Anda di halaman 1dari 15

- Kelompok 2-

1. Endang Sujiati (858666289)


2. Dian Mayasari (858666382)
3. Dwi Rahmawati (858666035)
4. Indy Febryana (858666637)
Berikut video wawancara
Kelompok 2 Dengan Narasumber

https://yuotu.be/8loZ4BFCoCE
MODUL 4
Implikasi Konvensi Hak Anak pada Pendidikan Anak Usia
Dini Jalur Formal

Kegiatan Belajar 1
Batasan Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Formal

Kegiatan Belajar 2
Sasaran dan Ruang Lingkup PAUD Formal serta
Implikasi Konvensi Hak Anak pada PAUD Jalur Formal
KEGIATAN BELAJAR 1
Batasan Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Formal

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN FORMAL


Mengacu pada Undang Undang No. 20 Tahun 2003, pasal 28 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa yang dimaksud PAUD jalur pendidikan formal adalah pendidikan yang
berstruktur sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak berusia empat tahun sampai 6
tahun yang dilaksanaan melalui Taman Kanak-kanak , Raudhatul Athfal, dan bentuk lain yang
sederajat.
Merujuk dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa jalur Pendidikan PAUD Formal yang
utama terdiri dari :
 Taman Kanak-kanak/ TK; salah satu bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini
pada jalur Pendidikan Formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi
anak yang berusia empat tahun sampai enam tahun. Yang pembinaan dan
penyelenggaraannya dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
 Raudhatul Athfal/ RA; salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan formal
yang menyelenggarakan program pendidikan keagamaan Islam bagi bagi anak
berusia empat tahun sampai enam tahun. Yang pembinaan dan penyelenggaraannya
oleh Departemen Agama.
Fungsi dari kegiatan penyelenggaraan pendidikan anak TK dan RA atau bentuk lain yang
sederajat selama satu tahun atau dua tahun antara lain adalah :

01 02 03 04 05

Mengenalkan Menumbuhkan Mengembangkan Mengembangkan keterampilan,


Mengenalkan
peraturan dan sikap dan perilaku kemampuan kreatifitas dan kemampuan yang
anak dengan
menanamkan yang baik sejak dini berkomunikasi dan dimiliki anak secara optimal &
dunia sekitar
disiplin pada sejak dini bersosialisasi 06. Menyiapkan anak untuk
anak sejak dini memasuki pendidikan dasar dengan
lebih matang

D
D
D
B. KURIKULUM/ PROGRAM DAN PENDEKATAN DI TK/ RA
1) Kurikulum/ Program di TK/ RA

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang


kompetensi yang dilakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas
(Belajar tuntas).
Kurikulum dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik
mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral
dan nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motoric,
kemandirian dan seni, untuk siap memasuki pendidikan dasar.
2. Pendekatan di TK/ RA

Pendekatan pembelajaran pada pendidikan TK dan RA dilakukan dengan berpedoman pada


suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar
yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik baiknya.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pendekatan pembelajaran pada anak TK
dan RA antara lain adalah :
a. Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak
b. Berorientasi pada kebutuhan anak
c. Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain
d. Menggunakan pendekatan tematik
e. Kreatif dan inovatif
f. Lingkungan yang kondusif
g. Mengembangkan kecakapan hidup
KEGIATAN BELAJAR 2

Sasaran dan Ruang Lingkup PAUD Formal serta Implikasi Konvensi


Hak Anak pada PAUD Jalur Formal

A. SASARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JALUR FORMAL


Pada umumnya di Indonesia anak yang mengikuti atau menjadi sasaran program TK/RA
adalah yang telah berusia antara 4-6 tahun, sementara anak yang berusia dibawahnya ada yang
dimasukkan pada Tempat Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau lembaga non formal PAUD
lainnya. Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, dan ini menjadi
peluang yang sangat berharga untuk diisi dengan program pendidikan yang tepat sehingga
dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya secara maksimal.
B. RUANG LINGKUP KEGIATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JALUR FORMAL

Pembahasan tentang ruang lingkup kegiatan dapat dijadikan strategi dan cara-
cara oleh semua pendidik dan guru dalam memfasilitasi perkembangan dan belajar
anak TK/RA. Dalam kegiatan belajar ini, semua kegiatan dapat direncanakan dan
dioptimalkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan anak sesuai yang
diharapkan. Berbagai jenis kegiatan yang dapat dilakukan akan dikemukakan,
diantaranya penyelenggaraan kegiatan pengembangan dengan cara atau pendekatan
terpadu, kegiatan pengembangan dengan program rutin, kegiatan pengembangan
dengan cara terprogram dan pengembangan melalui kegiatan spontan serta
keteladanan.
C. MAKNA IMPLIKASI KHA DALAM PAUD FORMAL

KHA tentu berimplikasi kepada kegiatan pengembangan anak, terutama bila dikaitkan
dengan nilai-nilai KHA. Implikasi yang dimaksud terutama terhadap pihak yang terkait
langsung yaitu orang tua dan guru, juga kepada para pembuat kebijakan pendidikan.
Kepada orang tua, implikasi yang terutama adalah janganlah menyia-nyiakan atau
menganggap sepele usia kanak-kanak. Janganlah anak ditelantarkan. Menurut Frank
(Presiden komisi pendidikan AS), bila anda menyia-nyiakan dan menelantarkan anak,
mungkin akan membawa cap yang sulit bahkan tidak bisa dihapus pada diri anak. Untuk itu
fasilitasilah pertumbuhan dan belajarnya secara optimal.
Selanjutnya, implikasi bagi lembaga pendidikan (dalam hal ini TK/RA) adala program
pendidikan yang dikembangkan sebaiknya bukan hanya bertujuan menampung anak, atau
memfasilitasi kegiatan bermain saja tetapi mengembangkan aktivitas yang dapat membantu
meningkatkan perkembangan anak, serta melindungi dan mengakomodasi hak-hak anak.
Untuk itu TK/RA harus merencanakannya secara matang.
D. MENINGKATKAN PENGEMBANGAN DI TK/RA
YANG DAPAT MENINGKATKAN PENEGAKAN KHA

Kegiatan pengembangan adalah serangkaian aktivitas yang disediakan untuk memfasilitasi


perkembangan dan belajar anak TK/RA. Aktivitas yang bermutu di TK/RA bukan hanya ditunjukkan
untuk mencapai kemajuan perkembangan anak yang optimal, tetapi jauh dapat menjamin
terpenuhinya hak-hak anak sebaik-baiknya. Secara umum kegiatan yang dapat dilakukan
diantaranya adalah :
1) Menyediakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan dan belajar anak
2) Mengarahkan perilaku anak dengan kegiatan mendidik-mengajar
3) Membantu memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi anak dengan bimbingan yang
tepat.
E. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KEGIATAN DI TK/RS YSNG
DAPAT
MENINGKATKAN PENEGAKAN KHA

Keberhasilan pengembangan anak usia TK/RA hendaklah dapat dicapai secara utuh dan
sesuai tuntutan nilai yang terkandung dalam KHA. Untuk mencapai harapan itu, cara yang
dianggap paling tepat dan relevan adalah segala kegiatan pengembangannya didasarkan atas
pengembangan yang berbasis dan berprinsip pada perkembangan, kebutuhan dan
karakteristik belajar anak
(DAP : Developmentaly Appropriate Practices) dan memperhatikan seluruh dimensi tumbuh
kembang anak (holistik), sehingga proses dan hasil dari tindakan pengembangan lebih
bermakna dan fungsional bagi kehidupan anak.
Menurut Bredecamp (1993) “bukan anak yang harus disesuaikan dengan program, tetapi program
yang harus disesuaikan dengan anak”. Bredecamp sangat menekankan dalam uraian bukunya yang berjudul
Developmentaly Approriate Practices (DAP) yang diterbitkan oleh NAEYC (National Association for the
Early Young Children), Amerika Serikat, bahwa pengembangan program pada anak prasekolah atau usia dini
harus berbasis pada perkembangan anak dan kebutuhannya, yaitu lebih berdasar pada karakteristik dan
kepentingan bagi tugas-tugas belajarnya.
Dengan program yang dikemas berdasarkan hakikat anak, maka apapun layanannya yang akan disajikan
pada anak, akan lebih diterima dan lebih bermakna bagi anak. Dengan pengembangan program berdasarkan
DAP, tindakan-tindakan guru akan lebih efektif dan tepat sasaran, karena harapan anak akan terakomodasi
lebih baik. Selanjutnya segala pekerjaan guru yang ditujukan bagi anak menjadi lebih optimal dan produktif.
Thank You
Salam Sehat
Selalu…!!!! 

Anda mungkin juga menyukai