“REMAJA”
Disusun oleh:
YOGYAKARTA2018
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………
Daftar isi………………………………………………………………………..
A.Latar belakang…………………………………………………………
B.Tujuan masalah…………………………………………………………
Bab II ISI………………………………………………………………………….
A. Definisi komunikasi………………………………………………………
B. Definisi remaja…………………………………………………………
C. Tahap-tahap perkembangan remaja………………………………
D. Hambatan …………………………………………………………..
1.Kesimpulan……………………………………………………………
2.Saran……………………………………………………………………
Daftar pustaka………………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikanrahmat serta hidayah-
Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami
berupa makalah yang berjudul “Komunikasi pada Remaja .Shalawat dan salam semoga
selalu terlimpah pada Rasulullah Muhammad SAW.Makalah ini kami susun sebagai tugas yang
diberikan dari mata kuliah Komunikasi. Dalam penyusunan makalah ini kami yakin masih banyak
kekurangannya. Oleh karenaitu, kami mengharapkan kepada para pendidik khususnya dan para pembaca
umumnya untuk memberikan saran dan kritik, dalam rangka penyempurnaan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Hanya kepada Allah SWT kami memohon semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia dalam menjalani hidupnya memerlukan interaksi dengan orang lain. Untuk berinteraksi
diperlukan adanya suatu komunikasi yang baik.Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang
belum dewasa atau belum mengalami masa . Masa remaja merupakan suatu periode atau masa
tumbuhnya seseorang dalam masa transisi dari anak-anak kemasa dewasa, yang meliputi semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Remaja adalah masa
transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Bagi sebagian besar orang tua, inilah masa yang
bisa jadi cukup sulit, terutama dalam hal membangun komunikasi dengan anak remaja. Anak
seakan menjadi makhluk asing yang sama sekali berbeda dengan sikecil yang dikenal bertahun-
tahun. Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja yang mencakup perubahan
transisibiologis yaitu
perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat nampak pada saat masa pubertas yaitu
meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Di antara perubahan fisik itu, yang
terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan
menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi
(ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual
sekunder yang tumbuh. Selanjutnya, menurut Muss menguraikan bahwa perubahan fisik yang
terjadi pada anak perempuan yaitu pertumbuhan tulang-tulang, badan menjadi tinggi, anggota-
anggota badan menjadi panjang, tumbuh payudara, Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap
dikemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu
kemaluan menjadi keriting, menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu ketiak. Sedangkan pada anak
laki-laki perubahan yang terjadi antara lain pertumbuhan tulang-tulang, testis (buah pelir)
membesar, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara,
ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting,pertumbuhan tinggi badan
mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis,
jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal
dan gelap, dan tumbuh bulu dada. Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh
kelenjar pituitary dan kelenjar hypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing pertumbuhan
alat kelamin utama dan kedua pada remaja.Transisi kognitif yaitu menurut Piaget pemikiran
operasional formal berlangsung antarausia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal
lebih abstrak, idealis, dan logis dari pada pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan
bahwa bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya
penyesuaian diri biologis. Secara lebihnyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan
lain. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga
menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan
membuat pemahaman lebih mendalam. Menurut Piaget secara lebih nyata pemikiran opersional
formal bersifat lebih abstrak,idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan
dengan anak-anak missalnya dapat menyelesaikan persamaan aljabar abstrak. Remaja juga lebih
idealistis dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan
dunia. Remaja berfikir secara logis dan mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai
rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang
terpikirkan. Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial.Hal ini
menekankan pentingnya interaksisosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja.
Transisi sosial Santrock mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami
perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian,
dan dalam peran darikonteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan
agresif terhadap temansebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa
tertentu serta perangender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam
perkembangan remaja.
2.Tujuan
Tujuan dari dilakukannya komunikasi yang efektif terhadap remaja adalah sebagaiberikut ini:
1. Definisi Komunikasi
Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh beberapa para ahli, yaitusebagai
berikut
7. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencangkup ekspresi wajah, sikapdan
gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegraf, telepon dan lainnya .
Dari beberapa pengertian komunikasi di atas, dapat disimpulkan pengertian komunikasi adalah
penyampaian dari seseorang ke orang lain, dengan menyertakan kode atau lambing
penyampaiannya itu sendiri melalui suatu proses. Pada umumnya komunikasi mempunyai
tujuan, antara lain :
2. . Memahami orang lain, komunikator harus mengerti aspirasi orang lain, jangan
memaksakankehendak.
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain, melalui pendekatan persuasif bukan memaksakan
kehendak.
6. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam
menyikapi isi pesan yang disampaikan.
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan sebagaipertukaran
berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data,
fakta, dan ide maka fungsinya dalam setiap sistem sosial yaitu sebagai informasi,sosialisasi
(pemasyarakatan), motivasi, perdebatan dan diskusi, pendidikan, memajukan kehidupan, hiburan
dan integrasi. Menurut Mudjiti (1999) dalam teknik komunikasi menyatakan bahwa fungsi
komunikasi adalah :
Tentu saja setiap perkembangan yang ada akan membawa pengaruh terhadap masyarakat,baik
positif maupun negatif. Dalam masyarakat yang sudah menyiapkan hal tersebut, tentu tidak akan
membawa masalah yang berarti, tapi bagaimana dengan masyarakat Indonesia padaumumnya.
Kita tahu bahwa pendidikan masyarakat kita tergolong rendah. Hal ini, menciptakan
lemahnya filterisasi terhadap dampak negatif perkembangan teknologi informasi dankomunikasi
yang terjadi secara global.Sebagai contoh, dengan kehadiran televisi saja ternyata telah
membawa perubahan yangsangat dasyat dalam kehidupan manusia. Wilbur Schramm
mengatakan televisi telah digunakan secara efektif untuk mengajarkan segala macam subjek,
baik teoritis maupun praktik. Sehinggasekarang ini, telah menjadi suatu kebenaran bila sebuah
nilai baru telah dimunculkan di televisi,termasuk gaya hidup. Bahkan Gerbner berkata bahwa
media massa (khususnya media televisi)telah menjadi agama resmi masyarakat Industri. Artinya,
setiap apa yang disampaikan olehmedia massa berarti menjadi anutan yang harus diikuti?
Komunikasi Efektif
a. Menimbulkan pengertian, penerimaan yang cermat dari isi stimulasi atau pesan
yangdimaksudkan oleh komunikasi. Kegagalan menimbulkan pengertian merupakan
kegagalan komunikasi primer
b. .Kesenangan atau komunikasi aktif berarti komunikasi yang bertujuan agar menjadi
hangat,akrab, dan menyenangkan.
c. Memengaruhi sikap merupakan komunikasi persuasif, yaitu komunikasi untuk
memengaruhi orang lain.
d. Hubungan sosial yang baik yaitu, komunikasi ditujukan untuk hubungan social yang
baik dan memenuhi kebutuhan untuk berhubungan secara positif dengan orang lain.
Kebutuhan social adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan
hubungan-hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal:
Interaksi dan asosiasi; inclusion,yaitu ingin bergabung dan ingin berhubungan.
Pengendalian dan kekuasaan; control,yaitu ingin mengendalikan dan
dikendalikan.
Cinta serta kasih sayang; affection,yaitu ingin mencintai dan dicintai. Komunikasi
interpersonal efektif meliputi persepsi interpersonal dan hubungan
interpersonal.Kegagalan komunikasi interpersonal dalam menumbuhkan
hubungan sosial merupakan kegagalan sekunder.
Tindakan; persuasi,yaitu komunikasi untuk memengaruhi sikap. Menimbulkan
tindakannya atau merupakan indikator efektifitas yang paling penting
II.2 Definisi Remaja
Pada masa pra remaja peralihan bentuk dari persahabatan antara sesama jenis kepersahabatan
dengan lawan jenis yang menjurus pada hubungan cinta dapat terjadi secarabertahap dan dengan
cara yang mudah, tetapi pada sebagian remaja lain perubahan tersebut dapatterjadi secara tiba-
tiba dan tidak jarang menimbulkan masalah bagi remaja itu sendiri. Masa remaja merupakan
salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masaperubahan atau
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan
psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya,masa remaja pada
umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun(Notoatdmojo,
2007). Menurut Soetjiningsih (2004) masa remaja merupakan masa peralihanantara masa anak-
anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai
dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda. Berdasarkan umur kronologis dan
berbagai kepentingan, terdapat defenisi tentang remaja yaitu :
1. Pada buku-buku pediatri, pada umumnya mendefenisikan remaja adalah bila seorang
anak telah mencapai umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun anak laki-laki.
2. Menurut undang-undang No. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah
yangbelum mencapai 21 tahun dan belum menikah.
3. Menurut undang-undang perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur
16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal.
4. Menurut undang-undang perkawinan No.1 tahun 1979, anak dianggap sudah remaja
apabilacukup matang, yaitu umur 16 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk anak-
anak laki-laki.
5. Menurut dinas kesehatan anak dianggap sudah remaja apabila anak sudah berumur 18
tahun,yang sesuai dengan saat lulus sekolah menengah.
6. Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun.
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja yakni
sebagai berikut:
A. Remaja awal (early adolescent) Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan
perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan- dorongan yang
menyertai perubahan-perubahan itu.Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat
tertarik pada lawan jenis, dan mudahterangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya
saja oleh lawan jenis ia sudah berfantasierotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini
ditambah dengan berkurangnya kendali terhadap egomenyebabkan para remaja awal ini
sulit dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
Remaja madya (middle adolescent)Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia
senang kalau banyak teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai
diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu, ia berada
dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli,
ramai-ramai atau sendiri, optimistis ataupesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya.
Remaja pria harus membebaskan diri darioedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada
masa anak-anak) dengan mempererathubungan dengan kawan- kawan.
Remaja akhir (late adolescent)Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan
ditandai denganpencapaian lima hal yaitu:
1. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
2. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam
pengalaman-pengalaman baru.
3. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
4. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
5. Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan
masyarakat umum. Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat
perlu untuk mengenal perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat
atau cirri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap yaitu:
Masa remaja ad alah pola pikir dan tingkah l aku peralihan dari anak ke dewasa. Bilastress,
diskusikan tentang masalahnya dengan t eman sebaya dan keluarganya. Menolak orang yang
berusaha menjatuhkan harga d irinya dengan memberi support penuh perhatian.
Adapun kunci pokok yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya yang beranjak dewasa
seperti:
Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar dan berubah dalam cara berbicara dan cara
mendengar.
Masa remaja merupakan masa dimana remaja ingin mengetahui dan mencoba segala
hal baik positif maupun negatif. Peran orang tua sangat penting di masa ini, agar remaja
bisamenempatkan dirinya ke tempat dimana semestinya dia tempati. Peran orang tua
sangatlahpenting bagi perlindungan remaja terhadap pergaulan bebas, karena orang tua
merupakan orangpertama yang mendidik anak mereka dari mulai dini hingga dewasa. Jadi orang
tua berhak memberikan perlindungan terhadap anak dengan cara mendidik dengan pendidikan
yang baik dan mengarahkan anak agart idak terjerumus pergaulan bebas yang akan dihadapi
anak merekasaat remaja nanti, serta orang tua harus memberi pengertian tentang pergaulan bebas
dandampak buruk yang akan dialaminya apabila ia terjerumus dalam pergaulan bebas sehingga
saatremaja, dia tidak akan terjerumus karena telah mengetahui dampak buruk dari
perbuatantersebut. Peran orang tua sangat besar pengaruhnya bagi perkembangananak
remajanya.
Jika orang tua selalu memaksa kehendaknya, anak remaja akan kehilangan kesempatan
untuk mengembangkan dirinya sendiri secara dewasa. Akibatnya mereka akan bertumbuh
menjadi remaja yang secara emosional tidak dewasa, tergantung, terombang-ambing. Jika orang
tua memberikan perlindungan yang berlebihan, terdapat kecenderungan anak remajanya akan
bertumbuh menjadi generasi “hura-hura”, tanpa tujuan hidup yang jelas. Sebagai orang tua harus
tahu jadwal kegiatan sang anak bila ada waktu kosong berilah sang anak les tambahan atau les
bakat yang dimilikinya kemudian ajaklah anak-anak berlibur diakhir pekan supaya pemikiran
lebih fresh.
II.4 Hambatan
1. Sikap Defensif
Sederhananya, defensif memiliki makna bertahan. Sikap ini biasanya akan muncul
ketikaseseorang berlaku tidak jujur, menyembunyikan sesuatu, tidak menerima, dan kehilangan
sikapempati terhadap lawan bicara. Orang yang defensif selalu mengalami hambatan
dalamkomunikasi karena dalam berkomunikasi cenderung untuk lebih banyak bertahan dan
melindungidiri daripada berusaha memahami pesan yang disampaikan orang lain. Ada banyak
hal yangmenyebabkan seseorang berlaku defensif, baik yang bersifat situasional, misalnya
perilakukomunikasi orang lain yang terlalu agresif, maupun yang bersifat personal, seperti sikap
rendahdiri, ketakutan, kecemasan, pengalaman yang buruk, dan sebagainya.
Hambatan dalam komunikasi interpersonal akan terjadi apabila satupihak atau keduapihak
yang berkomunikasi tidak saling terbuka. Sikap ini akan timbul ketika seseorang menilaipesan
yang disampaikanoranglain berdasarkan motif pribadinya. Artinya, setiap pesan akandinilai
berdasarkan desakan dari dalam diri yang bersangkutan, misalkan karena merasa diribenar dan
orang lain salah, merasa berkuasa atau ingin berkuasa, ingin bertahan dalam zonanyaman, egois,
karena keyakinan, dan sebagainya. Sikap ini dalam proses komunikasi akanmelahirkansikap
saling tidak mengerti, tidak menghargai, dan pada akhirnya akanmenghancurkan hubungan
interpersonal. Selain hambatan dalam komunikasi yang telahdijelaskan di atas, seperti yang
diungkapkan Leonard R.S. dan George Straussdalam Stoner james, lalu A.F dan Charles
Wankel sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), masih adabeberapahambatanterhadap
komunikasi yang efektif, di antaranya sebagai berikut:
Mendengar
Banyak hal informasi yang ada disekeliling kita, namun tidak semua kita dengar dan
tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar
Mengabaikan dan menilai sumber informasi
Kita cenderung mengabaikan informasi yang diutarakan oleh seorang anak kecil.
Persepsi yang berbeda
Perbedaan persepsi antara si pemberi pesan dan penerima pesan akan menghambat
komunikasi, bahkan melahirkan pertengkaran.
Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, seseorang sulit menerima informasi, informasi apapun yang
diberikan tidak akan ditanggapinya.
Ganguan
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising saat berkomunikasi, jarak yang terlalu
jauh,dan lain-lain.
3. Tidak ada kepercayaan (trush)
Sikap percaya adalah syarat pertama dalam membangun komunikasi yang baik.
Ketikakepercayaanitu hilang, hilang pula efektivitas dari sebuah proses komunikasi.
Sebagai contoh,ketika kita tidak percaya kepada seorangteman,mungkin karena ia tidak
jujur atau kita merasakalau ia akan berkhianat,biasanya kita pun akan menjaga jarak
dengan dia, tidak terlalumembuka diri, berbicara pun hanya seperlunya. Akibatnya,
hubungan komunikasi yang terjalinmenjadi sangat dangkal dan tidak akrab.
4. Strategi
Strategi untuk berkomunikasi dengan remaja memang tidak mudah. Komunikasi, baik verbal
maupun nonverbal pada dasarnya merupakan salah satu aspek yang penting dalam
prosespendidikan anak, juga merupakan sumber rangsangan untuk membentuk kepribadian
anak.Apabila komunikasi antara perawat dan remaja dapat berlangsung dengan baik , maka
masing-masing pihak dapat saling memberi dan menerima informasi. Sebaliknya apabaila
komunikasi initerputus maka kemungkinan besar kondisi kesehatan mentalnya mengalami
hambatan. Makayang harus dilakukan perawat untuk mendapatkan komunikasi yang efektif
antara lain :
Membuka pintu, yaitu ungkapan orang tua yang memungkinkan anak untuk
membicarakanlebih banyak, mendorong anak untuk anak, mendekat danmencurahkan isi
hatinya. Dan yangpenting menumbuhkan pada anak rasa diterima dan dihargai.
Mendengar aktif yaitu kemampuan orang tua untuk menguraikan perasaan anak dengan
tepat jadi orang tua mengerti perasaan ank, yang dikirim anak lewat bahasa verbal maupu
n nonverbalnya. Keuntungan dari mendengar aktif antaralain menolong anak tidak takut
terghadap perasaan (positif-negatif), mengembangkan hubungan ya g sangat erat
denganorang tua, memudahkan anak memecahkan masalahnya, dan meninggkatkan
tangungjawabanak.
Komunikasi dengan empatik adalah “berusaha mengerti lebih dahulu,
barudimengerti”.Dalam mendengarkan empatik, kita sebagai orang tua berusaha masuk
ke dalam kerangkapikiran dan perasaan anak remaja. Sebagai orang tua,tidak hanya
mendengarkan dengantelinga, tapi dengan mata dan hati.
5. Aplikasi
Untuk kasus malnultrisi
1) Menjelaskan tentang triguna makanan dan contoh makanan
2) Menjelaskan kecukupan nilai gizi bagi tubuh sesuai usia
3) Memperkenalkan tentang teori Restraint (teori tentang mengontrol makanan/diet)
4) Memperkenalkan tentang macam-macam penyimpangan pola makan seperti
anoreksia danbulimia.
5) Mengajarkan tentang gaya hidup yang sehat dan menyusun menu makanan sehat
6) Mengajarkan pemilihan makanan yang tepat termasuk jika berada di sekolah.
7) Pengukuran tinggi badan dan berat badan secara periodic
8) Program latihan teratur
9) Mengajarkan tentang kesehatan mental.
Ketergantungan obat
1. Membantu remaja dan keluarga mengenali tahap perkembangan dan tugas yang
akandilaluinya.
2. Membangun hubungan saling percaya dengan remaja dan keluarga.
3. Meningkatkan interaksi sosial dan keterlibatan remaja dalam kelompok.
4. Membantu mengenali cara beradaptasi terhadap stresor secara efektif.
5. Pendidikan kesehatan tentang obat dan penggunaannya.
6. Membantu remaja dan keluarga mengenal masalah-masalah ketergantungan zat
dandampaknya.
7. Membantu memilih alternatif rekreasi yang sehat.
8. Pendidikan kesehatan mengatasi manajemen stress.
Perilaku kekerasan
1. Membantu remaja dan keluarga mengenali tahap perkembangan dan tugas yang
akandilaluinya.
2. Mengajarkan stimulus kontrol dan manajemen marah yang sederhana pada remaja
dankeluarga.
3. Menjelaskan pada keluarga tanda dan gejala remaja yang mengalami perilaku
kekerasan.
4. Membantu remaja untuk memunculkan potensi yang dimiliki.
5. Membantu cara beradaptasi terhadap stresor secara efektif.
6. Membantu cara menyalurkan hobi yang berkaitan dengan penyaluran energi.
1.Fase Pra-interaksi
-Mengumpulkan data tentang klien
-Menyiapkan peralatan yang akan digunakan
-Membuat rencana perytemuan dengan klien ( kegiatan waktu dan tempat)
-menganalisa professional diri dan keterbatasan
2. orientasi
3.kerja
4. Terminasi
-Menciptakan realitas perpisahan
Pemain :
Eko sebagai Rojali
Dialog :
Seorang remaja bernama Rojali datang dengan penuh luka di tubuhnya karena terjatuh darimotor
yang disebabkan oleh balapan liar bersama temannya yang bernama Ijah yang jugamengalami
luka ringan pada tubuhnya. Setelah dilakukan tindakan UGD, Rojali dipindahkan keruang
perawatan, di ruang tersebut ada Ijah dan juga ada Rohaye pacarnya Rojali. Kemudiandatanglah
seorang perawat bernama Marfuah untuk melakukan komunikasi terapeutik.
Perawat : Perkenalkan nama saya suster Marfuah biasa dipanggil suster Fuah,kalau boleh
taunama adik siapa?
Rojali : setuju suster saya sudah siap kok (sambil menganggukkan kepala)
Perawat : Baiklah kita butuh 10-20 menit untuk menggantikan perban adik..baik dik
sekarangsudah selesai..
Ijah : gara-gara balapan liar sust (sahut si Ijah sambil menggaruk-garuk kepala)
Ijah : Maklumlah sus, anak mudah, gaul gitu lo (dengan gaya ala-ala remaja)
Rohaye : Gaul sih gaul sus tapi membahayakan diri sendiri, hampir saja saya kehilangan
pacarsaya si Jali (sahut si Rohaye dengan nada kesal)
Perawat : trus dengan keadaan ade yang seperti ini sekarang, apakah ade masih ingin balapan
liarlagi?
Rojali : kami kapok suster, ternyata akibatnya bisa sangat buruk, untung kami tidak
meninggal(dengan penuh penyesalan)
Ijah : Iya suster kami kapok, untung saja kami masih diberi kesempatan untuk hidup
(sambilmenundukkan wajah)
Rohaye : Saya sudah sering menegurnya suster tapi dia tidak menghiraukan, hasilnya dia
sendiriyang kena batunya (dengan nada marah)
Perawat : Owh begitu yaa, kenapa kalian tidak meluangkan waktu saja untuk membantu
orangtua, kan lebih baik daripada balapan liar? (dengan wajah yang bijaksana)
Rojali : saya tidak betah tinggal di rumah sus, soalnya ibu dan ayah saya sering bertengkar,
lebihbaik saya pergi saja biar tidak stres sus (dengan wajah menunduk)
Ijah : Iya sus, saya juga tidak betah di rumah karena sering dimarahi (dengan ekspresi sedih)
Perawat : ohh bgtu yahh, tapi kalau bisa saya sarankan sebaiknya kalian menenangkan orang
tuakalian, kan kalian skarang sudah mulai beranjak dewasa pasti kalian bisa menenangkan
merekaIjah : masalahnya saya tidak tau apa yang harus saya lakukanPerawat : ade menasehati
dan bersikap dewasa semampu ade, insyaallah mereka akan tersentuhdan akan sadar bahwa
tindakan mereka tidak baik untuk perkembangan ade.
Perawat: baiklah de’ klau begitu saya keruangan dulu yaaahh, kalau ada perlu sesuatu
silakanhubungi saya atau suster-suster yang lain, insyaallah saya besok akan kembali
untuk mengganti perban ade’.
Rojali : baik suster terima kasih banyak (Tiba-Tiba terdengar bunyi seseorang mengetuk pintu,
saat Rohaye membuka pintu ternyata ibuRahmah datang dengan wajah panik dan gugup)
Ibu Rahmah : Suster, suster bagaimana keadaan anak saya suster? Saya sangat khawatir
dengankeadaan anak saya (panik dan hampir menangis)
Perawat : Ibu tenang saja, kondisi anak ibu sekarang sudah mulai membaik
Ibu Rahmah : Suster serius kan anak saya baik-baik saja? dia itu anak saya satu-satunya
suster,kesayangan saya, kalau ada apa-apa saya adalah orang yang akan merasa paling bersalah
(sedih)
Perawat : Ibu tenang saja, luka anak ibu sudah teratasi, Rojali hanya perlu istirahat yang
cukupagar bisa sembuh.
Ibu Rahmah : Rohaye, kenapa Jali bisa sampai kecelakaan seperti ini?
Rohaye : Jali ikut balap-balapan liar bu, saya sudah melarangnya tapi dia tidak menghiraukannya
Ibu Rahmah : Iya sayang, mamah juga minta maap karena membuat kamu tidak betah ada
dirumah, mamah sangat menyayangi kamu Jali (menitikkan air mata)
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Bagi sebagian besarorangtua,
inilah masa yang bisa jadi cukup sulit, terutama dalam hal membangun komunikasidengan anak
remaja. Anak seakan menjadi makhluk asing yang sama sekali beda dengan si kecilyang dikenal
bertahun-tahun.Masa remaja adalah masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembanganfisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badanataupun cara berfikir
atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
III.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1.Ernawati Dalami, et all. (2009). Komunikasi Keperawatan.Jakarta Timur :Trans Info Media.
2.Revi Syatriani, Ira
Puspitawati(2008).Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi danKemandirian.
Undergraduate Program, Faculty of Psychology. Gunadarma.
3.Wiryanto, DR (2006).Pengantar IlmuKomunikasi.Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.