Anda di halaman 1dari 42

INDONESIA

TEKAD DAN
UPAYA BARU
UNTUK ANAK-ANAK
Indonesia telah bertahan
di tengah krisis COVID-19,
namun konsekuensi pandemi
terhadap anak-anak dan
remaja tidak dapat diremehkan

FOKUS
Berfokus memulihkan
pendidikan setelah sempat
terhenti dan terdisrupsi

SOROTAN
Sekilas peristiwa 2021

CERITA
Melawan rumor yang menyebar
lebih cepat daripada COVID-19
Akses praktis informasi
jadwal pemeriksaan anak dan
kesehatan dengan ponsel

Laporan
Tahunan 2021
Anak-anak muda bermain bola voli
di desa Tlogopakis, Jawa Tengah,
Indonesia. Tlogopakis adalah daerah
terpencil yang terletak pada ketinggian
1.300 meter dpl.
© UNICEF/UN0353552/Ijazah

Foto cover:
© UNICEF/UN0608452/Ijazah

United Nations Children’s Fund


World Trade Centre 2, Lantai 22
Jl. Jend. Sudirman Kav. 31,
Jakarta 12920, Indonesia

Tel.: +62 21 5091 6100


Email: jakarta@unicef.org
Website: www.unicef.or.id
Laporan Tahunan 2021 Daftar Isi 1

Daftar Isi
04 10 14 18

Tekad dan upaya baru Peningkatan layanan Menguatkan Peran penting air,
untuk anak-anak kesehatan tak terpisahkan kemitraan, bukti, dan sanitasi, dan kebersihan
dari keberlangsungan advokasi di bidang gizi dalam kesehatan dan
hidup anak pengendalian pandemi

22 26 30 34

Berfokus memulihkan Masyarakat—dan— Berupaya memastikan Kolaborasi untuk


pendidikan setelah kebijakan perlu kesempatan setara memajukan hak-hak
sempat terhenti dan bekerja sama untuk bagi semua anak untuk anak
terdisrupsi perlindungan anak bertumbuh

Fokus
08 Melawan rumor yang menyebar lebih cepat
daripada COVID-19
24 Lagu dan gerakan dukung pembelajaran
literasi awal

13 Imunisasi: melindungi, efektif, dan


menyelamatkan nyawa
29 Menguatkan dukungan bagi anak yang
kehilangan orang tua karena COVID-19

16 Teknologi membantu meningkatkan status


gizi anak dan pengetahuan orang tua
32 Akses praktis informasi jadwal
pemeriksaan anak dan kesehatan dengan
ponsel
21 Oky membuat anak perempuan nyaman
mendiskusikan menstruasi

Sorotan
02 Sekilas peristiwa 2021 36 Publikasi 38 Bekerja untuk setiap anak
2 Sekilas peristiwa 2021 Laporan Tahunan 2021

Sekilas peristiwa 2021

JANUARI UNICEF dan BAPPENAS


meluncurkan Program Kerja
APRIL Indonesia menerima pengiriman
pertama vaksin pneumokokus
Sama 2021-2025 yang sebanyak 1,6 juta dosis vaksin
bertujuan mengakselerasi melalui mekanisme Gavi Advanced
pemenuhan hak-hak anak di Market Commitment. Vaksin ini akan
Indonesia. melindungi anak dari pneumonia.

UNICEF dan Badan Kebijakan


Fiskal Kementerian Keuangan
Republik Indonesia menerbitkan
laporan yang menyoroti angka Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin COVID-19
anak dan remaja yang jatuh ke sebanyak 1,1 juta dosis vaksin melalui COVAX Facility.
dalam kemiskinan akibat COVID-19 MARET Sampai dengan akhir 2021, 77 juta dosis vaksin telah
mengalami kenaikan tertinggi disediakan melalui Divisi Suplai UNICEF.
dibandingkan kelompok usia lain.
Laporan Tahunan 2021 Sekilas peristiwa 2021 3

Indonesia menempati peringkat 46 dari 180 negara


dalam Indeks Risiko Iklim Anak dari UNICEF. Indeks
ini menyoroti ‘risiko iklim yang tinggi’ terhadap anak.

Kementerian Pendidikan, Kemitraan Pemerintah-


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Usaha untuk
Republik Indonesia dan UNICEF program Cuci Tangan
AGUSTUS mengadakan simposium yang
membahas cara-cara memajukan
OKTOBER membagikan Safe School
Kits, paket pencegahan
pendidikan digital untuk semua COVID-19, kepada 1 juta
anak. Simposium ini mengundang anak di 10 provinsi agar
mitra sektor pemerintah dan anak-anak dapat kembali
swasta, guru, dan remaja. dengan aman ke sekolah.

JUNI SEPTEMBER NOVEMBER


Ratusan anak dan remaja UNICEF melaporkan terdapat lebih dari
dari seluruh Indonesia 25.000 anak yang kehilangan orang tua
menyerukan agar akibat COVID-19. UNICEF juga mendorong
perundungan diakhiri agar keluarga dan orang tua yang
dalam Konferensi Kebaikan ditinggalkan mendapatkan dukungan yang
Indonesia yang pertama. lebih besar untuk memastikan anak-anak
tetap dapat diasuh oleh keluarganya.

Peluncuran survei global baru


Gallup-UNICEF sebelum Hari
Anak Sedunia. Survei menemukan
bahwa mayoritas remaja di
Indonesia meyakini bahwa dunia
sedang berubah ke arah yang
lebih baik.
4 Overview Laporan Tahunan 2021

© UNICEF/UN0567016/Wilander
Laporan Tahunan 2021 Overview 5

Tekad dan
upaya baru
untuk anak-anak

Indonesia telah bertahan di tengah krisis empat rumah tangga yang memiliki anak
Yuliana Duwith COVID-19, namun konsekuensi pandemi menyatakan kesulitan mengakses layanan
bermain dengan kedua terhadap anak-anak dan remaja tidak dapat kesehatan, sementara satu dari empat
putrinya di rumah diremehkan. Di samping menyebabkan rumah tangga menyatakan menemui
setelah menghadiri sesi 80 juta anak terganggu kehidupannya kendala saat mencari pengobatan bagi anak-
imunisasi di Puskesmas
Sejahtera di Sorong, akibat keterbatasan akses kepada anak yang sakit.
Provinsi Papua Barat. pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan
perlindungan, pandemi juga memperdalam COVID-19 juga mengganggu ketersediaan
ketimpangan yang sudah ada, khususnya dan keterjangkauan bahan makanan yang
ketimpangan yang terkait dengan gender, bergizi serta aman. Sekitar 45 persen
kemiskinan, dan disabilitas. rumah tangga yang memiliki anak berkurang
porsi makannya, dan begitu pula dengan
Penurunan pendapatan rumah tangga akibat nilai gizi makanan yang tersedia di rumah
kehilangan pekerjaan atau pengurangan jam sepanjang tahun 2021. Setelah berlangsung
kerja dialami oleh tiga dari empat rumah selama dua tahun, pandemi COVID-19 terus
tangga dan berdampak jauh lebih besar menggerus kemajuan yang telah dicapai
terhadap keluarga di perkotaan dibandingkan dalam mengatasi masalah gizi buruk. Riset
kelompok rumah tangga lainnya. Kehilangan Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia yang
pendapatan sebesar lebih dari 25 persen dilaksanakan pada tahun 2021 mengungkap
dialami oleh hingga 44 persen rumah tangga bahwa 24,4 persen anak mengalami tubuh
perkotaan dan 34 persen rumah tangga pendek, atau stunting, dan 7,1 persen
perdesaan. mengalami tubuh kurus atau wasting.

Menyadari pentingnya instrumen Peningkatan ketersediaan air, sanitasi, dan


perlindungan sosial untuk meringankan sarana kebersihan yang dikelola dengan
efek negatif COVID-19, Indonesia pun aman masih menjadi tantangan besar. Di
meningkatkan anggaran perlindungan seluruh dunia, COVID-19 menunjukkan
sosialnya menjadi US$ 10,9 miliar pada pentingnya disiplin praktik kebersihan yang
2020-2021 dari US$ 6,8 miliar pada tahun tinggi. Namun, di Indonesia, akses kepada
2019. Terdapat sekitar 10 juta rumah tangga layanan sanitasi yang dikelola dengan aman
yang menjadi penerima baru bantuan hanya dimiliki oleh kurang dari 10 persen
tunai dan sekitar 18,3 juta rumah tangga rumah tangga. Percepatan ketersediaan
menerima kupon makanan. layanan ini terus menjadi prioritas utama
bagi pemerintah dan pemangku kepentingan
Indonesia menaikkan anggaran lain pada sepanjang tahun 2021, bersamaan
kesehatannya sebesar 339 persen pada dengan persiapan penyelenggaraan acara
tahun 2021, dengan tujuan antara lain tingkat tinggi, seperti konferensi Sanitation
menyediakan vaksin COVID-19 secara cuma- and Water for All dan Sector Ministers’
cuma kepada hampir 208 juta penduduk. Meeting.
Namun, ketimpangan akses layanan
kesehatan memengaruhi keberlanjutan Pada tahun 2021, COVID-19 masih
layanan imunisasi rutin dengan satu dari menghambat sektor pendidikan di
10 rumah tangga tidak dapat mengakses Indonesia, khususnya selama masa puncak
imunisasi rutin. Sebanyak tiga dari penularan pada bulan Juli dan Agustus 2021
6 Overview Laporan Tahunan 2021

yang menyebabkan sekolah-sekolah ditutup. mencatat hampir 2,900 kejadian Amaq Yeyen (tengah)
Akses internet tampak sebagai hambatan bencana yang berdampak terhadap memetik kacang dengan
istri dan anaknya untuk
terbesar bagi kegiatan belajar mengajar, atau membuat delapan juta orang
dijual di sebuah pasar
lepas dari daerah tempat tinggal dan tingkat kehilangan tempat tinggal. Lebih dari tiga di Sembalun Desa
pendapatan keluarga. Sementara itu, perempat penduduk Indonesia terpapar Bulungan, Kecamatan
alasan-alasan terkait kondisi perekonomian pencemaran udara, yang merupakan Sembalun.
yang terdampak pandemi menyebabkan satu dari 10 faktor risiko terbesar untuk
satu persen remaja putus sekolah. kematian anak di Indonesia. Indonesia
menduduki peringkat 46 dari 180 negara
Konsekuensi COVID-19 tidak berhenti dalam indeks global UNICEF Children’s
pada tersendatnya proses pembelajaran; Climate Risk Index, dan dikategorikan
penutupan sekolah dan kehilangan interaksi memiliki ‘risiko iklim yang tinggi’ bagi
sosial secara tiba-tiba turut berpengaruh anak-anak.
terhadap kesehatan mental para remaja
Indonesia. Hampir satu dari tiga remaja Seiring dengan Indonesia mencapai masa
menyatakan sering kali merasa depresi puncak bonus demografi—yaitu masa
atau kehilangan minat untuk berkegiatan. ketika struktur penduduk didominasi oleh
Sebuah penelitian dari Bank Dunia juga individu dari usia produktif, sehingga ideal
menyiratkan hubungan antara prevalensi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi—
masalah kesehatan mental dengan kebutuhan melakukan investasi yang
penutupan sekolah yang berkepanjangan. bijaksana bagi perkembangan anak
dan remaja pun kian tinggi. Investasi
Perubahan iklim dan degradasi lingkungan ini khususnya dibutuhkan di bidang
hidup meningkatkan risiko kebencanaan layanan kesehatan, pencatatan kelahiran,
di Indonesia, dan hal ini berdampak perlindungan sosial, pendidikan dan
negatif terhadap perekonomian dan perlindungan anak, demi tercapainya
masyarakat, terlebih kelompok miskin kesejahteraan yang berkesinambungan
dan rentan. Hingga akhir 2021, Indonesia bagi seluruh penduduk Indonesia.

© UNICEF/UN0409857/Bea
Laporan Tahunan 2021 Sorotan 7

Sorotan

77 juta
Lebih dari

dosis vaksin COVID-19


didistribusikan melalui COVAX Facility, yang turut didukung oleh UNICEF, dan informasi penting terkait
langkah perlindungan terhadap COVID-19 menjangkau lebih dari 200 juta orang.

Pelatihan jarak jauh Survei kualitas air terhadap


(e-learning) 20,000 rumah tangga
pertama tentang pengelolaan air secara aman
menghasilkan data awal (baseline)
bagi tenaga kesehatan yang pertama bagi Tujuan 6 dari Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDG-6),
mendapatkan akreditasi
sementara UNICEF menyusun estimasi
pemerintah dan diuji
dan rancangan peta jalan yang mendukung
coba di tujuh provinsi.
rencana Indonesia untuk memenuhi SDG-6.
Pelatihan ini
bertema konseling
untuk pemberian Dari kerja sama pemerintah-badan
makan anak usaha yang diprakarsai UNICEF,
dan pemenuhan satu juta murid di
kebutuhan gizi di
situasi darurat.
15,000 sekolah mendapatkan COVID-19 Safe
School Kits untuk melindungi mereka
Di sembilan provinsi yang didukung oleh UNICEF

3.7
dari penularan COVID-19.

Platform digital RapidPro

juta
membantu Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia mengidentifikasi lebih dari

32,000 anak
perempuan dan anak menerima
layanan esensial bagi kesehatan yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua akibat COVID-19
ibu dan anak. sebelum anak dirujuk ke layanan kesejahteraan sosial anak.

UNICEF mendukung pemerintah


menargetkan penerima bantuan
transfer tunai kepada keluarga yang terdampak pandemi
dengan merevisi panduan teknis untuk penyelenggaraan bantuan sosial.
8 Fokus Laporan Tahunan 2021

Fokus

Melawan rumor
yang menyebar
lebih cepat © UNICEF/UN0466334/Wilander

daripada COVID-19 Renanda adalah seorang mahasiswa jurusan komunikasi yang telah menjadi relawan
selama pandemi COVID-19 sebagai pemeriksa fakta daring bersama MAFINDO, sebuah
organisasi yang memerangi berita palsu di Indonesia.

Untuk menangkal misinformasi Menurut survei tahun 2020 yang konten daring tentang COVID-19.
seputar vaksin COVID-19, UNICEF dilaksanakan oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Meskipun tim ‘Hoaks Buster’ merilis
bekerja sama dengan pemerintah beberapa artikel per hari, namun
dan para mitra. Bersama-sama, para Indonesia (Kemenkominfo RI)
bersama dengan Katadata Insight persebaran misinformasi berjalan
pihak ini berupaya membongkar begitu cepat, sehingga kerap
Center, antara 64 dan 79 persen
hoaks terkait pandemi. responden tidak bisa mengenali mengalahkan tim pemeriksa fakta.
misinformasi yang mereka jumpai di Menurut Kemenkominfo RI, setiap
Apa benang merah antara air rebusan
dunia maya. Hal ini memprihatinkan hari muncul minimal lima hoaks
bawang putih, chip mikro, dan vaksin?
mengingat sebagian besar baru di berbagai platform digital. Hal
Hanya satu: ketiganya pernah menjadi
responden menyatakan mereka ini makin menegaskan pentingnya
topik hoaks yang berkaitan dengan
mencari informasi utamanya melalui sosialiasi fakta yang proaktif.
COVID-19.
media sosial, yang justru merupakan
Kondisi tersebut melatari
Sejak awal pandemi dua tahun yang sumber peredaran misinformasi.
pembentukan Inoculation Project
lalu, misinformasi, teori konspirasi,
Seiring dengan pelaksanaan vaksinasi oleh UNICEF, yang meliputi
dan kiat tentang ‘ramuan ampuh’
COVID-19 di Indonesia, komunikasi dashboard digital untuk melacak
untuk mengobati COVID-19 marak
publik yang efektif—dan aksi untuk topik yang menyebutkan COVID-19
beredar di Indonesia, serta di seluruh
menangkal hoaks—menjadi sangat di media sosial secara real time
dunia, dengan kecepatan yang
penting. dan di seluruh Indonesia. Temuan
minimal sama seperti penularan virus
kata kunci kemudian dianalisis
itu sendiri.
Sejak keadaan darurat nasional oleh perangkat Talkwalker, Google
Di antara hoaks yang beredar, yang diumumkan pada Maret 2020, Trends, dan YouTube Analytics.
dapat dikatakan paling merugikan UNICEF telah mendukung Satuan Hasilnya digunakan oleh UNICEF
adalah hoaks seputar vaksin Tugas Percepatan Penanganan untuk menyusun strategi komunikasi
COVID-19. Faktanya, tidak adanya COVID-19 (Satgas COVID-19). serta disampaikan kepada otoritas
vaksinasi meningkatkan risiko Dukungan ini juga mencakup upaya pemerintah sebagai bahan masukan
penularan dan kematian yang terkait membongkar hoaks, atau hoax dalam upaya penanggulangan
dengan pandemi. Sebagai salah satu busting, yang dilakukan melalui COVID-19 secara nasional.
negara dengan angka kasus yang kolaborasi dengan MAFINDO,
organisasi yang bergerak melawan Selain itu, sebagai bagian dari upaya
tertinggi di Asia, Indonesia tidak
berita bohong di Indonesia. yang lebih luas untuk mendukung
dapat membiarkan misinformasi
MAFINDO mengandalkan jaringan vaksinasi di Indonesia, UNICEF
menghambat proses vaksinasi.
relawan dengan lebih dari 500 membuat materi sosialisasi
“COVID-19 adalah penyakit baru, sukarelawan di 19 kota dan lebih vaksin sekaligus memeringatkan
yang masih dipelajari oleh para dari 90.000 anggota grup daring masyarakat akan kemungkinan
ahli,” kata Rizky Syafitri, UNICEF yang bekerja memeriksa fakta dan informasi palsu tentang vaksin.
Communication Specialist. “Sebab memberikan edukasi literasi digital Teknik ini telah disampaikan kepada
itu, masyarakat masih kesulitan kepada masyarakat. Kementerian Kesehatan Republik
mendapatkan informasi terbaru, dan Indonesia untuk membekali lebih
keadaan ini memberikan kesempatan UNICEF dan MAFINDO membuat dari 92.000 vaksinator—langkah
kepada individu yang ingin mencari fitur ‘Hoaks Buster’ pada situs Satgas penting mengingat tenaga kesehatan
keuntungan dengan menyebarkan COVID-19. Dalam kurun waktu hanya adalah sumber informasi yang paling
pernyataan-pernyataan keliru.” 12 bulan, fitur ini telah melahirkan dipercayai oleh masyarakat dalam hal
lebih dari 870 artikel yang menelaah vaksinasi COVID-19.
Laporan Tahunan 2021 9

Stevanus Agus Rahardjo mengikuti pelatihan tentang


komunikasi antarpribadi yang difasilitasi oleh UNICEF dan
Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan petugas kesehatan sehingga mereka dapat
berkomunikasi secara efektif tentang vaksin COVID-19.
Petugas kesehatan diperlihatkan cara menggunakan RapidPro,
sistem pelaporan yang dibuat di aplikasi WhatsApp untuk
mengumpulkan data tentang persepsi mereka mengenai vaksin
COVID-19 sebelum dan sesudah sesi pelatihan.
© UNICEF/UN0421033/Wilander
10 Kesehatan Laporan Tahunan 2021
Laporan Tahunan 2021 Kesehatan 11

Peningkatan layanan
kesehatan tak
terpisahkan dari
keberlangsungan
hidup anak
Indonesia secara teratur telah mencapai COVAX Facility, UNICEF memfasilitasi
kemajuan di bidang kesehatan ibu, anak kedatangan 77 juta dosis vaksin COVID-19
dan remaja, namun akses kepada layanan dan 17 unit penyimpanan vaksin jenis
kesehatan yang berkualitas masih menjadi ultracold chain untuk seluruh Indonesia.
tantangan—khususnya di kawasan
perdesaan. Melihat hal ini, UNICEF pun Hampir 80 persen kematian anak di
mempertahankan komitmen kuatnya Indonesia terjadi pada pekan pertama
untuk mendukung layanan kesehatan kehidupan. Fakta tragis ini mendorong
yang bermutu, berbasis bukti, dan merata UNICEF untuk terus mendukung
pada tahap kehamilan, persalinan, dan diterapkannya pendekatan peningkatan
pasca-persalinan baik di fasilitas kesehatan mutu layanan di fasilitas-fasilitas
maupun di rumah. kesehatan sepanjang tahun 2021,
dengan perhatian khusus untuk layanan
Penguatan sistem kesehatan amat penting bagi bayi yang rentan, termasuk bayi
bagi penyediaan dan pelaksanaan layanan dengan berat badan lahir rendah, bayi
kesehatan dasar yang berkualitas dan yang lahir dari ibu pengidap HIV, dan
terjangkau. Selama dua tahun terakhir, bayi dengan kemungkinan infeksi berat
UNICEF telah memperkuat fokusnya bakteri. UNICEF juga menyusun panduan
dalam meningkatkan kapasitas sistem penanganan bayi dengan berat badan
kesehatan Indonesia agar mampu lahir rendah dan membuat video edukatif
menjawab tuntutan penanggulangan tentang perawatan esensial bagi bayi baru
COVID-19, termasuk mengatasi lahir dan bayi berusia muda untuk fasilitas
terhentinya layanan kesehatan esensial. kesehatan.

Pada tahun 2021, didorong oleh kebutuhan Melawan penyakit menular yang bisa
mendesak untuk mendistribusikan vaksin, dicegah dengan vaksin juga merupakan
UNICEF bekerja sama dengan otoritas agenda utama UNICEF pada tahun 2021.
nasional dalam merancang protokol dan Hal ini diwujudkan dengan beragam
panduan, serta meningkatkan kualitas aksi, mulai dari penguatan rantai pasok
arus data dan informasi. Semua hal ini imunisasi di Indonesia, advokasi untuk
dilakukan untuk mendukung respons pemberian vaksin jenis baru, hingga
Indonesia terhadap COVID-19. Melalui menguatkan permintaan bagi layanan

Kader kesehatan dari Posyandu Kamboja IV mengunjungi keluarga di Desa Sikumana


© UNICEF/UN0567632/Ijazah untuk memberikan layanan kesehatan dan mendorong mereka untuk membawa
anak-anak mereka untuk vaksinasi di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
12 Kesehatan Laporan Tahunan 2021

© UNICEF/UN0551513/Wilander

Tujuh belas mesin imunisasi rutin di tingkat masyarakat. Pada 2022. Selain itu, mengingat beban
penyimpan beku rantai tahun 2021, Indonesia mengadakan 1,6 tinggi yang ditimbulkan oleh penyakit
ultra dingin yang
juta dosis vaksin pneumokokus melalui tuberkulosis, UNICEF juga memprakarsai
dikirim oleh UNICEF
melalui Fasilitas Divisi Suplai UNICEF. proyek percontohan di empat provinsi
COVAX memungkinkan dengan tujuan mengatasi tuberkulosis
Indonesia menerima, Sebanyak lima kota/kabupaten yang pada anak.
menyimpan, dan didukung oleh UNICEF dinyatakan bebas
mendistribusikan malaria pada tahun 2021. Di 80 kota/ Pola makan yang tidak sehat, gaya hidup
vaksin COVID-19 kabupaten lainnya, upaya mengeliminasi dengan minim gerak, konsumsi tembakau,
dalam jumlah besar
yang membutuhkan
penyakit ini terus diperkuat melalui dan bahaya lingkungan seperti polusi
penyimpanan ultra pelaksanaan inisiatif komunikasi di 22 udara atau paparan timbal berdampak
dingin. kota/kabupaten dengan endemis malaria terhadap jutaan penduduk Indonesia.
yang tinggi. Inisiatif ini menjangkau 390 Untuk memperluas program pencegahan
fasilitas kesehatan, 92 rumah sakit dan penyakit tidak menular (PTM) di kalangan
klinik, dan 2.233 sekolah dasar. remaja, UNICEF, berkolaborasi dengan
mitra-mitranya, telah menuntaskan suatu
UNICEF mendukung sembilan provinsi studi kualitatif yang bertujuan mengetahui
untuk memberikan contoh keefektifan dampak PTM yang dikaitkan dengan
manajemen berkualitas dan terpadu konsumsi tembakau dan kesehatan
terhadap penyakit masa kanak-kanak mental remaja.
dengan menggunakan indikator yang
dikaitkan dengan kematian balita UNICEF juga mendukung Badan Penelitian
akibat diare, pneumonia, malnutrisi, dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes
dan imunisasi yang tidak lengkap. Hal RI, melaksanakan analisis terhadap faktor-
ini dilakukan sebelum program serupa faktor iklim yang berpengaruh terhadap
dilaksanakan secara nasional pada tahun kondisi kesehatan anak dan remaja.
Laporan Tahunan 2021 Fokus 13

Fokus

Imunisasi:
melindungi,
efektif, dan
menyelamatkan
nyawa

Sebagai bagian dari strategi untuk


memperluas imunisasi, akan
ada lebih banyak anak seperti
Arumi yang menerima vaksin
pneumokokus—suatu langkah
penting yang dapat menyelamatkan © UNICEF/UN0473677/Ijazah
nyawa mereka.
Tidak terbayang bagi Baiq Dewi Perawat Desak memberikan dosis vaksin konjugat pneumokokus di Puskesmas Pagesangan
bahwa ia akan harus berkunjung Desa Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
lagi ke fasilitas kesehatan dengan
membawa anaknya. Semuanya
berubah ketika ia hamil pada usia 42 ibu di sini. Dulu, PCV hanya bisa menemui perawat. “Nada sudah
tahun; kini, Baiq Dewi dan putrinya, didapatkan jika pasien membayar sakit selama beberapa hari, jadi
Arumi, sedang menunggu giliran sendiri dan harganya sangat mahal,” saya berikan obat penurun panas.
mendapatkan vaksin pneumokokus, kata Desak, seorang perawat yang Tapi, waktu saya lihat dia susah
dikenal juga dengan nama vaksin telah bertahun-tahun bekerja di bernapas, saya khawatir dan
PCV, di sebuah puskesmas di tengah masyarakat di Lombok. langsung membawa Nada ke
Mataram, Lombok. puskesmas,” kata Ayu Arini, ibu
Pada tahun 2022, vaksinasi PCV— Nada.
Pneumonia adalah salah satu yang melindungi anak dari 13 jenis
penyebab utama kematian balita di bakteri pneumokokus—akan secara Nada didiagnosis mengidap
Indonesia. Secara rata-rata, penyakit bertahap disediakan di seluruh pneumonia. “Mudah-mudahan,
ini menjangkiti setengah juta anak Indonesia sebagai bagian dari saya tidak perlu lagi melihat Nada
per tahun. program imunisasi rutin. sakit seperti ini. Saya mau Nada
tumbuh dengan sehat,” kata Ayu,
Sebagai bagian dari strategi Vaksinasi bertujuan melindungi lebih yang akan membawa putrinya
perluasan vaksinasi dari Kemenkes dari empat juta anak dari pneumonia kembali ke puskesmas untuk
RI, dosis baru vaksin PCV baru- setiap tahunnya melalui tiga dosis mendapatkan vaksin PCV segera
baru ini tiba di Lombok. Vaksin ini PCV: dosis pertama diberikan pada setelah kondisi Nada lebih baik.
adalah bagian dari mekanisme Gavi usia dua bulan, dilanjutkan dengan
Advanced Market Commitment, dosis kedua dan ketiga masing- Imunisasi rutin di Indonesia
yang memungkinkan negara-negara masing saat anak berusia tiga sempat terkendala karena
seperti Indonesia untuk mengadakan dan 12 bulan. Strategi vaksinasi COVID-19. Pandemi
vaksin pada harga yang jauh lebih ‘susulan’ diberikan kepada anak menyebabkan sarana kesehatan
ekonomis melalui Supply Division yang melewatkan salah satu dosis seperti posyandu dan poskesdes
global UNICEF. tersebut—seperti yang dialami oleh ditutup. Sementara itu, dengan
Nada, 11 bulan. diberlakukannya protokol
Perlindungan terhadap 13 jenis
kesehatan, orang tua dan anak
bakteri Seperti Arumi, Nada pun dibawa pun tidak bisa berkumpul di
“PCV sangat populer di kalangan oleh ibunya ke puskesmas untuk puskesmas.
14 Gizi Laporan Tahunan 2021

Menguatkan
kemitraan, bukti,
dan advokasi
di bidang gizi

Anak dan remaja di Indonesia menghadapi tiga beban


malnutrisi, yaitu gizi rendah, kekurangan mikronutrien, Ghaisan, 22 bulan, di
dan berat badan berlebih. Pandemi COVID-19 lantai rumah dikelilingi
memperparah situasi kesehatan karena mengancam oleh makanan favoritnya
penghidupan rumah tangga, menghambat – termasuk ikan lele, ikan
nila, ayam, tahu, tempe,
ketersediaan makanan bergizi dan aman yang sayur sop, makanan ringan
harganya terjangkau, serta menghalangi pelaksanaan buatan sendiri, pepaya
layanan gizi esensial. dan buah naga – di Desa
Pandes, Klaten, Provinsi
Dengan menyatukan pihak pemerintah, masyarakat Jawa Tengah.
sipil, dan sektor swasta untuk mendorong aksi-
aksi bagi gizi ibu dan anak, UNICEF kembali berada
di garda terdepan dalam menguatkan kapasitas
Indonesia untuk melaksanakan layanan gizi yang
berkualitas selama pandemi. Pesan-pesan publik
terkait gizi, pola makan yang sehat, dan layanan gizi
esensial disosialisasikan melalui beragam media
sepanjang tahun 2021 dan telah menjangkau lebih dari
15 juta orang.

Pencapaian baru diraih dengan penelitian pertama


di Indonesia yang mempelajari potensi produksi
makanan terapeutik siap santap menggunakan
bahan-bahan lokal. Empat resep dianalisis dan diuji Pada saat yang sama, angka anak yang mengalami
akseptabilitas dan efikasinya. Temuan penelitian akan wasting diperkirakan naik pada masa pandemi COVID-19.
diterbitkan pada tahun 2022 dan digunakan untuk Hal ini membuat UNICEF berfokus menguatkan
mendukung pemerintah menyusun peraturan tentang penapisan malnutrisi di layanan kesehatan primer dan
produksi makanan terapeutik lokal. tingkat masyarakat di lebih dari 62 kota/kabupaten yang
tersebar di tujuh provinsi. UNICEF juga mendukung
Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penapisan yang dilakukan di rumah oleh ibu atau
penanganan anak yang mengalami wasting, UNICEF anggota keluarga lain di 27 kota/kabupaten, yaitu dengan
dan empat badan PBB lainnya bekerja sama dengan mengukur lingkar lengan atas sebagai metode penilaian.
otoritas nasional untuk memfinalisasi Framework and
Operational Roadmap of the Global Action Plan on Tonggak penting lain yang dicapai pada tahun 2021 adalah
Child Wasting (Kerangka dan Peta Jalan Operasional penyusunan panduan delapan intervensi gizi esensial
untuk Rencana Aksi Global dalam Mengatasi Wasting untuk mendukung Gerakan Nasional untuk Penurunan
Pada Anak). stunting. Panduan tentang pengelolaan suplementasi
Laporan Tahunan 2021 Gizi 15

© UNICEF/UN0517581/Ijazah

asam folat untuk ibu diuji coba di enam provinsi sebelum Kesehatan Sekolah kepada instansi pemerintah di
kemudian disetujui oleh Kemenkes RI sebagai sumber berbagai sektor dan di 34 provinsi.
standar sumber gizi.
UNICEF juga menyediakan dukungan yang luas terhadap
UNICEF juga membuat modul pelatihan daring tentang pengembangan panduan untuk kantin sekolah. Bersama-
konseling perawatan bayi dan pemberian makan kepada sama dengan otoritas nasional, UNICEF melaksanakan
anak. Modul ini telah dicoba di tujuh provinsi dan beberapa kali konsultasi multisektor dan menyelesaikan
sekarang menjadi materi pelatihan standar bagi tenaga tinjauan terhadap kebijakan, program, dan sumber
kesehatan dan pihak lain di luar tenaga kesehatan. literatur mengenai kantin sekolah.

Untuk meningkatkan penyelenggaraan layanan gizi yang Dengan mempertimbangkan tantangan obesitas yang
ramah remaja dan membantu pemenuhan kebutuhan ada di Indonesia, UNICEF melakukan analisis yang
suplemen zat besi-asam folat mingguan, UNICEF komprehensif untuk mendapatkan bukti-bukti kuat
menyebarluaskan panduan tentang Program Nasional sebagai dasar penyusunan program untuk mencegah
keadaan berat badan berlebih dan obesitas.
16 Fokus Laporan Tahunan 2021

Fokus

Teknologi
membantu
meningkatkan
status gizi anak
dan pengetahuan © UNICEF/UN0459222/Padji

orang tua Micke Mbotu menggunakan chatbot di ponselnya untuk mengakses konseling nutrisi sementara
putrinya yang berusia 22 bulan, Felicity, menyantap paket RUTF di rumahnya di Kupang, Provinsi
Nusa Tenggara Timur.

Chatbot yang inovatif membantu anaknya terlalu kurus, mereka bagi orang tua dan tenaga kesehatan.
meningkatkan kesehatan anak biasanya enggan membawa anak ke Di samping itu, platform ini juga
dengan menyediakan informasi puskesmas karena takut dianggap menyediakan beraneka sumber
tentang kebutuhan gizi mereka. menelantarkan anak.” informasi untuk memastikan anak-
anak selalu mendapatkan gizi yang
Micke Mbotu, ibu dari dua orang Peran pengetahuan dalam promosi terbaik. Dengan memasukkan
anak, terkejut mendengar pernyataan kesehatan kode khusus, pengguna layanan
bahwa putrinya mengalami wasting Agar berat badan Felicity dapat seperti Micke dapat memilih topik
yang parah. Saat berkunjung ke bertambah, Yeni membekali Micke terkait gizi dan menerima informasi
puskesmas ketika itu, putrinya, dengan sepaket makanan terapeutik dalam bentuk teks, video, ataupun
Felicity, memiliki berat badan 6,5 siap santap—makanan bertekstur audio. Informasi ini dapat mereka
kg—di bawah berat normal untuk padat seperti pasta—yang terbuat bagikan dengan anggota keluarga
anak seusianya, yaitu 7,2 kg. dari kacang-kacangan dan biasa lain. Chatbot juga mengumpulkan
digunakan untuk mengatasi wasting data lokasi para pengasuh, sehingga
“Saya tidak bisa terima,” katanya. pada anak. Namun, ini hanyalah tenaga kesehatan dapat melakukan
“Saya selalu berikan anak-anak langkah pertama untuk membantu intervensi ke rumah apabila
makanan yang baik. Bahkan, kepulihan anak. Hal yang tak kalah diperlukan.
terkadang saya campurkan bahan penting adalah memberikan layanan
makanan lain yang bergizi, supaya konseling dan informasi kepada Akses informasi yang lebih baik
bubur mereka tidak pernah kosong.” pengasuh anak di rumah. dan lebih mudah
Berkat akses informasi yang
Wasting—bentuk malnutrisi paling Seperti banyak orang tua lain, disediakan chatbot, suami Micke
berbahaya pada anak-anak—harus Micke pada awalnya tidak punya berhasil diyakinkan untuk mau
segera ditangani. Yeni Haning, banyak pengetahuan tentang gizi. menerima perawatan bagi Felicity.
ahli gizi di puskesmas di Kupang, Sementara itu, pembatasan mobilitas Awalnya, ia merasa makanan
Nusa Tenggara Timur, melihat juga akibat COVID-19 membuatnya tidak terapeutik saja tidak cukup dan ingin
melihat suasana hati Felicity mudah bisa membawa Felicity kembali memberikan susu formula.
berubah, dari anak yang ceria dan ke puskesmas untuk dipantau
ramah senyum, menjadi rewel dan perkembangannya. Setelah lima pekan mendapatkan
mudah kesal. Perubahan ini adalah asupan makanan terapeutik, Felicity
pertanda lain dari kondisi yang ia Tantangan seperti inilah yang berhasil mencapai berat badan yang
alami. “Kasus-kasus wasting yang mendorong UNICEF dan Pemerintah ideal. Micke menyadari perubahan
berat biasanya disebabkan oleh Kota Kupang untuk menguji coba pada kondisi fisik dan perilaku
kekurangan informasi, karena orang aplikasi chatbot menggunakan Felicity.
tua dan pengasuh tidak sadar akan WhatsApp sebagai sarana
gejala, penyebab, dan konsekuensi memberikan dukungan gizi yang “Secara fisik, Felicity sekarang
dari kondisi ini kata UNICEF Nutrition penting bagi keluarga-keluarga yang kelihatan lebih berisi dan bisa
Specialist Blandina Rosalina Bait. tidak bisa mengakses puskesmas. bermain sendiri,” kata Micke. “Ia dulu
“Kalaupun orang tua merasa sering pilek, demam, atau batuk,
Chatbot menjadi platform konseling tetapi saat ini ia selalu sehat.”
Laporan Tahunan 2021 17

Yuliana Duwith menggendong


anaknya yang berusia 18
bulan Meylan Diana di rumah
setelah mengikuti imunisasi di
Puskesmas Sejahtera di Sorong,
Provinsi Papua Barat.
© UNICEF/UN0567022/Wilander
18 WASH Laporan Tahunan 2021

© UNICEF/UN0380401/Bea
Laporan Tahunan 2021 WASH 19

Peran penting air,


sanitasi, dan kebersihan
dalam kesehatan dan
pengendalian pandemi

Tumbuh besar di lingkungan yang bersih Di seluruh dunia, COVID-19 memperlihatkan


Seorang siswa mencuci dan aman adalah hak setiap anak. Akses pentingnya kebiasaan mencuci tangan
tangannya sebelum ke pasokan air yang dikelola dengan aman, dengan sabun. Kebiasaan ini sudah lama
menghadiri sesi kesadaran sanitasi, dan kebersihan tidak hanya didorong oleh UNICEF sebagai cara yang
tentang COVID-19 yang memastikan anak tumbuh dengan baik, sederhana dan efektif—termasuk secara
dipimpin oleh UNICEF di
Pesantren Alhamdulillah tetapi juga memberikan anak awal yang biaya—untuk mencegah penularan penyakit.
di Kemadu desa, Rembang. sehat dalam kehidupannya.
Untuk itu, UNICEF mendukung pembuatan
Pada tahun 2021, UNICEF melanjutkan peta jalan mencuci tangan untuk Indonesia
upaya untuk memperkuat kualitas dan serta inisiatif pemantauan nasional yang
keberlanjutan layanan air, sanitasi, disebut dengan 3M, yaitu pemantauan
dan kebersihan di Indonesia dengan praktik mencuci tangan, memakai masker,
membangun kapasitas dan memanfaatkan dan menjaga jarak di tempat-tempat umum
inovasi, kemitraan, serta kemauan politik. melalui kerja sama dengan jaringan relawan.
Dengan bermitra bersama 18 universitas,
Upaya UNICEF untuk meningkatkan posisi ratusan anak muda pun aktif terlibat dan
isu air, sanitasi, dan kebersihan di dalam lebih dari 120.000 pemantauan di 20
agenda pembangunan pemerintah meliputi provinsi berhasil dicatat.
beberapa kegiatan tingkat tinggi, seperti
peluncuran SDG-6 – rencana ONE WASH. Dalam rangka mendorong perubahan
Langkah ini diikuti oleh dukungan UNICEF perilaku, diadakan pelatihan untuk 1.620
terhadap penyusunan peta jalan untuk tenaga bidang kebersihan. Mereka
mewujudkan target-target SDG 6 Indonesia, menjangkau lebih dari 381.000 orang,
yang terkait dengan sanitasi yang dikelola termasuk 57.000 murid, dengan promosi
dengan aman, air, kawasan bebas buang air kebersihan menggunakan panduan yang
besar (BAB) terbuka, dan kebersihan. didukung oleh UNICEF. Modul pelatihan saat
sedang dilembagakan oleh Kemenkes RI
UNICEF mendukung survei nasional agar pengembangan kapasitas kepada para
pertama terhadap kualitas air minum. tenaga bidang kebersihan dapat dilakukan
Survei ini dilaksanakan terhadap lebih dari secara jangka panjang.
20.000 rumah tangga sebagai sampel dan
membantu menghasilkan baseline untuk UNICEF juga mendukung otoritas setempat
melacak kemajuan cakupan ketersediaan air memantau kondisi sarana air, sanitasi,
yang dikelola dengan aman. Di samping itu, dan kebersihan di lebih dari 300.000
UNICEF juga mendukung analisis terhadap sekolah untuk memastikan sumber daya
kebutuhan investasi untuk menghadirkan direncanakan dan dialokasikan dengan
dan meningkatkan layanan air, sanitasi, efektif. Selain itu, kemitraan pemerintah-
dan kebersihan di puskesmas, agar semua swasta yang mendorong praktik mencuci
fasilitas kesehatan di Indonesia memiliki tangan dengan sabun mengerahkan sumber
akses ke semua layanan dasar ini pada daya untuk mendukung 15.000 sekolah
2030. agar dapat dibuka kembali dengan aman.
20 WASH Laporan Tahunan 2021

Kemitraan ini membagikan COVID-19 Safe


School Kits, perlengkapan untuk mencegah
penularan COVID-19, yang menjangkau satu
juta anak.

UNICEF memberikan panduan teknis dan


kegiatan peningkatan kapasitas untuk
memastikan keberadaan sarana air, sanitasi,
kebersihan di sekolah dan layanan kesehatan
yang lebih baik di tujuh provinsi. Hasilnya, lebih
dari 363.000 orang mengakses sarana sanitasi
dan kebersihan yang layak, dan 25.000 orang
menerima paket kebersihan untuk melindungi
mereka dari COVID-19. Sebuah simpul
inovasi bernama INCUBITS diluncurkan untuk
menemukan solusi pada tingkat lokal bagi
tantangan terkait air, sanitasi, dan kebersihan
di Indonesia.

Ketersediaan sarana sanitasi yang dikelola


secara aman terus didorong melalui promosi
pembersihan tangki septik yang meluas di
170 fasilitas di 10 kota/kabupaten. Dukungan
UNICEF, berupa perangkat inspeksi sanitasi
pada lokasi tangki septik turut memajukan
pemantauan terhadap sarana sanitasi yang
dikelola dengan aman di Indonesia.

Melalui dukungan UNICEF terhadap program


sanitasi total berbasis masyarakat pada
tahun 2021, lebih dari 100.000 penduduk kini
menghuni lingkungan yang bersih. Mereka
tersebar di 273 desa berstatus bebas Buang
Air Besar Sembarangan (BABS) di Provinsi
Aceh. Keberhasilan ini telah menurunkan
beban akibat penyakit yang menular melalui air
di kalangan balita. Namun, status yang sama
belum dapat diraih oleh 82 kota dan kabupaten
lain. UNICEF pun bekerja sama dengan
pemangku kepentingan dan mitra pemerintah
untuk menyampaikan pembelajaran dan
mengakselerasi kemajuan di daerah-daerah
tersebut.
© UNICEF/UN0353541/Ijazah
Temuan dari suatu studi yang dipimpin oleh
UNICEF mengenai dampak perubahan iklim
Fika menyikat gigi dengan ibunya Rini Ratikasari terhadap layanan sanitasi berhasil menggalang
di toilet yang baru dibangun di rumah di desa konsensus secara luas bahwa pertimbangan
Tegaldowo, provinsi jawa tengah.
perubahan iklim perlu disertakan di dalam
upaya menghadirkan sarana sanitasi, air, dan
kebersihan yang memadai. Sebagai bagian
dari upaya menerjemahkan rekomendasi studi
menjadi aksi nyata, UNICEF menyediakan
dukungan teknis kepada pemerintah-
pemerintah di Provinsi Nusa Tenggara Barat
dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Hasilnya,
aspek perubahan iklim telah dimasukkan ke
dalam strategi pembangunan di kedua provinsi.
Laporan Tahunan 2021 Fokus 21

Fokus

Oky membuat anak


perempuan nyaman
mendiskusikan menstruasi

Di Papua, UNICEF mempromosikan Informasi andal dalam satu Video Jeny berisi ulasannya
akses kepada informasi tentang sentuhan pada layar terhadap Oky, yang diungggah di
kesehatan menstruasi dan, dalam Pada tahun 2020, hasil jajak akun Instagram, telah ditonton
proses ini, membantu anak- pendapat di platform U-Report lebih dari 5.000 kali.
dari UNICEF menguatkan temuan
anak perempuan mendiskusikan Memberdayakan anak-anak
tersebut. Sebanyak 55 persen
menstruasi—sesuatu yang remaja perempuan menyatakan perempuan
dianggap tabu secara budaya. mereka lebih suka mencari Peluncuran Oky memang telah
informasi seputar menstruasi di selesai beberapa waktu yang
“Waktu itu saya masih SMP dan lalu, tetapi Jeni tetap konsisten
saya tidak bisa membicarakan internet.
mempromosikan Oky di media
[menstruasi] dengan orang tua. Untuk memenuhi kebutuhan sosial. Tak diragukan lagi,
Untuk saya, diskusi tentang mereka akan informasi digital, komitmen dan kepedulian Jeni
menstruasi itu memalukan, UNICEF pun memperkenalkan terhadap pemberdayaan anak
meskipun dengan teman dan Oky, sebuah aplikasi untuk perempuan agar memahami
keluarga sendiri,” kenang Jeni memantau siklus menstruasi. kondisi kesehatannya sendiri
Karay. Oky juga bisa diandalkan sebagai telah jauh melampaui pekerjaan
Bagi Jeni, seorang influencer sumber informasi dan kiat utamanya sebagai influencer.
asal Papua yang menggunakan kesehatan dan kesejahteraan.
Dengan Oky, remaja perempuan “Dengan adanya Oky, anak-
media sosial sebagai sarana anak perempuan di Papua punya
untuk mengedukasi anak-anak bisa mempelajari bagaimana
menstruasi berpengaruh terhadap sumber informasi yang kredibel
muda dan masyarakat tentang isu tentang menstruasi,” komentar
sosial, berbicara soal menstruasi kondisi fisik dan emosional
mereka. Oky juga memberikan Jeni. “Memberikan informasi yang
berarti berbicara soal pengalaman tepercaya kepada anak perempuan
yang amat membekas baginya. Ia prediksi yang disesuaikan dengan
setiap pengguna, sehingga di Papua adalah bagian dari misi
masih ingat betapa norma tabu di pribadi saya untuk pemberdayaan
masyarakat membuatnya tidak bisa seorang remaja perempuan bisa
mengantisipasi menstruasinya. mereka.”
mencari bantuan ketika ia pertama
kali mengalami menstruasi. Didukung oleh mitra swasta dan
Pengalaman Jeni adalah contoh LSM, UNICEF melaksanakan
betapa menstruasi nyaris berbagai kegiatan untuk
tidak pernah diperbincangkan mempromosikan Oky di kalangan
oleh anak-anak perempuan di perempuan dan remaja perempuan
Papua. Survei Demografi dan di Papua.
Kesehatan Indonesia tahun Ketika UNICEF memberitahukan
2017 menemukan bahwa satu Jeni tentang Oky, ia langsung
dari lima anak perempuan tidak mencoba aplikasi itu dan terkesan
pernah membicarakan menstruasi dengan fitur-fiturnya. Jeni pun
sebelum akhirnya mengalaminya secara teratur mempromosikan
sendiri. Angka ini lebih tinggi lagi Oky kepada para pengikutnya di
di kawasan perdesaan, termasuk media sosial. Ia juga mendorong
di daerah timur Indonesia seperti remaja di Papua, termasuk remaja
Provinsi Papua. lelaki, untuk mengunduh Oky. © UNICEF/UNI322844
22 Pendidikan Laporan Tahunan 2021

Berfokus memulihkan
pendidikan setelah sempat
terhenti dan terdisrupsi

© UNICEF/UN0515357/Wilander

Sepanjang sejarah Indonesia, sektor Berdasarkan analisisnya, Bank Dunia Siswa di SDN 01
pendidikan belum pernah mengalami memprakirakan skor membaca pelajar Setu belajar di kelas
dengan mematuhi
gangguan sebesar yang diakibatkan oleh Indonesia pada PISA kemungkinan
protokol kesehatan
COVID-19. Pandemi ini berdampak terhadap turun sebesar 16 poin—prakiraan ini di Jakarta Timur.
60 juta pelajar dan empat juta guru karena sudah merupakan prakiraan optimis—
menyebabkan sekolah-sekolah ditutup pada akibat dampak pandemi terhadap sektor
bulan Maret 2020. pendidikan.

Pada semester pertama 2021, sebagian Sebagai upaya mengatasi tantangan


besar sekolah masih ditutup. Situasi ini tak tersebut, UNICEF mendukung
berhenti sampai di sana; kenaikan angka Kemendikbudristek RI dan Kemenkes RI
kasus COVID-19 membuat penutupan untuk melacak status vaksinasi guru dan
sekolah berlanjut hingga bulan September. pembukaan sekolah secara sistematis.
Laporan Tahunan 2021 Pendidikan 23

Menggunakan bukti, UNICEF membantu pemerintah


untuk mengembalikan kegiatan belajar mengajar di
sekolah dengan aman melalui peraturan dan panduan.
UNICEF melengkapi upaya ini dengan kampanye ‘Keep
Safe, Keep Learning’ yang diluncurkan pada tahun 2021
dan telah menjangkau lebih dari 24 juta orang melalui
iklan layanan masyarakat di televisi, radio, dan media
sosial.

Kekurangan akses kepada jaringan internet diidentifikasi


sebagai hambatan utama pembelajaran jarak jauh selama
pandemi. Mengetahui hal ini, UNICEF melaksanakan
Situational Analysis of the Digital Learning Landscape
(Analisis Situasi Pembelajaran Digital) di Indonesia.
Laporan ini menyebutkan kesenjangan dan tantangan
bagi pembelajaran digital yang inklusif dalam konteks
COVID-19 serta rekomendasi agar teknologi dapat
dijadikan alat pemerataan akses. Selanjutnya, diadakan
simposium nasional dengan mitra pemerintah dan sektor
swasta untuk mencari cara agar anak-anak yang paling
tidak beruntung dapat diberikan kesempatan belajar yang
berkualitas secara digital.

Upaya UNICEF untuk membuat materi ajar digital


mendukung perluasan pendidikan kecakapan hidup
dari pemerintah. Upaya ini turut menghasilkan platform
pelatihan daring bagi guru dalam jabatan, dan telah
menjangkau lebih dari 65.000 guru. Selain itu, program
pengembangan keterampilan abad ke-21 yang bertujuan
memberdayakan remaja diperluas hingga meraih lebih
dari 4,700 murid yang terpinggirkan—58 persen di antara
mereka adalah anak perempuan. © UNICEF/UN0608443/Ijazah
Dampak COVID-19 terhadap sektor pendidikan jelas
terlihat, namun efeknya terhadap anak-anak yang tidak Faishal, 11, belajar di sekolah di Desa Botoran,
bersekolah lebih tersamar. Sebab itulah, UNICEF dan Provinsi Jawa Timur, Indonesia, pada 4 Maret 2022.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
(PDT), dan Transmigrasi RI melaksanakan pemantauan
respons cepat secara nasional terhadap dampak HI. Sementara itu, pada tingkat nasional, pemerintah
COVID-19 pada anak-anak di luar sekolah. menerbitkan rencana aksi dan pedoman teknis
implementasi PAUD-HI.
Dilaksanakan di 33 dari 34 provinsi di Indonesia, 354
kota/kabupaten, dan 1.151 desa, dan menggunakan UNICEF juga menyusun strategi untuk mendukung
Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat implementasi program pengasuhan oleh orang tua di
sebagai perangkat pengumpulan dan analisis data, Papua. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan
pemantauan menemukan satu persen anak putus orang tua tentang pengasuhan anak, dan memiliki
sekolah karena alasan ekonomi yang terkait dengan komponen literasi keuangan. Hingga akhir 2021, terdapat
pandemi. Temuan ini mendorong pemerintah-pemerintah setidaknya 400 orang tua, melalui sekitar 40 kelompok
desa untuk bergerak mengatasi tantangan pembelajaran, pengasuhan anak, yang terlibat dengan program ini.
seperti menyediakan fasilitas belajar dan beasiswa bagi
Pembelajaran untuk menguasai keterampilan dasar
anak di luar sekolah agar mereka dapat melanjutkan
mendapat perhatian khusus dari pemerintah, yang kini
pendidikan.
berkomitmen memperluas program Literasi Kelas Awal
Pada spektrum yang berbeda, kegiatan UNICEF dukungan UNICEF setelah mengetahui kesuksesan
terkait dengan pengembangan anak usia dini holistik program di kedua provinsi di Papua. Untuk itu, UNICEF
integratif, atau PAUD-HI, terus menunjukkan kemajuan. menyusun peta jalan dan strategi perluasan program
Upaya advokasi UNICEF berhasil menguatkan serta merevisi modul pelatihan guru. Modul ini telah
komitmen Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dimasukkan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan
untuk mengadopsi dan memperluas layanan PAUD- guru di UNIMUDA dan dibagikan dengan enam
universitas lain.
24 Fokus Laporan Tahunan 2021

Fokus

Lagu dan
gerakan dukung
pembelajaran
literasi awal

Program Literasi Kelas Awal


dari UNICEF membantu guru-
guru di Papua membuka kembali
sekolah dengan aman sekaligus
memperkenalkan cara belajar
yang menyenangkan di kelas-kelas
keterampilan dasar.
“Murid-murid kami kehilangan © UNICEF/UN0610403
banyak waktu belajar. Kemampuan
mereka dalam membaca dan menulis
turun. Kami harus mengulang lagi Suster Emilia, kepala sekolah St. Fransiskus Xaverius II Merauke, menerangkan lembar kerja
literasi dasar kepada siswa di kelas awal di Provinsi Papua.
semuanya dari awal,” kata Suster
Emiliana Rumsory, kepala sekolah
di SD St. Fransiskus Xaverius II, Namun, tak lama kemudian, mereka pelatihan langsung terasa di ruang
Merauke, Provinsi Papua. menyadari bahwa hal-hal ini akan kelas.
sulit untuk dipenuhi
Angka literasi di Papua lebih rendah “Dulu, guru cenderung mengajar
dibandingkan rata-rata nasional. Membuat kelas literasi menjadi seperti berceramah, sehingga
Suster Emilia datang ke provinsi menyenangkan suasana kelas terasa monoton.
ini pada tahun 2019 karena ingin Dengan situasi ini, Pelatihan Literasi Sekarang, guru menggunakan
meningkatkan kemampuan literasi Kelas Awal, yang disediakan melalui lagu, gerakan, dan bunyi sehingga
anak-anak di Papua. Namun, kemitraan UNICEF dengan Yayasan kelas membaca dan literasi lebih
COVID-19, penutupan sekolah, dan Berkat Lestari, disambut baik oleh menyenangkan bagi anak-anak,” kata
tantangan pembelajaran jarak jauh Suster Emlia. Program ini mampu Suster Emilia sambil tersenyum.
menghambat banyak rencananya. membantu mereka mengatasi
semua kebutuhan prioritas. Sebagai bagian dari program ini,
Suster Emilia gembira saat setiap ruang kelas juga menerima
pemerintah, pada akhir 2021, Pelatihan tersebut tidak hanya sudut membaca yang dilengkapi
mengizinkan sekolah untuk meningkatkan kapasitas dan buku-buku cerita sesuai tingkat
dibuka kembali. Bersama dengan keterampilan mengajar guru, tetapi kemampuan murid.
rekan-rekannya sesama guru, ia juga menghadirkan pengawasan
memetakan prioritas kebutuhan dan pembinaan oleh para pengawas Hari ini, hampir tiga tahun sejak ia
sekolah. sekolah. Mereka mendorong praktik tiba di Papua, Suster Emilia makin
mengajar yang kondusif dan ramah percaya kepada kemampuannya
Kebutuhan itu meliputi peningkatan anak sekaligus memastikan para untuk memastikan anak-anak dapat
kapasitas guru untuk mengajarkan guru mengikuti protokol kesehatan membangun kemampuan membaca
keterampilan dasar, menyediakan yang berlaku. untuk sepanjang hayat mereka.
fasilitas cuci tangan yang memadai,
dan memastikan agar semua pihak Suster Emilia mengirimkan lebih “Ke depan, saya ingin guru-guru
di sekolah mengikuti protokol dari separuh guru di sekolahnya bertambah terampil dan lebih
kesehatan—seperti mencuci tangan. untuk mengikuti pelatihan. Dampak berdampak terhadap literasi para
murid kami,” tambahnya.
Laporan Tahunan 2021 25

Siswa bermain di luar Sekolah Dasar Kroyo


di Sragen, Provinsi Jawa Tengah.
© UNICEF/UN0566526/Ose
26 Child protection Laporan Tahunan 2021

© UNICEF/UN0566424/Ose
Laporan Tahunan 2021 Perlindungan anak 27

Masyarakat—dan kebijakan—
perlu bekerja sama untuk
perlindungan anak

Peningkatan dan perluasan upaya dan sosialisasi tentang pekerja sosial


Putera, 9, tinggal perlindungan untuk anak adalah inti sebagai sebuah bentuk profesi, upaya
bersama nenek Surati, kemitraan UNICEF dengan otoritas nasional profesionalisasi akan turut meningkatkan
di rumah di Sragen dan organisasi masyarakat sipil. Pada tahun ketersediaan pekerja sosial berkualitas
Provinsi Jawa Tengah. 2021, contoh kesuksesan aliansi ini terlihat dan, pada gilirannya, pelaksanaan layanan
Putera kehilangan
ibunya ketika dia dari perluasan program ROOTS, program perlindungan anak yang juga berkualitas.
berusia 1 tahun dan berbasis sekolah yang dirancang untuk
belum lama ini ia mencegah perundungan di sekolah. UNICEF Hal lain yang tak kalah penting bagi
kehilangan ayahnya mendukung Kemendikbudristek RI untuk efektivitas layanan perlindungan anak
karena COVID-19. menggulirkan ROOTS ke 1.854 sekolah, adalah pendanaannya. Untuk itu, UNICEF
tempat 55.860 murid dilatih sebagai agen mendukung Kementerian Dalam Negeri
perubahan. (Kemendagri) RI untuk menyusun panduan
perencanaan dan penganggaran sebagai
Tak hanya aman di lingkungan sekolah, penunjang insiatif pengembangan
anak juga harus aman di lingkungan kapasitas yang diinisiasi oleh Kementerian
rumah. Sebab itulah, UNICEF mendukung Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/
Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
RI untuk menyiapkan panduan mekanisme (Bappenas) RI.
perlindungan anak berbasis masyarakat.
Panduan ini diharapkan menguatkan deteksi Kolaborasi UNICEF dengan Kementerian
dini terhadap penganiayaan anak dan jalur Agama (Kemenag) RI hendak memfasilitasi
rujukan ke layanan pendukung. Panduan hubungan dengan komunitas berbasis
ini sedang diujikan di 398 desa dan akan agama untuk mencegah kekerasan
digulirkan ke seluruh desa di Indonesia terhadap anak di lingkungan pesantren dan
di bawah kerangka Masyarakat Ramah perkawinan usia anak di masyarakat.
Perempuan dan Anak.
Untuk mengetahui dampak pandemi
Agar sistem perlindungan anak di suatu terhadap situasi perkawinan usia anak,
negara bisa berjalan sesuai fungsinya, termasuk perubahan faktor risiko dan
maka salah satu prasyarat penting adalah protektif, UNICEF mendukung Kementerian
keberadaan pekerja sosial yang terlatih. PPN/Bappenas RI dan Kementerian PPPA RI
Melalui kolaborasi dengan Ikatan Pekerja melaksanakan penilaian terhadap dampak
Sosial Profesional Indonesia (IPSPI), COVID-19 pada perkawinan usia anak.
pada tahun 2021 UNICEF berkontribusi Temuan dari penilaian ini akan digunakan
terhadap profesionalisasi pekerja sosial, bahan acuan dalam implementasi strategi
sejalan dengan mandat Undang-Undang pencegahan perkawinan usia anak yang
No. 14 tahun 2019 tentang Pekerja Sosial. sudah dimiliki Indonesia dalam konteks
Dengan membentuk komunitas praktik pandemi COVID-19.
28 Perlindungan anak Laporan Tahunan 2021

© UNICEF/UN0566482/Ose

Aditia, 9, berbicara dengan Januri, seorang UNICEF dan mitra masyarakat sipil terus menyumbangkan
pekerja sosial dari Kementerian Sosial RI, di keahlian teknis bagi penyusunan strategi penghapusan kekerasan
rumah di Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Ayah
Aditia meninggal ketika ia masih kecil, dan dia terhadap anak dan peta jalan untuk perlindungan anak di dunia
dirawat oleh ibunya Novi hingga Novi meninggal maya. Tujuannya adalah memastikan kedua instrumen ini selaras
karena COVID-19 di usia 28. Putera sekarang dengan standar dan kerangka global. Dukungan UNICEF juga
dirawat oleh kakek-neneknya. membantu pengembangan kerangka layanan dan standar
prosedur operasi bagi perlindungan perempuan dan anak dari
kekerasan. Kerangka dan standar ini telah diluncurkan di 62 kota/
kabupaten di 10 provinsi.

Platform digital adalah perangkat yang tidak bisa dipisahkan dari


upaya perlindungan anak. Sebab itulah, UNICEF terus menguji
penggunaan platform seperti Primero untuk  menguatkan
manajemen kasus anak yang menjadi korban kekerasan. UNICEF
juga menyesuaikan sebuah aplikasi yang memetakan anak yang
kehilangan orang tua atau pengasuh akibat COVID-19. Hasilnya,
32.000 anak berhasil diidentifikasi dan dirujuk ke layanan
kesejahteraan dan perlindungan anak.

UNICEF juga mendukung pembuatan sistem pemantauan


dan evaluasi untuk Strategi Nasional Percepatan Administrasi
Kependudukan Bagi Pengembangan Statistik Hayati. Strategi
nasional ini akan memungkinkan pemerintah untuk melacak
kemajuan di bidang perlindungan anak sekaligus melihat celah
yang masih harus diatasi.
Laporan Tahunan 2021 Fokus 29

Fokus

Menguatkan
dukungan bagi
anak yang
kehilangan
orang tua karena
COVID-19
© UNICEF/UN0566383/Ose

Salah satu dampak yang paling Aga, 12, dan keponakannya Ruri, 6, bermain di rumah di Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Aga
menyakitkan dari COVID-19 adalah dan kakak perempuannya, Serviana, kehilangan ibu dan ayah tiri mereka karena COVID-19.
anak-anak yang ditinggalkan oleh
orang tua mereka. Dengan bantuan Tidak lama setelah Aga tinggal hari. “Aku sayang ayah. Kita sering
pengasuh dan pekerja sosial, dengan mereka, Sari mendapat bercanda dan ke mana-mana sama-
UNICEF membantu menyediakan informasi bahwa adiknya dirundung sama,” kenangnya. “Tapi ayah
dukungan psikososial. di sekolah. “Tapi, dia enggak bilang, meninggal dan aku bahkan enggak
saya yang harus bujuk dia supaya bisa ketemu sebelum ayah pergi.”
“Adik saya hidupnya berat,” kata mau cerita,” katanya.
Sari. “Dia lahir prematur dengan Terisolasi dan dijauhi
berat cuma 1,1 kg dan nggak stabil. Bukan hanya COVID-19 yang Namun, situasi ternyata memburuk
Setelah besar, dia menjadi anak yang dapat menyebabkan kejadian fatal, sebelum kemudian membaik
sensitif, apalagi sama suara keras. tetapi juga stigma terkait virus kembali. Ayra, ibunya, dan adik
Dia juga rapuh emosinya.” ini. Beruntung, ada para pekerja perempuannya didiagnosis positif
sosial yang diperbantukan di Pusat COVID-19. Setelah selesai melakukan
Tak heran bahwa Sari, 32 tahun, Kesejahteraan Sosial Anak Integratif isolasi, mereka justru dijauhi
mengkhawatirkan kondisi sang adik (PSKAI) yang didukung oleh UNICEF. tetangga. “Enggak ada yang mau
yang bernama Aga. Kini berusia 12 Mereka membantu memastikan dekat-dekat, apalagi membantu,” kata
tahun, Aga kehilangan ayah kandung kesehatan, keselamatan, dan Suwarsi, ibu Arya.
saat ia berusia lima tahun. Belum kesejahteraan anak-anak yang
lama ini, ia pun kehilangan ibu dan kehilangan salah satu atau kedua Sebagai tulang punggung satu-
ayah tirinya karena COVID-19. Meski orang tua karena COVID-19. satunya di keluarga, Suwarsi harus
kehidupannya tak mudah, Aga membagi waktunya antara membuat
tidak larut dalam kesusahan. Sari Pak Januri adalah salah satu di makanan ringan untuk dijual dan
juga menceritakan bahwa tak lama antara pekerja sosial itu. Ia bertugas membesarkan anak-anak. “Jualan
setelah menerima kabar kematian mendampingi Aga. “Saya senang Aga sekarang sudah lumayan setelah
ibunya, Aga harus menjalani isolasi sekarang sering ketemu Pak Januri,” makin banyak orang yang divaksin,”
mandiri selama 10 hari. Dua hari kata Sari. “Mudah-mudahan, akan kata Suwarsi.
kemudian, datang kabar ayah tirinya ada lebih banyak konseling untuk
telah menyusul sang ibu. “Bayangkan Aga.” Peningkatan cakupan vaksinasi di
bagaimana perasaannya,” kata Sari. daerah Suwarsi bukan satu-satunya
Seorang pekerja sosial lain, Iksan perkembangan positif. Bersama
Stigma yang melukai Tri Wibowo, rutin mengunjungi dengan dukungan psikososial dari
Situasi duka inilah yang membawa Ayra, 12 tahun, yang kehilangan UNICEF, keluarga Suwarsi juga
Aga ke rumah Sari. Di sana, Sari ayahnya akibat COVID-19. Periode telah menerima bantuan keuangan,
tinggal bersama Bondan, suaminya, tiga bulan pertama adalah periode pendidikan, dan kebutuhan dasar dari
dan Ruri, putri mereka yang berusia yang terberat. Saat itu, Ayra dapat PKSAI dan program bantuan lainnya
enam tahun dan mengidolakan Aga. mengurung diri di kamar sepanjang dari pemerintah.
30 Kebijakan sosial Laporan Tahunan 2021

Berupaya memastikan
kesempatan setara bagi
semua anak untuk bertumbuh

Louisa menggambar
di buku dari
perangkat rekreasi
untuk anak-anak
yang terkena
dampak COVID-19
di rumahnya di
Surakarta.
© UNICEF/UN0379134/Bea
Laporan Tahunan 2021 Kebijakan sosial 31

© UNICEF/UN0608443/Ijazah

Pandemi COVID-19 telah memperburuk risiko bagi anak-anak


Kegiatan UNICEF di bidang kebijakan sosial berkaitan di kota-kota di seluruh Indonesia, menurut studi UNICEF
erat dengan kesetaraan, karena bertujuan menciptakan 'Situasi Anak-anak dan Remaja di Kota-kota Indonesia.'
peluang yang sama untuk setiap anak. Dengan
mengadvokasikan agar hak-hak anak yang paling
marginal dan sulit dijangkau mendapat tempat di dalam panduan, perangkat, kegiatan, dan perlengkapan yang
kebijakan dan program, semua anak di Indonesia pada digunakan untuk membantu remaja agar lebih mampu
akhirnya akan menikmati manfaat layanan kesehatan, mengekspresikan diri, berpartisipasi dalam pengambilan
perlindungan, pendidikan, dan air dan sanitasi aman yang keputusan yang mencerminkan kepentingan mereka, dan
lebih baik. berkontribusi untuk menghadirkan perubahan positif di
lingkungannya. Sebagai pelengkap, kapasitas pegawai
Agar kebijakan dapat diubah, dibutuhkan riset dan bukti. pemerintah daerah pun dikuatkan melalui pelatihan
Pada tahun 2021, UNICEF menyelesaikan Situation tentang perkembangan dan partisipasi remaja. Pelatihan
Analysis on Children and Young People in Cities (Analisis ini diikuti oleh peserta dari 18 provinsi.
Situasi Anak dan Remaja di Perkotaan). Kajian ini menjadi
basis bagi diskusi nasional tentang pembangunan Panduan nasional untuk perencanaan dan penganggaran
perkotaan yang memperhitungkan keberadaan anak desa yang responsif anak disusun oleh Kementerian
dan remaja. Terdapat beberapa poin rekomendasi yang Desa, PDT, dan Transmigrasi RI dengan dukungan UNICEF.
diusulkan oleh kajian untuk mengatasi akar masalah Penyusunan panduan ini juga melibatkan anak-anak muda
penyebab ketimpangan akses kepada layanan dan dari 16 kota/kabupaten.
marginalisasi di kawasan perkotaan.
UNICEF mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
UNICEF juga memimpin beberapa kajian lain dengan untuk menyusun Rencana Pemulihan COVID-19 untuk
para mitra tentang dampak COVID-19, termasuk kajian Anak. UNICEF juga berkolaborasi dengan badan-
yang berfokus pada cakupan investasi publik terhadap badan PBB dan mitra lain sepanjang tahun 2021 untuk
anak sebelum dan sesudah pandemi. Arahan kebijakan menanggulangi pandemi melalui koordinasi intervensi
yang berjudul The impact of COVID-19 on Child Poverty in perlindungan sosial.
Indonesia (Dampak COVID-19 Terhadap Kemiskinan Anak
di Indonesia—dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Untuk itu, UNICEF mengoordinasikan pelaksanaan
BKF Kemenkeu RI—hendak memengaruhi kebijakan yang program UN COVID-19 Multi-Partner Trust untuk
berfokus pada anak dan membangun kapasitas pejabat perlindungan sosial, serta bekerja sama dengan para
BKF dalam melakukan pemodelan pendekatan fiskal pemangku kepentingan untuk melaksanakan dua program
bagi pembuatan kebijakan di masa mendatang. Serupa bersama untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
dengan kajian ini, ada pula Child Budget Analysis (Analisis Pertama, UN Joint SDG Fund on Adaptive Social
Anggaran untuk Anak) yang menyajikan bukti tentang Protection, yang memastikan agar sistem perlindungan
sejauh mana penggaraan pemerintah mampu memenuhi sosial saat ini sudah responsif terhadap bencana terkait
kebutuhan anak. iklim dan bentuk bencana lainnya. Kedua, UN Joint
SDG Fund on Innovative Financing, yang berfokus
Untuk memastikan anak-anak muda bisa berpartisipasi mengarahkan investasi publik dan swasta di proyek-
secara bermakna dalam perencanaan dan penganggaran proyek hijau dan sosial, serta mengakselarasi investasi
pembangunan, UNICEF mendukung implementasi untuk realisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di
Adolescent Kit di lima provinsi. Adolescent Kit berisi Indonesia.
32 Fokus Laporan Tahunan 2021

Fokus

Akses praktis
informasi
jadwal
pemeriksaan
anak dan
kesehatan
dengan ponsel

© UNICEF/UN0567706/Ijazah
Aplikasi digital menunjang
pemantauan terhadap kesehatan
anak dan ibu, serta menyediakan Kader kesehatan di Posyandu Kamboja IV meninjau catatan kesehatan anak-anak di desa
Sikumana di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
dukungan penting untuk posyandu.
Jauh sebelum COVID-19 terjadi,
Nurbaiti, seorang kader kesehatan, Menjawab rasa takut dan dapat dikirimkan secara langsung ke
kerap membantu bidan desa membantu orang tua ponsel orang tua. Layanan ini adalah
berkunjung ke rumah-rumah di Namun, Nurbaiti tidak selalu bagian dari e-Posyandu, sistem
perbukitan Paya Seunara, Pulau disambut dengan senyum. Bahkan, pemantauan digital yang diluncurkan
Sabang, Provinsi Aceh untuk ada pula yang terang-terangan di delapan kota/kabupaten di Aceh.
memberikan layanan pasca- menunjukkan permusuhan. Banyak
persalinan. Kontur tanah yang curam orang tua yang curiga terhadap Pesan-pesan yang menciptakan
membuat Nurbaiti dan bidan yang imunisasi dan takut akan efek perbedaan
ditemaninya harus memarkir sepeda samping. “Kami tidak bisa memaksa. Sistem kesehatan Indonesia telah
motor di suatu titik, kemudian Kami hanya bisa merangkul dan meraih kemajuan besar dalam
berjalan hingga tujuan. menjelaskan kenapa anak-anak hal digitalisasi, yang menyentuh
mereka perlu imunisasi,” kata hingga posyandu terkecil. Melalui
Hari ini, Nurbaiti masih mendaki bukit Nurbaiti. e-Posyandu, para orang tua
yang sama, namun kali ini untuk menerima informasi kesehatan yang
mengampanyekan imunisasi. Sebagai Angka anak yang belum diimunisasi penting secara teratur, sementara
kader di posyandu setempat, Nurbaiti di Indonesia adalah keempat yang tenaga kesehatan bisa berkomunikasi
bertugas memantau kondisi gizi dan tertinggi di dunia. Di Aceh sendiri, dengan petugas dinas kesehatan
kesehatan anak balita dan ibu hamil, angka vaksinasi lebih rendah daripada melalui WhatsApp. Sistem ini juga
termasuk status imunisasi. rata-rata nasional. Hal ini pula yang menguatkan pelacakan kinerja
menyebabkan angka kematian balita kesehatan masyarakat oleh otoritas
Ia juga mencatat nama dan tanggal yang lebih tinggi. sekaligus memberikan informasi
lahir bayi-bayi yang ia temui serta tentang kinerja setiap posyandu.
nama posyandu tempat mereka Melihat situasi ini, UNICEF
terdaftar sebagai pasien. Informasi meluncurkan kampanye pada tahun “Dengan pesan-pesan ini, kita tidak
semacam ini biasanya didapatkan 2019 untuk mengirimkan pesan sendirian lagi dalam mengingatkan
Nurbaiti dari orang tua dan pengasuh singkat (SMS) kepada orang tua, orang tua agar mau mengimunisasi
yang membawa bayi ke posyandu, mengingatkan jadwal pemeriksaan anak,” kata Nurbaiti. “Kalau ada yang
tapi tak jarang juga ia dapatkan dari anak di posyandu. Berkat informasi lupa jadwal, atau enggan, SMS bisa
kunjungannya ke rumah. yang dikumpulkan oleh Nurbaiti dan membantu membujuk mereka.”
kader lainnya, SMS semacam ini
Laporan Tahunan 2021 33

Inaq tertawa dengan


cucunya di rumah mereka
di Desa Sugihan, Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Inaq
menerima bantuan tunai
melalui Program UNICEF
untuk keluarga rentan.
© UNICEF/UN0409870/Bea
34 Kemitraan Laporan Tahunan 2021

Kolaborasi untuk
memajukan hak-hak anak
dan 270 guru kelas awal serta kepala
sekolah, dan hampir 10.000 orang tua
dan anggota masyarakat.

“Pandemi COVID-19 yang


berkepanjangan telah mengganggu
proses belajar mengajar, khususnya
anak dengan fasilitas belajar yang
terbatas di kawasan terpencil. Untuk
mengatasi masalah ini, Prudential
mendukung program literasi kelas
awal di Supiori demi memaksimalkan
kegiatan belajar mengajar dengan
© UNICEF/UN0506327/Ijazah memastikan anak-anak bisa
melanjutkan pembelajaran bersama
guru yang terlatih, menggunakan
buku yang berkualitas, dan menerima
dukungan dari orang tua dan
pengasuhnya serta masyarakat.
Melalui upaya-upaya ini, kami
berharap seluruh anak di Indonesia
bisa memiliki masa depan yang cerah
dan kelak tumbuh menjadi pemimpin
bangsa.”
© UNICEF/UN0379153/Bea © UNICEF/UN0353527/Ijazah
Michellina Laksmi Triwardhany
Tak ada satu pun organisasi Dewan Negara-Negara Produsen Presiden Direktur Prudential
yang dapat memajukan hak-hak Minyak Sawit berkomitmen untuk Indonesia
anak dengan bekerja sendirian. melaksanakan studi tentang
Berkolaborasi dengan beragam dampak rantai suplai minyak sawit Accenture
pemangku kepentingan, termasuk terhadap anak-anak di Indonesia Di Indonesia, Accenture
dari kalangan pelaku usaha, amat dan Malaysia. Selain itu, Ethical mendonasikan Rp5 miliar untuk
penting. Sektor swasta memainkan Tea Partnership berkomitmen perlengkapan bermain dan dukungan
peran besar dalam menciptakan melaksanakan asesmen baseline psikososial bagi 7.500 anak yang
dunia yang lebih baik untuk anak- untuk mengetahui potensi kehilangan salah satu atau kedua
anak tidak hanya melalui dukungan penerapan kebijakan ramah keluarga orang tua karena COVID-19. Anak-
finansialnya kepada UNICEF, tetapi di sepanjang rantai pasok teh. anak ini harus menghadapi masalah
juga dengan memiliki kebijakan dan kesehatan mental dan psikososial,
praktik usaha yang ramah anak. Dari hasil kedua kajian tersebut, dan lebih rentan mengalami
para pemangku kepentingan di pengabaian, kekerasan, dan
UNICEF, sebagai entitas terdepan sektor sawit dan teh akan dapat eksploitasi.
dalam advokasi global untuk hak- melihat cara-cara mengatasi
hak anak, juga memenuhi peran ini tantangan terkait pemenuhan hak “Kami gembira dapat berkolaborasi
bersama dengan sektor usaha di anak sesuai konteks sektornya. dengan UNICEF dalam inisiatif
Indonesia. UNICEF menyediakan #ForEveryChild untuk menyediakan
bantuan teknis untuk asosiasi Prudential program pendampingan dan
usaha dan perusahaan yang ingin Prudential Indonesia mendukung penyediaan dukungan psikosial
menjadikan operasinya sejalan upaya UNICEF untuk meningkatkan kepada anak. Terima kasih, UNICEF
dengan pemenuhan hak-hak anak. pembelajaran keterampilan dasar bagi Indonesia dan Corporate Citizenship
para pelajar usia muda di kawasan dari Accenture atas kerja sama ini.“
Sebagai contoh dari upaya tersebut, perdesaan Papua. Program literasi
pada tahun 2021, sektor agrikultur kelas awal di Kabupaten Supiori telah Kher Tean Chen
mencapai beberapa tonggak penting. menjangkau lebih dari 2,500 murid Country Managing Director
Laporan Tahunan 2021 Kemitraan 35

WINGS Group KC Softex Tanoto Foundation


Sejak awal COVID-19’s, WINGS Group Menstruasi masih dianggap tabu Penurunan angka stunting di
Indonesia telah bermitra dengan dibicarakan di Indonesia dan Indonesia, melalui peningkatan
UNICEF untuk memitigasi penularan berdampak negatif kepada pendidikan pengetahuan orang tua, ibu hamil,
virus. Hal ini dilakukan dengan serta kesehatan fisik dan mental dan ibu menyusui adalah tujuan
membantu UNICEF meningkatkan anak-anak perempuan. KC Softex dukungan Tanoto Foundation untk
akses kepada sarana air, sanitasi, melanjutkan kampanye #darisaudari program sosial dan perubahan
dan kebersihan di wilayah-wilayah dan menggalang lebih dari Rp1,5 perilaku dari UNICEF. Tanoto
dengan risiko penularan tertinggi; miliar dari penjualan produk Softex Foundation mendonasikan Rp5,6
melaksanakan kampanye untuk Comfort Slim dan Daun Sirih. Dana miliar kepada UNICEF untuk
mengubah perilaku; dan menjangkau ini membantu UNICEF menjangkau menurunkan angka stunting ke
masyarakat. Lebih dari 572.000 orang 32,940 people, khususnya tingkat 14 persen pada 2024.
di Aceh dan Sulawesi Selatan telah perempuan dan anak perempuan di
dijangkau oleh program ini. daerah-daerah tertinggal—melalui “Dengan komitmen untuk
inisiatif untuk meningkatkan mendukung penurunan angka
“Sarana air, sanitasi, dan kebersihan kesadaran dan pengetahuan tentang stunting ke 14% pada 2024 sesuai
adalah hal-hal terpenting untuk praktik kebersihan menstruasi. mandat Presiden, Tanoto Foundation
keberlangsungan hidup manusia. berkolaborasi dengan UNICEF
Banyak orang menghadapi masalah “Melalu kolaborasi Kimberly-Clark untuk meningkatkan pengetahuan
kesehatan yang gawat karena tidak Softex dengan UNICEF Indonesia, dan mengubah sikap dan perilaku
punya pilihan selain mengonsumsi kami bertujuan meningkatkan standar ibu, pengasuh, ibu hamil, dan
air yang tidak aman. WINGS percaya, kehidupan dan peluang bagi remaja ibu menyusui tentang stunting
dengan berkontribusi untuk program perempuan untuk mengakses sarana di Indonesia. Kemitraan ini juga
WASH dari UNICEF, kita bisa kebersihan yang ramah anak dan bertujuan menguatkan data dan
menyelamatkan lebih banyak nyawa, pengetahuan terhadap perilaku sistem informasi gizi Indonesia. Kami
mencegah penyakit, dan meningkatkan sehat, khususnya remaja di kawasan percaya, kolaborasi ini bisa mengisi
akses ke kondisi hidup yang lebih terpencil. Kimberly-Clark Softex celah antara kebijakan dan program
berkualitas. Hal ini bisa diwujudkan memiliki visi yang sama dengan dengan implementasinya di lapangan,
dengan menyediakan air bersih, UNICEF, yaitu membantu saudari- dan pada akhirnya memastikan
sanitasi, dan kebersihan karena semua saudari kita di Indonesia Timur adanya kesetaraan kesempatan bagi
hal baik dalam kehidupan selayaknya menyiapkan remaja perempuan akselarasi pembangunan manusia
dapat diakses oleh semua orang.” Indonesia yang lebih sehat.” Indonesia.”

Maria Gabriella da Silva Ekayani Go Dr. J. Satrijo Tanudjojo


Public Relations Head of Wings Head of Marketing Feminine Care Global CEO
Group Indonesia and Family Care

Saya sudah lama menjadi Pendekar Sungguh pengalaman yang luar biasa
Anak UNICEF. Saya pikir UNICEF sangat menjadi Pendekar Anak bersama UNICEF,
memperhatikan kebutuhan anak-anak karena kita bisa membantu generasi
di daerah terpencil – mereka yang sulit berikutnya untuk memiliki kehidupan yang
dijangkau dan sangat membutuhkan bantuan. lebih baik, dengan pendidikan berkualitas.
Saya sangat berterima kasih kepada UNICEF Ada banyak anak yang berjuang mendapatkan pendidikan,
karena selalu ada untuk anak-anak yang membutuhkan dan saya merasa menjadi Pendekar Anak adalah salah
bantuan, dimanapun mereka berada. satu cara kita membantu dan mendukung mereka.
Achmad Tobing Hidayat (Pendekar Anak selama 18 years) Vanesia Ciayadi Kwang (Pendekar Anak selama 1 year)

Saya tidak menyangka bahwa donasi Salah satu cara saya bersyukur untuk
kecil saya akan sangat berkontribusi pada berkat yang saya terima dalam hidup
kesejahteraan anak di Indonesia. Jika kita adalah menjadi bagian dari Pendekar
melempar kerikil kecil ke dalam air, kita Anak UNICEF. Menjadi Pendekar Anak
sebenarnya bisa membuat riak. Dan jika merupakan hal yang penting bagi saya.
kita mengumpulkan banyak kerikil dan memanfaatkannya Meskipun donasi saya kecil, saya merasa sangat
dengan baik, kita bahkan bisa membangun sumber air bahagia karena saya bisa membantu anak-anak di
bersih untuk anak-anak di Indonesia. Terima kasih, UNICEF. Indonesia dimanapun mereka berada.
Sukmawati Patah (Pendekar Anak selama 14 years) Andi Asnada Nurdin (Pendekar Anak selama 2 years)
36 Publikasi Laporan Tahunan 2021

Publikasi
Analisis
Program Gizi Remaja Situasi untuk
Aksi Bergizi: Dari Lanskap
Kabupaten Percontohan Pembelajaran
Menuju Perluasan Digital di
Nasional Indonesia
Publikasi ini berisi tentang Kajian ini berisi analisis komprehensif
program gizi untuk remaja, tentang pembelajaran digital di
Aksi Bergizi, yang bertujuan Indonesia, termasuk ketimpangan
memutus siklus malnutrisi yang terjadi antardaerah dan antara
multignerasi di kalangan kelompok sosial-ekonomi yang
remaja. berbeda.

Pencegahan
Situasi Anak-Anak
dan Isolasi
dan Kaum Muda
Mandiri Anak
di Kota-Kota di
dan Remaja
Indonesia
dengan COVID-19
Laporan ini
mendiskusikan Buku panduan untuk
tantangan yang dihadapi keluarga dan kelompok
anak dan remaja di masyarakat ini
kota-kota sebelum menyediakan petunjuk
dan sesudah pandemi merawat anak yang
COVID-19, serta didiagnosis positif
menyoroti pengalaman COVID-19.
kelompok miskin dan
marginal di perkotaan.

Analisis Situasi Partisipasi Anak dan Remaja


serta Keterlibatan di Masyarakat Indonesia
Studi ini menyajikan bukti dan analisis untuk membantu
mempercepat upaya mewujudkan partisipasi yang bermakna dan
anak dan remaja.
Laporan Tahunan 2021 Donor kami 37

Terima Kasih!
Kami berterima kasih kepada para donor untuk dukungan mereka selama 2021.

Pemerintah USD 14,044,952 Lainnya USD 2,576,695


Australia GAVI The Vaccine Alliance
Canada Global Partnership for Education
Indonesia IKEA Foundation
Japan
Korea
Netherlands
Global UNICEF Resources USD 5,661,399
New Zealand
Norway
United Kingdom
United States of America Dana yang terkumpul USD 8,647,283
Donor Individual 7,143,416
Korporasi dan Yayasan 1,503,867
Kontribusi melalui Komite- USD 5,276,858 (kontribusi dari Tanoto Foundations,
Komite Nasional UNICEF dan Accenture di Indonesia, Wings Group
Kantor-Kantor Perwakilan Indonesia, Prudential Indonesia,
Negara UNICEF Kimberly-Clark Softex dan donor lainnya).
Belgian Committee for UNICEF
Danish Committee for UNICEF
Finnish Committee for UNICEF Pemanfaatan Program
French Committee for UNICEF
Hong Kong Committee for UNICEF
Perubahan Iklim
Italian Committee for UNICEF dan Lingkungan
Japan Committee for UNICEF Pengurangan Risiko
Luxembourg Committee for UNICEF Bencana Data/T4D

Swiss Committee for UNICEF


Lintas Sektor 1% 1% Gizi
United Kingdom Committee for UNICEF
United States Fund for UNICEF 4%
14% 8%
UNICEF - Saudi Arabia Komunikasi Wash
UNICEF - Singapore (Air,
7% Sanitasi dan
8% Kebersihan)
Pengelolaan 3%
Program
Kontribusi melalui USD 1,561,769
10%
badan-badan PBB yang lain Perlindungan
Anak 27%
UNAIDS 11%
UNDP - MDTF Kesehatan
UNDP
Pendidikan
UNFPA
WHO

Catatan:
Donasi dalam mata uang Rupiah ditampilkan dalam USD berdasarkan nilai tukar PBB per 31 Desember 2021.
38 Bekerja untuk setiap anak Laporan Tahunan 2021

Bekerja untuk setiap anak


Seperti di semua tempat lain di dunia, kegiatan UNICEF Sebagai bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF
di Indonesia didorong oleh komitmen yang teguh mendukung Pemerintah Indonesia di tingkat pusat,
terhadap kesetaraan: terhadap memberikan awal provinsi, dan kota/kabupaten. UNICEF menyediakan
kehidupan yang adil untuk setiap anak, khususnya keahlian dan nasihat di lima bidang prioritas: kesehatan,
mereka yang paling tertinggal. gizi, air, sanitasi, dan kebersihan, pendidikan, dan
perlindungan anak.
UNICEF berkomitmen melakukan segala hal yang
dapat dilakukan untuk membantu anak-anak bertahan Pada saat yang sama, UNICEF berfokus pada penyusunan
hidup, bertumbuh, dan mewujudkan potensinya, mulai kebijakan yang berpusat pada anak, kebijakan yang
dari kehidupan anak yang paling awal, yaitu di dalam mengedepankan kebutuhan dan perkembangan anak
kandungan, hingga mereka mencapai usia dewasa. sebagai prioritas utama, agar hak-hak anak dapat dipenuhi
tidak hanya pada masa sekarang, tetapi juga di masa
depan.

Menghasilkan pengetahuan Membangun kapasitas Memperluas praktik baik


UNICEF mendukung penelitian Dengan keahlian globalnya, UNICEF mendukung program
seputar anak dan memroduksi UNICEF bisa mengambil inovatif yang memberikan
data dan bukti konkret sebagai pendekatan dari tempat-tempat dampak positif kepada
basis dialog kebijakan dan lain di seluruh dunia, kemudian kehidupan anak dan dapat
program yang akan menjangkau mengadaptasikan pendekatan itu diperluas agar menjangkau
anak-anak dan perempuan bersama dengan mitra setempat lebih banyak anak.
termiskin dan paling rentan di untuk menjawab tantangan yang
Indonesia. dialami Indonesia.
Laporan Tahunan 2021 39

Provinsi Papua termasuk yang terendah di Indonesia pada sebagian


besar indeks pembangunan manusia. UNICEF dan mitra telah
menerapkan program literasi kelas awal untuk meningkatkan dasar
keterampilan belajar siswa kelas awal di pedesaan.
© UNICEF/UN0506301/Ijazah
Selama lebih dari 70 tahun, hak-hak anak senantiasa menjadi bagian Dengan menilai tantangan dan menjajaki solusi bersama dengan
terpenting dari kemitraan erat antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah daerah, mitra masyarakat sipil, dan sektor swasta—serta
UNICEF. Di Indonesia, kerja-kerja UNICEF selalu berlandaskan tujuan anak dan remaja itu sendiri—UNICEF membantu memastikan agar
untuk memastikan agar setiap anak, terutama mereka yang paling rentan, program-program untuk anak tepat sasaran dan berkelanjutan.
memiliki kesempatan hidup yang adil dan setara. Artinya, anak lelaki
dan perempuan—lepas dari tempat tinggal, status ekonomi keluarga, Selain kantor pusat di Jakarta, tujuh kantor lapangan UNICEF di Jawa
ataupun kondisi disabilitas—selayaknya menikmati akses setara Timur, Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua turut
terhadap layanan yang berkualitas serta kesempatan yang sama untuk berperan penting menjawab isu-isu di area kerjanya dan mengisi
mengembangkan potensi dirinya secara penuh. kekurangan layanan untuk masyarakat perdesaan dan kelompok
berpendapatan rendah-menengah di perkotaan.
Setiap kerja UNICEF di Indonesia, baik di tengah masyarakat maupun
di lingkungan perkantoran pemerintah, mencakup asistensi teknis dan Dengan mendukung pemerintah untuk mengutamakan anak, UNICEF
praktis untuk lembaga pemerintah dalam melakukan perencanaan yang memastikan agar hukum, kebijakan, dan layanan mampu memenuhi hak
berpusat pada anak serta nasihat kebijakan tingkat tinggi dan upaya setiap anak terhadap kesehatan, perlindungan, dan pendidikan.
penyediaan akses setara terhadap layanan mendasar untuk sekitar 80
juta anak Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai