0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) penatalaksanaan pasien HIV/AIDS tanpa komplikasi di Klinik IPB Darmaga. SOP ini menjelaskan tentang pengertian HIV/AIDS, tujuan SOP, kebijakan, referensi, langkah-langkah pemeriksaan dan penatalaksanaan pasien, serta kriteria rujukan pasien HIV/AIDS yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) penatalaksanaan pasien HIV/AIDS tanpa komplikasi di Klinik IPB Darmaga. SOP ini menjelaskan tentang pengertian HIV/AIDS, tujuan SOP, kebijakan, referensi, langkah-langkah pemeriksaan dan penatalaksanaan pasien, serta kriteria rujukan pasien HIV/AIDS yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) penatalaksanaan pasien HIV/AIDS tanpa komplikasi di Klinik IPB Darmaga. SOP ini menjelaskan tentang pengertian HIV/AIDS, tujuan SOP, kebijakan, referensi, langkah-langkah pemeriksaan dan penatalaksanaan pasien, serta kriteria rujukan pasien HIV/AIDS yang membutuhkan perawatan lanjutan.
KLINIK IPB DARMAGA Ttd Kepala Klinik drg. Titik Nurhayati
HIV /AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau
sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan 1 Pengertian tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus- virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya. Sebagai acuan dan pedoman penatalaksanaan HIV/AIDS 2 Tujuan tanpa komplikasi. 3 Kebijakan SK Kepala Klinik …… Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas 4 Referensi Pelayanan Kesehatan Primer 5 Prosedur / Langkah – a. Petugas melakukan anamnesis singkat tentang Langkah perjalanan penyakit, riwayat faktor resiko, riwayat imunisasi, dan keluhan-keluhan lain . b. Petugas melakukan cuci tangan dan memakai APD sebelum melakukan pemeriksaan. c. Petugas melakukan vital sign meliputi pengukuran tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu. d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dari ujung rambut sampai kaki, petugas mencari tanda-tanda yang menunjukkan penurunan kekbalan tubuh. e. Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan. f. Petugas melakukan penegakan diagnosis. g. Tidak tersedia pemeriksaan CD4 Penentuan mulai terapi ARV didasarkan pada penilaian klinis h. Tersedia pemeriksaan CD4 1. Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4 <350 sel/mm3 tanpa memandang stadium klinisnya. 2. Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu hamil dan koinfeksi Hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4 i. Rencana Tindak Lanjut Pasien yang belum memenuhi syarat terapi ARV. HIV AIDS TANPA KOMPLIKASI No. Dokumen: …../IT3.P3/SOP/….. SOP No. Revisi: Tanggal terbit: Halaman: 3 halaman
KLINIK IPB DARMAGA Ttd Kepala Klinik drg. Titik Nurhayati
Monitor perjalanan klinis penyakit dan jumlah CD4-
nya setiap 6 bulan sekali. j. Pemantauan pasien dalam terapi antiretroviral a) Pemantauan klinis Dilakukan pada minggu 2, 4, 8, 12 dan 24 minggu sejak memulai terapi ARV dan kemudian setiap 6 bulan bila pasien telah mencapai keadaan stabil. b) Pemantauan laboratorium Pemantauan CD4 secara rutin setiap 6 bulan atau lebih sering bila ada indikasi klinis. Pasien yang akan memulai terapi dengan AZT maka perlu dilakukan pengukuran kadar Hemoglobin (Hb) sebelum memulai terapi dan pada minggu ke 4, 8 dan 12 sejak mulai terapi atau ada indikasi tanda dan gejala anemia Bila menggunakan NVP untuk perempuan dengan CD4 antara 250–350 sel/mm3 maka perlu dilakuan pemantauan enzim transaminase pada minggu 2, 4, 8 dan 12 sejak memulai terapi ARV (bila memungkinkan), dilanjutkan dengan pemantauan berdasarkan gejala klinis. Evaluasi fungsi ginjal perlu dilakukan untuk pasien yang mendapatkan TDF. k. Konseling dan Edukasi 1. Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, infeksi menular seksual (IMS), dan kelompok risiko tinggi beserta pasangan seksualnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit HIV/AIDS. Pasien disarankan untuk bergabung dengan kelompok penanggulangan HIV/AIDS untuk menguatkan HIV AIDS TANPA KOMPLIKASI No. Dokumen: …../IT3.P3/SOP/….. SOP No. Revisi: Tanggal terbit: Halaman: 3 halaman
KLINIK IPB DARMAGA Ttd Kepala Klinik drg. Titik Nurhayati
dirinya dalam menghadapi pengobatan
penyakitnya. l. Kriteria Rujukan 1. Setelah dinyatakan terinfeksi HIV maka pasien perlu dirujuk ke Pelayanan Dukungan Pengobatan untuk menjalankan serangkaian layanan yang meliputi penilaian stadium klinis, penilaian imunologis dan penilaian virologi. 2. Pasien HIV/AIDS dengan komplikasi. Diagram Alir (Jika 6 - dibutuhkan) Hal-hal yang perlu 7 diperhatikan 8 Unit terkait Pendaftaran, IGD, Poli Umum 9 Dokumen terkait Rekam historis 10 perubahan