Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PAPER

MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA II

DOSEN PENGAMPU : RINDAH PERMATASARI, M.Pd

JUDUL PAPER:
DAMPAK VIRUS OMICRON PADA ANAK-ANAK

DISUSUN OLEH :
NAMA : SINTA DEYA JUWANTI
NIM : A862020081
KLS : 4C
PRODI : PGSD

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MELAWI 2022
JUDUL DAMPAK VIRUS OMICRON PADA ANAK-ANAK

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada oran tua bahwa
sangat berbahaya sekali dampak virus omicron bagi anak, apalgi mengingat kasus
pandemi dari data statistik turun naik, sehingga sebagai orang tua harus lebih
waspada terhadap virus omicron .

Omicron sendiri merupakan varian terbaru virus corona. Mengutip laman


covid19.go.id, Omicron sudah terdeteksi di beberapa negara sejak pertama kali
ditemukan di Benua Afrika. Varian ini disebut sebagai salah satu yang sangat cepat
dalam menularkan virus. World Health Organization (WHO) menyatakan varian
B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada
24 November 2021. Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga
puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian
Delta

Dengan demikian who meminta agar negara-negara untuk meningkatkan upaya


upaya dan pengawasan dan pengurutan untuk lebih memahami virus varian SARS-
CoV-2 yang beredar

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
 Pada tanggal 26 November 2021, WHO menetapkan varian B.1.1.529
sebagai variant of concern (VOC), berdasarkan anjuran dari Technical
Advisory Group on Virus Evolution (Grup Penasihat Teknis tentang Evolusi
Virus). Varian ini diberi nama Omicron.
 Omicron adalah sebuah varian yang sangat divergen dengan jumlah mutasi
yang tinggi, termasuk 26-32 varian pada bagian spike, yang beberapa di
antaranya mengkhawatirkan dan dapat terkait dengan potensi menghindari
imunitas (immune escape) dan transmisibilitas yang lebih tinggi. Namun,
masih terdapat banyak ketidakpastian.
 Ketidakpastian-ketidakpastian utama meliputi (1) seberapa mudah varian ini
menyebar dan apakah terdapat peningkatan kemampuan menghindari
imunitas, peningkatan transmisibilitas intrinsik, atau keduanya; (2) seberapa
baik perlindungan vaksin terhadap infeksi, transmisi, penyakit klinis
berbagai tingkat keparahan, dan kematian; dan (3) apakah varian ini
memiliki profil tingkat keparahan penyakit yang berbeda. Anjuran kesehatan
masyarakat didasarkan pada informasi yang ada dan akan disesuaikan
seiring tersedianya bukti-bukti seputar pertanyaan-pertanyaan utama di atas.

METODE LOGI PENELITIAN

Waktu dan lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di rumah sakit citra husada kabupaten


melawi.................Waktu penelitian dimulai dari tgl 7 maret 2022 sampai tgl
11 maret 2022.

Jenis penelitian

1. Penelitian interview dengan dokter dirumah sakit


2. Penelitian pustaka
3. Penelitian lapangan
Teknik Penelitian

1. Ovservasi

Penelitian dilakukan dgn cara mengumpulkan data-data yang akan


dijadikan bahan dalam perancangan sistem informasi keuangan
berbasic visual basic .

PEMBAHASAN

Adapun dampak / Gejala virus omicron pada anak


1 . Demam Ringan
2 . Batuk
3 . Pilek
4 . Sakit Tengorokan
5 . Diare

“Kenapa anak-anak menjadi lebih riskan terinfeksi COVID-19 varian omicron?


Salah satunya karena anak-anak, terutama di bawah usia 5 tahun, yang belum
boleh menerima vaksin COVID-19. Secara natural, virus akan mendeteksi dan
mencari yang tidak divaksinasi, sehingga kemungkinan besarnya akan
berdampak signifikan pada anak-anak yang belum divaksin.”

Sebagian kota di Indonesia sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka.


Kondisi ini tak pelak membuat orangtua khawatir. Apalagi dengan adanya
varian COVID-19 yang baru yaitu omicron, yang dinilai penyebarannya lebih
cepat ketimbang varian lain. 

Tidak hanya proses belajar yang menjadi sumber kekhawatiran, ruang-ruang


publik yang sudah mulai dibuka juga memberikan kekhawatiran tersendiri. Apakah
ini aman untuk anak? Sebenarnya seperti apa varian omicron pada anak beserta
dampaknya?

Lebih Berisiko pada Anak yang Belum/Tidak Bisa Divaksinasi


Sejak Centers for Disease Control and Prevention mengumumkan kasus pertama
varian omicron di Amerika Serika pada 1 Desember 2021, sekarang omicron sudah
menyebar hampir ke seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. 
Disinyalir omicron adalah virus paling menular yang ada sejak campak, dengan
tingkat penyebaran dua kali lipat setiap 48 hingga 72 jam. Hal ini dapat
menyebabkan penyebaran yang masif.  Omicron menyebar jauh lebih masif karena
struktur protein lonjakannya yang menempel pada reseptor tertentu di sel, sehingga
memungkinkan virus dapat masuk ke dalam sel. Omicron memiliki banyak mutasi
pada protein lonjakan yang memungkinkannya untuk mengikat sel lebih efektif,
sehingga proses masuk ke selnya juga lebih cepat.
Kenapa anak-anak menjadi lebih riskan akan varian ini? Salah satunya karena
anak-anak, terutama di bawah usia 5 tahun, belum menerima vaksin COVID-19.
Secara natural, virus akan mendeteksi dan mencari yang tidak divaksinasi,
sehingga kemungkinan besarnya akan berdampak signifikan pada anak-anak yang
belum divaksin. 
Untuk melindungi anak-anak, terutama yang tidak dapat divaksinasi karena kondisi
kesehatan tertentu, langkah paling efektif adalah anggota keluarga lainnya
melakukan vaksinasi. Jika orang dewasa/orangtua yang berada di sekeliling anak
sudah divaksinasi, kecil kemungkinan anak akan terkena infeksi.
Perlu diketahui, tingkat komplikasi COVID-19 pada anak-anak memang relatif
rendah. Namun, ini tidak berarti bisa bernapas lega, mengingat ini berlaku pada
anak dengan kondisi kesehatan yang normal. Walaupun gejalanya tidak separah
varian sebelumnya, tetap saja penyebaran yang masif menjadi hal yang perlu
diantisipasi.
Langkah Pencegahan Omicron Selain Vaksinasi
Selain vaksinasi, beberapa langkah pencegahan omicron adalah:
1. Menghindari Perjalanan Tak Penting 
Mengingat penyebaran omicron yang cepat, ada baiknya tidak melakukan
perjalanan atau bepergian yang tidak penting. Jika kamu harus bepergian dengan
anak kecil, lakukan tindakan pencegahan seperti mengenakan masker (untuk usia 2
tahun ke atas) di transportasi umum dan saat berada di dalam ruangan, serta
melakukan tes sebelum dan sesudah bepergian.
2. Menjaga Kebersihan 
Seluruh keluarga harus membiasakan sering mencuci tangan dengan sabun dan air
selama minimal 20 detik, terutama setelah berada di tempat umum, setelah batuk
atau bersin, dan sebelum dan sesudah merawat seseorang yang sakit.
3. Ikuti Pedoman Jarak Sosial
Karena beberapa orang tanpa gejala mungkin dapat menyebarkan virus, jaga jarak
setidaknya 2 meter dari orang lain, terutama jika anak terlalu kecil untuk
divaksinasi.
Pastinya kamu sering mendengar mengenai hal ini, tapi lagi-lagi protokol
kesehatan ini perlu untuk terus diingatkan, apalagi sekarang ini aktivitas sudah
mulai berjalan normal. Normal tidak berarti kamu aman dari COVID-19. Kamu
tetap perlu menjaga kebersihan dan mempraktikkan protokol kesehatan dan juga
mengimbau anak-anak untuk melakoninya.
Selain memamtuhi protokol kesehatan, langkah penting pencegahan Omicron
lainnya adalah mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Penutup
A . Kesimpulan

 Dampak virus omicron sangat berdampak buruk pada


kesehatan anak karena virus Omicron adalah sebuah varian
yang sangat divergen dengan jumlah mutasi yang tinggi,
termasuk 26-32 varian pada bagian spike, yang beberapa di
antaranya mengkhawatirkan dan dapat terkait dengan
potensi menghindari imunitas (immune escape) dan
transmisibilitas yang lebih tinggi. Namun, masih terdapat
banyak ketidakpastian. Karena virus ini amat menyerang
kekebalan tubuh anak contohnya batuk, demam, pilek,
diare, dan sakit tengorokan .
B.Saran
Saran untuk mempercepat penurunan dampak virus omicron
kepada anak, sebaiknya ibu harus menjaga kebersihan pada anak
anak, seperti memakai masker pada anak saat berpergian dan
ikuti pedoman protokol kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/artikel/waspada-ini-dampak-
varian-omicron-pada-anak

Anda mungkin juga menyukai