Anda di halaman 1dari 26

PENGELOLAAN

HUTAN
DENGAN SISTEM
AGROFORESTRY
KELOMPOK 4 :

Hilal Fadlan Ramada Dila Nurfadila Ananda Widya Putri


11190950000001 11190950000024 11190950000014
01 Pengelolaan Hutan

Pengenalan dan Jenis


02 Agroforestry
Table of
contents Teknik Pembuatan/
03 menjadikan Agroforestry

04 Fungsi dan Peran Agroforestry


01

PENGELOLAAN
HUTAN
—Someone Famous
Pengelolaan Hutan
Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan (PP RI Nomor 23 Tahun 2021). Sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbaharui,
hutan memiliki potensi besar untuk menyediakan sumberdaya alam yang tidak terbatas, sehingga mampu
memberikan daya dukung lingkungan yang memadai. Oleh karena itu, pengelolaan dan pemanfaatan
hutan harus dilaksanakan secara optimal dan lestari. Pengelolaan yang demikian akan menjamin
keberadaan peranan dan fungsi sumber daya hutan. Pengelolaan hutan merupakan kegiatan dalam
memanfaatkan dan mengupayakan hasil hutan dengan tetap menjaga lingkungan dan tidak mengabaikan
fungsi utamanya untuk mendapatkan manfaat yang optimum (Sahureka, 2016).

Tujuan pengelolaan hutan tidak hanya untuk menghasilkan kayu pertukangan, melainkan untuk
memanfaatkan sumber daya hutan bagi semua jenis hasil hutan yang dapat dihasilkan ditempat yang
bervariasi menurut lokasi; Orientasi pengelolaan hutan berubah dari kepentingan untuk memperoleh
keuntungan finansial bagi perusahaan, kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Proses pengelolaan hutan
tidak bisa hanya dikelola oleh instansi atau pihak tertentu saja, namun memerlukan partisipasi dari
seluruh pihak salah satunya adalah peran masyarakat sekitar dalam upaya pengelolaan hutan dengan baik.
PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN
BERSAMA MASYARAKAT (PHBM)
Pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat menurut Keputusan Ketua
Dewan Pengawas Perum Perhutani No. 136/KPTS/DIR/2001 adalah suatu system
pengelolaan sumber daya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum Perhutani dan
masyarakat desa atau Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan dengan pihak yang
berkepentingan (stake holders) dengan jiwa berbagi, sehingga kepentingan bersama untuk
mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan dapat diwujudkan secara
optimal dan proporsional.
Terdapat beberapa peraturan lainnya yang menjelaskan tentang PHBM ini,
diantaranya :
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah.
UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, dan yang terbaru
PP RI Pasal 3 Ayat 10 Undang- undang Nomor 23 Tahun 2021 tentang
penyelenggaraan Kehutanan
Tujuan PHBM
Menurut Keputusan Ketua Dewan Pengawas Perum
Perhutani No. 136/KPTS/DIR/2001 tujuan diadakan
Menurut Pasal 21 Undang- undang PHBM, adalah :
Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan,
menjelaskan bahwa Pengelolaan Sumber 1). Meningkatkan tanggung jawab perusahaan
Daya Hutan meliputi kegiatan : masyarakat desa hutan dan pihak yang berkepentingan
a. Tata hutan dan penyusunan terhadap keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber
rencana pengelolaan hutan daya hutan.
b. Pemanfaatan hutan dan
penggunaan kawasan hutan 2). Meningkatkan peran perusahaan, masyarakat desa
c. Rehabilitasi dan reklamasi hutan dan pihak yang berkepentingan terhadap
hutan pengelolaan hutan.

3). Menselaraskan kegiatan sumber daya hutan sesuai


dengan kegiatan pembangunan wilayah sesuai dengan
kondisi dan dinamika sosial masyarakat desa hutan.
Pengelolaan Sumber Daya Hutan Bersama Masyarakat
dinilai berhasil apabila mencapai sasaran:

Sasaran Jangka Pendek Sasaran Jangka Panjang

1) Terjalinnya kerjasama dengan 1) Kelestarian sumber daya dan ekosistem hutan


masyarakat dan pihak yang terjamin.
berkepentingan dalam pengelolaan
sumber daya hutan. 2) Terciptanya tanggung jawab perusahaan,
masyarakat desa hutan dan pihak yang
2). Pengelolaan sumber daya hutan berkepentingan terhadap kelanjutan fungsi dan
semakin baik. manfaat hutan.

3). Masyarakat desa hutan, pihak yang 3) Pengelolaan sumber daya hutan selaras dengan
berkepentingan dan perusahaan pembangunan wilayah.
memperoleh tambahan pendapatan.
4) Mutu sumber daya hutan semakin baik.
4). Penyelamatan asset perusaha an
berupa lahan hutan dari pen- 5) Meningkatnya tingkat perekonomian
guasaan oleh masyarakat. masyarakat, pihak yang berkepentingan dan
perusahaan.
02
Pengenalan dan Jenis Agroforestry
Apa itu Agroforestry

Agroforestry (Wana Tani) adalah manajemen pemanfaatan lahan


secara optimal dan lestari, dengan cara mengkombinasikan kegiatan
kehutanan dan pertanian pada unit pengolahan social, ekonomi dan budaya
masyarakat.
TUJUAN AGROFORESTRY

01 02 03

Meningkatkan peran serta


Keberhasilan aktif masyarakat dalam
Peningkatan
pembangunan hutan pembangunan dan
kesejahteraan kelestarian hutan serta
terutama di daerah-
masyarakat sekitar pemeliharaan kualitas
daerah rawan akibat lingkungan.
hutan.
tekanan sosial
ekonomi / tekanan
penduduk.
Bentuk Agroforestry

Agrisilviculture Silopastoral

Multipurpose Agrosylvo-
Forest Tree Pastoral System
Production
System
Jenis Jenis Agroforestry

01 02

Sistem Agroforestri Sistem Agroforestri


Sederhana Kompleks: Hutan dan
Kebun
Sistem Agroforestri
Sederhana
Sistem agroforestri sederhana adalah suatu
sistem pertanian di mana pepohonan
ditanam secara tumpang-sari dengan satu
atau lebih jenis tanaman semusim.
Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar
mengelilingi petak lahan tanaman pangan,
secara acak dalam petak lahan, atau dengan
pola lain misalnya berbaris dalam larikan
sehingga membentuk lorong/pagar.
Sistem Agroforestri
Kompleks: Hutan dan
Kebun
Sistem agroforestri kompleks adalah suatu
sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak
jenis tanaman pohon (berbasis pohon) baik sengaja
ditanam maupun yang tumbuh secara alami pada
sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti pola
tanam dan ekosistem menyerupai hutan.
Dalam sistem ini, selain terdapat beraneka
jenis pohon juga tanaman perdu,Liana dan tanaman
musiman. Penciri utama dari sistem agroforestri
kompleks ini adalah kenampakan fisik dan dinamika di
dalamnya yang mirip dengan ekosistem hutan alam
baik hutan primer maupun hutan sekunder, oleh karena
itu sistem ini dapat pula disebut sebagai Agroforest
(ICRAF, 1996).
Jenis –Jenis Sistem Agroforestry Kompleks
1. Pekarangan atau kebun adalah system bercocok tanam basis pohon yang
paling terkenal, yang diawali dengan penebangan dan pembakaran hutan
atau semak belukar yang kemudian ditanami dengan tanaman semusim
selama beberapa tahun

2. Agroforest biasanya dibentuk pada lahan bekas hutan alam atausemak


belukar yang biasanya diawali dengan penebangan dan pembakaran semua
tumbuhan.
Pembibitan
Penyiapan lahan
03
Teknik Pembuatan/
menjadikan Agroforestry Pemeliharaan
Penanaman Tanaman
Penyiapan lahan Pembibitan
- Pemasangan ajir untuk menentukan jarak dan Bibit yang akan ditanam,
arah larikan atau jalur tanaman serta dipilih yang memenuhi
pengolahan tanah untuk pembuatan lobang persyaratan :
tanaman.
- Pemupukan a. Pertumbuhannya baik
Pemupukan organik dilakukan bersamaan
dengan pengolahan tanah atau pupuk organik b.Tidak cacat dan segar
dicampur dengan tanah lapisan atas lobang
galian tanaman. c.Bebas dari hama dan
- Pembuatan Jarak tanam penyakit, dengan jumlah yang
Pembuatan jarak tanam ditentukan cukup
dilapangan sesuai dengan rencana atau
tergantung pada jenis tanamannya bila ditanam d.Telah memenuhi persyaratan
secara penuh dengan tanaman tahunan umur dari bibit yang
- Pembuatan Lubang Tanam bersangkutan.
Lobang tanaman dibuat dengan ukuran
yang sesuai dengan persyaratan teknis untuk
jenis tanaman yang akan digunakan.
Penanaman Pemeliharaan Tanaman

Penanaman dilakukan pada awal Pemeliharaan tanaman meliputi


musim penghujan oleh anggota penyiangan dan pendangiran serta
kelompok pada lahan masing- penyulaman. Penyiangan dan
masing atau secara serentak dengan pendangiran dimaksudkan untuk
Dipimpin/ digerakkan oleh Ketua membersihkan rumput pengganggu
Kelompok. Penanaman dilakukan atau gulma tanaman dan
pada lobang tanaman atau menggemburkan tanah di sekeliling
larikan/jalur tanaman yang telah tanaman. Penyulaman dilakukan
dipersiapkan. Untuk bibit yang dalam untuk mengganti tanaman yang mati
kantong plastik, bumbung dibuka atau kurang sehat dengan tanaman
perlahan-lahan jangan sampai sejenis, dikerjakan pada saat-saat
tanahnya pecah, bibit diletakkan hujan terbanyak.
pada lobang tanaman kemudian diisi
tanah gembur dengan hati-hati.
04

Fungsi dan Peran


Agroforestry
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution.


Fungsi dan Peran Agroforestry
Agroforestry sebagai alternatif bentuk penggunaan lahan memeiliki fungsi dan dan peran yang
lebih dekat kepada hutan baik dalam aspek biofisik, sosial maupun ekonomi selain itu dapat
mempertahankan hasil pertanian secara berkelanjutan dan meberikan kontribusi yang sangat penting
terhadap jasa lingkungan dan sering dipakai sebagai salahsatu contoh dari sistem pertanian sehat (hariah
dan utami, 2002)

1 2 3 4

Peranan Perananan Perananan Perananan aspek


Agroforetri agroforetry agroforetry dalam sosial budaya
dalam Aspek terhadap sifat mengurangi gas agroforestri
Biofisik dan fisik tanah rumah kaca dan
lingkungan pada mempertahnakan
skala bentang cadangan karbon
lahan
Perananan Agroforetri dalam Perananan agroforetry
Aspek Biofisik dan lingkungan terhadap sifat fisik
pada skala bentang lahan tanah
Agroforestri dapat mempertahankan sifat fisik
Penerapan agroforestry memberikan tanah melalaui :
manfaat sebesar besarnya baik bagi • Menghasilkan seuresah sehingga bisa menambahkan
bahan organik tanah
pendapatan petani maupun jasa
• Meningkatkan kegiatan biologi tanah dan perakaran
lingkungan. Sistem penggunaan lahan • Mempertahnakan dan meningkatkan ketersediaan air
agroforestry memberikan tawaran yang dalam lapisan perakaran
cukup menjanjikan bagi pemulihan
fungsi hutan : Agroforestri dapat mempertahankan sifat fisik lapisan
tanah atas melalui :
• Memelihara fiik dan kesuburan tanah • Adanya tajuk tanaman menyebakan sebagian besar air
• Mempertahankan fungsi hidrologi hujan yang jatuh tidak langsung ke permukaan tanah.
• Memperthnakan kandungan bahan organik tanah
kawasan
dilapisan atas mellaui pelapukan seuresah
• Mengurangi emisi gas rumah kaca • Adanya seuresah yang menutupi permukaan tanah dan
• Mempertahankan keanekaragaman penutupan tajuk pepeohonan menyebabkan kondisi di
hayati permukaan tanah dan lapisan tanah leih lembab
temperatur dan intensitas cahaya leih rendah
Perananan agroforetry dalam Perananan aspek sosial budaya
mengurangi gas rumah kaca dan agroforestri
mempertahnakan cadangan karbon
Merupakan faktor penting
Memperbanyak penanaman dalam perkembangan tata dan pola
pepohonan dapat meningkatkan penggunaan dan penguasaaan lahan
cadangan C di alam secara vegetatif, terutama dalam komunitas tradisional
keberadaan pepohonan /tanaman , fungsinya berkaitan erat dengan
dapat mengurangi konsentrasi CO2 di upaya melestrikan identitas kultural
atmosfer dan hasilnya berupa masyrakat dan kelembagaan lokal
karbohidrat diakumulasi dalam serta pelestarian pengetahuan
biomas tanaman tradisional.
Text Book
De Foresta H, Kusworo A, Michon G dan Djatmiko WA, (2000). Ketika Kebun Berupa Hutan –
Agroforest Khas Indonesia – Sebuah Sumbangan Masyarakat. ICRAF, Bogor. 249 pp.

Kurniatun Hairiah, Widianto dan Sunaryo, Bahan Ajar , Sistem Agroforestri di Indonesia

Jurnal : Ary Widiyanto, Agroforestry dan peranananya dalam mempertahankan fungsi hidrologi
dan konservasi

Moh Masnur , Rangkuman Teknologi Agroforestry , (2018) Fakultas pertanian Univeristas Islam
Batik Surakarta.

PP RI (2021). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 Tentang


Penyelenggaraan Kehutanan.

Sahureka, M. (2016). Pemanfaatan Lahan dan Pengelolaan Sumberdaya Hutan oleh


Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan Lindung Gunung Sirimau (Studi Kasus di Desa Hukurila
Kota Ambon). Ambon: Universitas Pattimura.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai