Anda di halaman 1dari 21

Tatalaksana CHF

MENURUT PEDOMAN TATALAKSANA


GAGAL JANTUNG PERKI 2023
Tatalakasana Non Farmakologi
1.Manajemen Gagal Jantung Berbasis Tim Multidisiplin
Merupakan suatu program yang bertujuan untuk menurunkan angka rawat
ulang akibat gagal jantung dan kematian kardiovaskular yang mencakup dokter
spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis lain, perawat gagal
jantung, farmasi klinis, ahli gizi, dan fisioterapis yang saling berhubungan dalam
merawat pasien-pasien gagal jantung.

Pendekatan personal oleh tim multidisiplin dalam penanganan pasien gagal


jantung dapat menurunkan risiko kematian hingga 25%
2.Rehabilitasi Jantung
Rehabilitasi jantung secara umum merupakan suatu intervensi yang
kompleks, multikomponen yang meliputi latihan fisik dan promosi aktivitas,
edukasi kesehatan, manajemen risiko kardiovaskular dan dukungan
psikologis, yang dilakukan secara personal sesuai kebutuhan individu pasien
dengan penyakit jantung
3. Manajemen Perawatan Mandiri
Manajemen perawatan mandiri dapat didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan untuk menjaga stabilitas fisik, menghindari perilaku yang dapat
memperburuk kondisi dan mendeteksi gejala awal
perburukangagaljantung
4.Kepatuhan Pasien
Kepatuhan pasien untuk berobat dapat mempengaruhi morbiditas, mortalitas
dan kualitas hidup pasien. Berdasarkan literatur, hanya 20- 60% pasien yang taat
pada terapi farmakologi maupun nonfarmakologis
5.Pemantauan Berat Badan Mandiri dan Penurunan Berat
Badan

Pasien harus memantau berat badan rutin setap hari, jika terdapat
kenaikan berat badan >2 kg dalam 3 hari, pasien harus menaikkan dosis
diuretik atas pertimbangan dokter
Penurunan berat badan pasien obesitas dengan gagal jantung
dipertimbangkan untuk mencegah perburukan gagal jantung, mengurangi
gejala dan meningkatkan kualitas hidup
6.Asupan Cairan
Restriksi cairan 900–1200 cc/hari (sesuai berat badan) dipertimbangkan
terutama pada pasien dengan gejala kongesti berat yang disertai
hiponatremia. Restriksi cairan rutin pada semua pasien dengan gejala
ringan sampai sedang tidak memberikan manfaat klinis.
Tatalaksana Farmakologi
Tatalaksana Menurut Klasifikasi Gagal Jantung Berdasarkan Ejeksi
Fraksi
Tatalaksana Gagal Jantung Dengan Fraksi Ejeksi Rendah
(Heart Failure With Reduced Ejection Fraction)
Tatalaksana Gagal Jantung Dengan Fraksi Ejeksi Terjaga
(Heart Failure With Preseved Ejection Fraction)
Rekomendasi Tatalaksana HFpEF

Pengobatan untuk HFpEF mencakup pengobatan


suportif, penurunan berat badan (pada pasien
obesitas), rehabilitasi (program latihan),
penelusuran komorbid, dan terapi
medikamentosa
Tatalaksana Gagal Jantung Dengan GAGAL JANTUNG
DENGAN FRAKSI EJEKSI MENURUN RINGAN
(HEART FAILURE MILDLY REDUCED EJECTION
FRACTION/HFmrEF)

Dan

GAGAL JANTUNG DENGAN PERBAIKAN FRAKSI EJEKSI


(HEART FAILURE IMPROVED EJECTION
FRACTION/HFimpEF)
REKOMENDASI HFimpEF
• Pada pasien HFimpEF setelah tatalaksana sesuai Guideline-directed Medical Therapy (GDMT)
terapi tetap dilanjutkan untuk mencegah kekambuhan gagal jantung dan disfungsi ventrikel
kiri, bahkan pada pasien tanpa gejala. Terdapat penelitian mengenai ppasien dengan
HFimpEF yang menunjukkan banyaknya penurunan fraksi ejeksi yang tinggi pada pasien
kardiomiopati dilatasi (FEVKi 44%) dalam 6 bulan setelah penghentian GDMT
Tatalaksana Gagal Jantung Akut
• Gagal jantung akut adalah terminologi yang digunakan untuk
mendeskripsikan kejadian atau perubahan yang cepat atau bertahap
dari tanda dan gejala gagal jantung yang cukup berat

• Terdapat 4 kelompok besar pembagian pasien dengan gagal jantung


akut yang gejala dan tandanya bisa saling tumpang tindih (edema
paru akut, dekompensasi gagal jantung, gagal jantung kanan
terisolasi, syok kardiogenik)

Anda mungkin juga menyukai