Perencanaan Dan Asesmen Perkembangan Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus
Pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Paud TK/RA) Di Kecamatan
Labuhan Haji
Tasnim1*, Fahruddin 1
1 Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana, Universitas Mataram, Indonesia.
*Corresponding Author: Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bagaimana guru-guru dilembaga
Tasnim, Program Studi pendidikan anak usia dini (PAUD/TK/RA) melakukan perencanaan asesmen
Magister Administrasi perkembangan untuk menilai proses belajar peserta didiknya, serta untuk mengetahui
Pendidikan, Pascasarjana, hambatan yang dihadapi mereka dalam melakukan proses asesmen. Metode yang
Universitas Mataram, Indonesia digunakan adalah survei, yaitu dengan mencari informasi tentang implementasi
Emai: nimspd@gmail.com perencanaan dan proses asesmen perkembangan anak yang dilakukan oleh pendidik di 5
lembaga pendidikan anak usia dini (RA) di Kecamatan Labuhan Haji. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah bahwa dalam melakukan perencanaan evaluasi seluruh guru telah
mengacu pada standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STPPA). Adapun teknik
asesmen yang paling banyak digunakan adalah metode observasi dan portofolio tampilan
anak dikarenakan sifatnya yang sederhana, mudah dilaksanakan, namun mampu
memberikan gambaran umum perkembangan pada diri anak.
Cara asesmen cukup beragam, mulai asesmen yang menjadi hambatan mereka dalam melakukan
informal hingga asesmen formal (seperti tes terstandar). proses asesmen.
Dalam program anak usia dini, asesmen informal lebih
disarankan daripada penggunaan tes standar. Hal ini Metode
dilakukan karena pola perkembangan anak masih
bersifat sederhana, dan mereka banyak menghabiskan Metode yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
waktu melalui kegiatan bermain bersama orang dewasa dengan metode survei, yaitu berusaha mengungkapkan
atau anak sebayanya. Untuk dapat memotret dan implementasi perencanaan dan proses asesmen
mendeskripsikan perkembangan anak dengan tepat perkembangan anak yang dilakukan pendidik di
dibutuhkan suasana yang alami dan tidak memaksa lembaga pendidikan anak usia dini (RA) di Kecamatan
anak. Kumpulan informasi tersebut selanjutnya bisa Labuhan Haji. Responden dalam penelitian ini terdiri
dijadikan dasar untuk membuat perencanaan dalam dari kepala sekolah dan guru dari 5 lembaga RA di
memberikan stimulasi yang lebih kompleks, namun Kecamatan Labuhan Haji.
tetap sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangan anak. Oleh karena itu, asesmen lebih Tabel 1. Data asesmen perkembangan anak usia dini
tepat diterapkan untuk anak usia dini daripada evaluasi NO NAMA SEKOLAH ALAMAT 1 1 2 3 4 5 6
(Fridani et al., 2013). Anak sebagai makhluk individu
1 RA NW PENEDAGAN A H C A E E J
sangat berhak untuk mendapatkan pendidikan yang PENEDAGANDOR DOR
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Dengan
2 RA ELKATARI KEMBANG D H C A C E E
pendidikan yang baik diharapkan anak dapat tumbuh KUNIG
sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga kelak
3 RA HASIM AS KORLEKO E H H A C E E
dapat menjadi anak bangsa yang diharapkan. ARY
Harapan untuk dapat menjadikan anak-anak 4 RA NURUL DUSUN A H C A C E E
Indonesia menjadi tunas bangsa yang membanggakan WATHONI ALEKOK
dapat terwujud melalui proses pendidikan yang baik. WASSIFA’
Pendidikan yang baik harus diterima anak-anak sejak 5 RA AL BINA DASAN BARU H E C A A E E
mereka berada pada jenjang pendidikan dasar, karena
hal itu merupakan pondasi awal untuk
mengembangkan dirinya di usia-usia selanjutnya. Oleh Keterangan:
karena itu, pendidikan pada anak usia pra sekolah tidak A. Observasi G. Rating scales
dapat diabaikan. Masa kanak-kanak adalah waktu yang B. Teacher-design edmeasure H. Portofolio tampilan anak
sangat tepat untuk meletakkan pondasi pendidikan C. Check list Perkembangan I. Asesmen berbasis teknologi
yang baik sebagai bekal mereka pada usiaselanjutnya. D. Catatan Anekdot J. Catatan frekuensi dan waktu
Namun kondisi saat ini, masih ada lembaga-lembaga E. Narasi/Catatan harian K. Daftar periksa pengamatan guru
yang bertanggung jawab akan pendidikan anak usia F. Rubric L. Asesmen decoding
dini yang belum memahami pentingnya dilakukan
asesmen secara rutin. Hal tersebut sungguh Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan secara
mengkhawatirkan mengingat tujuan asesmen adalah kualitatif dengan cara observasi, wawancara, dan
mengukur, mendiagnosa, keberhasilan program diskusi kelompok (focus group discussion). Selain itu juga
pengembangan anak. Asesmen anak seharusnya dengan pengisian angket untuk melakukan survei
dilakukan sebagai bahan bagi guru untuk menyusun tentang teknik asesmen apa saja yang selama ini banyak
laporan kepada orang tua anak dan memantau dipakai guru dalam melakukan evaluasi terhadap
perkembangan anak sehingga bisa digunakan untuk perkembangan para peserta didiknya. Hasil data yang
menyempurnakan perencanaan program pembelajaran. diperoleh kemudian didiskusikan dengan para guru
Dari permasalahan diatas, maka peran guru untuk mendapatkan pendalaman dan cek-ricek
sebagai pendidik sangat diperlukan dalam melakukan (konfirmasi). Selanjutnya dilakukan analisis dan
asesmen perkembangan peserta didiknya. Apakah anak pembahasan untuk memperoleh gambaran tentang
sudah mencapai tahap perkembangannya atau belum proses asesmen yang dilakukan guru untuk
menjadi tanggung jawab pendidik untuk melakukan mengevaluasi dan menilai perkembangan peserta
evaluasinya. Maka penelitian survei ini berupaya didiknya (Miles & Huberman, 1984).
mengungkap bagaimana guru-guru di lembaga
pendidikan anak usia dini (RA) di Kecamatan Labuhan
Haji ini melakukan perencanaan asesmen
perkembangan untuk peserta didiknya. Serta apa saja
55
Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan Juli 2021, Volume 5, Nomor 2, 54-59
berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan emosional, dan perkembangan seni. Penelitian-
umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa asesmen
perencanaan dan proses pembelajaran. perkembangan sangat penting dilakukan pada anak
Adapun tujuan asesmen perkembangan anak usia dini, usia dini, dan salah satu faktor penentu keberhasilannya
antara lain untuk: (1) mendeteksi perkembangan dan adalah perencanaan dan pengembangan insrumen
arahan dalam melakukan penilaian diagnostik ketika asesmennya.
terindikasi, yang meliputi deteksi tentang status Salah satu kegiatan yang memiliki peranan
kesehatan anak usia dini, kepekaan indera, bahasa, penting dalam kegiatan pendidikananak usia dini
motorik kasar, motorik halus, dan perkembangan sosial- adalah kegiatan penilaian perkembangan. Kegiatan
emosional; (2) mengidentifikasi minat dan kebutuhan penilaian perkembangan anak merupakan usaha
anak usia dini, (3) menggambarkan kemajuan mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi
perkembangan dan belajaran anak usia dini, (4) secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh
mengembangkan kurikulum, (5) memperbaiki dan tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta
mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik
dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini, melalui kegiatan pembelajaran.
dan (6) mengasesmen program dan lembaga Salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting
(Akuntabilitas program dan lembaga). Sedangkan hasil dalam kegiatan pendidikan anak usia dini adalah
asesmen perkembangan anak usia dini dapat digunakan kegiatan penilaian perkembangan. Kegiatan penilaian
untuk keperluan administratif, kegiatanpembelajaran, perkembangan anak merupakan usaha mengumpulkan
bimbingan dan konseling, serta penelitian. Untuk dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis,
kegunaan administratif, hasil asesmen perkembangan berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan
anak dapat digunakan untuk: (1) laporan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah
perkembangan dari berbagai bidang pengembangan, dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran.
yaitu kognitif, bahasa, fisik/motorik, social dan emosial, Sebagimana dalam sebuah penelitian yang dilakukan
perilaku (pembiasaan moral dan sikap beragama, Dwi Prasetyawati DH et al. (2013) dengan judul
disiplin). Selain itu juga digunakan untuk mengetahui “Pengembangan Model “Performance Assesment” untuk
minat, kecakapan khusus; (2) sebagai laporan tertulis Anak Usia Dini.
pada orang tua tentang perkembangan anak; serta (3) Penelitian lainnya dilakukan oleh Utsman (2013) yang
digunakan untuk memberikan laporan secara periodik berjudul “Pengembangan Instrumen Asesmen
tentang kemajuan lembaga pada pihak-pihak yang Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini di Taman
terkait. Untuk kegunaan kegiatan pembelajaran, hasil Kanak-Kanak”. Penelitiannya ini mendeskripsikan
asesmen perkembangan anak dapat digunakan untuk model instrumen asesmen yang digunakan oleh guru
kepentingan pembelajaran/kegiatan, yakni dalam hal: untuk mendeteksi pencapaian perkembangan anak usia
(1) memberikan data yang dapat digunakan untuk dini pada Taman Kanak-kanak di Kabupaten
memperbaiki dan mengembangkan Karanganyar Jawa Tengah dan mengembangkan
pembelajaran/kegiatan; (2) mengidentifikasi instrumen asesmen pencapaian perkembangan kognitif,
perkembangan anak selama mengikuti bahasa, social emosional, dan fisik motoric anak usia
pembelajaran/kegiatan. Untuk kegunaan diagnostik, dini di TK yang memenuhi kreteria valid, reliabel, dan
hasil asesmen perkembangan anak dapat digunakan tepat guna mendeteksi pencapaian perkembangan anak
sebagai alat diagnostic dalam bimbingan dan konseling usia dini di TK. Pendekatan yang dipergunakan sebagai
dalam menganalisis berbagai permasalahan anak. kajian penelitian ini menggunakan model Research and
Untuk Kegunaan Penelitian, hasil asesmen Development dari Plomp yang terdiri atas lima fase yaitu:
perkembangan anak dapat digunakan untuk bahan fase investigasi, desain, realisasi, tes, dan implementasi.
penelitian terkait perkembangan. Penelitian ini Model ini digunakan karena setiap fase pengembangan
dilakukan dalam upaya pengembangan potensi secara selalu diikuti dengan implementasi sehingga fase
optimal. implementasi dari model tersebut tidak perlu lagi
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala dilaksanakan dalam penelitian ini. Penelitian ini juga
sekolah dan guru didapatkan informasi bahwa menunjukkan kalau model instrumen asesmen di TK
sebenarnya setiap guru selalu mendasarkan seluruh ada tiga macam, yaitu model instrumen asesmen
aspek pembelajarannya pada standar tingkat pencapaian perkembangan anak berbasis kompetensi,
pencapaian perkembangan anak (STPPA). Evaluasi berbasis perkembangan anak, dan berbasis ujian akhir
mengacu kepada indikator-indikator perkembangan semester.
yang meliputi perkembangan nilai agama dan moral, Dari data angket diperoleh informasi bahwa mayoritas
perkembangan kognitif, perkembangan fisik-motorik, guru PAUD/TK/RA dalam: (1) melakukan asesmen
perkembangan bahasa, perkembangan sosial- informal perkembangan anak usia secara umum dengan
57
Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan Juli 2021, Volume 5, Nomor 2, 54-59
menggunakan metode observasi dan portofolio kaitannya memberi pelayanan untuk mengatasi
tampilan anak, (2) mengakses perkembangan perkembangan kognitif anak selanjutnya. Penilaian
fisik/motorik pada anak usia dini menggunakan adalah penggunaan sistem evaluasi yang bersifat
metode observasi, (3) mengakses perkembangan menyeluruh untuk menentukan kualitas dari suatu
kognitif pada anak usia dini menggunakan metode program atau kemajuan dari seorang anak yang
portofolio tampilan anak, (4) mengakses perkembangan meliputi perkembangan sosial, emosional, fisik-motorik,
bahasa pada anak usia dini menggunakan metode dan perkembangan intelektualnya. Penilaian di PAUD
observasi, (5) mengakses perkembangan sosial- merupakan usaha mendapatkan informasi secara
emosional pada anak usia dini menggunakan metode berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang
observasi, dan (6) pelaporan akhir perkembangan anak proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan
usia dini menggunakan metode narasi/catatan harian. yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan
Penggunaan metode observasi dan portofolio tampilan belajar.
anak dalam melakukan asesmen informal Mengingat pentingnya peran asesmen perkembangan
perkembangan pada anak usia dini dilakukan karena pada anak usia dini dalam pembelajaran, diharapkan
sifatnya yang sederhana, mudah dilaksanakan, namun para guru PAUD untuk lebih meningkatkan
mampu memberikan gambaran umum perkembangan penguasaan asesmen secara konseptual maupun praktik
padadiri anak. Dari informasi yang didapatkan guru dalam melaksanakan. Dengan demikian data mengenai
melakukan tindakan reflecting (memberikan makna) perkembangan kognitif anak usia dini dapat dilaporkan
untuk kemudian dilakukan tindaklanjut (followup). secara bertanggung jawab kepada orang tua siswa.
Kegiatan observasi biasanya dilakukan melalui kegiatan Selain itu kegiatan asesmen ini juga memiliki kegunaan
didalam dan diluar kelas, diskusi/kerja kelompok, untuk peneliti, dosen, dan guru, sebagai bahan untuk
Tanya jawab, menonton film, inisiatif anak membantu mengetahui berbagai aspek perkembangan dan profil
teman/guru, presentasi lisan, spontanitas berinteraksi, anak (usia dini) secara individual yang meliputi aspek
waktu bebas, dan posisi anak saat duduk, membaca, niliai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa,
menulis, dan lain-lain. sosial-emosional, dan seni guna menetapkan tujuan dan
Asesmen portofolio tampilan anak merupakan hasil merencanakan program, serta kurikulum pembelajaran
kerja anak dari waktu kewaktu dan laporan singkat yang tepat sesuai dengan tuntutan kebutuhan
tentang aspek perkembangannya serta pameran hasil perkembangan anak.
karya terbaik anak. Serta bagi lembaga (khususnya Program Studi
Hasil terbaik ini dapat berupa foto, hasil melukis, Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) selaku
rekaman video kegiatan, dokumentasi dengan orang tua Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK)
berupa lembar penghubung, kuesioner, data kesehatan, agar mempersiapkan para mahasiswanya sebagai calon
anecdotal record, check list perkembangan, dan lain-lain. pendidik anak usia dini dalam penyusunan
Pencatatan laporan perkembangan anak dapat perencanaan, proses, dan evaluasi keberhasilan asesmen
diperoleh secara holistic dari kejadian harian sehingga perkembangan anak usia dini.
semua data anak dapat terekam secara otentik. Apakah
tugas perkembangan anak sudah tercapai, apa saja Daftar Pustaka
masalah yang dihadapi anak, apa saja rekomendasi
yang diberikan, apa saja perubahan yang terjadi, Anhusadar, L. (2013). Assessment Dalam Pendidikan
semuanya dapat dilaporkan melalui pencatatan narasi. Anak Usia Dini. Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu
Kependidikan, 6(1), 58-70.
Kesimpulan Cohen, D. (2006). Trois leçons sur la société post-
industrielle (pp. 90-p). Paris: Seuil.
Berdasarkan uraian di atas, asesmen perkembangan Dwi Prasetyawati DH. 2013. Pengembangan Model
anak usia dini berbeda karakteristiknya dengan “Performance Assesment” untuk Anak Usia Dini.
asesmen kelas lanjut. Perkembangan anak usia dini Denham, S. A., & Weissberg, R. P. (2004). Social-
sangat cepat sehingga dibutuhkan asesmen untuk emotional learning in early childhood: What we
mengetahui apakah anak berkembang secara know and where to go from here. InE.
baik.Dalam melaksanakan asesmen perkembangan Chesebrough, P. King, TP Gullota, & M. Bloom
anak usia dini dibutuhkan perencanaan yang matang (Eds.), A blueprint for the promotion of
dengan menggunakan teknik dan instrumen (alat) yang prosocial behavior in early childhood (pp.
tepat mengukur objek. Dengan dilaksanakannya proses 1351). New York: Kluwer/Plenum. Domitrovich,
asesmen maka dapat diperoleh karakteristik tingkat CE, & Greenberg, MT (2000). The study of
perkembangan atau performansi yang dimiliki anak. implementation: Current findings from effective
Hal ini akan bermanfaat untuk merencanakan program
58
Jurnal Praktisi Administrasi Pendidikan Juli 2021, Volume 5, Nomor 2, 54-59
59