Anda di halaman 1dari 15

DRAFT ARTIKEL PENELITIAN KUALITATIF

(Strategi ATM)

“UPAYA TAKTIS PENCEGAHAN MELAWAN COVID 19 WARGA DESA BENGKLE


KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL ”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu: Ratih Pratiwi S.Pd M.Si M.M

Disusun Oleh:

Achtiarani Pradita Putri (18101011024)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG


BAB 1
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang

Di Tahun 2020 merupakan tahun paling memprihatinkan bagi negara-negara di dunia, tak
terkecuali di Indonesia. Setidaknya ada lebih dari 200 negara yang tengah berjuang melawan
wabah virus corona dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai ratusan ribu orang.
Covid-19 merupakan penyakit jenis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya dan saat ini
telah menyerang manusia. Virus tersebut pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina
dan sudah ada sejak akhir tahun 2019 yang lalu. Meskipun sangat kecil dan tidak dapat
terjangkau oleh kasat mata manusia, virus tersebut sangatlah berbahaya karena mampu
bertahan 10 menit di permukaan, termasuk tangan. Bahkan menyebut virus Corona dapat
bertahan beberapa jam hingga beberapa hari dan dapat bertahan hidup. Pada awal penyebaran
Covid-19 di Wuhan, banyak berita bermunculan sehingga beberapa Negara pun mulai panik,
namun ada juga beberapa Negara yang santai ketika mendengar virus tersebut sudah mulai
ada hingga menyebar ke seluruh dunia. Virus semacam itu bukanlah pertama kali ada dalam
sejarah manusia, karena dulu ada beberapa virus yang telah mengancam manusia di seluruh
dunia, salah satunya yaitu Flu Burung. Virus tersebut menjadi isu yang paling menghebohkan
di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak Negara memilih upaya pencegahan seperti
Lockdown karena cepatnya penyebaran serta mudahnya penularan Covid-19. Tentunya jika
Negara Indonesia menerapkan kebijakan Lockdown maka akan timbul dampak positif dan
negatif dari wabah virus Corona ini. Dampak positif dari adanya penerapan kebijakan tersebut
tentunya akan meminimalisir penyebaran virus Corona karena dapat mengurangi masyarakat
yang beraktivitas di luar rumah. Namun di samping itu, tentunya ada juga dampak negatif dari
kebijakan tersebut salah satunya mempengaruhi tatanan perekonomian negara yang akan
beresiko sehingga perlu dipertimbangkan kembali tentang penerapannya di suatu Negara
(Yunus & Rezki, 2020). Saat Presiden Jokowi mengumumkan langkah-langkah pencegahan
penyebaran Covid-19 karena ahli kesehatan dinilai lamban, saat itu Jokowi memerintahkan
kepala daerah mulai Provinsi hingga kabupaten dan kota menetapkan situasi penyebaran
Covid-19 di wilayahnya dengan berbagai cara untuk pencegahan. Untuk mengantisipasi
penyebaran virus Corona, langkah pertama yang dilakukan oleh Khofifah Indar Parawansa
selaku Gubernur provinsi Jawa Timur pada tanggal 2 Maret 2020 yaitu: 1) Mengingatkan
masyarakat untuk menjalani perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan sebelum
makan; 2) Meminta masyarakat provinsi setempat untuk tidak resah dan panik ketika dua
warga Negara Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (Liputan 6,
2020). menyatakan virus Corona sebagai pandemik. Sehingga hal ini diperlukan
upaya peningkatan kesiapsiagaan untuk melindungi keamanan dan kesehatan. Serta
masyarakat juga diimbau untuk Iebih banyak tinggal di rumah, dan menghindari
keramaian, kecuali untuk kepentingan mendesak. tujuan penulisan ini yaitu untuk
mengedukasi masyarakat desa serta memberikan inovasi terhadap desa lain dalam
mengambil langkah yang tepat untuk pencegahan Covid-19.
Kendal sendiri mengambil beberapa kebijakan terkait dampak penyebaran
Virus Corona (Covid-19) sehingga) Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan
penyemprotan desinfektan pada semua daerah. Sedangkan untuk seluruh kabupaten
Kendal mereka diwajibkan memakai hand sanitizer dan diperiksa suhu tubuhnya
dengan thermo gun. Penyemprotan juga akan dilakukan oleh beberapa titik yaitu di
Kecamatan dan pendesaan. Selain itu melakukan kewaspadaan terhadap Virus Corona
dan juga memerintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan agar melarang siswa di
Kendal berkegiatan di luar sekolah atau berkelana. Sejumlah langkah juga dilakukan
oleh Pemkab Kendal antara lain sosialisasi kepada sekitar 2.000 orang yang mewakili
kelompok masyarakat. Kelompok tersebut adalah para Ketua OPD sampai setingkat
Kasi, Camat, Kades, para kepala sekolah dari TK sampai SMA, Unsur dari Dinas
kesehatan dan beberapa organisasi. Pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan
desinfektan. Polsek dari kecamatan bersama dinas kesehatan melakukan langkah-
langkah preventif dan salah satunya dengan mendatangi Pasar yang ada di daerah
kabupaten kenddal terutama di daerah Pasar Boja dan memberikan himbauan
kebersihan kepada warga masyarakat pengunjung pasar Boja. Berdasarkan uraian
tersebut, mulai dari Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kendal, Kecamatan Boja
sampai ke Desa-Desa sudah mengambil langkah untuk pencegahan virus Corona.
Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul upaya taktis
pencegahan melawan covid 19 warga desa bengkle kecamatan boja kabupaten
Kendal. Adapun tujuan penulisan ini yaitu untuk mengedukasi masyarakat desa serta
memberikan inovasi yang kondusif terhadap desa lain dalam mengambil upaya yang
tepat untuk pencegahan Covid-19.
Pertanyaan Penelitian dan Pembatasan Masalah
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana upaya warga mencegah untuk melawan covid 19 di desa Bengkle
kecamatan Boja kabupaten Kendal ?
2. Apakah Langkah taktis yang dilakukan oleh warga desa bengkle kecamatan boja
kabupaten Kendal untuk melawan covid 19 ?
1.2.2 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti memberi batasan untuk informan yang diteliti, pegawai
kecamatan, pegawai kelurahan desa, pedagang pasar, serta warga desa bengkle
sendiri.
Tujuan Penelitian
Penelitian agar tetap berjalan tepat sasaran dan alur penelitiannya jelas harus memiliki
tujuan. Berikut tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis:
Untuk menganalisis dan mengetahui upaya warga mencegah untuk melawan covid 19
di desa bengkle kecamatan boja kabupaten Kendal.
Untuk menganalisis dan mengetahui Langkah taktis yang di lakukan oleh warga desa
bengkle kecamatan boja kabupaten Kendal.
Sistematika Penelitian
Untuk dapat menyampaikan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini maka
disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi- informasi dan hal- hal
yang dibahas tiap bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini didalamnya membahas rumus yang terdiri dari:
A.latar belakang masalah
B. perumusan masalah
C. tujuan penelitian
D. sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisikan tinjauan pustaka yang mengurai: landasan teori sebagai
kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan yang akan diteliti dan sebagai dasar
analisa yang akan diambil dari literatur, serta berisi tentang penelitian terdahulu yang
terkait dengan penelitian ini dan kerangka pikir teoritis.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengertian beberapa veriabel penelitian yang
sudah ditentukan, variable penelitian, jenis sumber data, cara pengumpulan data dan
metode analisis yang digunakan untuk menguji kebenaran penelitian ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori
Pencegahan
Definisi/Pengertian Pencegahan
Berlangsungnya masalah yang sedang dihadapi dan disorot oleh masyarakat adalah
pemberlakuan strategi pencegahan kebersihan diri merupakan sebagian dari iman dan
harus dijaga setiap saat. Bahkan, cara ini juga harus dikenalkan dan mulai diajarkan
kepada anak-anak. Berikut ini langkah-langkah yang bisa kita ikuti: Sering mencuci
tangan Virus corona bisa menular melalui droplet atau percikan air liur. Percikan itu
berpotensi keluar dari mulut penderita saat bersin atau batuk. Jika percikan tersebut
menempel ke tangan atau permukaan benda-benda yang sering kita sentuh, maka
virus akan dengan mudah masuk ke tubuh. Kabar baiknya, virus ini bisa mati jika kita
mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau menggunakan hand sanitizer
yang mengandung alkohol dengan kadar setidaknya 70%. Jadi, apabila ada droplet
yang mengandung virus corona menempel di tangan, virus ini bisa hilang dengan cuci
tangan sehingga kita tidak tertular. (Aji, 2020; Nafilah and Muflihah, 2020)
Indikator Pencegahan
Pencegahan menyangkut kegiatan sebagai berikut :
pemutusan rantai penularan dengan isolasi,
deteksi dini,
melakukan proteksi dasar,
mencuci tangan,
jaga jarak,
menjaga kebersihan,
jaga lingkungan,
menggunakan masker
Covid 19
Definisi/Pengertian Covid 19
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit jenis baru yang belum
teridentifikasi sebelumnya dan saat ini telah menyerang manusia. Virus tersebut
pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina dan sudah ada sejak akhir tahun
2019 yang lalu. Diameter virus Corona diperkirakan mencapai 125 nanometer atau
sama dengan 0,125 mikrometer (Parwanto, 2020). Virus tersebut menjadi isu yang
paling menghebohkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak Negara memilih
upaya pencegahan ekstrem seperti Lockdown karena cepatnya penyebaran serta
mudahnya penularan Covid-19. Tentunya jika Negara Indonesia menerapkan
kebijakan Lockdown maka akan timbul dampak positif dan negatif dari wabah virus
Corona ini. Dampak positif dari adanya penerapan kebijakan tersebut tentunya akan
meminimalisir penyebaran virus Corona karena dapat mengurangi masyarakat yang
beraktivitas di luar rumah. Namun di samping itu, tentunya ada juga dampak negatif
dari kebijakan tersebut salah satunya mempengaruhi tatanan perekonomian negara
yang akan beresiko sehingga perlu dipertimbangkan kembali tentang penerapannya di
suatu Negara (Yunus & Rezki, 2020).
Indikator Covid 19
Berikut indikator kesehatan masyarakat menuju masyarakat produktif dan aman
Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah:
1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target lebih
besar sama dengan 50%)
2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak
(target lebih besar sama dengan 50%)
3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari
puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir
dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari
puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu
terakhir dari puncak (target lebih besar sama dengan 50%)
7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif
8. Kenaikan jumlah selesai pemantauan dan pengawasan dari ODP dan PDP
9. Penurunan laju insidensi kasus positif per 100.000 penduduk
10. Penurunan angka kematian per 100.000 penduduk
Pembangunan Desa
Definisi/Pengertian Warga Desa
Desa merupakan kelurahan atau nagari atau istilah-istilah lain bagi kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan
adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).
Indikator Warga Desa
Masyarakat
Keluarga inti
Lurah
Camat
Penelitian Pendahuluan
Agus Rianto1 , Eka Wildanu2 , Dikhorir Afnan3 menunjukan UPAYA
MASYARAKAT PEDESAAN MELAWAN COVID-19 DITINJAU DARI ASPEK
SOSIOLOGIS Tahun 2020, hasil penelitiannya Pemerintah Desa Lurah Kecamatan
Plumbon Kabupaten Cirebon telah menjalankan tugasnya dengan baik sebagai
pelaksana utama pemerintahan di desa sekaligus sebagai komunikator dalam proses
komunikasi persuasif. Hal ini dibuktikan dengan penyampaian pesan yang efektif dan
dapat diterima oleh mayoritas masyarakat. Dalam menyampaikan pesannya,
Pemerintah Desa Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon cukup kreatif
dengan memanfaatkan media pengeras suara yang terdapat di musala atau masjid, dan
juga media sosial seperti Whatsapp.
Ziyan Afriliyanti Nafilah1, Muflihah2 menunjukan LANGKAH TAKTIS
PENCEGAHAN COVID-19 DI DESA LOWAYU KECAMATAN DUKUN
KABUPATEN GRESIK tahun 2019, hasil penelitiannya bahwa analisis dari langkah
pencegahan Covid-19 di desa Lowayu menggunakan semua teknik strategi
komunikasi sehingga dapat digambarkan melalui langkah dari strategi komunikasi
lingkungan. Langkah taktis dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Desa Lowayu
terbilang sukses sampai masa Transisi New Normal yang saat ini berjalan karena di
Desa Lowayu belum ada satupun yang dinyatakan positif Covid-19 ataupun
ditetapkan menjadi ODP/PDP yang dikarenakan Pemerintah Desa serta para Relawan
masih selalu menghimbau masyarakat desa khususnya tetap menjaga protokol
kesehatan dengan selalu memakai masker dan cuci tangan, sehingga diharapkan agar
masyarakat menerapkan PHBS meskipun wabah ini sudah berakhir. Namun di
samping itu, masyarakat Desa Lowayu masih ada yang tidak mematuhi protokol
kesehatan karena mengingat belum ada satupun penyebaran Covid-19 di Desa
Lowayu serta tidak adanya sanksi tegas dari pihak atas yang bisa membuat efek jera
bagi pelanggar.
Alur Pemikiran
Desa atau yang disebut dengan nama lain telah ada sebelum Negara Kesatuan
Republik Indonesia terbentuk. Sebagai bukti keberadaannya, Penjelasan Pasal 18
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (sebelum perubahan)
menyebutkan bahwa “Dalam teritori Negara Indonesia terdapat lebihkurang 250
“Zelfbesturende landschappen” dan “Volksgemeenschappen”, seperti desa di Jawa
dan Bali, Nagari di Minangkabau, Dusun dan Marga di Palembang dan sebagainya.
Daerah-daerah itu mempunyai susunan asli dan oleh karenanyadapat dianggap
sebagai daerah yang bersifat istimewa. Negara Republik Indonesiamenghormati
kedudukan daerah-daerah istimewa tersebut dan segala peraturannegara yang
mengenai daerah-daerah itu akan mengingati hak-hak asal usuldaerah tersebut. Oleh
sebab itu, keberadaannya wajib tetap diakui dan diberikanjaminan keberlangsungan
hidupnya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, (BPKP, 2015). Dalam
keberlasungan desa guna mewujudkan negara yang maju pemerintah telah
memberikan anggaran disetiap desa yang telah di tetapkan dalam Undang- Undang
No. 06 tahun 2014 mengenai desa.
Dalam pencapaian Nawa Cita ke-3 presiden Republik Indonesia yaitu “membangun
Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
NKRI” maka pemerintah memberikan dana disetiap desa yang bersumber dari
pendapatan asli desa, dana desa yang bersumber dari APBN, bagian dari hasil PDRD
kabupaten atau kota, alokasi dana desa dari kabupaten atau kota, bantuan keuangan
dari APBD provinsi dan APBD kabupaten atau kota, Hibah dan sumbangan pihak ke-
3 serta pendapatan lainnya. Dana yang diperoleh desa ini wajib di kelola guna
pembangunan desa agar lebih maju.
Adapun Pengelolaan keuangan desa telah di atur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Pemendagri) No 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan
desa.Pengelolaan desa berguna dalam pembangunan desa yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta
penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan
sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan secra berkelanjutan. Maka perdasarkan peraturan
pemerintah mengenai dana desa tersebut, setiap kepala desa dan perangkat desa wajib
mengelola serta melaksanakan pembangunan desa.
Gambar 2.1
Alur Pemikiran

Pencegahan

Covid 19

Warga Desa

Desa
Bengkle

Masker Cuci handsitensr jagajarak APD

Menajag Kondisi kesehatan


Menajaga kebersihan Lingkungan
Meningkat kesadaran warga
Mematuhi aturan pemerintah
Kestabilan daya tubuh
BAB III
METODE PENELITIAN

Teknik Cuplikan
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian
ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Meski demikian, Atwar Bajari
(2015) berpendapat bahwa penggunaan teknik pengumpulan data sangat bergantung
pada bidang penelitian, tujuan penelitian, hipotesis yang dikembangkan, serta teknik
analisis data yang akan digunakan.
Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis data pada penelitian ini, proses yang
dikerjakan oleh penulis adalah dengan menyusun transkripsi wawancara, catatan
lapangan, dan materi-materi lain yang dikumpulkan. Menurut Emzir (2016:85), proses
analisis melibatkan pekerjaan dengan data, penyusunan, dan pemecahannya ke dalam
unit-unit yang dapat ditangani, perangkumannya, pencarian pola-pola, dan penemuan
apa yang penting dan apa yang perlu dipelajari.
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Meleong (2006)
dalam Widarno Kusumo (2016) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang menggambarkan dan melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat
sekarang sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta. Penelitian ini merupakan
usaha untuk mengungkapkan masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana
adanya sehingga hanya bersifat sebagai pengungkap fakta. Hasil penelitian ditekankan
untuk memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan yang sebenarnya dari
obyek yang diteliti. Pertanyaan dengan kata Tanya “mengapa”, “alasan apa”, dan
“bagaimana terjadinya” akan senantiasa dimanfaatkan peneliti.
Sedangkan Menurut Sugiyono (2009), metode penelitian kualitatif adalah penelitian
yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan
kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur
atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif.
Affifudin dan Saebeni (2009) dalam Widarno Kusumo (2016) berpendapat bahwa
penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara
kuantifikasi lainnya. Penelitian kualitatif diharapkan mampumenghasilkan suatu
uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkahlaku yang dapat diamati dari
suatu individu, kelompok, masyarakat. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat
pemahaman yang sifatnyaumum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.
Pemahamantersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah
melakukananalisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian,
dankemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentangkenyataan-
kenyataan tersebut.
Tujuan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta tertentu, Widarno Kusumo
(2016). Fakta tertentu tersebut yaitu tentang UPAYA TAKTIS PENCEGAHAN
MELAWAN COVID 19 WARGA DESA BENGKLE KECAMATAN BOJA
KABUPATEN KENDAL.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh
data yang diperlukan.Pada penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
data dengan metode observasi, wawancara mendalam (in depth interview), dan
dokumentasi (Sugiono, 2010). Dalam pengumpulan data digunakan metode sebagai
berikut:
Metode wawancara
Menurut Sugiyono (2010:194) Wawancara merupakan teknik yang digunakan sebagai
pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-
hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil
(Ningrum, 2015).Sedangkan wawancara itu sendiri dapat dilakukan melalui tatap
muka atau melalui telephon (sekaran, 2003). Menurut Esterberg dalam Sugiyono
(2013) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di
mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama
(Sutopo 2006: 72). Adapun narasumber yang akan diwawancarai yaitu:
Kepala Desa Bengkle
Warga Sekitar
Pegawai Kecamatan
Pegawai Kelurahan
Dari sumber-sumber diatas diharapkan dapat memperoleh informasi secara detail
mengenai upaya pencegahan covid 19 di desa bengkle.
Metode Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang
(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, perasan.
Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik
perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti
perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Metode observasi akan mengumpulkan data berupa data fisik upaya pencegahan covid
19 warga desa bengkle.
Metote dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan
(life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain.Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif.
Metode dokumentasi akan mengumpulkan data berupa pencegahan covid 19 warga
desa bengkle.
Metode Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data
kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak
dapat disusun dalam kategori-kategori atau struktur klasifikasi. Data bisa saja
dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita
rekaman) dan biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui
pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap
menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan
tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis.
Analisis data dalam penelitian dilakukan secara interaktif. Menurut Sugiyono (2010)
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai selesai. Maksudnya, dalam analisis data
peneliti ikut terlibat langsung dalammenjelaskan dan menyimpulkan data yang
diperoleh dengan mengaitkan teori yang digunakan.
Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992). Berikut ini adalah metode
analisis data yang digunakan oleh peneliti:
Reduksi data
Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data awal yang muncul dari
catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data ini digunakan dengan tujuan untuk
menganalisis dan mengetahui pengelolaan dana desa dalam efektifitas pembangunan
desa yang berbasis manajemen keuangan. Selama pengumpulan data berlangsung,
terjadilah tahapan reduksi selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur
tema, membuat gugus-gugus, membuat partisi, membuat memo).
Penyajian data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Penyajian data dalam penelitian ini dalam bentuk narasi atau
paragraph yaitu penyajian data hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi
dalam bentuk kalimat.
Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini untuk menjawab atau merinci bukti-bukti perolehan data
yang telah didapatkan oleh peneliti dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi
mengenai upaya pencegahan warga untuk melawan covid 19 di desa bengkle.
Keabsahan data
Keabsahan data dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat kepercayaan yang
berhubungan dengan seberapa jauh tingkat keberhasilan hasil penelitian, memperjelas
dan mengungkapkan data menggunakan fakta yang aktual dilapangan.
Terkait dengan hal tersebut peneliti akan melakukan beberapa langkah untuk
memperoleh data yang valid dan terpercaya.
Pengamatan secara terus menerus. Kegiatan ini dimaksudkan bahwa peneliti berusaha
untuk selalu mengamati proses pelaksanaan yang berlangsung. Dengan demikian,
peneliti dapat memperhatikan segala kegiatan yang terjadi dengan lebih cermat,
aktual, terinci dan mendalam. Dalam hal ini pengamatan dilakukan untuk
menganalisis dan mengetahui upaya pencegahan warga untuk melawan covid 19 di
desa bengkle.
Trianggulasi data, ini diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada. Yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data
dan berbagai sumber data (Sugiono, 2012). Joseph Maxwell (1992) dalam Norman K.
Denzim dan Yvonna S. Lincoln (2011) telah membahas perlunya mengaji validitas
secara terpisah demi tujuan deskripsi, interprestasi, teori, generalisasi, dan penilaian
evaluatif. Dalam hal ini, model trianggulasi digunakan untuk menyakinkan peneliti
bahwa data yang diperoleh peneliti benar adanya, karena sudah melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi serta membantu mengidentifikasi reaalita yang berbeda-
beda.
Membicarakan dengan orang lain yaitu rekan-rekan sejawat yang banyak mengetahui
dan memahami masalah yang diteliti. Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos
hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
rekan-rekan sejawat

Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang
akan digunakan sebagai pedoman dalam pengumpulan dan menganalisis data.
Berdasarkan upaya pencegahan warga untuk melawan covid 19 di desa bengkle.,
maka desain penelitian adalah sebagai berikut:
Desain Penelitian

Tentang covid
Covid 19 19
Pencegahan
Evaluasi era new
normal
Upaya
Pengumpula
pencegah Penyusun Warga desa
n data
an an data bengkle
Penalit
Wawancara ian di
lapang
Observasi Proposal an Trianggul
penelitia asi data
Analisis n sampai
penilitian dengan
pengump
ulan data

Input proses

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Desa Bengkle Kabupaten Kendal Kecamatan Boja.
Adapun waktu penelitian dilakukan setelah sahnya keputusan pemerintah tentang
penyebaran virus covid 19 dan memberlakukannya protocol Kesehatan di era new
normal ini.
DAFTAR PUSTAKA
Afnan, D., & Fathurrohman, F. (2020). Kegiatan Marketing Public Relations dalam
Mempertahankan Citra Perusahaan. Jurnal Soshum Insentif, 8-17.
Afnan, D. (2019). Fungsi Humas Desa Sebagai Pengelola Informasi di Era
Keterbukaan Informasi Publik. Jurnal Soshum Insentif, 153-163.
Afrizal. 2016. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajagrafindo
Bajari, Atwar. 2015. Metode Penelitian Komunikasi: Prosedur, Tren, dan Etika.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Emzir, 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajagrafindo
Meleong, J. Lexy. 2017. Metodologi Penelitianz Kualitatif: z Edisiz Revisi. z
Bandung: z Rosdakaryaz
Mulyana,, Deddy. ,2010. Metodologi, Penelitian, Kualitatif: , Paradigma, Baru, Ilmu,
Komunikasi, dan, Ilmu ,Sosial Lainnya. Bandung: Rosdakarya,
Seiter, John. 2016. Ensiklopedia Teori Komunikasi, Jilid 2. Diterjemahkan dari Buku
Aslinya; Encyclopedia of Communication Theory (Editor: Stephen W. Littlejohn &
Karen A. Foss). Penerjemah Tri Wibowo BS. Jakarta: Kencana
https://www.kompas.com/tren/read/202 0/04/05/071000365/update-viruscorona-di-
dunia-5-april--1-19-juta-orang-terinfeksi-246.110
https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavi
https://www.covid19.go.id/2020/04/04/kasus-sembuh-covid-19-diindonesia-
bertambah-16-orangpositif-106
Ardiansyah, Y., Rahmantari, D. N. (2013). Penyuluhan dan Praktik PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat) dalam Mewujudkan Masyarakat Desa Peduli Sehat. Jurnal
Inovasi dan Kewirausahaan, 2(1): 45-50.
Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi PadaPenelitian
Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(1): 46-62.
Detik News. (2020). Ini Alasan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik Ajukan PSBB ke
Kemenkes diambil dari https://m.detik.com/news/beritajawa-timur/d-4983039/ini-
alasansurabaya-sidoarjo-dan-gresik-ajukanpsbb-ke-kemenkes
Gumilang, G. S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bimbingan dan
Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 2(2): 144-159.
Jatim Now. (2020). Cegah Corona di Kabupaten Gresik, Ini Langkah Bupati Sambari
diambil dari https://jatimnow.com/baca-24749- cegah-corona-di-kabupaten-gresik-
inilangkah-bupati-sambari
Larasati, A L., Haribowo, C. (2020). Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik pada
Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah Farmasetika, 5(3): 137-145.
Lestari, P. A., Hanindharputri, M. A., Lestari, N. P. E. B. (2020). Gerakan 1.000
Masker Untuk Pencegahan Covid-19 di Pasar Yadnya Desa Adat Kesiman Denpasar
Timur. Jurnal Lentera Widya, 1(2): 39-44.
Liputan 6. (2020). Gresik Pakai Dana Darurat Percepat Penanganan Corona Covid-19
diambil dari https://m.liputan6.com/surabaya/rea d/4207531/gresik-pakai-dana-
daruratpercepat-penanganan-corona-covid-19
Liputan 6. (2020). Sederet Upaya Pemprov Jawa Timur Antisipasi Virus Corona
diambil dari https://m.liputan6.com/surabaya/rea d/4193395/sederet-upaya-
pemprovjawa-timur-antisipasi-virus-corona
Nasruddin, R., Haq, I. (2020). Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Salam: Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, 7(7):
639-648.
Parwanto, M. (2020). Virus Corona (2019- nCoV) Penyebab Covid-19. Jurnal
Biomedika dan Kesehatan, 3(1), 1-2.
Rahmadiana, M. (2012). Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan. Jurnal
Psikogenesis, 1(1): 88-94.
Tribratanews Gresik. (2020). Polres Gresik: Cegah Corona Polsek Dukun dan 3 Pilar
Ajak Puskesmas Sosialisasi Kesehatan di Pasar Tradisional Kliwon diambil dari
https://tribratanewspolresgresik.co m/polres-gresik-cegah-corona-polsekdukun-dan-3-
pilar-ajak-puskesmassosialisasi-kesehatan-di-pasar.
Wahyudin, U. (2017). Strategi Komunikasi Lingkungan dalam Membangun
Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan. Jurnal Common, 1(2): 130- 134.
Watie, E. D. S. (2011). Komunikasi dan Media Sosial. The Massanger, 3(1): 69-75.
Yunus, N. R., Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lockdown Sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. Salam: Jurnal Sosial & Budaya Syar-i,
7(3): 227-238.
Zahrotunnimah. 2020. Langkah Taktis Pemerintah Daerah Dalam Pencegahan
Penyebaran Virus Corona Covid-19 di Indonesia. Salam: Junal Sosial & Budaya Syar-
I, 7(3): 247-260.

Anda mungkin juga menyukai