Anda di halaman 1dari 2

HIV/AIDS

Nomor Dokumen : 011.47/SOP/UKP/DS/2018

Nomor Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 20 Desember 2018

Halaman : 2/2
Denti Sari Primawati
KLINIK
DENTI SARI

1. Pengertian HIV /AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau sindrom) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies
lainnya
2. Tujuan Sebagai acuan dan pedoman penatalaksanaan HIV/AIDS tanpa komplikasi
3. Kebijakan Berdasarkan Keputusan Kepala Klinik Denti Sari Nomor :
01/SK/UKP/DS/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Klinik Denti
Sari.
4. Referensi Buku panduan praktek klinis bagi dokter di Klinik Denti Sari.
5. Prosedur a. Petugas melakukan anamnesis singkat tentang perjalanan penyakit,
riwayat faktor resiko, riwayat imunisasi, dan keluhan-keluhan lain .
b. Petugas melakukan cuci tangan dan memakai APD sebelum melakukan
pemeriksaan.
c. Petugas melakukan vital sign meliputi pengukuran tekanan darah, nadi,
frekuensi pernapasan, dan suhu.
d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dari ujung rambut sampai kaki,
petugas mencari tanda-tanda yang menunjukkan penurunan kekbalan
tubuh.
e. Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
f. Petugas melakukan penegakan diagnosis.
g. Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Penentuan mulai terapi ARV didasarkan pada penilaian klinis
h. Tersedia pemeriksaan CD4
1. Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4 <350
sel/mm3 tanpa memandang stadium klinisnya.
2. Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu
hamil dan koinfeksi Hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4
i. Rencana Tindak Lanjut
Pasien yang belum memenuhi syarat terapi ARV
Monitor perjalanan klinis penyakit dan jumlah CD4-nya setiap 6
bulan sekali.
1. Pemantauan pasien dalam terapi antiretroviral
a) Pemantauan klinis
Dilakukan pada minggu 2, 4, 8, 12 dan 24 minggu sejak memulai
terapi ARV dan kemudian setiap 6 bulan bila pasien telah mencapai
keadaan stabil.
b) Pemantauan laboratorium
 Pemantauan CD4 secara rutin setiap 6 bulan atau lebih sering

1/2
bila ada indikasi klinis.
 Pasien yang akan memulai terapi dengan AZT maka perlu
dilakukan pengukuran kadar Hemoglobin (Hb) sebelum
memulai terapi dan pada minggu ke 4, 8 dan 12 sejak mulai
terapi atau ada indikasi tanda dan gejala anemia
 Bila menggunakan NVP untuk perempuan dengan CD4 antara
250–350 sel/mm3 maka perlu dilakuan pemantauan enzim
transaminase pada minggu 2, 4, 8 dan 12 sejak memulai terapi
ARV (bila memungkinkan), dilanjutkan dengan pemantauan
berdasarkan gejala klinis.
 Evaluasi fungsi ginjal perlu dilakukan untuk pasien yang
mendapatkan TDF.
j. Konseling dan Edukasi
1. Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, infeksi menular seksual
(IMS), dan kelompok risiko tinggi beserta pasangan seksualnya,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang
penyakit HIV/AIDS. Pasien disarankan untuk bergabung dengan
kelompok penanggulangan HIV/AIDS untuk menguatkan
dirinya dalam menghadapi pengobatan penyakitnya.
k. Kriteria Rujukan
1. Setelah dinyatakan terinfeksi HIV maka pasien perlu dirujuk ke
Pelayanan Dukungan Pengobatan untuk menjalankan
serangkaian layanan yang meliputi penilaian stadium klinis,
penilaian imunologis dan penilaian virologi.
2. Pasien HIV/AIDS dengan komplikasi.
6. Bagan alir -
7. Dokumen -
Terkait
8. Unit Terkait Ruang Pelayanan Umum

2/2

Anda mungkin juga menyukai