Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT COVID-19

DI SMPN 1 SEYEGAN SLEMAN

Disusun oleh:

Agustina Dewi Kristiani (202043002)


Ayu Putri Hermawati (202043006)
David Ailen Awanda (202043012)
Elizabeth Sinta Ivana Giovani (202043017)
Elsa Pristiyani Putri (202043018)

Dosen Pengampu:

Christina Ririn Widianti, M. Kep., Ns.Sp. Kep. An

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN TRANSFER TINGKAT I

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI RAPIH

YOGYAKARTA

2021
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN
DI SMPN 1 SEYEGAN SLEMAN

LANGKAH I.
PENGUMAN DATA
Wabah Covid 19 saat ini mengalami banyak penurunan dan beberapa sekolah
sudah merencanakan mengadakan pembelajaran tatap muka/luring setelah masa
PPKM selesai, seperti halnya juga di SMPN 1 Seyegan, Sleman.
a. SMPN 1 Seyegan Sleman mempunyai murid berjumlah 540 siswa dimana
kapasitas masing-masing kelas dari kelas VII-IX terdiri dari 6 kelas yaitu
dari kelas A–F dan tiap kelas terdiri dari 30 siswa.
b. Dalam pembelajaran daring di setiap kelas ada kurang lebih 5 siswa setiap
harinya yang tidak mengumpulkan tugas saat pembelajaran daring
sehingga diminta oleh guru untuk mengumpulkan tugas ke sekolah. Siswa
yang datang ke sekolah untuk mengumpulkan tidak mematuhi protokol
kesehatan, lupa cuci tangan, hanya memakai 1 masker tidak sesuai anjuran
pemerintah menggunakan masker dobel
c. Beberapa orang tua murid tidak mempercayai adanya virus covid 19, dan
percaya bahwa itu hanya akal-akalan pemerintah untuk menakuti
rakyatnya demi mencari keuntungan
d. Beberapa orang tua mengeluh keadaan pandemi membuat kondisi semakin
susah dimana harus memfasilitasi kebutuhan anaknya untuk sekolah secara
daring, dari segi fasilitas, kuota data sehingga menghambat terpenuhinya
pendidikan yang baik.
e. Fasilitas sekolah dalam menghadapi pandemi ini sudah banyak disiapkan
dari tempat cuci tangan, sabun cuci tangan, handsanitizer disediakan
dipintu masuk setiap ruangan kelas dan dalam ruang kelas.
f. Dari beberapa siswa ada yang sudah siap untuk melakukan pembelajaran
tatap muka, namun kalau dihitung hanya sedikit, sebagian siswa
kelihatannya masih belum siap, karena kalau dilihat pada saat pagi absen
di group whatsapp banyak yang absennya siang.
Untuk siswa SMP yang kelas IX, sudah mengerti mengenai bahayanya
virus Covid-19 ini, jadi banyak siswa yang takut jika berkerumun dalam
jumlah banyak. Untuk siswa yang masih kelas VII, ketakutan ini lebih
dirasakan oleh orang tua, karena untuk anak di usia ini memang ada
beberapa yang sudah mengetahui akan bahaya dan dampaknya, namun ada
beberapa anak yang masih belum tahu, jadi masih perlu arahan dan
bimbingan dari orang tua dan guru.
g. Dalam hal kesiapan kognitif para murid masih dikatakan golongan remaja
yang cara berfikirnya belum stabil sehingga gampang sekali terpengaruh
oleh situasi lingkungan sekitar.saat pandemi lingkungan keluarga hingga
masyarakatnya yang kurang menjalankan protokol kesehatan akan
berpengaruh terhadap pola pikir murid tersebut. Sehingga membuat murid
seringkali tidak patuh protokol saat mengambil atau mengumpulkan tugas
disekolahan.
h. Dalam hal kesiapan berkomunikasi sudah terjalin komunikasi dengan baik
baik melalui grup WA maupun via zoom dan goegle meet.
i. Dalam hal motivasi sebagian besar siswa memiliki motivasi tinggi untuk
mengetahui mengenai protokol kesehatan yang dianjurkan oleh
pemerintah, sehingga siswa tersebut mampu menjaga diri sendiri dan
keluarganya dari pandemi yang sedang terjadi. Hal ini dikarenakan adanya
beberapa siswa yang takut akan penularan virus Covid-19 ini.
j. Dalam hal kemampuan membaca dan menulis sudah sangat baik. Sehingga
apabila akan diberikan edukasi menggunakan leaflet atau poster siswa
tersebut dapat memahami tulisan tersebut dengan jelas.
k. Dalam hal faktor pemungkin banyak siswa yang memiliki ekonomi
rendah, sehingga membuat siswa dalam mengumpulkan tugasnya harus
pergi ke sekolah, selain itu juga kurangnya paparan informasi yang didapat
oleh siswa tersebut sehingga membuat siswa tersebut dalam mengikuti
protokol kesehatan kurang baik.
l. Dalam hal faktor penguat kondisi pandemi seperti ini, para guru tetap
memperhatikan proses pembelajaran kepada siswa agar apa yang diberikan
dapat dipahami oleh siswa. Selain itu untuk persiapan tatap muka, para
guru menghimbau kepada siswa dan orang tua, untuk menerapkan
protokol kesehatan, agar menghindari penularan virus covid 19 di
lingkungan sekolah

HASIL PENGUMPULAN DATA


1. SMPN 1 Seyegan Sleman mempunyai murid berjumlah 540 siswa dimana
kapasitas masing-masing kelas dari kelas VII-IX terdiri dari 6 kelas yaitu dari
kelas A–F dan tiap kelas terdiri dari 30 siswa.
2. Di setiap kelas ada kurang lebih 5 siswa setiap harinya yang tidak
mengumpulkan tugas saat pembelajaran daring sehingga diminta oleh guru
untuk mengumpulkan tugas ke sekolah. Siswa yang datang ke sekolah untuk
mengumpulkan tidak mematuhi protokol kesehatan, lupa cuci tangan, hanya
memakai 1 masker tidak sesuai anjuran pemerintah menggunakan masker
dobel.
3. Banyak siswa yang memiliki ekonomi rendah, sehingga membuat siswa dalam
mengumpulkan tugasnya harus pergi ke sekolah, selain itu juga kurangnya
paparan informasi yang didapat oleh siswa tersebut sehingga membuat siswa
tersebut dalam mengikuti protokol kesehatan kurang baik.
4. Para murid masih dikatakan golongan remaja yang cara berfikirnya belum
stabil sehingga gampang sekali terpengaruh oleh situasi lingkungan
sekitar.saat pandemi lingkungan keluarga hingga masyarakatnya yang kurang
menjalankan protokol kesehatan akan berpengaruh terhadap pola pikir murid
tersebut. Sehingga membuat murid seringkali tidak patuh protokol saat
mengambil atau mengumpulkan tugas disekolahan.
5. Siswa SMP kelas IX, sudah mengerti mengenai bahayanya virus Covid-19 ini,
jadi banyak siswa yang takut jika berkerumun dalam jumlah banyak. Untuk
siswa yang masih kelas VII, ketakutan ini lebih dirasakan oleh orang tua,
karena untuk anak di usia ini memang ada beberapa yang sudah mengetahui
akan bahaya dan dampaknya, namun ada beberapa anak yang masih belum
tahu, jadi masih perlu arahan dan bimbingan dari orang tua dan guru.

LANGKAH 2. MENEMUKAN MASALAH KESEHATAN:


Dari hasil analisa data ditemukan masalah kesehatan :
Enam belas koma enam prosen (16.6%) dari 540 siswa SMPN 1 Seyegan Sleman
yang dating ke sekolah saat mengumpulkan tugas ke sekolah tidak mematuhi
protocol Kesehatan.

LANGKAH 3. MENGIDENTIFIKASI AKAR MASALAH (PROBLEM


ASSESMENT)
Setelah dilakukan problem assesment didapatkan data akar masalah sebagai
berikut:
1. Siswa kurang memperoleh paparan informasi tentang Covid 19 dan
protokol kesehatan
2. Banyak para orang tua yang tidak mempercayai adanya Covid 19
3. Para siswa termasuk remaja yang cara berpikir masih labil sehingga
dimasa pandemic mudah dipengaruhi lingkungan sekitarnya.
Dari problem assesment di atas disimpulkan bahwa: total 90 siswa yang tiap
hari datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas mempunyai akar masalah
kurangnya informasi mendukung terjadinya kurang patuhnya melaksanakan
protokol kesehatan di sekolah apabila tidak di atasi akan membahayakan
terjadinya penyebaran Covid 19 saat pembelajaran tatap muka bila tidak
mematuhi protokol kesehatan di sekolah. Kurang informasi adalah akar
masalah yang dapat diintervensi dengan penyuluhan kesehatan.

LANGKAH 4. MEMILIH MODEL PERUBAHAN PERILAKU YANG


TEPAT
MODEL DAN STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU YANG DIPILIH:
Model perubahan perilaku Lawrence Green
Faktor predisposisi
 Pengetahuan
 Sikap, nilai/keyakinan, budaya
 Pengalaman

Pendidikan kesehatan Faktor pemudah Perubahan


Perilaku
 Fasilitas
 Sarana

Faktor pendukung
 Guru
 Tenaga kesehatan

Intervensi faktor predisposisi:


1. Menambah pengetahuan mengenai Covid-19 di sekolah
Sasaran:
a. Siswa dan siswi kelas VII SMPN 1 Seyegan Sleman
2. Mamanfaatkan pengalaman dari siswa yang pernah terpapar virus Covid 19
3. Membangun sikap dan keyakinan yang positip pada para siswa untuk
mematuhi dalam menyikapi virus Covid 19.
Intervensi faktor pemudah/pemungkin:
1. Sekolah bersama petugas kesehatan dari puskesmas terdekat memberikan
penyuluhan mengenai virus Covid-19.
Intervensi Faktor penguat/ pendukung
1. Petugas Kesehatan bisa secara rutin melakukan pendididkan Kesehatan
terutama mengenai virus Covid - 19
LANGKAH 5: MENGGALI POTENSI SISWA YANG MENDUKUNG
KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN
1. Keberadaan guru sebagai role model dan membantu siswa memeberikan
penyuluhan kesehatan mengenai virus Covid-19 dan pencegahannya.
LANGKAH 6:
A. MENYUSUN RENCANA PENYULUHAN PROTOKOL
KESEHATAN DI SEKOLAH
1. Sasaran: Para siswa dan siswi kelas VII SMPN 1 Seyegan Sleman
2. Tujuan Jangka panjang :
Para siswa dan siswi dapat mengetahui dan memahami tentang adanya virus
Covid-19 dan pencegahannya, sehingga dapat terhindar dari virus Covid-19.
B. MENETAPKAN JUDUL PENYULUHAN
Judul Penyuluhan :
“KANGEN BELAJAR DI SEKOLAH? AYO TERAPKAN
BERSAMA PROTOKOL KESEHATAN DI SEKOLAH”.
C. MENYUSUN RENCANA PENYULUHAN
Tujuan Materi/ bahan ajar Metode Alat Rencana evaluasi Waktu
Umum/khusus peraga dan
dan penaggung
media jawab
T.Umum 1
Siswa mampu
mengetahui tentang
penyakit Covid-19
dan
Dapat melakukan
pencegahan Covid-
19
T. Khusus Pengertian tentang Ceramh dan leaflet Rencana evaluasi dilakukan Dewi
1.1. Siswa mampu virus Covid 19 tanya jawab dengan prosedur posttest dengan
menjelaskan kembali memberikan pertanyaan secara
pengertian dari lisan dengan menggunakan
Penyakit Covid -19 pertanyaan sebagai berikut:
dengan kalimatnya - Apa pengertian dari penyakit
sendiri Covid 19?
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa mampu menjelaskan
kembali pengertian dari
Penyakit Covid -19 dengan
kalimatnya sendiri

1.2. Siswa mampu Tanda Gejala Ceramh dan leaflet Rencana evaluasi dilakukan Ayu
menyebutkan kembali penyakit Covid 19 tanya jawab dengan prosedur posttest dengan
tanda gejal dari Penyakit memberikan pertanyaan secara
Covid -19 lisan dengan menggunakan
pertanyaan sebagai berikut:
- Apa tanda gejala dari
penyakit Covid 19?
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa dapat menyebutkan 5
dari 10 tanda gejal virus
Covid 19
1.3. Siswa mampu Cara penyebaran Ceramh dan leaflet Rencana evaluasi dilakukan Ailen
menyebutkan kembali Virus Covid 19 tanya jawab dengan prosedur posttest dengan
cara penyebaran virus memberikan pertanyaan secara
Covid-19 lisan dengan menggunakan
pertanyaan sebagai berikut:
- Bagaimana cara penyebaran
virus Covid-19
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa dapat menjelaskan cara
penyebaran covid dengan
bahasanya sendiri
1.4. Siswa mampu Faktor Resiko virus Ceram dan tanya Rencana evaluasi dilakukan Bebet
menyebutkan faktor Covid-19 jawab leaflet dengan prosedur posttest dengan
resiko dari virus Covid- memberikan pertanyaan secara
19 lisan dengan menggunakan
pertanyaan sebagai berikut:
- Apa saja faktor resiko
penyebaran virus Covid-19
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa dapat menyebutkan 3
dari 6 faktor resiko virus
covid -19

1.5. Siswa mampu Pencegahan Virus Ceramah dan Leaflet Rencana evaluasi dilakukan Elsa
mengetahui dam Covid-19 tanya jawab dengan prosedur posttest dengan
melakukan pencegahan memberikan pertanyaan secara
terhadap virus Coovid- lisan dengan menggunakan
19 pertanyaan sebagai berikut:
- Bagaimana cara pencegahan
virus Covid-19
Dengan kriteria evaluasi hasil
sebagai berikut:
- Siswa dapat menjelaskan cara
pencegahan dan dapat
melakukan pencegahan virus
covid dengan bahasanya
sendiri
Lampiran

MATERI
VIRUS COVID -19
1. Devinisi Covid-19
Menurut WHO (2021), Covid-19 merupakan penykit yang menular yang
disebakan oleh jenis virus yaitu coronavirus yang baru saja ditemukan. Covid-
19 merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. 
2. Gejala Covid-19
Menurut WHO (2021), gejala yang dapat terjadi ketika terkena Covd-19 adalah
demam, batuk kering dan rasa Lelah, gejala lain yang dapat muncul yaitu rasa
nyeri dan hidung tersumbat, sakit kepala, konjungtivitas, sakit tenggorokan,
diae, kehilangan indera rasa atu penciuman, ruam kulit, peruahan warna jari
tangan ataupun kaki. Gejala ini dapat terjadi secara bertahap dan merupakan
geala ringan terkena Covid-19
Menurut Yelvi, dkk (2021) masa inkubasi covid-19 adalah 4 hari dengan
rentang waktu 2 sampai 7 hari, dan gejala umum yang muncul demam,
kelelahan atau myalgia, batuk kering. Serta beberapa organ yang terlibat seperti
pernapasan (batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, hemoptisis atau batuk
darah, nyeri dada), gastrointestinal (diare,mual,muntah), neurologis
(kebingungan dan sakit kepala)
3. Cara Penyebaran Covid-19
Menurt WHO (2021), Covid-19 dapat menyebar dari orang ke orangg melalui
percikan dari hidung dan mulut yang keluar saat orang yang terinfeksi Covid-
19 batuk, bersin atupun berbicara
4. Faktor resiko Covid-19
Menurt Yelvi, dkk (2021) faktor resiko dari Covid-19 adalah Laki-laki perokok
aktif, adanya penyakit bawaan seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan
penyakit kardiovaskular (perokok, diabetes mellitus, serta hipertensi), Pasien
lanjut usia yang memiliki komorbiditas seperti penyakit kardiovaskular,
hipertensi, penyakit ginjal kronis, dan diabetes mellitus, pasien kanker
faktor risiko yang paling penting adalah kontak langsung dengan penderita
Covid-19, Tenaga medis adalah salah satu risiko paling tinggi tertular SARS-
CoV-2
5. Pencegahan Covid-19 melalui protokol kesehatan
Menurut Majid (2021), protokol kesehatan 5M terdiri dari:
a. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan
yang cukup efektif untuk mencegah penularan COVID-19. Untuk hasil
yang maksimal, cucilah tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali
sehari, terutama saat: 
1) Sebelum memasak atau makan;
2) Setelah menggunakan kamar mandi;
3) Setelah menutup hidung saat batuk, atau bersin.

Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan


air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60
persen. 

b. Memakai Masker
Pada awal pandemi COVID-19 tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan
untuk orang sakit, bukannya orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-
CoV-2 benar-benar baru, sehingga protokol kesehatan bisa berubah-ubah
seiring bergulirnya waktu.
Beberapa waktu selang kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya
mengeluarkan imbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar
selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Protokol
kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa
negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan
masker. CDC mengimbau masyarakat AS harus memakai masker meski
berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan
masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:
1) Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.
2) Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena
aktivitas di luar rumah.
3) Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.
4) Ruangan sempit.
5) Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter. 

c. Menjaga Jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak.
Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI
dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas
Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.” Di sana
disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplets  dari orang yang bicara, batuk, atau bersin,
serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak
memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai
rekayasa administrasi dan teknis lainnya.  Rekayasa administrasi dapat
berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya.
Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi,
pengaturan jalur masuk dan keluar, dan lain sebagainya.
d. Menjauhi Kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan
yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI
(Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di
luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka
kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi. Oleh sebab itu,
hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60
tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki
risiko yang lebih tinggi terserang virus corona. 
e. Mengurangi Mobilitas
Virus corona penyebab COVID-19 bisa berada di mana saja. Jadi, semakin
banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi
pula terpapar virus jahat ini. Oleh sebab itu, bila tidak ada keperluan yang
mendesak, tetaplah berada di rumah. Menurut Kemenkes, meski sehat dan
tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke rumah dengan
keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan
menginfeksi seseorang dengan cepat. aSelain itu diharapkan seluruh
masyarakat ikut mendukung program vaksinasi dengan mengikuti vaksinasi
yang ada. Vaksinasi berfungsi menciptakan imunitas tubuh sehingga
mampu melawan infeksi virus penyebab Covid-19. Dengan imunitas yang
terbentuk, maka seseorang tidak akan jatuh pada kesakitan yang parah, dan
pada gilirannya menurunkan angka kematia
Sumber:

Majid, A. A. (2021, Juni 24). Protokol Kesehatan 5M dan Kesehatan Imun untuk
Hadapi Varian Baru Covid-19. Retrieved from
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jateng/baca-
artikel/13981/Protokol-Kesehatan-5M-dan-Kesehatan-Imun-untuk-
Hadapi-Varian-Baru-Covid-19.html

Yelvi Levani, Aldo Dwi Prastya, Siska Mawaddatunnadila. (2021). Coronavirus


Disease 2019 (COVID-19): Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Pilihan
Terapi. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 17(1), 45-49. Retrieved from
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK

World Healt Organization, WHO. (2021). Pertanyaan dan jawaban terkait


Coronavirus. Retrieved from https://www.who.int/indonesia/news/novel-
coronavirus/qa/qa-for-public

Pembimbing Yogyakarta, 14 April 2020

Christina Ririn Widianti, M.Kep., Ns.Sp.Kep. An Agustina Dewi Kristiani


Ayu Putri Hermawati
David Ailen Awanda
Elizabeth Sinta Ivana Giovani
Elsa Pristiyani Putri

Anda mungkin juga menyukai