Anda di halaman 1dari 7

The 13th University Research Colloqium 2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN


DENGAN PERILAKU UPAYA PENCEGAHAN COVID-19
PADA MASYARAKAT
Sukesih1* Lilik Maiza2 Andy Sopyan3
*Emai l: sukesih@umkudus.ac.id

Abstrak
Keywords: Perilaku upaya pencegahan masyarakat yang masif dan efektif untuk
pendidikan, menghentikan atau mengurangi penyebaran Covid-19 yaitu
pengetahun, perilaku, dilakukan dengan cara physical distancing, cuci tangan, memakai
Covid-19 masker, penyemprotan disinfektan dan lain sebagainya, upaya
pencegahan tersebut tidak akan efektif tanpa ada kesadaran dari
seluruh elemen masyarakat, segala upaya harus didukung oleh
tingkat pendidikan dan pengetahuan yang cukup tentang cara
pencegahan Covid-19. Masyarakat harus benar-benar mendukung
dalam upaya menghentikan laju angka kenaikan Covid 19. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pendidikan dan
pengetahuan dengan perilaku upaya pencegahan Covid-19 pada
masysrakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
metode deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah
orang yang dikategorikan ODP dan sebanyak 87 orang,
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling jumlah
sample penelitian 72 responden. Penelitian ini dilakukan di Desa
Ploso Kecamatan Jati Kabupaten Kudus pada tanggal 09 bulan
Oktober sampai tanggal 14 bulan November tahun 2020. Instrument
penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian pada tingkat
pendidikan sebagian besar berpendidikan SLTA/sederajat yaitu 30
responden (41,7%), pada pengetahuan sebagian besar pada
pengetahuan cukup yaitu 36 responden (50%), pada perilaku upaya
pencegahan Covid-19 sebagian besar memiliki upaya pencegahan
baik yaitu 55 responden (76,4%). Kesimpulan penelitian ini adalah
ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku upaya
pencegahan Covid-19 p value sebesar 0,004, serta ada hubungan
antara pengetahuan dengan perilaku upaya pencegahan Covid-19 p
value sebesar 0,000.

1. PENDAHULUAN World Health Organization (WHO) tahun


Severe acute respiratory syndrome corona 2020 melaporkan Virus Corona (Covid-19)
virus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal telah menginfeksi lebih dari 22 juta warga
dengan nama virus corona adalah jenis baru diseluruh dunia dan menyebar di 213 Negara
dari corona virus yang menular ke manusia. di dunia salah satunya Indonesia. Adapun
Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, angka kematian saat ini sebanyak 796.095
anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, orang dan mereka yang sembuh sebanyak
maupun ibu menyusui. [1]. 14,6 juta orang (Worldmeters, 2020). 10
negara dengan kasus terbesar: saat ini adalah

290
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Amerika Serikat: ± 5 Juta kasus, Brasil: ± 3 pencegahan tersebut tidak akan efektif tanpa
Juta kasus, India: ± 2 Juta kasus, Rusia: ± 900 ada kesadaran dari seluruh elemen
ribu kasus, Afrika Selatan: ± 600 ribu kasus, masyarakat, segala upaya harus didukung oleh
Peru: ± 500 ribu kasus, Meksiko: ± 500 ribu tingkat pendidikan dan pengetahuan yang
kasus, Kolombia: ± 500 ribu kasus, Chili: ± cukup tentang cara pencegahan Covid-19.
300 ribu kasus, Spanyol: ± 300 ribu kasus. Masyarakat harus benar-benar mendukung
Angka tersebut diprediksi akan terus dalam upaya menghentikan laju angka
mengalami peningkatan seiring belom kenaikan Covid 19. [6]
ditemukannya obat untuk menyembuhkan Tujuan penelitian ini yaitu untuk
penyakit tersebut. [2] mengetahui “Tingkat Pendidikan Dan
Di Indonesia, saat ini masyarakat yang Pengetahuan Dengan Perilaku Upaya
telah terkonfirmasi terinfeksi virus corona Pencegahan Covid-19 Pada Masyarakat”
sudah mencapai 149 ribu orang dengan angka
kematian sebesar ± 6 ribu orang dan angka 2. LANDASAN TEORI
kesembuhan di Indonesia sebanyak 103 ribu A. Coronavirus Desease (COVID-19)
orang. Angka tersebut diyakini akan terus Covid-19 adalah penyakit menular yang
mengalami peningkatan [3]. Berdasarkan data disebabkan oleh jenis coronavirus.
bulan Agustus 2020, Provinsi jawa tengah Coronavirus adalah suatu kelompok virus
merupakan provinsi urutan ke 4 dengan kasus yang dapat menyebabkan penyakit pada
terinfeksi virus corona di Indonesia dengan hewan atau manusia. Beberapa jenis
jumlah kasus terkonfirmasi sebesar ± 12 ribu coronavirus diketahui menyebabkan
jiwa, pasien dinyatakan sembuh berjumlah ± 7 infeksi saluran nafas pada manusia mulai
ribu orang dan meninggal sebanyak 818 dari batuk pilek hingga yang lebih serius
orang. [4] seperti Middle East Respiratory
Pravalensi COVID-19 di Indonesia cukup Syndrome (MERS) dan Severe Acute
tinggi. Kasus yang pertama kali terkonfirmasi Respiratory Syndrome (SARS).
di Indonesia pada tanggal 2 maret 2020 Coronavirus jenis baru yang ditemukan
dimana jumlahnya hanya dua penderita. menyebabkan penyakit Covid-19. Virus
Namun, hingga saat ini jumlahnya sudah ini menyebar antara manusia ke manusia
mencapai ribuan dan menempatkan Indonesia melalui tetesan cairan dari mulut dan
diperingkat pertama negara terjangkit hidung saat orang yang terinfeksi sedang
COVID-19 di wilayah Asia Tenggara. batuk atau bersin, mirip dengan cara
Menurut data [5], kasus pasien yang penularan penyakit flu. Tetes cairan dari
menderita infeksi virus corona per 18 April mulut dan hidung pasien tersebut bisa
2020 di Indonesia berjumlah 5.923 ribu jiwa jatuh dan tertinggal pada mulut dan
dengan angka kematian sebanyak 520 jiwa. hidung orang lain yang berada di
SARS-COV-2 penyebab penyakit dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke
COVID-19 yang hanya berukuran sekitar 120 dalam paru-paru orang tersebut melalui
nanometer, diyakini sangat cepat menyerang hidungnya. [7]
dan menginfeksi tubuh manusia. Menurut
WHO 2020 berdasarkan bukti ilmiah yang B. Perilaku Pencegahan
telah ditemukan, Virus Corona dapat menular Perilaku adalah suatu aktivitas
dari manusia ke manusia melalui percikan seseorang yang mempunyai kapasitas
batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. yang sangat luas mencakup : berjalan,
Orang yang paling berisiko tertular penyakit berbicara, bereaksi, dan berpakaian
ini adalah orang yang kontak erat dengan sedangkan pencegahan adalah proses,
pasien COVID-19. [2] cara, tindakan mencegah atau tindakan
Perilaku upaya pencegahan masyarakat menahan agar sesuatu tidak terjadi.
yang masif dan efektif untuk menghentikan Dengan demikian, pencegahan
atau mengurangi penyebaran Covid-19 yaitu merupakan tindakan. Pencegahan identik
dilakukan dengan cara physical distancing, dengan perilaku atau suatu upaya
cuci tangan, memakai masker, penyemprotan pencegahan [6].
disinfektan dan lain sebagainya, upaya

291
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Perilaku pencegahan adalah Aplikasi (Aplication), Analisis (Analysis),


mengambil tindakan terlebih dahulu Sintesis (Synthesis), dan Evaluasi
sebelum orang tersebut terkena atau (Evaluation). [9]
mengalami kejadian, pada dasarnya ada Banyak cara untuk memperoleh
empat tingkatan pencegahan penyakit pengetahuan, salah satunya melalui kegiatan
secara umum yaitu : Pencegahan Tingkat belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan
Dasar (Primordial Prevention), yang mencerdaskan. Melalui proses belajar
Pencegahan Tingkat Pertama (Primary dapat membuat seseorang memperoleh
Prevention), Pencegahan Tingkat Kedua pengetahuan baru dan membuka wawasan
(Secondary Prevention), Pencegahan berfikirnya. [10]
Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention) [8] Dampaknya, bagi orang yang
berwawasan yaitu, perubahan perilaku, hal ini
C. Tingkat Pendidikan berarti semakin baik pengetahuan seseorang
Pendidikan adalah suatu proses maka prilakunya pun semakin baik. [11]
dimana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan 3. METODE
kehidupan dan memenuhi tujuan Jenis penelitian ini adalah penelitian
kehidupan secara efektif dan efisien. kuantitatif dengan metode deskriptif analitik.
Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, Populasi dalam penelitian ini adalah orang
karena dalam kenyataan pendidikan yang dikategorikan ODP dan sebanyak 87
adalah suatu proses dimana suatu bangsa orang, pengambilan sampel menggunakan
atau negara membina atau teknik purposive sampling jumlah sample
mengembangkan kesadaran diri diantara penelitian 72 responden. Penelitian ini
individu-individu, dengan kesadaran dilakukan di Desa Ploso Kecamatan Jati
tersebut, suatu bangsa atau negara dapat Kabupaten Kudus pada tanggal 09 bulan
mewariskan kekayaan budaya atau Oktober sampai tanggal 14 bulan November
pemikiran kepada generasi berikutnya, tahun 2020. Instrument penelitian ini
sehingga menjadi inspirasi bagi mereka menggunakan kuesioner.
dalam setiap aspek kehidupan [9].
Tingkat pendidikan adalah tahap yang
berkelanjutan yang ditetapkan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan tingkat perkembangan para HASIL
peserta didik, keluasaan bahan Tabel 1. Karakteristik Responden
pengajaran, dan tujuan pendidikan yang
N Frekuens Presentas
dicantumkan dalam kurikulum. Karakteristik
o i (f) e (%)
1 Usia
D. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan < 36 24 33,4
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap 36-46 33 45,8
suatu objek melalui indra yang dimilikinya >46 15 20,8
sehingga menghasilkan pengetahuan. 2 Jenis
Penginderaan terjadi melalui pancaindera Kelamin;
manusia yakni, indera pendengaran,
Laki-laki 48 66,7
penglihatan, penciuman, perasaan dan
perabaan. Sebagian pengetahuan manusia Perempua
24 33,3
didapat melalui mata dan telinga [10] n
Setiap orang memiliki pengetahuan, dan 3 Pekerjaan
setiap orang memiliki tingkat pengetahuan Buruh 28 38,9
yang berbeda-beda. Menurut Buana (2020), ia Karyawan
25 34,7
menyebutkan secara garis besar tingkat swasta
pengetahuan seseorang diantaranya, yaitu : Wiraswast
12 16,7
Tahu (Know), Memahami (Comprehensif), a

292
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

PNS 5 6,9 Kecamatan Jati kabupaten Kudus paling


Lainnya 2 2,8 banyak responden masuk dalam kategori
Tabel 1 diatas adalah data karakteristik cukup dengan frekuensi sebanyak 36 orang
responden di desa Ploso kecamatan Jati dengan presentase 50 %.
Kabupaten Kudus tahun 2020. Jika dilihat dari
karakteristik usia, sebagian besar responden Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perilaku
pada penelitian ini adalah usia antara 36-46 Upaya Pencegahan di Desa Ploso Kecamatan
tahun dengan jumlah sebesar 33 orang (45,8 Jati Kabupaten Kudus (n = 72)
%). Responden dengan jenis kelamin laki-laki Perilaku Frekuensi Presentase
lebih banyak di desa Ploso kecamatan Jati No.
Pencegahan (f) (%)
Kabupaten Kudus tahun 2020, yaitu sebanyak 1 Baik 55 76,4
48 orang (66,7 %). Berdasarkan jenis
pekerjaan, responden paling banyak bekerja 2 Buruk 17 23,6
sebagai buruh yaitu sebesar 28 orang (38,9 Jumlah 72 100
%), 25 orang (34,7 %).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Table 4 menunjukkan bahwa perilaku
Pendidikan Responden di Desa Ploso upaya pencegahan di desa Ploso Kecamatan
Kecamatan Jati Kabupaten Kudus (n = 72) Jati Kabupaten Kudus paling banyak
Tingkat Frekuensi Presentase responden memiliki upaya pencegahan baik
No dengan frekuensi sebanyak 55 orang dengan
Pendidikan (f) (%)
Tidak presentase 76,4 % .
1 sekolah 0 0
Tabel 5. Hubungan antara tingkat pendidikan
2 SD 5 6,9
dengan perilaku upaya pencegahan (n = 72 )
3 SLTP 24 33,3 Tingk Perilaku Upaya
4 SLTA 30 41,7 at Pencegahan Total P
Pendidikan Pendi Baik Buruk value
5 Tinggi 13 18,1 dikan F % f % f %
Jumlah 72 100 SD 3 4,1 2 2,8 5 6,9
Berdasarkan table 2 diatas diketahui 1 18, 1 15, 2 33,
SLTP
bahwa tingkat pendidikan di desa Ploso 3 1 1 2 4 3
kecamatan Jati kabupaten Kudus paling 2 36, 3 41,
SLTA 4 5,6
banyak didominasi oleh responden yang 6 1 0 7 .004
berpendidikan SLTA/sederajat dengan 1 18, 1 18,
PT 0 0
frekuensi sebanyak 30 orang dengan 3 1 3 1
presentase 41,7%. 5 76, 1 23, 7
Total 100
5 4 7 6 2
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat
Pengetahuan Responden di Desa Ploso Berdasarkan tabel 5 hasil penelitian
Kecamatan Jati Kabupaten Kudus (n = 72) menunjukan bahwa ada hubungan antara
Tingkat Frekuensi Presentasetingkat pendidikan dengan perilaku upaya
No
Pengetahuan (f) (%) pencegahan di desa Ploso Kecamatan Jati
1 Kurang 6 8,3 kabupaten Kudus didapatkan nilai signifikansi
p value sebesar 0,004 dengan α=0,05.
2 Cukup 36 50
3 Baik 30 41,7 Tabel 6. Hubungan antara pengetahuan
Jumlah 72 100 dengan perilaku upaya pencegahan (n = 72 )
Perilaku Upaya
Tabel 3 diatas merupakan distribusi Peng P
Pencegahan Total
frekuensi tingkat pengetahuan responden. etahu val
Baik Buruk
Berdasarkan table tersebut diketahui bahwa an ue
f % f % f %
pengetahuan responden di Desa Ploso Kura 0 0 6 8,3 6 8,3 .00

293
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

ng 0 Setelah kuesioner dinyatakan valid dan


Cuku 2 34, 1 15, 3 reliabel, kemudian diberikan kepada
p 5 7 1 3 6 50 responden. Setelah data terkumpul, kemudian
3 41, 3 41, peneliti memasukkan data tersebut kedalam
Baik 0 0
0 7 0 7 program microsoft excel untuk proses tabulasi
5 76, 1 23, 7 data dan memberikan kode setiap variabel
Total 100
5 4 7 6 2 yang dibutuhkan. Untuk melakukan analisa
bivariat, peneliti menggunakan uji chi square
Berdasarkan tabel 6 hasil penelitian pada SPSS. Hasil penelitian dibahas pada
menunjukan bahwa ada hubungan antara bagian dibawah ini.
pengetahuan dengan perilaku upaya Berdasarkan tabel 5 hasil penelitian
pencegahan di desa Ploso Kecamatan Jati menunjukan bahwa ada hubungan antara
kabupaten Kudus didapatkan nilai signifikansi tingkat pendidikan dengan perilaku upaya
p value sebesar 0,000 dengan α=0,05. pencegahan di desa Ploso Kecamatan Jati
kabupaten Kudus didapatkan nilai signifikansi
PEMBAHASAN p value sebesar 0,004 dengan α=0,05.
1. Tingkat pendidikan dengan Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
perilaku upaya pencegahan penelitian Syafrizal (2017), yang menyatakan
Penelitian dilakukan dengan cara membagikan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan
kuesioner kepada responden di Desa Ploso dasar manusia yang diperlukan untuk
Kecamatan Jati Kabupaten Kudus yang sudah mengembangkan diri. Semakin tinggi tingkat
memenuhi kriteria inklusi, yaitu terdapat 72 pendidikan, semakin mudah menerima serta
responden yang memenuhi kriteria sebagai mengembangkan pengetahuan dan teknologi.
sampel penelitian. Proses pengambilan data Pendidikan yang baik dapat meningkatkan
selama penelitian tidak menemui kendala. kematangan intelektual seseorang dan
Responden sangat kooperatif dalam menjawab merupakan faktor penting dalam proses
setiap pertanyaan dan bisa memahami dengan penyerapan informasi. Peningkatan wawasan
mudah setiap item yang diajukan oleh dan cara berfikir yang selanjutnya akan
peneliti. memberikan dampak terhadap pengetahuan,
Kuesioner yang diberikan kepada persepsi, nilai-nilai dan sikap yang akan
responden sebelumnya sudah diuji validitas menentukan seseorang mengambil keputusan
dan reliabilitas. Berdasarkan uji validitas, untuk berperilaku. [12] Moudy (2017)
terdapat 20 soal tentang pengetahuan covid-19 menyatakan perilaku adalah sebagian tindakan
dan 20 soal tentang perilaku upaya seseorang yang dapat dipelajari dan diamati.
pencegahan covid-19. Berdasarkan Salah satu faktor yang mempengaruhi
perbandingan r-hitung terhadap r-tabel, nilai r perilaku manusia atau masyarakat adalah
hitung 0,548-0,822 dan nilai r table 0,361 tingkat pendidikan atau pengetahuan. [13]
dimana r-hitung > r-tabel maka dinyatakan Menurut Peneliti pendidikan kepala
valid, maka dapat disimpulkan bahwa maka keluarga di Desa Ploso bisa dikategorikan
keseluruhan soal pada kuesioner dinyatakan baik karena rata-rata responden berpendidikan
valid dan 0 tidak valid. Uji selanjutnya adalah menengah atau SLTA tentunya hal ini berbeda
uji reliabilitas dengan cronbach alpha pada jika dibandingkan dengan masyarakat
SPSS. hasil cronbach alpha kuesioner pedesaan yang masih banyak dijumpai
pengetahuan covid-19 adalah 0,777 atau lebih pendidikan yang rendah. Hal tersebut
besar dari 0,6. Sehingga dapat disimpulkan berhubungan dengan bagaimana seseorang
kuesioner pengetahuan covid-19 pada menyerap suatu informasi dan sehingga
penelitian ini dinyatakan reliabel sedangkan berpengaruh terhadap perilaku seseorang
kuesioner perilaku upaya pencegahan adalah untuk melakukan pencegahan covid-19. Oleh
0,929 atau lebih besar dari 0,6. Sehingga karena itu, semakin tinggi pendidikan kepala
dapat disimpulkan kuesioner perilaku keluarga maka kemampuan dalam menyerap
pencegahan covid-19 pada penelitian ini ilmu pengetahuan praktis dan pendidikan non
dinyatakan reliabel. formal (televisi, surat kabar, radio, dan
lainlain) akan meningkat. Pengetahuan akan

294
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

bahaya tentang suatu penyakit seperti covid- menghadapinya. Dengan kata lain, saat
19 akan membuat seseorang berperilaku baik seseorang mempunyai informasi tentang
untuk melakukan pencegahan secara disiplin. covid-19 memahami penyakitnya, cara
Upaya pencegahan covid-19 yang pencegahan, pengobatan dan komplikasinya,
dilakukan pada masyarakat adalah cuci tangan maka ia akan mampu untuk menentukan
dengan sabun selama 20 detik, hindari bagaimana dirinya harus berperilaku atau
menyentuh mata, hidung, dan mulut, hidari berupaya mencegah terhadap menularnya
kontak dengan orang yang sedang sakit covid-19 tersebut. [6]
menyerupai gejala covid-19, menggunakan Menurut peneliti pengetahuan
masker, masak makanan hingga matang [14]. masyarakat tentang Covid 19 merupakan
aspek yang sangat penting dalam masa
2. Pengetahuan dengan perilaku pandemi seperti sekarang ini, yang meliputi
upaya pencegahan penyebab covid dan karakteristik virusnya,
tanda dan gejala, istilah yang terkait dengan
Berdasarkan tabel 6 hasil penelitian covid, pemeriksaan yang diperlukan dan
menunjukan bahwa ada hubungan antara proses transmisi serta upaya pencegahan
pengetahuan dengan perilaku upaya penyakit tersebut. Pengetahuan masyarakat
pencegahan di desa Ploso Kecamatan Jati Desa ploso yang baik tentang covid 19 ini
kabupaten Kudus didapatkan nilai signifikansi berpengaruh terhadap pencegahan penyakit
p value sebesar 0,000 dengan α=0,05. covid-19. Pengetahuan yang baik dapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil didukung oleh penerimaan terhadap informasi
penelitian yang dilakukan oleh Yanti B, dkk yang beredar di masyarakat tentang covid 19.
(2020) yang menyebutkan bahwa 99% Dalam penelitian ini, menunjukkan
masyarakat Indonesia mempunyai sebanyak 76,4 % masyarakat Ploso
pengetahuan yang baik, 59% mempunyai mempunyai perilaku upaya pencegahan yang
sikap yang positif dan 93% mempunyai baik bentuk perilaku yang ditunjukkan antara
perilaku yang baik terhadap upaya lain kepatuhan dalam menggunakan masker
pencegahan Covid-19 di Indonesia dengan saat berada di luar rumah, mencuci tangan
social distancing. Masyarakat yang memiliki dengan sabun atau hand sanitizer secara
pengetahuan baik juga memiliki sikap dan sering, menghindari kerumunan dan menjaga
perilaku yang baik pula. Selain itu, tingkat social ataupun physical distancing. Cuci
pengetahuan yang tinggi ini juga didukung tangan adalah salah satu cara yang efektif
dengan tingkat pendidikan sebagian besar untuk membunuh kuman, diketahui virus
responden adalah pendidikan tinggi (diploma covid-19 dapat menempel pada bagian tubuh
dan sarjana). Salah satu faktor internal yang terutama tangan yang menyentuh benda yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang sudah tertular oleh droplet.
adalah tingkat pendidikan, semakin tinggi
tingkat pendidikan seseorang maka semakin 5. KESIMPULAN
tinggi pula pengetahuan (Moudy, 2020). Ada hubungan antara tingkat pendidikan
Penelitian ini juga menemukan bahwa dengan perilaku upaya pencegahan Covid-19
kebanyakan tingkat pendidikan responden p value sebesar 0,004, serta ada hubungan
baik pada kategori menengah (SMA) dan antara pengetahuan dengan perilaku upaya
sarjana sehingga mempengaruhi tingkat pencegahan Covid-19 p value sebesar 0,000.
pengetahuan responden. [13]
Hasil penelitian lain menurut Sukesih 6. REFERENSI
(2020) didapat bahwa pengetahuan paling
[1] J. S. Morse, T. Lalonde, S. Xu, and W.
tinggi di kategori baik sebanyak 228 (51,35%)
R. Liu, “Learning from the Past:
dan sikap paling tinggi berada di kategori
Possible Urgent Prevention and
sikap baik sebanyak 206 (46,39%). [15]
Treatment Options for Severe Acute
Seseorang yang telah mengetahui
Respiratory Infections Caused by
tentang suatu informasi tertentu, maka dia
2019-nCoV,” ChemRxiv, no. 1, 2020,
akan mampu menentukan dan mengambil
doi: 10.26434/chemrxiv.11728983.v1.
keputusan bagaiman dia harus

295
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

[2] WHO, “WHO Target Product Profiles two Pakistani university populations,”
for COVID-19 Vaccines,” Block Drugs Ther. Perspect., vol. 36, no. 7,
Caving – A Viable Altern., vol. 21, no. pp. 319–325, 2020, doi:
1, pp. 1–9, 2020, [Online]. Available: 10.1007/s40267-020-00737-7.
https://www.who.int/blueprint/priority- [11] D. Roy, S. Tripathy, S. Kumar, and N.
diseases/key- Sharma, “Since January 2020 Elsevier
%0Ahttps://www.golder.com/insights/ has created a COVID-19 resource
block-caving-a-viable-alternative/. centre with free information in English
[3] S. Setiati and M. K. Azwar, “COVID- and Mandarin on the novel coronavirus
19 and Indonesia,” Acta Med. COVID- 19 . The COVID-19 resource
Indones., vol. 52, no. April, pp. 84–89, centre is hosted on Elsevier Connect ,
2020. the company ’ s public news and
[4] D. K. J. Tengah, Data pasien Covid 19 information ,” no. January, 2020.
2020. 2020. [12] M. Pradayu, “ENGARUH
[5] F. S. Listiani, “PELAKSANAAN AKTIVITAS ORGANISASI
BIMBINGAN IBADAH PADA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
ANAK PENYANDANG (Studi Kasus Pengurus BEM
TUNADAKSA DI YAYASAN Universitas Riau Kabinet Inspirasi
PEMBINAAN ANAK CACAT ( Periode 2016- 2017),” Jom Fisip, vol.
YPAC ) KOTA SEMARANG,” UIN 4, no. 2, pp. 1–13, 2017, [Online].
Walinsongo Semarang, 2015. Available:
[6] Y. Peng et al., “Knowledge, Attitude https://media.neliti.com/media/publicat
and Practice Associated with COVID- ions/183768-ID-partisipasi-
19 among University Students: a masyarakat-dalam-pelaksanaan.pdf.
Cross-Sectional Survey in China,” [13] J. Moudy and R. A. Syakurah,
2020, doi: 10.21203/rs.3.rs-21185/v1. “Pengetahuan terkait usaha
[7] A. Wadood, A. Mamun, and A. Rafi, pencegahan Coronavirus Disease
“Authors : Methods : Results :,” 2020, (COVID-19) di Indonesia,” Higeia J.
[Online]. Available: Pengetahuan Dan Public Heal. Res. Dev., vol. 4, no. 3,
Sikap Mahasiswa Kesehatan Tentang pp. 333–346, 2020.
Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. [14] Riskesdas, Balitbang Kemenkes RI.
[8] S. K. Nurul Aula, “Peran Tokoh 2013. Riset Kesehatan Dasar;
Agama Dalam Memutus Rantai RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Pandemi Covid-19 Di Media Online Kemenkes RI, 2013.
Indonesia,” Living Islam J. Islam. [15] U. Sukesih, S. Budi, and D. Nur
Discourses, vol. 3, no. 1, p. 125, 2020, Adkhana Sari, “Pengetahuan Dan
doi: 10.14421/lijid.v3i1.2224. Sikap Mahasiswa Kesehatan Tentang
[9] D. R. Buana, “Analisis Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Indonesia,” /
Masyarakat Indonesia dalam J. Ilmu Keperawatan dan Kebidanan,
Menghadapi Pandemi Virus Corona vol. 11, no. 2, pp. 410–414, 2020,
(Covid-19) dan Kiat Menjaga [Online]. Available: Pengetahuan Dan
Kesejahteraan Jiwa,” SALAM J. Sos. Sikap Mahasiswa Kesehatan Tentang
dan Budaya Syar-i, vol. 7, no. 3, 2020, Pencegahan Covid-19 Di Indonesia.
doi: 10.15408/sjsbs.v7i3.15082.
[10] M. Salman et al., “Knowledge, attitude
and preventive practices related to
COVID-19: a cross-sectional study in

296

Anda mungkin juga menyukai