PENYUSUN:
NAMA NIM
MUHAMMAD FAUZAN SIDIQ D3KP1800542
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................
Kata pengantar............................................................................................
Daftar Isi .....................................................................................................
Daftar Tabel ................................................................................................
Daftar lampiran ...........................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Latar Belakang ...............................................................................
B. Tujuan............................................................................................
C. Manfaat..........................................................................................
D. Analisis kebutuhan belajar pada sasaran.......................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................
A. Definisi dari ISPA
B. Etiologi dari ISPA...........................................................................
C. Klasifikasi dari ISPA......................................................................
D. Tanda dan Gejala ISPA...................................................................
E. Pencegahan dari ISPA.....................................................................
F. Pengobatan dari ISPA
BAB III. PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN .....................
A. Satuan Acara pendidikan kesehatan................................................
B. Lampiran media pendidikan kesehatan.........................................
C. Setting tempat kegiatan pendidikan kesehatan ...............................
Daftar Pustaka .............................................................................................
DAFTAR TABLET
DAFTAR LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tentang
Proposal ISPA pada anak
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan, kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah
sakit. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia prevalensi ISPA tahun 2012, DIY
menempati nomor 21 dari 33 provinsidi Indonesia. Di Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) kasus ISPA sebanyak 70.942 pasien balita usia 1-4 tahun dengan prosentase di
setiap kabupaten/kota berkisar antara 31%-39% dari seluruh penyakit. Hasil sensus
penduduk tahun 2010 juga menemukan angka kematian balita umur 1-4 tahun akibat
ISPA di Yogyakarta, untuk balita laki-laki sebesar 20/1000 kelahiran hidup dan untuk
perempuan sebesar 14/1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan DIY, 2010).
ITujuan
B. Manfaat
TINJUAN PUSTAKA
ISPA bagian atas umumnya disebabkan oleh virus, sedangkan ISPA bagian
bawah dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. ISPA bagian bawah yang
disebabkan oleh bakteri umumnya mempunyai manifestasi klinis yang berat
sehingga menimbulkan beberapa masalah dalam penanganannya. Sementara itu
faktor lain terjadinya ISPA antara lain BBLR (Berat badan lahir ringan),
malnutrisi, polusi udara dalam ruangan, tidak mendapatkan ASI penuh, padat
hunian, imunisasi tidak lengkap dan defesiensi vitamin A.
C. Faktor Resiko
a. Jenis Kelamin
b. Usia
Anak balita dan ibu rumah tangga yang lebih banyak terserang penyakit
ISPA. Hal ini disebabkan karena banyaknya ibu rumah tangga yang
memasak sambil menggendong anaknya
c. Pendidikan
2 Faktor Biologis
Status gizi
Menjaga status gizi yang baik, sebenernya bisa juga mencegah atau terhindar
dari penyakit terutama penyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi
makanam empat sehat lima sempurna dan memperbanyak minum air putih,
olahraga yang teratur serta istirahat yang cukup. Karena dengan tubuh yang
sehat maka kekebalan tubuh akan semakin meningkat, sehingga dapat
mencegah virus atau bakteri yang akan masuk kedalam tubuh.
D. Klasifikasi ISPA
1. Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada
kedalam (chest indrawing).
F. Pengobatan
G. Pencegahan
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau
terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya
dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum
air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup, kesemuanya itu
akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka
kekebalan tubuh kita akan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah
virus/bakteri penyakit yang akan masuk ke tubuh kita.
2 Imunisasi
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang
ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui udara yang
tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini biasanya berupa virus /
bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol (anatu suspensi yang
melayang di udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari
sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan
melayang di udara), yang kedua duet (campuran antara bibit penyakit).
.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah
sakit. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia prevalensi ISPA tahun 2012, DIY
menempati nomor 21 dari 33 provinsidi Indonesia. Di Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) kasus ISPA sebanyak 70.942 pasien balita usia 1-4 tahun dengan prosentase di
setiap kabupaten/kota berkisar antara 31%-39% dari seluruh penyakit. Hasil sensus
penduduk tahun 2010 juga menemukan angka kematian balita umur 1-4 tahun akibat
ISPA di Yogyakarta, untuk balita laki-laki sebesar 20/1000 kelahiran hidup dan untuk
perempuan sebesar 14/1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan DIY, 2010).
B. TOPIK
C. SASARAN
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
setelah dilakukan penyuluhan diharapkan anak dapat mengerti dan paham akan
penyakit ISPA
2. Tujuan Khusus
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD
G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal :
Alokasi waktu
H. TEMPAT
I. MATERI
terkena serangan infeksi ini sangat menderita, apa lagi bila udara lembab, dingin
2. Penyebab ISPA
ISPA bagian atas umumnya disebabkan oleh virus, sedangkan ISPA bagian bawah
dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. ISPA bagian bawah yang disebabkan
terjadinya ISPA antara lain BBLR (Berat badan lahir ringan), malnutrisi, polusi
udara dalam ruangan, tidak mendapatkan ASI penuh, padat hunian, imunisasi
gejala, seperti :
Dengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau
terhindar dari penyakit yang terutama antara lain penyakit ISPA. Misalnya
air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup, kesemuanya itu
akan menjaga badan kita tetap sehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka
b. Imunisasi
ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baik akan mengurangi polusi
asap dapur/asap rokok yang ada di dalam rumah, sehingga dapat mencegah
ISPA. Ventilasi yang baik dapat memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer)
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan oleh virus/ bakteri yang
ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkit penyakit ini melalui udara yang
tercemar dan masuk ke dalam tubuh. Bibit penyakit ini biasanya berupa virus /
bakteri di udara yang umumnya berbentuk aerosol (anatu suspensi yang
melayang di udara). Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari
sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan
5. Pengobatan
oksigendan sebagainya.
rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk
tenggorokan
J. RENCANA EVALUASI
Evaluasi dilakukan oleh penyuluh dan dilaksanakan segera setelah penyuluh selesai.
Metode yang digunakan dalam evaluasi ini adalah tanya jawab. Berikut ini merupakan
Dst...
Keterangan :
: penyuluh
: LCD
: Audiens
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dekes RI. (2012). Informasi Tentanng ISPA pada Balita. Jakarta : Pusat Penyuluhan
Kesehatan masyarakat