OLEH :
NAMA : MURNI
NIM : 116521501
FAMIKA MAKASSAR
2019
SKRIPSI
OLEH:
MURNI
NIM : 116521501
i
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan
tinggi manapun
YANG MENYATAKAN
MURNI
NIM. 116521501
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
MURNI
NIM : 116521501
Di setujui oleh:
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
MURNI
NIM : 116521501
PadaHari : Rabu
Tanggal : 10 Juli 2019
Disetujui oleh :
Mengetahui
Dr. Ns. Yudit Patiku, S.Si., S.Kep.,M.Kes Ns. Ambo Anto, S.Kep., M.Mkep
NIDN: 0916096903 NIDN: 9909913589
iv
MOTTO
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Tiada kata yang paling indah kita ucapkan melainkan Puji dan
syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayahnya
lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini . Dan tak lupa pula
Famika Makassar.
karena adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih tak
kasih sayang, dan do’a restu serta pengorbanannya yang tak terhingga.
tingginya kepada:
vi
1. Bapak Dr. Oichida, selaku Ketua Yayasan sekolah tinggi ilmu
2. Ibu Dr. Yudit Patiku S.Si.,S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Ketua Sekolah
5. Bapak Ns. Ambo Anto, S.Kep., M.Mkep. selaku Ketua Program Studi
6. Ibu Ns. Wahyuni Wahab S.Kep selaku penguji III, dan ibu Ns. Wiwiek
Hidayati Jaya, S.Kep., M.Kes, selaku penguji IV, yang telah banyak
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan
vii
lapang dada penulis menerima kritikan dan saran yang konstruktif
Peneliti,
MURNI
viii
DAFTAR ISI
MOTTO .................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................. xv
.................................................................................................
ix
4. Diagnosa BBLR ...................................................................... 12
x
C. Pengumpulan Data ...................................................................... 63
B. Pembahasan ................................................................................. 76
A. Kesimpulan .................................................................................. 81
B. Saran ............................................................................................ 82
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 standar pertambahan berat badan ibu hamil tiap semester 56
Tabel 5.7 Hasil uji t umur terhadap kejadian berat badan lahir 73
rendah (BBLR) pada bayi Di Puskesmas
Pallangga Kabupaten Gowa
Tabel 5.8 Crosstab status gizi ibu terhadap kejadian berat badan 74
lahir rendah (BBLR) pada bayi Di Puskesmas
Pallangga Kabupaten Gowa
Tabel 5.9 Hasil uji t status gizi ibu terhadap kejadian berat badan 75
lahir rendah (BBLR) pada bayi Di Puskesmas
Pallangga Kabupaten Gowa
Tabel 5.10 Hasil uji f pengaruh umur dan status gizi ibu 76
terhadap kejadian berat badab lahir rendah
(BBLR) Di Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
SEKOLAH TINGGI ILMU
KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
JULI,2019
ABSTRAK
Berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang lahir dengan berat badan kurang
dari 2500 gram merupakan akibat dari berbagai faktor baik dari faktor ibu, faktor janin,
faktor plasenta, maupun faktor lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh umur dan status gizi ibu hamil terhadap kejadian BBLR pada bayi di
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa.
Desain penelitian yang di gunakan adalah analitik dengan pendekatan cross
sectioanal study.penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 – 17 mei 2019. Hasil
penelitian ini diperoleh dengan menggunakan lembar penilaian dengan jumlah sampel
sebanyak 29 responden. Pengambilan sampel dengan cara aksidental sampling. Setelah
melakukan penelitian, data kemudian diolah dengan menggunakan perangkat lunak
SPSS pada komputer
Hasil analisis uji statistik regresi linear berganda dengan uji T menunjukkkan
tidak ada pengaruh umur terhadap kejadian BBLR karena nilai signifikan 0.200 > 0.05
dan nilai t hitung < t tabel (1.314< 2.056), sedangkan status gizi ibu berpengaruh negatif
terhadap kejadian BBLR dengan nilai signifikansi 0.035 < 0.05 dan nilai t hitung > t tabel (-
2.226 > 2.056). Hasil analisis uji F ada pengaruh secara simultan umur dan status gizi ibu
hamil terhadap kejadian BBLR yang diperoleh nilai signifikan 0,034 < 0,05 dan nilai f hitung
> f tabel (3,878 > 3,32).
Kesimpulan;penelitian ini adalah secara parsial tidak ada pengaruh yang
signifikan umur terhadap kejadian BBLR akan tetapi status gizi ibu hamil ada pengaruh
secara signifikan terhadap kejadian BBLR dan bila di uji secara bersama-sama pengaruh
dari kedua variabel sebesar 23% pengaruhnya terhadap kejadian BBLR pada bayi di
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lahir Rendah (BBLR) sebagai bayi yang terlahir dengan berat kurang
di seluruh dunia (lebih dari 20 juta jiwa), lahir dengan BBLR (UNICEF,
2013).
1
2
namun pada tahun 2013 kejadian bayi berat lahir rendah mengalami
2018 angka kejadian bayi berat lahir ini meningkat dengan presentase
dimiliki oleh anggota rumah tangga, seperti buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dan Kartu Menuju Sehat (KMS) baru 56,6% yang memiliki
(Kemenkes, 2018).
berat badan lahir rendah sebanyak 139 orang (1,1 % dari total bayi
bahwa jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 191
orang ( 1,5 % dari total bayi lahir) yang tertangani sebanyak 191 orang
( 100 %), pada tahun 2012 tercatat bahwa jumlah bayi berat lahir
2
3
rendah (BBLR) sebanyak 255 orang (2% dari total bayi lahir ) yang
bahwa jumlah bayi lahir rendah (BBLR) sebanyak 286 dari 8.139
orang bayi baru lahir yang di timbang (3,5%). Sedangkan pada tahu
2014 jumlah bayi berat lahir rendah ( BBLR) sebanyak 342 dari 9.828
bayi baru lahir yang ditimbang (3,5%), pada tahun 2015 jumlah
menurun menjadi 328 dari 12.627 total kelahiran akan tetapi pada
sebanyak 333 (2,6%) dari 12.616 kelahiran dan 12.607 orang yang
ke dua tertinggi yaitu sebanyak 29 orang dari 1.353 orang bayi yang
hal ini umur ibu saat hamil, umur dibawah 16 tahun dan diatas 35
tahun salah satu faktor penyebab terjadinya berat badan bayi lahir
rendah .
all,2018) menunjukkan umur ibu saat hamil yaitu di umur <20 tahun
3
4
dan >35 tahun lebih rentan dan merupakan faktor risiko penyumbang
kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Selain dari
2018) .
Usia ibu hamil <20 atau >35 tahun memiliki kecendrungan tidak
yang akan berdampak terhadap bayi Berat Lahir Rendah. Usia ibu
<20 tahun pada saat hamil berisiko terjadinya BBLR 1,5-2 kali lebih
besar dibandingkan ibu yang berusia >35 tahun. Usia ibu pada saat
2011).
B. RUMUSAN MASALAH
4
5
Gowa?
3. Apakah ada pengaruh umur dan status gizi ibu terhadap terjadinya
Kabupaten Gowa
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh umur ibu saat hamil dan status gizi
2. Tujuan khusus
Gowa
D. MANFAAT PENELITIAN
5
6
1. Manfaat Teoritis
pengaruh umur dan status gizi ibu terhadap kejadian berat bayi
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
tentang pengaruh umur dan status gizi ibu terhadap berat bayi
b. Bagi instansi
status gizi pada ibu hamil terhadap bayi yang akan dilahirkan
resiko tersebut.
6
7
status gizi ibu terhadap kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR)
e. Bagi ibu
7
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi BBLR
adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500
Dahulu neonatus dengan berat badan kurang dari 2.500 gram atau
Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir
dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram di sebut low birth
8
37 minggu sampai 42 minggu (259-293 hari)
berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) yaitu dengan berat badan
1000 -1500 gram dan berat badan lahir anak sangat rendah (BBLA
SR) yaitu dengan berat lahir kurang dari 1000 gram (Proverawati
59
h. Otok hipotonik lemah
dengan sempurna
minor
terbentuk
59
9) Refleks menghisap menghisap dan menelan tidak efektif
atau lemah
labia minora
3. TANDA-TANDA BBLR
59
e. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
pergerakannya lemah
lemah
4. DIAGNOSA BBLR
5. KLASIFIKASI BBLR
59
a) Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500-<2500 gram
1500 gram
(KMK)
BBLR
59
Berikut adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan bayi
a. Faktor Ibu
1) Penyakit
2) Ibu
dari 1 tahun)
ekonomi rendah
59
e) Kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari
yang sah.
4) Sebab Lain:
a) Ibu perokok
b. Faktor Janin:
3) Disautonemia familial
4) Radiasi
6) Aplasia pancreas
c. Faktor Plasenta:
(hidramnion)
4) Infark
59
6) Plasenta yang lepas
d. Faktor Lingkungan:
2) Terkena radiasi
1) Berat badan ibu yang rendah, ibu hamil yang masih remaja,
kehamilan kembar
hemorrhage)
59
6) Kebanyakan tidak diketahui penyebabnya.
ini adalah risiko permasalahan yang sering terjadi pada bayi BBLR
a. Gangguan Metabolik
1) Hipotermia
59
terang
2) Hipoglikemia
pertama.
3) Hiperglikemia
59
dengan BBLR sering mendapatkan ASI dengan bantuan,
langsung menetek
b. Gangguan Imunitas
1) Gangguan imunologik
59
nafasnya agar tetap dalam kondisi bebas. Bila perlu
setelah lahir
membahayakan
59
(4) Tidak mempunyai potensi menjadi kern-icterus
antigen
a) Pemeriksaan laboratorium
ikterus
59
d. Gangguan Pernafasan
g) Mendengkur
h) Pernafasan dangkal
59
menurun dengan meningkatnya umur kehamilan. Membran
hialin ini jarang terjadi pada bayi besar yang lahir pada
dialami bayi BBLR saja tetapi juga bayi cukup bulan. Khusus
e) Mencegah hipotermi
59
2) Asfiksia
seksama.
5) Rektrolental fibroplasia
59
darah retina. Kemudian setelah bayi bernafas dengan udara
akut penyakit ini dapat terlihat pada 3-6 minggu dalam bentuk
retina dan retina dapat terlepas dari dasarnya dan keadaan ini
59
a) Oksigen yang diberikan pada bayi prematur tidak boleh
monitor.
1) Masalah perdarahan
59
ususnya msasih steril, maka bayi belum mampu membentuk
paha kiri. Pemberian vitamin ini bisa juga secara oral dengan
2) Anemia
pada bayi BBLR terjadi lebih dini. Kehilangan darah pada janin
59
hemodialisa dan mengurangi absorbsi vitamin E. oleh karena
mencapai berat badan dua kali lipat dari berat lahir, kemudian
3) Gangguan jantung
tinggi pada bayi dengan berat kurang dari 2500 gram dan
cukup.
59
Gangguan pada otak antara lain adalah sebagai berikut:
59
a) Kremer 1: kepala sampai leher
6) Kejang
b) Ada tanda/kejang
anggota gerak.
f) Mulut mencucu
59
g) Kaku seluruh badan dengan tampa ranggsangan.
7) Hipoglikemia
berikut:
b) Apatis
c) Kejang
e) Lemah
f) Letargis
g) Kesulitan makan
h) Keringat banyak
59
i) Pucat mendadak
j) Hiportermia
k) Henti jantung
observasi.
warna kulit
1) Gangguan Eliminasi
59
elektrolit dari badan dengan akibat mudah terjadi edema dan
asidosis metabolik.
2) Distensi Abdomen
terjadi aspirasi
3) Gangguan Pecernaan
59
di sertai hidramnium. Enterekolitis nekrotikas sering terjadi
4) Gangguan Elektrolit
59
sangat imatur ( berat lahir kurang dari 1000 gram mendapat
dalam inkubator
larut dalam air kemih seperti urea, elektrolit dan fosfat dapat
59
keluarkan melalui air kemih. Beban zat yang terlarut dalam
masalah jangka pendek bayi yang lahir dengan BBLR juga memiliki
a. Masalah psikis
59
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi
berikut:
b. Masalah fisik
pendengaran
59
Kelainan bawaan adalah suatu kelainan pada struktur,fungsi
2016).
59
dan dapat menyebabkan penyakit system kardiovaskuler ,
Merzalia ,2011).
dibanding ibu yang sudah dewasa, sebab ibu yang masih remaja
59
siap untuk hamil. Sedangkan ibu berumur di atas 35 tahun , di
2011).
lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 20
59
usia 30 sampai 35 tahun (Sarwono, 2008 Dalam Merzalia,
muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau
mereka.
59
Kehamilan yang terjadi pada sebelum remaja berkembang
mempunyai risiko:
d. Gangguan persalinan.
e. Preeklampsi
f. Pendarahan antepartum
59
di mana aborsi adalah ilegal atau dibatasi oleh ketentuan usia, para
janin itu normal atau tidak, wanita dengan usia lebih tua, lebih besar
kehamilan yang sehat dan dapat melahirkan bayi yang sehat pula.
59
dihadapkan pada kemungkinan terjadinya beberapa risiko tertentu,
kesuburan mulai pada awal usia 30 tahun. Hal ini belum tentu
59
kondisi fisik yang baik dan memungkinkan sebelum terjadi
kehamilan.
yang sehat.
59
penyakit diabetes selama kehamilan dibandingkan wanita yang
c. Risiko terhadap bayi yang lahir pada ibu yang berusia di atas
pada usia 35-39 tahun dan 50% pada wanita usia 42 tahun.
59
berusia 30 atau 40 tahun yang merencanakan untuk hamil
diantaranya:
1. Pengertian Gizi
59
Gizi berasal dari bahasa arab “Ghidza” artinya adalah
59
Kebutuhan gizi setiap golongan umur dapat dilihat dari
3. Status gizi
dan dan asupan gizi oleh tubuh. Status gizi normal terjadi bila
b. Malnutrisi
59
atau tidak mencukupi. Seseorang akan mengalami malnutrisi
bila jumlah , jenis, atau kualitas yang memadai dari zat gizi
sebagai berikut :
periode tertentu
59
angka kecukupan yang telah dianjurkan. Status gizi yang baik
otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir akan
anak. Akibat buruk yang dialami oleh ibu hamil adalah enemia
59
apakah pertambahan berat badan ibu semasa hamil berlangsung
12,5 kg. akan tetapi sering terjadi kenaikan berat badan ibu
Merzalia, 2012).
1) Antropemetri
59
rekomendasikan adalah ≥ 23,5 cm. peningkatan berat
rendah (BBLR)
59
(b) Meningkatkan perhatian dan kesadaran
masyarakat
dan anak
45 tahun):
(1) Remaja
59
b) Pertambahan berat badan ibu hamil
Maghfiroh, 2015)
Tabel 2.1
Standar pertambahan berat badan selama masa
kehamilan
IMT sebelum hamil Total pertambahan
59
Normal (18,5-24,9 kg/m2) 11,5-16
kg/m2)
Tabel 2.2
Standar Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Tiap
Semester
IMT sebelum Total Pertambahan
per minggu
kg/m2)
24,9 kg/m2)
59
Overweight 1-3 KG 0,23 – 0,33 kg
(25-29,9
kg/m2)
30 kg/m2)
59
berat badan pada ibu hamil (kathlen., dkk,2009 dalam
magfiroh, 2015)
59
BAB III
A. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep merupakan penyederhanaan dari kerangka
teori yang ada, peneliti memilih beberapa faktor risiko yang fisibel
variabel independennya adalah faktor risiko (umur dan status gizi ibu
hamil ).
umur
Kejadian BBLR
Keterangan :
: variabe independen
: variabel dependen
: penghubung variabe
59
B. HIPOTESIS PENELITIAN
Puskesmas Pallangga
2. Ada pengaruh status gizi ibu terhadap kejadian BBLR pada bayi
di Puskesmas Pallangga
3. Ada pengaruh umur dan status gizi ibu terhadap kejadian BBLR
C. VARIABEL PENELITIAN
1. Umur dalam penelitian ini adalah umur ibu yang yang berisiko
Kriteria Objektif:
2. Status gizi ibu dalam penelitian ini adalah keadaan tubuh ibu
Kriteria objektif:
BB normal
62
kenaikan BB kurang dari normal
3. BBLR dalam penelitian ini adalah semua bayi yang lahir dengan
Kriteria objektif :
59
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
pengukuran variabel bebas dan terikat hanya satu kali pada waktu
yang sama.
1. Populasi
2. Sampel
59
a. Kriteria Inklusi
59
63
b. Kriteria Eksklusi
C. PENGUMPULAN DATA
1. Instrumen Penelitian
seberapa besar pengaruh umurn ibu dan status gizi ibu terhadap
a. Lokasi penelitian
b. Waktu penelitian
Gowa.
responden
b. Pengolahan Data
1) Editing
keseragaman data.
2) Koding
59
64
setiap jawaban
59
65
3) Tabulasi
c. Analisa Data
1) Analisa Univariate
diteliti.
berikut :
Y = α + β1 XI + β2 X2 + βn + e
Keterangan :
α : konstanta
X : variabel bebas
penilaian :
66
3) Analisa multivariat
F=R2 (n – (K -1)
(1 – R) (K)
Keterangan :
n = jumlah sampel
Kriteria Pengujian:
D. ETIKA PENELITIAN
2. Kerahasiaan (Confidentially)
A. HASIL PENELITIAN
1. Pengantar
status gizi ibu terhadap berat badan lahir rendah pada bayi. Hasil
ini lumayan luas dan memiliki UGD dan poli-poli lainya serta
67
68
berikut :
a. Analisa univariat
1) Karakteristik responden
Tabel 5.1
Distribusi responden menurut umur Di puskesmas
pallangga kabupaten gowa
35 tahun)
– 35 tahun)
sebanyak 6 (20,6%)
Tabel 5.2
Distribusi responden menurut ukuran LILA di
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa
Tabel 5.3
Distribusi re sponden menurut kenaikan berat
badan ibu Di puskesmas pallangga
kabupaten gowa
Kenaikan Berat Frekuensi (f) Persentase (%)
Badan Ibu
Normal 14 48,3
Tidak Normal 15 51,7
Total (n) 29 100
Tabel 5.4
Distribusi responden menurut status gizi ibu di
Puskesmas Pallangga
Kabupaten Gowa
Status gizi ibu Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 14 48,3
Kurang 15 51,7
kurang
Tabel 5.5
Distribusi responden menurut berat badan lahir
rendah di Puskesmas Pallangga
Kabupaten Gowa
BBLR Frekuensi (f) Persentase
(%)
(BBLR)
(BBLSR)
b. Analisis bivariat
Tabel 5.6
Crosstab Umur Terhadap Kejadian BBLR
Pada Bayi Di Puskesmas Pallangga
Kabupaten Gowa
BERAT BADAN LAHIR RENDAH
Umur
1500-2499 1000-1499 TOTAL
gram gram
N % N % N %
Berisiko 6 20,7 0 0,0 6 20,7
Tidak 16 55,2 7 24,1 23 79,3
berisiko
Total 22 75,9 7 24,1 29 100,
0
Sumber ; Data Primer 2019
sebanyak 7 (24,1%).
73
Tabel 5.7
Hasil uji t umur terhadap kejadian berat badan lahir
rendah (BBLR) pada bayi di Puskesmas
Pallangga Kabupaten Gowa
uji t di peroleh nilai signifikan 0.200 > 0.05 dan nilai t hitung <t
Tabel 5.8
Crosstab Status Gizi Ibu Terhadap Kejadian
BBLR Pada BayiDi Puskesmas Pallangga
Kabupaten Gowa
Berat Badan Lahir Rendah
Status
1500-2499 1000-1499 Total
Gizi Ibu
Gram Gram
N % N % N %
Baik 8 27,6 6 20,7 14 48,3
sebanyak 1 (3,4%)
Tabel 5.9
Hasil uji t status gizi ibu terhadap kejadian berat
badan lahir rendah (BBLR) pada bayi di
Puskesmas Pallangga
Kabupaten Gowa
uji t di peroleh nilai signifikan 0.035 < 0.05 dan nilai t hitung
c. Analisa multivariat
Tabel 5.10
Hasil uji F Umur dan status gizi ibu terhadap kejadian
berat badan lahir rendah (BBLR) pada bayi di
Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa
terikat yang di mana nilai signifikan 0,034 < 0,05 dan nilai f hitung
23 %.
A. PEMBAHASAN
7 (24,1%).
BBLR.
umur yang tidak berisiko tapi melahirkan bayi dengan berat badan
0.200 > 0.05 dan nilai t hitung < t tabel (1.314< 2.056) dengan
badan lahir rendah (BBLR) dan tidak berpengaruh karena ibu yang
memiliki umur di rentang 20-35 tahun dalam hal ini tidak berisiko
menyatakan bahwa umur ibu saat hamil yaitu di umur <20 tahun
dan >35 tahun lebih rentan dan merupakan faktor risiko penyumban
hanya terjadi pada kelompok umur yang non produktif, akan tetapi
gizi ibu hamil berpengaruh terhadap kejadian BBLR, ini bisa di lihat
dari hasil uji SPSS dengan nilai signifikansi 0.035 < 0.05 dan nilai t
hitung >t tabel (-2.226 > 2.056) dari hasil, ini berarti sejalan dengan
amniotic dan plasenta sehingga status gizi ibu pada saat hamil
beralih pada cadangan lemak dan protein. tidak sedikit ibu hamil
3. Analisa uji F
terikat yang di mana nilai signifikan 0, 034 < 0,05 dan nilai f hitung > f
tabel (3,878 > 3,32). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor umur
sebanyak 16,41%.
66
BAB VI
A. KESIMPULAN
Gowa dengan hasil uji statistik regresi linear berganda dengan uji t
di peroleh nilai signifikan 0.200 > 0.05 dan nilai t hitung < t tabel
2. Ada pengaruh status gizi ibu hamil terhadap kejadian berat badan
uji t di peroleh nilai signifikan 0.035 < 0.05 dan nilai t hitung >t tabel
3. Ada pengaruh secara simultan variabel umur dan status gizi ibu
81
82
mana nilai signifikan 0,034 < 0,05 dan nilai f hitung >f tabel (3,878 >
B. SARAN
2
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Evawany. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor: IPB Press; 2010.
Dainty Maternity, Arum Dwi Anjani dan Nita Evrianasari (2018), asuhan
kebidanan neonates, bayi, balita dan anak prasekolah
Hariyani Sulistyoningsih (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Edisi
Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.Hal 55
xv
Magfiroh, Lailatul. (2015). Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Dan Kejadian
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun 2013-2015. Skripsi
Nurhayati, Eka. (2015). Indeks Massa Tubuh (IMT) Pra Hamil dan Kenaikan
Berat Badan Ibu. ISSN2354-7642, 2.
Proverawati, A., & sulistyorini Ismawati, C. (2010). Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR). Yogyakarta: Nuha Medika.
Trihardiani I (2011). Faktor risiko kejadian berat badan lahir di wilayah kerja
Puskesmas Sangkawang Timur Dan Utara Kota Sangkawang. Artikel
UNICEF (2013) Improving child nutrition: The achievable imperative for global
progress:United Nations Children's Fund.
xvi
WHO (2014) WHA Global Nutrition Targets 2025: Low Birth Weight Policy
Brief [Online]. Available: https://www.who.int/nutrition/publications/
globaltargets2025_policybrief_lbw/en/ (Accessed April 10th 2019).
xvii
Lampiran 1
xv
LEMBAR PENILAIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
Overweight
7-11,5 Kg
Obesitas
5-9 kg
xvi
xvii