Anda di halaman 1dari 12

BORANG UKM JANUARI-FEBRUARI (Robby Gunawan))

1. RABU 25/01/2023 PUSLING


 Jumlah Peserta
22 orang
 Judul laporan
Pemeriksaan Kesehatan di Desa Kajen
 Latar Belakang
Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak
(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung
Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan
dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil
dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan
sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
 Permasalahan
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke
puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula
darah.
- Melakukan pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian resep dan
edukasi.
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 25 Januari 2022
Tempat : Rumah Kader di desa Kajen
Peserta : 22 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah

2. JUMAT 27/01/2023 VAKSIN COVID 19 (P2P)


 Jumlah Peserta
20 peserta
 Judul laporan
Gerakan vaksin covid-19
 Latar Belakang
Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
ditemukan pada akhir 2019 (World Health Organization, 2020). Covid-19 yang saat
ini mewabah secara global di ratusan negara di dunia menjadi salah satu pandemi
yang paling banyak menyita perhatian dunia.
Diketahui vaksin merupakan mikroba atau virus penyebab penyakit yang berfungsi
untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Vaksin akan melatih
tubuh menciptakan kekebalan baru terhadap penyakitsehingga pemberian vaksin
secara massal akan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Saat ini
sebanyak 176 juta rakyat Indonesia perlu divaksinasi agar terbentuk kekebalan
kelompok. Sasaran pemberian vaksinnya terdiri dari tenaga medis, aparatur
pemerintah, tokoh agama, penerima bantuan iuran BPJS, tenaga pendidik serta
masyarakat yang memiliki usia 19 sampai 59 tahun. Setidaknya Indonesia
membutuhkan 340 juta vaksin karena setiap orang membutuhkan 2 dosis.
Usaha untuk penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan virus
COVID-19. Saat ini pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk mendaftarkan
diri dalam program vaksinasi dan terus menghimbau masyarakat untuk menjaga pola
hidup yang sehat, melakukan Physical distancing serta menggunakan masker ketika
berpergian keluar rumah.
 Permasalahan

Rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat melakukan vaksinasi


secara mandiri ke Puskesmasa Kajen I, membuat pihak puskesmas mengadakan
program vaksinasi di puskeskemas Kajen I setiap hari Senin dan Jumat. Masyarakat
yang belum memiliki informasi yang cukup mengenai vaksin akan melakukan
pencarian informasi demi memenuhi kebutuhan informasinya..
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

- Metode intervensi yang digunakan adalah melakukan kegiatan vaksinasi COVID-19


Pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan pada:
- Hari / tanggal : Jumat. 27 Januari 2023
- Waktu : 08.00-10.00 WIB
- Lokasi : Puskesmas kajen 1
- Metode : Intervensi langsung (vaksinasi sinovac dan pfizer)
- Peserta : 20 Orang

3. SABTU 28/01/2023 (KELAS DUKUN BAYI)


 Jumlah Peserta
15 orang
 Judul laporan
Kelas Dukun Bayi
 Latar Belakang
Dalam usaha meminimalkan AKI dan AKB, persalian yang dilakukan oleh dukun
harus dialihkan kepada bidan. Dengan kata lain hal-hal yang berbau adat istiadat tetap
dilakukan oleh dukun namun diawasi oleh bidan (kemitraan bidan dengan dukun
tersebut). Salah satu kasus kesehatan yang masih banyak terjadi di Indonesia adalah
persalinan dengan pertolongan oleh dukun bayi. Kenyataannya, hampir semua
masyarakat Indonesia baik itu yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan lebih
senang ditolong oleh dukun. Hal tersebut disebabkan oleh tradisi dan adat istiadat
setempat. Dan cara atau strategi untuk membangun cohesive network di antara para
pemuka setempat, masyarakat, dukun dan bidan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan maternal dan perinatal secara bersama-sama. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam. Informan
yang dipilih adalah dukun bayi, bidan, ibu yang melahirkan dengan pertolongan
dukun bayi dan ibu yang melahirkan dengan pertolongan bidan.
 Permasalahan
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong cukup tinggi, menurut hasil
Survey Kesehatan Demografi Indonesia (SKDI) secara Nasional AKI Indonesai
adalah 288 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB)
indonesia adalah 34 per 1.000 kelahiran hidup. AKI merupakan indikator derajat
kesehatan di suatu negara.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Puskesmas mengadakan penyuluhan bersama bidan dan dokter internship pada mbah
dukun mengenai kesehatan ibu dan bayi serta penyakit-penyakit yang terjadi pada
lansia.
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 28 Januari 2023
Tempat : Puskesmas Kajen 1
Peserta : Peserta Mbah Dukun Bayi
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah.

4. SABTU 02 /02/2023 (HB REMAJA PUTRI)


 Jumlah Peserta
70 orang
 Judul laporan
Pemeriksaan Hb remaja putri SMP 1 Kajen
 Latar Belakang
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar
21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan
prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25
tahun sebesar 18,4%. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
status gizi mempengaruhi terjadinya anemia maka konsumsi makanan sebagai asupan
gizi remaja putri perlu mendapatkan perhatian yang utama.
 Permasalahan
Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah
terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat
belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan
keadaan beresiko tinggi.Anemia masuk dalam program sustainable Development
Goals (SDG’s) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua bentuk kekurangan gizi dan
memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia tahun 2030. (WHO, 2018)
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan hb
- Melakukan penyuluhan tentang anemia
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat , 10 Februari 2023
Tempat : SMP 1 Kajen
Peserta : 40 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah

5. SENIN 06/02/2023 PUSLING


 Jumlah Peserta
18 orang
 Judul laporan
Pemeriksaan Kesehatan di Desa Tanjungkulon
 Latar Belakang
Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak
(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung
Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan
dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil
dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan
sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
 Permasalahan
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke
puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula
darah.
- Melakukan pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian resep dan
edukasi.
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 6 Februari 2022
Tempat : Balai Desa Tanjungkulon
Peserta : 18 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah

6. SELASA 7/02/2023 (KUNJUNGAN GIZI BURUK)


 Jumlah Peserta
3 orang
 Judul laporan
Kunjungan Pasien Gizi Buruk
 Latar Belakang
Gizi buruk merupakan suatu keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan
rendanhnya konsumsi karbohidrat dan protein dari makanan sehari-hari dalam waktu
yang cukup lama. Kondisi berat badan menurut umur (BB/U) tidak sesuai dengan
usia yang seharusnya. Kondisi gizi kurang rentan terjadi pada balita usia 2-5 tahun
karena balita sudah menerapkan pola makan seperti makanan keluarga dan mulai
dengan tingkat aktivitas fisik yang tinggi. Kekurangan gizi pada masa balita terkait
dengan perkembangan otak sehingga dapat mempengaruhi kecerdasan anak dan
berdampak pada pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang
 Permasalahan
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh banyak
faktor, sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan medis maupun
pelayanan kesehatan saja.1 Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2013, prevalensi gizi buruk di Indonesia tahun 2007 (5,4%), tahun 2010
(4,9%), dan tahun 2013 (5,7%), sedangkan target Millenium Development Goals
(MDGs) tahun 2014 sebesar 3,6% dan tahun 2018 adalah 17,7%, dimana artinya
prevalensi anak dengann gizi kurang di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. 2
Pada Provinsi Lampung, pada tahun 2018 prevalensi balita dengan gizi kurang
dilaporkan sebanyak 15,3%, dimana terjadi penurunan prevalensi dibandingkan
dengan tahun 2013 dengan angka 19,6%.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Puskesmas melakukan kunjungan ke rumah pasien dengan status gizi buruk untuk
melakukan pemeriksaan, pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta perencanaan
intervensi selanjutnya.
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Selasa, 7 Februari 2023
Tempat : Rumah warga di desa Salit dan Sambiroto
Sasaran : Pasien dengan Gizi Buruk
1. An A usia 4 Tahun di desa Salit
2. An. A usia 2 tahun di desa Salit
3. An. C usia 3 tahun di desa Sambiroto
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah

7. RABU 08/02/2023 PUSLING


 Jumlah Peserta
40 orang
 Judul laporan
Pemeriksaan Kesehatan di Desa Nyamok
 Latar Belakang
Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak
(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung
Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan
dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil
dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan
sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
 Permasalahan
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke
puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula
darah.
- Melakukan pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian resep dan
edukasi.
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 8 Februari 2023
Tempat : Rumah Kader di desa Nyamok
Peserta : 40 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah

8. SABTU 00 /02/2023 (HB REMAJA PUTRI)


 Jumlah Peserta
70 orang
 Judul laporan
Pemeriksaan Hb remaja putri SMA 1 Kajen
 Latar Belakang
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar
21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan
prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25
tahun sebesar 18,4%. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
status gizi mempengaruhi terjadinya anemia maka konsumsi makanan sebagai asupan
gizi remaja putri perlu mendapatkan perhatian yang utama.
 Permasalahan
Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah
terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat
belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan
keadaan beresiko tinggi.Anemia masuk dalam program sustainable Development
Goals (SDG’s) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua bentuk kekurangan gizi dan
memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia tahun 2030. (WHO, 2018)
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan hb
- Melakukan penyuluhan tentang anemia
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat , 10 Februari 2023
Tempat : SMA 1 Kajean
Peserta : 40 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah
9. SABTU 09 /02/2023 (POSBINDU)
 Jumlah Peserta
50 orang
 Judul laporan
Pemeriksaan Kesehatan guru dan siswa di SMAN 1 Kajen
 Latar Belakang
Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) merupakan peran serta masyarakat dalam
melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular
(PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat,
kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta
menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling
kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. ujuan Posbindu
PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan
dini faktor risiko PTM. Sasaran utama kegiatan adalah kelompok masyarakat sehat,
berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas.
 Permasalahan
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke
puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan Tinggi badan, Berat Badan, Pemeriksaan Tekanan Darah
dan Pemeriksaan Gula darah.
- Menyedikan pelayanan konsultasi pengenai Penyakit Tidak Menular
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 9 Februari 2023
Tempat : SMAN 1 Kajen
Peserta : 50 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah

10. JUMAT 10/02/2023 VAKSIN COVID 19 (P2P)


 Jumlah Peserta
200 peserta
 Judul laporan
Gerakan Vaksinasi Covid Booster 2 Dinkes Kab.pekalongan
 Latar Belakang
Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
ditemukan pada akhir 2019 (World Health Organization, 2020). Covid-19 yang saat
ini mewabah secara global di ratusan negara di dunia menjadi salah satu pandemi
yang paling banyak menyita perhatian dunia.
Diketahui vaksin merupakan mikroba atau virus penyebab penyakit yang berfungsi
untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Vaksin akan melatih
tubuh menciptakan kekebalan baru terhadap penyakitsehingga pemberian vaksin
secara massal akan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Saat ini
sebanyak 176 juta rakyat Indonesia perlu divaksinasi agar terbentuk kekebalan
kelompok. Sasaran pemberian vaksinnya terdiri dari tenaga medis, aparatur
pemerintah, tokoh agama, penerima bantuan iuran BPJS, tenaga pendidik serta
masyarakat yang memiliki usia 19 sampai 59 tahun. Setidaknya Indonesia
membutuhkan 340 juta vaksin karena setiap orang membutuhkan 2 dosis.
Usaha untuk penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan virus
COVID-19. Saat ini pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk mendaftarkan
diri dalam program vaksinasi dan terus menghimbau masyarakat untuk menjaga pola
hidup yang sehat, melakukan Physical distancing serta menggunakan masker ketika
berpergian keluar rumah.
 Permasalahan
Rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat melakukan vaksinasi secara
mandiri sehingga kabupaten mengadakan program vaksinasi di Kantor Bupati Kajen.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

- Metode intervensi yang digunakan adalah melakukan kegiatan vaksinasi COVID-19


Pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan pada:
- Hari / tanggal : Jumat. 27 Januari 2023
- Waktu : 08.00-10.00 WIB
- Lokasi : Kantor Bupati Kajen
- Metode : Intervensi langsung (vaksinasi Booster 2 )
- Peserta : 200 Orang

11. SABTU 16 /02/2023 (HB REMAJA PUTRI)


 Jumlah Peserta
120 peserta
 Judul laporan
Pemeriksaan Hb remaja putri SMK Muhammadiyah Kajen
 Latar Belakang
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar
21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan
prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25
tahun sebesar 18,4%. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
status gizi mempengaruhi terjadinya anemia maka konsumsi makanan sebagai asupan
gizi remaja putri perlu mendapatkan perhatian yang utama.
 Permasalahan
Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah
terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat
belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan
keadaan beresiko tinggi.Anemia masuk dalam program sustainable Development
Goals (SDG’s) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua bentuk kekurangan gizi dan
memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia tahun 2030. (WHO, 2018)
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan hb
- Melakukan penyuluhan tentang anemia
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 11 Februari 2023
Tempat : SMK Muhammadiyah Kajen
Peserta : 120 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah
12. SELASA 21/02/2023 (BAKSOS MUSLIMAT KB)
 Jumlah Peserta
70 orang
 Judul laporan
Baksos Muslimat Pelayanan KB Gratis IUD dan Implan
 Latar Belakang
Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi
seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun kesehatan reproduksi
pria. Peran KB bagi kesehatan reproduksi wanita diantaranya yaitu menghindari dari
bahaya infeksi, eklamsia, abortus, emboli obstetri, komplikasi masa puerpureum
(nifas), serta terjadinya pendarahan yang disebabkan karena sering melakukan proses
persalinan. Selain itu program KB juga bertujuan untuk mengatur umur ibu yang
tepat 2 untuk melakukan proses persalinan, sebab jika umur ibu terlalu muda atau
terlalu tua ketika melakukan persalinan, hal ini akan sangat beresiko mengakibatkan
perdarahan serius yang bisa mengakibatkan kematian bagi ibu maupun bayinya.
Jumlah akseptor KB di Indonesia telah meningkat sejak tahun 1994. Pada
tahun 2007 tercatat ada sekitar 38,9 juta Pasangan Usia Subur (PUS), sekitar 69,1%
dari PUS tersebut merupakan akseptor KB, dan ada sekitar 31,9% PUS yang tidak
berpartisipasi dalam KB (SDKI, 2007). Di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2008
tercatat persentase akseptor KB sebesar 78,09% dari sebanyak 6.357.836 PUS
(Dinkes Jateng, 2009)
 Permasalahan
Cakupan pelayanan KB Pasca Persalinan di Indonesia tahun 2013sebesar
59,6%.Pencapaian pelayanan KB Pasca Persalinan di perkotaan sebesar 60,9%,
sedangkan di perdesaan sebesar 58,3%. Cakupan pelayanan KB Pasca Persalinan di
Sumatera Barat pada tahun 2013 sebesar 50,2% (Riskesdas, 2013). Berdasarkan
Laporan tahun 2017 jumlah pengguna KB Pasca Persalinan di Sumatera Barat sebesar
21.841Salah satu kunci kesuksesan program keluarga berencana nasional adalah
adanya keterlibatan semua pihak, baik dari institusi pemerintah, swasta, masyarakat
dan dalam lingkup yang lebih kecil adalah keterlibatan seluruh anggota keluarga itu
sendiri.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemasangan kb implan dan iud
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Selasa, 21 Februari 2023
Tempat : Puskesmas Kajen 1
Peserta : 30 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah

13. RABU 23/02/2023 PUSLING


 Jumlah Peserta
17 orang
 Judul laporan
Pemeriksaan Kesehatan di Desa Gejlig
 Latar Belakang
Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak
(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung
Puskesmas. Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan. Tujuan
dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil
dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan
sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
 Permasalahan
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan ke
puskesmas sehingga angka kunjungan ke puskesmas rendah.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula
darah.
- Melakukan pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian resep dan
edukasi.
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis, 23 Februari 2023
Tempat : Rumah Kader di desa gejlig
Peserta : 17 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah
14. JUMAT 24/02/2023 VAKSIN COVID 19 (P2P)
 Jumlah Peserta
20 peserta
 Judul laporan
Gerakan Vaksinasi Covid 19
 Latar Belakang
Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
ditemukan pada akhir 2019 (World Health Organization, 2020). Covid-19 yang saat
ini mewabah secara global di ratusan negara di dunia menjadi salah satu pandemi
yang paling banyak menyita perhatian dunia.
Diketahui vaksin merupakan mikroba atau virus penyebab penyakit yang berfungsi
untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Vaksin akan melatih
tubuh menciptakan kekebalan baru terhadap penyakitsehingga pemberian vaksin
secara massal akan membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity. Saat ini
sebanyak 176 juta rakyat Indonesia perlu divaksinasi agar terbentuk kekebalan
kelompok. Sasaran pemberian vaksinnya terdiri dari tenaga medis, aparatur
pemerintah, tokoh agama, penerima bantuan iuran BPJS, tenaga pendidik serta
masyarakat yang memiliki usia 19 sampai 59 tahun. Setidaknya Indonesia
membutuhkan 340 juta vaksin karena setiap orang membutuhkan 2 dosis.
Usaha untuk penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan virus
COVID-19. Saat ini pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk mendaftarkan
diri dalam program vaksinasi dan terus menghimbau masyarakat untuk menjaga pola
hidup yang sehat, melakukan Physical distancing serta menggunakan masker ketika
berpergian keluar rumah.
 Permasalahan
Rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat melakukan vaksinasi secara
mandiri sehingga kabupaten mengadakan program vaksinasi di Kantor Kecamatan
Kajen.
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

- Metode intervensi yang digunakan adalah melakukan kegiatan vaksinasi COVID-19


Pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan pada:
- Hari / tanggal : Jumat. 27 Januari 2023
- Waktu : 08.00-11.00 WIB
- Lokasi : Kantor Kecamatan Kajen
- Metode : Intervensi langsung (vaksinasi Booster 2 )
- Peserta : 20 Orang

15. SABTU 24/ 02/2023 (HB REMAJA PUTRI)


 Jumlah Peserta
150 orang
 Judul laporan
Pemeriksaan Hb remaja putri SMP 1 Kajen
 Latar Belakang
Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi anemia di Indonesia sebesar
21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan
prevalensi anemia pada wanita umur 5 – 14 tahun sebesar 26,4% dan umur 15-25
tahun sebesar 18,4%. Kejadian anemia di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
status gizi mempengaruhi terjadinya anemia maka konsumsi makanan sebagai asupan
gizi remaja putri perlu mendapatkan perhatian yang utama.
 Permasalahan
Dampak anemia pada remaja putri yaitu tubuh pada masa pertumbuhan mudah
terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh berkurang semangat
belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan
keadaan beresiko tinggi.Anemia masuk dalam program sustainable Development
Goals (SDG’s) ke-2 dan ke-3 untuk mengurangi semua bentuk kekurangan gizi dan
memastikan kehidupan yang sehat untuk semua usia tahun 2030. (WHO, 2018)
 Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
- Melakukan pemeriksaan hb
- Melakukan penyuluhan tentang anemia
 Pelaksanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 24 Februari 2023
Tempat : SMPN 01 Kajen
Peserta : 150 orang
 Monitoring dan Evaluasi
Mencatat pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi masalah yang dihadapi, serta mencatat
hasil penyelesaian masalah

Anda mungkin juga menyukai