Anda di halaman 1dari 4

SEMINAR DAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

PADA ANAK USIA 6 – 11 TAHUN


I. PENDAHULUAN
Coronavirus Disease 2019 (COVID-2019) merupakan masalah kesehatan yang
serius saat ini di berbagai negara di dunia dan juga di Indonesia. Organisasi kesehatan
dunia, WHO telah mencanangkan COVID-19 sebagai pandemic sejak 11 Maret 2020
dan pemerintah Indonesia juga sudah mengatakan COVID-19 sebagai bencana
nasional..
Saat ini terdapat varian baru dari Covid-19 yaitu varian B.1.1.529 yang diberi
nama Omicron. Adanya mutasi pada varian ini maka akan memengaruhi tes
diagnostik (targetgen S), daya penularan yang lebih cepat dan daya netralisasi
antibody yang menurun. Studi epidemiologis didapatkan bahwa pada negara yang
memiliki varian omicron, varian omicron dengan cepat menggantikan varian delta
sebagai varian yang mendominasi.Varian omicron menjadi varian yang perlu
diwaspadai karena memiliki jumlah mutasi yang tinggi, termasuk pada protein spike,
dan berpotensi memiliki kemampuan dalam menghindari system imun yang lebih
baik dan laju penularan yang lebih tinggi.
Pandemi COVID-19 memang telah berdampak luas terhadap perkembangan anak
dalam hal kesehatan (fisik dan mental), aspek sosial, dan juga pendidikan. Indonesia
merupakan negara dengan jumlah usia anak yang cukup besar dan anak merupakan
aset human capital masa depan suatu negara.
Dengan belum menentunya waktu kapan pandemi COVID-19 di Indonesia dan
juga secara global akan berakhir, maka sistem pelayanan kesehatan harus dapat
mengantisipasi kemungkinan bertambahnya kasus COVID-19 pada anak, termasuk
perlunya vaksinasi untuk usia anak. Pandemi Covid-19 menyebabkan anak-anak
Indonesia sudah terkunci selama hampir dua tahun dan terpaksa harus melaksanakan
pembelajaran jarak jauh dari rumah. Akibatnya banyak terjadi penurunan capaian
hasil belajar pada anak-anak. Oleh karena itu pemerintah ingin agar segera terjadi
pemulihan pembelajaran dengan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka secara
langsung.

Vaksinasi memang tidak menjadi syarat untuk penyelenggaraan pembelajaran tatap muka
(PTM) terbatas, tetapi vaksinasi mendukung keamanan dan keselamatan anak-anak agar bisa
melaksanakan pembelajaran dengan baik secara langsung di sekolah. “walaupun bukan menjadi
syarat pembelajaran untuk pembelajaran tatap muka terbatas, vaksinasi ini adalah modal besar
kita untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak dalam mengikuti pembelajaran tatap
muka tersebut. 

“Kegiatan vaksinasi ini merupakan jawaban kepada masyarakat, agar para orang tua tidak
ragu lagi dan menjadi lebih semangat memberikan izin agar putra-putrinya bisa mengikuti
pembelajaran tatap muka terbatas. Kami mengajak orang tua wali “SD Anak Hebat Papua” agar
tetap optimistis dengan vaksinasi untuk anak-anak karena ini bagian dari pemenuhan hak
kesehatan anak. Selain itu ini adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan kekebalan daya
tahan tubuh anak. Orang tua juga merasa percaya diri ketika anak akan memulai pembelajaran
tatap muka di sekolah, sehingga orang tua tidak khawatir karena anak sudah terlindungi oleh
vaksin Covid-19.

Adapun pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun didasari telah terbitnya
rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory
Group on Immunizational/ ITAGI) perihal kajian vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun
dan sudah adanya Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM untuk penggunaan vaksin
Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun.Vaksin ini sudah mendapatkan status EUA dari BPOM dan
BPOM sudah mengkaji sudah sangat lama. Bahkan izin ini sudah dikeluarkan BPOM jauh-jauh
hari, sehingga aman untuk digunakan

Orang tua memiliki peran penting dalam menyukseskan vaksinasi bagi anak usia 6-11
tahun. Sehingga Partisipasi aktif orang tua siswa untuk mengajak anak-anak usia 6-11 tahun
untuk vaksinasi COVID-19 bisa membantu mempercepat cakupan vaksinasi dan bisa
mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka secara langsung bisa berjalan dengan aman
dan terlindungi di seluruh daerah di Indonesia

II. PERUMUSAN MASALAH


1. Terdapat varian baru dari Covid-19 yaitu varian B.1.1.529 yang diberinama
Omicron.
2. Pencapaian vaksinasi belum mencapai 100% sesuai target KEMENKES 2022.
3. Pembelajaran yang tidak maksimal bagi anak melalui daring
III. MANFAAT DAN TUJUAN
a. Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini ialah mengedukasikan kepada orang tua murid seberapa
penting vaksinasi bagi anak usia 6 sampai dengan 11 tahun dimasa pandemi,
terlebih lagi untuk membuka system pembelajaran tatap muka dengan syarat
100% anak murid, guru serta petugas sekolah harus mendapatkan imunisasi
COVID-19sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesisa (IDAI).
b. Tujuan
1. Menjalankan rekomenadasi IDAI untuk kesehatan dan kesejahteraan anak
Indonesia
2. Mempersiapakan anak selama kegiatan PembelajaranTatap Muka (MPT)

IV. TINJAUAN PUSTAKA


V. PEMECAHAN MASALAH
VI. KOMUNITAS SASARAN
Sasaran yang mengikuti seminar danvaksinasi COVID-19 ialahanakusia 6
sampaidengan 11 tahun di damping oleh orang tuamuriddanstaf guru.
VII. METODE
VIII. KETERKAITAN
IX. RANCANGAN EVALUASI
X. JADWAL PELAKSANAAN
XI. PERSONALITA
XII. PERKIRAAN BIAYA
XIII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai