02. BAB II
Tinjauan Pustaka
04. BAB IV
Metodologi Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut
sebagai jenis baru coronavirus. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dan
pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.
Dalam rangka upaya penanggulangan dini wabah COVID19, Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV)
sebagai Jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya.
Pandemi COVID19 berdampak ke seluruh sektor pemerintahan, termasuk pendidikan. Dalam rangka pemenuhan hak
peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat penyebaran COVID19, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI memberlakukan BDR (Belajar Dari Rumah) yang ditujukan bagi seluruh peserta didik di Indonesia. metode
BDR juga mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua/wali.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengetahuan dan Peran Orang Tua
selama Pandemi COVID-19
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni, indera pendengaran,
penglihatan, penciuman, perasaan dan perabaan. Sebagian pengetahuan manusia didapat melalui mata dan telinga.
● kurangnya pemahaman materi pelajaran oleh orangtua dalam mendampingi anak belajar di rumah selama masa
pandemi, responden orang tua dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa menyampaikan ilmu kepada anak usia
dini tidaklah mudah dan membutuhkan latihan khusus
● Pengetahuan dan penguasaan teknologi yang masih rendah oleh orangtua saat pembelajaran daring dapat menjadi
kendala yang selama proses belajar anak secara daring. (Wardani dan Ayriza, 2020)
Peran orang tua merupakan cara yang digunakan oleh orang tua berkaitan dengan
pandangan mengenai tugas yang harus dijalankan dalam mengasuh anak. menyatakan bahwa
orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik,
dan melindungi anak. (Hadi,2016:102)
Pendidikan adalah sebuah tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah, tetapi
juga sekolah (guru) dan keluarga (orang tua). Peran serta orang tua dalam sistem
pembelajaran ini tidak bisa dipungkiri. Orang tua baik ayah maupun ibu menjadi garda
terdepan yang mengawal anak-anaknya tetap belajar dirumah masing-masing. (Hatimah ,2016)
Penelitian yang dilakukan Valeza (2017) dimana penelitian ini
menunjukkan peran orang tua dalam menentukan prestasi belajar siswa
sangatlah besar. Pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang atau
bahkan tidak berhasil dalam belajarnya.
PSIKIS-SPIRITUAL FISIK-MATERIAL
● berdoa dan belajar ● menyediakan makanan dan minuman dengan nutrisi yang
● mendorong anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan dan cukup untuk anak-anaknya,
kesehatan tubuh ● menyediakan tempat kediaman yang layak bagi anak-anak,
● menanamkan sikap optimistis dalam diri anak-anaknya dengan menyediakan pakaian yang cukup untuk anak-anak,
sebuah keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan ● menjaga tempat kediaman selalu berada dalam kondisi bersih
makhluk ciptaannya terus berada dalam ‘kubangan’ dan sehat
ketidakmampuan ● menyediakan tempat belajar di rumah untuk anak-anak,
● mendengarkan secara seksama semua keluh kesah menyediakan penerangan yang cukup di rumah untuk kegiatan
anak-anaknya terlebih yang berhubungan dengan masalah belajar anak-anak
belajar, cinta, dan pergaulan ● menyediakan buku-buku pelajaran untuk anak-anak belajar di
● bersama anak-anak memikirkan jalan keluar terbaik untuk rumah, menyediakan peralatan belajar yang memadai untuk
masalah yang sedang dihadapi anak-anak
BAB III
Kerangka Konsep Dan
Definisi Operasional
Kerangka
Konsep
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional
1 Pengetahuan dan peran orang tua di masa Pengetahuan dan peran tentang apa saja yang
pandemi covid-19 harus dilakukan oleh orang tua dimasa pandemi
covid-19
2 Sikap Orang Tua Terhadap Anak Di Masa Respon orang tua tentang pendidikan anak di
Pandemi Covid-19 masa pandemi covid-19 berdasarkan ketentuan
yang tidak menyudutkan sang anak
3 Sarana dan prasarana pendukung (Ruang yang Peran orang tua untuk memberikan fasilitas anak
nyaman, akses internet, hp/laptop) seperti internet, flesibelitas dan konektifitas agar
dapat belajar dengan nyaman di masa pandemi
covid-19
4 Dukungan Anak Untuk Niat Belajar Pehaman tentang peran anak untuk menuntut ilmu
walaupun sedang di masa pandemi covid-19
sehingga dapat membantu peran orang tua dalam
menyikapi pembelajaran jarak jauh
5 Perang Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Pehamanan tentang pentingnya peran orang tua
Belajar dalam mendidik anak di masa pandemi covid-19
BAB IV
METODOLOGI
PENELITIAN
BAB IV
METODOLOGI
Desain Penelitian
Menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat
deskriptif dengan metode studi kasus (case study).
Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada
satu objek tertentu yang mempelajarinya sebagai studi
kasus. Studi kasus sangat sesuai untuk menjawab
pertanyaan “bagaimana” karena jenis pertanyaan
seperti ini mampu menggali data lebih dalam (Yin,
2003). Dalam hal ini peneliti menganalisis peran orang
tua dalam mendampingi anak belajar dirumah selama
masa pandemi COVID-19.
BAB IV
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di rumah para responden sekitar wilayah Jabodetabek. Penelitian
dilakukan selama kurang lebih dua minggu yaitu tepatnya pada minggu pertama dan kedua bulan
Desember 2020, dimana kegiatannya meliputi perizinan, pengambilan data, dan dokumentasi.
Selain tiga langkah diatas, peneliti juga melakukan analisis data kuesioner respon
orang tua. Pada analisis data kuesioner ini menggunakan skala likers. Dimana skala likers
merupakan skala yang bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat terhadap suatu objek
yang diteliti. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Angket
terdiri dari 28 pertanyaan yang berisikan 14 pertanyaan yang negatif dan 14 pertanyaan
yang positif.
BAB IV
Analisis Data
BAB IV
Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data yang didapat sehingga benar-benar sesuai dengan tujuan dan
maksud penelitian, maka peneliti menggunakan teknik triangulasi. Adapun triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber dan metode, yang berarti
membandingkan dan mengecek derajat balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat peneliti capai
dengan jalan sebagai berikut:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan
sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Thanks!
Do you have any questions?