PENDAHULUAN
A. Latar belang
kebiasaan ini jika diterapkan untuk anak-anak secara rutin sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Karena cuci tangan menggunakan sabun dengan benar dan baik, dapat
mulai dari rumah, sekolah, hingga lingkungan masyarakat yang lebih luas. Sekolah
untuk belajar dan berinteraksi. Namun di saat yang bersamaan, resiko tertulanya
covid-19 juga tinggi. Hal ini disebabkan karena paling banyak penyebaran melalui
jaba tangan, sentuhan, dan dari droplet atau benda yang suda terkontaminasi covid1-
penyebaran virus corona atau covid-19. Setelah bersalaman atau menyentuh berbagai
menggunakan sabun telah teruji secara saintifik dapat mencegah penyebaran virus dan
pernapasan dan pencernaan. Hal ini terjadi karena dengan mencuci tangan
menggunakan sabun, bakteri yang ada di tangan tidak masuk ke saluran pernapasan
dan pencernaan. Karena masih banyak anak-anak yang enggan mencuci tangan secara
rutin. Padahal, banyak penyakit yang timbul karena kebiasaan buruk tersebut. Selain
infeksi covid-19, diare dan tuberkulosis turut menjadi ancaman buat orang-orang yang
mencuci tangan secara bersih dan benar menggunakan sabun bisa di lakukan selama
Bersihkan tangan secara teratur dan meneyluruh dengan sabun dan air atau cairan
berbasis allkohol. Mencuci tangan dengan sabun dan aiir atau menggunakan cairan
pembersih berbasis alkohol bisa membunuh virus yang mungkin ada di tangan anak.
membuat anak tetap sehat dan mencegah penyebaran infeksi pernapsan dan covid-19
Menurut situs resmi kemenstrian kesehatan virus corona jenis baru yang kini
sudah menjadi pendemi global patut untuk diwaspadai. Virus yang menyebabkan
penyakit covid-19 ini bisa menular melalui kontak langsung seperti, jaba tangan,
sentuhan, dan dari droplet atau benda yang suda terkontaminasi covid1-19 dari orang
yang terinfeksi. Salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan untuk ana-anak
adalah rajin cuci tangan menggunakan sabun, karena cuci tangan pakai air saja hamya
membunuh kuman 10% sedangkan menggunakan sabun bisa membunuh kuman 80%
jumlah penderita covid-19 pada tabel di bawa ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1.1
Tahun 2019-2020
No Tahun Jumlah %
1 2019 1 3,70
2 2020 26 96,30
Jumlah 27 100
Sumber: INTERNET
Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa kasus covid-19 pada 2 tahun
Samapai saat ini dikota ambon belum ada anak sekolah yang terinfeksi covid-19 tetapi
dirumah.
Alasan saya tertarik melakukan asuhan keperawatan keluarga pada anak x dalam
untuk mencegah tertular covid-19 adalah. Karena, sebagian besar anak belum paham
tentang pentingnya cuci tangan dengan benar, untuk mencegah tertulanya covid-19
B. Perumusan Masalah
“Asuhan Keperawatan pada anak usia sekolah dalam upaya meningkatkan pengetahuan
anak tentang pentingnya cuci tangan menggunakan sabun untuk mencegah tertular covid-
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian pada ”Asuhan Keperawatan Pada anak udalam upaya
lingkungan kelurga.
D. Manfaat Penelitian
masyarakat.
2. Bagi kelurga
bidang Ilmu Keperawatan serta sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya
4. Bagi Masyarakat
5. Keaslian Penelitian
Usulan Karya Tulis Ilmiah ini disusun oleh penulis sendiri dan bukan merupakan
duplikasi / penjiplakan Karya Tulis Ilmiah yang lainnya. Karena pengetahuan peneliti
belum ada yang angkat judul : Asuhan Keperawatan pada anak usia sekolah dalam
6. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun dalam bentuk karya tulis ilmiah, dengan sistematika penulisan
yang terdiri dari bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. 1) Bagian awal terdiri
Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, 2) Bagian utama terdiri dari Lima Bab,
yaitu : a). Bab I Pendahuluan berisi: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Keperawatan, Kerangka Konsep Penelitian. c). Bab III Metedologi Penelitian berisi:
Kesimpulan, Saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Covid-19 adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan.
penyakit, mulai dari penyakit yang umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit
yang lebih fatal, seperti Middle Eas Respiratory Syndrome (MERS) dan Severa
2. Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui penyebab dari virus corona, tetapi diketahui virus
ini disebarkan oleh hewan dan mampu menjangkit dari satu spesies ke spesies
lainnya, termasuk manusia. Diketahui virus corona berasal dari kota wuhan di
china dan muncul pada desember 2019 (Luthfia Ayu Azanella 2020).
3. Faktor Resiko
Menurut jufrri dan Soenarto (2020) siapapun dapat dampak covid-19 pada orang
setiap harinya. Lansia dan orang dengan gangguan kesehatan kronis, seperti
yang parah. Karena virus ini masi baru, kami masih mempelajari dampak virus ini
pada anak-anak. Kita tahu bahwa semua orang terlepas dari umurnya dapat
terinfeksi virus ini, tetapi sejauh ini laporan kasus covid-19 pada anak-anak relatif
masi sedikit. Virus ini masi baru dan kami perlu mempelajari dampaknya pada
anak-anak lebih lanjut. Virus ini bisa menjadi fatal pada sejumlah kecil kasus, saat
ini lebih cenderung terjadi pada lansia dengan ganggua kesehatan sebelumnya.
Badan kesehatan dunia WHO dalam report of the WHO-China Joint Mission
manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi
sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penykit fl. Tetes cairan dari
mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung
orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan diserap ke dalam paru-
paru orang tersebut melalui hidungnya. Untuk itu pencegahan yang paling penting
adalah sering cuci tangan dan menutup mulut serta hidung saat bersin atau batuk.
pilek, sakit tenggorokan, batuk dan demam. Gejala lain yang lebih serius bagi
orang lanjut usia dan yang memiliki resiko tinggi (sepesrti asam, diabetes, atau
1. Pilek
2. Sakit tenggorokan
3. Batuk
4. Demam
6. Klasifikasi covid-19
Menurut Vani oktania kamis, 23 april 2020 klasigikasi covid-19 sebagia berikut:
virus ini pertama kali ditemukan pada sekitar tahun 1960an. Gejala virus ini
hampir sama dengan seperti virus corona yang telah menginfeksi banyak
orang saat ini, yaitu merupakan flu biasa,. Virus HcoV-229E lebih banyak
menyerang anak-anak dan orang berusia lanjut. Namun belum ada laporan
Menurut jurnal yang diterbitkan pada 25 mei 2010 oleh US National Library
pada tahun 2004 pada bayi berusia tujuh bulan di belanda. Virus ini kemudian
banyak menyerang anak-anak dan orang yang kelainan imun. Gejala biasanya
berupa masalah pernapasan ringan seperti batuk, demam dan rhnorrhoea, atau
yang lebih serius seperti bronchiolitis dan croup, yang diamati terutama pada
satu virus corona yang paling umum menyebabkan infeksi pada manusia.
Virus corona yang paling sering menginfeksi manusia yang keempat adalah
HcoV- HKU1. Gejalnya hampir sama seperti jenis virus corona lainnya, yaitu
akut, dan asthatic exacerbation juga bisa timbul sebagai akibat dari virus ini.
Durasi demam yang ditimbulkan dari virus ini cenderung lebih singkat, yaitu
Sindrome atau MERS. MERS-CoV ditularkan dari unta yang telah terinfeksi
ke manusia. Virus ini juga bisa di tularkan dari manusia ke manusia jika
melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Pada tahun 2012,
SARS-CoV muncul pertama kali di china selatan pada november 2002, virus
ini dapat menyebabkan sindrom pernnapasan akut parah atauu yang dikenal
selama tahun 2002 sampai tahun 2003 suda ada 8.000 orang dari 26 negara
corona baru ini berasar dari wuhan, china dan pertama kali ditemukan pada
bula desember 2019 setelah para petugas kesehatan melihat peningkatan kasus
Kasus tersebut kemudian dikaitkan dengan pasar yang menjual maknan laut
dan unggas. Kemungkinan beasar virus tersebut berevolusi dari hewan, namun
cepat menyebar melalui kontak dari orang yang terinfeksi ke orang lain.
Hanya dalam beberapa bulan, virus ini suda menyebar ke berbagai negara di
dunia.
1. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
bermakna luas dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 20017).
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
c. Aplikasi (application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
dan sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
dipecahkan. Itulah sebabnya metode ini disebut coba (trial) dan salah
dilakukannya itu baik atau buruk. Orang akan menerima pendapat yang
karena itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk
memperoleh pengetahuan.
umum ke khusus.
pengetahuan adalah:
a. Pendidikan
b. Informasi/media massa
d. Lingkungan
individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena
adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, yang akan direspon sebagai
e. Pengalaman
masa lalu.
f. Usia
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
1. Pengertian
cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membrrsihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Potter (2015)
2. Tujuan cuci tangan menggunakan sabun
untuk menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab
berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare
Mencuci tangan menggunakan sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar
influenza, hepatitis A, dan diare terutama pada bayi dan balita. Anak yang
mencuci tangan tanpa menggunakan sabun beresiko 30 kali lebih besar terkena
penyakit tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian tidak pernah atau
penyakit tipoid 4 kali lebih parah daripada yang terbiasa mencuci tangan
menggunakan sabun. Selain itu, manfaat positif lain dari mencuci tangan adalah
beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan
tubuh kita.
3. Setelah buang air besar dan buang air kecil. Ketika melakukan buang air
besar dan buang air kecil kuman dan bakteri akan mudah menempel pada
4. Setelah bersin atau batuk. Sama seperti buang air kecil dan buang air besar,
ketika bersin atau batuk, itu artinya anda sedang menyemburkan bakteri dan
kuman dari mulut dan hidung. Refleks kita pastinya menutup mulut dan
hidung dengan tangan, yang artinya, kuman akan menempel pada tangan
kita.
bakteri dan kuman yang sangat besar, sehingga anda wajib mencuci tangan
dan kuman yang sangat berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya bagi anda
Sebelum menangani Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan sangat
sensitive terhadap bakteri dan kuman. Apabila anda tidak mencuci tangan
sebelum menangani luka, maka kemungkinan terjadinya infeksi karena
Menurut Dahlan dan Umrah (2013), peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
b. Handuk bersih
Kegiatan mencuci tangan dibagi menjadi tiga yaitu: cuci tangan bersih, cuci
Mencuci tangan bersih adalah membersihkan tangan dengan sabun dan air
bersih yang mengalir atau yang disiramkan. Waktu yang penting cuci tangan bersih
dengan sabun adalah sebelum makan dan sesudah makan, setelah dari toilet
(setelah buang air kecil dan buang air besar), sebelum mengobati luka, sebelum
melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari-jari ke dalam mulut dan mata,
setelah bermain dan olahraga, setelah mengusap hidung atau bersin ditangan,
melakukan kegiatan mencuci tangan bersih juga telah diatur jelas. Prosedur cuci
tangan bersih dengan sabun adalah sebagai berikut: Basahi kedua tangan dengan
air mengalir, gunakan sabun cair/batangan pada seluruh permukaan tangan, gosok
kedua telapak tangan hingga timbul busa pada seluruh permukaan tangan, telapak
tangan kanan di atas punggung kiri dengan jari menyilang dan sebaliknya, gosok
telapak tangan kanan dan kiri dengan jari menyilang, dengan jari saling bertautan,
putar/gosok kedua telapak tangan, gosok jempol kiri dengan arah memutar (rotasi)
dengan tangan kanan menggenggam jempol tangan kiri dan sebaliknya, gosok
dengan arah memutar, jari-jari tangan kanan menggenggam di telapak tangan kiri
dan sebaliknya, bilas dengan air bersih mengalir, keringkan tangan dengan
Gambar 2.2
tindakan bedah aseptik dengan antiseptik dan sikat steril. Prosedur mencuci tangan
aseptik sama dengan persiapan dan prosedur pada cuci tangan higienis atau cuci
tangan bersih, hanya saja bahan deterjen atau sabun diganti dengan antiseptik dan
setelah mencuci tangan tidak boleh menyentuh bahan yang tidak steril.
Teknik mencuci tangan steril adalah mencuci tangan secara steril (suci hama),
khususnya bila akan membantu tindakan pembedahan atau operasi. Peralatan yang
dibutuhkan untuk mencuci tangan steril adalah menyediakan bak cuci tangan
dengan pedal kaki atau pengontrol lutut, sabun antimikrobial (tidak iritatif,
spektrum luas, kerja cepat), sikat scrub bedah dengan pembersih kuku dari plastik,
masker kertas dan topi atau penutup kepala, handuk steril, pakaian di ruang scrub
dan pelindung mata, penutup sepatu (Kozier, et al, 2009). Prosedur mencuci tangan
steril berbeda dengan mencuci tangan bersih dan aseptik. Perbedaannya terletak
pada frekuensi cuci tangan dan peralatan sikat untuk menggosok kuku. Mencuci
tangan steril dilakukan sebanyak dua kali cuci tangan baru kemudian dikeringkan
lemak dan natrium atau kalium hidroksida. Bahan tersebut terdapat dalam berbagai
bentuk termasuk sabun batangan maupun dalam sediaan cair. Bahanbahan tersebut
juga efektif dalam membersihkan sisa lemak dan kotoran, tanah, dan berbagai zat
organik dari tangan.Jenis sabun cuci tangan yang paling sering digunakan oleh tenaga
dan produk berbahan dasar iodin. Pilihan selain Chlorhexidine dan produk berbahan
alternatif yang baik jika ada anggota timmedis menunjukkan reaksi alergi terhadap
Kebiasaan mencuci tangan dengan air saja tidak cukup untuk melindungi
seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Terlebih bila mencuci
tangan tidak di bawah air mengalir. Mencuci tangan pakai sabun terbukti efektif
dalam membunuh kuman yang menempel ditangan. Tujuan utama dari cuci tangan
Jika tidak mencuci tangan menggunakan sabun, kita dapat menginfeksi diri sendiri
terhadap kuman dengan menyentuh mata, hidung atau mulut. Dan kita juga dapat
menyebarkan kuman ke orang lain dengan menyentuh permukaan yang mereka sentuh
juga seperti handel pintu. Penyakit infeksi umumnya menyebar melalui kontak tangan
ke tangan termasuk demam biasa, flu dan beberapa kelainan sistem pencernaan seperti
diare. Kebersihan tangan yang kurang juga dapat menyebabkan penyakit terkait
makanan seperti infeksi Salmonella dan E. Coli. Beberapa mengalami gejala yang
Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun
diantaranya :
a. Diare
Diare merupakan suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering (biasanya lebih dari tiga kali) dalam satu hari (Depkes RI, 2011).
Sedangkan menurut (Alif, 2014), diare merupakan gejala yang terjadi karena
disebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang yang abnormal dalam usus.
Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk
menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun dapat memangkas angka penderita
diare hingga separuh. Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air,
manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab
diare berasal dari kotoran-kotoran ini. Kuman-kuman penyakit ini membuat
manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh
tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang
tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor
(Alif, 2014).
dalam penurunan angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi
pencegahan adalah : Mencuci tangan dengan sabun (45%), penggunaan air olahan
b. Kecacingan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing. Cacing umumnya tidak
memberikan gangguan kesehatan. Tetapi dalam keadaan infeksi berat atau keadaan
yang luar biasa, kecacingan cenderung memberikan analisa yang keliru kearah
penyakit lain dan tidak jarang dapat berakibat fatal. Kebanyakan penyakit cacingan
ditularkan melalui tangan yang kotor. Kebersihan tangan sangat penting karena tidak
ada bagian tubuh lainnya yang paling sering kontak dengan mikroorganisme selain
Cacingan adalah salah satu jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh adanya
cacing di dalam usus manusia. Penyakit ini mudah menular dari satu orang ke orang
kelas nematoda usus khususnya yang penularannya melalui tanah, diantaranya cacing
1. Pengertian Anak
Anak sekolah dasar yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat
yang mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang
tua. Anak usia sekolah ini merupakan masa dimana terjadi perubahan yang
pemebentukan karakteristik dan kepribadian anak. Periode usia sekolah ini menjadi
pengalaman inti anak yang dianggap mula bertanggung jawab atas perilakunya
sendiri dalam hubungan dengan teman sebaya, orang tua dan lannya. Selain itu usia
2. Perkembangan Anak
through the life span, yang artinya perkembangan adalah perubahan pola yang
peningkatan ukuran dan struktur. Jika perkembangan berkatan dengan hal yang
perkembangan mengalami perubahan pasang surut mulai lahir sampai mati. Tetapi
jika pertumbuhan contohya seperti, pertumbuhan tinggi badan dimula sejak lahir
dan berhenti pada usia 18 tahun (Desmita, 2015). Beberapa komponen yang
3. Perkembangan kognitif
Mengacu pada tahap perkembangan kognitif dari Piaget, maka anak pada
masa kanak-kanak akhir berada pada tahap operasional konkret yang berlangsung
kira-kira usia 7-11 tahun (tahap operasional konkret. Pada tahapan ini, pemikiran
logis menggantikan pemikiran intuitif. Anak sudah mampu berpikir rasional dan
melakukan aktivitas logis tertentu, walaupun masih terbatas pada objek konkret
dasar sekolah. Cara berpikirnya sudah kurang egosentris yang ditandai dengan
desentrasi yang besar, yaitu sudah mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi
dan juga menghubungkan satu dengan yang lainnya (Soetjiningsih, 2012). Pada
Jika ada relasi antara objek pertama dan kedua, da nada relasi antara objek
kedua dan ketiga, maka ada relasi antara objek pertama dan ketiga.
4. Perkembangan Moral
Menurut Kohlberg, perkembangan moral terjadi melalui tiga tingkatan dan terdiri
dari enam stadium, dan masing-masing stasium akan dilalui oleh setiap anak
walaupun tidak pada usia yang sama namum perkembangan selalui melalui urutan
Merupakan tingkatan terendah dari penalaran moral. Pada tingkatan ini baik
(hukuman)
mereka harus patuh karena takut hukuman (tingkah laku dinilai benar bila
Pada tahap ini penalaran individu yang memikirkan kepentingan diri sendiri
adalah hal yang benar dan hal ini juga berlaku untuk orang lain. Karena itu,
menurut anak apa yang benar adalah sesuatu yang melibatkan pertukaran yang
terhadap orang lain sebagai dasar dari penilain moral. Anak mengadopsi
standar moral orang tua agar dianggap oleh orang tua sebagai anak yang bak.
Dengan kata lain, mereka merupakan tahap orientasi anak atau person yang
baik.
supaya komunitas dapat bekerja dengan efektif perlu dilindungi oleh hukum
orientasi pelestarian otoritas dan aturan sosial (aturan sosial yang ada harus
dijaga).
Pada tahap ini individu menalar bahwa nilai, hak, dan prinsip lebih
utama atau lebih luas darpada hukum. Individu mengevaluasi validitas hukum
yang ada, dan melindungi hak asasi dan nilai dasar manusia. Dengan kata lain,
nurani, individu menalar bahwa harus diikuti adalah hati nurani, meskipun
keputusan ini dapat memberikan resiko. Dengan kata lain merupakan orientasi
atas dasar prinsip dan konsiensia sendiri (ukuran penilaian adalah konsiensia
sendiri) (Soetjiningsih,
Pada masa kanak-kanak akhir usia 6-12 tahun, penalaran moral anak
ada pada angkatan II, yaitu pada moral yang conventional (tahapan
selengkapnya dapat dilihat pada uraian sebelumnya tentang masa anak awal).
standar ini ditetapkan oleh orang lain, misalnya orang tua atau pemerintah
sebagai berikut:
1. Anak berbuat baik bukan untuk mendapatkan kepuasan fisik, tetapi untuk
sosial.
kelompoknya.
4. Perbuatan baik buruk dilihat dari apa motif melakukan hal tersebut.
a. Sekolah
Sekolah merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam pengaruh
kedisiplinan dalam sekolah. Selan dari terciptanya kedisiplinan ,yakni juga dari
kebiasaan belajar, dan pengendalian diri dari siswa (Tim Penulis Poltekkes Depkes
Jakarta, 2010)
b. Keluarga
Keluarga adalah sebagai lingkungan pertama dan yang utama bagi perkembangan
anak. Anak usia 4-5 tahun dianggap sebagai titik awal proses identifikasi diri
menurut jenis kelamin, sehingga peran ibu dan ayah atau orang tua pengganti
(seperti nenek, kakek, dan orang dewasa, dan lainnya) sangat besar. Apabila proses
identifikasi ini tidak berjalan dengan lancer, maka dapat timbul proses identifikasi
c. Media Massa
Abad ini adalah abad informasi, yang ditandai oleh kemajuan yang pesat di bidang
wawasan luas. Kemajuan media elektronik yang sedang melanda saat ini membuat
anak atau remaja dipenuhi dengan tayangan dan berita yang kurang mendidik.
Dikhawatirkan akan muncul nilai kehidupan yang tidak sesuai dengan kehidupan
yang ada. Selan itu juga nila yang diserap akan mempengaruhi perilaku dan gaya
1. Pengertian
Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang
pendidikan (Notoadmojo, 2018). Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu
kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, sudah semestinya usaha
terus di upayakan, sehingga tujuan dari proses pendidikan dapat dicapai secara
optimal. Pendidikan memiliki arti penting bagi individu, pendidikan lebih jauh
Dalam konteks relasi sosial, khususnya dalam relasi antara masyarakat yang
formal dan pemerintah sebagai penyedia kebutuhan itu terdapat semacam muatan
yang menjadi pengikat dalam relasi itu. Hubungan antara masyarakat dan
pandang muatan dalam jaringan sosial dalam suatu organisasi sosial (Agusyanto,
2018).
edukasi atau pendidikan itu sendiri dalam penelitian ini dalam merencanakan,
terhadap pengetahuan akan teknik dan metode apa saja yang diketahui oleh para
responden penelitian yakni khususnya para pengunjung lembaga penyedia layanan
kesehatan.
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya
1. Defenisi
Menurut Depkes (2018) dalam Ali (2019), keluarga adalah unit terkecil dari
keluarga sebagai dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka hidup dalam satu rumah tangga,
2. Bentuk Keluarga
seorang istri
c. Berdasarkan pemukiman
3) Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami
maupun istri.
ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan
(guy/lesbian families)
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
e. Berdasarkan kekuasaan
dan ibu.
f. Keluarga Tradisional dan Nontradisional, dibedakan berdasarkan ikatan
tradisional adalah ayah –ibu dan anak dari hasil perkawinan atau adopsi,
asrama.
misalnya, ayah mempunyai peran formal sebagai kepala keluarga dan pencari
nafkah. Peran informal ayah adalah sebagai panutan dan pelindung keluarga.
Menurut Friedman (1999), yang dikutip dari Setiawati & Dermawan (2008)
dilingkungan social
4. Peranan Keluarga
kepala keluarga.
nafkah tambahan.
c. Peran anak, peran psikososial sesuai tumbuh kembang. Baik mental, fisik,
Menurut Duval (1997), daur atau siklus kehidupan keluarga terdiri dari
delapan tahap perkembangan yang mempunyai tugas dan resiko tertentu pada
keluarga pada tahap ini adalah membina hubungan perkawinan yang saling
bayi berusia kurang dari satu bulan. Tugas perkembangan keluarga pada
keluarga pada tahap ini adalah menambah anggota keluarga yang baru
masalah-masalah kesehatan.
meliputi :
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis sehingga orang tua perlu
anggota keluarga
bantuan.
Asuhan Keperawatan
pada anak
Meningkatkan
pengetahuan tentang
pentingnya cuci tangan Pencehagan
menggunakan sabun tertular
covid19
Keterangan :
: Indenpenden
: Dependen
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk melihat gambaran tentang suatu
keadaan secara objektif. Sedangkan studi kasus adalah cara meneliti suatu permasalahan
melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2015).
B. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam usulan penelitian ini adalah untuk anak dalam upaya
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
variabel ini adalah proses keperawatan yang mencakup lima tahap antara lain :
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang nilainya terpengaruh
oleh variabel lain. Adapun yang menjadi variabel dependen dalam usulan penelitian
ini adalah dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan
berdasarkan pada ilmu dan konsep keperawatan kepada pasien dalam upaya
mencapai derajat kesehatan seoptimal mungkin yang meliputi lima tahapan antara
2. Pengkajian adalah proses awal dalam mengumpulkan data dan status pengetahuan
3. Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tertulis yang tegas dan jelas tentang
6. Evaluasi adalah bagian akhir dari proses keperawatan dimana peneliti menilai
1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ada beberapa teknik pengumpulan data yang dipergunakan antara
lain :
a. Wawancara/Anamnesa
Yaitu peneliti akan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pasien guna
b. Observasi
pengetahuan anak.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang akan dilakukan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi.
2. Sumber Data
Yang menjadi sumber data dalam penulisan ini adalah anak , keluarga dan dokumen
F. Instrumen Penelitian
1. Brosur
2. Bolpoin
G. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
dengan manusia, yang memiliki empat prinsip utama yang perlu dipahami yaitu
menghormati harkat dan martabat manusia, menghormati privasi dan kerahasian
subjek penelitian, keadilan dan inkluitas dan memperhitungkan manfaat dan kerugian
yang meliputi :
2. Anonimity
hanya kode untuk setiap responden, hal ini bertujuan untuk menjaga kerahasian
responden.
3. Condifidentiality
Informasi dari responden akan dijamin kerahasiannya oleh peneliti hanya pada
kelompok tertentu saja yang akan peneliti sajikan terutama dilaporkan pada hasil
riset.