Anda di halaman 1dari 3

MODUL 2

Konsep Epidemiologi Dan Sistem Informasi Kesehatan

SKENARIO 2 : Campak yang harus dicampakkan

Sejak tahun 2022, Indonesia telah mencatat peningkatan kasus campak yang meningkat dua
kali lipat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Antara 1 Januari dan 3 April 2023,
sebanyak 2.161 kasus suspek campak telah dilaporkan di Indonesia. Menurut WHO, Aceh
adalah merupakan salah satu provinsi yang berisiko tinggi untuk mengalami outbreak
campak. Faya yang merupakan seorang kepala Puskesmas di Kecamatan Muara Dua, akan
melakukan surveilans epidemiologi untuk mengetahui tren kejadian penyakit campak.
Campak dapat menyebabkan kematian pada anak sehingga mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat Indonesia. Faya juga harus bisa memperkirakan jumlah dan besaran kasus
campak ini untuk mengatasi penyebab penyakit dan melakukan usaha pencegahannya. Faya
perlu melakukan usaha deteksi dini terhadap bayi dan balita yang dibawa ke posyandu guna
mengidentifikasi gejala yang mengarah pada campak. Hal ini harus dilakukan dengan segera,
mengingat angka morbiditas dan mortalitas pada anak semakin meningkat setiap tahunnya.
Selain surveilans, Faya juga harus melakukan skrining penyakit menular dan tidak menular
yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas dengan mempertimbangkan sejumlah variabel dalam
evaluasinya, serta akan dilaporkan ke dinas Kesehatan menggunakan sistem informasi
Kesehatan (SIK) yang telah dirancang sebelumnya.

Apakah tindakan yang dilakukan Faya sebagai kepala Puskesmas sudah benar?

JUMP 1 TERMINOLOGI

1. Konsep Epidemiologi : Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya


distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga
determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
2. Sistem informasi kesehatan: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem
yang mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan menyediakan informasi kesehatan
untuk tujuan analisis, pengambilan keputusan, dan manajemen. SIK dapat mencakup
data pasien, informasi tentang penyakit, hasil laboratorium, informasi demografis, dan
faktor-faktor kesehatan lainnya.
3. Suspek campak :
4. Outbreak :Outbreak adalah suatu kejadian ketika penyakit tertentu menyebar secara
tiba-tiba dan lebih luas dari yang diharapkan di suatu wilayah, populasi, atau
komunitas dalam periode waktu tertentu. Hal ini sering kali diidentifikasi berdasarkan
peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus penyakit di atas tingkat normal atau
ekspektasi. Outbreak dapat melibatkan berbagai tingkat keparahan, dan tanggapan
cepat dari otoritas kesehatan diperlukan untuk mengendalikan penyebaran penyakit
dan melindungi masyarakat.
5. Survailans : Surveilans adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus
menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
6. Deteksi dini : deteksi dini adalah sebuah proses pengungkapan akan adanya
kemungkinan mengidap suatu penyakit.
7. Morbiditas : Morbiditas dapat diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalen dari suatu penyakit yang menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi pada kurun waktu tertentu
8. Mortalitas : Angka kematian atau tingkat kematian adalah ukuran kematian rata-rata
dari penduduk dalam suatu daerah atau wilayah tertentu.

JUMP 2 RUMUSAN MASALAH

1) Apa yang menjadi penyebab peningkatan kasus campak di Indonesia sejak tahun
2022? Gita
2) Mengapa Aceh diidentifikasi sebagai provinsi dengan risiko tinggi untuk mengalami
outbreak campak? Fzn
3) Apa langkah konkret yang dapat diambil oleh Faya dalam surveilans epidemiologi
untuk mengidentifikasi tren penyakit campak? Yunda
4) Bagaimana Faya dapat memperkirakan jumlah dan besaran kasus campak untuk
mengatasi penyebab penyakit dan melakukan pencegahan? Naila
5) Apa saja gejala campak pada bayi dan balita yang harus diidentifikasi Faya di
posyandu? Gita
6) Mengapa deteksi dini pada bayi dan balita di posyandu penting dalam penanganan
campak? Aisyah
7) Bagaimana Faya dapat meningkatkan cakupan vaksinasi di wilayah kerjanya? Amel
8) Apa manfaat melakukan skrining penyakit menular dan tidak menular di wilayah
kerja Puskesmas? Amell
9) Variabel apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi skrining penyakit yang
dilakukan oleh Faya? Yunda
10) Bagaimana Faya dapat memastikan bahwa sistem informasi Kesehatan (SIK) yang
digunakan efektif dalam pelaporan ke dinas Kesehatan? Dinda
11) Apa langkah konkret yang dapat diambil Faya jika terjadi peningkatan kasus campak
dalam satu kelurahan? Naila
12) Bagaimana Faya dapat melibatkan komunitas dalam upaya pencegahan campak?
Aisyah
13) Apa strategi yang dapat diadopsi oleh Faya dalam memastikan keberlanjutan
program pencegahan campak di wilayahnya?
14) Bagaimana Faya dapat mengukur keberhasilan program pencegahan campak di
wilayahnya? Nichan
JUMP 3 HIPOTESA

1. Penyebab Wabah Campak Kembali Terjadi


Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan wabah campak dapat terjadi kembali, di
antaranya akibat menurunnya vaksinasi campak selama pandemi COVID-19 serta
meningkatnya kaum anti-vaksin. Berikut masing-masing penjelasannya.
1. Menurunnya Vaksinasi Akibat Pandemi
Pandemi COVID-19 memiliki peran besar dalam kembalinya wabah kasus campak.
Pasalnya, pandemi yang terjadi selama hampir tiga tahun terakhir ini menyebabkan
vaksinasi campak menurun dan tidak merata. Masalah pada program vaksinasi ini
mengakibatkan pencegahan campak menjadi tidak optimal.Selain itu, kesulitan
ekonomi efek dari pandemi juga cukup nyata terjadi dan membuat beberapa anak
mengalami kekurangan gizi. Hal ini menyebabkan sistem imun anak tidak bisa
bekerja secara optimal untuk melawan penyakit tersebut.
2. Meningkatnya Kaum Anti-Vaksin
Penyebab kembalinya wabah campak berikutnya juga disebabkan oleh fenomena anti-
vaksin. Anti-vaksin sendiri merupakan suatu pemikiran yang menganggap bahwa
vaksin tidak memberikan manfaat pada kesehatan bahkan menaruh kecurigaan yang
negatif. Fenomena ini membuat WHO memasukkannya sebagai satu dari sepuluh
ancaman kesehatan di dunia pada tahun 2019. Pemikiran tersebut membuat beberapa
orang tua enggan memberikan vaksinasi kepada anaknya. Padahal, campak hanya bisa
dicegah melalui vaksinasi. Akibatnya, campak bisa dengan mudah menular kepada
anak yang belum mendapatkan vaksin.Vaksinasi campak terbukti berhasil mencegah
terjadinya infeksi dan kematian akibat campak setiap tahunnya. Melalui vaksinasi
tersebut, angka penyebaran dan kasus campak di seluruh dunia dapat menurun.

2. P
3.

Anda mungkin juga menyukai