HUTAN
DENGAN SISTEM
AGROFORESTRY
KELOMPOK 4 :
PENGELOLAAN
HUTAN
—Someone Famous
Pengelolaan Hutan
Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan (PP RI Nomor 23 Tahun 2021). Sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbaharui,
hutan memiliki potensi besar untuk menyediakan sumberdaya alam yang tidak terbatas, sehingga mampu
memberikan daya dukung lingkungan yang memadai. Oleh karena itu, pengelolaan dan pemanfaatan
hutan harus dilaksanakan secara optimal dan lestari. Pengelolaan yang demikian akan menjamin
keberadaan peranan dan fungsi sumber daya hutan. Pengelolaan hutan merupakan kegiatan dalam
memanfaatkan dan mengupayakan hasil hutan dengan tetap menjaga lingkungan dan tidak mengabaikan
fungsi utamanya untuk mendapatkan manfaat yang optimum (Sahureka, 2016).
Tujuan pengelolaan hutan tidak hanya untuk menghasilkan kayu pertukangan, melainkan untuk
memanfaatkan sumber daya hutan bagi semua jenis hasil hutan yang dapat dihasilkan ditempat yang
bervariasi menurut lokasi; Orientasi pengelolaan hutan berubah dari kepentingan untuk memperoleh
keuntungan finansial bagi perusahaan, kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Proses pengelolaan hutan
tidak bisa hanya dikelola oleh instansi atau pihak tertentu saja, namun memerlukan partisipasi dari
seluruh pihak salah satunya adalah peran masyarakat sekitar dalam upaya pengelolaan hutan dengan baik.
PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN
BERSAMA MASYARAKAT (PHBM)
Pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat menurut Keputusan Ketua
Dewan Pengawas Perum Perhutani No. 136/KPTS/DIR/2001 adalah suatu system
pengelolaan sumber daya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum Perhutani dan
masyarakat desa atau Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan dengan pihak yang
berkepentingan (stake holders) dengan jiwa berbagi, sehingga kepentingan bersama untuk
mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan dapat diwujudkan secara
optimal dan proporsional.
Terdapat beberapa peraturan lainnya yang menjelaskan tentang PHBM ini,
diantaranya :
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah.
UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, dan yang terbaru
PP RI Pasal 3 Ayat 10 Undang- undang Nomor 23 Tahun 2021 tentang
penyelenggaraan Kehutanan
Tujuan PHBM
Menurut Keputusan Ketua Dewan Pengawas Perum
Perhutani No. 136/KPTS/DIR/2001 tujuan diadakan
Menurut Pasal 21 Undang- undang PHBM, adalah :
Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan,
menjelaskan bahwa Pengelolaan Sumber 1). Meningkatkan tanggung jawab perusahaan
Daya Hutan meliputi kegiatan : masyarakat desa hutan dan pihak yang berkepentingan
a. Tata hutan dan penyusunan terhadap keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber
rencana pengelolaan hutan daya hutan.
b. Pemanfaatan hutan dan
penggunaan kawasan hutan 2). Meningkatkan peran perusahaan, masyarakat desa
c. Rehabilitasi dan reklamasi hutan dan pihak yang berkepentingan terhadap
hutan pengelolaan hutan.
3). Masyarakat desa hutan, pihak yang 3) Pengelolaan sumber daya hutan selaras dengan
berkepentingan dan perusahaan pembangunan wilayah.
memperoleh tambahan pendapatan.
4) Mutu sumber daya hutan semakin baik.
4). Penyelamatan asset perusaha an
berupa lahan hutan dari pen- 5) Meningkatnya tingkat perekonomian
guasaan oleh masyarakat. masyarakat, pihak yang berkepentingan dan
perusahaan.
02
Pengenalan dan Jenis Agroforestry
Apa itu Agroforestry
01 02 03
Agrisilviculture Silopastoral
Multipurpose Agrosylvo-
Forest Tree Pastoral System
Production
System
Jenis Jenis Agroforestry
01 02
1 2 3 4
Kurniatun Hairiah, Widianto dan Sunaryo, Bahan Ajar , Sistem Agroforestri di Indonesia
Jurnal : Ary Widiyanto, Agroforestry dan peranananya dalam mempertahankan fungsi hidrologi
dan konservasi
Moh Masnur , Rangkuman Teknologi Agroforestry , (2018) Fakultas pertanian Univeristas Islam
Batik Surakarta.