Anda di halaman 1dari 6

Penggunaan Art And Craft Activities Untuk Menstimulasi Perkembangan Sosial-Emosional

(Kepercayaan Diri) Anak di TKIT Al-Uswah

PENGGUNAAN ART AND CRAFT ACTIVITIES UNTUK MENSTIMULASI


PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL (KEPERCAYAAN DIRI) ANAK
DI TKIT AL-USWAH KOTA SURABAYA

Rihanum Mihda Rosyidah Habe


PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email:
rihanumhabe@mhs.unesa.ac.id
Sri Setyowati
PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: srisetyowati@unesa.ac.id

Abstrak
Perkembangan sosial-emosional pada anak usia dini adalah kemampuan jalinan interaksi anak
dengan lingkungan sekitarnya. Pada anak usia 4-6 tahun, salah satu perkembangan sosial-emosional yang
dicapai adalah kepercayaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Art and
Craft activities sebagai upaya pembelajaran kreatif dan inovatif di sekolah pada era revolusi pendidikan
4.0. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan dan memotret bagaimana penggunaan Art and Craft activities di TKIT Al-Uswah untuk
stimulasi kepercayaan diri pada anak. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model dari Miles and Huberman mulai dari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, hingga berujung pada verifikasi data. Melalui Art and
Craft activities yang dideskripsikan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan hasil karya
menunjukkan kegiatan yang mampu menstimulasi kepercayaan diri anak di TKIT Al-Uswah Ngagel Jaya
Tengah Kota Surabaya. Kegiatan yang menyenangkan dan eksploratif serta motivasi dari guru yang
kreatif memberikan stimulasi yang baik untuk anak.
Kata kunci: Art and Craft activities, kepercayaan diri

Abstract
Social-emotional development in early childhood is the ability of the interaction between
children and the surrounding environment. In children aged 4-6 years, one of the social-emotional
developments achieved is self-confidence. This study aims to describe the use of Art and Craft activities
as an effort of creative and innovative learning in era of education revolution 4.0. The research approach
used is descriptive qualitative which aims to describe and photograph how to use Art and Craft activities
at TKIT Al-Uswah to stimulate self-confidence in children. Data collection uses observation, interviews,
and documentation. The data analysis technique uses models from Miles and Huberman ranging from
collecting data, reduction data, display data, and verification. The data obtained are in the form of words
and images that are analyzed descriptively. Through the Art and Craft activities described from planning,
implementation, evaluation, and the results of the work showing activities that are able to stimulate
children's confidence in TKIT Al-Uswah Ngagel Jaya Tengah Surabaya. Fun and explorative activities
and motivations from creative teachers provide good stimulation for children.
Keywords: Art and Craft activities, self confidence

PENDAHULUAN pada masa ini, akan sangat berpengaruh pada


Anak merupakan anugerah yang proses perkembangan anak, apabila lingkungan
diberikan oleh Allah bagi orang tua yang sekitar anak seperti orang tua, pendidik, dan
dikehendaki, kehadiran seorang anak merupakan masyarakat tidak memberikan stimulasi yang tepat
hal terbaik yang dialami oleh orang tua. Setiap bagi kemampuan anak, maka anak tidak dapat
tumbuh kembang dari anak menjadi tanggung berkembang dengan baik.
jawab bagi orangtua ketika di lingkungan rumah Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun
dan bagi guru ketika anak berada di lingkungan 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I
sekolah, sehingga anak perlu mendapat pendidikan Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD
yang berguna untuk menstimulasi tumbuh merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kembang anak agar mampu berkembang dengan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
baik. Pemberian stimulasi dan fasilitas yang tepat tahun yang dilakukan melalui rangsangan

1
Penggunaan Art And Craft Activities Untuk Menstimulasi Perkembangan Sosial-Emosional
(Kepercayaan Diri) Anak di TKIT Al-Uswah

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan dan creativity sesuai dengan tema yang ada, Art
perkembangan jasmani dan rohani agar anak and Craft activities menjadi kegiatan yang
memiliki kesiapan belajar dalam memasuki menyenangkan untuk anak dalam pembelajaran di
pendidikan lebih lanjut. Guru menjadi faktor yang kelas (Eliason dan Jenkins, 2012: 365).
menentukan mutu pendidikan karena guru Berdasarkan penjelasan di atas dapat
berhadapan langsung dengan para peserta didik disimpulkan bahwa Art and Craft activities sebagai
dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan akhir pembelajaran di sekolah sejalan dengan
seluruh proses pendampingan guru adalah dibutuhkannya pembelajaran yang memerlukan
tumbuhnya pribadi dewasa yang utuh. Selain itu, kreatifitas seorang pendidik pada era revolusi
perubahan era sepeti saat ini yaitu pendidikan 4.0 untuk mengembangkan aspek
era pendidikan 4.0 merupakan tantangan yang perkembangan sosial-emosional anak usia dini
sangat berat dihadapi guru. Jack Ma (CEO Alibaba khususnya stimulasi kepercayaan diri pada anak.
Group) dalam pertemuan tahunan World Economic Melalui Art and Craft activities yang dilakukan
Forum 2018,menyatakan bahwa pendidikan adalah oleh anak, pembelajaran pada anak usia dini
tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara berjalan sesuai dengan hakikatnya yaitu belajar
mendidik dan belajar-mengajar, maka 30 tahun sambil bermain, karena dalam Art and Craft
mendatang dunia pendidikan akan mengalami activities dilakukan banyak hal yang membantu
kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang eksplorasi perkembangan anak usia dini, sejalan
sarat dengan muatan pengetahuan me- dengan art and craft activities yang dilakukan di
ngesampingkan muatan sikap dan keterampilan TKIT Al-Uswah.
sebagaimana saat ini terimplementasi akan
menghasilkan peserta didik yang tidak mampu METODE
berkompetisi dengan mesin (Darmawan, 2018). Berdasarkan tujuan penelitian,
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat pendekatan penelitian yang digunakan adalah
disimpulkan bahwa pentingnya perkembangan kualitatif yang lebih bersifat deskriptif dengan
sosial-emosional anak seiring dengan terjadinya tujuan memperoleh gambaran pelaksanaan
revolusi pendidikan 4.0 diperlukan pem-belajaran kegiatan art and craft secara menyeluruh yang
yang lebih memperhatikan pada aspek-aspek dilaksanakan di Kelompok A TKIT Al-Uswah.
sosial-emosional, salah satu yang termasuk adalah Moleong (2011) menjelaskan definisi penelitian
sikap kepercayaan diri pada anak yang dinilai kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
penting untuk mendapatkan stimulasi. Stimulasi memahami fenomena tentang apa yang dialami
kepercayaan diri pada anak bisa diberikan melalui oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
beberapa kegiatan pembelajaran di sekolah, salah motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik
satunya adalah pada kegiatan Art and Craft (menyeluruh) dan dengan cara deskripsi dalam
activities. bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
Art and Craft merupakan bagian dari khusus yang alamiah dan dengan memanfaatan
Aesthetics and Creative Expression. Aspek ini berbagai metode ilmiah serta memberikan
memiliki tujuan sebagai salah satu dari sedikit penggambaran yang jelas mengenai subjek dalam
sarana ekspresi diri, menawarkan katarsis untuk penelitian. penelitian di TKIT Al-Uswah
perasaan dan emosi anak yang mungkin tidak menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
diungkapkan dalam jenis kegiatan lainnya, Art and karena bertujuan untuk meneliti secara menyeluruh
Craft activities juga bisa menjadi sarana yang tepat dan -mendeskripsikan kegiatan pem-belajaran
bagi anak membebaskan diri dari ketegangan dan melalui pengumpulan data dari observasi,
frustrasi yang terpendam dan menciptakan wawancara, dan dokumentasi dan dijelaskan secara
perasaan senang dan gembira, sebagai kesempatan kata-kata yang tertulis. Penelitian ini digunakan
untuk keterampilan bahasa dan komunikasi ketika untuk mendeskripsikan kegiatan pembelajaran art
anak-anak mendengarkan arahan dan berbicara and craft dalam menstimulasi perkembangan
satu sama lain saat mereka bekerja, serta sosial-emosional (kepercayaan diri) anak di TKIT
menumbuhkan anak menjadi pribadi yang lebih Al-Uswah.
percaya diri. Melalui kegiatan yang
menggabungkan fine motor, multi-sensory skills

2
Penggunaan Art And Craft Activities Untuk Menstimulasi Perkembangan Sosial-Emosional
(Kepercayaan Diri) Anak di TKIT Al-Uswah

Selanjutnya, data yang diperoleh dari memotivasi anak untuk menyelesaikan


penelitian dilakukan langkah-langkah analisis data karya masing-masing.
dengan menggunakan model alir menurut Miles Apabila ada anak yang mengalami
dan Huberman (2007: 16-20) yaitu pengumpulan kesusahan dalam mengerjakan guru tidak
data (collecting data), reduksi data (data secara langsung membantu, namun
reduction), penyajian data (data display), dan memberikan dorongan agar anak
kesimpulan (verification). Hasil akhir dari proses bertanggung jawab atas apa yang
penelitian dilakukan interpretasi data yang dilakukan. Apabila ada anak yang tidak
bertujuan untuk menjawab fokus dari penelitian yakin dengan beberapa alat dan bahan
yang dilakukan. Menurut Moleong (2014) yang digunakan, guru meyakinkan anak
interpretasi data merupakan upaya untuk bahwa tidak ada karya yang salah atau
memperoleh makna yang mendalam dan luas jelek jika dilakukan dengan keyakinan
terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan. dan kepercayaan diri.
Dalam penelitian ini kegiatan interpretasi data Selain itu, di akhir kegiatan saat
dilakukan dengan memadukan hasil temuan menceritakan hasil karya di depan guru
lapangan yaitu observasi, wawancara, dan dan teman, guru menilai secara obyektif
dokumentasi dengan teori yang relevan sehingga berdasarkan kemampuan anak, lama
akan diperoleh informasi dan hasil penelitian yang waktu yang digunakan, dan hasil karya
lebih akurat dari temuan penelitian di TKIT Al- masing-masing anak. Guru tidak
Uswah. memberikan tekanan pada anak saat
menceritakan hasil karya masing-masing,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN namun apabila ada yang tidak percaya
1. Gambaran Peran Guru dalam Art and diri, guru tetap memotivasi anak dengan
Craft Activities memberikan pertanyaan pancingan agar
Guru memiliki peran penting sebagai anak lebih terbuka menceritakan hasil
penanggung jawab kegiatan di kelas, karya masing-masing.
membuat kegiatan yang kreatif, Indikator tersebut sejalan dengan
mendorong semangat belajar anak, dan pendapat Brittain (1979: 140-141) bahwa
menilai setiap perkembangan yang terjadi peran guru dalam art and craft activities
pada anak. Sejalan dengan pendapat dibutuhkan sebagai motivasi bagi anak
Shabir (2015) bahwa sebagai pengajar untuk menciptakan tidak hanya
atau pendidik, guru merupakan salah satu lingkungan fisik dan alat bahan yang
faktor penentu keberhasilan setiap upaya lengkap, namun juga lingkungan
pendidikan. psikologis yang baik untuk berkarya.
Berdasarkan penelitian yang telah Lebih lanjut, guru juga diharapkan
dilakukan di TKIT Al-Uswah guru selalu menguasai tentang kegiatan yang
mem-persiapkan kegiatan kreatif dan dilaksanakan, memberikan dorongan atas
bervariasi sesuai pergantian tema yang proses art and craft activities anak,
menarik minat anak dan menyusun RPPH memberikan pujian dan kritikan, serta
agar pelaksanaan kegiatan terstruktur dan menentukan waktu yang digunakan dalam
berjalan dengan lancar. Dalam setiap project dari art and craft activities
pelaksanaan art and craft activities guru di kelas.
selalu mengajak anak untuk berdiskusi 2. Gambaran Art and Craft Activities di
dengan memberikan clue singkat tentang TKIT Al-Uswah
tema yang akan dibahas yang bertujuan Penelitian dilakukan selama bulan
agar anak berpikir kritis dan Maret 2019 yang dilakukan setiap hari
menunjukkan rasa percaya diri dengan rabu sesuai jadwal dari art and craft
menyampaikan pendapat saat berdiskusi. activities yang dilakukan di TKIT Al-
Selain itu, saat berlangsungnya proses Uswah. Proses penelitian dilakukan
pembuatan karya oleh anak, guru tetap secara menyeluruh mulai dari
mengawasi masing-masing anak dan perencanaan yang dilakukan guru,

3
Penggunaan Art And Craft Activities Untuk Menstimulasi Perkembangan Sosial-Emosional
(Kepercayaan Diri) Anak di TKIT Al-Uswah

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, activities di antaranya: garis, bentuk,


evaluasi, hingga hasil karya anak di akhir nilai, warna, permukaan dan pola, serta
kegiatan. tekstur. Pelaksanaan art and craft
Art and craft activities di TKIT Al- activities berlangsung selama 90 menit,
Uswah dilaksanakan setiap rabu pukul dalam waktu tersebut anak
10.30-12.00. Perencanaan pada kegiatan mengeksplorasi berbagai media dan
dimulai dari RPPH yang telah disiapkan bahan yang disediakan untuk menjadi
oleh guru selanjutnya setting kelas suatu karya yang bisa meng-ekspresikan
sebelum mulai kegiatan dengan dirinya. Proses pelaksanaan art and craft
mempersiapkan alat dan bahan yang activities tersebut sejalan dengan
digunakan dalam art and craft activities. pendapat Eliason dan Jenkins (2012)
Di TKIT Al-Uswah alat dan bahan yang bahwa anak mampu mengekspresikan diri
digunakan dalam kegiatan memanfaatkan melalui media art and craft. Untuk setiap
sumber daya baru dan juga bahan yang anak, bahan yang digunakan dalam
sudah tersedia serta barang bekas yang kegiatan art and craft harus menawarkan
masih dapat digunakan seperti kardus kesempatan untuk menunjukkan keunikan
susu, botol plastik, daun kering dan lain- individu dalam berkreasi.
lain. Pemanfaatan sumber daya tersebut Setelah pelaksanaan kegiatan
sejalan dengan pendapat Linderman & dilanjutkan dengan evaluasi yang
Linderman (1984: 2) bahwa craft dapat merupakan bagian dari recalling yang
dilakukan dengan barang bekas atau dilakukan guru saat anak selesai
alami yang tersedia di lingkungan, seperti melaksanakan proses kegiatan. Dalam
kerikil, daun, ranting, dan berbagai sisa proses evaluasi ini juga guru menilai
dari produk buatan manusia. Art and craft perkembangan kepercayaan diri masing-
adalah ketika berbagai macam materi masing anak dalam mengutarakan
tersebut dikombinasikan dengan sumber perasaan, kesulitan, kemudahan dari
daya apa pun yang ada di sekolah dan proses hingga menjadi hasil karya di
juga didukung dengan adanya guru yang depan guru dan teman-teman di kelas.
kreatif. Evaluasi yang dilakukan guru ada pada
Selanjutnya, pelaksanaan art and dua hal yaitu saat recalling juga menjadi
craft activities dimulai dengan kegiatan salah satu bentuk evaluasi terhadap
awal saat anak masuk kelas adalah circle kinerja atau performance anak dalam
time yang bertujuan mengumpulkan fokus kegiatan. Selain itu, evaluasi juga
keseluruhan anak sebelum melaksanakan dilakukan pada hasil karya anak dengan
kegiatan art and craft (tepuk dan lagu, lembar penilaian dan standar penilaian
demonstrasi singkat karya yang akan berdasarkan masing-masing kemampuan
dibuat anak. Selain itu, pelaksanaan anak sesuai dengan yang dicetuskan pihak
kegiatan juga dimulai dengam sekolah.
memberikan peraturan yang dibuat Kepercayaan diri anak dalam
berdasarkan kesepakatan guru dengan menceritakan hasil karya masing-masing
anak, anak menyebut aturan selama berbeda. Beberapa anak sejak awal sudah
kegiatan secara bergantian. mampu menunjukkan rasa percaya diri
Dalam pelaksanaan proses art and dan merasa nyaman berbicara di depan
craft activities, anak melakukan dengan kelas, namun beberapa anak lain pada
sangat antusias mulai dari menggunting, awalnya masih merasa tidak yakin
menentukan komposisi warna, sehingga kerap kali hanya berdiam diri
membentuk pola dan sebagainya. Dengan ketika berdiri di depan kelas untuk
adanya unsur dalam art and craft menceritakan karyanya. Kepercayaan diri
activities tersebut mendukung teori yang ditunjukkan anak tersebut sejalan
Linderman & Linderman (1984: 62-69) dengan pendapat Lauster dan Guilford
bahwa terdapat unsur dalam art and craft (dalam Afiatin dan Martaniah, 2000: 67-

4
Penggunaan Art And Craft Activities Untuk Menstimulasi Perkembangan Sosial-Emosional
(Kepercayaan Diri) Anak di TKIT Al-Uswah

69) bahwa ada beberapa aspek yang menghargai anak akan karya masing-
memunculkan rasa kepercayaan diri, masing dan nantinya anak memiliki
diantaranya: (a) Individu merasa kuat kebanggan atas hasil karya sendiri. Proses
terhadap tindakan yang dilakukan, (b) kegiatan tersebut sesuai dengan teori
Individu merasa diterima oleh Lauster dan Guilford (dalam Afiatin dan
kelompoknya, (c) Individu memiliki Martaniah, 2000: 67-69) bahwa salah satu
ketenangan sikap aspek dari kepercayaan diri yang menjadi
Selanjutnya, hasil karya di akhir ciri maupun indikator dari kepercayaan
kelas di pajang di dinding kelas oleh guru diri adalah individu merasa kuat terhadap
yang mana bagian ini menjadikan anak tindakan yang dilakukan. Aspek
merasa bangga atas apa yang sudah kepercayaan diri juga didasari oleh
dikerjakan. Selain itu, untuk beberapa adanya keyakinan tehadap kekuatan,
hasil karya lain juga dibawa pulang oleh kemampuan, dan ketrampilan yang
anak untuk diceritakan kepada orang tua. dimiliki.
Pemajangan hasil karya anak dalam Kepercayaan diri yang dipupuk di
penelitian ini sejalan dengan teori Isbell TKIT Al-Uswah menjadi penting karena
dan Raines (2007:107) bahwa anak anak disiapkan menjadi generasi dengan
mengidentifikasi permasalahan dengan karakter yang kuat dan memiliki
karya seni dan merasa bangga dengan kekhasan dalam kepribadian sehingga di
hasil karya yang dilakukan, yang mana masa depan mampu bersaing dan
juga membangun kepercayaan diri pada membawa perubahan baik meski di era
anak usia dini. Perkembangan sosial revolusi industri 4.0 dengan dominan
emosional anak melalui berbagi cerita teknologi yang bisa dengan mudah
karya dan memajang hasil karya di depan menggantikan pekerjaan manusia.
orang lain, misal orangtua juga dapat
memberi anak cara lain untuk menghargai PENUTUP
apa yang telah dilakukan.
Simpulan
3. Gambaran Kepercayaan Diri Anak di
Berdasarkan penelitian dan pembahasan
TKIT Al-Uswah
dapat disimpulkan bahwa penggunaan art and
Pada art and craft activities yang
craft activities di TKIT Al-Uswah dapat
diteliti di TKIT Al-Uswah terdapat dua
menstimulasi perkembangan sosial-emosional
proses stimulasi yang ada dalam kegiatan
khususnya kepercayaan diri pada anak usia dini,
pembelajaran. Kepercayaan diri di
mulai dari perencanaan berupa lesson plan, setting
kembangkan melalui proses anak
kelas, alat dan bahan, pelaksanaan dengan proses
membuat suatu karya dan yang terlihat
menyusun karya dan motivasi dari guru, evaluasi
adalah kepercayaan diri melalui
berupa recalling proses karya dan kemampuan
menceritakan hasil karya di depan guru
masing-masing anak saat bercerita hasil karya, dan
dan teman sebelum kegiatan berakhir.
yang terakhir yaitu hasil karya yang ditunjukkan
Kepercyaan diri anak dalam penelitian ini
masing-masing anak dan dipajang untuk
mendukung pendapat yang dikemukakan
menjadikan anak bangga terhadap hasil karya
Angelis (2003: 10) bahwa rasa percaya
masing-masing.
diri adalah mempunyai keyakinan pada
Art and craft activities diberikan di TKIT
kemampuan-kemampuan yang dimiliki,
Al-Uswah untuk mengembangkan sikap percaya
keyakinan pada suatu maksud atau tujuan
diri anak dan membantu anak untuk siap
dalam kehidupan dan percaya bahwa
menghadapi tantangan zaman yang saat ini sudah
dengan akal budi bisa melaksanakan apa
berjalan dengan adanya revolusi industri 4.0 yang
yang diinginkan, direncanakan dan
mana teknologi semakin pesat berkembang dan
diharapkan.
banyak pekerjaan manusia diganti oleh mesin. Hal
Mengutarakan proses kegiatan yang
yang menjadikan generasi tidak tergerus zaman
dilakukan anak melalui hasil karya di
dan tidak mampu disaingi oleh mesin adalah
depan kelas juga mendorong rasa

5
Penggunaan Art And Craft Activities Untuk Menstimulasi Perkembangan Sosial-Emosional
(Kepercayaan Diri) Anak di TKIT Al-Uswah

dengan menjadi generasi yang memiliki karakter 6, No. 1, (https://files.eric.ed.gov/, diunduh


kuat, kepercayaan diri, kreatif, berpikir kritis, dan 20 Januari 2019.)
solutif. Salah satu stimulasi untuk mempersiapkan Brittain, W. Lambert. 1979. Creativity, Art, and
generasi dengan karakter kuat di TKIT Al-Uswah the Young Child. New York: Macmillan
adalah melalui art and craft activities. Publishing.
Darmawan, Jon. 2018. “Menjadi Guru Era
Saran Pendidikan 4.0”. Dalam Tribun News, 27
1. Bagi TKIT Al-Uswah November. Aceh.
Art and Craft activities yang
Depdiknas. 2003. Undang Undang Nomor 20
dikreasikan lebih banyak pada Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
penggunaan barang bekas sebagai bagian Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan
dari recycle sehingga variasi kegiatan Nasional RI.
lebih bermakna sudah sangat baik. Eliason, Claudia dan Jenkins, Loa. 2012. A
Kegiatan menyenangkan dan bermakna, Practical Guide to Early Childhood
sehingga guru sebaiknya terus mendorong Curriculum. United States: PEARSON.
dan memotivasi anak untuk selalu Isbell, T Rebecca and Raines, Shirley C. 2007.
berkarya dengan baik. Creativity and The Arts with Young
2. Bagi peneliti selanjutnya Children. Canada: Delmar Cencage
Peneliti selanjutnya apabila Learning.
meneliti dalam ruang lingkup yang sama Linderman, Earl W and Linderman, Marlene.
diharapkan dapat menguatkan penelitian 1984. Arts & Crafts for the Classroom
yang sudah ada dan dapat meneliti aspek Second Edition. New York: Macmillan
lain dari penelitian yang sama sehingga Publishing Company.
dapat meberikan solusi lain yang berguna Miles, Matthew B dan Huberman, A Michael.
bagi masyarakat. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI
Press.
DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian
Afiatin,T, dan Martaniah, SM. 2005. Peningkatan Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Kepercayaan Diri Remaja Melalui Remaja Rosdakarya.
Konseling Group : Jurnal Psikologi No 6
Shabir, M. 2015. “Kedudukan Guru Sebagai
Thn III:66-79.
Pendidik”. Jurnal AULADUNA. Vol. 2 (2):
Barton, Georgina. 2015. Arts-Based Educational hal. 221-232.
Research In The Early Years, (online), Vol.

Anda mungkin juga menyukai