Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN ( PBL )

DI PUSKESMAS HUTABALANG

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN( STIKes )


NAULI HUSADA SIBOLGA

Tahun Akademik 2022/2023


LEMBAR PERSETUJUAN
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEGIATAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN
( PBL )
DI PUSKESMAS HUTABALANG

Dosen Pembimbing:

1. Crishartanto Simanungkalit.,S.Kep.,M.Kep
2. Dedi Mizwar Tarihoran.,SKM.,M.K.M
3. Pius.,S.Kep.,Ns.,M.K.M

Disetujui Oleh :

Kepala Puskesmas Hutabalang

( )
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Allah SWT Atas Limpahan Rahmat Dan
Hidayah-Nya Sehingga Kami Dapat Menyelesaikan Laporan Praktek Belajar Lapangan(PBL)
Di Puskesmas Hutabalang.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan sehingga jauh dari dasar kesempurnaan.Untuk itu, kami mengharap kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan ini.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini.

Hutabalang, 15 Desember 2022

Hormat Kami

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1 1 Mencuci Tangan


Kebersihan merupakan suatu keadaan yang terbebas dari kotoran, termasuk
debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu menjadi polemik yang
berkembang, dimana kasus yang berkaitan dengan masalah kebersihan setiap
tahunnya selalu meningkat (Alfarisi, 2008).

Kebersihan merupakan kunci dari kesehatan. Manusia perlu menjaga


kebersihan diri agar tubuh menjadi sehat, sehingga tidak menyebarkan kotoran dan
tidak menularkan penyakit, baik bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain.Kebersihan
diri merupakan suatu proses pertahanan dan pemeliharaankebersihan serta kesehatan
tubuh. Langkah-langkah dalam pemeliharaankebersihan dan kesehatan antara lain
dengan mandi yang teratur, menjaga kerapian, menggosok dan merawat gigi, berganti
pakaian secara teratur dan mencuci tangan (Timmreck, 2004).

Mencuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuanmencuci tangan
adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit
dan mengurangi jumlah mikroorganisme (Tietjen, 2003).Mencuci tangan dengan
menggunakan sabun terbukti secara ilmiah efektif untuk mencegah penyebaran
penyakit-penyakit menular seperti diare,Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan
Flu Burung (Depkes, 2010).

Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat mencegah penyakit yang


menyebabkan kematian jutaan anak setiap tahunnya, seperti diare dan Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA) yang dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap tahun di
negara-negara berkembang. Karena tangan merupakan pembawa utama kuman
penyakit dan praktek mencuci tangan dengan menggunakan sabun dapat mencegah 1
juta kematian anak. Perilakumencuci tangan menggunakan sabun yang tidak benar
masih tinggi ditemukan pada anak, sehingga dibutuhkan peningkatan pengetahuan
dan kesadaranmereka akan pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan sabun
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak merupakan kelompok
yang paling rentan terhadap penyakit sebagai akibat perilaku yang tidak sehat.
Padahal anak-anak merupakan asset bangsa yang paling berperan untuk generasi yang
akan datang. Dengan merebaknya penyebaran penyakit seperti diare yang mulai
menjangkau Indonesia, maka peningkatan kesadarantentang mencuci tangan dengan
menggunakan sabun ditujukan kepada mereka yang berisiko tinggi untuk terjangkit
antara lain anak-anak di sekolah (Depkes, 2009).

Menurut Djauzi (2008) Kuman ada dimanapun, mencuci tangan merupakan


salah satu cara untuk menghilangkan kuman dan untuk menghindari penularan
penyakit. Di sekolah anak tidak hanya belajar, tetapi banyak kegiatan lain yang dapat
dilakukan oleh anak di sekolah seperti bermain, bersentuhan ataupun bertukar barang-
barang dengan teman-teman. Kuman yang ada di alat-alat tulis, kalkulator, buku-buku
dan benda-benda lainakan dengan mudah berpindah dari tangan satu anak ke anak
lainnya, sehinggajika ada anak yang mempunyai penyakit tertentu akan mudah
menular pada anak lainnya. Jadi, mencuci tangan harus dilatih sejak dini pada anak
agar anak memiliki kebiasaan mencuci tangan, sehingga anak terhindar dari penyakit.

1.1.2 Imunisasi Dasar Lengkap

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Imunisasi adalah suatu
upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan suatu penyakit hanya
mengalami sakit ringan. Imunisasi sangat diperlukan demi memberikan perlindungan,
pencegahan, sekaligus membangun kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit
menular maupun penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh,
bahkan kematian

World Health Organization (WHO) mengatakan imunisasi sebagai alat yang


terbukti untuk mengendalikan penyakit menular yang mengancam jiwa dan dapat
mencegah antara dua hingga tiga juta kematian setiap tahun.

Dalam program imunisasi di Indonesia, pemberian Imunisasi Dasar Lengkap


(IDL) pada bayi, merupakan suatu keharusan.1 Imunisasi dasar merupakan salah satu
upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi.Imunisasi Dasar
Lengkap tercapai jika bayi telah mendapat imunisasi Hepatitis B, BCG, DTP, Polio,
dan campak sebelum berusia satu tahun. Imunisasi BCG hanya dianjurkan bagi negara
endemis.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi belum tercapainya target cakupan


imunisasi antara lain rumor yang salah tentang imunisasi, masyarakat berpendapat
imunisasi menyebabkan anaknya menjadi sakit, cacat atau bahkan meninggal dunia,
pemahaman masyarakat terutama orang tua yang masih kurang tentang
imunisasi,serta usia dan pekerjaan ibu.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MENCUCI TANGAN


2.1.1 Pengertian Cuci tangan
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh
kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air
(Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air
mengalur sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk
menghilangkan kuman.Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah
awal untuk mencegah masuknya kuman dan resiko tertularnya penyakit.

2.1.2 Tujuan Mencuci tangan

Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan yaitu :
1. Supaya tangan bersih.
2. Membersihkan tangan dari kuman dan bakteri.
3. Terhindar dari sakit perut dan diare.

2.1.3 Alasan Mencuci tangan Dengan Air yang Mengalir

Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akanikut
terbawa air.Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung
makan yang ada keran cuci tangan, sebaiknya cuci tangan di keran saja walaupun di
sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja adik-adik.

2.1.4 Langkah mencuci tangan yang baik dan benar

Berikut ini adalah langkah mencuci tangan yakni 6 langkah yang di kembangkan
menjadi 9 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih jelasnya.
1. Basuh tangan dengan air mengalir
2. Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
3. Gosok punggung tangan dan sela – sela jari tangan kiri dan tangan kanan, begitu
pula sebaliknya.
4. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan
5. Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya.
8. Bilas kembali dengan air.
9. Keringkan dengan lap tangan atau tissue.
2.1.5 Tempat dan waktu kegiatan promosi kesehatan

a. Tempat : SD 158466 Hutabalang 6


b. Hari, tanggal : Selasa, 13 desember 2022
c. Waktu : Pukul 08.30 – 11.05 WIB.
d. Peserta : Anak-anak SD Hutabalang 6 dan SD Aek horsik
e. Pelaksanaan

Kegiatan Keterangan Waktu Media

Pembukaan -Menyampaikan salam 08.30 – 08.40


-Memperkenalkan diri
-Menyampaikan tujuan

Penyajian -Menjelaskan materi 08.40 – 09.50

-Demonstrasi cuci tangan

Penutup -Menyimpulkan hasil penyuluhan 09.50 – 11.05


-Mengakhiri dengan salam

2.1.6 Metode

1. Ceramah
 Presentator : Rini,Rina,juwita tampubolon
 Materi : Ceramah dilakukan dengan menjelaskan informasi
singkat tentang cara mencuci tangan menggunakan sabun.
1. Cuci Tangan
Judul : Ayo Lawan Kuman dengan Cuci Tangan
2.2 IMUNISASI DASAR LENGKAP
2.2.1 Defenisi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten.Anak diimunisasi, berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten
terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi
adalah proses memasukkan antibodi ke dalam tubuh agar didapatkan kekebalan yang
tidak dibentuk sendiri oleh tubuh kita, tetapi diperoleh dari luar tubuh.
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap
suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi
sakit. Imunisasi adalah proses di mana seseorang dibuat kebal atau resisten terhadap
penyakit menular, biasanya dengan pemberian vaksin. Vaksin merangsang sistem
kekebalan tubuh sendiri untuk melindungi orang terhadap infeksi atau penyakit
berikutnya.
2.2.2 Imunisasi Sebagai Upaya Pencegahan Pencegahan
Imunisasi Sebagai Upaya Pencegahan Pencegahanadalah suatu perlindungan
yang paling efektif dan jauh lebih murah dari pada mengobati apabila sudah terserang
penyakit dan memerlukan perawatan rumah sakit. Secara konvensional, upaya
pencegahan penyakit dan keadaan apa saja yang akan menghambat tumbuh kembang
anak dapat dilakukan dalam tiga tingkatan, yaitu pencegahan primer, sekunder, dan
tersier yang dapat dilaksanakan selama masa tumbuh kembangnya sejak pra-konsepsi,
prenatal, masa neonatal bayi, masa sekolah dan remaja menuju dewasa.
1. Pencegahan primer Adalah semua upaya untuk menghindari terjadinya
sakit atau kejadian yang dapat mengakibatkan seseorang sakit atau
menderita cedera dan cacat.
2. Pencegahan sekunder Dengan deteksi dini, bila diketahui adanya
penyimpangan kesehatan seorang bayi atau anak maka intervensi atau
pengobatan perlu segera diberikan untuk koreksi secepatnya.
3. Pencegahan tersier Adalah membatasi berlanjutnya gejala sisa tersebut
dengan upaya pemulihan seorang penderita agar dapat hidup mandiri
tanpa bantuan orang lain

2.2.3. Jenis Imunisasi Imunisasi

Jenis Imunisasi Imunisasi adalah proses menginduksi kekebalan terhadap penyakit


tertentu. Kekebalan dapat diinduksi baik secara pasif melalui pemberian sediaan yang
mengandung antibodi atau secara aktif oleh pemberian vaksin untuk merangsang sistem
kekebalan tubuh menghasilkan respon imun humoral/seluler yang berkepanjangan. 1.
Imunisasi pasif Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan pasif disebut
imunisasi pasif dengan memberikan antibodi atau faktor kekebalan pada seseorang yang
membutuhkan. Contohnya adalah pemberian imunoglobulin spesifik untuk penyakit tertentu,
misalnya imunoglobulin tetanus untuk penderita penyakit tetanus. Kekebalan pasif juga dapat
diinduksi secara alami melalui transfer transplasental dari antibodi ibu selama kehamilan.
Antibodi transplasental yang diturunkan secara maternal dapat memberikan perlindungan
selama 1 bulan pertama kehidupan bayi dan lebih lama selama menyusui.

Imunisasi aktif Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan aktif disebut
imunisasi aktif dengan memberikan zat bioaktif yang disebut vaksin, dan tindakan itu disebut
vaksinasi.Kekebalan yang diperoleh dengan vaksinasi berlangsung lebih lama dari kekebalan
pasif karena adanya memori imunologis, walaupun tidak sebaik kekebalan aktif yang terjadi
karena infeksi alamiah. Untuk memperoleh kekebalan aktif dan memori imunologis yang
efektif maka vaksinasi harus mengikuti cara pemakaian dan jadwal yang telah ditentukan
oleh produsen vaksin melalui bukti uji klinis yang telah dilakukan.

2.2.4. Manfaat Imunisasi Imunisasi

Manfaat Imunisasi Imunisasi memiliki banyak manfaat selain bermanfaat untuk anak
juga bermanfaat untuk keluarga dan negara.

1. Untuk Anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan


kemungkinan cacat atau kematian.
2. Untuk Keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila
anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orangtua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanan yang nyaman.
3. Untuk Negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara

2.2.5 Imunisasi Dasar Wajib

Imunisasi Dasar Wajib Imunisasi dasar wajib adalah imunisasi yang diwajibkan oleh
pemerintah sesuai dengan program pengembangan imunisasi (PPI).Imunisasi yang termasuk
dalam PPI adalah BCG, Hepatitis B, DPT, polio, dan campak.
1. BCG Imunisasi
BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan.Namun untuk
mencapai cakupan yang lebih luas, Kementrian Kesehatan menganjurkan
untuk pemberian imunisasi BCG pada umur 0 - 12 bulan. Dosis 0,05 ml
untuk bayi 1 tahun. Apabila BCG diberikan pada umur >3 bulan sebaiknya
dilakukan uji tuberculin terlebih dahulu.Vaksin BCG diberikan apabila
hasil uji tuberculin menunjukkan negatif.Pemberian vaksin BCG ulangan
tidak dianjurkan.Vaksin BCG merupakan vaksin hidup, maka tidak
diberikan kepada pasien dengan sistem kekebalan yang rendah.
VaksinBCG disuntikkan di lengan kanan atas, sesuai anjuran WHO, krena
lebih mudah dilakukan
2. Hepatitis B
Vaksin hepatitis B (HepB) harus segera diberikan setelah lahir,
mengingat vaksinasi HepB merupakan upaya pencegahan yang sangat
efektif untuk memutuskan rantai penularan penyakit hepatitis B melalui
transmisi maternal dari ibu kepada bayinya segera setelah lahir. Jadi,
imunisasi HepB-1 diberikan dalam jangka waktu 12 jam setelah bayi
dilahirkan. Ini mengingat walaupun hanya 3,9% ibu hamil yang mengidap
penyakit hepatitis B aktif, tetap mempunyai risiko penularan kepada bayi
yang bisa mencapai 90%. Imunisasi HepB-2 diberikan 1 bulan (4 minggu)
setelah pemberian imunisasi HepB-1, yaitu saat bayi berumur 1
bulan.Imunisasi HepB-3 diberikan ketika bayi mencapai umur 3-6
bulan.Kementerian kesehatan Republik Indonesia memberikan vaksin
HepB saat bayi lahir dalam kemasan uniject, dilanjutkan dengan vaksin
kombinasi DTwP/HepB atau DTwP/HepB/Hib pada umur 2-3-4
bulan.Tujuan pemberian vaksin HepB dalam kombinasi dengan DTwP dan
Hib untuk mempermudah pemberian dan meningkatkan cakupan pembeian
imunisasi HepB-3 dan Hib yang masih rendah. Apabila sampai dengan
umur 5 tahun anak belum pernah memperoleh imunisasi HepB, maka ia
harus secepatnya mendapat imunisasi HepB.2,14,21
3. DTP (Difteri,Tetanus, Pertusis)
Saat ini telah ada vaksin DtaP (DTP dengan komponen acelluler
pertusis) di samping vaksin DTwP (DPT dengan komponen whole cell
pertussis) yang telah dipakai selma ini. Kedua vaksin DTP tersebut dapat
digunakan dalam jadwal imunisasi.Imunisasi DTP dasar diberikan 3 kali
sejak bayi berumur 2 bulan, dengan jarak 4-8 minggu.DTP tidak boleh
diberikan sebelum bayi berusia 6 minggu. DTP-1 diberikan ketika bayi
berumur 2 bulan, DTP-2 ketika bayi berumur 4 bulan, dan DTP-3 diberikan
ketika bayi berumur 6 bulan. Ulangan(booster)/DTP, atau DTP 4 diberikan
dalam waktu 1 tahun setelah pemberian DTP-3, yaitu ketika bayi berumur
18-24 bulan. DTP-5 saat anak masuk sekolah pada usia 5 tahun. Pada usia 5
tahun seorang anak harus mendapatkan penguat ulangan DTP. Untuk
meningkatkan cakupan imunisasi ulangan vaksinasi DTP diberikan pada awal
sekolah dasar dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Vaksin DTP
dapat dikombinasikan dengn vaksin lain, yaitu hepatis B, Hib, atau polio injeksi
(IPV)
4. Polio
Vaksinasi dapat melindungi orang dari polio.Polio adalah penyakit yang
disebabakan oleh virus.Terdapat dua jenis vaksinasi polio yang berisi virus a. OPV
(Oral Polio Vaksin) berisi vaksin hidup yang dilemahkan.Cara pemberian vaksin
ini adalah dengan diteteskn dimulut. b. IPV (Inactivated Polio Vaccine) berisi
vaksin inaktif. Cara pemberiannya adalah dengan disuntikkan.Kedua jenis
imunisasi polio ini dapat dipakai secara bergantian.Vaksinasi jenis IPV dapat
diberikan kepada anak sehat ataupun anak sakit dan dapat diberikan sebagai
imunisasi dasar dan ulangan.Vaksinasi IPV dapat juga diberikan bersamaa dengan
pemberian vaksinasi DTP secara terpisah atau kombinasi. Untuk imunisasi dasar
polio 1,2 dan 3 diberikan pada bayi berumur 2 bulan, 3-4 bulan, 4-6 bulan.
Interval pemberian diantara dua imunisasi tidak kurang dari 4 minggu.Imunisasi
polio ulangan diberikan 1 tahun sejak imunisasi polio 4 dan imunisasi selanjutnya
dilakukan saat masuk sekolah (5-6 tahun). Dosis OPV diberikan 2 tetes per oral
dan IPV dalam kemasan 0,5 ml, intramuscular.14,22

5. Campak
Imunisasi campak pertama diberikan dengan suntikan ketika bayi berumur 9
bulan.Namun ternyata kekebalan tidak bertahan lama sehingga banyak anak yang
masih terkena campak walaupun telahdiimunisasi.Sejak 2013 diberikan suntikan
tambahan campak kedua pada umur 2 tahun dan saat kelas satu SD (dalam
program BIAS). Vaksin campak rutin dianjurkan diberikan dalam satu dosis 0,05
ml secara subkutan pada umur 9 bulan.

2.2.6 Kelengkapan Imunisasi Dasar Wajib

Pengertian kelengkapan imunisasi dasar wajib adalah imunisasi wajib diberikan pada bayi
sebelum berusia satu tahun, yang terdiri dari Bacillus Calmette Guerin (BCG), Diphtheria Pertussis
Tetanus (DPT), hepatitis B pada bayi baru lahir, polio dan campak.23 Dalam program imunisasi,
pemberian imunisasi dasar lengkap tercapai jika bayi telah mendapat imunisasi BCG 1 dosis,
Hepatitis B 4 dosis, DPT sebanyak 3 dosis, polio sebanyak empat dosis, dan campak 1 dosis sebelum
berusia satu tahun

2.2.6 Tempat dan waktu kegiatan promosi kesehatan

Tempat : Klinik Posyandu Maduma

Hari, tanggal : jumat 09 desember 2022

Waktu : Pukul 08.30 – 11.05 WIB.

Peserta : Ibu hamil,Anak dan Balita

Pelaksanaan

Kegiatan Keterangan Waktu

Pembukaan -Menyampaikan salam 08.30 – 08.40


-Memperkenalkan diri
-Menyampaikan tujuan

Penyajian -Menjelaskan materi 08.40 – 09.50

Penutup -Menyimpulkan hasil penyuluhan 09.51 – 11.05


-Mengakhiri dengan salam

2.1.6 Metode
2. Ceramah
 Presentator : Juwita panggabean,Sulis
 Materi : Ceramah dilakukan dengan menjelaskan informasi
singkat tentang cara mencuci tangan menggunakan sabun.
2. Cuci Tangan
Judul :Ayo Imunisasi
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 MENCUCI TANGAN

3.1.1 Evaluasi

1. Faktor Penghambat
 Jumlah peserta yang seharusnya hadir adalah 65 anak, tetapi yang hadir hanya
 55 anak
2. Faktor Pendukung
 Anak-anak terlihat aktif, gembira, dan antusias mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir.
 Anak-anak mampu memahami materi dengan baik.
 Anak-anak mampu mempraktikan cuci tangan dengan benar serta tertib.

3.1.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

 Anak-anak dapat menjelaskan 6 langkah cuci tangan.


 Anak-anak dapat menjelaskan tentang pentingnya cuci tangan.
 Anak-anak dapat mempraktikan 6 langkah cuci tangan.
 Setiap hari, anak-anak mampu melakukan cuci tangan yang baik dan benar.

3.2 IMUNISASI
3.2.1 Evaluasi
1. Faktor Penghambat
 Jumlah peserta ibu hamil dating 10 orang, tetapi yang datang hanya 2 orang .
Jumlah peserta Anak dan balita 40 orang, tetapi yang datang 33 orang.
2. Faktor Pendukung
 ibu hamil terihat senang, anak balita terlihat aktif
3.2.2 Hasil Pelaksanaan Kegiatan
 Imunisasi atau kekebalan pada tubuh anak dapat mecengah penyakit yang
akan datang
 Imunisasi yang diberikan kepada anak dapat membentuk antibodi terhadap
penyakit

BAB IV
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
1.1.1 MENCUCI TANGAN
Kegiatan mencuci tangan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan
memiliki efek yang sangat besar bagi kesehatan.Mencuci tangan dengan sabun
merupakan salah satu tindakan yang bertujuan menghilangkan kuman dan bakteri
yang menempel pada tangan, jari, serta kuku-kuku tangan.Penyakit yang dapat
menyerang kita seperti, flu, penyakit kulit, diare. Adapun saat saat yang tepat
untuk mencuci tangan yaitu, sebelum dan sesudah memasak, sebelum dan sesudah
makan, sesudah buang air kecil dan besar, setelah memegang benda-benda kotor,
berdebu dan berkarat, setelah bermain, setelah batuk, bersin maupun sehabis
memegang luka. Cara yang tepat untuk mencuci tangan:
1) Cuci tangan dengan air bersih (sebaiknya air yang mengalir)
2) Pakailah sabun (sebaiknya sabun anti septik dan berupa sabun cair)
3) Gosok telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari dan kuku
4) Bilas kembali menggunakan air bersih yang mengalir
5) Keringkan dengan lap atau handuk yang bersih
1.1.2 IMUNISASI
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.Kesehatan merupakan salah satu unsur sangat penting bagi kemajuan
suatu negara dan setiap negara memiliki tujuan dalam upaya pelayanan kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan menyediakan penyediaan tenaga
kesehatan yang profesional sampai fasilitas kesehatan yang layak dan modern.
Imunisasi merupakan pemberian antigen virus atau bakteri kedalam tubuh agar
tubuh dapat membuat suatu zat untuk mencegah penyakit tertentu.Sedangkan yang
dimaksud vaksin adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan zat
anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT,
Campak, dan melalui mulut seperti vaksin Polio.
Tujuan imunisasi untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi.Program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan
untuk menurunkan angka kejadian penyakit dan angka kematian akibat Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
1.2 SARAN

Setelah penjelasan tentang cuci tangan diatas, ada baiknya kita tidak
menyepelekan cuci tangan.Karena meskipun cuci tangan adalah hal yang sepele tetapi
cuci tangan dapat mengakibatkan berkembangnya bakteri penyebab penyakit –
penyakit berbahaya.Penyakit berbahaya itu yang dapat menyebabkan kematian di
berbagai kasus yang ada di dunia.

Untuk anak – anak diusahakan untuk mencuci tangan karena dengan mencuci
tangan kita akan mendapatkan sejuta manfaat. Dan kita harus biasakan dari dini.Dan
yang belum, dibiasakan dari sekarang.Mulailah dari diri kita sendiri, keluarga, dan
lingkungan bersosialisasi.
BAB III
PENUTUP

Demikian Proposal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan izin
pelaksanaan kegiatan ini, dan semoga acara ini dapat berjalan sebagaimana mestinya. Apabila
dalam pembuatan, penyampaian dan penjelasan proposal yang kamisampaikan terdapat
banyak kesalahan, kami mohon maaf. Atas perhatiannya kami ucapakan terimakasih.
LAMPIRAN

1. Proposal Mencuci Tangan

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Tangan adalah salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit ke tubuh
manusia.Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung
tangan, jari dan kuku jari.Tujuannya agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman
penyebab penyakit yang dapat merugikan kesehatan.
Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat masuknya kuman penyakit ke tubuh
manusia melalui perantaraan tangan.Kuman penyakit seperti virus dan bakteri tidak
dapat terlihat secara kasat mata sehingga sering diabaikan dan mudah masuk ke tubuh
manusia.
Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan pakai sabun namun tidak
membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting.
Mencuci tangan pakai sabun dilakukan pada 5 waktu penting: sebelum makan,
sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan
sebelum menyiapkan makanan. Jika hal ini dilakukan akan dapat mengurangi hingga
47% angka kesakitan karena diare dan 30% infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA
(infeksi saluran pernapasan atas).
II. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan siswa SD HUTABALANG 6 Dan
SD AEK HORSIK mampu menerapkan cara mencuci tangan dengan baik dan benar.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang kebersihan diri yaitu cara
mencuci tangan yang baik dan benar, diharapkan semua siswa mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian cuci tangan
2. Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan
3. Menjelaskan tentang alasan mencuci tangan harus di air mengalir
4. Menjelaskan tentang 5 waktu yang tepat mencuci tangan
5. Menjelaskan tentang langkah mencuci tangan yang baik dan benar.
BAB II
RENCANA KEGIATAN

I. SASARAN
Sasaran rencana kegiatan promosi kesehatan adalah Anak-anakSD Hutabalang 6 Dan
SD Aek Horsik.

II. TARGET
Target rencana kegiatan promosi kesehatan adalah Anak-anakSD Hutabalang 6 Dan
SD Aek Horsik.

III. PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari, tanggal : Selasa, 13 Desember 2022.
Waktu : Pukul 08.30 – 11.05 WIB.
Tempat : SD Hutabalang 6 Dan SD Aek Horsik
Tema : Ayo lawan kuman dengan cuci tangan

IV. METODE DAN MEDIA


Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi

V. SUSUNAN PANITIA
Penanggung Jawab : NurSanti Simanungkalit
Ketua : Juwita Tampubolon
Sekretaris : Rina
Bendahara : Rini
Sie Humas : Tantri,Sulis
Sie Perlengkapan : Yunis,Lika,jelita
Sie Dokumentasi : Shinta,Juwita panggabean

2. Proposal Imunisasi

BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Imunisasi adalah suatu
upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan suatu penyakit hanya
mengalami sakit ringan. Imunisasi sangat diperlukan demi memberikan perlindungan,
pencegahan, sekaligus membangun kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit
menular maupun penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh,
bahkan kematian

World Health Organization (WHO) mengatakan imunisasi sebagai alat yang


terbukti untuk mengendalikan penyakit menular yang mengancam jiwa dan dapat
mencegah antara dua hingga tiga juta kematian setiap tahun.

Dalam program imunisasi di Indonesia, pemberian Imunisasi Dasar Lengkap


(IDL) pada bayi, merupakan suatu keharusan.1 Imunisasi dasar merupakan salah satu
upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi.Imunisasi Dasar
Lengkap tercapai jika bayi telah mendapat imunisasi Hepatitis B, BCG, DTP, Polio,
dan campak sebelum berusia satu tahun. Imunisasi BCG hanya dianjurkan bagi negara
endemis.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi belum tercapainya target cakupan


imunisasi antara lain rumor yang salah tentang imunisasi, masyarakat berpendapat
imunisasi menyebabkan anaknya menjadi sakit, cacat atau bahkan meninggal dunia,
pemahaman masyarakat terutama orang tua yang masih kurang tentang
imunisasi,serta usia dan pekerjaan ibu.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Ibu hamil dan Anak di Klinik
Posyandu dapat melakukan imunisasi rutin tiap bulannya

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang imunisasi diharapkan ibu hamil dapat
mencegah suatu penyakit atau mengurangi tingkat keparahannya.Selama bertahun-tahun,
program ini berhasil mengatasi epidemi penyakit menular yang dulu umum terjadi, seperti
campak, gondongan, dan batuk rejan. Penyakit lain yang juga berhasil diberantas
dengan imunisasi adalah polio dan cacar.
BAB II
RENCANA KEGIATAN

VI. SASARAN
Sasaran rencana kegiatan promosi kesehatan adalah Anak-anakdan ibu hamil
VII. TARGET
Target rencana kegiatan promosi kesehatan adalah Anak-anakdan ibu hamil
VIII. PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari, tanggal : Jumat, 09 Desember 2022.
Waktu : Pukul 08.30 – 11.05 WIB.
Tempat : Klinik Posyandu Maduma
Tema : Ayo Imunisasi

IX. METODE DAN MEDIA


Metode
Ceramah
X. SUSUNAN PANITIA
Penanggung Jawab : NurSanti Simanungkalit
Ketua : Juwita Tampubolon
Sekretaris : Rina
Bendahara : Rini
Sie Humas : Tantri,Sulis
Sie Perlengkapan : Yunis,Lika,jelita
Sie Dokumentasi : Shinta,Juwita panggabean
Leflet Mencuci tangan 6 langkah
Dokumentasi

1. Kegiatan Promosi kesehatan yang dilakukan oleh Mahasiswa STIKes


NAULI HUSADA SIBOLGA
 Foto Kegiatan Di SD Hutabalang 6
 foto kegiatan di SD Aek Horsik
2. Kegiatan Promosi kesehatan yang dilakukan oleh Mahasiswa STIKes NAULI
HUSADA SIBOLGA
 DI klinik Posyandu Maduma
3. Kegiatan apel pagi dan apel sore yang dilakukan oleh Mahasiswa STIKes NAULI
HUSADA SIBOLGA dan STAF PENGAWAI PUSKESMAS HUTABALANG

Anda mungkin juga menyukai