Anda di halaman 1dari 28

METODE STERILISASI

DALAM KULTUR
JARINGAN
Kelompok 5

Dhea Ayuning
Dara Oktaviani Tyas Shelly Vernadia Putri
Table of Contents

0 Sterilisasi Eksplan
0 Sterilisasi Bahan
1 3

0 Sterilisasi Alat
0 Sterilisasi Ruangan

2 4 dan Medium
01
Sterilisasi Eksplan
Sterilisasi itu apa sih?

Sterilisasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menghilangkan


semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk
endospora bakteri dari benda-benda mati atau instrument yang
menempel (Sursilah, 2010).
Teknik Sterilisasi Kultur Jaringan
Sterilisasi Panas Basah
Sterilisasi Panas Kering
Sterilisasi dengan Pemijaran
Sterilisasi dengan bahan kimia
Sterilisasi dengan sinar ultraviolet
Sterilisasi Panas Basah

merupakan sterilisasi dengan menggunakan uap air. Alat yang


digunakan berupa autoklaf dengan suhu 121 C selama 10-15 menit.
Pada umumnya digunakan untuk sterilisasi media kultur, air,
alat/instrumen, gelas serta peralatan plastik tahan panas.
Sterilisasi Panas Kering

alat-alat yang tida mudah terbaka seperti alat gelas dan logam. Lama
waktu sterilisasi tergantung kepada suhu seperti: (Katuuk, 1989)
 suhu 1600 C memerlukan waktu sebanyak 45 menit
 suhu 1700C memerlukan waktu 18 menit
 suhu 1800 C memerlukan waktu 7,5 menit
 suhu 1900 C memerlukan waktu 1,5 menit
Sterilisasi dengan Pemijaran

Pada proses sterilisasi ini alat/instrument yang digunakan dalam


penanaman, dikelurkan dari bungkusnya, kemudian di celupkan dalam
etanol 70% dan dilewatkan pada nyala lampu spiritus
Sterilisasi dengan Bahan Kimia

merupakan sterilisasi yang bertujuan untuk membasmi mikroba dengan


menggunakan bahan kimia. Jenis bahan kimia serta lamanya sterilisasi
tergantung padan kepekaan material tanaman.
Sterilisasi dengan Sinar Ultraviolet

Ruangan proses kultur jaringan seperti laminar air flow tidak mudah
jika hanya disterilkan dengan menggosok alkohol atau bahan kimia
pada permukaan saja, maka pilihan lain dalam proses sterilisasi LAF
adalah menggunakan sinar ultraviolet
Sterilisasi Eksplan

Eksplan adalah bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bahan eksplan dapat
berupa organ, jaringan, maupun sel. Tahap paling awal yang menentukan
keberhasilan program kultur jaringan adalah seleksi sumber eksplan yang sesuai.
Dilakukannya sterilisasi eksplan untuk menekan jumlah mikroorganisme
yang mungkin terbawa saat pengambilan eksplan, yang dapat menimbulkan
kontaminasi sehingga menghambat pertumbuhan eksplan menjadi tanaman utuh.
Prosedur Sterilisasi
Eksplan

Prosedur sterilisasi harus dipastikan yang dapat mampu membunuh semua sel hidup
kecuali sel-sel tanaman. Secara umum kondisi steril atau aseptic pada teknik kultur jaringan
yang berkaitan dengan hal-hal berikut, yaitu :
- Bahan tanaman (eksplan)
- Media kultur, peralatan
- Tahap pengerjaan
Prosedur sterilisasi bertujuan untuk membunuh flora mikrobiologi yang terdapat pada
bagian eksternal atau permukaan maupun internal eksplan tetapi tidak boleh merusak sel
tanaman yang akan ditumbuhkan.
Sterilisasi permukaan diawali dengan mencuci bagian tanaman dengan air mengalir.
Secara teknis bagian tanaman dimasukkan ke dalam wadah atau beaker glass yang ditutup
kawat kasa. Wadah tersebut diletakkan di bawah air keran yang mengalir selama sekitar 30-
60 menit.
Tahap selanjutnya dikerjakan di Laminar Air Flow (LAF) yaitu direndam dalam etanol 70%
selama 30 detik, dan di dalam larutan Na-hipokhlorit dengan konsentrasi bervariasi.
Selanjutnya sterilisasi diakhiri dengan pencucian dengan aquadest steril sebanyak tiga kali
masing-masing selama 15 menit.
02
Sterilisasi Alat

15
Langkah-Langkah Sterilisasi Alat dan Bahan

Disterilkan dalam Media kultur atau


Botol, alat logam, Alat dan media
autoclave dengan bahan disterilkan
gelas dan semua alat disemprotkan terlebih
suhu 121 oC dan selama 15 menit
yang akan digunakan dahulu dengan alcohol
tekanan 1 atm
di cuci terlebih dahulu 70%
selama 30 menit
03
Sterilisasi Bahan
04
Sterilisasi
Ruangan Kultur
Jaringan
Menurut Mastuti (2017), terdapat tiga ruangan utama dalam
laboratorium kultur jaringan tumbuhan, yaitu :

Ruangan Non-Steril Ruang Transfer

Ruangan Pemeliharaan
Ruang Non-Steril

Ruangan Non-Steril biasa digunakan dalam mempersiapkan


bahan tanaman yang diambil dari lingkungan tumbuh
alaminya
Ruangan Pemeliharaan

Ruangan ini berisi rak-rak susun untuk inkubasi kultur


dengan kelembaban, suhu dan intensitas cahaya
Ruang Transfer
Ruangan ini hanya berisi peralatan utama yaitu
Laminar Air Flow (LAF)
Sterilisasi Ruangan Kultur
Jaringan
Ruangan penanaman kultur pada umumnya tidak
terlalu besar dalam proses sterilisasinya serta tidak
lama dan mudah. Sterilisasi dilakukan dengan
menyemprotkan formalin pada tembok ruangan
kemudian menyemprotkan alcohol 96%. Hal yang
perlu diingat adalah, lampu ultraviolet dinyalakan
sebelum perlakuan kultur dan dimatikan saat masuk
ke dalam ruangan ini.
Sterilisasi Media Kultur Jaringan
Media kultur jaringan merupakan salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan dalam perbanyakan
tanaan secara in vitro (Yusnita, 2003). Pada
umumnya, sterilisasi media pada kultur jaringan
menggunakan autoklaf dengan suhu 121 C dan
tekanan 1 atm selama 15 menit (Sulistyo, 2018)
a.Eksplan terkontaminasi, b. Eksplan terkontaminasi pada bagian atas eksplan, c.
Eksplan aseptik
Referensi
Sursilah,I. (2010). Pencegahan Infeksi dalam Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta:
Deepublihs
Mastuti, R. (2017). Dasar-dasar kultur jaringan Tumbuhan. Universitas Brawijaya Press.
Sulistyo, R.H., Luthfiyyah, Z., Susilo, B., Dalimartha, L.N., Wiguna, E.C., Yuliana, N., an
Prasetyo, E.N. (2018). Pengaruh Teknik Sterilisasi dan Komposisi Medium Terhadap
Pertumbuhan Tunas Eksplan Sirsak Baru. Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi.
Vol. 11(1), 1-5.
Katuuk, J.R.P. (1989). Teknik Kultur Jaringan dalam Mikropropagasi Tanaman. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Anda mungkin juga menyukai