Kelompok 1 A-1
Ade Basyuri
Dita Ayu Kurnia Sari
Hilal Fadlan Ramada
Vika Purnama Restiani
Pengertian Reproduksi Pada Reptil (Buaya)
a) Proses awal
(pematangan)
b) proses
penetrasi
c)Proses
penggabungan
d) Proses
embriogenesis
Tahapan Perkembangan Embrio Buaya (Melanosuchus Niger)
• Melanosuchus Niger
Dibawah ini adalah contoh deskripsi tahapan embrionik pengembangan Alligatoridae M. Niger,
berdasarkan utama sifat morfologis eksternal mulai dari hari ke sepuluh ovoposisi.
Gambar 3
Gambar 3
•. Embrio berusia 40-45 hari Embrio berusia 56 hari
Karakteristik yang ditandai dalam tahap ini Orientasi kranial scute dari ekor
adalaah muunculnya telapak kecil diujung yang berbulu, seperti yang
maksila menetas. Itu rahang bawah dan
rahang atas mulai menunjukkan
kemuncullan tonjollan yang
Embrio berusia 48-50 hari
menandai primordia gigi
Ukuran pembukaan umbilical sekarang lebih
kecil. Permukaan kepala menunjukkan
pigmentasi coklat gelap.
Gambar 5
Embrio berusia 67 – 71 hari
Kedua kelopak mata sepenuhnya terbentuk dan benar-benar menutupi permukaan mata.
Meskipun tidak lagi jaringan kranial, fontanel kranial masih ada dan bisa dirasakan atau diraba.
Gambar 6
. • Embrio berusia 72 – 75 hari
Sekitar 50% dari kantung vitelline tercakup oleh
embrio. Gigi pertama muncul di rahang bawah
dan rahang atas. Ciri-ciri lainnya tetap ada tidak
berubah.
Embrio berusia 76 – 77 hari Embrio berusia 78 – 91 hari
Kantung vitelline sepenuhnya Embrio dalam hal ini tahap
dicakup, hanya menyisahkan sangat dekat dengan menetas,
rapese median (Gambar 4f, dan repese median mereka
7f). panjang dan sempit. Fontanel
Kranial tertutup dan atap
tengorak berkembang dengan
baik (Gambar 4f).
Gambar 7