Anda di halaman 1dari 34

ALAT KESEHATAN

Nur Hidayat. S.Kep.Ns.M.Kes


DEFINISI
 Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 Tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat
Kesehatan, Alat kesehatan adalah instrumen,
aparatus, mesin, implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk
mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang
sakit serta memulihkan kesehatan pada
manusia dan atau untuk membentuk struktur
dan memperbaiki fungsi tubuh
BERIKUT INI BEBERAPA MACAM UNTUK ALAT
KESEHATAN DASAR :

 Abocath (jarum infus).


 Infus set / Transet ( selang infus)
 Cairan infus.
 Stetoskop
 Tensi (tensimeter)
 Termometer
 Pinset (Jepitan)
 Spuit (suntikan)
 Abocath (jarum infus).

 Infus set / ( selang infus)


 Stetoskop

 Tensi (tensimeter)
 Termometer

 Pinset (Jepitan)
 Cairan infus.

 Spuit (suntikan)
JENIS DAN TIPE ALAT
KESEHATAN
1. Alat dari kaca : Tabung reaksi
2.Alat dari logam : Refleks
hammer
3. Alat dari plastic : Infus set
4. Alat dari kain : Sprei
5. Alat dari bahan campuran : Pipet
6. Alat dari karet : Cathether
INFUS SET

 Infus Set adalah alat yang digunakan oleh


petugas medis untuk melakukan pemasangan
infus.
 Infus Set terbagi 2, yaitu :
- Infus Set Mikro, yaitu infus set yang mampu
menampung cairan sekitar 60 ml / tetes
- Infus Set Makro, yaitu infus set yang
digunakan untuk pasien yang membutuhkan
cairan dalam volume yang besar, sekitar
100 – 1000 ml. 
 Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk
cairan. sesuai namanya infus set digunakan
untuk khusus cairan infus kalau transet
gunanya untuk tranfusi.
 Infus set tidak bisa digunakan untuk transet
dan transet bisa digunakan untuk infus set,
perbedaanya di saringnya kalau transet ada
saringanya kalau infus set tidak ada.
CATHETHER
 Kateter adalah pipa untuk memasukkan atau
mengeluarkan cairan.
Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik,
metal, woven silk dan silikon
 Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi
untuk menampung air seni yang berubah-ubah
jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari
sepasang ginjal
 Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya
kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk
mengeluarkan air seni atau
urine.
 Pemasangan kateter  merupakan tindakan
keperawatan dengan cara memasukkan
kateter ke dalam kandung kemih melalui
uretra yang bertujuan membantu memenuhi
kebutuhan eliminasi dan sebagai
pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat,
2006).
 Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan
dengan memasukan selang plastik atau karet
melalui uretra ke dalam kandung kemih.
 Kateter memungkinkan mengalirnya urin
yang berkelanjutan pada klien yang tidak
mampu mengontrol perkemihan atau klien
yang mengalami obstruksi.
 Kateter juga menjadi alat untuk mengkaji
pengeluaran urin per jam pada klien yang
status hemodinamiknya tidak stabil (Potter
dan Perry, 2002 ).
Jenis Kateter
 Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
 Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
 Balloon Cathether/ Foley Cathether  :
terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan
balon dengan cara menyutikan aqua pada
ventilnya bila telah masuk agar Cathether
tidak copot.
PRINSIP DAN PROSEDUR
PENGGUNAAN ALAT KESHATAN
 Abocath (jarum infus).
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas
medis untuk melakukanpemasangan infus.
 Infus set / Transet ( selang infus)
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas
medis untuk melakukanpemasangan infus.
 Cairan infus.
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas
medis untuk melakukanpemasangan infus.

 Stetoskop
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas
medis untuk melakukan mendengarkan suara
pernafasan. Dan pengukuran tensi
 Tensi (tensimeter)
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas
medis untuk mengukur tensi pasien

 Termometer
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas
medis untuk melakukan pengukuran suhu
tubuh
 Pinset (Jepitan)
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas
medis untuk melakukan keperawatan luka

 Spuit (suntikan)
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas
medis untuk memasukan obat lewat vena,
Muskoler, intra Cutan, Subkotan.
PRINSIP ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
PADA ALAT KESEHATAN

 Aseptik adalah mencegah terjadinya


kontaminasi oleh mikroorganisme pada
jaringan bahan dan alat steril

 Antiseptik adalah mencegah terjadiya infeksi


dengan menghambat atau menghancurkan
tumbuhnya organism pathogen dalam luka.
PENGERTIAN STERILISASI
 Steralisasi adalah suatu cara untuk
membebaskan suatu benda dari semua, baik
bentuk vegetatif maupun bentuk spora.
 Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang
mikrobiologi untuk mencegah pencernaan
organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada
pembuatan makanan dan obat-obatan untuk
menjamin keamanan terhadap pencemaran
oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-
bidang lain pun sterilisasi ini juga penting
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
STERALISASI DI ANTARANYA:

 Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap


pakai, bersih, dan masih berfungsi
 Peralatan yang akan di sterilisasi harus
dibungkus dan diberi label yang jelas dengan
menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan
tanggal pelaksanaan  sterilisasi
 Penataan alat harus berprinsip bahwa semua
bagian dapat steril
 Tidak boleh menambah peralatan dalam
sterilisator sebelum waktu mensteril selesai
 Memindahklan alat steril ke dalam
tempatnya dengan korentang steril
 Saat mendinginkan alat steril tidak boleh
membuka pembungkusnya, bila terbuka
harus dilakukan sterilisasi ulang.
METODE STERILISASI
A. Pemanasan Kering
 Udara panas oven

Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang


tidak berskala, alat bedah, minyak lemak,
parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti
talk, kaolin, ZnO.Suhu sterilisasi yang
digunakan adalah 170 oC selama 1 jam, 160
oC selama 2 jam, 150 oC selam 3 jam
  Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam,
bahan yang terbuat dari porselen, tidak
cocok untuk alat yang berlekuk karena
pemanasannya tidak rata.
B. Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau
denaturasi protein penyusun tubuh mikroba sehingga
dapat membunuh mikroba.
 Uap bertekanan (autoklaf)

Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang


dimaksudkan untuk diinjeksikan ke dalam tubuh, alat
berskala, bahan karet.Waktu yang dibutuhkan untuk
sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12 menit.Uap
jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat
semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2
menit
Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang
tahan pemanasan.
 Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti
jarum spoit.Hanya dilakukan dalam keadaan
darurat.Dapat membunuh bentuk vegetatif
mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
C. Cara bukan panas
 Sterilisasi dengan radiasi

Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding


sel dengan langsung mengenai DNA dari inti
sel sehingga mikroba mengalami mutasi.
Digunakan untuk sterilisasi bahan atau
produk yang peka terhadap panas
(termolabil).Ada dua macam radiasi yang
digunakan yakni gelombang elektromagnetik
(sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil (sinar
α dan β).
STERILISASI ALAT KESEHATAN
DARI BERBAGAI BAHAN
 STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU KARET ( Hand
Schoen)
Hand schoen atau Sarung tangan dapat disterilkan
dengan uap formalin atau dengan otoklaf. Sebelum
sarung tangan disterilkan, terlebih dahulu harus
dibersihkan dengan jalan mencuci dengan air dan
sabun.Bila hendak memakai uap formalin, sarung
tangan yang telah siap, dimasukkan kedalam tromol
atau stoples, lalu dimasukkan beebrapa tablet
formalin. Sarung tangan baru suci hama (steril)
setelah terkena uap formalin paling sedikit 24 jam.
Sebaiknya disediakan beberapa buah stoples atau
tromol agar selalu ada sarung tengan yang steril.
 STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU LOGAM
Alat yang terbuat dari logam sebelum disteril dicuci
terlebih dahulu. Biasakan segera mencuci alat-alat
begitu selesai memakainya, agar kotoran yang
melengket mudah dibersihkan.
Alat-alat logam seperti jarum suntik, pinset,
gunting, jarum oprasi, scapel blede maupun tabung
reaksi mula-mula dibersihkan terlebih dahulu
kemudian dibungkus dengan kain .Setelah itu
menggunakan metode pemanasan secara kering,
agar suhu mencapai 160­­oC, jarak waktu mencapai
1-2 jam, kemudian didiamkan agar suhu turun
perlahan-lahan.
  STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU KACA
Sterilisasi bahan baku kaca sama dengan
sterilisasi logam yaitu dengan
menggunakan pemanasan kering, selain
itu bahan baku kaca juga sering
disterilisasi dengan menggunakan
metode radiasi karena bahan baku kaca
banyak menyerap bahan kaca sehingga
sterilisasi dengan radiasi sangat efektive.
 pelaksanaanya yaitu alat bahan baku kaca
dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran
yang melekat kemudian keringkan dengan
udara setelah kering alat bahan baku kaca
dimasukan ketempat elektronik yaitu
dengan katoda panas (emisi termis) yang
mengeluarkan sinar ultraviolet kemudian
sinari kaca tersebut dengan sinar ultraviolet
dengan kekuatan kurang lebih 2500 s/d 2600
angstrom sehingga spora dan bakteri yang
melekat pada alat tersebut dapat terbakar.
  STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU KAIN ATAU
MEDIA KULTUR    ( kain doek)
Media kultur yang akan disteril, terlebih dahulu
dibersihkan dari kotoran, kemudian kain resebut
dibungkus dengan kertas agar setelah steril dan
dikeluarkan dari alat sterilisator tidak
terkontaminasi dengan kuman maupun bakteri lagi.
Demikian pula kain doek tersebut dibersihkan
terlebih dahulu, setelah dibersihkan bungkus
dengan plastik terlebih dahulu sebelum sterilisasi,
metode sterilisasi yang akan dilakukan
menggunakan metode pemanasan dengan uap air
dan juga dipengaruhi dengan tekanan (autoclave).
  STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU PLASTIK
Bahan baku plastik misalnya mayo apabila
disterilkan sebaiknya jangan menggunakan
metode pemanasan, karna akan merubah
bentuk dari plastik tersebut.
Untuk mensucikan alat dari bahan baku plastik
sebaiknya mula-mula bersihkan terlebih
dahulu dengan menggunakan detergen,
kemudian keringkan, setelah itu rendam dalam
larutan alkohol setelah itu cuci denga aquades
lalu rendam dalam larutan antiseptic
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai