Jumlah Peserta 22 orang Judul laporan Pemeriksaan Kesehatan di Desa Kajen Latar Belakang Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Permasalahan Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula darah. - Melakukan pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian resep dan edukasi. Pelaksanaan Hari/tanggal : Rabu, 25 Januari 2022 Tempat : Rumah Kader di desa Kajen Peserta : 22 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah
2. JUMAT 27/01/2023 VAKSIN COVID 19 (P2P)
Jumlah Peserta 20 peserta Judul laporan Gerakan vaksin covid-19 Latar Belakang Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang ditemukan pada akhir 2019 (World Health Organization, 2020). Covid-19 yang saat ini mewabah secara global di ratusan negara di dunia menjadi salah satu pandemi yang paling banyak menyita perhatian dunia. Diketahui vaksin merupakan mikroba atau virus penyebab penyakit yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Vaksin akan melatih tubuh menciptakan kekebalan baru terhadap penyakitsehingga pemberian vaksin secara massal akan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Saat ini sebanyak 176 juta rakyat Indonesia perlu divaksinasi agar terbentuk kekebalan kelompok. Sasaran pemberian vaksinnya terdiri dari tenaga medis, aparatur pemerintah, tokoh agama, penerima bantuan iuran BPJS, tenaga pendidik serta masyarakat yang memiliki usia 19 sampai 59 tahun. Setidaknya Indonesia membutuhkan 340 juta vaksin karena setiap orang membutuhkan 2 dosis. Usaha untuk penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan virus COVID-19. Saat ini pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk mendaftarkan diri dalam program vaksinasi dan terus menghimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup yang sehat, melakukan Physical distancing serta menggunakan masker ketika berpergian keluar rumah. Permasalahan
Rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat melakukan vaksinasi
secara mandiri ke Puskesmasa Kajen I, membuat pihak puskesmas mengadakan program vaksinasi di puskeskemas Kajen I setiap hari Senin dan Jumat. Masyarakat yang belum memiliki informasi yang cukup mengenai vaksin akan melakukan pencarian informasi demi memenuhi kebutuhan informasinya.. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Metode intervensi yang digunakan adalah melakukan kegiatan vaksinasi COVID-19
Pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan pada: - Hari / tanggal : Jumat. 27 Januari 2023 - Waktu : 08.00-10.00 WIB - Lokasi : Puskesmas kajen 1 - Metode : Intervensi langsung (vaksinasi sinovac dan pfizer) - Peserta : 20 Orang
3. SABTU 28/01/2023 (KELAS DUKUN BAYI)
Jumlah Peserta 15 orang Judul laporan Kelas Dukun Bayi Latar Belakang Dalam usaha meminimalkan AKI dan AKB, persalian yang dilakukan oleh dukun harus dialihkan kepada bidan. Dengan kata lain hal-hal yang berbau adat istiadat tetap dilakukan oleh dukun namun diawasi oleh bidan (kemitraan bidan dengan dukun tersebut). Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak terjadi di Indonesia adalah persalinan dengan pertolongan oleh dukun bayi. Kenyataannya, hampir semua masyarakat Indonesia baik itu yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan lebih senang ditolong oleh dukun. Hal tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat istiadat setempat. Dan cara atau strategi untuk membangun cohesive network di antara para pemuka setempat, masyarakat, dukun dan bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal secara bersama-sama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam. Informan yang dipilih adalah dukun bayi, bidan, ibu yang melahirkan dengan pertolongan dukun bayi dan ibu yang melahirkan dengan pertolongan bidan. Permasalahan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong cukup tinggi, menurut hasil Survey Kesehatan Demografi Indonesia (SKDI) secara Nasional AKI Indonesai adalah 288 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) indonesia adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup. AKI merupakan indikator derajat kesehatan di suatu negara. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi Puskesmas mengadakan penyuluhan bersama bidan dan dokter internship pada mbah dukun mengenai kesehatan ibu dan bayi serta penyakit-penyakit yang terjadi pada lansia. Pelaksanaan Hari/tanggal : Sabtu, 28 Januari 2023 Tempat : Puskesmas Kajen 1 Peserta : Peserta Mbah Dukun Bayi Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah.
4. SABTU 02 /02/2023 (HB REMAJA PUTRI)
Jumlah Peserta 70 orang Judul laporan Pemeriksaan Hb remaja putri SMP 1 Kajen Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25 tahun sebesar 18,4%. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor status gizi mempengaruhi terjadinya anemia maka konsumsi makanan sebagai asupan gizi remaja putri perlu mendapatkan perhatian yang utama. Permasalahan Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan beresiko tinggi.Anemia masuk dalam program sustainable Development Goals (SDG’s) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua bentuk kekurangan gizi dan memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia tahun 2030. (WHO, 2018) Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan hb - Melakukan penyuluhan tentang anemia Pelaksanaan Hari/tanggal : Jumat , 10 Februari 2023 Tempat : SMP 1 Kajen Peserta : 40 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah
5. SENIN 06/02/2023 PUSLING
Jumlah Peserta 18 orang Judul laporan Pemeriksaan Kesehatan di Desa Tanjungkulon Latar Belakang Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Permasalahan Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula darah. - Melakukan pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian resep dan edukasi. Pelaksanaan Hari/tanggal : Senin, 6 Februari 2022 Tempat : Balai Desa Tanjungkulon Peserta : 18 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah
6. SELASA 7/02/2023 (KUNJUNGAN GIZI BURUK)
Jumlah Peserta 3 orang Judul laporan Kunjungan Pasien Gizi Buruk Latar Belakang Gizi buruk merupakan suatu keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan rendanhnya konsumsi karbohidrat dan protein dari makanan sehari-hari dalam waktu yang cukup lama. Kondisi berat badan menurut umur (BB/U) tidak sesuai dengan usia yang seharusnya. Kondisi gizi kurang rentan terjadi pada balita usia 2-5 tahun karena balita sudah menerapkan pola makan seperti makanan keluarga dan mulai dengan tingkat aktivitas fisik yang tinggi. Kekurangan gizi pada masa balita terkait dengan perkembangan otak sehingga dapat mempengaruhi kecerdasan anak dan berdampak pada pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang Permasalahan Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh banyak faktor, sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan medis maupun pelayanan kesehatan saja.1 Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013, prevalensi gizi buruk di Indonesia tahun 2007 (5,4%), tahun 2010 (4,9%), dan tahun 2013 (5,7%), sedangkan target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2014 sebesar 3,6% dan tahun 2018 adalah 17,7%, dimana artinya prevalensi anak dengann gizi kurang di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. 2 Pada Provinsi Lampung, pada tahun 2018 prevalensi balita dengan gizi kurang dilaporkan sebanyak 15,3%, dimana terjadi penurunan prevalensi dibandingkan dengan tahun 2013 dengan angka 19,6%. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi Puskesmas melakukan kunjungan ke rumah pasien dengan status gizi buruk untuk melakukan pemeriksaan, pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta perencanaan intervensi selanjutnya. Pelaksanaan Hari/tanggal : Selasa, 7 Februari 2023 Tempat : Rumah warga di desa Salit dan Sambiroto Sasaran : Pasien dengan Gizi Buruk 1. An A usia 4 Tahun di desa Salit 2. An. A usia 2 tahun di desa Salit 3. An. C usia 3 tahun di desa Sambiroto Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah
7. RABU 08/02/2023 PUSLING
Jumlah Peserta 40 orang Judul laporan Pemeriksaan Kesehatan di Desa Nyamok Latar Belakang Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Permasalahan Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula darah. - Melakukan pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian resep dan edukasi. Pelaksanaan Hari/tanggal : Rabu, 8 Februari 2023 Tempat : Rumah Kader di desa Nyamok Peserta : 40 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah
8. SABTU 00 /02/2023 (HB REMAJA PUTRI)
Jumlah Peserta 70 orang Judul laporan Pemeriksaan Hb remaja putri SMA 1 Kajen Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25 tahun sebesar 18,4%. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor status gizi mempengaruhi terjadinya anemia maka konsumsi makanan sebagai asupan gizi remaja putri perlu mendapatkan perhatian yang utama. Permasalahan Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan beresiko tinggi.Anemia masuk dalam program sustainable Development Goals (SDG’s) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua bentuk kekurangan gizi dan memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia tahun 2030. (WHO, 2018) Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan hb - Melakukan penyuluhan tentang anemia Pelaksanaan Hari/tanggal : Jumat , 10 Februari 2023 Tempat : SMA 1 Kajean Peserta : 40 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah 9. SABTU 09 /02/2023 (POSBINDU) Jumlah Peserta 50 orang Judul laporan Pemeriksaan Kesehatan guru dan siswa di SMAN 1 Kajen Latar Belakang Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. ujuan Posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasaran utama kegiatan adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas. Permasalahan Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan Tinggi badan, Berat Badan, Pemeriksaan Tekanan Darah dan Pemeriksaan Gula darah. - Menyedikan pelayanan konsultasi pengenai Penyakit Tidak Menular Pelaksanaan Hari/tanggal : Sabtu, 9 Februari 2023 Tempat : SMAN 1 Kajen Peserta : 50 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah
10. JUMAT 10/02/2023 VAKSIN COVID 19 (P2P)
Jumlah Peserta 200 peserta Judul laporan Gerakan Vaksinasi Covid Booster 2 Dinkes Kab.pekalongan Latar Belakang Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang ditemukan pada akhir 2019 (World Health Organization, 2020). Covid-19 yang saat ini mewabah secara global di ratusan negara di dunia menjadi salah satu pandemi yang paling banyak menyita perhatian dunia. Diketahui vaksin merupakan mikroba atau virus penyebab penyakit yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Vaksin akan melatih tubuh menciptakan kekebalan baru terhadap penyakitsehingga pemberian vaksin secara massal akan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Saat ini sebanyak 176 juta rakyat Indonesia perlu divaksinasi agar terbentuk kekebalan kelompok. Sasaran pemberian vaksinnya terdiri dari tenaga medis, aparatur pemerintah, tokoh agama, penerima bantuan iuran BPJS, tenaga pendidik serta masyarakat yang memiliki usia 19 sampai 59 tahun. Setidaknya Indonesia membutuhkan 340 juta vaksin karena setiap orang membutuhkan 2 dosis. Usaha untuk penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan virus COVID-19. Saat ini pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk mendaftarkan diri dalam program vaksinasi dan terus menghimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup yang sehat, melakukan Physical distancing serta menggunakan masker ketika berpergian keluar rumah. Permasalahan Rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat melakukan vaksinasi secara mandiri sehingga kabupaten mengadakan program vaksinasi di Kantor Bupati Kajen. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Metode intervensi yang digunakan adalah melakukan kegiatan vaksinasi COVID-19
Pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan pada: - Hari / tanggal : Jumat. 27 Januari 2023 - Waktu : 08.00-10.00 WIB - Lokasi : Kantor Bupati Kajen - Metode : Intervensi langsung (vaksinasi Booster 2 ) - Peserta : 200 Orang
11. SABTU 16 /02/2023 (HB REMAJA PUTRI)
Jumlah Peserta 120 peserta Judul laporan Pemeriksaan Hb remaja putri SMK Muhammadiyah Kajen Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25 tahun sebesar 18,4%. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor status gizi mempengaruhi terjadinya anemia maka konsumsi makanan sebagai asupan gizi remaja putri perlu mendapatkan perhatian yang utama. Permasalahan Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan beresiko tinggi.Anemia masuk dalam program sustainable Development Goals (SDG’s) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua bentuk kekurangan gizi dan memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia tahun 2030. (WHO, 2018) Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan hb - Melakukan penyuluhan tentang anemia Pelaksanaan Hari/tanggal : Sabtu, 11 Februari 2023 Tempat : SMK Muhammadiyah Kajen Peserta : 120 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah 12. SELASA 21/02/2023 (BAKSOS MUSLIMAT KB) Jumlah Peserta 70 orang Judul laporan Baksos Muslimat Pelayanan KB Gratis IUD dan Implan Latar Belakang Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun kesehatan reproduksi pria. Peran KB bagi kesehatan reproduksi wanita diantaranya yaitu menghindari dari bahaya infeksi, eklamsia, abortus, emboli obstetri, komplikasi masa puerpureum (nifas), serta terjadinya pendarahan yang disebabkan karena sering melakukan proses persalinan. Selain itu program KB juga bertujuan untuk mengatur umur ibu yang tepat 2 untuk melakukan proses persalinan, sebab jika umur ibu terlalu muda atau terlalu tua ketika melakukan persalinan, hal ini akan sangat beresiko mengakibatkan perdarahan serius yang bisa mengakibatkan kematian bagi ibu maupun bayinya. Jumlah akseptor KB di Indonesia telah meningkat sejak tahun 1994. Pada tahun 2007 tercatat ada sekitar 38,9 juta Pasangan Usia Subur (PUS), sekitar 69,1% dari PUS tersebut merupakan akseptor KB, dan ada sekitar 31,9% PUS yang tidak berpartisipasi dalam KB (SDKI, 2007). Di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 tercatat persentase akseptor KB sebesar 78,09% dari sebanyak 6.357.836 PUS (Dinkes Jateng, 2009) Permasalahan Cakupan pelayanan KB Pasca Persalinan di Indonesia tahun 2013sebesar 59,6%.Pencapaian pelayanan KB Pasca Persalinan di perkotaan sebesar 60,9%, sedangkan di perdesaan sebesar 58,3%. Cakupan pelayanan KB Pasca Persalinan di Sumatera Barat pada tahun 2013 sebesar 50,2% (Riskesdas, 2013). Berdasarkan Laporan tahun 2017 jumlah pengguna KB Pasca Persalinan di Sumatera Barat sebesar 21.841Salah satu kunci kesuksesan program keluarga berencana nasional adalah adanya keterlibatan semua pihak, baik dari institusi pemerintah, swasta, masyarakat dan dalam lingkup yang lebih kecil adalah keterlibatan seluruh anggota keluarga itu sendiri. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemasangan kb implan dan iud Pelaksanaan Hari/tanggal : Selasa, 21 Februari 2023 Tempat : Puskesmas Kajen 1 Peserta : 30 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah
13. RABU 23/02/2023 PUSLING
Jumlah Peserta 17 orang Judul laporan Pemeriksaan Kesehatan di Desa Gejlig Latar Belakang Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Permasalahan Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula darah. - Melakukan pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian resep dan edukasi. Pelaksanaan Hari/tanggal : Kamis, 23 Februari 2023 Tempat : Rumah Kader di desa gejlig Peserta : 17 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah 14. JUMAT 24/02/2023 VAKSIN COVID 19 (P2P) Jumlah Peserta 20 peserta Judul laporan Gerakan Vaksinasi Covid 19 Latar Belakang Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang ditemukan pada akhir 2019 (World Health Organization, 2020). Covid-19 yang saat ini mewabah secara global di ratusan negara di dunia menjadi salah satu pandemi yang paling banyak menyita perhatian dunia. Diketahui vaksin merupakan mikroba atau virus penyebab penyakit yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Vaksin akan melatih tubuh menciptakan kekebalan baru terhadap penyakitsehingga pemberian vaksin secara massal akan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Saat ini sebanyak 176 juta rakyat Indonesia perlu divaksinasi agar terbentuk kekebalan kelompok. Sasaran pemberian vaksinnya terdiri dari tenaga medis, aparatur pemerintah, tokoh agama, penerima bantuan iuran BPJS, tenaga pendidik serta masyarakat yang memiliki usia 19 sampai 59 tahun. Setidaknya Indonesia membutuhkan 340 juta vaksin karena setiap orang membutuhkan 2 dosis. Usaha untuk penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan virus COVID-19. Saat ini pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk mendaftarkan diri dalam program vaksinasi dan terus menghimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup yang sehat, melakukan Physical distancing serta menggunakan masker ketika berpergian keluar rumah. Permasalahan Rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat melakukan vaksinasi secara mandiri sehingga kabupaten mengadakan program vaksinasi di Kantor Kecamatan Kajen. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Metode intervensi yang digunakan adalah melakukan kegiatan vaksinasi COVID-19
Pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan pada: - Hari / tanggal : Jumat. 27 Januari 2023 - Waktu : 08.00-11.00 WIB - Lokasi : Kantor Kecamatan Kajen - Metode : Intervensi langsung (vaksinasi Booster 2 ) - Peserta : 20 Orang
15. SABTU 24/ 02/2023 (HB REMAJA PUTRI)
Jumlah Peserta 150 orang Judul laporan Pemeriksaan Hb remaja putri SMP 1 Kajen Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25 tahun sebesar 18,4%. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor status gizi mempengaruhi terjadinya anemia maka konsumsi makanan sebagai asupan gizi remaja putri perlu mendapatkan perhatian yang utama. Permasalahan Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan beresiko tinggi.Anemia masuk dalam program sustainable Development Goals (SDG’s) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua bentuk kekurangan gizi dan memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia tahun 2030. (WHO, 2018) Perencanaan dan Pemilihan Intervensi - Melakukan pemeriksaan hb - Melakukan penyuluhan tentang anemia Pelaksanaan Hari/tanggal : Sabtu, 24 Februari 2023 Tempat : SMPN 01 Kajen Peserta : 150 orang Monitoring dan Evaluasi Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat hasil penyelesaian masalah