Abstrak
Salah satu dampak covid-19 dalam ruanglingkup kesehatan adalah
mengakibatkan jumlah anak-anak, khususnya bayi dan balita yang belum
di imunisasi rutin dan dasar meningkat. Oleh karena itu, di butuhkan upaya
agar kesenjangan dalam imunisasi bisa di atasi. salah satu upaya yang
diakukan oleh pemerntah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
diadakannya program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional). BIAN sendiri
bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang
tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya KLB PD3I.
Pelaksanaan BIAN di Desa Undrus Binangun di mulai dari tanggal 2-18
Agustus yang dilaksanakan di 6 Posyandu yang berbeda. Desain penelitian
ini menggunakan metode survey analitik crossectional dengan teknik
simple random sampling. Hasil yang diperoleh adalah pengetahuan
orangtua/pengasuh meningkat sebesar 75% dari 30%. Sedangkan jumlah
bayi dan balita yang sudah di imunisasi meningkat sebesar 75% dari
jumlah keseluruhan bayi dan balita yang ada di Desa Undrus Binangun
sekitar 380 bayi dan balita.
Pendahuluan
Banyak permasalahan yang terjadi akibat dari pandemi covid 19. Salah satunya
yaitu permasalahan yang terjadi pada bidang kesehatan, khususnya kesehatan anak.
Anak cenderung memiliki kekebalan tubuh yang lemah karena usianya masih sangat
muda dan rentan terkena berbagai penyakit. Ada beberapa kerugian yang dialami
masyarakat akibat covid-19. Masyarakat mengalami kekhawatiran yang berlebihan jika
dihadapkan dengan program imunisasi.
Hal itu terlihat jelas dalam penyelenggaraan imunisasi pada anak yang
mengalami penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap. Hal tersebut di karenakan
ketika covid-19 berlangsung kegiatan dibatasi dan masyarakat tidak bisa menjalankan
aktifitas seperti biasa karena takut tertular. Akibatnya banyak anak yang belum
melaksanakan imunisasi, sehingga kemenkes RI mencanangkan program BIAN (Bulan
Imunisasi Anak Nasional) untuk mengejar cakupan imunisasi rutin dan dasar yang
menurun signifikan akibat pandemi covid 19.
Imunisasi merupakan upaya dalam rangka memberikan kekebalan pada bayi dan
anak dengan memasukan vaksin ke tubuh anak agar membentuk zat anti untuk
mencegah penyakit tertentu. Sedangkan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional)
merupakan serangkaian program yang diperuntukkan bagi anak dan balita dengan
pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela dan Imunisasi kejar untuk melengkapi
status imunisasi balita dan anak. Vaksin yang diberikan pada saat BIAN adalah vaksin
Campak-Rubela, vaksin polio (OPV dan IPV) serta vaksin Pentavalent (DPT-HB-Hib).
Semua vaksin yang digunakan dalam program BIAN telah mendapat rekomendasi WHO
dan izin dari badan POM serta efektif untuk mencegah berbagai penyakit. Penyakit
tersebut adalah penyakit menular berbahaya seperti polio, difteri, tetanus, pertusis,
hepatitis B, campak dan rubela.
Secara garis besar, tujuan dari diadakannya pelaksanaan BIAN (Bulan Imunisasi
Anak Nasional) di Indonesia, adalah untuk mempertahankan dan mencapai kekebalan
populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya Kejadian Luar
Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Namun secara
khusus, tujuan di adakannya BIAN adalah (Kemenkes RI, 2022) :
a. Menghentikan transmisi virus campak-rubela setempat di semua wilayah Indonesia
b. Mempertahankan indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global
c. Mengendalikan penyakit difteri dan pertusias.
Dengan diadakannya pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN, di
harapkan masyarakat khususnya orangtua/ pengasuh bayi dan balita menjadi antusias
dalam pelaksanaan imunisasi. Maka dari itu, peran orang tua/ pengasuh dalam
mensukseskan BIAN sangat diperlukan terutama seorang ibu. Melalui penyuluhan,
orangtua/ pengasuh diberikan pemahaman mengenai edukasi pentingnya imunisasi
terhadap bayi dan balita agar tidak cemas pada saat terjadi efek samping akibat
imunisasi sehingga kegitan tersebut dapat berjalan dengan lancar, serta orangtua/
pengasuh diberikan edukasi yang baik guna mempertahankan kesehatan pada anak.
Tujuan dari pendampingan posyandu yang dilakukan oleh tim KKN adalah ikut
turut membantu melancarkan kegiatan posyandu yang dilakukan di desa Undrus
Binangun. Kegiatan ini berlangsung selama 2 kali dalam seminggu dalam kurun waktu 1
bulan. Hal tersebut menjadi salah satu dari kegiatan yang dilakukan oleh tim KKN
kelompok 9 desa Undrus Binangun yaitu pendampingan posyandu oleh divisi
kesehatan. Tim divisi kesehatan KKN membantu tim bidan yang bertugas serta para
kader posyandu yang membantu dalam proses kegiatan Posyandu.
Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 2
Pendampingan Imunisasi Anak ....
Lina Nuraeni, Mutia Pujiasni,…
Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode
survey analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah
orangtua/ pengasuh yang memiliki bayi atau balita berusia 1-5 tahun pada Agustus
2022. Sampel di peroleh dengan tehnik simple random sampling dengan jumlah 30
orang responden dari 6 posyandu Desa Undrus Binangun. Serta teknik pengumpalan
data yang digunakan adalah dengan wawancara tidak terstruktur pada orangtua/
pengasuh bayi atau balita.
Sedangkan metode yang digunakan dalam pelaksanaan BIAN di desa Undrus
Binangun meliputi persiapan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi.
a. Tahap Persiapan
Di tahap persiapan ada tiga kegiatan yaitu pertama, menyampaikan maksud dan
tujuan kepada pihak kepala desa sekaligus melakukan studi pendahuluan ditanggal
30 Juli 2022. Tim mahasiswa KKN berdiskusi dengan kepala desa dan bidan
penanggung jawab mengenai penentuan tempat posyandu dan tanggal pelaksanaan
kegiatan. Selanjutnya, melakukan follow up melalui bidan penanggung jawab serta
kader posyandu, dan terakhir menentukan tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan
yang di sepakati. Kegiatan pendampingan posyandu di mulai dari tanggal 2 Agustus
2022. Pelaksanaan berlangsung selama 2 kali dalam seminggu dalam kurun waktu 1
bulan dengan keseluruhan jumlah posyandu di desa Undrus Binagun ada 8
posyandu.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pendampingan posyandu ini di awali dengan penimbangan berat badan
bayi dan balita, mengukur tinggi badan, dan menyerahkan buku KIA (Kesehatan Ibu
dan Anak) yang dimana berisi catatan kesehatan ibu dan anak. Selanjutnya, bidan
memberikan penyuluhan terkait stunting guna mencegah anak kekurangan gizi
dengan meningkatkan status gizi pada anak serta penyuluhan terkait imunisasi
dasar dan rutin. Kemudian, setelah bidan memberikan penyuluhan pelaksanaan
imunisasi di mulai dengan memperhatikan protokol kesehatan.
c. Tahap Evaluasi
Untuk mengetahui jumlah bayi dan balita yang sudah di imunisasi maka pelaksana
dengan dibantu kader membandingkan angka jumlah cakupan imunisasi sebelum
dan sesudah imunisasi. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui berapa persentase
bayi dan balita yang sudah di imunisasi. Serta, untuk mengetahui bagaimana
pengetahuan orangtua/ pengasuh khususnya ibu terkait imunisasi, pelaksana
melakukan wawancara dengan teknik probability sampling.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegian Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Undrus Binangun,
Kecamatan Kadudampit, Kab. Sukabumi, ini di mulai pada tanggal 1-30 Agutus 2022.
Sedangkan program pendampingan imunisasi di mulai pada tanggal 2 Agustus 2022.
Program ini berjalankan dua minggu sekali dalam kurun waktu satu bulan.
No Tanggal Posyandu
1 2 Agustus Sabilulungan
2 3 Agustus Mawaddah
3 9 Agustus Sukamekar
4 10 Agustus Warahmah
5 16 Agustus Rahayu
6 18 Agustus Lugina
berbulan bulan
3) Difteri ; dapat mengakibatkan penyumbatan saluran pernapasan dan kelumpuhan
otot jantung yang menyebabkan kematian
4) Campak ; menyebabkan komplikasi berupa radang paru,radang otak, diare, radang
telinga , dehidrasi sehingga berakibat kematian
5) Tetanus ; tetanus pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kematian
6) Rubela ; penyakit ini bisa menulari ibu hamil pada trimester awal atau awal
kehamilan , dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang
dilahirkan dan dikenal dengan Sindroma rubela Kongenital ( Gangguan penglihatan
dan pendengaran serta penyakit jantung bawaan )
Kuliah Kerja Nyata yang di lakukan di Desa Undrus Binangun khususnya dalam
pendampingan posyandu menargetkan bayi, balita dan orangtua terutama ibu. Dengan
harapan agar orangtua tetap menjaga kesehatan anak dengan rutin datang untuk
imunisasi serta dapat menerapkan upaya pencegahan penyakit di masa yang akan
datang.
Sebelum diberikan materi penyuluhan dan pendampingan, skor rata-rata pengetahuan
orangtua/ pengasuh sekitar 30% namun, setelah diberikan pemahaman materi melalui
penyuluhan skor rata-rata pengetahuan orangtua menjadi sekitar 75%. Sedangkan
jumlah bayi dan balita yang sudah diimunisasi sebelum adanya BIAN (Bulan Imunisasi
Anak Nasional) adalah sekitar 25%. Setelah adanya pendampingan dan kegiatan BIAN
di Desa Undrus jumlah bayi dan balita yang sudah diimunisasi mencapai angka 75%
dari keseluruhan 380 bayi/ balita dari berbagai wilayah di Desa Undrus Binangun.
Meskipun angka tersebut masih jauh dari angka keberhasilan 95% dari target
sasaran imunisasi nasional. Tetapi angka tersebut 75% bisa diartikan bahwa dengan
adanya pendampingan dan penyuluhan skor rata-rata pengetahuan orangtua/
pengasuh meningkat serta jumlah bayi dan balita yang sudah imunisasi juga meningkat.
Berikut ini merupakan bukti dokumentasi kegiatan yang di lakukan mahasiswa
KKN Institut Madani Nusantara dalam pendampingan imunisasi di Desa Undrus
Binangun.
Simpulan
Salah satu dampak yang terjadi dari pandemi covid-19 adalah mengakibatkan
jumlah bayi dan balita di Indonesia yang belum memperoleh imunisasi rutin lengkap
sesuai usia mereka semakin bertambah banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
upaya yang kolaboratif terintegrasi guna mengharmoniskan kegiatan imunisasi
tambahan dan imunisasi kejar sehingga kesenjangan imunitas dpat teratasi. Upaya
tersebut dilaksanakan melalui kegiatan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional). Tujuan
Pastabiq : Junal Pengabdian kepada Masyarakat I 6
Pendampingan Imunisasi Anak ....
Lina Nuraeni, Mutia Pujiasni,…
Daftar Pustaka
Rohmin, A. (2022). Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Masa Pandemi Covid-19 DI
Puskesmas 23 Ilir. Jurnal Kesehatan, 15(2), 176–182.
https://doi.org/10.32763/juke.v15i2.448
Rachmadi, T. R., Wakhid Yuliyanto, Ari Waluyo, & Dyah Ekasari. (2022). Pelaksanaan
Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di 10 Desa Kecamatan
Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat), 3(2), 358–371. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v3i2.1017
Arsana, A. A. G. R., Kardiwinata, M. P., & Sutarga, I. M. (2019). Status Imunisasi Dan
Ketepatan Pemberian Imunisasi Campak Pada Anak Balita Di Daerah Yang Pernah
Mengalami Klb Campak Nusa Penida. Archive of Community Health, 6(1), 47.
https://doi.org/10.24843/ach.2019.v06.i01.p07
Kemenkes RI. (2022). Petunjuk teknis penyelenggaraan bulan imunisasi anak Nasional.
Kementerian Kesehatan RI, 4247608(11), 57792.
Triana, V. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
Pada Bayi Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(2), 123.
https://doi.org/10.24893/jkma.v10i2.196