Anda di halaman 1dari 19

Proposal Penelitian

Pengaruh Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak


Pada Masa Pandemi Covid-19

Tugas ini diajukan ntuk memenuhi tugas mata kuliah metedologi penelitian, yang
diampuh oleh Bapak Dosen : Candra Cuga, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Sintia Ismail

NIM. 15141031

5/B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah

Akhir tahun 2019, Dunia dihebohkan dengan Corona Virus Diseases 19 (Covid-
19). Covid-19 berawal dari kota Wuhan, Tiongkong pada 1 Desember 2019 dan
menyebar ke negara-negara lainnya. Presiden RI Joko Widodo mengumumkan
adanya kasus covid-19 di Indonesia pada Maret 2020 .

Virus Corona menyebar melalui percikan air liur, menyentuh tangan atau wajah
orang yang terinfeksi, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang
barang yang terkena percikan air liur orang yanh terinfeksi virus corona.
Sehingga, virus corina bisa menimbulkan beberapa gejala seperti infeksi pada
saluran pernapasan, sakit kepala, hidung beringus, flu, batuk, sakit tenggorokan,
demam dan tidak enak badan.

Dalam rangka mencegah meluasnya penularan covid-19 pada masyarakat luas,


khususnya warga sekolah. Kementerian pendidikan dan kebudayaan
(kemendikbud) menerbitkan beberapa surat edaran terkait pencegahan dan
penanganan Covid-19. Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 tanggal 09 Maret 2020
tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Lingkungan Kemendikbud.
Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tanggal 09 Maret 2020 tentang Pencegahan
Covid-19 pada Satuan Pendidikan. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tanggal 24
Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang antara lain memuat arahan
tentang proses belajar dari rumah.

Belajar dari rumah atau belajar daring (dalam jaringan) dilakukan agar proses
pembelajaran tetap berjalan walaupun peserta didik di rumahkan. Pembelajaran
daring adalah pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka atau hanya melalui
media yang tersedia, tentunya pembelajaran daring ini membutuhkan teknologi
yang mendukung seperti komputer, handphone/smartphone, dan jaringan internet.
Salah satu hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran daring yaitu
guru, siswa maupun orang tua yang masih kurang memiliki kesiapan dalam
menghadapi pembelajaran daring ini. Kendala yang dihadapi oleh guru yaitu
menghadapi orang tua yang kurang akan pengetahuan dalam menggunakan
teknologi dan orang tua yang memberikan sepenuhnya tanggung jawab
pendidikan anaknya kepada guru dan sekolah sehingga guru sulit dalam
menyampaikan pembelajaran. Akibatnya, kurangnya keaktifan siswa dalam
belajar daring yang disebabkan oleh kuranya keterlibatan orang tua dalam
mendampingi anaknya belajar daring, sehingga mengakibatkan menurunya hasil
belajar siswa yang disebabkan oleh kurangnya motivasi belajar.

Peran Orang tua sangat berpengaruh besar pada pendidikan anak karena orang tua
ialah orang dewasa pertama yang dijumpai seorang anak sejak masa kecil, seluruh
pemikiran, emosi, serta perilaku orang tua merupakan model yang kuat bagi anak
berpikir, berekspresi emosi dan berperilaku tertentu. Dalam konteks pembelajaran,
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya ialah salah satu cara yang efektif
untuk mendukung keberhasilan belajar anak. Anak-anak berhak untuk bergantung
pada orang tua, hingga mereka siap mengadakan pilihan serta penilaian diri
sendiri.

Proses pendidikan anak tidak serta merta hanya orang tua saja yang menjadi
faktor utama, namun peran serta keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya
merupakan konsep yang bersifat multidimensial dan memiliki berbagai bentuk,
seperti harapan orang tua terhadap capaian pendidikan anaknya, keterlibatan
orang tua dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah yang harus diselesaikan di
rumah, aktivitas stimulus kognitif dirumah, komunikasi orang tua dengan anak,
serta partisipasi orang tua dalam aktivitas sekolah dan keterlibatan orang tua untuk
memotivasi anak agar terus belajar.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan
dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada
faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan
sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar
adalah seluruh daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah
pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat dicapai (Sardiman A. M, 2007:75). Siswa yang bermotivasi tinggi dalam
belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya
semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan,
maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.

Menurut beberapa orangtua dan siswa, kegiatan belajar daring yang dilakukan saat
ini masih kurang maksimal karena hanya dilakukan dengan waktu yang terbatas
sehingga anak-anak kurang memahami materi yang diberikan oleh guru.

Adanya ketidaksiapan orangtua dan anak-anak pada pembelajaran daring menjadi


problematika bagi proses belajar anak, menyebabkan kurangnya keterampilan
dalam belajar mandiri serta waktu yang cukup lama berada dirumah menyebabkan
mereka kehilangan motivasi untuk belajar. Oleh karena itu orangtua memiliki
tanggungjawab yang besar dalam memberikan pengajaran kepada anak karena
dengan hanya mengendalkan hasil belajar dari sekolah saja tidak cukup apalagi
dalam keadaan seperti saat ini, tidak sedikit anak yang belum mengerti materi
yang sedang dipelajari. Oleh karena itu orangtua harus mengawasi dan
membimbing anak, karena waktu belajar dirumah lebih banyak. Dari
permasalahan diatas penulis tertarik mengangkat sebuah judul yaitu "Pengaruh
Peran Orangtua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Pada Masa
Pandemi Covid-19"

B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah pokok yang
diangkat sebagai kajian penelitian adalah :
1 Bagaimana peran Orang Tua dalam meningkatkan motivasi belajar
anak pada masa pandemi covid-19 ?
2 Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung orang
tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa pandemi
Covid-19 ?
C Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu meluas, penulis membatasi masalah yaitu :
"Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada masa
pandemi covid-19"

D Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran Orang Tua dalam meningkatkan motivasi
belajar anak pada masa pandemi Covid-19.
2. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan
pendukung orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada
masa pandemi Covid-19.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Peran Orang Tua
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peran adalah
perangkat tingkah laku seseorang yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Seseorang dikatakan telah
menjalankan suatu peran apabila telah melaksanakan suatu hak dan
kewajiban dalam suatu masyarakat. Menurut Hamalik peran adalah
pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas
dari pekerjaan atau jabatan tertentu. 1 Orang tua adalah komponen
keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari
sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah
keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan
tertentu yang menghantarka anak untuk siap dalam kehidupan
bermasyarakat. 2
Fadlillah (2012:35) menyatakan lingkungan keluarga merupakan
lingkungan awal bagi seorang anak, segala tingkah laku maupun
perkembangan yang muncul pada diri anak akan mencontoh
pada kedua orangtuanya. Selain itu, orang tua sebagai salah satu
pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan anak. Orang tua
dalam menjalankan perannya dalam pendidikan, perlu dengan
terus-menerus untuk mendorong, membimbing, memotivasi dan
memfasilitasi demi tercapainya pendidikan anak yang baik.
Salah satunya penelitian yang dilakukan Valeza (2017) di mana
penelitian ini menunjukkan peran orang tua dalam menentukan
prestasi belajar siswa sangatlah besar. Pendidikan anaknya
1
Jalaluddin, Psikologi Agama , (Jakarta : PT Grafindo Persada 1998), hlm 204
2
Ruli, E. (2020). Tugas dan Peran Orang Tua dalam Mendidk Anak. Jurnal Edukasi
Nonformal, 1(2), 143-146.
dapat menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, orang tua yang selalu memberi perhatian
pada anaknya, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka
di rumah, akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat dalam
belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang
berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki
keinginan yang sama. Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar
yang diraih oleh siswa menjadi lebih baik.3
Menurut Hwie Prasetyo, terdapat beberapa aspek peran orang tua
dalam membantu proses belajar anak yaitu:
a. Menyediakan fasilitas belajar, fasilitias yang dimaksud adalah
tempat belajar, alat tulis, buku-buku pelajaran, dan lain sebagainya.
Fasilitas belajar ini dapat membantu memudahkan anak dalam proses
belajar sehingga anak tidak mendapatkan hambatan dalam belajar
b. Mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, orang tua perlu
mengawasi kegiatan belajar dirumah karena dengan mengawasi
kegiatan belajar anak, orang tua dapat mengetahui apakah anak sudah
belajar dengan baik ataupun belum. Melalui pengawasan orang tua
anak dapat belajar dengan teratur serta dapat mengerjakan nya tanpa
menunda
c. Mengawasi penggunaan waktu belajar dirumah, orang tua perlu
mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, apakah anak sudah
menggunakan waktu belajarnya dengan baik atau belum. Orang tua
dapat membantu anak menyusun jadwal belajar
d. Mengawasi kesulitan belajar anak, untuk membantu dalam proses
pendidikan, orang tua ikut serta dalam proses belajar termasuk
mengetahui cara yang digunakan untuk membantu anak dalam belajar.
Semakin banyak pengetahuan orang tua maka akan semakin banyak
materi yang diberikan kepada anak. Bertambahnya pengetahuan orang

3
Valeza, A. R. (2017). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum Tanjung
Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang Bandar
Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
tua juga akan memudahkan anak dalam mencari tempat jawaban dari
setiap pertanyaa.
e. Menolong kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar, orang tua
perlu mengenal atau mengetahui kesulitan yang dihadapi anak dalam
belajar, karena dengan mengetahui kesulitan tersebut, orang tua
mampu membantu menyelesaikannya. Apabila orang tua tidak
mengenali kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar maka proses
belajar anak akan terhambat.

Menurut Winingsih (2020) terdapat empat peran orang tua selama


Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu:
1 Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di
mana orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar
secara jarak jauh dari rumah.
2 Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan
prasarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran
jarak jauh.
3 Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat
memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam
melaksanakan pembelajaran, sehingga anak memiliki
semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang
baik.
4 Orang tua sebagai pengaruh atau director.

2. Motivasi Belajar Anak


Sudarwan (2002:2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan,
kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang
mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi
tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang
dapat menimbulkan tingkat kemauan dalam melaksanakan suatu
kegiatan. Kemauan baik yang bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak
menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam
konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.4

 Faktor Pendukung Motivasi Belajar Anak


Anak merupakan cikal bakal lahirnya suatu generasi baru yang
merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya
manusia bagi pembangunan nasional. Anak adalah aset bangsa. Masa
depan bangsa dan negara ada ditangan anak sekarang. Semakin baik
kepribadian dan motivasi belajar yang dimiliki anak maka akan
semakin baik pula masa depan bangsa.
Adapun faktor pendukung motivasi belajar anak sebagai berikut:
1 Adanya kerjasama antar keluarga dalam satu rumah dalam
mendidik anak, tentunya orangtua lah yang paling utama dan
paling mengetahui kepribadian seorang anak. Namun, tidak
terkecuali juga adanya keterlibatan orang lain seperti kakak,
nenek ataupun keluarga lainnya yang tinggal bersama dalam
satu rumah.
2 Adanya ketegasan dari orang tua. Selain faktor pendukung
adanya kerjasana antar keluarga dalam mendidik anak, adanya
ketegasan dari orang tua terhadap anak itu juga menjadi salah
satu faktor yang mampu mendukung terlaksananya peran orang
tua tersebut. Dengan memberikan ketegasan kepada anak,
diharapkan oleh orang tua anak menjadi lebih disiplin serta
anak juga akan lebih bersemangat lagi dalam bersekolah
maupun belajar dirumah. Ketegasan yang diberikan oleh orang
tua tersebut dilakukan pada situasi tertentu ketika anak mulai
malas dalam hal belajar.

 Faktor penghambat motivasi belajar anak


4
Suprihatin, S. (2015). Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Jurnal
Pendidikan Ekonomi UM Metro, 3(1), 73-82.
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor
internal meliputi faktor fisiologis dan biologis serta faktor
psikologis.
a. Faktor fisiologis dan biologis adalah masa peka merupakan
masa mulai berfungsinya faktor fisiologis pada tubuh manusia.
Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi dua yaitu
keadaan fungsi jasmaniah atau fisiologis, dimana keadaan
fungsi ini merupakan anak yang memiliki kecacatan fisik
(panca indera atau fisik) tidak akan dapat mencapai hasil
belajar yang maksimal. Meskipun juga ada anak yang memiliki
kecacatan fisik namun nilai akademiknya memuaskan.
Misalnya anak tersebut sulit untuk bergaul karena merasa
minder akan kekuranganya.
b. Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari keadaan
psikologis anak yang dapat mempengaruhi proses belajar.
Beberapa faktor psikologis utama yang mempengaruhi proses
belajar anak adalah kecerdasan siswa merupakan faktor
psikologis yang paling penting dalam proses belajar anak,
karena menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi
intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu
untuk meraih sukses dalam belajar. Oleh karena itu, perlu
bimbingan belajar dari orang lain seperti orang tua, guru,dan
sebagainya.

2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat
mempengaruhi proses belajar anak. Faktor eksternal yang
mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi faktor
lingkungan sosial dan non-sosial. Lingkungan sosial anak dapat
menimbulkan kesulitan dalam belajar. Lingkungan sosial ini
meliputi lingkungan sosial sekolah dan faktor lingkungan
masyarakat.
a. Lingkungan sosial sekolah adalah pendidikan disekolah,
yang mana bukan sekedar bertujuan untuk melatih siswa
supaya “siap pakai” untuk kerja atau mampu meneruskan
kejenjang pendidikan berikutnya atau mencapai angka
rapor, melainkan untuk membentuk peserta didik manjadi
manusia sejati. Proses pembentukan manusia sejati sudah
mulai sejak anak hidup dalam keluarga, kemudian
dilanjutkan disekolah, dimasyarakat, didunia kerja dan
dilingkungan sekitar.
b. Lingkungan sosial masyarakat adalah kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa juga mempengaruhi proses
belajar anak. Misalnya siswa tidak memiliki teman belajar
dan diskusi maka akan merasa kesulitan saat akan
meminjam buku atau alat belajar yang lain.
c. Teman sebaya adalah teman yang dapat mempengaruhi
proses belajar anak, baik teman sebaya dalam lingkup
sekolah maupun tempat tinggal masyarakat.5

3. Sejarah Covid 19
Virus corona atau (SARS-Cov-2) adalah virus yang menyerang sistem
pernapasan. Infeksi virus corona disebut Covid-19 dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada Desember 2019. Dengan
demikian dapat peneliti simpulkan, Virus Corona atau (SARS-Cov-2)
adalah virus berbahaya yang awalnya berasal dari hewan yang
kemudian bermutasi mengenfeksi manusia dengan cara menyerang
saluran pernapasan.
a. Tanda dan Gejala

5
Selfia S Rumbewas, Beatus M Laka dan Naftali Moekbun, Peran Orang Tua Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi, Jurnal Pendidikan Sekolah
Dasar Vol. 2 No. 2, Januari 2018.
Infeksi virus corona ditandai oleh gejala awal seperti gejala flu, seperti
demam, batuk dan sesak nafas dan juga pasien biasanya memiliki
riwayat ko-morbit. Adapun beberapa penyakit ko-morbit yang sering
menyertai, diantaranya diabetes, penyakit ginjal kronik, penyakit
jantung kronik, hipertensi, penyakit paru kronik.20 Virus Corona bisa
menyerang siapa saja menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun
jenis kelamin. Akan tetapi, ada sejumlah faktor risiko yang membuat
seorang lebih rentan terinfeksi virus ini, yaitu orang lanjut usia, anak-
anak, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

b. Upaya Pencegahan Virus Corona


Beberapa langkah yang bias dilakukan untuk mencegah infeksi virus
corona, di antaranya:
1) Mencuci tangan dengan benar
Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun
efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan
dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan
seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung
tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Selain itu,
keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin
pengering tangan.
Jika anda berada didalam transportasi umum, akan sulit untuk
menemukan air dan sabun. Ada bias membersihkan tangan dengan
hand-sanitizer. Gunakan produk hand-sanitizer dengan kandungan
alkohol minimal 60% agar lebih efektif membasmi kuman.
2) Menggunakan masker
Secara umum, ada dua tipe masker yang bisa digunakan untuk
mencegah penularan virus corona, yaitu masker bedah dan masker
N95. Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai
yang umum digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya
terjangkau, dan nyaman dipakai, sehingga banyak orang yang
menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari. Sedangkan
masker N95 adalah jenis yang digunakan sebagai salah satu alat
pelindung diri atau APD untuk petugas medis yang merawat pasien
COVID-19. Banyak masyarakat sekarang juga menggunakan masker
kain yang dinilai sangat praktis dan hemat karena bias dicuci dan di
gunakan secara berulang-ulang.
3) Menjaga daya tahan tubuh
Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, disarankan untuk
mengkonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan
makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak.
Selain itu, rutin olaharaga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak
mengkonsumsi minuman beralkohol juga bias meningkatkan daya
tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus corona.
4) Menerapkan physical distancing dan isolasi mandiri
Pembatasan fisik atau physical distancing adalah salah satu langkah
penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara tidak berpergian keluar rumah, kecuali
untuk keperluan yang mendesak atau darurat, seperti berbelanja bahan
makanan atau berobat ketika sakit.
Pembatasan fisik juga dilakukan dengan cara menjaga jarak minimal 1
meter dengan orang lain dan selalu menggunakan masker, terutama
saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.

Covid 19 saat ini telah menjajah negara Indonesia, dimana penyebaran


penyakit tersebut sangat cepat. Bukan hanya di Indonesia, bahkan di
penjuru dunia saat ini sedang mengalami krisis kesehatan. Awalnya
penyebaran covid 19 sangat berdampak pada kegiatan ekonomi yang
mulai berkurang, tidak hanya pemerintah di beberapa daerah juga
membuat kebijakan penutupan jalan hingga pembatasan wilayah untuk
warga yang ingin keluar masuk dalam suatu daerah yang juga disebut
lockdown. Namun saat ini dampak dari wabah tersebut juga dirasakan
oleh dunia pendidikan.
Dampak dari belum meredanya wabah covid 19 ini pembelajaran
masih akan terus dilakukan dari rumah masing-masing. Salah satu
alternatif agar pembelajaran tetap berjalan yaitu dengan pembelajaran
dalam jaringan secara online. Pembelajaran online merupakan suatu
kegiatan belajar yang membutuhkan jaringan internet. Namun
pembelajaran daring juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya
adalah ketersediaan jaringan internet. Beberapa mengaku kesulitan
untuk mengikuti pembelajaran online karena tidak semua wilayah
mendapatkan jaringan internet dengan akses lancar. Hal tersebut
membuat mereka kesulitan ketika akan mengumpulkan tugas. Selain
tantangan mengenai layanan internet, tantangan lainnya adalah kendala
biaya. Untuk mengikuti pembelajaran online , para siswa harus
mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kuota internet.

4. Belajar Dari Rumah


Belajar dari rumah juga merupakan salah satu akibat dari adanya
wabah covid-19, yang menyebabkan pembelajaran yang biasanya
dilakukan di sekolah namun dialihkan untuk belajar di rumah masing-
masing. Namun sesuai dengan tanggapan sebelumnya, bahwa sebagian
besar peserta didik ingin segera kembali untuk bersekolah.6
Pembelajaran online atau jarak jauh adalah salah satu strategi dalam
menghadapi situasi wabah Covid 19 seperti ini, kegiatan pembelajaran
dilakukan dalam jumlah terbatas maupun tidak terbatas yang dilakukan
secara masif, dan juga dilakukan secara gratis. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi kontak fisik secara langsung yang dilakukan dalam
pembelajaran tatap muka sebagai upaya pencegahan terhadap
penyebaran corona virus.
Pembelajaran yang dilakukan secara online (daring) merupakan salah
satu bentuk pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi
komunikasi dan informasi yang memanfaatkan internet. Interaksi

6
Handarini, O. I., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran daring sebagai upaya study
from home (SFH) selama pandemi covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran
(JPAP), 8(3), 496-503.
pembelajaran dengan menggunakan internet melalui konektivitas,
fleksibilitas, selama pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak lepas dari sarana
pendukung Komputer , laptop, jaringaninternet, untuk mengakses
materi dan informasi kapan dan dimana saja.
Pemerintah melalui undang-undang sistem pendidikan nasional No 20
tahun 2003 mengatur tentang pelaksanaan dan rambu-rambu
pendidikan jarak jauh. Yang dimaksud pendidikan jarak jauh adalah
pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi komunikasi, informasi dan media lainnya.

Beberapa ciri pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dalam jaringan


antara lain:
a. Kegiatan pembelajaran terpisah dengan kegiatan belajar.
b. Peserta didik dan guru dalam pelaksanaannya dilakukan secara
terpisah oleh tempat, waktu, jarak geografis, atau kombinasi dari
ketiganya.
c. Karena peserta didik dan guru terpisah pembelajarannya maka
komunikasi di antara keduanya dibantu dengan media
pembelajaran atau media komunikasi, bisa berupa bahan cetak
( modul, bahan ajar, lembar kerja) bahan elektronik ( televisi,
radio, pembelajaran, internet, blog, web).
d. Komunikasi antara peserta didik dengan guru bisa dilakukan dalam
bentuk komunikasi satu arah atau komunikasi dua arah misalkan
menggunakanvideo conference.
e. Pelaksanaan belajar mengajar jarak jauh masih memungkinkan
adanya pertemuan tatap muka, walaupun itu bukan keharusan.
f. Peran guru dalam pembelajaran yang terpisah seperti ini lebih
bersifat fasilitator dan peserta didik sebagai participant.

B. Penelitian yang Relevan


BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian
Dalam hal ini pendekatan penelitian bertujuan untuk menguraikan
pendekatan yang digunakan dalam penelitan. Penelitian ini merupakan
sebuah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif.
Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai metode
penelitian yang menghasilkan data berupa deskripsi yaitu kata-kata yang
ditulis atau lisan dari orang-orang serta perilaku yang diamati oleh peneliti
dari fenomena yang terjadi. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengangkat atau menganalisis sebuah
fakta, keadaan serta fenomena yang terjadi kemudian menampilkan hasil
data dengan apa adanya.

2. Setting Dan Subjek Penelitian


Setting dalam hal ini adalah lokasi tempat penelitian lapangan yang
diilakukan. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti
melakukan penelitian dalam mengungkap fenomena atau peristiwa yang
sebenarnya terjadi dari objek yang sedang diteliti dalam rangka
mendapatkan data yang akurat.
Lokasi atau tempat yang diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan
sengaja yang dilakukan di SDN 99 Kota Utara, Kel. Dembe II, Kota
Gorontalo karena di sekolah tersebut motivasi belajar dari anak-anak
terbilang kurang karena kegiatan pembelajaran pada masa pandemi Covid-
19 kurang berjalan dengan baik, maka dari itu peran orang tua dalam
kegiatan belajar dirumah sangat diperlukan.
Subjek penelitian adalah orang yang memberikan informasi
tentang hal-hal yang akan diteiliti atau orang yang banyak memberikan
informasi sekaligus faham dengan masalah yang akan diteliti. Subjek
dalam penelitian kualitatif umumnya tidak ditentukan. Cara pemilihan
subjek penelitian sampai pada titik jenuh, artinya jumlah informan
ditentukan oleh beberapa pertimbangan informasial dengan tujuan
memaksimalkan informasi, maka pemilihan subjek dapat diakhiri
manakala tidak ada lagi informasi baru yang diperoleh dari penambahan
informan. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah 7 orang yang
merupakan 3 orang guru, 2 orang tua dan 2 orang anak di SDN 99 Kota
Utara, Kel. Dembe II, Kota Gorontalo.

3. Jenis Dan Sumber Data


a. Jenis Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama
(first hand) melalui observasi atau wawancara lapangan, tanpa adanya
perantara. Sumber yang dimaksud dapat berupa benda, situs, atau
manusia. Teknik pengumpulan data primer ini tergantung dari jenis
data yang diperlukan.
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti. Data sekunder ini dilakukan sebagai
data pendukung penelitian, untuk penelitian kualitatif tentu sumber
data yang digunakan adalah manusia, peristiwa maupun dokumentasi
atau yang telah ada sebelumnya. Adapun data sekunder yang dimaksud
yaitu:
1 Guru yang ada di SDN 99 Kota Utara, Kel. Dembe II, Kota
Gorontalo
2 Orang tua dari peserta didik SDN 99 Kota Utara, Kel. Dembe II,
Kota Gorontalo
3 Peserta didik atau anak-anak sekolah yang ada di SDN 99 Kota
Utara, Kel. Dembe II, Kota Gorontalo

b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh. Sumber data ini digunakan untuk mempemudah proses
penelitian. Adapun yang menjadi sumber data adalah guru, para orang
tua serta anak-anak atau peserta didik yang ada di SDN 99 Kota Utara,
Kel. Dembe II, Kota Gorontalo

4. Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan metode seperti melakukan wawancara, observasi dan
dokumetasi yang dilakukan secara berulang-ulang agar dapat
dipertanggujawabkan keabsahannya yaitu:
a. Observasi
Kegiatan observasi bertujuan untuk mengetahui subjek serta objek
penelitian. Sehingga penelitian dapat memahami kondisi yang
sebenarnya. Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung maupun
tidak langsung. Metode pengumpulan data melalui observasi ini
dilakukan secara umum terfokus pada peran orang tua terhadap
motivasi belajar anak pada saat pandemi Covid-19 yang sedang
dihadapi.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab mengenai suatu topik. Dengan
wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang informan atau fenomena yang sedang terjadi. Dalam penelitian
ini penulis melakukan interaksi secara langsung agar mendapatkan
data yang valid.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data yang berbentuk tulisan, gambar, catatan,
surat kabar, jurnal. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara
akan lebih kredibel apabila didukung oleh dokumen-dokumen yang
bersangkutan.

5. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono analisis data adaah proses mencari dan menyusun


secara sistematis data yang diperoeh dari hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke kategori dalam unit-
unit, melakukan sintesa. Menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga dapat
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

1. Data Reduction ( Reduksi Data)


Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, unuk itu
maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti melakukan pengumpulan data.
2. Penyajian data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun,
sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.
Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan
lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.
3. Penarikan kesimpulan/verifikasi
Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan salah satu dari teknik analisis
data kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat
digunakan untuk mengambil tindakan. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan
apabila tidak ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
http://repository.uinjambi.ac.id/6659/1/UMI%20FARIDA.pdf

Anda mungkin juga menyukai