Anda di halaman 1dari 5

FORMAT TUGAS 2

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF


MELALUI MEDIA DADU HURUF DI TK TRISULA II
JL. JAKSA AGUNG SUPRAPTO NO.31 JOMBANG

Penulis1)
Penulis 2)
1)
Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

KUTIPAN LANGSUNG ARTIKEL


1. Artikel 1
“Perkembangan kognitif merupakan suatu hal fundamental karena perkembangan
kognitif melibatkan peningkatan pada anak anak dalam rangsangan yang diperoleh atau
didapat dari lingkungan sekitar serta mampu memahami simbol yang didalam
memanipulasi lingkungan”, (Suyadi, 2021:53).

2. Artikel 2
“Guru bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana
yang mendorong anak usia dini untuk melaksanakan kegiatan di kelas tersebut. Guru
harus menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membuat anak bosan dalam
mengikuti proses kegiatan belajar berlangsung. Hal ini juga berkaitan dengan model
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Model pembelajaran yang digunakan oleh
guru juga akan berpengaruh terhadap cara belajar pembelajaran keaksaraan anak usia
dini, dimana setiap anak usia dini memiliki cara belajar yang berbeda dengan anak usia
dini lainnya”, (Agustini, 2020:9).

3. Artikel 3
“Melalui kegiatan pembelajaran diharapkan seluruh aspek-aspek pengembangan
kemampuan anak dapat berkembang secara optimal baik kognitif, fisik motorik
maupun seni sesuai dengan Kurikulum yang telah ditetapkan”, (Nurhayati, 2018:45).

4. Artikel 4
Lusiana (2021:707) mengatakan, “Pendidikan merupakan hal penting yang seharusnya
diberikan kepada anak semenjak dini, karena di masa itu akan lebih mudah diterapkan
karena faktor psikologis mereka mendukung untuk mendapatkan pengetahuan baru”.
5. Artikel 5
Mulyasa (2012: 169-173) menjelaskan bahwa, “Terdapat beberapa jenis permainan
yang dapat dipakai sebagai metode dalam stimulasi pembelajaran bagi anak usia dini,
yaitu antara lain pertama bermain sosial yaitu aktivitas bermain yang menghendaki
partisipasi anak untuk melibatkan dirinya dalam proses permainan itu, kedua bermain
dengan benda yaitu kegiatan bermain yang dimainkan oleh anak usia dini dengan
menggunakan benda (media) dalam kegiatan bermainnya sehingga berimplikasi pada
pembelajaran yaitu pemanfaatan media untuk kegiatan bermain, dan ketiga bermain
peran yaitu aktivitas bermain dimana anak melakonkan peran sebagai seseorang di luar
dirinya untuk memahami dan menghayati peran-peran tokoh yang dilakonkan sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya”.

KUTIPAN TIDAK LANGSUNG ARTIKEL


1. Artikel 1
Menurut Botutihe dalam Suyadi (2021:51), dalam pendidikan memerlukan strategi
pembelajaran yang tepat untuk menjalankan proses pembelajaran pada anak usia dini.
Strategi pembelajaran sebagai segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam pemilihan strategi
pembelajaran hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor penting yaitu:
karakteristik tujuan pembelajaran, karakteristik anak dan cara belajarnya, tempat
berlangsungnya kegiatan belajar, tema pembelajaran dan pola kegiatan. Adapun
tahapan stategi pembelajaran yang umum digunakan dalam pendidikan PAUD yaitu :
memahami masalah, menusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali
sehingga persoalan yang dihadapi dapat diatasi.

2. Atikel 2
Menurut Seefeldt & Wasik (dalam Agustini, 2020:9), berikut pendekatan yang
memudahkan anak usia dini dalam pembelajaran diantaranya : 1) Pendekatan seutuhnya
, tujuan dari pengajaran bahasa seutuhnya adalah anak –anak banyak pengalaman
dengan membaca dan kata tertulis sehingga hal ini dapat menarik anak dalam
mengidentifikasi masing-masing kata dan memahami setiap makna bacaan. 2)
pendekatan fonik, dalam pendekatan fonik untuk membaca, anak diajarkan bagaimana
bunyi huruf-huruf abjad dan kelompok-kelompok huruf dalam kata.

3. Artikel 3
Menurut Manan, Fithriyah, dan Nawafilaty (dalam Nurhayati, 2018:45) menyatakan
bahwa “Ketersediaan media yang berkualitas merupakan salah satu prasarana
pendidikan yang sangat penting dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan proses
pendidikan”.

4. Artikel 4
Menurut Mutiah (2012, hlm. 7) anak usia dini merupakan anak-anak yang sedang
berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, yaitu anak
yang memiliki pola-pola pertumbuhan dan perkembangan fisik, baik dalam wilayah
koordinasi motorik kasar dan halus, kecerdasan dalam daya pikir dan daya cipta, sosial
emosional yang unik, bahasa yang berkembang pesat, dan antusiasme dalam
komunikasi (Lusiana, 2021:707).

5. Artikel 5
Begitu juga dengan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri (2013: 1) yang
menyatakan bahwa permainan tradisional efektif dalam meningkatkan penyesuaian
sosial anak usia 4- 5 tahun. Seluruh asumsi yang telah dikemukakan menuntun pada
pemikiran bahwa bermain adalah aktivitas utama anak sehingga pemberian stimulasi
perkembangan dengan memanfaatkan permainan haruslah laksanakan dengan
perencanaan yang baik. Sehingga aktivitas bermain tidak sekedar untuk kegiatan
selingan mengisi waktu.

KUTIPAN LANGSUNG BUKU


1. Buku 1
“Perkembangan sosial anak sangant dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang
tua, sanak keluarga, orang dewasa atau teman sebayanya. Apabila lingkungan sosial
tersebut memfasilitasi atau memperikan peluang terhadap perkembangan anak secara
positif, maka anak akan mencapai perkembangan sosial secara matang. Namun, apabila
lingkungan sosial kurang kondusif, seperti perlakuan orang tua yang kasar, sering
memarahi, acuh tak acuh, dan tidak memberi bimbingan cenderung memperlihatkan
prilaku yang bersifat minder, egois, dan kurang memiliki perasaan tenggang rasa”,
(Dadan Suryana, 2016: 216 ).

2. Buku 2
Menurut Sugiyono (2018:146), “Observasi terstruktur adalah observasi yang telah
dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan dimana
lokasinya”.

3. Buku 3
“Perkembangan kognitif anak usia dini adalah kemampuan cara berpikir anak usia dini
dalam memahami lingkungan sekitar sehingga pengetahuan anak bertambah. Artinya
dengan kemampuan berfikir ini anak dapat mengeksplorasikan dirinya sendiri, orang
lain, hewan dan tumbuhan, serta berbagai benda yang ada di sekitarnya sehingga mereka
dapat memperoleh berbagai pengetahuan tersebut”, (Khadijah, 2016:34).

4. Buku 4
“Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiyah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara (wasaail) atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan”, (Arsyad, 2016:3).

5. Buku 5
Menurut Wina Sanjaya (2019: 128), “Model pembelajaran adalah rangkaian proses
pembelajaran yang mencakup pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik
pembelajaran”.

KUTIPAN TIDAK LANGSUNG BUKU


6. Buku 1
Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik karena mereka berada pada proses
tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan berikutnya.
Secara psikologi anak usia dini memiliki karakteristik yang khas dan berbeda
dengan anak yang usianya diatas delapan tahun, karakteristik tersebut antara lain
(Suryana, 2019:18) :

7. Buku 2
Metode observasi ini peneliti menggunakan observasi partisipasif yang mengaruskan
seorang peneliti untuk terjun langsung ke lapangan, prosedur wawancara dengan
menggunakan wawancara semiterstruktur yang berkategori indept interview yaitu tanya
jawab yang secara bebas menanyakan tema terkait penelitian (Sugiyono, 2018).

8. Buku 3
Menurut Pudjiarti dalam buku Khadijah, kognitif juga dapat diartikan dengan
kemampuan belajar atau berfikir atau kecerdasan yaitu kemampuan untuk mempelajari
keterampilan dan konsep baru, keterampilan untuk memahami apa yang terjadi di
lingkungannya, serta keterampilan menggunakan daya ingat dan menyelesaikan
soalsoal sederhana (Khadijah, 2016:31).
9. Buku 4
Media adalah sebuah sarana alat yang mempunyai fungsi menyamapaikan pesan. Media
pembelajaran sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan pembelajaran, sehingga dapat menarik perhatian peserta didik dalam
pembelajaran berlangsung (Arsyad, 2016:4).

10. Buku 5
Menurut Gerlach yang dikutip oleh wina sanjaya menyatakan secara umum media itu
meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap
(Sanjaya, 2018:205).

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Azhar Arsyad. 2016 Media Pembelajaran. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada.
Dadan Suryana Dan Nenny Mahyudin. 2019. Dasar-Dasar Pendidikan TK. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Khadijah. 2016. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Cet.I. Medan:Perdana Publishing.
Sanjaya, Wina. 2018. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. 2018. Metode Peneiltian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. In Alfabeta Bandung.

Artikel
Feby Atika Setiawati dan Suyadi. 2021. Penerapan Strategi Pembelajaran Melalui Permainan Ular
Tangga Tantangan Dalam Meningkatkan Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Dini.
Jurnal Buah Hati. https://ejournal.bbg.ac.id/buahhati/article/view/1274
Masudah dan Agustini. 2020. Pengaruh Media Dadu Putar Terhadap Kemampuan Keaksaraan Anak
Kelompok B. Jurnal PAUD Teratai.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paud-teratai/article/view/35161
Nurhayati, Eti. 2018. Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyyah Melalui Media Dadu
Huruf Pada Siswa Kelas I Sd. Jurnal Mutiara Pedagogik.
http://178.128.211.76/index.php/jmp/article/view/17
Lusiana, Mira Dan Ema Aprianti. 2021. Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Perkembangan
Bahasa Melalui Kegiatan Bermain Dadu Huruf Pada Kelompok B Di Tk Ikhsan Muslimin
Bandung. Jurnal Ceria. https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/ceria/article/view/9757
La Hewi. 2020. Pengembangan Sosial Emosional Anak Melalui Permainan Dadu Di RA An-Nur
Kota Kendari. PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini.
https://journal.upgris.ac.id/index.php/paudia/article/view/5918/3240

Anda mungkin juga menyukai