Achmad Syuaib
N 111 18 093
PEMBIMBING :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu program puskesmas yang
penting dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesehatan
ibu, bayi dan balita. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan program KIA dengan
didukung oleh kinerja petugas pengelola dan pelaksana program KIA tersebut.1
Pembangunan kesehatan saat ini telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat,
dimana pada periode 2004 sampai dengan 2007 terjadi penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dari 307 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB)
dari 35 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup. Prevalensi gizi kurang juga menurun dari
25,8% menjadi 18,4%, dan umur harapan hidup (UHH) meningkat dari 66,2 tahun menjadi
70,5
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem
kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam,
telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka
masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di
taman kanak-kanak
Keluarga berencana (KB) adalah program nasional yang bertujuan meningkatkanderajat
kesehatan, kesejahteraan ibu, anak dan keluarga khususnya, serta bangsa pada umumnya.
Salah satunya dengan cara membatasi dan menjarangkan kehamilan.
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
utama bagi wanita. Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur jarak kelahiran, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Tujuan
program KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi.
Program keluarga berencana memberikan kesempatan untuk mengatur jarak kelahiran atau
mengurangi jumlah kelahiran dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal atau non
hormonal. Upaya ini dapat bersifat sementara ataupun permanen, meskipun masing-masing
jenis kontrasepsi memiliki tingkat efektifitas yang berbeda dan hampir sama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Imunisasi
Tujuan: Imunisasi juga diberikan agar daya tahan tubuh anak yang diumunisasi lebih
kebal terhadap berbagai ancaman terutama pada berbagai penyakit
masyarakat seperti polio, campak hingga TBC yang penularannya sangat
cepat dan rawan sehingga proses vaksinasi diharapkan dapat menyesuaikkan
tubuh dengan lingkungan baru dan melindunginya.
B. Pelayanan ANC
Tujuan: Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Menghindari
resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Mempersiapkan ibu
untuk masa nifas dan pemberian ASI eksklusif.
b. Kurangnya kerja sama antara pihak pelayanan kesehatan dengan tokoh masyarakat
PENUTUP
3.1. Kesumpulan
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan. Sistem
kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam,
telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan dan informasi KB.
3.2. Saran
Pemerintah harus memaksimalkan semua fasilitas agar dapat mensupport program
kerja KIA dan KB disetiap fasilitas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Beratha, O., Wirakusuma, I.B. 2013. Hubungan karakteristik, motivasi dan dana BOK
dengan kinerja petugas KIA puskesmas di Kabupaten Gianyar. Journal PHPMA. Vol 1 (1):
29-34. Viewed on 3 Mei 2020. From <
https://www.phpmajournal.org/index.php/phpma/article/viewFile/155/pdf>
2. Depkes RI, Pedoman Kerja Puskesmas jilid II, Jakarta, 2008
3. Notoatmojo,soekidjo.2008 “Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat”. Jakarta :
Rineka Cipta.
4. Soepardan,S.2008. “Konsep Kebidanan”. Jakarta : EGC