Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK DI MASA PANDEMI

Makalah disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan


Dosen Pengampu: Siti Nuraini, M. Pd.I

Disusun Oleh :

Nama : YATINI
NIM : 203005

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


MUHAMMADIYAH BLORA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Sosiologi Pendidikan dengan judul “Perkembangan Sosial Anak dimasa Pandemi”
dengan lancar.

Penyusunan makalah ini ditulis berdasarkan dari berbagai sumber sebagai bahan
penulisannya.Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan,untuk itu masukan yang membangun sangat saya butuhkan
demi sempurnanya makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan
tentang ilmu sosiologi pendidikan khususnya bagi saya pribadi.

Blora, Juli 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dunia baru-baru ini sedang di hebohkan dengan masuknya corona
virus yang dalam bahasa Inggris adalah Corona Viruses Desease-19.Virus
ini pertama kali berasal dari Wuhan China yang mewabah sejak akhir
tahun 2019 sehingga lebih dikenal dengan nama virus Covid-19.Virus
corona masuk ke Indonesia pada bulan maret tahun 2020 dan belum
berakhir sampai saat ini.Dunia pendidikan sangat berduka dengan adanya
wabah ini karena dengan adanya virus covid-19,anak-anak tidak
mendapatkan pembelajaran secara maksimal.

Walaupun berbagai upaya pencegahan penyebaran Virus Covid-19


sudah dilakukan oleh pemeritah,mulai dari pembatasan sosial berskala
besar(PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan
masyarakat(PPKM),bahkan baru-baru ini pemberian vaksinasi gratis
kepada masyarakat, Namun penyebaran virus corona masih saja
terjadi.Adanya kejadian ini berdampak sangat besar bagi dunia
pendidikan,karena sejak pertengahan maret pemerintah mengumumkan
bahwa kegiatan pembelajaran tidak boleh dilakukan di sekolah dan anak-
anak dihimbau untuk belajar di rumah dengan mode daring (dalam
jaringan).

Hal ini berpengaruh pada semua aspek perkembangan anak,tak


terkecuali perkembangan sosialnya.Dimana anak-anak seharusnya bisa
berinteraksi langsung dengan lingkungan,guru,dan teman-temannya kini
tidak bisa di dapatkan.Dengan adanya kebijakan pembelajaran jarak jauh
(PJJ) yaitu dengan mode daring,mau tidak mau suka tidak suka Gadget
menjadi peran penting yang tidak mugkin bisa dihindari. Tidak adil
memang tetapi ini adalah hal yang tidak dapat kita hindari karena adanya
virus covid-19 mengharuskan kita semua untuk belajar melalui gadget.
Saat orang tua lebih baik memberikan gadget kepada anak supaya anak
lebih suka diam di rumah,Hal ini sangat berpegaruh pada perkembangan
sosial anak.Anak tidak akan mengetahui bagaimana situasi diluar
rumah,tidak bisa merasakan interaksi dengan teman dan lingkungan,
Sehingga di khawatirkan anak akan memiliki kepercayaan diri yang
rendah dan berkepribadian tertutup.Namun apalah daya kita hanya bisa
berharap dan berdo’a,semoga pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa
menjalani kehidupan normal seperti dulu lagi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari perkembangan?

2. Apa saja aspek-aspek perkembangan anak?

3. Bagaimana penerapan mode pembelajaran dimasa pandemi?

4. Apa kendala yang dihadapi dalam mode pembelajaran daring?

5. Bagaimana perkembangan sosial anak dimasa pandemi?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian dari perkembangan.

2. Mengetahui aspek-aspek perkembangan anak.

3. Mengetahui mode pembelajaran yang diterapkan dimasa pandemi.

4. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam mode pembelajaran daring.

5. Mengetahui perkembangan sosial anak dimasa pandemi.


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Perkembangan

Tumbuh dan berkembang merupakan peristiwa penting yang


mempunyai makna berbeda,namun keduanya tidak dapat
dipisahkan.Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran fisik dan
stuktur tubuh baik sebagian atau keseluruhan,sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat.

Perkembangan merupakan suatu proses komulatif artinya perkembangan


yang terjadi sebelumnya akan menjadi dasar perkembangan
selanjutnya.Jika perkembangan terdahulu terhambat ,maka perkembangan
berikutnya akan mengalami kecenderungan hambatan juga.Jadi dapat
disimpulkan bahwa perkembangan adalah perubahan yang dialami anak
usia dini menuju tingkat kematangan atau kedewasaan yang berlangsung
secara sistematis,progresif,dan berkesinambungan baik fisik maupun
psikis.

2. Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Dalam pendidikan Anak Usia Dini pembelajaran yang


diberikan oleh seorang pendidik harus mencakup aspek-aspek
perkembangan anak yang sudah diatur oleh pemerintah.Menurut standar
nasional pendidikan anak usia dini yang diatur dalam peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 tahun
2014,aspek perkembangan anak terbagi menjadi 6 aspek yaitu:

a. Aspek Nilai Agama dan Moral


Nilai Agama dan Moral meliputi penilaian perkembangan sikap yang
benar, seperti menolong sesama, jujur, sopan, hormat dan toleransi.
b. Aspek Fisik Motorik
Fisik motorik berhubungan dengan perkembangan tubuh meliputi
motorik kasar dan motorik halus.
c. Aspek Kognitif
Aspek kogitif berhubungan dengan akal dan fikiran,Seperti memiliki
pengetahuan dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Mengenal perbedaan, pola, klasifikasi, sebab akibat, perencanaan, dan
inisiatif. Mengenal, menyebutkan, dan menggunakan lambang-lambang
seperti huruf dan angka.
d. Aspek Sosial Emosional
Aspek sosial emosioal terkait dengan pengenalan diri dan lingkungan
sekitar, Meliputi mulai menunjukkan kemampuan diri, mengenal
perasaan, mengendalikan diri, dan meyesuaikan diri dengan orang lain.
Bertanggung jawab,bisa memahami perasaan, mendengarkan, berbagi,
merespons, dan menghargai hak dan pendapat orang lain, kooperatif
dan berperilaku sopan.
e. Aspek Bahasa
Aspek bahasa meliputi memahami perintah, aturan, cerita,bisa
berbahasa yang baik seperti tanya jawab dan memahami bentuk dan
bunyi huruf.
f. Aspek Seni
Aspek seni adalah ruang berimajinasi anak, dimana dia bisa
berekplorasi dan engekspresikan diri dalam hal musik, drama, lukisan,
kerajinan, dan lain lain.
3. Penerapan Mode Pembelajaran dimasa Pandemi

Sesuai himbauan pemerintah bahwa untuk menanggulangi dan


mencegah penyebaran virus covid-19,maka segala bentuk kegiatan yang
melibatkan kerumunan masyarakat agar sebisa mungkin dihindari.Begitu
juga dengan pembelajaran tatap muka di sekolah juga tidak
diperbolehkan.Adapun mode pembelajaran yang diterapkan adalah luring
dan daring.

Pembelajaran luring biasa diterapkan pada daerah yang penyebaran


kasus covidnya rendah,yaitu guru mendatangi anak didik ke rumah dan
memberi pembelajaran. Pembelajaran daring diterapkan pada daerah yang
penyebaran kasusnya tinggi.

Untuk mengetahui penyebaran kasus covid-19 dan memberi


pemahaman kepada masyarakat mengenai tingkat resiko pada kasus
penularannya,maka kriteria wilayah dibagi dalam beberapa zona yaitu:

a. Zona Hijau yaitu zona bebas kasus covid-19.


b. Zona Kuning yaitu zona dengan kasus rendah.
c. Zona Orange yaitu zona dengan kasus sedang.
d. Zona Merah yaitu zona dengan kasus penyebaran tinggi.
Namun untuk mengantisipasi dan upaya pencegahan,mayoritas
penerapan pembelajaran anak didik menggunakan metode online atau
daring.

4. Kendala Yang dihadapi dalam Pembelajaran Mode Daring

Karena pandemi yang sampai saat ini belum juga berakhir mau tidak
mau,siap tidak siap kita harus bisa menghadapi dan menjalani dengan
ikhlas.Termasuk pembelajaran daring yang terpaksa kita tempuh untuk tetap
berusaha memberikan pelayanan pembelajaran kepada peserta didik.Meski
demikian,pembelajaran daring dinilai tidak maksimal karena ada beberapa
kendala diantaranya:

a. Banyak orang tua yang belum mempunyai perangkat/HP android.


b. Belum meratanya akses jaringan internet
c. Mahalnya biaya kuota
d. Anak tidak menurut jika di suruh oleh orang tua
e. Belum meratanya penguasaan iptek dikalangan orang tua

5. Perkembangan Sosial Anak dimasa Pandemi

Manusia dikenal sebagai makhuk sosial yaitu makhluk yang tidak


dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan orang lain.Manusia
merupakan makhluk hidup yang harus selalu berinteraksi sosial dengan
lingkungannya.Sama halnya juga bagi anak usia dini,Mereka juga butuh
interaksi sosial secara langsung dengan guru,teman,dan lingkungan
sehingga dapat tercipta hubungan sosial yang dinamis dan
menyenangkan.Namun bagaimana dengan situasi yang terjadi saat ini ?
Tentu saja ini memberi pengaruh perkembangan sosial pada anak usia dini
diantaranya :

a. Anak kurang bersikap kooperatif


Dalam proses pembelajaran di rumah,anak akan mengalami sikap
kurang kooperatif yang biasanya terlatih di sekolah,Misalnya anak
tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri
namun dibantu dikerjakan bersama orang tua.

b. Anak kurang bersosialisasi


Dalam proses pembelajaran di rumah,anak tidak bersosialisasi
dan berinteraksi dengan teman da lingkungan.Proses bersosialisasi
secara langsung menjadi hal yang sangat penting dimana anak belajar
tingakah laku,kebiasaan pola-pola kebudayaan,ketrampilan sosial
seperti berbahasa,bergaul,dan lain sebagainya.

c. Emosi anak karena perasaan bosan


Rasa bosan merupakan situasi yang sering dialami oleh semua
orang tak terkecuali anak-anak.Kondisi yang mengharuskan mereka
untuk selalu berada di rumah akan menimbulkan kebosanan karena
situasi lingkungan yang tidak menarik,cenderung monoton,dan tidak
termotivasi dapat menimbulkan kecemasan pada anak.

d. Anak merindukan teman dan guru


Saat pembelajaran daring anak akan merasa stres, jenuh,dan
kesepian.Sehingga hal itu menyebabkan anak rindu sekolah,guru,dan
teman-temannya,Karena bimbingan secara langsung dalam proses
bersosialisasi dan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru
tidak didapati anak di rumah.Hal ini menjadikan peran orang tua
menjadi sangat penting untuk membantu anak dalam memberikan
semangat dan penguatan atas situasi yang terjadi sekarang,sehingga
anak bisa mengerti,memahami dan menjalani dengan ikhlas.
e. Anak mengalami kekerasan verbal
Tanpa disadari, orang tua sering melakukan kekerasan pada
anak yaitu kekerasan verbal atau kekerasan yang dilakukan melalui
kata-kata yang menyakitkan hati anak.Kekerasan verbal pada anak
merupakan semua bentuk ucapan orang tua untuk anak yang bersifat
mengancam,menghina,meneka,dan menakuti,Namun orang tidak
menyadari kalau hal itu merupakan bentuk kekerasan yang sebaiknya
dihindari karena bisa berdampak negatif bagi anak,diantaraya: anak
kurang peka terhadap perasaan orang lain, gangguan
emosi,agresif,kepercayaan diri akan turun,bahkan perkembagan psikis
juga bisa terganggu.
KESIMPULAN

Pembelajaran daring sangat berdampak pada perkembangan sosial anak,


sebab interaksi sosial secara langsung yang seharusnya bisa dijadikan untuk
pengembangan diri tidak bisa didapatkan.Sehingga hal ini berpengaruh juga
terhadap perilaku sosial anak sebagai berikut: anak kurang bersikap kooperatif,
kurangnya sikap toleransi karena kurang bersosialisasi dengan teman dan
lingkungan, emosi anak yang kadang merasa bosan dan sedih,anak merasa rindu
guru dan teman,anak juga mengalami kekerasan verbal dari orang tua.Saya
berharap pandemi ini segera berakhir sehingga kita bisa menjalani kegiatan
pembelajaran normal seperti semula.
DAFTAR PUSTAKA

Google.com

Kompas.com

https://jptam.org

https://binus.ac.id >2020/12

https://www.guesehat.com

https://brainly.co.id

https://kemenparekraf.go.id

Anda mungkin juga menyukai