Anda di halaman 1dari 75

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA


MENCUCI TANGAN DI MASA PANDEMIC TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN DI SD NEGRI
123 KAERO,TANA TORAJA

OLEH:

VITRALIS TANDIABANG
NIM. 119481714

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA

MAKASSAR

2021
SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA


MENCUCI TANGAN DI MASA PANDEMIC TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN DI SD NEGRI
123 KAERO,TANA TORAJA

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan


Dalam Program Studi Ilmu Keperawatan Pada
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Famika Makassar

OLEH:

VITRALIS TANDIABANG
NIM . 119481714

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA
MAKASSAR
2021

i
SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah

dibuat dan dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari

berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun.

Sungguminasa, Juni 2021

Yang menyatakan

VITRALIS TANDIABANG
NIM . 119481714

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA


MENCUCI TANGAN DI MASA PANDEMIC TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN DI SD NEGRI
123 KAERO,TANA TORAJA

Disusun dan diajukan oleh:

VITRALIS TANDIABANG
NIM. 119481714

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dalam


ujian skripsi

Sungguminasa, Juni 2021

Disetujui oleh:

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ns. SEPTI HENDY TELAUMBANUA, S.Kep Ns. FAIZAL, S.Kep, M.Kes

NIDN: NIDN: 0910018201

iii
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA


MENCUCI TANGAN DI MASA PANDEMIC TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN DI SD NEGRI
123 KAERO,TANA TORAJA

Disusun dan diajukan oleh:

VITRALIS TANDIABANG
NIM. 119481714

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji skripsi


Pada Hari : Selasa
Tanggal : 08 Juni 2021

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui sebagai tugas akhir (skripsi).

Sungguminasa, Juni 2021

Disetujui oleh :

1. Ns. WAHYUNI WAHAB, S.Kep ( )


2. Ns. ABD. RAHMAN, S.Kep ( )
3. Ns. SEPTI HENDY TELAUMBANUA, S.Kep ( )
4. Ns. FAIZAL, S.Kep, M.Kes ( )

Mengetahui
KETUA STIK FAMIKA KETUA PROGRAM S1 KEPERAWATAN

DR. Ns. Yudit Patiku, S.Si., S.Kep.,M.Kes Ns. Ambo Anto, S.Kep.,M.Mkep
NIDN. 0916096903 NIDN. 9909913589
iv
MOTTO

“KARENA MASA DEPAN SUNGGUH ADA DAN

HARAPANMU TIDAK AKAN HILANG” (Amsal 23:18)

Ingat!!! Ketika kamu memutuskan berhenti untuk mencoba,


saat itu juga kamu memutuskan untuk gagal
#Don’t give up !!!

Kupersembahkan hasil karya ini kepada :


Orang Tua tercinta, saudaraku, keluargaku, almamaterku
tercinta serta spesial for my peterpan ‘EXO’ , sebagai sumber
inspirasiku, sumber motivasiku dan the best support system
in my life.
By.V.T 2021

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur serta hormat kemulian hanya bagi Tuhan Yesus

Kristus karena sungguh besar anugerah, berkat dan kebaikanNya sehingga segala

sesuatu yang berkaitan dengan persiapan, peyusunan serta pelaksanaan skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi dengan judul “PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG

PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DI MASA PANDEMIC TERHADAP

PENINGKATAN PENGETAHUAN DI SD NEGRI 123 KAERO, TANA TORAJA”

dibuat untuk memenuhi syarat dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan

studi pada program studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan

(STIK) Famika Makassar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat selesai karena adanya

bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada kedua orang tua yang

senantiasa memberikan dorongan, bantuan serta doa dan dukungannya, serta

penghormatan yang sebesar-besarnya kepada :

1. DR. Oichida selaku Ketua Yayasan Fani Mitra Karya Makassar.

2. Dr. Ns. Yudit Patiku, S.Si, S.Kep., M.Kes., selaku Ketua STIK FAMIKA

beserta seluruh stafnya.

3. Ns. Ambo Anto S.Kep., M.Mkep., selaku Ketua Program Studi S-1

Keperawatan STIK FAMIKA Makassar.

vi
4. Ns. Septi Hendy Telaumbanua, S.Kep, selaku pembiming I dan Ns. Faizal,

S.Kep, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran dalam membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Ns. Wahyuni Wahab, S.Kep., selaku penguji I dan Ns. Abd. Rahman,

S.Kep, selaku penguji II yang telah meluangkan waktunya demi

kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf STIK Famika Makassar, selaku pendidik dan

pembimbing dalam penyelesaian tugas dan kewajiban baik teori maupun

praktek selama pendidikan di STIK Famika Makassar

7. Kepala sekolah dan staf SD Negri 123 Kaero yang telah memberikan

kesempatan untuk melakukan penelitian di SD Negri 123 Kaero..

8. Sahabat-sahabat yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik

bantuan materi maupun non materi dan semua pihak yang telah turut

berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan

namanya satu persatu.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis menerima

kritikan dan saran yang konstruktif demi sempurnanya skripsi ini.

vii
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas segala kebaikan dan

bantuan yang diberikan semoga mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sungguminasa, Juni 2021

Penulis

VITRALIS TANDIABANG
NIM : 119481714

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL -------------------------------------------------------------------- i

SURAT PERNYATAAN ------------------------------------------------------------- ii

HALAMAN PERSETUJUAN -------------------------------------------------------- iii

HALAMAN PENGESAHAN --------------------------------------------------------- iv

MOTTO ---------------------------------------------------------------------------------- v

KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------- vi

DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------- ix

DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------------- xi

DAFTAR LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------- xii

ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------------- xiii

BAB I PENDAHULUAN -------------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang -------------------------------------------------------- 1

B. Rumusan Masalah --------------------------------------------------- 6

C. Tujuan Penelitian ----------------------------------------------------- 6

D. Manfaat Penelitian --------------------------------------------------- 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ------------------------------------------------- 8

A. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan ------------------------ 8

B. Tinjauan Umum Tentang mencuci tangan --------------------- 14

BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN --------------------------------- 20

A. Kerangka Konseptual Penelitian --------------------------------- 20

B. Variabel Penelitian --------------------------------------------------- 22

C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif --------------------- 22

ix
D. Hipotesis Penelitian -------------------------------------------------- 22

BAB IV METODE PENELITIAN ------------------------------------------------ 23

A. Desain Penelitian ----------------------------------------------------- 23

B. Populasi dan Sampel ------------------------------------------------ 23

C. Pengumpulan Data dan Analisa Data --------------------------- 24

D. Etika Penelitian ------------------------------------------------------- 27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -------------------------- 28

A. Hasil Penelitian ------------------------------------------------------- 28

B. Pembahasan----------------------------------------------------------- 36

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN -------------------------------------------- 39

A. Kesimpulan ------------------------------------------------------------ 41

B. Saran ------------------------------------------------------------------- 42

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------ xv

LAMPIRAN ---------------------------------------------------------------------------- xvii

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Data Ruangan dan Jumlah Murid Di SD Negri 123 Kaero, Tana

Toraja ………………………………………………………………....... 29

Tabel 2 : Data Sarana Sanitasi dan Air Bersih Di SD Negri 123 Kaero,

Tana Toraja ………..………………………………………………...... 30

Tabel 5.1 : Distribusi Responden Menurut Umur Di SD Negri 123 Kaero,

Tana Toraja …………………………………….................................. 31

Tabel 5.2 : Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Di SD Negri

123 Kaero,TanaToraja .................................................................... 32

Tabel 5.3 : Distribusi Responden Menurut Pre-Test Di SD Negri 123

Kaero,TanaToraja ……………………………………........................ 32

Tabel 5.4 : Distribusi Responden Menurut Post-Test Di SD Negri 123

Kaero,TanaToraja …………………………....................................... 33

Tabel 5.5 : Analisa Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingnya

Mencuci Tangan Di Masa Pandemic Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja …………… 35

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal penelitian

Lampiran 2. Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4. Lembar instrument penelitian

Lampiran 5. Master tabel

Lampiran 6. Hasil pengolahan data program SPSS

Lampiran 7. Surat Pengambilan Data Awal

Lampiran 8. Surat pengantar izin penelitian dari institusi

Lampiran 9. Lembar Konsul Proposal/ Skripsi

Lampiran 10. Dokumentasi

xii
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
STIK FAMIKA MAKASSAR
JUNI, 2021

ABSTRAK
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA
MENCUCI TANGAN DI MASA PANDEMIC TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN DI SD NEGRI
123 KAERO, TANA TORAJA
OLEH : VITRALIS TANDIABANG, 119481714
(xiii + 7 tabel + lampiran+ 40 halaman)

Mencuci tangan merupakan suatu tindakan higienis dengan cara membersihkan bagian
tangan dan jari-jari tangan menggunakan air bersih oleh manusia dengan maksud agar
tangan menjadi bersih, sebagai bagian dari ceremonies. Mencuci tangan yang baik dan
benar memerlukan perlengkapan alat seperti sabun (soap), air bersih serta handuk bersih.
Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit.
Hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pentingnya
mencuci tangan di masa pandemic terhadap peningkatan pengetahuan di SD Negri 123
Kaero, Tana Toraja.
Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode analitik melalui
pendekatan one grup pre and post test design. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15
Maret – 5 Mei 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dan 6 SD
Negri 123 Kaero, Tana Toraja, dengan jumlah sampel sebanyak 36 responden yang
diperoleh dengan teknik Total Sampling.
Berdasarkan hasil analisa data terjadi peningkatan jumlah responden sebelum dan
sesudah penyuluhan, frekuensi menurut post – test dari 36 responden yang termasuk dalam
kriteria Baik sebanyak 36 responden (100,0 %).
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penyuluhan kesehatan tentang
pentingnya mencuci tangan di masa pandemic terhadap peningkatan pengetahuan di SD
Negri 123 Kaero, Tana Toraja, hasil uji statistik Paired Sample T Test diperoleh nilai P value
< nilai signifikan (0.000 < 0.05) berarti Ho (Hipotesis Nihil) ditolak dan Ha (Hipotesis
Alternatif) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh penyuluhan
kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan di masa pandemic terhadap peningkatan
pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja”.

Kata Kunci : Pengetahuan, Cuci Tangan, Siswa Sekolah Dasar (SD).

xiii
HIGH SCHOOL OF NURSING SCIENCE
STIK FAMIKA MAKASSAR
JUNE, 2021

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON THE IMPORTANCE OF
WASHING HANDS IN THE PANDEMIC AGAINST KNOWLEDGE
IMPROVEMENT IN STATE ELEMENTARY SCHOOL
123 KAERO, TANA TORAJA
BY : VITRALIS TANDIABANG, 119481714
(xiii + 7 tables + attachments + 40 pages)

Hand washing is a hygienic act by cleaning the hands and fingers using clean water
by humans with the intention of keeping hands clean, as part of ceremonies. Washing hands
properly and properly requires equipment such as soap (soap), clean water and clean
towels. Washing hands with soap is also known as an effort to prevent disease. This is done
because hands are often agents that carry germs. This study aims to determine the effect of
health education on the importance of washing hands during a pandemic on increasing
knowledge at SD Negeri 123 Kaero, Tana Toraja.
The design of this research is quantitative using analytical methods through a one
group pre and post test design approach. This research was conducted on 15 March – 5 May
2021. The population in this study were all 5th and 6th graders of SD Negeri 123 Kaero,
Tana Toraja, with a total sample of 36 respondents obtained using the Total Sampling
technique.
Based on the results of data analysis there was an increase in the number of
respondents before and after counseling, the frequency according to the post-test of 36
respondents included in the Good criteria was 36 respondents (100.0%).
Based on the results of research on the effect of health education on the importance
of hand washing during a pandemic on increasing knowledge in SD Negeri 123 Kaero, Tana
Toraja, the results of the Paired Sample T Test statistical test obtained P value < significant
value (0.000 < 0.05) meaning H_o (Nil Hypothesis). ) is rejected and H_a (Alternative
Hypothesis) is accepted. Thus it can be concluded that "There is an effect of health
education on the importance of washing hands during a pandemic on increasing knowledge
at SD Negeri 123 Kaero, Tana Toraja".

Keywords: Knowledge, Hand Washing, Elementary School Students (SD).

xiv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Coronavirus adalah family jenis virus yang dapat menyebabkan

penyakit pada manusia dan hewan. Akibat yang timbul seperti gangguan

respirasi, mulai dari influensa biasa sampai dengan penyakit yang lebih

serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindroma

Saluran Pernapasan Akut Yang Berat (SARS). Penyakit ini dapat menyebar

dari satu orang ke orang lain lewat droplet yang dikeluarkan melalui batuk

atau bersin (Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2013). Sindrom virus

corona erat kaitannya dengan kejadian pasien di ICU dengan gangguan

pernapasan dan angka kematian yang tinggi (Huang, et al, 2020).

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, lebih dari 2,25 juta orang

terkonfirmasi positif COVID-19, termasuk anak-anak. Sesak nafas, demam

dan batuk merupakan tanda dan gejala yang sering terjadi pada penyakit

yang disebabkan oleh infeksi virus ini. Infeksi ini dapat menyebabkan

kematian pada anak-anak. Dimulai dengan virus Covid 19, masa

inkubasinya 5 hingga 6 hari, dengan maksimal 14 hari (Kementerian

Kesehatan, 2020).

1
2

Pada 31 Desember 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

menyampaikan laporan kasus pneumonia yang tidak diketahui

penyebabnya yang terjadi di China. Secara spesifik, COVID-19 terjadi di

Wuhan, Provinsi Hubei, China. WHO juga menyatakan bahwa Eropa kini

menjadi pusat pandemi global virus corona. Ada lebih banyak kasus dan

kematian akibat COVID-19 di Eropa daripada di China. Pasien yang

dinyatakan positif virus corona telah mencakup 2,24 juta orang di seluruh

dunia. Amerika Serikat juga merupakan negara dengan jumlah infeksi

terbesar di dunia, hampir 700.000. Pandemi Covid-19 telah menginfeksi

sedikitnya 185 negara dan menyebabkan 153.822 kematian (WHO, 2020).

Di Asia Tenggara, skala epidemi ini sangat bervariasi. Ada puluhan

ribu kasus infeksi virus corona di beberapa negara, seperti Indonesia,

Singapura, dan Filipina, tetapi ada juga negara yang kasusnya kurang dari

20, seperti Laos. Jumlah kasus infeksi virus corona di Asocition Of South

East Asia Nation (ASEAN) per 4 Juli 2020 adalah 62.142 di Indonesia,

44.664 di Singapura, 41.830 di Filipina, 86.58 di Malaysia, 31.85 di

Thailand, 355 di Vietnam, 306 di Myanmar, dan Taiwan, di Lai 141 kasus,

Kamboja 141 kasus, dan Laos 19 kasus. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa, dibandingkan dengan sembilan negara ASEAN lainnya,

Indonesia memiliki jumlah kasus Covid-19 terbesar, sedangkan Laos adalah

negara dengan jumlah kasus Covid-19 paling sedikit.


3

Berdasarkan data dari Kemenkes pada bulan Juli 2020 ada 5

provinsi yang mengalami penambahan kasus positif corona terbanyak di

Indonesia antara lain Jakarta 19.450 kasus, Jawa Timur 18.068 kasus,

Sulawesi Selatan 8.527 kasus, Jawa Tengah 8.021 kasus, dan Kalimantan

Selatan 5.332 kasus. Dari data diatas disimpulkan bahwa Jakarta

merupakan kota dengan kasus positif terbanyak di Indonesia dan Sulawesi

Selatan berada diurutan tertinggi ke-5 di Indonesia.

Laporan dari situs resmi Satuan Gugus Tanggap Covid-19 Sulsel

menunjukkan, total data pada 18 Juli 2020 yakni jumlah orang terpantau

(ODP) sebanyak 8.234 orang, termasuk 357 proses pemantauan dan 7.876

selesai. Rincian pemantauan Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) data

mencapai 2.505. Rincian informasi meliputi 313 tindak lanjut, 1.985 kasus

non-Covid-19 dan 207 kematian. Meski total kasus positif Covid-19

sebanyak 7.705, detail informasinya, 3.391 diisolasi mandiri, 627 dirawat di

rumah sakit, 3.422 sembuh, dan 265 meninggal. Sulawesi Selatan menjadi

provinsi dengan kasus virus corona terbanyak di luar Pulau Jawa.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, lebih dari 2,25 juta orang

terkonfirmasi positif COVID-19, termasuk anak-anak. (Kementerian

Kesehatan, 2020).

Sejak usia sangat muda, yaitu, di antara anak-anak Asia di sekolah,

menjaga kesehatan sangat penting. Hal ini penting karena anak cenderung
4

mudah sakit, karena daya tahan tubuh anak umumnya belum sekuat orang

dewasa (Mardhiati, 2019).

Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa, dan

kesehatannya hendaknya untuk dilindungi, dikembangkan, dan dirawat.

Total penduduk usia sekolah yang cukup banyak yakni 30% dari jumlahl

penduduk di Indonesia yang merupakan zaman keemasan penanaman

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), sehingga anak sekolah mampu

membentuk delegasi transformasi yang merujuk Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat di kawasan sekolah, keluarga maupun masyarakat (Proverawati &

Rahmawati, 2012).

Sekolah mempunyai kedudukan yang sangat diperlukan saat

membimbing dan mendorong kebiasaan cuci tangan sejak usia dini karena

kebiasaan mencuci tangan yang dipelajari di lingkungan sekolah mampu

bertahan selamanya. Selain dari itu, anak-anak juga melahirkan calon-calon

agen perubah untuk lingkungan sekitarnya (“Kemenkes RI,” 2014a).

DepKes Republik Indonesia membuktikan bahwa secara teritorial kualitas

kesehatan dan perilaku sehat anak usia SD (10 sampai 14 tahun) , masih

minim dalam memenuhi tujuan yang diinginkan. Menurut faktanya masih

ada yang tidak melakukan cuci tangan baik itu sebelum makan maupun

sesudah bermain. Selain dari itu masalah penyakit yang dirasakan anak

sekolah terkait dari kebiasaan mencuci tangan ialah cacingan sebanyak 60-

80%. Kompleksnya masalah kesehatan anak sekolah harus diatasi secara


5

menyeluruh dan multi sektor. Sekarang ini cukup banyak anak-anak yang

mengalami sakit akibat kurangnya memperhatikan kebersihan diri, sehingga

hal itu harus segera diatasi dan diberikan resolusi secepatnya (Lestari,

2015).

Siswa di kelas 5 dan 6 SD yang umumnya berusia 10 sampai12

tahun masuk dalam tingkat fungsional konkret pada tingkat akhir. Kekuatan

berpikirnya sudah bisa dikatan logis dan terstruktur, dapat mengatasi

sebuah masalah, dapat mengatur strategi serta dapat mengonfrontasikan

sesuatu. Kemampuan komunikasinya sudah bertumbuh bersama-sama

dengan pertambahan kemampuan berpikirnya sehingga dapat

mengutarakan aspirasinya dalam wujud ungkapan kata yang masuk akal

dan tersusun. Bertambahnya skill diseminasi siswa kelas lima, yang sudah

dipengaruhi oleh teman seusianya sehingga terwujudlah kelompok yang

disadari oleh kesetaraan yang spesifik. (Ista Annisa, 2017)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik

meneliti dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang

Pentingnya Mencuci Tangan Di Masa Pandemic Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Anak Di SD 123 Kaero, Tana Toraja.


6

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh penyuluhan

kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan di masa pandemic terhadap

peningkatan pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja?”

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang

pentingnya perilaku mencuci tangan di masa pandemic terhadap

peningkatan pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengukur pengetahuan anak sebelum penyuluhan

kesehatan terhadap pentingnya mencuci tangan di masa pandemic

b. Untuk mengukur pengetahuan anak setelah penyuluhan kesehatan

terhadap pentingnya mencuci tangan di masa pandemic

c. Menganalisis pengaruh penyuluhan terhadap pentingnya mencuci

tangan di masa pandemic

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Menjadi landasan untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan

pentingnya mencuci tangan


7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan

tentang pengetahuan anak dalam mencuci tangan

b. Bagi Institusi

Melalui penulisan ini diharapkan pada institusi pendidikan agar

mampu melakukan berbagai penelitian lainnya yang dapat

menambah ilmu keperawatan, khususnya pengetahuan mencuci

tangan pada anak

c. Bagi Responden

Sebagai informasi tentang pentingnya pengetahuan anak dalam

mencuci tangan

d. Bagi Penelitia

Sebagai sarana untuk untuk menerapkan pengetahuan yang

diperoleh dan menambah pengalaman peneliti dalam melakukan

penelitian
8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN UMUM TENTANG PENGETAHUAN

1. Pengertian Pengetahuan

(Ignatia, 2013) pengetahuan adalah hasil dari mengetahui, hal ini,

terjadi setelah orang memulai penemuan. Melalui panca indera manusia

yaitu mata, telinga, hidung, rasa dan raba, kebanyakan wawasan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan adalah hasil dari mengetahui, yang terjadi sesudah

orang merasakan objek yang spesifik. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yaitu mata, telinga, hidung, rasa dan raba. ,

Kebanyakan wawasan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Bidang wawasan atau interpretasi merupakan bidang yang sangat

diperlukan dalam membentuk sikap seseorang (Notoatmojo, 2012).

2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2012), pengetahuan mempunyai enam

tingkatan yang tercakup dalam domain kognitif antara lain :

a. Tahu (Know)

Tahu didefinisikan sebagai mengingat materi yang sudah dipelajari

lebih dahulu, termasuk mengingat hal-hal tertentu dan seluruh tubuh

yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh karena itu, tahu
9

adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah. Apa yang Anda

pelajari mencakup penyebutan, deskripsi, definisi, pernyataan, dll.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk

menginterpretasikan dengan benar suatu obyek yang diketahui, dan

untuk menafsirkan materi dengan benar. Orang yang sudah

memahami objek atau materi harus mampu menguraikan, memberi

contoh, meringkas, memprediksi, dll.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk

memanfaatkan bahan yang sudah dipelajari dalam situasi atau

kondisi nyata (praktis). Penerapan di sini dapat dipahami sebagai

penerapan atau pengetahuan tentang hukum, rumus, metode,

prinsip, dsb. dalam konteks atau situasi lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menggambarkan bahan

atau obyek sebagai komponen, namun masih dalam struktur

organisasi dan masih memiliki hubungan satu sama lain.

Kemampuan analitis ini terlihat dari pemakaian kata kerja, seperti

mampu menjelaskan (membuat diagram), memilah, memisahkan,

Pengelompokan dll.
10

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis mengacu pada kemampuan untuk menempatkan atau

menghubungkan bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang baru.

Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk membangun

resep baru dari resep yang sudah ada

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini ada kaitannya dengan kemampuan untuk

membuktikan atau mengevaluasi materi atau objek. Evaluasi

didasarkan pada cerita yang ditetapkan sendiri dengan

menggunakan standar yang ada.

3. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Wawan dan Dewi (2011), faktor - faktor yang

mempengaruhi pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu:

a) Faktor Internal

1) Pendidikan

Pendidikan mengacu pada bimbingan seseorang bagi

orang lain untuk berkembang menuju cita-cita tertentu, yang

menentukan manusia dalam mengambil tindakan dan

memenuhi hidup mereka untuk mencapai kesejahteraan dan

kebahagiaan. Pendidikan sangat dibutuhkan untuk memperoleh


11

informasi seperti halnya penunjang kesehatan untuk

meningkatkan kualitas hidup.

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah hal yang buruk yang harus

dilakukan, terutama untuk menopang kehidupan dan kehidupan

keluarganya. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, akan

tetapi lebih banyak menggambarkan cara mencari nafkah yang

jenuh, berulang dan banyak tantangan.

3) Umur

Usia adalah umur pribadi seseorang yang terhitung mulai

dari dilahirkan sampai berulang tahun.

b) Faktor External

1) Faktor Lingkungan

Lingkungan yaitu semua kondisi yang ada di sekitar

manusia dan otoritas yang dapat memengaruhi pertambahan

dan watak seseorang dan kelompok.

2) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang terdapat dimasyarakat

dapat berpengaruh pada watak seseorang dalam memperoleh

penjelasan.
12

4. Cara memperoleh pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan menurut notoatmodjo (2011), adalah :

a. Cara tradisional

1) Cara coba salah (trial and error)

Pendekatan ini dilaksanakan dengan memakai

beberapa kemungkinan dalam mengatasi sebuah konflik, dan

apabila kemungkinan tersebut gagal, dianalisis kemungkinan

lain.

2) Cara kebetulan

Penemuan validitas secara kebetulan, terjadi secara

tidak terncana oleh orang yang bersangkutan.

3) Cara kekuasan atau otoritas

Dimana pemahaman didapatkan menurut otoritas, baik

budaya, kekuasaan pimpinan agama, dan ahli ilmu

pengetahuan.

4) Berdasarkan pengalaman pribadi

Hal ini dilaksanakan melalui cara mengevaluasi kembali

pengalaman yang didapat dalam menyelesaikan konflik yang

dihadapi di masa lalu.


13

5) Melalui jalan pikiran

Ialah manusia sudah dapt memakai pola pikirnya dalam

mendapatkan wawasan.

6) Kebenaran secara intuitif

Hal ini didapatkan manusia dengan cara spesifik lewat

metode diluar pemahaman tanpa metode pemikiran.

7) Cara akal sehat (common sense)

Logika kadang-kadang bisa mendapatkan konsep teori

atau pembuktian.

8) Kebenaran melalui wahyu

Sebuah asas yang diwahyukan dari Tuhan lewat para

nabi. Asas ini wajib diterima serta diyakini oleh pemeluk-

pemeluk keyakinan yang bersangkutan, terlepas dari apakah

asas tersebut rasional atau tidak.

b. Cara Modern

Cara terbaru dalam mendapatkan wawasan pada usia dewasa

ini lebih terstruktur, masuk akal, serta rasional. Metode ini disebut

dengan metode penelitian ilmiah. Dalam melakukan penilaian

wawasan, yakni dapat dilakukan dengan cara mengutarakan

pertanyaan secara langsung (tanya jawab) atau dengan pertanyaan

tertulis atau kuesioner berdasarkan materi yang akan dinilai dari

subjek atau responden.


14

B. TINJAUAN UMUM TENTANG MENCUCI TANGAN

1. Pengertian Cuci Tangan

Cuci tangan merupakan suatu tindakan higienis dengan cara

membersihkan bagian tangan dan jari-jari tangan menggunakan air

bersih oleh manusia dengan maksud agar tangan menjadi bersih,

sebagai bagian dari ceremonies. Mencuci tangan yang baik dan benar

memerlukan perlengkapan alat seperti sabun (soap), air bersih serta

handuk bersih (Priyoto,2015).

(World Health Organization 2012), ada 3 bagian (komponen)

dalam mencuci tangan diantaranya gosokan, sabun, serta air yang

mengalir. Jadi pengertian mencuci tangan idalah gerakan mengusap

kedua tekstur tangan secara menyeluruh menggunakan sabun (soap),

lalu bilas dengan menggunakan air bersih.

Mencuci tangan merupakan teknik yang secara otomatis dapat

membebaskan kuman dari kulit tangan dengan memakai sabun dan air

yang mengalir,dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan

suatu penyakit infeksi (Kemenkes RI, 2013).

2. Tujuan Mencuci Tangan

Adapun tujuan dari mencuci tangan menurut pendapat Kristia

(2014) yaitu menangkal infeksi silang (orang ke orang atau benda

terkontaminasi ke orang) sebuah penyakit atau perpindahan kuman.


15

3. Fungsi Cuci Tangan

Menurut Proverawati dan Rahmawat (2012), fungsi dari cuci tangan

diantaranya yaitu:

a) Mencuci tangan dapat berfungsi untuk membasmi/mengurangi

bakteri atau kuman yang menempel pada tangan;

b) Untuk mencegah penyakit seperti diare, kolera, infeksi saluran

pernapasan akut, cacingan, influensa dan hepatitis A

c) Dapat membuat tangan menjadi lebih bersih serta terhindar dari

berbagai penyakit;

d) Dapat melindungi kesehatan keluarga;

e) Merupakan cara yang alamiah, sederhana serta terjangkau dalam

mencapai sehat;

f) Membimbing anggota keluarga dalam berperilaku yang bersih.

Menurut Kemenkes RI (2013) menjelaskan bahwa manfaat mencuci

tangan selama 20 detik yaitu sebagai berikut :

a) Menangkal risiko tertularnya penyakit influensa, demam dan

penyakit menular yang lainnya sampai 50%.

b) Menangkal tertularnya penyakit yang serius seperti Hepatitis A,

meningitis dll.

c) Menurunkan risiko terkena penyakit diare serta penyakit

pencernaran yang lainnya sampai 59 %.


16

d) Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak biasa

ditinggalkan, sejuta kematian biasa dicegah setiap tahun.

e) Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.

4. Indikasi Waktu Mencuci Tangan

Indikasi waktu untuk mencuci tangan menurut Kemenkes RI (2013)

adalah :

a. Setiap kali saat tangan kita kotor (setelah memegang uang,

memegang binatang, setelah berkebun,dll)

b. setelah BAB (buang air besar),

c. Pada saat akan memegang makanan,

d. Sesudah bersin, batuk, membuang ingus

e. Sehabis pulang dari bepergian, setelah bermain.

5. Langkah Cuci Tangan Yang Baik Dan Benar:

Mencuci tangan menggunakan sabun (soap) tentunya tidak

hanya sekedar menggosokan tangan memakai sabun, akan tetapi

perlu mengikuti beberapa tindakan atau langkah. Menurut Kemenkes

RI (2013) dalam program perilaku hidup bersih dan sehat, adapun

langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar yaitu:


17

a) Menggosok ke dua telapak tangan dengan tujuan membersihkan

kedua telapak tangan .

Gambar 1. Langkah Pertama CTPS

b) Menggosok punggung tangan secara bergantian kanan dan kiri

dengan tujuan membersihkan punggung tangan secara bergantian

kiri dan kanan.

Gambar 2. Langkah Kedua CPTS

c) Menggosok kedua telapak tangan dan sela- sela jari bertujuan

untuk membersihkan sela – sela jari kanan dan kiri

.
18

Gambar 3. Langkah Ketiga CTPS

d) Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dengan

tujuan membersihkan sisi dalam kedua tangan .

Gambar 4. Langkah Keempat CTPS

e) Menggosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan dan

sebaliknya bertujuan membersihkan seluruh jari – jari tangan

kanan dan kiri.

Gambar 5. Langkah Kelima CTPS

f) Menggosok dengan memutar ujung jari tangan kanan di telapak

tangan kiri dan sebaliknya dengan tujuan membersihkan ujung jari

dan kuku tangan kanan dan kiri.


19

Gambar 6. Langkah Keenam CTPS

g) Setelah tangan itu di cuci dengan 6 enam langkah CTPS maka

tangan dibilas dengan air yang mengalir dan dikeringkan dengan

tisu atau di angin – anginkan (handuk tidak direkomendasikan

karena lembab terus – menerus dan justru menyimpan bakteri atau

kuman penular penyakit).


20

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Pengetahuan adalah hasil dari mengetahui, yang terjadi sesudah

orang merasakan objek yang spesifik. Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia, yaitu mata, telinga, hidung, rasa dan raba. , kebanyakan

wawasan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Bidang wawasan

atau interpretasi merupakan bidang yang sangat diperlukan dalam

membentuk sikap seseorang (Notoatmojo, 2012).

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan

membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air atau cairan

lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian

dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Mencuci tangan yang

baik membutuhkan peralatan seperti sabun, air mengalir yang bersih, dan

handuk yang bersih (Priyoto,2015).

Cuci tangan merupakan suatu tindakan higienis dengan cara

membersihkan bagian tangan dan jari-jari tangan menggunakan air bersih

oleh manusia dengan maksud agar tangan menjadi bersih, sebagai bagian

dari ceremonies. Mencuci tangan yang baik dan benar memerlukan

20
21

perlengkapan alat seperti sabun (soap), air bersih serta handuk bersih

(Priyoto,2015).

Memakai sabun pada saat mencuci tangan biasanya memerlukan

waktu yang lebih lama akan tetapi mencuci tangan dengan menggunakan

air saja terbukti tidak cukup ampuh dalam melindungi kesehatan

dibandingkan dengan mencuci tangan menggunakan sabun, pemakaian

sabun lebih ampuh untuk membersihkan kotoran yang menempel pada

tangan.

Masyarakat pada umumnya belum memahami manfaat dari mencuci

tangan menggunakan sabun, terkhusus di kalangan anak-anak yang secara

masih aktif bermain di halaman dengan menggunakan tangannnya untuk

melakukan berbagai aktivitas dan mengambil berbagai macam benda, jadi

mereka belum melakukan langkah-langkah dalam mencuci tangan dengan

memakai sabun secara baik dan benar.

Oleh karena itu peneliti ingin memfokuskan penelitian ini untuk

mengetahui adanya pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pentingnya

mencuci tangan di masa pandemic terhadap peningkatan pengetahuan di

SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

bagan kerangka konsep berikut :


22

Penyuluhan Kesehatan
Pengetahuan
Tentang Pentingnya
Siswa
Mencuci Tangan

keterangan :

: Variabel independen yang di teliti

: Variabel Dependen yang di teliti

: Penghubung antara Variabel yang di teliti

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen : Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingnya

Mencuci Tangan

2. Variabel dependen : Pengetahuan Siswa

C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Penyuluhan kesehatan : memberikan penyuluhan kepada siswa dengan

memberikan evaluasi

2. Pengetahuan siswa tentang cuci tangan : segala sesuatu yang diketahui

responden mengenai cuci tangan pakai sabun


23

Kriteria Objektif :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛
Median = 2

10
= 2

= 5

Maka,

Baik : jika responden menjawab > 5 benar

Kurang : jika responden menjawab ≥ 5

D. Hipotesis

Adapun hipotesis penelitian sebagai berikut : Ada pengaruh

penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan dimasa

pandemic terhadap peningkatan pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana

Toraja.
24

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan

metode analitik melalui pendekatan one group pre and post test design

yaitu suatu pendekatan dimana variabel dependent suatu kelompok di ukur

sebelum dan setelah terapi diberikan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dan 6 SD

Negri 123 Kaero, Tana Toraja.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 dan 6 dengan

proses pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu

tekhnik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan

populasi. Dengan criteria sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

1. Semua siswa kelas 5 dan 6 SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja

2. Bersedia untuk menjadi responden

3. Berada di tempat penelitian

23
25

Kriteria Eksklusi

1. Menolak untuk dijadikan responden

2. Tidak berada di tempat penelitian

C. Pengumpulan Data

1) Instrument penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan

kuesioner pre-test dan post-test kepada responden yang telah

ditentukan. Pembagian kuesioner pre-test dilakukan di awal, sebelum

adanya pelakuan (intervensi) dilakukan lagi post-test yang bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pengetahuan dan

perilaku mencuci tangan di sekolah.

2) Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja

b. Waktu penelitian

Penelitian ini rencana dilakukan pada bulan April-Juni 2021

3) Prosedur Pengumpulan Data

a. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitan ini adalah:

1) Data primer, yaitu data yang di peroleh langsung dari responden

melalui kuesioner. Data primer dalam penelitian ini diantaranya


26

adalah tingkat pengetahuan tentang perilaku mencuci tangan. Data

primer tersebut dikumpulkan melalui kuesioner

2) Data sekunder, data yang diambil dari tempat penelitian yang

berkaitan dengan hal yang ingin di teliti. Data sekunder dalam

penelitian ini diperoleh kepala sekolah SD Negeri 123 Kaero, Tana

Toraja

b. Pengolahan Data

Data yang dikumpul dalam penelitian diolah melalui prosedur

pengolahan data secara manual dengan tahap-tahap sebagai berikut

1) Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan

dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa

kesinambungan data dan keseragaman data.

2) Koding

Koding dilakukan untuk memudahkan dalam pengelolahan

data, semua data/ jawaban disederhanakan dengan memberikan

simbol untuk setiap jawaban.

3) Tabulasi Data

Untuk memudahkan dalam pengolahan data maka data

tersebut diolah dengan menggunakan tabel distribusi menurut

sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian.


27

c. Analisa Data

Setelah memperoleh nilai dari tiap variabel , selanjutnya data

dianalisa dengan cara sebagai berikut :

1) Analisa Univariate

Analisa ini dilakukan untuk tiap-tiap variabel yang diteliti dari

hasil penelitian yang kemudian akan mendapatkan hasil dari

variabel yang diteliti.

2) Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel

independen dan dependen dengan menggunakan uji statistik

dengan tingkat kemaknaan α= 0,05.

Uji statistik yang digunakan yaitu uji komparasi paired t test sample.

Uji paired t test sample adalah pengujian yang digunakan untuk

membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang

berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal. Sampel

berpasangan berasal dari subjek yang sama.

Dengan asumsi :

• Apabila t hitung < dari t tabel, Ho ditolak atau Ha diterima,

artinya ada hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen
28

• Apabila t hitung > dari t tabel, Ho diterima atau Ha ditolak,

artinya tidak ada hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

D. Etika Penelitian

Peneliti menjamin hak-hak informan dengan melakukan masalah

etika yang meliputi:

a) Lembar Persetujuan ( informet consent)

Sebelum melakukan wawancara, informan berhak menolak atau

tidak bersedia menjadi subjek penelitian. Dalam meminta persetujuan

dari calon informan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan topik, tujuan,

teknis pelaksanaan penelitian dan hak-hak informan.

b) Tanpa Nama (Anonimity)

Peneliti tidak mencantumkan nama informan tetapi hanya

menggunakan nama inisial.

c) Kerahasiaan ( Konfodentiality)

Kerahasiaan informasi informan dijamin oleh peneliti. Hanya

kelompok data tertentu akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.


29

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Pengantar

Penelitian ini dilakukan Di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja

pada tanggal 15 Maret – 5 Mei 2021. Pengambilan sampel ini

dilakukan dengan teknik Total Sampling. Dengan jumlah sampel 36

responden yang memenuhi kriteria untuk diteliti, hasil peneliti ini

diperoleh melalui lembar penilaian. Lembar penilaian ini tersebut di isii

oleh peneliti sendiri berdasarkan apa yang dilihat dari responden. Hasil

pengolahan data pada variabel penelitian ini disajikan dengan secara

analitik dengan pendekatan one grup pre dan post test design yang

bertujuan untuk mencari pengaruh penyuluhan kesehatan tentang

pentingnya mencuci tangan di masa pandemic terhadap peningkatan

pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja.

2. Gambaran umum lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini tepatnya di Jl.Buntu Kaero,Sangalla,Tana

Toraja dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Sangalla Utara

2. Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Sangalla Utara

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Sangalla Selatan


28
30

4. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Makale

Kecamatan Sangalla mempunyai 3 lembang diantaranya Lembang

Kaero, Lembang Bulian Massa’bu, dan Lembang Turunan. Dan

terdapat 2 kelurahan diantanya Kelurahan Buntu Masakke’ dan

Kelurahan Tongko Sarapung.

SD Negri 123 Kaero terletak di lembang Kaero, kecamatan

Sangalla, kabupaten Tana Toraja. Secara geografis keberadaan SD

Negri 123 Kaero cukup bagus (strategis) karena letak sekolah berada di

tengah-tengan rumah warga yang tidak bising dan jalannya pun masih

jarang dilalui kendaraan-kendaraan sehingga tercipta suasana yang

kondusif pada kegiatan belajar mengajar siswa-siswi SD Negri 123

Kaero.

Data ruangan dan jumlah siswa yang ada di SD Negri 123 Kaero

terlihat pada tabel 1 berikut ini

Tabel 1
Data Ruangan dan Jumlah Murid SD Negri 123
Kaero, Tana Toraja
Jumlah Siswa Jumlah
No Kelas Total Rombongan
L P
Siswa Belajar
1 I 7 8 15 6
2 II 6 7 13 6
3 III 5 6 11 6
4 IV 5 10 15 13
5 V 5 11 16 20
6 VI 12 8 20 16
Total 41 49 90 67
31

Jumlah keseluruhan guru dan staf/karyawan adalah 12 orang

diantaranya 8 guru yakni 4 laki-laki dan 4 perempuan, 1 admin, 1

pustakawan, 1 satpam, dan 1 penjaga sekolah .

Adapun sarana prasarana yang ada disekolah meliputi : 1 ruang

perpustakaan,1 ruang UKS,1 kantin, 1 ruang kepala sekolah,1 ruang

guru, dan 6 ruang kelas.

Data sarana sanitasi yang ada di SD Negri 123 Kaero, Tana

Toraja terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2

Data SaranaSanitasi dan Air Bersih di SD Negri 123


Kaero, Tana Toraja
Kondisi
No. Jenis Sarana Jumlah
Berfungsi Tidak
1. SAB (Mata air) - ✓ -

2. Kamar Mandi 4 ✓ -

3. Tempat Sampah 8 ✓ -

4. Wastafel 11 ✓ -

Dari tabel 2 bahwa sarana sanitasi yang tersedia di SD Negri 123


Kaero, Tana Toraja kondisinya baik semua.
32

3. Analisa variabel yang diteliti


a. Analisa Univariat
1) Karekteristik responden
a) Karakretistik responden berdasarkan umur
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur SD Negri 123 Kaero,
Tana Toraja

Umur (Tahun) Frekuensi (f) Persentase (%)

9 thn 1 2.8 %

10 thn 7 19.4 %

11 thn 18 50.0 %

12 thn 9 25.0 %

13 thn 1 2.8 %

Total 36 100.0 %
Sumber :data primer

Pada tabel 5.1 Hasil penelitian yang telah dilakukan SD Negri

123 Kaero Tana Toraja di peroleh distribusi frekuensi responden

menurut tingkat umur responden terbanyak dialami pada rentang umur

11 tahun yaitu 18 responden (50,0%), untuk rentang umur 12 tahun

yaitu 9 responden (25,0%), untuk rentang umur 10 tahun yaitu 7

responden (19,4%) untuk frekuensi responden menurut umur paling

sedikit dialami pada rentang rentang umur 9 dan 13 tahun yaitu 1

responden (2,8%).
33

b) Karakterisrik responsen berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin SD Negri 123
Kaero, Tana Toraja
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Perempuan 19 52.8 %
Laki-Laki 17 47,2 %
Total 36 100.0 %
sumber : Data primer

Pada tabel 5.2 Hasil penelitian yang telah dilakukan SD Negri

123 Kaero Tana Toraja berdasarkan frekuensi menurut jenis kelamin

dari 36 responden terdapat Perempuan 19 orang (52,8 %) dan

perempuan 17 orang (47,2 %).

c) Karakteristik responden berdasarkan Pre - Test

Tabel 5.3
Distribusi Responden Menurut Pre – Test Di SD Negri 123
Kaero, Tana Toraja
Pre-Test frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 13 36.1 %
Kurang 23 63.9 %
Total 36 100.0 %
Sumber : Data primer
34

Pada tabel 5.3 Hasil penelitian yang telah dilakukan SD Negri

123 Kaero Tana Toraja menunjukkan bahwa berdasarkan frekuensi

menurut Pre – Test dari 36 responden yang termasuk kriteria Baik

sebanyak 13 responden (36,1 %), dan kriteria Kurang sebanyak 23

responden (63,9 %).

d) Karakteristik responden berdasarkan Post – Test

Tabel 5.4

Distriibusi Responden Menurut Post – Test Di SD Negri 123

Kaero, Tana Toraja

Post-Test frekuensi (f) Persentase (%)

Baik 36 100.0 %

Total 36 100.0%

` Sumber : Data primer

Pada tabel 5.4 Hasil penelitian yang telah dilakukan SD Negri

123 Kaero Tana Toraja diketahui terjadi peningkatan jumlah responden

sebelum dan sesudah penyuluhan, berdasarkan frekuensi menurut

Post – Test dari 36 responden yang termasuk dalam kriteria Baik

sebanyak 36 responden (100,0 %).


35

b. Analisa Bivariat

Pengujian hipotesis pada penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penyuluhan kesehatan

tentang pentingnya mencuci tangan di masa pandemic terhadap

peningkatan pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja.

Pengujian hipotesis menggunakan Analisa Bivariat dengan aplikasi

SPSS 20 (Uji Paired Sampel t Test) nilai Sig 0,05. Apabila nilaii

Significancy < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada

pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mencuci

tangan di masa pandemic terhadap peningkatan pengetahuan di SD

Negri 123 Kaero, Tana Toraja. Dan apabila nilai Significancy > 0,05

maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh

penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan di masa

pandemic terhadap peningkatan pengetahuan di SD Negri 123

Kaero, Tana Toraja.


36

Tabel 5.5
Analisa Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingnya
Mencuci Tangan Di Masa Pandemic Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja

Tingkat Pengetahuan Mean Std. Std. Error Nilai P

Deviation Mean

Pre-Test 4.36 4.87 0.81

Pair 1 0.000

Post-Test 8.64 6.83 1.14

sumber : Data primer

Dari hasil uji statistik Paired Sample T Test diperoleh nilai P

value < nilai signifikan (0.000 < 0.05) berarti Ho (Hipotesis Nihil) ditolak

dan Ha (Hipotesis Alternatif) diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa “Ada perbedaan antara pengetahuan responden

penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan sebelum

penyuluhan (pre-test) dengan pengetahuan responden penyuluhan

kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan sesudah penyuluhan

(post-test).
37

B. PEMBAHASAN

1. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pentingnya Mencuci

Tangan Di Masa Pandemic Terhadap Peningkatan Pengetahuan Di

SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja

Berdasarkan analisa data pada distribusi jenis kelamin, jenis

kelamin terbagi merata dengan jumlah laki-laki sebanyak 47,2% dan

jumlah perempuan sebanyak 52,8%.

Penilaian penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mencuci

tangan dilaksanakan dengan cara memberikan kuesioner berupa post-

test, untuk mengetahui perekembangan pengetahuan siswa yang hadir

pada saat dilakukan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung

dengan baik dan siswa tetap memperhatikan protokol kesehatan

Pengetahuan adalah hasil dari mengetahui, hal ini, terjadi

setelah orang memulai penemuan. Melalui panca indera manusia yaitu

mata, telinga, hidung, rasa dan raba, kebanyakan wawasan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. (Ignatia,2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 36 diperoleh hasil

Pre-Test menunjukkan kategori Kurang sebanyak 23 (63,9%) dan

yang termasuk kategori Baik sebanyak 13 (36,1%). Penelitian ini

menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang pentingnya mencuci

tangan sebagian besar masih kurang.


38

Menurut asumsi peneliti kurangnya pengetahuan responden

disebabkan karena masih banyak siswa yang belum paham tentang

pentingnya mencuci tangan dan belum menerapkan cara mencuci

tangan yang baik dan benar. Oleh karena itu peneliti memberikan

penyuluhan kesehatan kepada siswa untuk meningkatkan

pengetahuan siswa agar siswa memiliki kesadaran tinggi akan

pentingnya mencuci tangan dan memberikan edukasi cuci tangan yang

benar agar supaya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil kegiatan pre-test dan post-test penyuluhan tentang

pentingnya mencuci tangan menunjukkan bahwa presentase tingkat

pengetahuan mencuci tangan saat dilakukan post-test mengalami

peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian setelah di lakukan

penyuluhan kesehatan diperoleh 36 responden (100.0%) yang memilikii

pengetahuan tentang mencuci tangan dengan kategori baik.

Menurut asumsi peneliti hal ini membuktikan bahwa setelah

diberikan penyuluhan kesehatan pengetahuan siswa tentang mencuci

tangan menjadi meningkat karena sebagian besar pengetahuan

seseorang di peroleh melalui pendengaran dan penglihatan. Dengan

dilakukannya penyuluhan kesehatan siswa akan lebih memahami dan

membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) contohnya

mencuci tangan dan menerapkannya dilingkungan sekolah maupun

dilingkungan rumahnya dengan tujuan untuk memelihara perilaku sehat


39

dan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal.

Hasil distribusi tingkat pengetahuan siswa kelas 5 (lima) dan 6

(enam) SD Negri 123 Kaero mengalami peningkatan pengetahuan

tentang mencuci tangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji

Paired Sample T-test yang mendapat nilai p=0,000<0,05 pada pre test

dengan post test saat penyuluhan yang berarti (Ha ) diterima yang

artinya ada perbedaan antara pengetahuan penyuluhan kesehatan

tentang pentingnya mencuci tangan sebelum penyuluhan (pre-test)

dengan pengetahuan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya

mencuci tangan sesudah penyuluhan (post-test).

Dari semua pertanyaan yang diberikan didapatkan jawaban

siswa semuanya mengalami kenaikan. Semua pertanyaannya

mengalami peningkatan yang relevan dari pre-test ke post-test saat

evaluasi, dikarenakan siswa telah mengerti dan memahami tekhnik

mencuci tangan dengan baik dan benar.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Intan Putri (2012). Hasil penelitiannya didapatkan bahwa ada pengaruh

pendidikan kesehatan terhadap perubahan tindakan siswa mencuci

tangan pakai sabun di SDN 20 Dadok Tunggul Hitam dan di SDN 23

Pasir Sebelah. Hasil uji statistik Mann-Whitney menunjukkan


40

perbedaan bermakna antara pemberian pendidikan kesehatan dengan

multimedia pembelajaran dan metode demonstrasi.

Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini adalah

penelitian Ratna Wati (2011) di SDN Bulukantil Surakarta. Hasil

penelitiannya didapatkan dengan menggunakan uji statistik paired t-test

dengan nilai p value pengetahuan sebesar 0,000<0,05 serta nilai p

value sikap sebesar 0,000<0,005 maka, dapat disimpulkan ada

pengaruh pemberian penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan

terhadap pengetahuan dan sikap tentang mencuci tangan pada siswa

SD kelas V.

Hal ini berarti adanya keberhasilan dari dilakukannya

penyuluhan dengan memberikan pengetahuan kepada responden.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh penyuluhan

kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan di masa pandemic

terhadap peningkatan pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana

Toraja”.
41

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa SD Negri 123 Kaero,Tana

Toraja dengan jumlah sampel 36 responden. Berdasarkan analisis

karakteristik responden, analisan Univariat dan analisa Bivariat dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan distribusi frekuensi responden pada table 5.3 diatas

dari 36 responden didapatkan siswa yang termasuk dalam kriteria

Baik sebanyak 13 responden (36,1 %), dan kriteria Kurang

sebanyak 23 responden (63,9 %).

2. Berdasarkan table 5.4 diatas dari 36 responden diketahui terjadi

peningkatan jumlah responden sebelum dan sesudah penyuluhan,

berdasarkan frekuensi menurut Post – Test dari 36 responden yang

termasuk dalam kriteria Baik sebanyak 36 responden (100,0 %).

3. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penyuluhan

kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan di masa pandemic

terhadap peningkatan pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana

Toraja, hasil uji statistik Paired Sample T Test diperoleh nilai P

value < nilai signifikan (0.000 < 0.05) berarti Ho (Hipotesis Nihil)

ditolak dan Ha (Hipotesis Alternatif) diterima. Dengan demikian

41
42

dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh penyuluhan kesehatan

tentang pentingnya mencuci tangan di masa pandemic terhadap

peningkatan pengetahuan di SD Negri 123 Kaero, Tana Toraja”.

B. Saran

1. Bagi Siswa SD Negri 123 Kaero

Siswa diharapkan dapat mempunyai pemahaman atau

pengetahuan yang tinggi dalam melakukan kebiasaan mencuci

tangan untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang sering

terjadi contohnya wabah virus corona yang dimana sudah memakan

korban yang banyak. Untuk itu kita dihimbau untuk selalu mencuci

tangan dan tetap mengikuti protokol kesehatan dimanapun kita

berada.

2. Bagi Pihak Sekolah SD Negri 123 Kaero

Bagi pihak sekolah diharapkan untuk terus memberikan

motivasi dan dorongan kepada siswa agar membiasakan diri

mencuci tangan baik lingkungan sekolah, dirumah, dan dimana pun

agar terhindar dari penyakit yang disebabkan karena tangan kotor

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai informasi tambahan dan bahan masukan yang berguna

bagii pengembangan penelitian berikutnya terutama yang

berhubungan dengan penerepan mencuci tangan di lingkungan


43

sekolah dan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian

yang sama dengan menambahkan variabel yang menyangkut aspek

tersebut dan menerapkan metode lain yang dapat membantu untuk

lebih mengetahui variabel lain yangdapat mempengaruhi kebiasaan

siswa dalam mencuci tangan.


43

DAFTAR PUSTAKA

ASEAN, A. O. (2020). Covid-19 di ASEAN. Tersedia di:


https://www.beritasatu.com/heruanfriyanto/dunia/651643/perbandin
gan-paket-stimulasi-ekonomi-terkait-covid19-diasean [diakses pada
4 Juli 2020].
Huang, e. a. (2020). Edukasi Pencegahan Penularan COVID-19 Di Rumah
Yatim Kota Tegal. Tegal: Evi Supriatun, Uswatun Insani, , Jumrotun
Ni’mah.
Ignatia. (2013). Pengetahuan. Tersedia di:
http://repository.unimus.ac.id/2112/3/6.%20BAB%20II.pdf.
Ista Annisa, S. G. (2017). Karakteristik Siswa Kelas V SD. Tersedia di :
https://azmi648.blogspot.com/2017/11/karakteristik-siswa-kelas-v-
sd.
Kemenkes. (2020). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Dini.
Jember: Jauhari.
Lestari. (2015). Gambaran Pengetahuan Tentang Mencuci Tangan Pada
Siswa SD Bangunkerto Turi Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: Septi
Ratna Dewi.
Mardhiati. (2019). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Anak
Usia Dini Sebagai Upaya Pencegahan COVID 19. Banjarmasin:
A.Tabi'in.
Notoatmodjo. (2012). Cara Memperoleh Pengetahuan. Tersedia di:
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1066/1/BAB%20II.pdf.
Notoatmojo. (2012). Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Cuci Tangan
Pakai Sabun Di SD Inpres Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang
Tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang: Sayu Komang Udiani.
Priyoto. (2015). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Cuci Tangan
Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Kota Bandung . Bandung: Pauzan,
Hudzaifah Al Fatih.
Proverawati , & Rahmawat. (2012). Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang
Cuci Tangan Pakai Sabun Di SD Inpres Liliba Kecamatan Oebobo
Kota Kupang Tahun 201. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang: Sayu Komang
Udiani.
Proverawati, & Rahmawati. (2012). Hubungan Pengetahuan Dengan
Perilaku Kebiasaan Pakai Sabun Pada Siswa SD Negeri 101893
44

Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa. Bangun Rejo


Kecamatan Tanjung Morawa: Rahma Yunita Amar.
Provinsi. (2020). Covid-19 di Provinsi. Tersedia di:
https://nasional.okezone.com/read/2020/07/23/337/2251027/5-
provinsi-dengan-kasus-baru-positif-corona-tertinggi-jakarta-teratas-
capai-470 [diakses pada 23 Juli2020].
Putri, I. (2012). Studi Komparasi Pendidikan Kesehatan Multimedia
Pembelajaran Dan Metode Demonstrasi Terhadap Tindakan
Mencuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa Kelas V SD Negri 20
Dadok Tunggul Hitam dan SD Negri 23 Pasir Sebelah Padang.
RI, K. (2013). Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Cuci Tangan Pakai
Sabun Di SD Inpres Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang Tahun
201. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang: Sayu Komang Udiani.
RI, K. (2014). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Kebiasaan Pakai
Sabun Pada Siswa SD Negeri 101893 Bangun Rejo Kecamatan
Tanjung Morawa. Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa:
Rahma Yunita Amar.
Selatan, S. (2020). Covid-19 di SulSel. Tersedia
di:https://makassar.terkini.id/update-18-juli-segini-jumlah-kasus-
positif-covid-19-di-sulsel/ [diakses pada 18 Juli 2020].
Wati, R. (2011). Pengaruh Pemberian Penyuluhan PHBS Tentang
Mencuci Tangan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mencuci
Tangan Pada Siswa Kelas V Di SDN Bulukuntil Surakarta.
Universitas sebelas maret.
Wawan, & Dewi. (2011). Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Cuci
Tangan Pakai Sabun Di SD Inpres Liliba Kecamatan Oebobo Kota
Kupang Tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang: Sayu Komang Udiani.
WHO. (2012). Pengertian Cuci Tangan. Tersedia di:
http://repository.unmuha.ac.id.
WHO. (2020). Covid-19 di Dunia. Tersedia di :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200418080049-4-152822/covid-
19-tembus-224-juta-di-dunia-as-masih-tertinggi [diakses pada 18
April 2020].
45

A
46

Lampiran 1

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tahun 2021

No. Jenis Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengenal Masalah √ √

2 Pengajuan Judul √ √ √
Mengumpulkan
3 √ √
Referensi
4 Menyusun Proposal √ √

5 Asistensi Proposal √ √ √ √

6 Seminar Proposal √

7 Revisi Proposal √ √ √

8 Pelaksanaan Riset √ √ √ √

9 Asistensi Skripsi √ √ √

10 Seminar Skripsi √

11 Revisi Skripsi √ √
47

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN RESPONDEN

Kepada Yth,
An.....................
Di –
Tempat.

Dengan hormat,
Saya bertanda tangan dibawah ini :
Nama : VITRALIS TANDIABANG
NIM : 119481714
Alamat : ASPOL BATANG KALUKU SUNGGUMINASA,GOWA
Adalah mahasiswa program pendidikan S-1 Keperawatan STIK FAMIKA
Makassar yang akan mengadakan penelitian tentang “PENGARUH
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DI
MASA PANDEMIC TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DI SD NEGRI 123
KAERO, TANA TORAJA”
Saya sangat mengharapkan partisipasi adik-adik dalam penelitian ini demi
kelancaran pelaksanaan penelitian. Saya menjamin kerahasiaan dan segala
bentuk informasi yang adik-adik berikan, dan apabila ada hal-hal yang masih
ingin ditanyakan, saya memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk
meminta penjelasan dari peneliti.
Demikian penyampaian dari saya, atas perhatian dan kerjasamanya saya
mengucapkan terima kasih.
Sungguminasa, ............. 2021
Peneliti,

(Vitralis Tandiabang)
48

Lampiran 3

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN


(Inform Consent)

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama (inisial) : An.G
Umur : 12 Thn
Pekerjaan :-
Alamat : Kaero
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa setelah mendapatkan
penjelasan penelitian dan memahami informasi yang diberikan oleh peneliti
serta mengetahui tujuan dan manfaat dari penelitian, maka dengan ini saya
secara sukarela bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh
kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Sungguminasa,13 Maret 2021


yang menyatakan

(.........................)
49

Lampiran 4

LEMBAR KUESIONER

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA


MENCUCI TANGAN DI MASA PANDEMIC TERHADAP
PENINGKATAN PENGETAHUAN DI SD NEGRI
123 KAERO,TANA TORAJA

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden :

2. Alamat Responden :

3. Umur responden :

4. Jenis kelamin :

Berilah tanda ( √ ) pada salah satu pilihan yang kamu anggap benar

Keterangan : B : Benar

S : Salah

NO Pertanyaan B S

1 Cuci tangan dapat berfungsi untuk

menghilangkan atau mengurangi

mikroorganisme yang menempel ditangan

2 Teknik mencuci tangan ada 5 langkah

3 Mencuci tangan dengan bersih dapat mencegah

penyakit dan memutus penyebaran kuman


50

4 Mencuci tangan adalah gerakan menggosok

kedua permukaan tangan secara menyeluruh

dengan sabun, yang diikuti dengan membilas

dibawah air yang mengalir

5 Tujuan mencuci tangan untuk mencegah

kontaminasi silang (orang ke orang atau benda

terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau

perpindahan kuman

6 Manfaat mencuci tangan dapat

mencegah resiko tertular flu, demam

dan penyakit menular lainnya sampai

50 %.

7 Mencuci tangan hanya dapat perlu dilakukan 1-

5 detik

8 Setelah mencuci tangan, tangan perlu

dikeringkan menggunakan handuk atau tisu

9 Apabila tidak mencuci tangan pakai sabun

dapat menyebabkan diare

10 Mencuci tangan perlu dilakukan sebelum dan

setelah beraktifitas
51

Lampiran 6

Hasil Olah Data Spss

❖ Frequencies

Statistics

Jenis Kelamin Umur Pre Penyuluhan Post


Responden Penyuluhan

Valid 36 36 36 36
N
Missing 0 0 0 0

❖ Frequency Table

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Perempuan 19 52,8 52,8 52,8

Valid Laki-laki 17 47,2 47,2 100,0

Total 36 100,0 100,0

Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

9 1 2,8 2,8 2,8

10 7 19,4 19,4 22,2

11 18 50,0 50,0 72,2


Valid
12 9 25,0 25,0 97,2

13 1 2,8 2,8 100,0

Total 36 100,0 100,0


52

Pre Penyuluhan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Baik 16 44,4 44,4 44,4

Valid Kurang 20 55,6 55,6 100,0

Total 36 100,0 100,0

Post Penyuluhan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Baik 36 100,0 100,0 100,0

❖ T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pre Penyuluhan 4,36 36 ,487 ,081


Pair 1
Post Penyuluhan 8,64 36 ,683 ,114

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pre Penyuluhan & Post


Pair 1 36 ,575 ,000
Penyuluhan
53

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

Mean Std. Std. Error 99% Confidence Interval of the tailed)

Deviation Mean Difference

Lower Upper

Pre Penyuluhan -
Pair 1 -4,278 ,566 ,094 -4,469 -4,086 -45,328 35 ,000
Post Penyuluhan
54

Lampiran 10
55
56
57
58
59

RIWAYAT HIDUP

VITRALIS TANDIABANG, Dilahirkan di Kabupaten

Tana Toraja tepatnya di Makale Pada Tanggal 14 Juni

1999. Anak terakhir dari 2 bersaudara pasangan dari

BENYAMIN dan DAMARIS TANDIABANG.

Peneliti menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar di

SDN 215 INPRES TORA’DA’ di Kecamatan Makale

Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2011. Peneliti

melanjutkan Pendidikan di SMP Katolik Makale Kecamatan Makale Kabupaten

Tana Toraja dan lulus pada tahun 2014, kemudian melanjutkan pendidikan di

SMK Kesehatan Astrini Toraja dan lulus pada tahun 2017. Pada tahun 2017

peneliti melanjutkan perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan

(STIK) FAMIKA Makassar dan mengambil Jurusan S1 Ilmu Keperawatan dan

menyelesaikan pendidikan pada tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai