Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN

PERSIAPAN KELUARGA

DOSEN PENGAMPU:
Ni Komang Sulyastini, S.ST., M.Pd.

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1


1. Ni Kadek Nanda restiani (2218031002)
2. Ni Luh Erlya Lionita (2218031004)
3. Kadek Dinda Ayunia Pradnya (2218031010)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
dan tanpa ada halangan yang berarti. Makalah yang Persiapan Keluarga disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Kehamilan yang
diampu oleh Ibu Ni Komang Sulyastini, S.ST., M.Pd. Tentunya dalam menyusun
makalah ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini tanpa adanya kendala
dari persiapan hingga selesai.
2. Ibu Ni Komang Sulyastini, S.ST., M.Pd. yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah jendela cakrawala penulis di setiap hal yang
dilakukan dalam penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan
demikian, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik membangun dari
pembaca yang dapat dijadikan dasar dan acuan bagi penulis dalam pembuatan
makalah di kemudian hari.

Singaraja, 24 Oktober 2023


Penulis

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
Type chapter title (level 1) 1
Type chapter title (level 2) 2
Type chapter title (level 3) 3
Type chapter title (level 1) 4
Type chapter title (level 2) 5
Type chapter title (level 3) 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa menjadi orang tua merupakan masa yang alamiah terjadi dalam
kehidupan seseorang. Seiring harapan untuk memilii anak dari hasil
pernikahan, maka menjadi orang tua merupakan suatu keniscayaan. Pada masa
lalu, menjadi orang tua cukup dijalani dengan meniru para orang tua pada
masa sebelumnya. Dengan mengamati cara orang tua memperlakukan dirinya
saat menjadi anak, maka sudah cukup bekal untuk menjalani masa orang tua
dikemudian hari.
Orang tua merupakan seseorang yang mempunyai tanggung jawab dalam
mempersiapkan seorang anak yang berkualitas. Menjadi orang tua adalah
suatu anugrah yang tiada duanya, namun untuk menjadi orang tua tidaklah
mudah memerlukan banyak pengalaman dan harus mempersiapkan diri
mereka masing-masing. Peran penting orang tua untuk dapat terus
membimbing dan menuntun sang anak dalam proses tumbuh kembangnya
agar tahapan hidup sang anak dapat berjalan dengan sempurna.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan berdasarkan latar belakang diatas
antara lain sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimana persiapan menjadi ibu?
1.2.2 Bagaimana Persiapan menjadi ayah?
1.2.3 Bagaimana persiapan menjadi kakak?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui persiapan menjadi ibu
1.3.2 Untuk mengetahui persiapan menjadi ayah
1.3.3 Untuk mengetahui persiapan menjadi kakak

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Persiapan menjadi Ibu


2.2 Persiapan menjadi Ayah
Salah satu kunci sukses menjadi orang tua adalah dengan mempersiapkan
diri dari kedua belah pihak. Bagi calon ayah dan ibu, dari proses kehamilan
hingga melahirkan yang akan menjadi pengalaman yang berharga dan istimewa.
Jadi sebelum memiliki anak perlu adanya perencanaan untuk mempersiapkan diri
terkait perubahan dan tantangan yang akan dialami sehingga calon orang tuatelah
siap dengan segala yang kemungkinan akan terjadi. Figur seorang ayah sering
dianggap tidak terlibat secara langsung dalam proses pengasuhan anak. Aktivitas
dan kesibukan ibu pada tahap awal kehidupan anak menempatkan peran ibu
sebagai yang lebih dominan daripada ayah dalam kehidupan anak. Namun, saat
ini, situasi ini mulai menjadi sorotan dan ditantang oleh para ahli. Mereka merasa
perlu untuk secara menyeluruh mengkaji peran seorang ayah bukan karena
pengaruh gerakan feminis, melainkan karena pemahaman baru akan pentingnya
keterlibatan seorang ayah dalam perkembangan fisik dan psikologis anak.
Persiapan yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang ayah adalah:
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan komponen penting dalam persiapan menjadi ayah
karna akan berdampak besar pada kemampuan ayah dalam memberikan
perawatan, dukungan, dan bimbingan yang tepat kepada anak. Pendidikan
ayah akan membantu ayah dalam memahami bagaimana tahapan dari
perkembangan anak dari bayi hingga remaja dengan memperhatikan
perubahan fisik, emosionam, dan mental yang terjadi pada anak agar bisa
meresponnya dengan benar. Pendidikan juga membantu ayah dengan
bagaimana menjadi figure pendidik yang baik bagi anak-anaknya misalnya
dalam memberikan dukungan dalam pendidikan, membantu mengajarkan
tugas sekolah yang sulit. Dan dengan Pendidikan seorang ayah akan

2
membantu ayah nantinya secara emosional dalam menghadapi peran sebagai
seorang ayah.
2. Kesehatan
Persiapan kesehatan disini sangat penting sebagai seorang ayah dimana
nantinya Kesehatan pribadi dapat berdampak langsung pada kesejahteraan
anak dan istri. Ada beberapa Kesehatan yang harus dipersiapkan dan
diperhatikan:
a) Kesehatan Fisik: Sebagai seorang ayah yang akan menjadi tanggung
jawab utama dalam memberikan perawatan fisik kepada anak-
anaknya. Dengan menjaga kondisi fisik seperti kebugaran dan stamina
ayah akan membantu dalam merawat dan menjaga anak, dengan
menggendong, mengasuh, bermain Bersama.
b) Kesehatan Mental: Kesehatan mental juga penting. Kondisi seorang
ayah yang sehat secara mental dapat menciptakan lingkungan yang
stabil, damai, dan Bahagia untuk keluarga kecilnya.
3. Ekonomi
Persiapan keuangan atau ekonomi ini juga sangat penting karna akan
berdampak yang signifikan pada kestabilan keluarga dan perkembangan anak.
Persiapan ekonomi ini untuk memenuhi kebutuhan dasar bayi termasuk dalam
perawatan Kesehatan, makanan, pakaian, tempat tinggal, Pendidikan.
Mempersiapkan keuangan untuk perlindungan asuransi Kesehatan juga
penting untuk melindungi ayah dari resiko finansial yang tidak terduga,
mempersiapkan keuangan yang baik untuk memiliki jaminan yang baik bagi
masa depan yang lebih baik bagi ayah dan keluarganya dengan
mempertimbangkan investasi jangka Panjang, seperti pensiunan dan tabungan
Pendidikan anak.

Ayah harus terlibat dalam pengasuhan anak ini memiliki manfaat yang
sangat penting karna keterlibatan ayah akan memiliki dampak positif terhadap:
1. Perkembangan Kognitif

3
a) Prestasi di sekolah lebih baik, ayah dapat merangsang anak untuk berpikir,
sehingga anak memiliki motivasi yang kuat untuk belajar, merasa bahwa
pendidikan itu penting dan dapat meraih prestasi di sekolah
b) Perilaku buruk berkurang, masalah perilaku buruk (merengek, memaksa,
dan lainlain) pada anak cenderung berkurang.
c) Risiko kenakalan remaja lebih rendah, keterlibatan ayah sejak anak usia
dini dapat membuat anak lebih terlindungi dari kondisi yang penuh risiko
seperti kenakalan, pergaulan bebas, dan penggunaan narkoba.
2. Perkembangan social emosional
a) Anak merasa aman, ayah yang terlibat dalam merawat anak akan membuat
anak merasa aman dan memiliki ikatan yang kuat dengan anak.
b) Anak mudah berdaptasi, anak cenderung lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungannya, lebih memiliki inisiatif, mampu mengendalikan diri,
senang mencoba hal-hal yang baru, dan anak memiliki harga diri yang
cenderung lebih tinggi.
c) Anak tidak mudah stres, anak lebih mudah mengatasi kesulitan, lebih ingin
tahu akan sesuatu hal yang baru, lebih matang, dan lebih bahagia.
d) Anak berperilaku pro-sosial, anak akan lebih memiliki perilaku yang pro-
sosial antara lain: mudah bergaul, menyesuaikan diri dengan lingkungan,
mudah menolong orang lain.
3. Perkembangan fisik
a) Risiko masalah kelahiran lebih sedikit, ketika ayah mendukung ibu saat
melahirkan maka ibu akan lebih sehat mentalnya, ibu akan memiliki
masalah kehamilan yang cenderung lebih sedikit.
b) Risiko penyakit dan kecelakaan rendah, jika dibandingkan dengan anak
yang tinggal bersama kedua orang tuanya, anak yang tinggal dengan orang
tua tiri atau orang tua tunggal lebih cenderung mengalami kecelakaan
seperti: jatuh, menderita penyakit, obesitas, dan lain-lain.
c) Anak lebih sehat, secara keseluruhan, anak yang tinggal dengan ayah
merasa lebih cenderung sedikit mengalami masalah-masalah kesehatan.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan memberikan dampak yang positif bagi
perkembangan anak. Bukan hanya dilihat dari perkembangan kognitif,

4
perkembangan sosial emosional, dan perkembangan fisik akan tetapi manfaat
keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan menanamkan nilai-nilai positif terhadap
kepribadian anak diantaranya: sikap jujur, toleran, mandiri, kerja keras, dan
tanggung jawab. Sikap jujur menjadikan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Berikut adalah hal hal yang dapat dilakukan seorang ayah agar terlibat dalam
pengasuhan anak, sebagai berikut:
1. Mendampingi Kehamilan, ayah ikut mendampingi ibu dalam pemeriksaan
kandungan dan persiapan kehamilan. Kehadiran ayah mempengaruhi kondisi
emosi ibu yang baik dan dapat berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan janin.
2. Turut merawat bayi, dukungan ayah akan berdampak pada kesabaran dan
semangat ibu untuk menyusui bayinya, seperti ayah ikut mrngganti popok,
memandikan, meggendong, dan memberi makan. Interaksi yang dilakukan
sejak awal akan membantu anak merasakan kehadiran ayah. Hal ini dapat
membantu pendekatan emosi antara ayah dengan anak, selain itu ayah juga
dapat mendukung ibu untuk memberikan ASI.
3. Melakukan aktivitas Bersama anak, ayah melakukan aktivitas yang
menyenangkan bersama anak seperti bermain, jalanjalan, membaca,
mengenalkan lingkungan sekitar, dan sebagainya.
4. Menciptakan komunikasi yang baik, ayah dapat mengajak anak berdialog,
menyempatkan diri menghubungi anak ketika ayah tidak di rumah. Hal itu
semua tentunya perlu kerjasama dan dukungan dari ibu, karena banyak ayah
yang merasa kurang percaya diri dalam menangani anak-anaknya.
Peran orang tua dalam pengasuhan anak merupakan wadah pertama dan
utama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika suasana dalam keluarga
baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak
tentu akan terhambatlah perkembangan anak tersebut. Peran keluarga dalam
pengasuhan anak di mulai sejak dalam kandungan. Oleh karena itu peran orang
tua sangat menentukan, melalui orang tua anak akan belajar dan menyerap
berbagai pengalaman hidup. Suasana keluarga merupakan tanah subur bagi
penyemaian tunas-tunas muda yang lahir dalam keluarga itu sendiri.

5
Mengasuh anak dengan ikhlas dan sungguh-sungguh serta penuh kasih
sayang akan memberi dampak psikologis yang dalam pada diri anak. Anak-anak
yang dibesarkan dengan kasih sayang akan tumbuh berkembang diiringi dengan
perkembangan emosi yang stabil. Pengasuhan yang diberikan anak berupa dasar
pendidikan, sikap, keterampilan dasar seperti pendidikan agama, budi pekerti,
sopan santun, rasa aman, dasar-dasar untuk memenuhi peraturan dan kebiasaan.
Pengasuhan dapat mempengaruhi kompetensi sosial anak dengan teman
sebayanya. Anak yang cerdas interpersonal biasanya mendapat hubungan yang
positif dari orang tuanya. Jika orang tua ingin membiasakan anak bersikap penuh
kasih sayang, orang tua terlebih dahulu membiasakan diri untuk melaksanakan
perbuatan yang membuat anak merasa dicintai dan disayangi. Dengan demikian,
orang tua harus menjadi gambaran hidup yang mencerminkan perilaku yang
diteladani dan membiasakan anak agar berpegang teguh pada akhlak mulia agar
anak tidak terjebak pada sikap amoral yang berbahaya dalam kehidupan.
2.3 Persiapan menjadi Kakak
1. Bicara pada anak, beritahu bahwa dia akan punya adik. Biarkan anak
mengambil peran dalam mempersiapkan kedatangan adik. Dengan begitu ia
akan merasa dianggap sebagai bagian keluarga yg tahu semua yang terjadi di
keluarganya, sehingga akan mengembangkan rasa sayang pada adiknya.
2. Sesekali ajak dia melihat bayi teman/tetangga sehingga ia dapat memahami
rupa bayi seperti apa.
3. Ceritakan secara konkrit apa yang akan terjadi selama kehamilan, kapan adik
akan lahir dan apa yang akan terjadi pada ibu. Jika ibu mengalami mual,
muntah ataupun sakit, jangan sampai kakak merasa adiklah yang
menyebabkan ibu sakit.
4. Buat anak “lebih dekat” dengan calon adiknya, misalnya dengan mengajaknya
bercakap-cakap dengan calon adiknya atau mencium dan mengelus perut ibu,
namun pahami anak kalau suatu saat ia tidak sedang ingin berinteraksi dgn
calon adiknya. Memaksanya hanya membuatnya merasa tdk nyaman.
5. Berikan pemahaman konkrit, bahwa jika adik sdh lahir ibu akan sibuk dan
lelah, dan akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama adik hanya karena

6
adik masih kecil dan belum bisa merawat dirinya. Yakinkan anak bahwa ibu
tetap menyayanginya meski waktu ibu harus terbagi antara kakak dan adik.
6. Luangkan waktu bersama kakak selama kehamilan maupun setelah adik baru
lahir. Biarkan anak tahu anak bahwa ia tetap special dimata orang tuanya, dan
bahwa posisinya tidak tergantikan oleh siapapun. Berusahalah menepati janji,
jika berjanji akan bermain setelah memberi makan adik, tepatilah walaupun
orangtua merasa sangat letih.
7. Berikan pemahaman bahwa setelah lahir, adik hanya akan tidur, makan,
menangis, sehingga perlu waktu bagi kakak utk melihat adik dapat melakukan
sesuatu. Berikan pemahaman tentang tahap perkembangan adik, bahwa adik
tdk dpt melakukan banyak hal pada awal-awal bulan kelahiran. Hal ini perlu
dijelaskan karena anak terkadang kecewa ketika mengetahui bahwa adik tidak
dapat langsung diajak bermain.
8. Berikan pemahaman pada anak bahwa ia memiliki tugas baru yaitu sebagai
kakak. Orang tua dapat membantunya dengan memberikan tugas kecil seperti
membantu mengambilkan baju dan popok adik,dsb. Puji kemandirian anak.
9. Berikan private space baik untuk adik maupun kakak, supaya anak menyadari
bahwa ada barang adik maupun barang dirinya yang tdk boleh dipegang orang
lain.
10. Tanyakan perasaan anak selama kehamilan maupun setelah bayi lahir, pastikan
mereka merasa hal tsb normal dan pastikan bahwa mereka yakin akan
didengarkan dan tidak dimarahi jika mengeluarkan perasaannya meskipun
bersifat negative.

Hal-hal yg perlu diperhatikan :

1. Pertimbangkan usia anak saat akan memberikan penjelasan tentang adik


baru. Anak yang lebih kecil biasanya sulit memahami lamanya masa
penantian lahirnya adik baru, ataupun masa dimana ia dapat bermain-main
dengan adik baru.
2. Pertimbangkan tentang banyaknya informasi yang akan diberikan pada
anak (misalnya yang menyangkut sistem reproduksi, bagaimana
‘terbentuknya’ adik, darimana adik akan “keluar”, dsb).

7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Ngewa, H.M. (2019) Journal of Early Childhood, 1(Peran Orang Tua dalam
Pengasuhan Anak).

Putri, P.S. and Herlin Fitriani (2021) Jurnal Ilmu Kesehatan, 10 (Pengalaman
Transisi Laki-laki menjadi Ayah d).
doi:https://doi.org/10.32831/jik.v10i1.334.

Riasnugrahani & Missiliana, n.d. Mempersiapkan Keluarga akan kehadiran adik


baru. Universitas Kristen Maranatha.

Usman, A. et al. (2023) Asuhan Kebidanan Pra-nikah dan Pra-konsepsi. 1st edn.
Fatima Press.

Anda mungkin juga menyukai