Anda di halaman 1dari 8

Jurnal AUDHI, Vol. 1, No.

2, Januari 2019

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING DI RAUDHATUL ATHFAL


PERMATA ASSHOLIHIN
Endah Febyaningsih1, Nurfadilah1
1
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Psikologi dan Pendidikan,
Universitas Al-Azhar Indonesia, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110

Penulis untuk Korespondensi/ E-mail: novanurfadilah@uai.ac.id

Abstrak - Program parenting merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menyelaraskan
pengasuhan dan pendidikan anak di sekolah dan di rumah. Program parenting penting didapatkan
orang tua guna menambah pengetahuan terkait pengasuhan yang sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan proses pelaksanaan program
parenting dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisa data menggunakan triangulasi teknik. Subjek penelitian ini berjumlah 5 orang
terdiri dari 1 kepala sekolah, 2 guru, dan 2 orang tua murid. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terkait proses pelaksanaan progam parenting terdiri dari: 1. Persiapan membuat
perencanan program yang dibuat oleh kepala sekolah dan guru, membentuk kepanitiaan. 2.
Pelaksanaan program parenting yang dilaksanakan yaitu seminar, hari konsultasi orang tua, field trip,
pertemuan rutin sebulan sekali (parenting), parenting melalui aplikasi grup whatsapp diadakan
sebulan sekali; 3. Evaluasi dilakukan melalui percakapan antara kepala sekolah, guru dan orang tua
yang membahas mengenai narasumber, materi serta pelaksanaan kegiatan.

Kata Kunci: Program Parenting, Proses Pelaksanaan Program Parenting, Hambatan Pelaksanaan
Program Parenting

Abstract - The parenting program is a form of activity carried out to harmonize the care and
education of children at school and at home. Parenting programs are very important for parents to
gain knowledge related to care that is suitable for early childhood growth and development. The
purpose of this study is to explain the process of implementing the parenting program starting from
the preparation, implementation, and evaluation stages.This study uses a descriptive qualitative
approach with data collection techniques in the form observation, interviews, and documentation.
Data analysis uses triangulation techniques. The subjects of this study amounted to 5 people
consisting of 1 principal, 2 teachers, and 2 parents. Based on the results of the study it can be
concluded that related to the implemntation process of the parenting program consists of : 1.
Preparation for planning a program made by the principal and teacher, forming a committee. 2. The
implementation of parenting programs such as seminars, parental consultation days, field trip,
monthly routine meetings (parenting), parenting through the whatsapp group application is held once
a month. 3. Evaluation is carried out through conversations between the principal, teacher and
parents who discuss the resource person, the material and the implementation of the activity.

Keywords: Parenting Program, Parenting Program Implementation Process, Obstacles to Parenting


Program

70
Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 2, Januari 2019

PENDAHULUAN tentang tumbuh kembanganak (Gichara, 2013:


19).

P
endidikan anak usia dini merupakan salah
satu bentuk penyelenggaraan pendidikan Program parenting yang lebih dikenal dengan
yang menitikberatkan pada arah program pendidikan orang tua yang diberikan di
pertumbuhan dan perkembangan anak. Undang sekolah, juga sejalan dengan program yang
± undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem dirancang pemerintah. Hal tersebut dapat dilihat
Pendidikan Nasional menuliskan bahwa di dalam buku petunjuk teknis penyelenggaraan
³3HQGLGLNDQ DQDN usia dini adalah suatu upaya pendidikan anak usia dini berbasis keluarga.
pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak Parent dalam parenting memiliki beberapa
lahir sampai dengan usia enam tahun yang definisi yaitu ibu, ayah, atau seseorang yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan akan membimbing dalam kehidupan baru,
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan seorang penjaga, maupun seorang pelindung.
perkembangan jasmani dan rohani agar anak Parent adalah seseorang yang mendampingi
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dan membimbing semua tahapan pertumbuhan
lebih ODQMXW´ Pendidikan anak usia dini dapat anak, yang merawat, melindungi, serta
dilaksanakan melalui 3 jalur yaitu pendidikan mengarahkan kehidupan baru anak dalam setiap
formal, pendidikan non formal, dan pendidikan tahapan perkembangannya (Brooks, 2011: 63).
informal. Undang-undang RI Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal Menurut Morissson (dalam Winahyu, 2012:
28, menyatakan bahwa: (1) Pendidikan anak 382-383) parenting merupakan suatu kegiatan
usia dini diselenggarakan sebelum jenjang untuk membantu keluarga supaya dipahaminya
pendidikan dasar, (2) Pendidikan anak usia dini perkembangan anak, keterampilan pengasuhan
dapat diselenggarakan melalui jalur formal, yang sesuai, kondisi rumah yang mendukung
nonformal atau informal, (3) Pendidikan anak pembelajaran anak dan membantu sekolah
usia dini jalur formal berbentuk Taman Kanak- memperoleh informasi tentang anak.
kanak, Raudhatul Athfal (RA) atau bentuk lain Selanjutnya, menurut Hastuti (2015: 55),
yang sederajat, (4) Pendidikan anak usia dini secara sederhana pengasuhan dilakukan guna
pada jalur pendidikan nonformal berbentuk menumbuhkembangkan dan mendidik anak.
kelompok bermain, taman penitipan anak, atau Pengasuhan dapat diartikan sebagai
bentuk lain yang sederajat, (5) Pendidikan anak implementasi dari serangkaian keputusan yang
usia dini pada jalur pendidikan informal dilakukan orang tua atau orang dewasa kepada
berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan anak sehingga anak menjadi bertanggungjawab,
yang diselenggarakan oleh lingkungan. menjadi anggota masyarakat yang baik, dan
memiliki karakter baik.
Salah satu lembaga pendidikan anak usia dini
pada jalur formal adalah Raudhatul Athfal. Program parenting merupakan upaya
Raudhatul Athfal merupakan taman kanak- memberikan pengetahuan untuk orang tua agar
kanak yang berada di bawah naungan pendidikan yang diperoleh anak di rumah sesuai
Kementerian Agama melalui SK Menteri dengan pendidikan yang diperoleh di sekolah.
Agama yang dikelola secara profesional oleh Mukhtar (2013: 260) mengatakan pendidikan
guru-guru Raudhatul Athfal dalam wadah orang tua adalah pendidikan yang diberikan
IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal). kepada orang tua dalam rangka untuk
mengetahui dan mengaplikasikan pendidikan
Raudhatul Athfal tidak hanya memberikan yang tepat dalam mendidik anak usia dini
layanan pendidikan melainkan juga terutama saat anak berada dalam lingkungan
memberikan layanan program parenting. Secara keluarga bersama orang tuanya di rumah.
langsung program parenting memberikan
pendidikan untuk orang tua tentang tumbuh Menurut Kemendiknas (2012: 2) parenting
kembang anak yang sesuai dengan adalah suatu program pendidikan keluarga yang
perkembangannya. Program parenting adalah diberikan pada orang tua yang diselenggarakan
program pendidikan tentang pengasuhan yang oleh lembaga PAUD agar orang tua dapat
diberikan kepada orang tua agar pengetahuan melaksanakan perannya untuk mengoptimalkan
yang dimiliki orang tua menjadi bertambah tumbuh kembang anak dan dalam rangka
menyelaraskan pengetahuan dan keterampilan.

71
Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 2, Januari 2019

Materi parenting bisa berupa gizi dan dengan lembaga PAUD yang dilakukan
kesehatan, perawatan, pengasuhan, pendidikan melalui musyawarah dengan Tanya jawab,
dan perlindungan di rumah sehingga anak dapat ceramah, diskusi untuk mencari solusi atas
tumbuh dan berkembang secara optimal, sesuai berbagai permasalahan yang dihadapi.
usia dan tahap perkembangannya. Program d. Identifikasi kebutuhan yaitu identifikasi
parenting atau yang disebut dengan pendidikan kebutuhan informasi (isu-isu penting
keorangtuaan merupakan suatu bentuk kegiatan seputar pendidikan dan tumbuh kembang
yang dilaksanakan di lembaga PAUD, program anak) yang ingin diketahui oleh orang tua
parenting memberikan pengetahuan bagi orang tentang pengasuhan yang selama ini
tua terhadap anak terkait dengan mengasuh dan dilaksanakan di rumah. Mengidentifikasi
mendidik anak agar anak dapat tumbuh kebutuhan untuk orang tua menyangkut
kembang secara optimal yang sesuai dengan aspek materi dalam pendidikan, perawatan,
tahapan perkembangannya. Bentuk program pola asuh, kesehatan dan gizi,
parenting atau disebut juga dengan bentuk perlindungan, stimulasi pendidikan.
program pendidikan keorangtuaan bagi orang e. Penentukan tempat dan waktu, tema,
tua yang telah di susun oleh Lembaga PAUD, narasumber, sarana dan prasarana, media
dalam bentuk Kelas Pertemuan Orang tua; yang digunakan, metode, target peserta dan
seminar; Field trip; dan Hari konsultasi orang daftar hadir.
tua. (Latif, 2013: 262) f. Penyusunan rencana program dan jadwal
kegiatan yaitu menyusun rencana program
Pelaksanaan program diselenggarakan melalui 3 parenting apabila sudah menentukan
tahapan, yakni persiapan atau perencanaan, bentuk kegiatan dan waktu yang akan
tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Hal dilaksanakan.
tersebut seperti yang tertera pada buku yang
dikeluarkan Kemendiknas (2012: 9-21), yaitu: 2. Pelaksanaan
Pelaksanaan program merupakan proses
1. Persiapan menjalankan kegiatan yang telah diprogramkan.
Persiapan adalah suatu kegiatan untuk Pelaksanaan ini merupakan kesesuaian program
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dari perencanaan yang sudah dibuat. Daftar
dalam pelaksanaan agar terlaksana dengan baik kehadiran orang tua, media yang digunakan,
dan tujuan yang disiapkan dapat tercapai. target peserta orang tua, tempat dan waktu,
Persiapan yang perlu dilakukan yaitu: narasumber, sarana dan prasarana, dan metode,
a. Sosialisasi Program Parenting yaitu materi. Pelaksanaan program parenting dapat
sekolah melakukan sosialisasi program dilakukan dalam bentuk, antara lain:
parenting kepada seluruh orang tua. a. Kelas Pertemuan Orang Tua
Sosialisasi dapat dilakukan melalui b. Keterlibatan Orang Tua di Kelas Anak
pertemuan orang tua, melalui buku c. Keterlibatan Orang Tua dalam Acara
penghubung, surat menyurat atau edaran, Bersama
leafleat, booklet, spanduk, brosur dan d. Hari Konsultasi Orang Tua
melalui komunikasi media sosial seperti e. Kunjungan Rumah
Facebook, pesan singkat (SMS), WhatsApp,
Twitter, dan laman. 3. Evaluasi program
b. Pembentukan pengurus program parenting Evaluasi program dilakukan untuk
yaitu dapat meliputi pembagian tugas dan mengetahui efektivitas pelaksanaan program
penempatan orang-orang dalam terkait dengan pencapaian tujuan, baik dari
pembentukan susunan panitia kegiatan yang keluarga, lembaga PAUD, dan komite sekolah.
terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan Evaluasi program ini dilakukan untuk
seksi-seksi (komite) yang bertanggung mengetahui keberhasilan dan kekurangan dari
jawab terhadap bidang-bidang teknis yang program yang telah dilaksanakan, sehingga
dibutuhkan dalam mendukung dalam pelaksanaan berikutnya akan lebih baik
penyelenggaraan program. Contoh: seksi lagi dan belajar dari kesalahan yang dilakukan
konsumsi, seksi acara, seksi humas. dari sebelumnya. Menurut Kemendiknas (2012:
c. Penyamaan persepsi merupakan kegiatan 21) terdapat tiga teknik evaluasi yaitu diskusi,
membuat perencanaan program untuk angket, wawancara dan observasi.
memperjelas dan kesepahaman orang tua

72
Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 2, Januari 2019

Menurut Kemendiknas (2017: 7) dalam berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang


pelaksanaan program tentunya perlu dilakukan di lembaga PAUD.
menyiapkan beberapa perlengkapan yang akan 4. Peran komite sekolah: mendorong,
digunakan dalam pelaksanaan program, salah mendukung dan mengkoordinasikan
satunya adalah materi. Media-media yang pelaksanaan program.
digunakan untuk menunjang penyampaian
materi antara lain: (1) Lembar info (leaflet, Berdasarkan uraian tersebut maka dirasa perlu
brosur, poster), (2) Flipchart (lembar balik), (3) dilakukan penelitian mengenai program
Audio-visual (VCD, radio, televisi, proyektor, parenting dengan MXGXO ³Proses Pelaksanaan
film), (4) Kliping (kumpulan berita dari Program Parenting di Raudhatul Athfal
berbagai media cetak), (5) Booklet, (6) Komik Permata Assholihin´
dan buku-buku bacaan pendamping lain, (7)
Dan media-media lain yang mendukung. METODE PENELITIAN

Salah satu sekolah yang menyelenggarakan Penelitian dilakukan di RaudhatulAthfal


program parenting yaitu sekolah Raudhatul Permata Assholihin, Jalan Manunggal II RT.
Athfal Permata Assholihin, Jakarta. Di sekolah 015/02 No. 12B Petukangan Selatan, Kelurahan
tersebut memberikan layanan program Pesanggrahan Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi
parenting yang disebut GHQJDQ ³smart penelitian ini didasarkan karena sekolah
parenting´ Smart parenting di sekolah tersebut Raudhatul Athfal Permata Assholihin memiliki
menggunakan alat komunikasi yaitu handphone layanan program parenting yang diadakan
melalui aplikasi grup whatsapp. Selain itu, sebulan sekali. Waktu penelitian dari penetapan
smart parenting yang dilakukan sekolah judul sampai proses pelaporan hasil penelitian
tersebut adalah seminar tentang makanan sehat. dilaksanakan sejak bulan April 2018 hingga
September 2018.
Raudhatul Athfal (RA) merupakan salah satu
lembaga pendidikan formal untuk anak usia dini Subjek penelitian terdiri 1 kepala sekolah, 2
untuk membina anak-anak keluarga Muslim guru dan 2 orang tua murid di Raudhatul Athfal
dan memperkenalkan dasar-dasar ajaran agama Permata Assholihin. Pendekatan penelitian
Islam kepada anak didiknya. Raudhatul Athfal yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
berasal dari bahasa Arab, Raudhah yang berarti deskriptif yaitu membuat deskripsi atau narasi
taman dan Athfal yang berarti anak-anak. dari suatu fenomena, tidak untuk mencari
Raudhatul Athfal berarti Taman Kanak-Kanak hubungan antar variabel, ataupun menguji
(Analytica, 2013: 36) hipotesis, dan mengumpulkan data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan
Pelaksanaan program parenting membutuhkan bukan angka. Laporan penelitian akan berisi
peran dari berbagai pihak terkait, yaitu peran kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran
kepala sekolah, guru kelas, dan orang tua dan penyajian laporan tersebut (Moleong, 2011: 5).
komite. Menurut Kemendikbud (2017: 11),
unsur-unsur yang memiliki peran utama dalam Sumber data yang digunakan didapatkan dari
program parenting atau yang disebut juga dua sumber data, yaitu data primer dan
dengan pendidikan keluarga di satuan PAUD sekunder. Data primer adalah sumber data yang
adalah: pertama, yang didapat dari subjek atau objek
1. Peran kepala sekolah: menetapkan (Dimyati, 2013: 39). Sumber data primer
kebijakan yang mendukung dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru
penyelenggaraan program parenting, dan orang tua di Raudhatul Athfal Permata
menyusun rancangan kegiatan, menjalin Assholihin. Data sekunder adalah sumber data
hubungan dengan keluarga. yang diperoleh dari pihak mana saja yang bisa
2. Peran guru kelas: Mendukung kebijakan memberikan tambahan data guna melengkapi
program parenting, menjadi fasilitator kekurangandari data yang diperoleh melalui
antara pihak sekolah dengan orang tua. sumber data primer (Dimyati, 2013: 40). Untuk
3. Peran keluarga: menciptakan lingkungan melengkapi penelitian ini, maka peneliti
belajar di rumah yang menyenangkan, menggunakan sumber data sekunder berupa
memberikan motivasi kepada anak, hasil dokumentasi.

73
Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 2, Januari 2019

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan


cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara
dua orang, melibatkan seseorang yang ingin
memperoleh informasi dari seorang lainnya
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2010:
180). Wawancara yang digunakan adalah
wawancara terstruktur yang merupakan satu
teknik pengumpulan data dengan cara lisan
terhadap responden, dengan menggunakan Gambar 2. Tampak Samping Raudhdatul
pedoman wawancara yang telah disediakan. Athfal Permata Assholihin
Wawancara dilakukan mulai tanggal 19 Juli
2018. Tenaga pendidik di Raudhatul Athfal Permata
Assholihin terdiri dari sembilan guru. Tenaga
Sementara dokumentasi dilakukan dengan pendidik sebagian besar berkualifikasi sarjana
mengambil foto atau video pelaksanaan (S1).
program parenting di Raudhatul Athfal Permata
Assholihin. Menurut Gunawan (2012: 176), 1. Proses Pelaksanaan Program Parenting
dokumen merupakan catatan peristiwa yang a. Persiapan
berbentuk tulisan, gambar, atau karya Pelaksanaan program parenting, diawali
monumental dari seseorang. Dokumen dengan penyusunan rencana program parenting
merupakan pelengkap dari penggunaan metode yang dilakukan oleh kepala sekolah. Persiapan
observasi dan wawancara dalam penelitian program parenting dimulai dari membuat
kualitatif. jadwal, tanggal, waktu, dan bentuk program
parenting yang akan dilaksanakan, kemudian
Teknik analisis data dilakukan dengan cara merencanakan tema, materi yang berbeda setiap
reduksi data (data reduction), penyajian data bulannya, serta menentukan narasumber yang
(data display), dan kesimpulan atau verifikasi sesuai dengan tema. Pelaksanaan program
(conclusion drawing) (Miles dan Huberman parenting biasanya dilakukan di ruang sentra
dalam Sugiyono, 2014: 247). Keabsahan data bahan alam dan sentra main peran, di halaman,
dilakukan dengan triangulasi sumber. ataupun ruangan SD. Sarana pendukung
kegiatan yang digunakan adalah laptop, bahan
HASIL DAN PEMBAHASAN materi yang akan disampaikan, konsumsi,
infokus, mike, serta layar. Adapun metode yang
Raudhatul Athfal Permata Assholihin digunakan dalam program parenting adalah
merupakan sebuah lembaga pendidikan anak tanya jawab, praktek langsung, dan berdiskusi.
usia dini yang berdiri pada Juli 1997. Pendiri Pihak sekolah juga membuat target peserta yang
Raudhatul Athfal Permata Assholihin yaitu Hj. hadir dalam kegiatan program parenting.
Sri Utami M.Pd, sebagai kepala sekolah
bersama dengan suami. Raudhatul Athfal Selanjutnya sekolah mensosialisasikan kegiatan
Permata Assholihin berada di bawah naungan melalui komunikasi dengan orang tua,
Kementrian Agama. Raudhatul Athfal Permata memberikan surat edaran, serta memberikan
Assholihin terletak di sebuah area yang cukup informasi melalui handphone berupa grup
luas, hijau, dan asri dengan pepohonan. whatsapp. Adapun pembentukan susunan
panitia pelaksana program parenting bulanan
hanya dari pihak sekolah. Untuk parenting
tahunan susunan ketua pelaksana dan sekretaris
berasal dari sekolah yaitu kepala sekolah dan
guru sekolah. Untuk bendahara ditentukan 2
orang yaitu dari pihak sekolah dan dari pihak
komite sekolah. Anggota komite dan orang tua
murid lain bisa menjadi seksi atau anggota
Gambar 1. Lokasi RA Permata Assholihin panitia dalam menunjang terlaksananya
program parenting.

74
Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 2, Januari 2019

Seperti yang dikatakan oleh Lickona (2012: 84) Proses pelaksanaan kegiatan diawali dengan
bahwa sekolah memberikan pemberitahuan berdoa, sambutan, perkenalan diri, yang
mengenai pelaksanaan program parenting kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi
secara berulang melalui beberapa media, oleh narasumber. Salah satu materi yang
misalnya dengan cara memasang pengumuman disampaikan adalah materi dengan tema
acara pada situs web sekolah, undangan kartu ³0HQGLGLN Anak Jaman Now´ Metode yang
pos, mengirim e-mail pengingat, dan digunakan pada hari itu berupa tanya jawab.
menghubungi orang tua melaui pesan secara Hal tersebut telah sesuai dengan apa yang
otomatis. diungkapkan oleh Sudjana (2009: 32), bahwa
metode tanya jawab merupakan salah satu
Persiapan yang telah dilakukan pihak sekolah metode mengajar (menyampaikan materi) yang
sudah cukup baik, namun dapat dikatakan paling efektif dan efisien dalam proses
belum maksimal. Pihak sekolah belum pembelajaran. Setelah seminar selesai, kegiatan
melakukan penyamaan persepsi antara orang dilanjutkan dengan konsultasi. Pada kegiatan
tua dengan lembaga dalam membuat tersebut, orang tua dapat berkonsultasi kepada
perencanaan program untuk memperjelas dan ahli dalam bidangnya yaitu psikologi anak.
menemukan kesepahaman antara orang tua Orang tua dapat berkonsultasi tentang
dengan lembaga PAUD yang dilakukan melalui permasalahan perkembangan anak baik di
musyawarah dengan tanya jawab, ceramah, rumah maupun di sekolah dengan cara
diskusi untuk mencari solusi atas berbagai bergiliran.
permasalahan yang dihadapi. Hal tersebut
sebagaimana yang disampaikan dalam buku
yang dikeluarkan Kemendiknas (2012: 9).

b. Pelaksanaan
Program parenting ini dilaksanakan pada
Sabtu, 7 April 2018 tepatnya di dalam ruangan
sentra bahan alam dan sentra main peran.
Bentuk program parenting pada hari itu adalah
seminar dan konsultasi orang tua. Bentuk
program yang dilakukan tersebut sesuai dengan Gambar 4.Hari Konsultasi Orang Tua
yang diungkapkan Latif (2013: 262), yaitu
bentuk program parenting mencakup seminar, c. Evaluasi
konsultasi orang tua, dan flied trip. Setelah kegiatan dilaksanakan, kepala
sekolah berserta guru dan orang tua murid
Pelaksanaan parenting di sekolah dilakukan melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan
dari jam 08.00-12:00 WIB. Sebelum mulai, sekolah dalam bentuk percakapan antara kepala
orang tua wajib mengisi daftar hadir yang sudah sekolah, guru dan orang tua murid. Percakapan
disediakan, kemudian mengambil hasil tes itu sendiri dapat dilakukan melalui Handphone
kematangan anak lalu masuk ke dalam ruangan. maupun tatap muka. Bentuk evaluasi yang
Selain bentuk tatap muka, parenting juga dilakukan di sekolah sesuai yang diungkapkan
dilakukan melalui grup whatsapp, sekolah Trianto (2011: 103) yang mengatakan bahwa
dengan memberikan materi parenting. Bentuk percakapan merupakan salah satu metode
kegiatan tersebut dilakukan sebulan sekali. evaluasi bentuk non tes.

2. Hambatan dalam penyelenggaraan program


parenting
Menciptakan kerjasama yang kuat antara
sekolah dan orang tua bukan merupakan hal
yang mudah. Tentunya terdapat beberapa hal
yang menghambat terciptanya hubungan
kerjasama antara guru dengan orang tua dalam
pelaksanaan program parenting. Dari hasil
observasi penelitian terdapat hambatan dalam
Gambar 3.Seminar Parenting proses pelaksanaan program parenting.

75
Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 2, Januari 2019

Hambatan muncul dari segi waktu. Ketika acara Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
dimulai pukul 08:00 masih ada beberapa orang disarankan kepada kepala sekolah agar
tua yang datang terlambat dan tidak hadir, mengajak orang tua untuk bermusyawarah
padahal sebelumnya dari pihak sekolah sudah dalam membuat penyusunan perencanaan
menginformasikan melalui surat edaran dan program parenting agar orang tua dapat
memberitahukan kepada orang tua lebih dari mengetahui program yang akan dilaksanakan.
sekali melalui Handphone yaitu grup whatsApp. Selain itu orang tua dapat memberi saran atau
kritikan. Kepala sekolah hendaknya juga
SIMPULAN DAN SARAN mengajak orang tua ikut serta menjadi
narasumber agar dapat terjalin kerjasama antara
Berdasarkan pembahasan pada sub fokus pihak sekolah dan orang tua. Selanjutnya dalam
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa proses evaluasi kepala sekolah tidak hanya
proses pelaksanaan program parenting di melakukan evaluasi percakapan antara kepala
Raudhatul Athfal Permata Assholihin yaitu: sekolah, guru dan orang tua, tetapi evaluasi bisa
pertama, Persiapan program yang diawali dengan cara lain yaitu berdiskusi antara pihak
dengan membuat perencanaan program yang sekolah dengan orang tua.
dibuat oleh kepala sekolah dan guru.
Perencanaan meliputi tempat, tanggal, waktu, Saran untuk orang tua yaitu diharapkan kepada
tempat, narasumber, tema, media, sarana dan orang tua tidak datang terlambat dan datang
prasarana maupun bentuk program parenting, sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
selanjutnya membentuk susunan panitia (ketua, agar pelaksanaan kegiatan parenting berjalan
bendahara, sekretaris dan seksi-seksi), dengan lancar dan tepat waktu. Orang tua
parenting bulanan hanya dari pihak sekolah, sesekali dapat menjadi narasumber untuk
parenting setahun melibatkan komite atau kegiatan program parenting agar orang tua
orang tua menjadi bendahara, sekretaris dan dapat berpartisipasi.
seksi-seksi panita dalam menunjang
terlaksananya program parenting; kedua, DAFTAR PUSTAKA
Pelaksanaan program, diawali dengan beberapa
persiapan yang meliputi ruangan, konsumsi, Brooks, J. (2011). The process of parenting.
media, daftar kehadiran. Edisi ke delapan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, dimulai Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga.
pukul 08:00 ± 12:00 WIB dan program (2012). Model pelaksanaan program
parenting yang dilaksanakan yaitu seminar, hari pendidikan keorangtuaan di lembaga
konsultasi orang tua, field trip, pertemuan rutin pendidikan anak usia dini. Jakarta:
sebulan sekali (parenting), parenting di aplikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
grup whatsapp diadakan sebulan sekali. Dan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. (2012).
ketiga, Evaluasi program di Raudhatul Athfal Pedoman penyelenggaraan pendidikan
Permata Assholihin adalah diskusi antara anakusia dini berbasis keluarga. Jakarta:
kepala sekolah dengan guru, kemudian evaluasi Departemen Pendidikan Nasional.
dengan orang tua murid dilakukan melalui Gunawan, I. (2012). Metode penelitian
percakapan antara kepala sekolah, guru dan kualitatif: teori dan praktik. Jakarta: Bumi
orang tua yang membahas mengenai Aksara.
narasumber, materi dari pelaksanaan. George S.M. (2012). Dasar-dasar pendidikan
Percakapan dilakukan melalui handphone anak usia dini. Edisi Kelima. Jakarta: PT
maupun tatap muka. Indeks.
Islamica, A. (2013). Raudhatul Athfal: urgensi
Hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan dan pengaruhnya dalam pertumbuhanan
program parenting yaitu dalam segi waktu. anak usia dini (urgensi dalam pertumbuhan
Masih ada orang tua yang telat hadir maupun anak usia dini). Kandidat doktor
berhalangan hadir, meskipun telah Pendidikan Islam. Vol. 2 No. 1.
diinformasikan pihak sekolah sebelum
pelaksanaan baik melalui surat edaran maupun
melalui handphone yaitu Grup whatsApp.

76
Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 2, Januari 2019

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sugiyono. (2014). Memahami penelitian


(2017). Petunjuk teknis pelibatan keluarga kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.
pada penyelenggaraan anak usia dini. Sugiyono. (2009). Metode penelitian
Jakarta. kuantitatif, kualitatif dan R&D. Penerbit
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Alfabeta.
(2017). Sahabat keluarga. Jakarta. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003
Moleong, L.J. (2011). Metodologi penelitian tentang sistem pendidikan nasional.
kualitatif. Bandung: PT Remaja.
Latif, M., dkk. (2014). Orientasi baru
pendidikan anak usia dini teori dan
aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

77

Anda mungkin juga menyukai