Anda di halaman 1dari 2

FORMULASI KEBIJAKAN

1. Identifikasi Masalah

PERUMUSAN MASALAH
SITUASI MASALAH META MASALAH MASALAH SUBSTANTIF MASALAH FORMAL
Angka kematian pada 1. Kurangnya kualitas 1. Kurangnya pelatihan 1. Tidak adanya
kasus kegawatdaruratan SDM non medis dalam penanganan kebijakan – kebijakan
di luar Rumah Sakit di penanganan kasus kegawatdaruratan dari pemerintah pusat
Kabupaten Bogor sangat kegawatdaruratan. untuk SDM non medis. yang mengatur sistem
tinggi. penanganan
2. Kurangnya kualitas 2. Kurangnya pelatihan
kegawatdaruratan di
SDM medis dalam penanganan
luar Rumah Sakit.
penanganan kasus kegawatdaruratan
kegawatdaruratan. untuk SDM medis.
3. Tidak tersedianya 3. Tidak adanya
sistem penanganan pengelolaan sistem
kegawatdaruratan penanganan
yang baik di luar kegawatdaruratan
Rumah Sakit. dari pemerintah pusat
maupun daerah

2. Penyusunan Agenda (Agenda Setting)

AGENDA SETTING

NO
TATARAN MASALAH
.
- Tidak adanya pengelolaan sistem penanganan
1. PRIVATE PROBLEM kegawatdaruratan dari pemerintah pusat maupun
daerah
- Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengetahuan penanganan kegawatdaruratan
2. PUBLIC PROBLEM
- Kurangnya kemauan masyarakat untuk mengikuti
pelatihan penanganan kegawatdaruratan
- Tidak adanya kebijakan khusus dari pemerintah
3. POLICY ISSUES pusat maupun daerah dalam sistem penanganan
kegawatdaruratan di luar Rumah sakit.
- Sosialisasi dasar ilmu Basic Life Support (BLS)
4. SYSTEMIC AGENDA - Meningkatkan pelatihan Basic Life Support (BLS)
untuk SDM medis dan non medis
5. INSTITUTIONAL - Pembuatan kebijakan – kebijakan sistem
penanganan kegawatdaruratan di luar Rumah Sakit
AGENDA
oleh pemerintah pusat maupun daerah.
3. Perumusan Kebijakan

Hal-hal yang
Masalah Formal Dampak Kini Tujuan kebijakan Instrument Alternatif Dampak Pelaksanaan Ramalan Masa Depan
diatur
1. Kurangnya kualitas 1. Banyak kasus 1. Menciptakan dan Peraturan - Meningkatkan 1. Terciptanya sistem 1. Menurunnya angka Kebijakan –
SDM non medis kegawatdaruratan mengoptimalkan Kepala pemahaman penanganan kematian akibat kebijakan
dalam penanganan di luar Rumah Sakit sistem penanganan Daerah. dan kegawatdaruratan di kasus pemerintah
kasus yang tidak kegawatdaruratan di pengetahuan luar Rumah Sakit kegawatdaruratan pusat dan
kegawatdaruratan. tertangani. luar Rumah Sakit. masyarakat yang optimal. di luar Rumah Sakit. daerah.
2. Kurangnya kualitas 2. Banyak kasus 2. Meningkatkan terhadap 2. Meningkatnya
SDM medis dalam kegawatdaruratan kualitas SDM non penyakit yang kualitas SDM non
penanganan kasus di luar Rumah Sakit medis dalam dideritanya. medis dalam
kegawatdaruratan. yang tidak penanganan kasus penanganan kasus
3. Tidak tersedianya tertangani dengan kegawatdaruratan. kegawatdaruratan.
sistem penanganan baik setelah 3. Meningkatkan 3. Meningkatnya
kegawatdaruratan ditangani oleh tim kualitas SDM medis
kualitas SDM non
yang baik di luar medis. dalam penanganan
medis dalam
Rumah Sakit. 3. Banyak kasus kasus
kegawatdaruratan kegawatdaruratan. penanganan kasus
di luar Rumah Sakit kegawatdaruratan.
yang tidak
mendapat
penanganan sama
sekali.

Matriks Perumusan Kebijakan

Contoh Bentuk Kebijakan:

1. Setiap Rumah Sakit baik Swasta / Pemerintah di wilayah Kabupaten Bogor


wajib menyediakan pelayanan kegawatdaruratan di luar Rumah Sakit,
meliputi:
- Layanan penjemputan pasien di luar Rumah Sakit oleh tim medis
masing – masing Rumah Sakit 24 jam.
- Layanan Home Visit 24 jam
- Pembuatan SOP pelayanan kegawatdaruratan di luar Rumah Sakit

2. Setiap Rumah Sakit baik Swasta / Pemerintah di wilayah Kabupaten Bogor


wajib melakukan pelatihan Basic Life Support (BLS) kepada seluruh karyawan
baik medis maupun non-medis yang bersifat mandatory secara berkala, dan
kemudian dibuat hasil monitoring dan evaluasi yang selanjutnya secara rutin
dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

Anda mungkin juga menyukai