Anda di halaman 1dari 12

MATERI TAMBAHAN

- Keracunan Makanan
- Intoksikasi Zat
KERACUNAN MAKANAN

7 u ku e
3 B pr
K m
PP co 64
7
Faktor Risiko
- Keluhan 1. Riwayat makan/minum
1. Diare akut. ditempat yang tidak higienis
Pada keracunan makanan 2. Konsumsi daging/unggas
biasanya berlangsung kurang yang kurang matang dapat
dari 2 minggu. dicurigai untuk Salmonella spp,
- Darah atau lendir pada Campylobacter spp, toksin
tinja; menunjukkan invasi Shiga E coli, dan Clostridium
mukosa usus atau kolon. perfringens.
2. Nyeri perut.
3. Konsumsi makanan laut
3. Nyeri kram otot perut;
mentah dapat dicurigai untuk
menunjukkan hilangnya
Norwalk-like virus, Vibrio spp,
elektrolit yang mendasari,
atau hepatitis A
seperti pada kolera yang berat.
4. Kembung.
PF Patognomonis
keparahan dehidrasi. PP
1. Diare DAN dehidrasi
SIGN
tekanan darah turun Mikroskopis
nadi cepat feses
mulut kering
penurunan keringat Pengecatan
dan penurunan output urin. gram
2. Nyeri tekan perut KOH
bising usus meningkat atau
melemah.
anamnesis

 Dimana, kapan, apa yang dimakan?


 Berapa lama waktu setelah makanan masuk dengan gejala
pertama muncul?
 Lamanya sakit ?
 Apakah makanannya berbau atau berubah rasa dari biasanya?
 Apakah ada orang lain yang mengkonsumsi makanan yang
sama?
 Apakah orang lain tersebut juga sakit karena makanan ini?
 Apakah ada sisa makanan yang bisa diperiksa?
dx dd
• Keracunan • Intoleransi
makanan et • Diare spesifik
causa? (disentri, kolera)

Komplikasi
Dehidrasi berat
SAGE
• S  Suportif
terapi  Tata
laksana ABC
• A  Antidote
• G  Gastric
dekontamina
si
• E
Enhanced
eliminasi 
Dialisis,
hemofiltrasi,
dll
Terapi (ANTIDOTUM)

4. Makanan basi PPI (omeprazole)


INTOKSIKASI ZAT
PENGERTIAN
intoksikasi menurut WHO adalah kondisi yang mengikuti masuknya suatu zat
psikoaktif yang menyebabkan gangguan kesadaran, kognisi, persepsi, afek, perlaku,
fungsi, dan repon psikofisiologis.
ANAMNESIS
• Identitas : pekerjaan harus tanyakan
• Keluhan utama :
• Kronologi :
Identifikasi Jenis zat yang terlibat (obat, herbal, racun)
tanyakan alasan paparan (disengaja atau tidak disengaja)
Dosis zat/jumlah zat yang dikonsumsi
Jenis Paparan (tertelan, terhirup, topikal, terkena mata)
• Onset : waktu paparan sampai munculnya gejala
• RPD : riwayat psikatri, riwayat penyakit, riwayat alergi
• RPK : riwayat psikatri
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan ABCD (seperti primary survey)
TATALAKSANA
1. Stabilisasi dan resusitasi
-Pembebasan jalan nafas
-Perbaiki fungsi pernafasan (ventilasi, oksigenisasi)
-perbaiki sistem sirkulasi (infus)
-CNS care (kalau tidak sadar)
2. Pencegahan absorbsi racun
-GIT decontamination  NGT (pasien harus sadar) jika <4jam pertama
-karbon aktif untuk menyerap racun disaluran cerna (dosisdewasa 50
gr, anak 25 gr)
3. Memprcepat eliminasi
Hemodialisis, furosemid (MAP minimal 60)
4. Pemberian antidotum
5. Pemeriksaan penunjang (glukosa, elektrolit, ureum kreatinin)
6. Mencegah re-exposure (konseling jiwa)
NO JENIS RACUN ANTIDOTUM
1 Organofosfat - Atropin dosis awal 1-2 mg, IV bila tidak
ada respon dosis di double tiap5-10 menit
End point  menurunnya wheezing
- Pralidoksim dosis dewasa 0,5-1 mg IV efek
hanya 30-60 menit
2 Narkotika Naloxon 0,4-2 mg IV/IM/SC
Dosisbesar kalau keracunan kodein, fentanil

Untuk antidotum jenis keracunan lainnya, Dapat dibaca buku compre


endorphin halaman 772
ORGANO FOSFAT
- Atropin  antimuskarinik
- dosis awal 1 mg cek 5 menit pertama cek
midriasis  belum kasi atropin 2 mg cek 5 menit
lagi  Belum kasi atropin 4 mg cek 5 menit lagi
Belum kasi atropin 8 mg
Dosis max atropin 11 gr
- pralidoksin diberi lewat syringe pump 2 gr,
berhentikan sampai atropin stop
- Boleh Kasi 22nya pralidoksin dan atropin

Anda mungkin juga menyukai