Anda di halaman 1dari 9

jumpa pers

Pekan Menyusui Sedunia: UNICEF dan


WHO serukan dukungan yang lebih besar
terhadap pemberian ASI di Indonesia
seiring penurunan tingkat menyusui
selama pandemi COVID-19
01 Agustus 2022

© UNICEF/UNI374520/Ijazah
Tersedia dalam: English Bahasa Indonesia
Indonesia

BANTU SEKARANG
Jakarta, 1 Agustus " dimulainya Pekan
2022 – Seiring dengan
Menyusui Sedunia, UNICEF dan WHO menyerukan pemerintah dan
para mitranya di Indonesia untuk mendukung semua ibu agar
dapat menyusui sejak dini, secara eksklusif, dan berkesinambungan
di tengah menurunnya angka pemberian ASI selama pandemi
COVID-19.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2021, 52,5 persen


– atau hanya setengah dari 2,3 juta bayi berusia kurang dari enam
bulan- yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia, atau menurun 12
persen dari angka di tahun 2019. Angka inisiasi menyusui dini (IMD)
juga turun dari 58,2 persen pada tahun 2019 menjadi 48,6 persen
pada tahun 2021.

Pemberian ASI sejak dini dan secara eksklusif amat penting bagi
! untuk melindungi mereka
kelangsungan hidup seorang anak, dan
dari berbagai penyakit yang rentan mereka alami serta yang dapat
berakibat fatal, seperti diare dan pneumonia. Semakin banyak bukti
menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima ASI memiliki hasil
tes kecerdasan yang lebih tinggi. Selain itu, mereka memiliki
kemungkinan lebih rendah mengalami obesitas atau berat badan
berlebih, begitu pula dengan kerentanan mereka mengalami
diabetes kelak. Secara global, peningkatan pemberian ASI dapat
menyelamatkan lebih dari 820.000 anak setiap tahunnya serta
mencegah penambahan kasus kanker payudara pada perempuan
hingga 20.000 kasus per tahun.

Pemberian ASI menjadi kian penting mengingat dampak pandemi


COVID-19 telah membebani sistem kesehatan di Indonesia,
sehingga layanan konseling menyusui menjadi jauh lebih sulit
diakses. Survei nasional yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan
dengan dukungan UNICEF pada tahun 2021 menemukan bahwa
kurang dari 50 persen ibu dan pengasuh anak di bawah dua tahun
yang menerima layanan konseling menyusui selama pandemi.
Situasi ini diperparah oleh tingginya pelanggaran terhadap Kode
Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI di Indonesia.

“Praktik menyusui yang optimal adalah kunci untuk menurunkan


stunting pada anak di bawah usia lima tahun, demi mencapai
target global dan nasional untuk mengurangi stunting hingga 40
persen. Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eksklusif selama
enam bulan memberikan perlindungan terhadap infeksi saluran
cerna dan kandungan gizi yang diperlukan untuk mencegah
stunting,” kata Perwakilan WHO Dr. N. Paranietharan. “Meneruskan
menyusui setelah enam bulan hingga dua tahun bersama dengan
pemberian makanan pendamping ASI adalah cara yang paling
memadai dan paling aman untuk mencegah gangguan
pertumbuhan dan memastikan perkembangan kognitif dalam fase
kritis kehidupan ini,” katanya.

“Pemberian ASI adalah salah satu cara paling efektif untuk


melindungi kesehatan anak dan ibu, sekaligus memberikan anak
awal terbaik dalam kehidupannya,” kata Pelaksana Tugas
Perwakilan UNICEF Robert Gass. “Di tengah pandemi global, para
pemangku kepentingan harus mempertahankan perlindungan,
promosi, dan dukungan untuk menyusui. ASI telah terbukti sebagai
strategi yang mampu menyelamatkan nyawa dan merupakan
fondasi bagi masyarakat sehat, cerdas, dan produktif.”

Sejalan dengan tema Pekan Menyusui Dunia tahun ini, Set Up for
Breastfeeding: Educate and Support, WHO dan UNICEF
menyerukan pemerintah, mitra, dan anggota masyarakat untuk
mendukung ibu agar melanjutkan praktik menyusui yang optimal
dan memperluas investasi yang dibutuhkan untuk mempromosikan
pemberian ASI, termasuk:

Memastikan ketersediaan layanan konseling menyusui untuk


semua ibu dan pengasuh bagi anak berusia di bawah dua
tahun, baik secara tatap muka maupun melalui platform digital.

Memperbarui dan memperluas implementasi 10 Langkah


Menuju Keberhasilan Menyusui di seluruh bagian sistem
kesehatan yang menyediakan layanan persalinan.

Memperkuat implementasi dan pemantauan kepatuhan


terhadap Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI.

UNICEF dan WHO terus mendukung pemerintah dalam melindungi,


mempromosikan dan mendukung praktik-praktik menyusui secara
optimum dengan berbagi alat dan sumber daya untuk membantu
penerapan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui,
memperkuat kapasitas pemerintah untuk dapat menyediakan
layanan konseling menyusui yang berkualitas dan mengumpulkan
bukti untuk mendorong tindakan yang lebih tegas terhadap
pemasaran produk pengganti ASI yang tidak tepat.

Pada masa pandemi, UNICEF dan WHO menyarankan agar ibu yang
dicurigai atau terkonfirmasi positif COVID-19, serta sedang
menjalani isolasi mandiri, untuk melanjutkan pemberian ASI dan
tetap melakukan kontak kulit ke kulit dengan memperhatikan
protokol kesehatan. Para ibu juga dianjurkan meneruskan
pemberian ASI untuk bayi atau anak yang sedang sakit, baik yang
kemudian dikonfirmasi positif COVID-19 maupun penyakit lainnya.

###

Tentang UNICEF
UNICEF mempromosikan hak-hak dan kesejahteraan setiap anak
melalui setiap kegiatannya. Bersama dengan para mitra, kami
bekerja di 190 negara dan wilayah untuk mengubah komitmen itu
menjadi aksi nyata dengan fokus untuk menjangkau anak yang
paling rentan dan paling terpinggir, demi semua anak, di mana pun
mereka berada. Untuk informasi lebih lanjut tentang UNICEF dan
kerja-kerja yang dilakukannya untuk anak, kunjungi www.unicef.org

Untuk informasi lebih jauh, hubungi:

Kinanti Pinta Karana, Communication Specialist, UNICEF Indonesia.


Email: kpkarana@unicef.org

Mobile: +62-815-880-5842

Kontak Media
Kinanti Pinta Karana
Spesialis Komunikasi
UNICEF Indonesia
Tel: +62 8158805842
E-mail: kpkarana@unicef.org

Tentang UNICEF
UNICEF mempromosikan hak-hak dan kesejahteraan setiap anak
melalui setiap kegiatannya. Bersama dengan para mitra, kami bekerja di
lebih dari 190 negara dan wilayah untuk mengubah komitmen itu
menjadi aksi nyata dengan fokus untuk menjangkau anak yang paling
rentan dan paling terpinggir, demi semua anak, di mana pun mereka
berada.
Untuk informasi lebih jauh tentang UNICEF dan kerja-kerjanya untuk
anak, silakan kunjungi  www.unicef.org.

Ikuti UNICEF di Facebook, Instagram, Twitter, dan Linkedin.

Topik terkait
Menyusui COVID-19 Indonesia

Jelajahi UNICEF lebih lanjut

# Kunjungi halaman

# Baca ceritanya

# Baca ceritanya
# Baca ceritanya
Beranda UNICEF

Upaya UNICEF
Penelitian dan laporan
Cerita
Ambil Bagian

Tentang Kami

Tempat dimana UNICEF bekerja


Anak-anak di Indonesia
Bermitra bersama kami
Lowongan
Pertanyaan umum
Situs UNICEF terkait

U-Report Indonesia

BANTU SEKARANG

$ % & ' ( )
Kontak kami Hukum

Anda mungkin juga menyukai