka, hakikatnya berdasarkan fakta dan riset setelah penelitian setelah dilakukannya
implementasi disekolah
Implementasi berasal dari bahas inggris yaitu to implement yang berarti mengimplementasika
jika di terjemahakan kedalam Bahasa indonesia implementasi berarti pelaksanaan/ penerapan,
jadi implementasi adalah pelaksanan, penerapan atau melaksanakan dan menerapkan.
Menurut para ahli :

1. Udin usman mengatakan bahwa implementasi bermuara pada aktivitas, aksi tindakan
atau adanya mekanisme suatau system, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi
suatu kegiatan yang terencana untuk mencapai tujuan kegiatan.
2. Purwanto dan Sulistyastuti implementasi intinya adalah untuk mendistribusikan
keluaran kebijakan yang di lakukan oleh para implementor kepada kelompok sasaran
sebagai upaya untuk mewujudkan kebijakan.
3. Sudarsono dalam bukunya analisis kebijakan public, implementasi adalah suatu
aktivitas yang brkaitan dengan penyelesaian suatu pekerjaan denfgan pengunaan
sarana (alat) untuk memperoleh hasill dan tujuan yang di inginkan.
4. Solichin Abdul Wahab implementasi adalah tindakan yang dilakukan oleh indipidu,
pejaba, kelompok, pemerintah, atau sewasta yang diarahkan pada tercapinya suatu
tujuan yang telah digaariskan dalam keputusan kebijakan.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Model Bermain”ASYIK” adalah suatu rancangan pembelajaran khususnya pada anak usia
dini melalui langkah-langkah atau prosedur pembelajaran yang terstruktur secara sistimatis di
mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang di dalamnya terdapat unsur
3B (bernyanyi, bermain dan bergerak) serta memiliki nyanyian yel-yel dan reward yang khas.
Model bermain “ASYIK” memiliki kepanjangan dari masing-masing huruf yang ada seperti
A aman S senang Y yakin dan percaya diri I inovatif dan K kreatif, ini di lakukan anak ketika
anak menjawab pertanyaan dari guru berupa nyanyian seperti “bagaimana belajar hari ini “
(guru yang menyanyikannya sambil bertepuk tangan ) kemudian di jawab oleh anak-anak
yaitu asyik, kemudian guru menyanyikan lagi bagaimana belajar hari ini di jawab oleh anak-
anak asyik, lanjut lagi guru bernyanyi bagaiman belajar hari ini, anak-anak menjawab asyik
dengan semangat dan gayanya yang berbeda-beda, kemuadian guru bernyanyi lagi bagaimana
belajar hari ini, anak-anak menjawab asyik di nyanyikan selama 4x oleh guru kemudian di
lakukan anak dengan menjawab 4x setelah itu anak-anak melanjutkan dengan ucapan
masing-masing huruf ,seperti A aman S senang Y yakin dan percaya diri I inovatif K kreatif
sambil menyenyi dengan gerakan yang dibuat oleh anak.
Seperti yang dikemukakan Utami Munandar bahwa kreatif dalam diri seseorang terdiri
dari empat p yaitu kreatif pribadinya, kreatif dalam prosesnya dan kreatif dalam hasil atau
produknya. Model bermain “ASYIK“ merupakan upaya menciptakan, merekayasa proses
pembelajaran yang dapat menjadikan anak lebih kreatif baik dari segi pribadinya,
motivasinya, proses belajaranya dan hasil belajarnya. Pengembanan metode bemain
“ASYIK“ memilki prosedur atau langkah pembelajran yang khas dengan simbol 3B yang di
dalam proses pembelajran itu selalu mengkolaborasikan kegiatan bermain, bernyanyi dan
bergerak). Persepsi “ASYIK” ini diharapkan akan memberikan dampak bahwa belajar itu
senang, nyaman, seru, gembira, termotivasi, tertantang, percaya diri, yakin dan akan meraih
kesuksesan dalam belajar.

III. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Bermain merupakan kegiatan yang di lakukan anak secara spontan karena di senangi dan
sering tanpa tujuan tertentu, bagi anak bermain merupakan suatu kebutuhan yang perlu agar
ia dapat berkembang secara wajar dan utuh. Bermain merupakan proses belajar yang
menyenangkanbanyak teori teori bermain menurut para pakar yang telah memberikan
pandangan tentang bermain pada Pendidikan anak usia dini, bermain “ASYIK” yang di
temukan oleh sri watini merupakan upaya menciptakan pembelajaran yang dapat membuat
anak lebih kreatif. Model bermain “ASYIK’ merupakan inovasi pembelajaran di PAUD,
karena pembelajran di PAUD selalu menekankan pada aspek bermain sambil belajar dan
belajar sambil bermain.bermain bagi perkembangan dalam kehidupan anak usia dini
sangatlah banyak manfaatnya.manfaatnya bermain adalah dalam rangka mengembangkan
aspek fisik serta keterampilan olahraga dan menari.

B. Saran
Pembahasan terkait penelitian ini masih sangat terbatas dan membutuhkan banyak
masukan, saran untuk penulis selanjutnya adalah mengkaji lebih dalam dan secara
komprehensif tentang Implementasi Model “ASYIK” dalam Meningkatkan Semangat
Belajar pada Kelompok B TK Negeri Pembina Mimika.

IV. DAFTAR PUSTAKA

(515-Article Text-2819-1-10-20220319, n.d.)

(Feka & Watini, n.d.-a)

(Kastanja & Watini, 2022)

(874-Article Text-5827-1-10-20220901, n.d.; 874-Article Text-5827-1-10-20220901 (1), n.d.; Feka &


Watini, n.d.-b; Novianti & Watini, 2022)

(Wahyuningrum & Watini, 2022a)

(Wahyuningrum & Watini, 2022b)

(Suhardja & Watini, 2022)

(Kirim Monograf Model ASYIK Cahaya Imu Bandung_220721_142839(2), n.d.; Ratna & Watini, 2022)

515-Article Text-2819-1-10-20220319. (n.d.).

874-Article Text-5827-1-10-20220901. (n.d.).

874-Article Text-5827-1-10-20220901 (1). (n.d.).

Feka, F., & Watini, S. (n.d.-a). Penerapan Reward Asyik dalam Meningkatkan Minat Baca melalui
Permainan Tebak Huruf di Paud Uma Kandung Tambarangan. http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id

Feka, F., & Watini, S. (n.d.-b). Penerapan Reward Asyik dalam Meningkatkan Minat Baca melalui
Permainan Tebak Huruf di Paud Uma Kandung Tambarangan. http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id

Hulukati, Z., & Watini, S. (n.d.). Implementasi Model “ASYIK” dalam Meningkatkan Semangat Belajar pada
Kelompok B TK Negeri Pembina Mimika. http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id
Kastanja, J., & Watini, S. (2022). Implementasi Metode Bernyanyi Asyik dalam Meningkatkan Rasa
Percaya Diri Anak Kelompok A1 TK Negeri Pembina Nasional (Vol. 5, Issue 7).
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id

Kirim Monograf Model ASYIK Cahaya Imu Bandung_220721_142839(2). (n.d.).

Novianti, I., & Watini, S. (2022). Penerapan Metode Bernyanyi “Asyik” untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar pada Anak Usia Dini di Paud Al-Hikmah Desa Ciptamargi Kecamatan Cilebar Kabupaten
Karawang. 3, 399–408. http://jurnaledukasia.org

Ratna, S., & Watini, S. (2022). Implementasi Model Asyik Dalam Pembelajaran Mengenal Konsep Warna
Pada Anak Usia Dini. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(3), 1737.
https://doi.org/10.37905/aksara.8.3.1737-1746.2022

Sri Watini. (n.d.). Buku Model ASYIK.

Suhardja, M., & Watini, S. (2022). Implementasi Pembelajaran Model Asyik Terhadap Perkembangan
Kemandirian Anak Kelompok B Di RA Miftahul Jannah. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal,
8(3), 1915. https://doi.org/10.37905/aksara.8.3.1915-1926.2022

Wahyuningrum, M. D. S., & Watini, S. (2022a). Inovasi Model ATIK dalam Meningkatkan Motorik Halus
pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 5384–5396.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.3038

Wahyuningrum, M. D. S., & Watini, S. (2022b). Inovasi Model ATIK dalam Meningkatkan Motorik Halus
pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 5384–5396.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.3038

Wibawati, K. A., & Watini, S. (n.d.). Implementasi Reward Asyik dalam Meningkatkan Percaya Diri pada
Anak Kelompok B di TK Aisyiyah 24 Kayu Putih Pulo Gadung Jakarta Timur.
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai