“PUSKESMAS SIDODADI”
Disusun Oleh:
Pembimbing:
PERIODE 2019-2020
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
Definisi
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu pendekatan partisipatif
yang mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses
pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan
kebiasaan buang air besar mereka yang masih di tempat terbuka dan sembarang tempat.
Pendekatan yang dilakukan dalam STBM menimbulkan rasa malu kepada masyarakat tentang
kondisi lingkungannya yang buruk dan timbul kesadaran akan kondisi yang sangat tidak bersih
dan tidak nyaman di timbulkan. Dari pendekatan ini juga ditimbulkan kesadaran bahwa sanitasi
(kebiasaan BAB di sembarang tempat) adalah masalah bersama karena dapat berakibat kepada
semua masyarakat sehingga pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara
bersama.
Tujuan
Tujuan Program Sanitasi Total adalah menciptakan suatu kondisi masyarakat (pada suatu
wilayah :
A. Rencana Kerja
Setiap pelaku pembangunan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat mengembangkan
rencana aksi serta pembinaannya untuk pencapaian sanitasi total yang disampaikan
kepada pemerintah daerah.
B. Indikator
1. Output
a) Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi
dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air
disembarang tempat.
b) Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan
yang aman di rumah tangga.
c) Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
tersedia fasilitas cuci tangan sehingga semua orang mencuci tangan dengan
benar.
d) Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
e) Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar
2. Outcome
Menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan
dengan sanitasi dan perilaku.
DOKUMENTASI
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK
MENULAR
Tujuan
Agar masyarakat memahami dan mempunyai sikap yang positif tentang pencegahan Demam
Berdarah Dengue yang dimulai dari pengertian, penyebab, cara penularan, ciri-ciri nyamuk
Aedes aegpti, tanda dan gejala, pencegahandan cara pemberantasan sarang nyamuk serta
pengobatan DBD
Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan olehvirus dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang sering menimbulkan wabahdan kematian dimana
vaksin untuk mencegahnya belum ditemukan.
Penyebab
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus B, yaitu arthropod-born
envirus atau virus yang disebarkan oleh artropoda. Vector utama penyakit DBD adalah nyamuk
aedes aegypti. Sifat nyamuk senang tinggal pada air yang jernih dan tergenang, telurnya dapat
bertahan berbulan-bulan pada suhu 20-420C. Bila kelembaban terlalu rendah telur ini akan
menetas dalam waktu 4 hari, kemudian untuk menjadi nyamuk dewasa ini memerlukan waktu 9
hari. Nyamuk dewasa yang sudah menghisap darah 3 hari dapat bertelur 100 butir.
Cara Penularan
Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penularan dapat terjadi bila ada
tiga faktor yang berperan yaitu manusia, virus dengue dan nyamuk aedes aegypti. Bila nyamuk
Aedes aegypti menggigit/ mengisap darah manusia penderita DBD,maka virus dengue ikut
terhisap dan akan berkembang biak dan menyebar keseluruh tubuh nyamuk termasuk pada
kelenjar liurnya. Bila nyamuk menggigit /mengisap darah orang yang sehat maka virus tersebut
akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Jika orang yang ditularkan tidak memiliki kekebalan
maka ia akan segera menderita DBD dalam waktu 7 hari.
Nyamuk berwarna hitam dengan bercak putih di punggung. Hidup disekitar rumah dan
berkembang biak di tempat penampungan air dan tidak beralaskan tanah seperti bak mandi,
tempayan, drum, vas bunga dan barang-barang yang dapat menampung air seperti kaleng
kosong, ban bekas, pot penanaman air, tempat minuman burung dan lain-lain. Jarak terbang kira-
kira 100 meter. Istirahat ditempat gelap dan lembab. Menggigit manusia pada siang hari.
Demam mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung 2 – 7 hari. Tanda-tanda perdarahan
seperti bintik-bintik merah pada kulit seperti bekas digigit nyamukKadang-kadang terjadi
mimisan, muntah darah dan bab berdarah. Kadang-kadangnyeri ulu hati karena perdarahan pada
lambung. Bila sudah parah penderitagelisah, ujung tangan dan kaki dingin, hal tersebut disebut
dengan syok.
Pengobatan
Beri minum sebanyak-banyaknya. Berikan kompres bila demam. Berikan obat penurun panas
misalnya parasetamol sesuai dengan dosis. Harus segera di bawa ke pelayanan kesehatan.
Laporkan segera ke Puskesmas terdekat untuk mendapatupaya penanggulangan seperti fogging
agar tidak terjadi penyebaran.
DOKUMENTASI
UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Tujuan
Manfaat utama cuci tangan pakai sabun adalah melindungi diri dari berbagai penyakit menular.
Penyakit-penyakit tersebut antara lain Diare, Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA), dan
kecacingan, infeksi kulit, infeksi mata, dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan lewat tangan
yang tidak bersih.
Definisi
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) adalah suatu tindakan untuk menjaga kebersihan diri dengan
membersihkan tangan dan jari menggunakan sabun untuk membersihkan kuman-kuman
penyakit. Perilaku cuci tangan pakai sabun ternyata bukan merupakan perilaku yang biasa
dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci tangan pakai
sabun dan tingginya tingkat efektifitas perilaku cuci tangan pakai sabun dalam mencegah
penularan penyakit, maka sangat penting adanya upaya promosi kesehatan bermaterikan
peningkatan cuci tangan tersebut.
Ada 5 waktu untuk cuci tangan pakai sabun yang harus diperhatikan, yaitu saatsaat sebagai
berikut:
a) Sebelum makan
b) Sebelum menghidangkan makanan
c) Sebelum memberi makan kepada bayi/balita
d) Setelah buang air besar / buang air kecil / Setelah menceboki bayi / anak
e) Setelah memegang unggas/hewan
Bahaya Jika Tidak Mencuci Tangan
Disamping manfaat secara kesehatan yang telah terbukti, banyak orang tidak melakukannya
sesering yang seharusnya bahkan setelah ke kamar mandi. Jika tidak mencuci tangan memakai
sabun, kita dapat menginfeksi diri sendiri terhadap kuman dengan menyentuh mata, hidung atau
mulut. Dan kita juga dapat menyebarkan kuman ke orang lain dengan menyentuh mereka atau
dengan menyentuh permukaan yang mereka sentuh juga seperti handel pintu. Penyakit infeksi
umumnya menyebar melalui kontak tangan ke tangan termasuk demam biasa (common cold), flu
dan beberapa kelainan sistem
a) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan gunakan sabun dan gosok hingga
berbusa
b) Menggosok telapak tangan secara bersamaan
c) Menggosok punggung kedua tangan
d) Jalinkan kedua telapak tangan lalu digosok-gosokkan
e) Tautkan jari-jari antara kedua telapak tangan secara berlawanan
f) Gosok ibu jari secara memutar dilanjutkan dengan daerah antara jari telunjuk dan ibu jari
secara bergantian
g) Gosok ujung jari pada telapak tangan secara bergantian
DOKUMENTASI
UPAYA KIA DAN KB
Tujuan
Definisi
Imunisasi merupakan usaha memberi kekebalan kepada bayi dan anak dengan memasukkan
vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah penyakit tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG,
DPT, Campak.
Yang dianjurkan:
Pemberian vaksin dapat disertai efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI),
antara lain demam ringan sampai tinggi, nyeri dan bengkak pada area bekas suntikan, dan agak
rewel. Namun demikian, reaksi tersebut akan hilang dalam 3-4 hari. Bila anak mengalami KIPI
seperti di atas, Anda dapat memberi kompres air hangat, dan obat penurun panas tiap 4 jam.
Cukup pakaikan anak baju yang tipis, tanpa diselimuti. Di samping itu, berikan ASI lebih sering,
disertai nutrisi tambahan dari buah dan susu. Bila kondisinya tidak membaik, segera periksakan
anak ke dokter.
Selain reaksi di atas, sejumlah vaksin juga dapat menimbulkan reaksi alergi parah hingga kejang.
Namun demikian, efek samping tersebut tergolong jarang. Penting diingat bahwa manfaat
imunisasi pada anak lebih besar dari efek samping yang mungkin muncul. Penting untuk
memberitahu dokter bila anak pernah mengalami reaksi alergi setelah pemberian vaksin. Hal ini
guna mencegah timbulnya reaksi berbahaya, yang bisa disebabkan oleh pemberian vaksin
berulang.
DOKUMENTASI
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK
MENULAR
Tujuan
Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit
dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah dengan jangka waktu
yang lama dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung dan otak apabila tidak dilakukan
pengobatan secara dini. Prevalensi hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar
25,8% dengan orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis sedangkan 2/3
tidak terdiagnosis dan 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan darah tinggi dengan memiliki
kebiasaan meminum obat hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
hipertensi tidak menyadari menderita hipertensi.
Faktor Resiko
Pencegahan Hipertensi
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
3. Pola makanan sehat dan seimbang
Definisi
Dalam upaya kewaspadaan dini dan respon kejadian penyakit DBD tentunya perlu dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi DBD yang bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan
penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah
sekitar tempat tinggal penderita.
Tujuan
Definisi
Fogging merupakan salah satu kegiatan penanggulangan DBD (Demam Berdarah Dengue) yang
dilaksanakan pada saat terjadi penularan DBD melalui penyemprotan insektisida daerah sekitar
kasus DBD yang bertujuan memutus rantai penularan penyakit. Sasaran fogging adalah rumah
serta bangunan dipinggir jalan yang dapat dilalui mobil di desa endemis tinggi. Cara ini dapat
dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa maupun larva. Pemberantasan nyamuk dewasa
tidak dengan menggunakan cara penyemprotan pada dinding (resisual spraying) karena nyamuk
Aedes aegypti tidak suka hinggap pada dinding, melainkan pada benda-benda yang tergantung
seperti kelambu pada kain tergantung.
a) Fogging Fokus adalah pemberantasan nyamuk DBD dengan cara pengasapan terfokus
pada daerah tempat ditemukannya tersangka / penderita DBD
b) Fogging Massal adalah kegiatan pengasapan secara serentak dan menyeluruh pada saat
terjadi KLB DBD.
Tata Laksana Fogging
1. Fogging dilaksanakan sebanyak 2 putaran dengan interval minggu oleh petugas dalam
radius 200 meter untuk penanggulangan focus dan untuk penanggulangan fokus untuk
KLB meliputi wilayah yang dinyatakan sebahai tempat KLB DBD.
2. Fogging dilaksanakan oleh petugas kesehatan atai pihak swasta yang telah menjadi
anggota IPPHAMI (Ikatan Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia) dan harus
mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota. Selain itu khusus untuk
fogging fokus dapat dilakukan oleh masyarakat dengan tenaga terlatih dibawah
pengawasan Puskesmas yang telah memperoleh izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota.
Bahan yang digunakan dalam fogging merupakan jenis insektisida untuk membunuh serangga
dalam hal ini adalah nyamuk. Insektisida tersebut merupakan racun yang dapat mematikan, maka
dalam penggunaannya harus lebih bersikap hati-hati. Fogging tidak hanya memberikan dampak
positif dalam pengandalian nyamuk Aedes aegypti namun disisi lain juga menghasilkan dampak
negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, misalnya pencemaran air, tanah, udara,
terbunuhnya organisme non target, dan resiko bagi orang, hewan dan tumbuhan.
DOKUMENTASI
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK
MENULAR
Jenis Kegiatan : Penyuluhan Tentang Keputihan dan Pemeriksaan HIV pada Ibu
Hamil
Tujuan
Definisi
Keputihan atau Flour albus adalah keluarnya cairan berwarna putih pada vagina. Kondisi ini
sering ditemukan pada banyak wanita terutama pada menstruasi, masa kehamilan, hingga
menopause. Keputihan normal disebabkan oleh perubahan hormon pada wanita. Namun, tidak
semua keputihan adalah normal. Beberapa penyakit seperti infeksi menular seksual perlu
diwaspadai karena dapat menimbulkan penyebaran infeksi ke saluran reproduksi dan organ-
organ sekitarnya. Kondisi ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama dan dapat
menimbulkan keluarnya cairan bening yang berbau busuk serta rasa gatal dan nyeri. Cairan yang
keluar akibat infeksi pada vagina harus segera ditangani.
Penyebab
Keputihan disebabkan karena infeksi akibat jamur Candida albicans. Ciri khas dari infeksi jamur
yaitu rasa gatal diarea organ kewanitaan. Gatal dirasakan terutama jika seseorang berkeringat
atau melakukan aktivitas. Jamur tersebut dapat tumbuh di dalam pernapasan, pencernaan, dan
pada kemaluan wanita. Faktor fisiologis pada masa kehidupan wanita mempengaruhi jamur ini
untuk menyebabkan infeksi. Alat kelamin yang tidak bersih mudah sekali menyebabkan infeksi
terutama keputihan. Menggunakan celana dalam berkali-kali juga menjadi dampak timbulnya
kondisi ini.
Kelelahan dapat menganggu keseimbangan hormon dan menurunkan imunitas tubuh seseorang
sehingga flora normal pada vagina akan mengalami penurunan atau perkembangan yang
berlebihan. Beban kerja dan pikiran yang berat dapat menyebabkan stres sehingga adrenalin
dapat meningkat. Hormon estrogen ke vagina akan berkurang dan menghambat produksi asam
laktat dan menimbulkan perkembangan infeksi.
Pada keputihan abnormal, infeksi lain yang menyebabkan keputihan adalah Trichomonas
vaginalis. Keputihan pada masa menstruasi dan kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis
yang normal. Cairan bening yang keluar pada masa menstruasi disebabkan karena hormon
estrogen yang di produksi pada ovarium selama proses ovulasi dengan mengeluarkan cairan
bening dan kental yang tidak berbau.
Gejala
Saat keputihan terjadi, sebenarnya tidak banyak gejala yang muncul. Keluarnya cairan bening
adalah tanda utama bahwa anda mengalami keputihan. Gejala yang ditemukan pada keputihan
normal yaitu:
Sebelum masalah ini terjadi, kita perlu mencegah agar infeksi jamur dan bakteri tidak
berkembang di dalam tubuh kita. Infeksi yang berkembang tentu saja akan menimbulkan gejala
yang tidak nyaman dan berkepanjangan. Beberapa cara yang mudah untuk mencegah keputihan
pada kehamilan yaitu :
Pengobatan untuk keputihan didasari dengan tatalaksana pada penyakit jamur akibat Candida
albicans. Beberapa obat yang dapat menghilangkan keputihan sekaligus menyembuhan
keputihan akibat infeksi menular seksual yaitu menggunakan antijamur seperti miconazol,
terconazole, fluconazole atau, Nistatin. Obat anti jamur ini dapat berupa tablet, krim,
supposutoria (dimasukkan ke dalam anus atau vagina). Pemilihannya tergantung kondisi infeksi.
Keputihan dapat terjadi secara normal dan abnormal sesuai dengan gejala dan riwayat yang
terjadi. Kebersihan merupakan cara utama agar kita terhindar dari keputihan terutama pada masa
kehamilan.
Pemerintah sendiri telah mewajibkan pemeriksaan HIV pada wanita hamil sejak 2013. Kegiatan
ini menjadi bagian program Layanan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). Buat
menekan jumlah penderita Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) karena HIV,
pemerintah terus mengampanyekan bahaya perilaku seks bebas dan konsumsi narkoba. Bagi
yang sudah terpapar virus HIV, pemerintah telah memiliki program pemberian obat antiretroviral
(ARV) untuk menekan jumlah virus dan meningkatkan imunitas pasien. Penularan HIV dapat
terjadi melalui kontak kulit dengan cairan tubuh termasuk darah, air mani, air susu ibu, dan
cairan vagina orang dengan virus HIV.
Sering bergonta-ganti pasangan dan sering bertukar jarum suntik merupakan risiko terjadinya
HIV. Ketika hamil, ibu hamil dapat menularkan virus ini melalui ari-ari, saat proses persalinan
ataupun melalui air susu ibu. Oleh sebab itu, ibu hamil yang terkena HIV harus mendapatkan
pengobatan. Saat HIV masuk ke dalam peredaran darah, virus dapat menginvasi dan membunuh
sel CD4, yakni sel penting pada sistem kekebalan tubuh manusia. Ketika sel ini mengalami
kerusakan, tubuh akan lebih mudah terserang penyakit. Butuh waktu hingga tahunan sebelum
muncul gejala HIV, sehingga sering kali HIV pada ibu hamil baru diketahui setelah dilakukan
skrining. Oleh sebab itu, sebaiknya skrining HIV dilakukan sedini mungkin pada semua wanita
hamil. Pada kenyataannya, gejala HIV pada ibu hamil tak berbeda dengan gejala HIV pada
umumnya.
DOKUMENTASI
UPAYA KIA DAN KB
Jenis Kegiatan : Penyuluhan Tentang Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil
Tujuan
Definisi
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin ibu hamil untuk
mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan informasi tentang gaya hidup,
kehamilan dan persalinan. Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
ANC komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali yaitu minimal 1 kali pada trimester pertama
(sebelum usia kehamilan 14 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28
minggu) dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu usia
kehamilan) termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau anggota keluarga. Kunjungan
pertama ANC sangat dianjurkan pada usia kehamilan 8-12 minggu. Pada tahun 2015, hampir
seluruh ibu hamil (95,75%) di Indonesia sudah melakukan pemeriksaan kehamilan pertama (K1)
dan 87,48% ibu hamil sudah melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap dengan frekuensi
minimal 4 kali.
Cara pelayanan antenatal, disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal menurut Depkes RI
yang terdiri dari :
A. Kunjungan Pertama
1. Catat identitas ibu hamil
2. Catat kehamilan sekarang
3. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
4. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
5. Pemeriksaan fisik diagnostic dan laboratorium
6. Pemeriksaan obstetric
7. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
8. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral lainnya
serta obat-obatan khusus atas indikasi
9. Penyuluhan/konseling
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena
itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal:
Jenis Kegiatan : Penyuluhan Tentang Kebutuhan Gizi Ibu Hamil yang Harus di
Penuhi
Tujuan
1. Setelah diberikan penyuluhan ibu hamil dapat memahami tentang gizi seimbang untuk
ibu hamil.
2. Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
a) Menjelaskan pengertian tentang gizi seimbang untuk ibu hamil.
b) Menguraikan manfaat makanan bergizi untuk ibu hamil
c) Menyebutkan akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
d) Menyebutkan makanan yang baik untuk ibu hamil.
e) Menyebutkan jenis makanan yang bergizi
Definisi
Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu
hamil. Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan
nutrien meningkat secara proporsional.
1. Makanan yang terdiri dari nasi, lauk dan sayur serta buah-buahan.
2. Makan lebih banyak dari biasanya oleh karena diperlukan bagi bayi yang
dikandungnya.
3. Hindari pantangan makanan, kecuali atas petunjuk dokter.
4. Bila nafsu makan berkurang :
a. Makan dengan porsi kecil tapi sering.
b. Makanan dibuat berganti-ganti.
c. Memilih makanan yang paling disukai.
1. Zat tenaga : Makanan yang mengandung zat tenaga, antara lain : mie, kentang,
singkong, jagung, roti dan sagu.
2. Zat pembangun : Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: tempe, tahu,
ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau, dll.
3. Zat pengatur : Makanan yang mengatur zat pengatur antara lain : kangkung, daun
singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nangka, mangga, dll.
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil,
antara lain:
Tempat : Lingk. I, II, III Kelurahan Kisaran Baru, Kecamatan Kisaran Barat
Tujuan
1. Setelah diberikan penyuluhan masyarakat dapat memahami tentang sanitasi dan perilaku
buang air besar sembarangan.
2. Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
a) Menjelaskan tentang buruknya perilaku buang air besar sembarangan.
b) Menguraikan hubungan stunting dengan buang air besar sembarangan.
c) Menjelaskan tentang pengertian stunting.
d) Menjelaskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting.
Definisi
Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak aman menjadi
penyebab banyaknya kematian anak akibat diare di seluruh dunia. Di Indonesia, pemerintah
dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadikan perbaikan sanitasi dan air bersih
menjadi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang harus dicapai..
Studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2007 menunjukkan jika setiap anggota
keluarga dalam suatu komunitas melakukan 5 pilar STBM akan dapat menurunkan angka
kejadian diare sebesar 94%. Penyakit akibat sanitasi yang buruk seperti gangguan saluran
pencernaan membuat energi untuk pertumbuhan tubuh menjadi teralihkan, sehingga tubuh
kurang mampu menghadapi penyakit infeksi.
Sanitasi juga berkaitan erat dengan stunting. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menyatakan 1 dari 3 anak Indonesia menderita stunting. Akses terhadap sanitasi yang baik
berkontribusi dalam penurunan stunting sebesar 27%. Jika intervensi yang terfokus pada
perubahan perilaku dalam sanitasi dan kebersihan dapat menyebabkan potensi stunting
berkurang.
Pengertian Stunting
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam
waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi
badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang
pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya,
sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.
Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil
pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya,
politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang
sebenarnya bisa dicegah.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat dalam pencegahan stunting antara lain:
1. Pola Makan
Istilah ''Isi Piringku'' dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan
buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani)
dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat.
2. Pola Asuh dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita antara lain :
a. Edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal
keluarga
b. Calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan
stimulasi bagi janin
c. Memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan
d. ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping
ASI
e. Pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap
bulan
f. Berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui
imunisasi
3. Sanitasi dan Akses Air Bersih
Rendahnya akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman
penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air
mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan.
DOKUMENTASI
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN
TIDAK MENULAR
Tujuan
Agar masyarakat memahami tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue yang dimulai dari
pengertian, penyebab, ciri-ciri nyamuk Aedes aegpti, siklus hidup, cara berkembang biak
nyamuk, cara penularan, tanda dan gejala, tanda bahaya, penanganan pertama di rumah,
pencegahan dan cara pemberantasan sarang nyamuk.
Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditandai dengan panas (demam)
disertai pendarahan yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti yang hidup di dalam dan di sekitar rumah.
Penyebab
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok arbovirus B, yaitu arthropod-born
envirus atau virus yang disebarkan oleh artropoda. Vector utama penyakit DBD adalah nyamuk
aedes aegypti.
Nyamuk berwarna hitam dengan bercak putih di punggung. Hidup disekitar rumah dan
berkembang biak di tempat penampungan air dan tidak beralaskan tanah seperti bak mandi,
tempayan, drum, vas bunga dan barang-barang yang dapat menampung air seperti kaleng
kosong, ban bekas, pot penanaman air, tempat minuman burung dan lain-lain. Jarak terbang kira-
kira 100 meter. Istirahat ditempat gelap dan lembab. Menggigit manusia pada siang hari.
Sifat nyamuk senang tinggal pada air yang jernih dan tergenang, telurnya dapat bertahan
berbulan-bulan pada suhu 20-420C. Bila kelembaban terlalu rendah telur ini akan menetas dalam
waktu 2 hari, kemudian untuk menjadi larva atau jentik nyamuk dalam waktu 3-10 hari, setelah
itu larva menjadi pupa dalam waktu 11-15 hari, kemudian menjadi nyamuk dewasa ini
memerlukan waktu 15-23 hari. Nyamuk dewasa yang sudah menghisap darah 3 hari dapat
bertelur 100 butir.
Telur nyamuk dapat bertahan 6 bulan dalam kondisi kering dan akan menetas setelah
terken air bersih
Nyamuk Aedes aegypti aktif pada pagi hari dan sore hari, pukul 09.00-11.00 dan pukul
15.00-18.00
Nyamuk akan meletakkan telurnya di dinding wadah air yang bersih, kolam, bak mandi,
kaleng, botol bekas, tempurung kelapa, hingga ban bekas.
Nyamuk Aedes aegypti menyenangi tempat gelap dan tumpukan pakaian yag digantung
sebagai tempat istirahat
Cara Penularan
Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penularan dapat terjadi bila ada
tiga faktor yang berperan yaitu manusia, virus dengue dan nyamuk aedes aegypti. Bila nyamuk
Aedes aegypti menggigit/ mengisap darah manusia penderita DBD, maka virus dengue ikut
terhisap dan akan berkembang biak dan menyebar keseluruh tubuh nyamuk termasuk pada
kelenjar liurnya. Bila nyamuk menggigit /mengisap darah orang yang sehat maka virus tersebut
akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. Jika orang yang ditularkan tidak memiliki kekebalan
maka ia akan segera menderita DBD dalam waktu 7 hari.
Gejala dan Tanda
Demam mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung 2 – 7 hari, kurang nafsuk makan, nyeri
pada persendian, sakit kepala, nyeri perut, dan mual, serta muntah.
Tanda Bahaya
Tanda-tanda perdarahan seperti bintik-bintik merah pada kulit seperti bekas digigit nyamuk.
Kadang-kadang terjadi mimisan, perdarahan di gusi, muntah darah dan bab berdarah. Kadang-
kadang nyeri ulu hati karena perdarahan pada lambung. Bila sudah parah penderita gelisah,
penderita tidak sadar, ujung tangan dan kaki dingin, hal tersebut disebut dengan syok.
1. Fisik
Cara ini dikenal dengan 3 M : menguras dan menyikat bak mandi, WC dan lain-lain,
menutup tempat penampungan air di rumah tangga seperti tempayan, drum dan lain-lain,
mengubur, menyingkirkan dan memusnakan barang-barang bekas seperti kaleng, ban,
barang plastic dan lain-lain.
2. Kimia
Cara memberantas jentik dengan menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat
penampungan air yang sulit dikuras dan didaerah yang air besihnya sulit di dapat
sehingga perlu penampung air hujan. Takaran yang dipakai adalah 1 sendok makan peres
untuk 100 liter air.
3. Biologi
Cara memberantas jentik dengan cara memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan
kepala timah, ikan gupi, ikan cupang / tempalo dan lain-lain
DOKUMENTASI
UPAYA PROMOSI KESEHATAN dan PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Jenis Kegiatan : Penyuluhan tentang Gigi Berlubang (Karies), Pemeriksaan Gigi dan
Mulut, serta Praktek Sikat Gigi pada Kegiatan Bimbingan Dokter Kecil UKGS (Unit
Kesehatan Gigi Sekolah) di SD Al-Washliyah 80 Kisaran
Tujuan
1. Setelah diberikan penyuluhan dokter kecil dapat memahami tentang gigi berlubang
(karies).
2. Setelah diberikan penyuluhan diharapkan dapat :
a) Menjelaskan tentang definisi gigi berlubang.
b) Menjelaskan tentang penyebab gigi berlubang.
c) Menjelaskan tentang bagaimana proses terjadinya gigi berlubang.
d) Menjelaskan hal-hal apa saja yang dapat mencegah gigi berlubang.
e) Mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Definisi
Gigi merupakan jaringan tubuh keras yang memiliki fungsi untuk mengunyah, berbicara, dan
memperindah wajah (Suryawati, 2010). Struktur gigi berlapis-lapis mulai dari email yang sangat
keras, dentin (tulang gigi) yang berada di dalamnya, pulpa yang berisi pembuluh darah,
pembuluh saraf, dan bagian lain yang memperkokoh gigi. Jika tidak dilakukan perawatan dengan
baik, gigi akan mudah sekali mengalami kerusakan.
Karbohidrat seperti sukrosa yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi dikenal
dengan sebutan makanan kariogenik. Pada umumnya anak usia tersebut mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang manis atau yang mengandung gula murni seperti permen, cokelat,
dan donat. Konsumsi karbohidrat yang mudah terfermentasi, terutama sukrosa yang berlebihan
mempunyai efek pada integritas dan kekuatan gigi seseorang.
Pada keadaan normal, bakteri dalam rongga mulut ada pada semua orang dan bila berinteraksi
dengan karbohidrat yang kemudian terjadi fermentasi akan dihasilkan asam. Gigi yang berada
dalam kondisi asam terus menerus akan menyebabkan terjadinya proses demineralisasi pada
permukaan email gigi. Oleh karena setiap gigi membentuk plak setiap hari maka untuk
mencegah terjadinya plak sebaiknya setiap orang harus membatasi konsumsi karbohidrat
terfermentasi.
1. Langkah pertama dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menyiapkan
pasta gigi dan sikat gigi. Anda dapat memilih sikat gigi dan pasta gigi yang tepat untuk
gigi Anda dengan menyesuaikan ukuran kepala sikat gigi dengan lebar mulut Anda.
Kepala sikat gigi yang berukuran kecil dapat lebih mudah untuk menjangkau
sudut mulut bagian dalam. Tidak hanya sikat gigi, Anda juga harus memilih pasta gigi
yang cocok untuk tipe gigi Anda. Jika Anda memiliki gigi sensitif maka pilih pasta gigi
khusus untuk gigi sensitif dan jika gigi Anda termasuk gigi yang normal maka Anda
dapat memilih pasta gigi yang mengandung fluoride.
2. Tidak hanya bagian gigi yang perlu dibersihkan, tetapi Anda juga perlu menyikat bagian
gusi dan lidah. Sebelum menyikat gigi, sebaiknya menyikat lidah terlebih dahulu.
Menyikat lidah memiliki tujuan untuk menghilangkan bakteri anaerob yang dapat
menyebabkan bau tidak sedap pada mulut. Saat menyikat lidah sebaiknya jangan terlalu
ditekan karena bisa melukai lidah dan dapat meningkatkan rasa mual.
3. Gunakan pasta gigi (odol) pada gosok gigi secukupnya. Jika pasta gigi sudah menempel
pada sikat gigi, Anda dapat membaginya ke beberapa bagian mulut yakni ke bagian kiri,
kanan, dan depan gigi supaya pasta gigi tidak hanya berkumpul pada satu tempat saja.
4. Langkah menyikat gigi selanjutnya adalah dengan meletakkan bulu sikat gigi pada
permukaan gigi dengan membentuk sudut 45 derajat. Mulailah menyikat gigi geraham
atas, lalu bergerak membersihkan gigi belakang di salah satu sisi mulut. Lakukan gerakan
tersebut melingkar dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik untuk setiap bagian gigi.
5. Tidak hanya bagian depan gigi saja, tetapi permukaan belakang gigi juga harus
dibersihkan. Anda dapat memegang sikat gigi secara vertikal atau menggunakan ujung
kepala sikat gigi Anda dan sikat dengan gerakan melingkar secara perlahan dari tepi gusi
sampai seluruh bagian belakang gigi. Lakukan gerakan ini berulang sebanyak 2-3 kali
hingga bersih.
6. Setelah selesai menggosok gigi, jangan lupa untuk membilas atau berkumur dengan air
atau obat kumur khusus. Hal ini bertujuan untuk melengkapi proses pembersihan gigi.
Lakukan secara rutin agar gigi dan mulut Anda tetap dapat terjaga dengan baik.
DOKUMENTASI
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN
TIDAK MENULAR
Jenis Kegiatan : Penyuluhan tentang Difteri pada Kegiatan Imunisasi Difteri Kelas
X, XI, XII Pesantren Daar Al-Ulum Kisaran
Tujuan
Agar siswi memahami tentang pentingnya imunisasi difteri yang dimulai dari pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, pencegahan penyakit difteri.
Definisi
Difteri adalah infeksi bakteri pada hidung dan tenggorokan yang ditularkan melalui kontak
langsung atau droplet dari penderita.
Penyebab
Difteri adalah penyakit akut yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria, suatu bakteri
Gram positif fakultatif anaerob.
Penyakit ini ditandai dengan sakit tenggorokan, demam, malaise dan pada pemeriksaan
ditemukan pseudomembran pada tonsil, faring, dan / atau rongga hidung. Pemeriksaan khas
menunjukkan pseudomembran tampak kotor dan berwarna putih keabuan yang dapat
menyebabkan penyumbatan karena peradangan tonsil dan meluas ke struktur yang berdekatan
sehingga dapat menyebabkan bull neck. Membran mudah berdarah apabila dilakukan
pengangkatan.
Pencegahan
Tujuan
Agar masyarakat memahami tentang Diabetes Mellitus yang dimulai dari pengertian, faktor
resiko, tanda dan gejala, komplikasi, pengelolaan diabetes mellitus.
Definisi
Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi (banyak penyebab)
yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid (lemak) dan protein sebagai akibat gangguan fungsi insulin.
Faktor Resiko
1. Riwayat Keluarga
5. Merokok
8. Masa Kehamilan
9. Ras Tertentu
Sering kencing
Mudah lapar dan haus
Berat badan menurun
Penglihatan kabur
Gatal-gatal
Mudah lelah dan mengantuk
Luka sulit sembuh
Sering kesemutan atau kebas-kebas
Impoten
Riwayat melahirkan bayi > 4 kg
Komplikasi
Hipoglikemia
Hiperglikemia
Retinopati diabetik
Nefropati diabetik
Neuropati diabetik
Luka sukar sembuh
Penyakit jantung koroner
Pengelolaan diabetes mellitus
Jenis Kegiatan : Penyuluhan tentang Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil dan
Pemeriksaan HIV pada ibu hamil di Puskesmas Pembantu (PUSTU) Sei Renggas
Tujuan
Agar ibu hamil memahami tentang Pencegahan Anemia yang dimulai dari pengertian, anemia
yang sering dijumpai pada ibu hamil, penyebab, pencegahan anemia, pengobatan anemia.
Definisi
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr %
pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2, nilai batas tersebut dan
perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada
trimester 2.
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat kekurangan
zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan. Gangguan penyerapan,
peningkatan kebutuhan zat besi atau karena terlampau banyaknya zat besi yang keluar dari
tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita hamil butuh zat besi sekitar 40 mg perhari atau 2 kali
lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap kejadian
anemia saat kehamilan. Kehamilan yang berulang dalam waktu singkat akan menguras cadangan
zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan yang baik minimal dua tahun menjadi penting untuk
diperhatikan sehingga badan ibu siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan
cadangan zat besinya.
Penyebab
Pencegahan
Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran warna hijau, kacang –
kacangan, protein hewani, terutama hati. Konsumsi makanan yang banyak mengandung
zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tahu, oncom, kedelai,
kacang hijau, sayuran berwarna hijau, sayuran berwarna hijau tua (kangkung, bayam) dan
buah-buahan (jeruk, jambu biji dan pisang). Selain itu tambahkan substansi yang
memudahkan penyerapan zat besi seperti vitamin C, air jeruk, daging ayam dan ikan.
Sebaliknya substansi penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut
dihindari.
Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk, tomat, mangga dan
lain–lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Pengobatan
Definisi
Sanitasi total berbasis masyarakat adalah pendekatan yang digunakan untuk merubah
perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas tidak buang air besar sembarangan (BABS)
atau Open Defecation Free (ODF). Prinsip dari pelaksanaan STBM adalah meniadakan subsidi
untuk fasilitas sanitasi dasar dengan pokok kegiatan menggali potensi yang ada di masyarakat
untuk membangun sarana sanitasi sendiri dan mengembangkan solidaritas sosial. Dalam
Kemenkes RI nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 yang kemudian diperkuat dengan Permenkes RI
nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat disebutkan peran dan tanggung
jawab pemangku kepentingan seperti di tingkat RT/Dusun/Kampung memiliki peran dan
tanggung jawab mempersiapkan masyarakat untuk berpatisipasi aktif, di tingkat desa berperan
dan bertanggung jawab dalam membentuk tim fasilitator desa atau kader pemicu STBM untuk
memfasilitasi gerakan masyarakat dan pada tingkat kecamatan, pemerintah kecamatan berperan
dan bertanggung jawab berkoordinasi dengan Badan Pemerintah yang lain dan memberi
dukungan bagi kader pemicu STBM.
Tujuan
Tujuan Program Sanitasi Total adalah menciptakan suatu kondisi masyarakat (pada suatu
wilayah :
C. Rencana Kerja
Setiap pelaku pembangunan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat mengembangkan
rencana aksi serta pembinaannya untuk pencapaian sanitasi total yang disampaikan
kepada pemerintah daerah.
D. Indikator
3. Output
a) Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi
dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air
disembarang tempat.
b) Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan
yang aman di rumah tangga.
c) Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
tersedia fasilitas cuci tangan sehingga semua orang mencuci tangan dengan
benar.
d) Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
e) Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar
4. Outcome
Menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan
sanitasi dan perilaku.
DOKUMENTASI
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK
MENULAR
Tujuan
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat.
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan
dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan, yaitu :
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu
“14T” meliputi :
1. Timbang berat badan
Imunisasi adalah suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar
merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Imunisasi
adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga bila nanti terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan.
Imunisasi TT adalah suntikan vaksin tetanus untuk meningkatkan kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah
dilemahkan kemudian dimurnikan. Kemasan vaksin dalam 1 vial vaksin TT berisi 10 dosis dan
setiap 1 box vaksin terdiri dari 10 vial. Vaksin TT adalah vaksin yang berbentuk cairan.
Manfaat imunisasi TT
Imunisasi TT di anjurkan untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus neonatorum. Vaksin tetanus
pada pemeriksaan antenatal dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi dan mencegah
kematian ibu akibat tetanus. Imunisasi TT dapat melindungi bayi yang baru lahir dari tetanus
neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi
berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan
toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.
Setiap ibu hamil yang belum pernah imunisasi TT harus mendapatkan imunisasi TT paling
sedikit 2 kali suntikan selama hamil yaitu :
Apabila ibu telah diimunisasi TT sebanyak 2 kali, kemudian dalam satu tahun ibu hamil maka
saat hamil diberikan 1 kali suntikan paling lambat 2 minggu sebelum melahirkan.
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Rumah sakit
4. Polindes
5. Posyandu
6. Rumah sakit swasta
7. Dokter praktik
8. Bidan praktik.
DOKUMENTASI
UPAYA KIA DAN KB
Tujuan
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat.
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan
dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan, yaitu :
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu
“14T” meliputi :
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinanan,
sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin.
Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas
atau rumah sakit.
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan
steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
Tanda-tanda persalinan
Tanda-tanda melahirkan bisa terlihat atau terasa sangat jelas pada sebagian wanita, namun
sebagian lagi tidak merasakan tanda apa pun. Dari segi fisik, mungkin Anda akan merasakan
perubahan pada tubuh Anda seperti :
Merasakan kontraksi palsu, kontraksi palsu ini tidak sekuat kontraksi asli yang terjadi
saat melahirkan. Biasanya kontraksi ini berlangsung 30 hingga 120 detik. Kontraksi ini
dapat hilang ketika ibu hamil berpindah posisi atau rileks.
Rasa sakit atau nyeri
Air ketuban pecah
Ketika air ketuban pecah terjadi, biasanya persalinan akan menyusul dengan segera.
Namun bahayanya, jika air ketuban sudah pecah, tapi ibu hamil tidak juga mengalami
kontraksi, maka bayi akan lebih mudah terserang infeksi.
Sulit untuk tidur
Tidur malam yang terganggu dan perasaan gelisah bisa menjadi tanda-tanda melahirkan.
Usahakan untuk tidur atau beristirahat di siang hari, karena ibu hamil membutuhkan
tenaga ketika persalinan berlangsung.
Frekuensi buang air kecil meningkat
Keluar lendir kental bercampur darah dari vagina
Ketika mendekati persalinan, serviks akan membesar dan membuat jalan agar lendir itu
keluar melalui vagina. Warnanya bisa bening, merah muda, atau sedikit berdarah.
DOKUMENTASI
UPAYA KIA DAN KB
Tujuan
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat.
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan
dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan, yaitu :
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu
“14T” meliputi :
Inisiasi menyusui dini adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri dapat menyusu
segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersaman dengan kontak kulit antara bayi dengan
kulit ibunya, bayi dibiarkan setidaknya selama satu jam di dada ibu, sampai bayi menyusu
sendiri.
1. Ibu
Sentuhan dan hisapan payudara ibu mendorong keluarnya oksitosin. Oksitosin
menyebabkan kontraksi pada uterus sehingga membantu keluarnya plasenta dan
mencegah perdarahan. Oksitosin menstimulasi hormon lain menyebabkan ibu merasa
aman dan nyaman, sehingga ASI keluar dengan lancar.
2. Bayi
Bersentuhan dengan ibu memberikan kehangatan, ketenangan, sehingga napas dan
denyut jantung bayi menjadi teratur. Bayi memperoleh kolostrum yang mengandung
antibodi.
3. Manfaat secara psikologis
Adanya ikatan emosi (Emotional Bonding) antara ibu dan bayi
Rawat gabung ibu dan bayi dirawat satu kamar selama 24 jam, bayi tetap tidak dipisahkan
dan bayi selalu dalam jangkauan ibu. Pemberian minuman prelaktal (cairan yang diberikan
sebelum ASI keluar) dihindarkan
Adapun tahapan atau periode masa nifas dibagi menjadi 3 periode, yakni:
Puerperium dini: Masa kepulihan, yakni saat-saat ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.
Puerperium intermedial: masa kepulihan menyeluruh dari organ- organ genital, kira-kira
antara 6 sampai 8 minggu.
Remot puerperium: waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi.
Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, protein hewani,
protein nabati, sayur, dan buah-buahan
Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama adalah 14 gelas sehari
dan 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari
Menjaga kebersihan diri, termasuk kebersihan daerah kemaluan, ganti pembalut sesering
mungkin
Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat
Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus menjaga kebersihan
luka bekas operasi
Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama 6 bulan
Perawatan bayi yang benar
Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan membuat bayi stress
Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin bersama suami dan keluarga
Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan KB setelah persalinan.
DOKUMENTASI
UPAYA KIA DAN KB
Jenis Kegiatan : Penyuluhan tentang Antenatal Care, ASI Eksklusif dan Pemeriksaan
HIV pada ibu hamil di Kelurahan Sidodadi
Tujuan
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilan, sesuai kebijakan program pelayanan asuhan antenatal harus sesuai standar yaitu
“14T” meliputi :
ASI Eksklusif
ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI
saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6
bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif
pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi
sampai bayi berusia 2 tahun.
1. ASI dapat mengurangi tingkat depresi pada ibu. Sebuah penelitian terhadap 14 ribu ibu
baru, yang dimuat dalam Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak, menunjukkan ibu yang
menyusui cenderung terhindar dari masalah kesehatan mental. Satu dari sepuluh
perempuan dunia rentan terkena depresi, namun jumlah itu turun saat perempuan punya
kesempatan untuk memberikan ASI.
2. ASI meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Ibu meneruskan zat antibodi mereka
lewat ASI kepada bayi-bayi mereka, sehingga bayi dapat membentuk sistem pertahanan
tubuh yang kuat untuk melawan virus flu dan infeksi.
3. ASI membantu memperkuat ikatan emosional antara anak dan ibu mereka. Kedekatan ini
merupakan katalis dalam membangun hubungan yang kuat antara orang tua dengan anak-
anak mereka karena anak akan merasa lebih terlindungi dan beradaptasi dengan dunia
baru di sekitar mereka.
4. ASI membuat anak lebih cerdas. Meskipun demikian, masih diperdebatkan oleh para
pakar, apakah kecerdasan itu dipicu kandungan asam lemak dalam ASI ataukah ikatan
emosional yang terbentuk antara orang tua dan anak selama proses menyusui
berlangsung.
5. ASI mengurangi risiko obesitas. ASI membantu bayi untuk memilih makanan lebih baik
di kemudian hari, yang pada akhirnya memperkecil risiko obesitas. ASI adalah makanan
yang mudah dicerna bayi, sangat bergizi, dan membantu bayi memutuskan berapa banyak
yang bisa dia konsumsi dan kapan meminumnya.
6. ASI menjadikan anak-anak berperilaku lebih baik. Anak-anak yang minum ASI dan
mampu membentuk ikatan emosional dengan kedua orang tuanya selama proses
menyusui, mampu mengembangkan perilaku yang lebih baik daripada yang tidak. Namun
jika ikatan itu tidak terbentuk, dampaknya bisa berlawanan.
7. Nutrisi dalam ASI membantu otak anak berkembang sempurna dan lebih baik daripada
nutrisi dalam susu formula.
8. ASI membantu ibu menurunkan berat badan. Proses menyusui membakar banyak kalori
dalam tubuh ibu, sehingga berat badan berlebih selama hamil dapat cepat turun.
9. ASI mengurangi risiko kanker pada ibu, terutama kanker payudara dan indung telur.
10. ASI membantu keluarga menghemat anggaran rumah tangga karena gratis.
Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari
Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan dan susui
Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang lain
Bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih terasa penuh/kencang, perlu dikosongkan
dengan diperah untuk disimpan. Hal ini agar payudara tetap memproduksi ASI yang
cukup.
DOKUMENTASI