MENCUCI TANGAN
Nabila (PO.62.20.1.22.079)
Nadia (PO.62.20.1.22.080)
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
meberikan berkat dan suka cita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Perilaku 5 M”
yang saya buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan
fakta pada makalah ini.
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………….. 2
C. TUJUAN ………………………………………………………. 2
SARAN ………………………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTTAKA ……………………………………………………….. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Meski sudah lebih dari dua tahun, pandemi Covid-19 masih terus menyerang
penduduk dunia. Indonesia sedang mengalami penyebaran kasus Covid-19 yang
meningkat secara pesat akhir-akhir ini membuat seluruh masyarakat merasa prihatin,
pasalnya upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi dan proses pemulihan
ekonomi kembali dapat terganggu.
Saat ini terdapat lima variant of concern (VOC) varian virus penyebab Covid-
19 yang sudah ditemukan di dunia, yakni varian Inggris, varian Afrika Selatan, varian
India, varian Brasil, dan varian California. Suatu varian disebut VOC jika sudah
terbukti secara penelitian ada satu atau lebih tiga efek yang dikhawatirkan, yakni lebih
mudah menular, lebih mematikan, dan membuat efektivitas vaksin berkurang. Varian
virus penyebab Covid-19 yang sudah ditemukan di Indonesia baik dari kasus impor
maupun transmisi lokal yakni varian dari Inggris, Afrika Selatan, dan dari India.
Kasus infeksi COVID-19 di seluruh Dunia hingga hari ini masih mengalami
peningkatan. Berdasarkan data dari WHO, ECDC, CDC-US, NHC-PRC,
Worldometers, gov.uk, hingga Kamis (13/10/2022) jam 17:11:19, jumlah kasus
COVID-19 di seluruh Dunia telah mencapai 628.480.734 orang. Selanjutnya yang
meninggal dunia sebanyak 6.566.085 orang, dan 14.024.743 orang positif aktif
(dirawat), serta 607.889.906 pasien dinyatakan sembuh.
1
2
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar ?
2. Bagaimana dampak yang terjadi ketika tidak mencuci tangan dengan baik dan benar ?
3. Bagaimana perbandingan efektivitas hand sanitizer dengan mencuci tangan?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan 6 langkah mencuci tangan yang baik dan benar
2. Untuk mengetahui dampak yang terjadi jika tidak mencuci tangan yang baik dan benar
3. Untuk mengetahui efektivitas antara hand sanitizer dengan mencuci tanga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat
secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan air dengan tujuan
menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa cuci tangan
adalah satu satunya prosedur terpenting dalam pengendalian infeksi nosokomial. Menurut
WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun dan air yang mengalir atau hand rub dengan antiseptik (berbasis
alkohol).
Potter (2015) menjelaskan bahwa cuci tangan adalah aktifitas membersihkan tangan
dengan cara menggosok dan menggunakan sabun serta membilasnya pada air yang mengalir.
Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan air dengan tujuan
menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa cuci tangan
(juga dianggap hygiene tangan) adalah satu satunya prosedur terpenting dalam pengendalian
infeksi nosokomial.
Mencuci tangan menurut Depkes RI (2008) adalah salah satu unsur pencegahan
penularan infeksi. Menurut Kristia (2014) mencegah kontaminasi silang (orang ke orang atau
benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau perpindahan kuman.
Mencuci tangan menggunakan sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar dapat
mencegah berjangkitnya beberapa penyakit. Mencuci tangan dapat mengurangi risiko
penularan berbagai penyakit termasuk flu burung, cacingan, influenza, hepatitis A, dan diare
terutama pada bayi dan balita. Anak yang mencuci tangan tanpa menggunakan sabun berisiko
30 kali lebih besar terkena penyakit tipoid, dan yang terkena penyakit tipoid kemudian tidak
pernah atau jarang mencuci tangan menggunakan sabun, maka akan berisiko mengalami
penyakit tipoid empat kali lebih parah daripada yang terbiasa mencuci tangan menggunakan
sabun
3
4
Manfaat :
5
6
2. Diare
Selain pilek, masalah kesehatan lain yang melalui proses serupa adalah diare.
Gangguan saluran pencernaan salah satunya ialah disebabkan oleh perpindahan virus
atau bakteri dari dan melalui tangan kita hingga masuk ke saluran pencernaan oleh
makanan yang kita pegang.
3. Keracunan makanan
Tangan yang terkontaminasi bakteri, kuman, dan virus akan membuatmu keracunan
makanan dan kemudian berakhir dengan sakit perut akut, muntah, atau diare.
4. Hepatitis A
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi virus yang sangat menular
pada organ hati. Salah satu proses yang memicu hepatitis A ialah virus dan bakteri
yang masuk dan menulari tubuh kita jika jarang mencuci tangan.
7
7. Impetigo
Impetigo adalah infeksi menular yang biasa terjadi pada anak-anak yang jarang cuci
tangan. Penyakit ini ditandai dengan kulit kemerahan yang kemudian berkembang
menjadi lecet kecil.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cuci tangan adalah kegiatan yang sangat
sederhana, boleh dikatakan sangatlah mudah untuk dilakukan. Namun, apabila malas,
banyak risiko penyakit dan gangguan kesehatan yang tentu akan sangat merugikan
kita.
C. PERBANDINGAN EFEKTIVITAS
Efektivitas penurunan jumlah angka kuman mencuci tangan menggunakan
hand sanitizer sebesar 60% dan sabun antiseptik sebesar 73%. Mencuci tangan
menggunakan sabun antiseptik lebih efektif dibandingkan mencuci tangan
menggunakan hand sanitizer. Hand-sanitizer adalah produk pembersih tangan dalam
bentuk gel yang mengandung zat antiseptik yang digunakan untuk mencuci tangan
tanpa harus membilasnya dengan air. Penggunaannya lebih efektif membunuh flora
residen dan
8
flora transien daripada mencuci tangan dengan sabun antiseptik atau dengan sabun
biasa dan air. Produk berbasis alkohol, yang mencakup hampir semua produk
“disinfektan”, mengandung larutan alkohol persentase tinggi (biasanya 60-80%
etanol) dan membunuh virus dengan cara yang sama.Tetapi sabun lebih baik karena
hanya membutuhkan sedikit air sabun, yang, dengan menggosok, menutupi seluruh
tangan dengan mudah. Dengan merendam virus dalam etanol untuk sesaat, dan
menyeka atau menggosok gel di tangan tidak menjamin bahwa bisa merendam setiap
sudut kulit di tangan dengan cukup efektif.
Sedangkan definisi Mencuci Tangan Cuci tangan adalah proses membuang
kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai air
dan sabun, cuci tangan pakai sabun adalah cara sederhana, mudah, dan bermanfaat
untuk mencegah berbagai penyakit penyebab kematian, yang dapat dicegah dengan
cuci tangan yang benar. Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling banyak
tercemar kotoran dan bibit penyakit. Ketika memegang sesuatu, dan berjabat tangan,
tentu ada bibit penyakit yang melekat pada kulit tangan kita. Nah, meski mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun lebih efektif ketimbang menggunakan hand
sanitizer, bukan berarti pembersihan tangan berbasis alkohol ini perlu disingkirkan.
Hand sanitizer bisa dimanfaatkan bila sabun atau air tidak tersedia. Di situasi ini hand
sanitizer bisa menjadi ‘penyelamat’ dirimu dari ancaman bakteri, virus, dan kuman
yang hingga di tangan.
Pilihlah hand sanitizer berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya
60 persen alkohol. Menurut penelitian hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol
antara 60–95 persen lebih efektif dalam membunuh kuman, dibandingkan dengan
konsentrasi alkohol lebih rendah atau pembersih tangan berbasis non-alkohol. Hand
sanitizer tanpa kandungan alkohol di bawah tak bekerja dengan baik untuk
membunuh banyak jenis kuman. Hand sanitizer seperti ini hanya mengurangi
pertumbuhan kuman, bukan membunuhnya secara langsung.
Masih rendahnya pelaksananaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada anak sekolah terutama pada pelaksanaan cuci tangan pakai sabun,
disebabkan masih kurangnya informasi dan pengetahuan anak tersebut tentang cuci
tangan pakai sabun, kurangnya fasilitas sarana yang mendukung kegiatan tersebut,
dan masih rendahnya peran guru dan petugas kesehatan dalam memberikan informasi
guna mendukung kegiatan cuci tangan pakai sabun pada anak lingkungan sekolah.
8
Banyak masyarakat yang beranggapan mencuci tangan adalah suatu kegiatan yang
sepele. Mereka mencuci tangan cukup dengan meletakkan tangan di air, bilas, selesai.
9
Kesadaran bahwa kesehatan harus dimulai dan diusahakan oleh kita sendiri,
harus kita sadari sejak dini. Agar anak tahu dan mampu berperilaku mencuci tangan
pakai sabun, dapat diberikan penjelasan mengenai pentingnya mencuci tangan dengan
sabun dan cara mencuci tangan pakai sabun dengan benar melalui pendidikan
kesehatan. Dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang mencucit tangan
dengan tujuan anak mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya mencuci tangan
pakai sabun. Sehingga setelah anak tahu, diharapkan anak memiliki kesadaran sendiri
membiasakan mencuci tangannya pakai sabun.
Upaya penanganan yang dilakukan tenaga kesehatan adalah dengan
melakukan pendekatan melalui promosi kesehatan atau penyuluhan atau pelatihan
tentang cuci tangan pakai sabun untuk meningkatkan pengetahuan anak tentang
mencuci tangan yang benar menggunakan sabun.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari teori dan hasil pembahasan pada sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : dengan
melakukan penerapan 6 langkah mencuci tangan dapat mencegah terjadinya diare dan
penyebaran virus covid 19. Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting
dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dandimanfaatka mengurangi jumlah
mikroorganisme.
Hand sanitizer bisa dimanfaatkan bila sabun atau air tidak tersedia. mencuci tangan
dengan air mengalir dan sabun lebih efektif ketimbang menggunakan hand sanitizer, bukan
berarti pembersihan tangan berbasis alkohol ini perlu disingkirkan. Di situasi ini hand
sanitizer bisa menjadi ‘penyelamat’ dari ancaman bakteri, virus, dan kuman yang hingga di
tangan.
SARAN
Pada makalah yang telah disusun tersebut diharapkan para pembaca dapat memahami
pengertian mencuci tangan, mengetahui 6 langkah mencuci tangan dan dampak tidak
mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan
covid 19. Mencuci tangan lebih efektif daripada penggunaan hand sanitizer. Mencuci tangan
sebaiknya dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun cuci tangan dengan cara
menggosok telapak tangan hingga ke sela-sela jari tangan kemudian dibilas air. Pengetahuan
6 langkah mencuci tangan hendaknya dimiliki oleh setiap orang, dengan pengetahuan yang
dimiliki diharapkan orang tersebut dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran covid 19.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anam Priyatno. 2014. 7 langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut
WHO. http://www.sditmadani.sch.id/2014/01/7-langkah-cara-Mencuci-tangan-yang.html.
diakses pada tanggal 23 Oktober 2022
Halodoc. 2022 "Lebih baik mana, cuci tangan atau pake hand sanitizer?"
https://www.halodoc.com/artikel/lebih-baik-cuci-tangan-atau-hand-sanitizer.
diakses pada tanggal 23 Oktober 2022.
11