BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penyakit pada manusia maupun hewan. Akibat yang terjadi pada manusia
dapat terjadi penyakit berupa infeksi pada saluran pernafasan, yang dapat
dimanifestasikan dengan flu biasa sampai dengan penyakit yang lebih berat
ICU dengan masalah pernafasan dan mortalitas tinggi (Huang, et al, 2020)..
adalah anak usia dini. Sesak nafas, demam, serta batuk merupakan tanda
dan gejala yang sering muncul pada penyakit akibat te infeksi virus ini.
inkubasi terjadi berkisar antara 5 sampai dengan 6 hari dan paling lama 14
WHO juga mengemukakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus
Corona secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian
Corona telah mencapai 2,24 juta orang diseluruh dunia. Amerika Serikat
juga menjadi negara dengan jumlah pasien yang terinfeksi paling besar di
2020).
Di kawasan Asia Tenggara, skala wabah ini sangat bervariasi. Ada yang
memiliki jumlah kasus infeksi virus corona hingga puluhan ribu seperti
Indonesia, Singapura, dan Filipina tetapi ada juga negara yang jumlah
kasusnya tidak sampai 20 seperti Laos. Angka kasus infeksi virus corona di
Asocition Of South East Asia Nation (ASEAN) terhitung tanggal 4 Juli 2020
kasus, Malaysia 86,58 kasus, Thailand 31.85 kasus, Vietnam 355 kasus,
Myanmar 306 kasus, Brunei 141 kasus, Kamboja 141 kasus, dan Laos 19
terendah.
Berdasarkan data dari Kemenkes pada bulan Juli 2020 ada 5 provinsi
antara lain Jakarta 19.450 kasus, Jawa Timur 18.068 kasus, Sulawesi
Selatan 8.527 kasus, Jawa Tengah 8.021 kasus, dan Kalimantan Selatan
5.332 kasus. Dari data diatas disimpulkan bahwa Jakarta merupakan kota
Dilansir dari halaman resmi situs Satuan Gugus Tugas Sulsel Tanggap
Covid-19 total jumlah data pada tanggal 18 Juli 2020 yaitu Orang Dalam
313 Follow Up, 1.985 Non Covid-19 dan 207 meninggal. Sedangkan total
jumlah data kasus positif Covid-19 sebanyak 7.705 orang, dengan rincian
3.391 isolasi mandiri, 627 dirawat di Rumah Sakit, 3.422 sembuh dan 265
anak-anak asia sekolah. Hal ini penting karena pada anak-anak rawan
terkena penyakit karena daya tahan tubuh anak-anak belum sekuat orang
kebiasaan cuci tangan sejak usia dini karena kebiasaan mencuci tangan
yang dipelajari di sekolah dapat bertahan seumur hidup. Selain itu, anak-
kesehatan dan perilaku sehat anak usia pada sekolah dasar (10-14), masih
yang tidak melakukan cuci tangan sebelum makan, dan setelah bermain.
Selain itu penyakit yang dialami oleh anak sekolah terkait dengan kebiasaan
5
sektor. Saat ini banyak anak-anak yang sakit akibat kurangnya menjaga
kebersihan diri, sehingga hal ini harus segera diatasi dan diberikan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Institusi
c. Bagi Responden
mencuci tangan
d. Bagi Penelitia
penelitian
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengetahuan
(Ignatia, 2013) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, hal ini terjadi
(Notoatmojo, 2012).
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (analysis)
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
membedakan, memisahkan,
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
a) Faktor Internal
1) Pendidikan
2) Pekerjaan
3) Umur
b) Faktor External
1) Faktor Lingkungan
2) Sosial Budaya
a. Cara tradisional
2) Cara kebetulan
b. Cara Modern
dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah.cara ini disebut metode
atau angket sesuai dengan materi yang ingin dikukur dari subjek
atau responden.
(friction), sabun (soap), dan air mengalir. Sehingga defenisi cuci tangan
yang mengalir.
kotoran dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air
(Kemenkes RI,2013).
diantaranya yaitu:
mencapai sehat;
sampai 50 %.
lainnya sampai 59 %.
adalah :
binatang,berkebun,dll)
d) Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dengan
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air atau cairan
lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian
baik membutuhkan peralatan seperti sabun, air mengalir yang bersih, dan
membutuhkan waktu yang lebih lama akan tetapi mencuci tangan dengan
20
21
memakai sabun.
SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Penyuluhan Kesehatan
Pengetahuan
Tentang Pentingnya
Siswa
Mencuci Tangan
keterangan :
B. Variabel Penelitian
Mencuci Tangan
memberikan evaluasi
Kriteria Objektif :
Jumlah pertanyaan
Median =
2
10
=
2
= 5
Maka,
D. Hipotesis
Toraja.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
metode analitik melalui pendekatan one group pre and post test design
1. Populasi
2. Sampel
Kriteria Inklusi :
Kriteria Eksklusi 23
C. Pengumpulan Data
1) Instrument penelitian
a. Lokasi penelitian
b. Waktu penelitian
Toraja
b. Pengolahan Data
1) Editing
2) Koding
3) Tabulasi Data
26
c. Analisa Data
1) Analisa Univariate
2) Analisa Bivariat
Uji statistik yang digunakan yaitu uji komparasi paired t test sample.
Dengan asumsi :
27
variabel dependen
D. Etika Penelitian
c) Kerahasiaan ( Konfodentiality)
BAB V
A. HASIL PENELITIAN
1. Pengantar
oleh peneliti sendiri berdasarkan apa yang dilihat dari responden. Hasil
analitik dengan pendekatan one grup pre dan post test design yang
Data ruangan dan jumlah siswa yang ada di SD Negri 123 Kaero
Tabel 1
Data Ruangan dan Jumlah Murid SD Negri 123
Kaero, Tana Toraja
Jumlah Siswa Jumlah
No Kelas Total Rombongan
L P
Siswa Belajar
1 I 7 8 15 6
2 II 6 7 13 6
3 III 5 6 11 6
30
4 IV 5 10 15 13
5 V 5 11 16 20
6 V 12 8 20 16
I
Total 41 49 90 67
Tabel 2
2. Kamar Mandi 4 -
3. Tempat Sampah 8 -
4. Wastafel 11 -
31
9 thn 1 2.8 %
10 thn 7 19.4 %
11 thn 18 50.0 %
12 thn 9 25.0 %
13 thn 1 2.8 %
Total 36 100.0 %
Sumber :data primer
Pada tabel 5.1 Hasil penelitian yang telah dilakukan SD Negri
responden (2,8%).
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin SD Negri 123
Kaero, Tana Toraja
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Perempuan 19 52.8 %
Laki-Laki 17 47,2 %
Total 36 100.0 %
sumber : Data primer
Tabel 5.3
Distribusi Responden Menurut Pre – Test Di SD Negri 123
Kaero, Tana Toraja
Pre-Test frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 13 36.1 %
Kurang 23 63.9 %
Total 36 100.0 %
33
Tabel 5.4
Baik 36 100.0 %
Total 36 100.0%
b. Analisa Bivariat
SPSS 20 (Uji Paired Sampel t Test) nilai Sig 0,05. Apabila nilaii
Negri 123 Kaero, Tana Toraja. Dan apabila nilai Significancy > 0,05
Tabel 5.5
Deviation Mean
Pair 1 0.000
value < nilai signifikan (0.000 < 0.05) berarti H o (Hipotesis Nihil) ditolak
(post-test).
36
B. PEMBAHASAN
diberikan materi.
tentang mencuci tangan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis
uji Paired Sample T-test yang mendapat nilai p=0,000<0,05 pada pre
SD kelas V.
BAB VI
A. Kesimpulan
Toraja, hasil uji statistik Paired Sample T Test diperoleh nilai P value <
nilai signifikan (0.000 < 0.05) berarti H o (Hipotesis Nihil) ditolak dan H a
B. Saran
Untuk itu kita dihimbau untuk selalu mencuci tangan dan tetap
39
2. Bagi Pihak Sekolah SD Negri 123 Kaero
tangan.