Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CAMPAK PADA ANAK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 05.

1. Nabiilah Ayu R.F


2. Nita novianti
3. Rahma Nazilah Mahu
4. Madaniya

SUPINASI

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN
KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURABAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan inayah-Nyasehingga kami dapat
menyelesaikanmakalah yang berjudul Campak pada anak
Terima kasih saya ucapkan kepada Kakak Pembimbing
yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini
masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa,
maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 15 oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL x
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
3. Tujuan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN COVID-19
Daftar isi
Daftar pembahasan
Penutup
Daftar lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun
adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini
menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian.
Insiden terbanyak  berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak
yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti
Amerika Serikat.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi
dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak
umur di bawah lima tahun ( balita ) akan tetapi campak bisa menyerang semua umur.
Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam
penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin
akan mengurangi komplikasi penyakit ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian  campak?
2. Bagaimana riwayat alamiah dari penyakit campak
3. Bagaimana etiologi, dan patofisiologi penyakit campak?
4. Bagaimana masa inkubasi dan diagnosis penyakit campak?
5. Bagaimana cara penularan dan pencegahan penyakit campak?
6. Bagaimana penanggulangan serta pengobatan penyakit campak?

C.     Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian  campak.
2. Untuk mengetahui riwayat alamiah dari penyakit campak.
3. Untuk mengetahui etiologi, dan patofisiologi penyakit campak.
4. Untuk mengetahui masa inkubasi dan diagnosis penyakit campak.
5. Agar kita mengetahui cara penularan dan pencegahan penyakit campak.
6.  Agar kita mengetahui penanggulangan serta pengobatan penyakit campak.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Campak
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus campak. Di Indonesia,
jumlah kasus penyakit ini meningkat di akhir tahun 2014. Gejala klinis terdiri dari tiga
stadium, yaitu stadium prodromal, eksantem, dan konvalesens. Diagnosis ditegakkan
dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan antibodi IgM campak dalam
darah. Tatalaksana bersifat suportif disertai pemberian vitamin A. Komplikasi yang
sering menyebabkan kematian pada anak adalah pneumonia. Pencegahan dapat
dilakukan dengan pemberian vaksin.
Telah dibangun sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit anak dengan
penanganan faktor ketidakpastian menggunakan certainty factor (CF). Tahapan
pembangunan sistem ini dimulai dengan mengakuisisi pengetahuan dari dokter ahli
anak kemudian membangun basis pengetahuan dan memberikan nilai CF pada setiap
gejala yang terkait dengan suatu penyakit anak dalam range nilai 0 dan1. Dengan
memilih gejala-gejala penyakit yang dilihat atau dirasakan maka sistem dapat
mendiagnosa penyakit anak dengan menampilkan tiga penyakit dengan nilai CF terbesar
yang diurutkan secara descending.
B. Kasus Campak Di Indonesia
Yang Memengaruhi Kejadian Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta
Makmur Kabupaten Aceh Utara
Apriany Ramadhan Batubara, Wahyu Oktaviani
Journal of Healthcare Technology and Medicine 4 (2), 225-240, 2018
Campak merupakan penyakit yang sangat menular dan sebagai penyebab utama
kematian anak di negara berkembang termasuk Indonesia. Diperkirakan 1,7 juta
kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang memengaruhi kejadian campak di
Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif dengan studi analitik dan pendekatan case control. Populasi adalah
semua ibu yang memiliki anak balita yang menderita campak dan tidak menderita
campak. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 kasus dan 32 kontrol. Analisa hasil
dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Variabel pengetahuan berhubungan
dengan kejadian campak dengan nilai p (0,024) dan OR= 1,311. Variabel umur balita
tidak berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,453) dan OR=
0,686. Variabel status imunisasi berhubungan dengan kejadian campak pada balita
dengan nilai p (0,014) dan OR= 4,200. Variabel status gizi berhubungan dengan
kejadian campak pada balita dengan nilai p (0, 01) dan OR= 1,889. Variabel sosial
ekonomi tidak berhubungan dengan kejadian campak pada balita dengan nilai p (0,448)
dan OR= 0,197. Variabel persepsi masyarakat berhubungan dengan kejadian campak
pada balita dengan nilai p (0,016) dan OR= 1,471. Variabel pengetahuan, status
imunisasi, status gizi, persepsi masyarakat berpengaruh terhadap kejadian campak,
variabel umur dan sosial ekonomi tidak berpengaruh terhadap kejadian campak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Campak  ialah penyakit infeksi virus akut, menular, secara epidemiologi
merupakan penyebab utama kematian terbesar pada anak. Menurut etiologinya
campak disebabkan oleh virus RNA dari family paramixoviridae, genus
Morbilivirus , yang ditularkan secara droplet. Gejala klinis campak terdiri dari 3
stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi.
Campak dapat dicegah dengan melakukan imunisasi secara aktif, pasif dan
isolasi penderita. Serta pada Technical Consultative Groups (TGC) Meeting di
Dakka Bangladesh tahun 1999, menetapkan bahwa reduksi campak
di Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan Kejadian Luar Biasa
(KLB). Pada tahap ini terjadi penurunan kasus dan kematian yang tajam, dan
interval terjadinya KLB relative lebih panjang

B. Saran
             Kita harus menerapkan pola hidup sehat, utamanya untuk anak dan balita perlu
mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga status gizi anak pun menjadi lebih
baik. Selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak sebelum makan.
Jika  anak  belum  waktunya  menerima  imunisasi  campak, atau karena hal tertentu
dokter menunda pemberian imunisasi campak (MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan
dengan anak lain atau orang lain yang sedang demam dan jika sudah terkena penyakit
ini sebaiknya secepatnya berobat dan jika dalam kondisi yang lebih akut sebaiknya
perlu dirujuk ke rumah sakit.
Untuk para orangtua jangan mengabaikan vaksinasi untuk anak  karena anak
atau balita yang tidak mendapat imunisasi campak memiliki resiko 5 kali lebih besar
untuk terkena penyakit campak dibanding dengan anak atau balita yang mendapat
imunisasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Halim, R. G. (2016). Campak Pada Anak. Cermin Dunia Kedokteran, 43(3),


186-189.
2. Latumakulita, L. A. (2012). Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak
Menggunakan Certainly Factor(CF). Jurnal Ilmiah Sains, 12(2), 120-126,
ejournal.unsrat.ac.id
3. Rahma, S. (2012). Model Seir Penyakit Campak dengan Vaksinasi dan Migrasi.
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, repository.uin-suska.ac.id
4. Ramadhan, A. (2018). Faktor Resiko yang Memengaruhi Kejadian Campak.
Journal of Healthcare Technology and Medicine, 4(2), 225-240, jurnal.uui.ac.id
5. Dubey AP. Measles. In: Parthasarathy A, Menon PSN, Gupta P, Nair
MKC,Agrawal R, Sukumaran TU, editors. IAP Textbook of Pediatrics. 5th ed. New
Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers
(P) Ltd.; 2013. p. 250-1.

6. World Health Organization. Measles [Internet]. 2015 February [cited 2015 June
11]. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs286/en/

7. World Health Organization. Measles – The Americas [Internet]. 2015 February


13 [cited 2015 June 11]. Available from: http://www.who.int/csr/don/13-february-
2015-measles/en/

7. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Profil


pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tahun 2014. Jakarta; 2015. p. 25-
7

8. Maldonado YA. Rubeola virus (measles and subacute sclerosing panencephalitis).


In: Long SS, Pickering LK, Prober CG, editors. Principles and practice of pediatric
infectious diseases. 4th
ed. Churchill Livingstone: Elsevier Inc.; 2012. p. 1137-44.

9. The American Academy of Pediatrics. Measles. Early release from red book®
2015 Report of the Committee on Infectious Diseases [Internet]. 2015 February 20
[cited 2015 June 11].
Available from:
http://redbook.solutions.aap.org/DocumentLibrary/2015RedBookMeasles.pdf

10. Cherry JD. Measles Virus. In: Cherry JD, Harrison GJ, Kaplan SL, Hotez PJ,
Steinbach WJ, editors. Feigin & Cherry’s textbook of pediatric infectious diseases.
7th ed. Philadelphia: Elsevier Inc.;
2014 (Vol 2.). p. 2373-94.
11. Soegijanto S, Salimo H. Campak. In: Ranuh IGNG, Suyitno H, Hadinegoro
SRS, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Soedjatmiko. Pedoman imunisasi di
Indonesia. 4th ed. Jakarta: Badan Penerbit
IDAI; 2011. p. 341-5.

12. Khuri-Bulos N. Measles. In: Elzouki AY, Harfi HA, Nazer HM, Stapleton FB,
Oh W, Whitley RJ, editors. Textbook of clinical pediatrics. 2nd ed. Berlin: Springer;
2012. p. 1221-7.

13. World Health Organization. Treating measles in children [Internet]. 2004 [cited
2015 June 11]. Available
from:http://www.who.int/immunization/documents/EPI_TRAM_97.02/en/

14. Info Imunisasi. Campak bisa dicegah dengan imunisasi [image on the Internet].
2012 July 17 [cited 2015 June 11] Available from:
http://infoimunisasi.com/headline/campak-bisadicegah
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai