Anda di halaman 1dari 3

Unit Kesehatan

Klinik IPB Darmaga


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


Telp (0251)8422094/HP. 087775692881
Email : unitkesehatan@apps.ipb.ac.id
Web : unitkesehatan.ipb.ac.id

HIV AIDS TANPA KOMPLIKASI


No. Dokumen:
…../IT3.P3/SOP/…..
SOP No. Revisi:
Tanggal terbit:
Halaman: 3 halaman

KLINIK IPB DARMAGA Ttd Kepala Klinik drg. Titik Nurhayati

HIV /AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau


sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
1 Pengertian
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-
virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya.
Sebagai acuan dan pedoman penatalaksanaan HIV/AIDS
2 Tujuan
tanpa komplikasi.
3 Kebijakan SK Kepala Klinik ……
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
4 Referensi
Pelayanan Kesehatan Primer
5 Prosedur / Langkah – a. Petugas melakukan anamnesis singkat tentang
Langkah perjalanan penyakit, riwayat faktor resiko, riwayat
imunisasi, dan keluhan-keluhan lain .
b. Petugas melakukan cuci tangan dan memakai APD
sebelum melakukan pemeriksaan.
c. Petugas melakukan vital sign meliputi pengukuran
tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu.
d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dari ujung
rambut sampai kaki, petugas mencari tanda-tanda
yang menunjukkan penurunan kekbalan tubuh.
e. Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
f. Petugas melakukan penegakan diagnosis.
g. Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Penentuan mulai terapi ARV didasarkan pada
penilaian klinis
h. Tersedia pemeriksaan CD4
1. Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan
jumlah CD4 <350 sel/mm3 tanpa memandang
stadium klinisnya.
2. Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien
dengan TB aktif, ibu hamil dan koinfeksi
Hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4
i. Rencana Tindak Lanjut
Pasien yang belum memenuhi syarat terapi ARV.
HIV AIDS TANPA KOMPLIKASI
No. Dokumen:
…../IT3.P3/SOP/…..
SOP No. Revisi:
Tanggal terbit:
Halaman: 3 halaman

KLINIK IPB DARMAGA Ttd Kepala Klinik drg. Titik Nurhayati

Monitor perjalanan klinis penyakit dan jumlah CD4-


nya setiap 6 bulan sekali.
j. Pemantauan pasien dalam terapi antiretroviral
a) Pemantauan klinis
Dilakukan pada minggu 2, 4, 8, 12 dan 24 minggu
sejak memulai terapi ARV dan kemudian setiap 6
bulan bila pasien telah mencapai keadaan stabil.
b) Pemantauan laboratorium
 Pemantauan CD4 secara rutin setiap 6 bulan
atau lebih sering bila ada indikasi klinis.
 Pasien yang akan memulai terapi dengan
AZT maka perlu dilakukan pengukuran kadar
Hemoglobin (Hb) sebelum memulai terapi
dan pada minggu ke 4, 8 dan 12 sejak mulai
terapi atau ada indikasi tanda dan gejala
anemia
 Bila menggunakan NVP untuk perempuan
dengan CD4 antara 250–350 sel/mm3 maka
perlu dilakuan pemantauan enzim
transaminase pada minggu 2, 4, 8 dan 12
sejak memulai terapi ARV (bila
memungkinkan), dilanjutkan dengan
pemantauan berdasarkan gejala klinis.
 Evaluasi fungsi ginjal perlu dilakukan untuk
pasien yang mendapatkan TDF.
k. Konseling dan Edukasi
1. Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, infeksi
menular seksual (IMS), dan kelompok risiko
tinggi beserta pasangan seksualnya, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memberikan informasi kepada pasien dan
keluarga tentang penyakit HIV/AIDS. Pasien
disarankan untuk bergabung dengan kelompok
penanggulangan HIV/AIDS untuk menguatkan
HIV AIDS TANPA KOMPLIKASI
No. Dokumen:
…../IT3.P3/SOP/…..
SOP No. Revisi:
Tanggal terbit:
Halaman: 3 halaman

KLINIK IPB DARMAGA Ttd Kepala Klinik drg. Titik Nurhayati

dirinya dalam menghadapi pengobatan


penyakitnya.
l. Kriteria Rujukan
1. Setelah dinyatakan terinfeksi HIV maka pasien
perlu dirujuk ke Pelayanan Dukungan
Pengobatan untuk menjalankan serangkaian
layanan yang meliputi penilaian stadium klinis,
penilaian imunologis dan penilaian virologi.
2. Pasien HIV/AIDS dengan komplikasi.
Diagram Alir (Jika
6 -
dibutuhkan)
Hal-hal yang perlu
7
diperhatikan
8 Unit terkait Pendaftaran, IGD, Poli Umum
9 Dokumen terkait
Rekam historis
10
perubahan

Anda mungkin juga menyukai