Tugas ini diajukan ntuk memenuhi tugas mata kuliah metedologi penelitian, yang
diampuh oleh Bapak Dosen : Candra Cuga, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
Sintia Ismail
NIM. 15141031
5/B
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Akhir tahun 2019, Dunia dihebohkan dengan Corona Virus Diseases 19 (Covid-
19). Covid-19 berawal dari kota Wuhan, Tiongkong pada 1 Desember 2019 dan
menyebar ke negara-negara lainnya. Presiden RI Joko Widodo mengumumkan
adanya kasus covid-19 di Indonesia pada Maret 2020 .
Virus Corona menyebar melalui percikan air liur, menyentuh tangan atau wajah
orang yang terinfeksi, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang
barang yang terkena percikan air liur orang yanh terinfeksi virus corona.
Sehingga, virus corina bisa menimbulkan beberapa gejala seperti infeksi pada
saluran pernapasan, sakit kepala, hidung beringus, flu, batuk, sakit tenggorokan,
demam dan tidak enak badan.
Belajar dari rumah atau belajar daring (dalam jaringan) dilakukan agar proses
pembelajaran tetap berjalan walaupun peserta didik di rumahkan. Pembelajaran
daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka atau hanya melalui
media yang tersedia, tentunya pembelajaran daring ini membutuhkan teknologi
yang mendukung seperti komputer, handphone/smartphone, dan jaringan internet.
Salah satu hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran daring yaitu
guru, siswa maupun orang tua yang masih kurang memiliki kesiapan dalam
menghadapi pembelajaran daring ini. Kendala yang dihadapi oleh guru yaitu
menghadapi orang tua yang kurang akan pengetahuan dalam menggunakan
teknologi dan orang tua yang memberikan sepenuhnya tanggung jawab
pendidikan anaknya kepada guru dan sekolah sehingga guru sulit dalam
menyampaikan pembelajaran. Akibatnya, kurangnya keaktifan siswa dalam
belajar daring yang disebabkan oleh kuranya keterlibatan orang tua dalam
mendampingi anaknya belajar daring, sehingga mengakibatkan menurunya hasil
belajar siswa yang disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar.
Peran Orang tua sangat berpengaruh besar pada pendidikan anak karena orang tua
ialah orang dewasa pertama yang dijumpai seorang anak sejak masa kecil, seluruh
pemikiran, emosi, serta perilaku orang tua merupakan model yang kuat bagi anak
berpikir, berekspresi emosi dan berperilaku tertentu. Dalam konteks pembelajaran,
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya ialah salah satu cara yang efektif
untuk mendukung keberhasilan belajar anak. Anak-anak berhak untuk bergantung
pada orang tua, hingga mereka siap mengadakan pilihan serta penilaian diri
sendiri.
Proses pendidikan anak tidak serta merta hanya orang tua saja yang menjadi
faktor utama, namun peran serta keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya
merupakan konsep yang bersifat multidimensial dan memiliki berbagai bentuk,
seperti harapan orang tua terhadap capaian pendidikan anaknya, keterlibatan
orang tua dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah yang harus diselesaikan di
rumah, aktivitas stimulus kognitif dirumah, komunikasi orang tua dengan anak,
serta partisipasi orang tua dalam aktivitas sekolah dan keterlibatan orang tua untuk
memotivasi anak agar terus belajar.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan
dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada
faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan
sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar
adalah seluruh daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah
pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat dicapai (Sardiman A. M, 2007:75). Siswa yang bermotivasi tinggi dalam
belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya
semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan,
maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.
Menurut beberapa orangtua dan siswa, kegiatan belajar daring yang dilakukan saat
ini masih kurang maksimal karena hanya dilakukan dengan waktu yang terbatas
sehingga anak-anak kurang memahami materi yang diberikan oleh guru.
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah pokok yang
diangkat sebagai kajian penelitian adalah :
1 Bagaimana peran Orang Tua dalam meningkatkan motivasi belajar
anak pada masa pandemi covid-19 ?
2 Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung orang
tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi
Covid-19 ?
C Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu meluas, penulis membatasi masalah yaitu :
"Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa
pandemi covid-19"
D Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran Orang Tua dalam meningkatkan motivasi
belajar anak pada masa pandemi Covid-19.
2. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan
pendukung orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada
masa pandemi Covid-19.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Peran Orang Tua
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peran adalah
perangkat tingkah laku seseorang yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Seseorang dikatakan telah
menjalankan suatu peran apabila telah melaksanakan suatu hak dan
kewajiban dalam suatu masyarakat. Menurut Hamalik peran adalah
pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas
dari pekerjaan atau jabatan tertentu. 1 Orang tua adalah komponen
keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari
sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah
keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan
tertentu yang menghantarka anak untuk siap dalam kehidupan
bermasyarakat. 2
Fadlillah (2012:35) menyatakan lingkungan keluarga merupakan
lingkungan awal bagi seorang anak, segala tingkah laku maupun
perkembangan yang muncul pada diri anak akan mencontoh
pada kedua orangtuanya. Selain itu, orang tua sebagai salah satu
pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan anak. Orang tua
dalam menjalankan perannya dalam pendidikan, perlu dengan
terus-menerus untuk mendorong, membimbing, memotivasi dan
memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik.
Salah satunya penelitian yang dilakukan Valeza (2017) di mana
penelitian ini menunjukkan peran orang tua dalam menentukan
prestasi belajar siswa sangatlah besar. Pendidikan anaknya
1
Jalaluddin, Psikologi Agama , (Jakarta : PT Grafindo Persada 1998), hlm 204
2
Ruli, E. (2020). Tugas dan Peran Orang Tua dalam Mendidk Anak. Jurnal Edukasi
Nonformal, 1(2), 143-146.
dapat menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, orang tua yang selalu memberi perhatian
pada anaknya, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka
di rumah, akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat dalam
belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang
berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki
keinginan yang sama. Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar
yang diraih oleh siswa menjadi lebih baik.3
Menurut Hwie Prasetyo, terdapat beberapa aspek peran orang tua
dalam membantu proses belajar anak yaitu:
a. Menyediakan fasilitas belajar, fasilitias yang dimaksud adalah
tempat belajar, alat tulis, buku-buku pelajaran, dan lain sebagainya.
Fasilitas belajar ini dapat membantu memudahkan anak dalam proses
belajar sehingga anak tidak mendapatkan hambatan dalam belajar
b. Mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, orang tua perlu
mengawasi kegiatan belajar dirumah karena dengan mengawasi
kegiatan belajar anak, orang tua dapat mengetahui apakah anak sudah
belajar dengan baik ataupun belum. Melalui pengawasan orang tua
anak dapat belajar dengan teratur serta dapat mengerjakan nya tanpa
menunda
c. Mengawasi penggunaan waktu belajar dirumah, orang tua perlu
mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, apakah anak sudah
menggunakan waktu belajarnya dengan baik atau belum. Orang tua
dapat membantu anak menyusun jadwal belajar
d. Mengawasi kesulitan belajar anak, untuk membantu dalam proses
pendidikan, orang tua ikut serta dalam proses belajar termasuk
mengetahui cara yang digunakan untuk membantu anak dalam belajar.
Semakin banyak pengetahuan orang tua maka akan semakin banyak
materi yang diberikan kepada anak. Bertambahnya pengetahuan orang
3
Valeza, A. R. (2017). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum Tanjung
Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang Bandar
Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
tua juga akan memudahkan anak dalam mencari tempat jawaban dari
setiap pertanyaa.
e. Menolong kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar, orang tua
perlu mengenal atau mengetahui kesulitan yang dihadapi anak dalam
belajar, karena dengan mengetahui kesulitan tersebut, orang tua
mampu membantu menyelesaikannya. Apabila orang tua tidak
mengenali kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar maka proses
belajar anak akan terhambat.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat
mempengaruhi proses belajar anak. Faktor eksternal yang
mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi faktor
lingkungan sosial dan non-sosial. Lingkungan sosial anak dapat
menimbulkan kesulitan dalam belajar. Lingkungan sosial ini
meliputi lingkungan sosial sekolah dan faktor lingkungan
masyarakat.
a. Lingkungan sosial sekolah adalah pendidikan disekolah,
yang mana bukan sekedar bertujuan untuk melatih siswa
supaya “siap pakai” untuk kerja atau mampu meneruskan
kejenjang pendidikan berikutnya atau mencapai angka
rapor, melainkan untuk membentuk peserta didik manjadi
manusia sejati. Proses pembentukan manusia sejati sudah
mulai sejak anak hidup dalam keluarga, kemudian
dilanjutkan disekolah, dimasyarakat, didunia kerja dan
dilingkungan sekitar.
b. Lingkungan sosial masyarakat adalah kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa juga mempengaruhi proses
belajar anak. Misalnya siswa tidak memiliki teman belajar
dan diskusi maka akan merasa kesulitan saat akan
meminjam buku atau alat belajar yang lain.
c. Teman sebaya adalah teman yang dapat mempengaruhi
proses belajar anak, baik teman sebaya dalam lingkup
sekolah maupun tempat tinggal masyarakat.5
3. Sejarah Covid 19
Virus corona atau (SARS-Cov-2) adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Infeksi virus corona disebut Covid-19 dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada Desember 2019. Dengan
demikian dapat peneliti simpulkan, Virus Corona atau (SARS-Cov-2)
adalah virus berbahaya yang awalnya berasal dari hewan yang
kemudian bermutasi mengenfeksi manusia dengan cara menyerang
saluran pernapasan.
a. Tanda dan Gejala
5
Selfia S Rumbewas, Beatus M Laka dan Naftali Moekbun, Peran Orang Tua Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi, Jurnal Pendidikan Sekolah
Dasar Vol. 2 No. 2, Januari 2018.
Infeksi virus corona ditandai oleh gejala awal seperti gejala flu, seperti
demam, batuk dan sesak nafas dan juga pasien biasanya memiliki
riwayat ko-morbit. Adapun beberapa penyakit ko-morbit yang sering
menyertai, diantaranya diabetes, penyakit ginjal kronik, penyakit
jantung kronik, hipertensi, penyakit paru kronik.20 Virus Corona bisa
menyerang siapa saja menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun
jenis kelamin. Akan tetapi, ada sejumlah faktor risiko yang membuat
seorang lebih rentan terinfeksi virus ini, yaitu orang lanjut usia, anak-
anak, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
6
Handarini, O. I., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran daring sebagai upaya study
from home (SFH) selama pandemi covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran
(JPAP), 8(3), 496-503.
pembelajaran dengan menggunakan internet melalui konektivitas,
fleksibilitas, selama pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak lepas dari sarana
pendukung Komputer , laptop, jaringaninternet, untuk mengakses
materi dan informasi kapan dan dimana saja.
Pemerintah melalui undang-undang sistem pendidikan nasional No 20
tahun 2003 mengatur tentang pelaksanaan dan rambu-rambu
pendidikan jarak jauh. Yang dimaksud pendidikan jarak jauh adalah
pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi komunikasi, informasi dan media lainnya.
1. Pendekatan Penelitian
Dalam hal ini pendekatan penelitian bertujuan untuk menguraikan
pendekatan yang digunakan dalam penelitan. Penelitian ini merupakan
sebuah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai metode
penelitian yang menghasilkan data berupa deskripsi yaitu kata-kata yang
ditulis atau lisan dari orang-orang serta perilaku yang diamati oleh peneliti
dari fenomena yang terjadi. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengangkat atau menganalisis sebuah
fakta, keadaan serta fenomena yang terjadi kemudian menampilkan hasil
data dengan apa adanya.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Sumber data ini digunakan untuk mempemudah proses
penelitian. Adapun yang menjadi sumber data adalah guru, para orang
tua serta anak-anak atau peserta didik yang ada di SDN 99 Kota Utara,
Kel. Dembe II, Kota Gorontalo