Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
YOGYAKARTA
2021
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN
DI SMPN 1 SEYEGAN SLEMAN
LANGKAH I.
PENGUMAN DATA
Wabah Covid 19 saat ini mengalami banyak penurunan dan beberapa sekolah
sudah merencanakan mengadakan pembelajaran tatap muka/luring setelah masa
PPKM selesai, seperti halnya juga di SMPN 1 Seyegan, Sleman.
a. SMPN 1 Seyegan Sleman mempunyai murid berjumlah 540 siswa dimana
kapasitas masing-masing kelas dari kelas VII-IX terdiri dari 6 kelas yaitu
dari kelas A–F dan tiap kelas terdiri dari 30 siswa.
b. Dalam pembelajaran daring di setiap kelas ada kurang lebih 5 siswa setiap
harinya yang tidak mengumpulkan tugas saat pembelajaran daring
sehingga diminta oleh guru untuk mengumpulkan tugas ke sekolah. Siswa
yang datang ke sekolah untuk mengumpulkan tidak mematuhi protokol
kesehatan, lupa cuci tangan, hanya memakai 1 masker tidak sesuai anjuran
pemerintah menggunakan masker dobel
c. Beberapa orang tua murid tidak mempercayai adanya virus covid 19, dan
percaya bahwa itu hanya akal-akalan pemerintah untuk menakuti
rakyatnya demi mencari keuntungan
d. Beberapa orang tua mengeluh keadaan pandemi membuat kondisi semakin
susah dimana harus memfasilitasi kebutuhan anaknya untuk sekolah secara
daring, dari segi fasilitas, kuota data sehingga menghambat terpenuhinya
pendidikan yang baik.
e. Fasilitas sekolah dalam menghadapi pandemi ini sudah banyak disiapkan
dari tempat cuci tangan, sabun cuci tangan, handsanitizer disediakan
dipintu masuk setiap ruangan kelas dan dalam ruang kelas.
f. Dari beberapa siswa ada yang sudah siap untuk melakukan pembelajaran
tatap muka, namun kalau dihitung hanya sedikit, sebagian siswa
kelihatannya masih belum siap, karena kalau dilihat pada saat pagi absen
di group whatsapp banyak yang absennya siang.
Untuk siswa SMP yang kelas IX, sudah mengerti mengenai bahayanya
virus Covid-19 ini, jadi banyak siswa yang takut jika berkerumun dalam
jumlah banyak. Untuk siswa yang masih kelas VII, ketakutan ini lebih
dirasakan oleh orang tua, karena untuk anak di usia ini memang ada
beberapa yang sudah mengetahui akan bahaya dan dampaknya, namun ada
beberapa anak yang masih belum tahu, jadi masih perlu arahan dan
bimbingan dari orang tua dan guru.
g. Dalam hal kesiapan kognitif para murid masih dikatakan golongan remaja
yang cara berfikirnya belum stabil sehingga gampang sekali terpengaruh
oleh situasi lingkungan sekitar.saat pandemi lingkungan keluarga hingga
masyarakatnya yang kurang menjalankan protokol kesehatan akan
berpengaruh terhadap pola pikir murid tersebut. Sehingga membuat murid
seringkali tidak patuh protokol saat mengambil atau mengumpulkan tugas
disekolahan.
h. Dalam hal kesiapan berkomunikasi sudah terjalin komunikasi dengan baik
baik melalui grup WA maupun via zoom dan goegle meet.
i. Dalam hal motivasi sebagian besar siswa memiliki motivasi tinggi untuk
mengetahui mengenai protokol kesehatan yang dianjurkan oleh
pemerintah, sehingga siswa tersebut mampu menjaga diri sendiri dan
keluarganya dari pandemi yang sedang terjadi. Hal ini dikarenakan adanya
beberapa siswa yang takut akan penularan virus Covid-19 ini.
j. Dalam hal kemampuan membaca dan menulis sudah sangat baik. Sehingga
apabila akan diberikan edukasi menggunakan leaflet atau poster siswa
tersebut dapat memahami tulisan tersebut dengan jelas.
k. Dalam hal faktor pemungkin banyak siswa yang memiliki ekonomi
rendah, sehingga membuat siswa dalam mengumpulkan tugasnya harus
pergi ke sekolah, selain itu juga kurangnya paparan informasi yang didapat
oleh siswa tersebut sehingga membuat siswa tersebut dalam mengikuti
protokol kesehatan kurang baik.
l. Dalam hal faktor penguat kondisi pandemi seperti ini, para guru tetap
memperhatikan proses pembelajaran kepada siswa agar apa yang diberikan
dapat dipahami oleh siswa. Selain itu untuk persiapan tatap muka, para
guru menghimbau kepada siswa dan orang tua, untuk menerapkan
protokol kesehatan, agar menghindari penularan virus covid 19 di
lingkungan sekolah
1.2. Siswa mampu Tanda Gejala Ceramh dan leaflet Rencana evaluasi dilakukan Ayu
menyebutkan kembali penyakit Covid 19 tanya jawab dengan prosedur posttest dengan
tanda gejal dari Penyakit memberikan pertanyaan secara
Covid -19 lisan dengan menggunakan
pertanyaan sebagai berikut:
- Apa tanda gejala dari
penyakit Covid 19?
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa dapat menyebutkan 5
dari 10 tanda gejal virus
Covid 19
1.3. Siswa mampu Cara penyebaran Ceramh dan leaflet Rencana evaluasi dilakukan Ailen
menyebutkan kembali Virus Covid 19 tanya jawab dengan prosedur posttest dengan
cara penyebaran virus memberikan pertanyaan secara
Covid-19 lisan dengan menggunakan
pertanyaan sebagai berikut:
- Bagaimana cara penyebaran
virus Covid-19
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa dapat menjelaskan cara
penyebaran covid dengan
bahasanya sendiri
1.4. Siswa mampu Faktor Resiko virus Ceram dan tanya Rencana evaluasi dilakukan Bebet
menyebutkan faktor Covid-19 jawab leaflet dengan prosedur posttest dengan
resiko dari virus Covid- memberikan pertanyaan secara
19 lisan dengan menggunakan
pertanyaan sebagai berikut:
- Apa saja faktor resiko
penyebaran virus Covid-19
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa dapat menyebutkan 3
dari 6 faktor resiko virus
covid -19
1.5. Siswa mampu Pencegahan Virus Ceramah dan Leaflet Rencana evaluasi dilakukan Elsa
mengetahui dam Covid-19 tanya jawab dengan prosedur posttest dengan
melakukan pencegahan memberikan pertanyaan secara
terhadap virus Coovid- lisan dengan menggunakan
19 pertanyaan sebagai berikut:
- Bagaimana cara pencegahan
virus Covid-19
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa dapat menjelaskan cara
pencegahan dan dapat
melakukan pencegahan virus
covid dengan bahasanya
sendiri
Lampiran
MATERI
VIRUS COVID -19
1. Devinisi Covid-19
Menurut WHO (2021), Covid-19 merupakan penykit yang menular yang
disebakan oleh jenis virus yaitu coronavirus yang baru saja ditemukan. Covid-
19 merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu.
2. Gejala Covid-19
Menurut WHO (2021), gejala yang dapat terjadi ketika terkena Covd-19 adalah
demam, batuk kering dan rasa Lelah, gejala lain yang dapat muncul yaitu rasa
nyeri dan hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitas, sakit tenggorokan,
diae, kehilangan indera rasa atu penciuman, ruam kulit, peruahan warna jari
tangan ataupun kaki. Gejala ini dapat terjadi secara bertahap dan merupakan
geala ringan terkena Covid-19
Menurut Yelvi, dkk (2021) masa inkubasi covid-19 adalah 4 hari dengan
rentang waktu 2 sampai 7 hari, dan gejala umum yang muncul demam,
kelelahan atau myalgia, batuk kering. Serta beberapa organ yang terlibat seperti
pernapasan (batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, hemoptisis atau batuk
darah, nyeri dada), gastrointestinal (diare,mual,muntah), neurologis
(kebingungan dan sakit kepala)
3. Cara Penyebaran Covid-19
Menurt WHO (2021), Covid-19 dapat menyebar dari orang ke orangg melalui
percikan dari hidung dan mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi Covid-
19 batuk, bersin atupun berbicara
4. Faktor resiko Covid-19
Menurt Yelvi, dkk (2021) faktor resiko dari Covid-19 adalah Laki-laki perokok
aktif, adanya penyakit bawaan seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan
penyakit kardiovaskular (perokok, diabetes mellitus, serta hipertensi), Pasien
lanjut usia yang memiliki komorbiditas seperti penyakit kardiovaskular,
hipertensi, penyakit ginjal kronis, dan diabetes mellitus, pasien kanker
faktor risiko yang paling penting adalah kontak langsung dengan penderita
Covid-19, Tenaga medis adalah salah satu risiko paling tinggi tertular SARS-
CoV-2
5. Pencegahan Covid-19 melalui protokol kesehatan
Menurut Majid (2021), protokol kesehatan 5M terdiri dari:
a. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan
yang cukup efektif untuk mencegah penularan COVID-19. Untuk hasil
yang maksimal, cucilah tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali
sehari, terutama saat:
1) Sebelum memasak atau makan;
2) Setelah menggunakan kamar mandi;
3) Setelah menutup hidung saat batuk, atau bersin.
b. Memakai Masker
Pada awal pandemi COVID-19 tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan
untuk orang sakit, bukannya orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-
CoV-2 benar-benar baru, sehingga protokol kesehatan bisa berubah-ubah
seiring bergulirnya waktu.
Beberapa waktu selang kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya
mengeluarkan imbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar
selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Protokol
kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa
negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan
masker. CDC mengimbau masyarakat AS harus memakai masker meski
berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan
masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:
1) Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.
2) Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena
aktivitas di luar rumah.
3) Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.
4) Ruangan sempit.
5) Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter.
c. Menjaga Jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak.
Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI
dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas
Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.” Di sana
disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin,
serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak
memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai
rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa administrasi dapat
berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya.
Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi,
pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.
d. Menjauhi Kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan
yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI
(Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di
luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka
kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi. Oleh sebab itu,
hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60
tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki
risiko yang lebih tinggi terserang virus corona.
e. Mengurangi Mobilitas
Virus corona penyebab COVID-19 bisa berada di mana saja. Jadi, semakin
banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi
pula terpapar virus jahat ini. Oleh sebab itu, bila tidak ada keperluan yang
mendesak, tetaplah berada di rumah. Menurut Kemenkes, meski sehat dan
tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke rumah dengan
keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan
menginfeksi seseorang dengan cepat. aSelain itu diharapkan seluruh
masyarakat ikut mendukung program vaksinasi dengan mengikuti vaksinasi
yang ada. Vaksinasi berfungsi menciptakan imunitas tubuh sehingga
mampu melawan infeksi virus penyebab Covid-19. Dengan imunitas yang
terbentuk, maka seseorang tidak akan jatuh pada kesakitan yang parah, dan
pada gilirannya menurunkan angka kematia
Sumber:
Majid, A. A. (2021, Juni 24). Protokol Kesehatan 5M dan Kesehatan Imun untuk
Hadapi Varian Baru Covid-19. Retrieved from
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jateng/baca-
artikel/13981/Protokol-Kesehatan-5M-dan-Kesehatan-Imun-untuk-
Hadapi-Varian-Baru-Covid-19.html