Anda di halaman 1dari 7

Identitas Penerima Nama : Sdr.

S
Vaksin/ Keterangan Usia : 5 tahun
Terkait Penerima Vaksin Tanggal lahir : 22 April 2016
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan : SD

Latar Belakang Berdasarkan data Kementerian Kesehatan,


terdapat 1,7 juta anak Indonesia belum
mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama
pandemi COVID-19. Pemberian imunisasi
terbukti melindungi anak-anak dari penyakit
berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih
produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi
juga jauh lebih besar dibandingkan dampak
yang ditimbulkan di masa depan.
Gambaran Pelaksanaan Imunisasi dilaksanakan pada tanggal 2 Desember
2022 di SD di Sungai Kapas. Imunisasi MR kepada
siswa/siswi dengan metode penyuntikan di lengan
kiri secara subkutan.
Catatan/ Usulan dari/ ke Kelanjutan kegiatan BIAN yaitu dengan
Pendamping Sweeping/pelacakan bagi murid yang belum
mendapatkan imunisasi saat pelaksanaan
dikarenakan sakit,tidak masuk atau karena sebab
lainya.
Identitas Penerima Nama : An. N
Vaksin/ Keterangan Usia : 11 tahun
Terkait Penerima Vaksin Tanggal lahir : 02-02-2011
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD

Latar Belakang Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain


poliomelitis, campak, difteri, pertusis tetanus
dan tuberculosis atau TBC dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi pada bayi.
Imunisasi pada anak sangat penting untuk
mengurangi mortalitas dan morbiditas terdapat
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Agar imunisasi dapat terjangkau semua lapisan
masyarakat maka sasaran yang ditunjukan ialah
orangtua dan sekolah-sekolah. Semua orangtua
tentu berkeinginan agar anak-anaknya tetap
sehat. Jangankan sakit berat, sakit ringanpun
kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya.
Salah satu upaya pencegahan agar anak-
anaknya jangan sampai menderita suatu
penyakit adalah dengan jalan memberi
imunisasi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan,
terdapat 1,7 juta anak Indonesia belum
mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama
pandemi COVID-19. Pemberian imunisasi
terbukti melindungi anak-anak dari penyakit
berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih
produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi
juga jauh lebih besar dibandingkan dampak
yang ditimbulkan di masa depan.
Gambaran Pelaksanaan Imunisasi dilaksanakan pada tanggal 02 Desember
2022 di SD Sungai Kapas dengan jumlah
siswa/siswi yang ikut serta dalam imunisasi MR
berjumlah 70 siswa/siswi. Imunisasi MR kepada
siswa/siswi dengan metode penyuntikan di lengan
kiri secara subkutan.

Dan pada saat pelaksanaan,ada beberapa


siswa/siswi yang tidak ikut serta karena berbagai
alasan, namun kami menganjurkan agar para guru-
gurunya menganjurkan siswa/siswinya atau
orangtua untuk melakukan imunisasi ke Puskesmas
Bangko.
Catatan/ Usulan dari/ ke
Pendamping

Identitas Penerima Nama : An. SN


Vaksin/ Keterangan Usia : 11 tahun
Terkait Penerima Vaksin Tanggal lahir : 04-01-2011
Jenis Kelamin : perempuan
Pendidikan : SD

Latar Belakang Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain


poliomelitis, campak, difteri, pertusis tetanus dan
tuberculosis atau TBC dapat dicegah dengan
pemberian imunisasi pada bayi. Imunisasi pada
anak sangat penting untuk mengurangi mortalitas
dan morbiditas terdapat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi.
Agar imunisasi dapat terjangkau semua lapisan
masyarakat maka sasaran yang ditunjukan ialah
orangtua dan sekolah-sekolah. Semua orangtua
tentu berkeinginan agar anak-anaknya tetap sehat.
Jangankan sakit berat, sakit ringanpun kalau
mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah
satu upaya pencegahan agar anak-anaknya jangan
sampai menderita suatu penyakit adalah dengan
jalan memberi imunisasi.
Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak
dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat
dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari
imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan
dampak yang ditimbulkan di masa depan.
Gambaran Pelaksanaan Imunisasi dilaksanakan pada tanggal 02 Desember
2022 di SD Sungai Kapas dengan jumlah
siswa/siswi yang ikut serta dalam imunisasi MR
berjumlah 70 siswa/siswi. Imunisasi MR kepada
siswa/siswi dengan metode penyuntikan di lengan
kiri secara subkutan.

Dan pada saat pelaksanaan,ada beberapa


siswa/siswi yang tidak ikut serta karena berbagai
alasan, namun kami menganjurkan agar para guru-
gurunya menganjurkan siswa/siswinya atau
orangtua untuk melakukan imunisasi ke Puskesmas
Bangko.

Jenis kegiatan Imunisasi BCG


Identitas Penerima Vaksin/ Nama : an.F
Keterangan Terkait Usia : 1 bulan
Penerima Vaksin Tanggal lahir : 22/05/2022
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan :-
Latar Belakang Pada bulan Juli 2020, WHO dan UNICEF
menyerukan bahwa terjadi penurunan yang
mengkhawatirkan dalam jumlah anak yang
menerima imunisasi,  dikarenakan  pembatasan
mobilitas dan terganggunya layanan kesehatan
esensial selama pandemi COVID-19.
Tenaga kesehatan kerap mengingatkan orang
tua- dan keluarga tentang jadwal kunjungan anak
ke Puskesmas atau Posyandu agar anak bisa
mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang
direkomendasikan. Pemerintah Indonesia
berupaya keras untuk memastikan terpenuhinya
hak-hak anak untuk tumbuh sehat, bebas dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Sebagai orang tua atau pengasuh yang
bertanggung jawab, kita perlu tahu alasan
pentingnya memastikan anak menerima
imunisasi yang lengkap dan tepat waktu. Berikut
adalah rangkuman tujuh risiko yang dapat
dialami anak, keluarga, dan lingkungannya
apabila kebutuhan imunisasi tidak terpenuhi
tepat waktu:
1. Anak lebih rentan mengalami sakit berat
2. Kemungkinan anggota keluarga lain turut
sakit berat menjadi lebih tinggi

Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–


Guérin adalah vaksin untuk mencegah TBC atau
tuberkulosis. TBC disebabkan oleh infeksi
bakteri mycobacterium tuberculosis. Vaksin
BCG merupakan salah satu jenis vaksinasi yang
wajib diberikan kepada anak.
Vaksin BCG berasal dari bakteri mycobacterium
tuberculosis yang telah dilemahkan. Penyuntikan
vaksin BCG ini akan membantu tubuh mengenal
dan membentuk kekebalan terhadap bakteri ini.
Selain untuk mencegah TBC, vaksin BCG juga
bisa digunakan sebagai imunoterapi pada kanker
kandung kemih.

Gambaran Pelaksanaan Imunisasi dilaksanakan dipoli anak Puskesmas


tj.balai karimun .poli dimulai dari jam 08.00-12.00
wib setiap hari rabu. Dengan dosis 0,2–0,3 ml obat
dicampurkan dengan 2 ml cairan steril yang
selanjutnya disuntikan ke kulit.

Jenis kegiatan Imunisasi Polio


Identitas Penerima Vaksin/ Nama : an.FA
Keterangan Terkait Usia : 2 bulan
Penerima Vaksin Tanggal lahir : 23/04/2022
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan :-
Latar Belakang Pada bulan Juli 2020, WHO dan UNICEF
menyerukan bahwa terjadi penurunan yang
mengkhawatirkan dalam jumlah anak yang
menerima imunisasi,  dikarenakan  pembatasan
mobilitas dan terganggunya layanan kesehatan
esensial selama pandemi COVID-19.
Tenaga kesehatan kerap mengingatkan orang
tua- dan keluarga tentang jadwal kunjungan anak
ke Puskesmas atau Posyandu agar anak bisa
mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang
direkomendasikan. Pemerintah Indonesia
berupaya keras untuk memastikan terpenuhinya
hak-hak anak untuk tumbuh sehat, bebas dari
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Sebagai orang tua atau pengasuh yang
bertanggung jawab, kita perlu tahu alasan
pentingnya memastikan anak menerima
imunisasi yang lengkap dan tepat waktu. Berikut
adalah rangkuman tujuh risiko yang dapat
dialami anak, keluarga, dan lingkungannya
apabila kebutuhan imunisasi tidak terpenuhi
tepat waktu:
1. Anak lebih rentan mengalami sakit berat
2. Kemungkinan anggota keluarga lain turut
sakit berat menjadi lebih tinggi
Vaksin polio adalah vaksin yang diberikan untuk
mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis atau
polio. Pemerintah Republik Indonesia
menetapkan vaksin polio sebagai salah satu jenis
vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak.
Terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu oral polio
vaccine (OPV) dan inactivated polio
vaccine (IPV). OPV mengandung virus polio
hidup yang dilemahkan, sedangkan IPV
menggunakan virus yang sudah tidak aktif. Di
Indonesia jenis OPV yang digunakan adalah
jenis bOPV, yaitu jenis vaksin polio oral bivalen.
Vaksin ini bekerja dengan cara memicu tubuh
untuk membentuk antibodi yang dapat melawan
infeksi virus polio.
Gambaran Pelaksanaan Imunisasi dilaksanakan dipoli anak Puskesmas
tj.balai karimun .poli dimulai dari jam 08.00-12.00
wib setiap hari rabu. Sebagai imunisasi primer,
dosisnya adalah 0,5 ml. Dosis pertama diberikan
kepada bayi sesaat setelah lahir dalam bentuk
tetes mulut (OPV). Vaksin selanjutnya diberikan
saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
Vaksin booster diberikan saat anak berusia 18
bulan.

Jenis kegiatan Imunisasi DPT 1,2,3


Identitas Penerima Vaksin/ Nama : an.AZ
Keterangan Terkait Usia : 2 bulan
Penerima Vaksin Tanggal lahir : 22/04/2022
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan :-
Latar Belakang Pada bulan Juli 2020, WHO dan UNICEF
menyerukan bahwa terjadi penurunan yang
mengkhawatirkan dalam jumlah anak yang
menerima imunisasi,  dikarenakan  pembatasan
mobilitas dan terganggunya layanan kesehatan
esensial selama pandemi COVID-19.
Tenaga kesehatan kerap mengingatkan orang
tua- dan keluarga tentang jadwal kunjungan anak
ke Puskesmas atau Posyandu agar anak bisa
mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang
direkomendasikan. Pemerintah Indonesia
Vaksin atau imunisasi DPT adalah imunisasi
untuk mencegah tiga penyakit mematikan, yaitu
difteri, pertusis, dan tetanus. Penyebab ketiga
penyakit serius tersebut adalah infeksi bakteri.
Kombinasi imunisasi DPT sudah berlaku sejak
tahun 1940-an hingga saat ini.

Gambaran Pelaksanaan Pelaksanaan dilakukan di PKM


Tj.Balai karimun,di poli Anak pada
Rabu 13-07-2022,pasien diberikan
Imunisasi DPT 1.

Dosis 1–3 diberikan ketika anak


berusia 2, 3, dan 4 bulan atau 2, 4,
dan 6 bulan dengan dosis
sebanyak 0,5 ml setiap pemberian.

Anda mungkin juga menyukai