Anda di halaman 1dari 24

PROFIL INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT – PUSKESMAS

JAMBUK

GEOGRAFIS

Kabupaten Kutai Barat merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di Provinsi
Kalimantan Timur. abupaten Kutai Barat dengan ibu kota Sendawar hasil pemekaran dari
wilayah Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU Nomor 47 tahun 1999. Luas
wilayah Kabupaten Kutai Barat mencapai 20.381,59 km² atau kurang lebih 15,79 % dari luas
wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kutai
Barat di sebelah utara adalah Kabupaten Mahakam Hulu, sebelah timur Kabupaten Kutai
Kartanegara, sebelah selatan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebelah barat adalah
Provinsi Kalimantan Tengah. Di Kutai Barat berjumlahkan 16 kecamatan.

VISI
“TERWUJUDNYA KUTAI BARAT YANG SEMAKIN ADIL, MANDIRI DAN
SEJAHTERA BERLANDASKAN EKONOMI KERAKYATAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA”

MISI

1. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan ekonomi kerakyatan


berbasis kawasan berdasarkan potensi unggulan local secara berkelanjutan.
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan dan
pelatihan yang di dukung optimalisasi pelayanan Kesehatan.
3. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik, bersih, dan akuntabel.
4. Meningkatkan pemerataan infrastruktur dasar dan infrastruktur penopang ekonomi
kerakyatan.

MOTTO
“Kutai Barat Kabupaten “Bersih, Asri, Damai, Adil dan Tenteram – (BERADAT)”. 

MASKOT
Maskot dari Kabupaten Kutai Barat adalah “Macan Dahan”dengan nama latin Neofelis diardi
yang keberadaannya sekarang terancam punah. Hal ini di maksutkan agar masyarakat tidak
hanya menjaga kelestarian hewan langka tersebut tetapi juga mengabadikannya dengan
membangun Patung Macan Dahan.

PUSKESMAS JAMBUK
Puskesmas Jambuk merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang di bawahi oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Barat. Puskesmas Jambuk adalah salah satu puskesmas yang
terletak di Kecamatan Bongan dengan 2 (dua) puskesmas lainnya yaitu Puskesmas Resak dan
Puskesmas Muara Kedang. Puskesmas Jambuk di bangun Tahun 2015 dan mulai aktif
beroperasi pada tanggal 3 Januari 2017 dengan tenaga 7 orang. Saat ini tenaga Puskesmas
Jambuk berjumlah 44 orang. Dengan tenaga ASN 14 orang dan tenaga kerja kontrak 30
orang. Puskesmas jambuk beralamat di Jalan trans kalimanyan Rt 03, Jambuk,Kecamatan
Bongan.

VISI
Menjadikan pusat pelayanan yang professional dan amanah menuju terwujudnya masyarakat
kecamtan bongan sehat dan mandiri

MISI
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju pelayanan yang
berdedikasi, ramah, sopan dan amanah.
3. Memberikan kemudahan dan kesederhanaan dalam prosedur pelayanan.
4. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

Nilai organisasi Puskesmas Jambuk


PRIMA
 Profesional: memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik
 Ramah : memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan
kerja
 Inisiatif dan inovatif : memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide
 Malu: memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya
 Akuntabel : memberikan pelayanan sesuai pedoman dan standar pelayanan yang
ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.

Latar Belakang
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam menghadapi persaingan di Era
Globalisasi, para pengelola fasilitas kesehatn di tuntut meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menuntut perbaikan pengelolaan semua
sumber daya kesehatan termasuk layanan pengujian dan kalibrasi sarana prasarana dan
peralatan kesehatan.

Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) merupakan fasilitas kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutakamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia sehat. Dalam upaya mencapai tujuannya puskesmas akan terdapat
beberapa kendala dan hambatan yang akan di hadapi.

Hambatan yang terjadi dapat berasal dari tenaga kesehatan yaitu mengenai kepatuhan
dan kesadaran tenaga medis dalam pemilahan sampah medis dan non medis, belum
optimalnya fungsi dan tugas tim PPI yang ada, dan hal lainnya yaitu kurang tersedianya
tempat sampah medis dan non medis di ruangan tertentu. Pemilahan sampah medis dan non
medis merupakan salah satu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Hal ini bertujan
untuk mencegah penularan penyakit menular di puskesmas baik dari tenaga kesehatan ke
pasien dan keluarganya atau sebaliknya. Selain itu hal ini juga dapat memberikan gambaran
dan informasi tentang mutu pelayanan kesehatan yang di berikan puskesmas sesuai standar
yang berlaku.

Hambatan yang kedua yaitu belum optimal upaya pencegahan dan penanggulangan
malaria yang ada di puskesmas jambuk. Hal ini masih berkaitan dengan kurangnya peran
kader dalam pelaporan dan kegiatan survailen malaria, belum terlaksananya Pos Malaria
Desa (PosMalDes), dan kegiatan sosialisasi malaria sendiri ke masyarakat. Malaria dalah
penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di beberapa wilayah di Indonesia.
Kementerian kesehatan menargetkan Indonesia bebas malaria pada tahun 2030. Pencapaian
bebas malaria 2030 didahului dengan pencapaian daerah bebas malaria tingkat
kabupaten/kota hingga provinsi. Di Puskesmas Jambuk sendiri malaria masih menjadi
masalah yang harus di perhatikan. Per Juli 2022 pasien malaria di Puskesmas Jambuk
berjumlah 6 pasien. Peningkatan pasien malaria ini dapat di tekan dengan menjalankan secara
optimal pencegahan dan pengendalian malaria.

Hambatan yang ketiga adalah rendahnya pengetahuan mengenai kepatuhan berobat


pasien hipertensi di Puskesmas Jambuk. Hal ini terlihat dari data rekam medis pasien
hipertensi yang masih belum teratur dalam melakukan kunjungan berobat ke Puskesmas, Di
puskesmas jambuk hipertensi masuk kedalam 10 penyakit terbanyak tiap bulannya. Dengan
rendahnya kepatuhan berobat pasien hipertensi dapat menimbulkan komplikasi dan penyakit
lainnya.

Identifikasi Isu

1. Rendahnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam pemilahan sampah medis dan non
medis di Puskesmas Jambuk (MANAJEMEN ASN)
2. Kurang optimalnya upaya pencegahan dan penanggulangan Malaria di wilayah kerja
Puskesmas Jambuk (SMART ASN)
3. Rendahnya pengetahuan pasien hipertensi mengenai pentingnya kepatuhan berobat
(SMART ASN)

No Isu Aktual Kondisi Saat Ini Dampak Jika Isu Identifikasi


tidak Masalah
terselesaikan

1 Rendahnya kepatuhan Petugas belum - Mempengaruhi Peningkatan


tenaga medis dalam melakukan mutu kepatuhan
pemilahan sampah medis pembuangan sampah pelayanan tenaga medis
dan non medis medis dan non puskesmas dalam
medis sesuai dengan - Peningkatan pemilahan
alur SOP yang ada. kejadian sampah
Belum berjalannya infeksi medis dan
fungsi PPI dalam penyakit non medis
upaya pemilahan menular
limbah medis di - Peningkatan
Puskesmas kejadian
Healthcare
Associated
Infections
(HAIs)

2 Kurang optimalnya upaya - Kurang peran - Meningkatnya Optimalisasi


pencegahan dan kader dalam angka upaya
penanggulangan malaria upaya pencegahan kejadian pencegahan
dan malaria dan
penanggulangan - Tidak penanggulan
malaria termasuk tercapainya gan malaria
pelaporan. program
- Belum Bebas Malaria
berjalannya 2030
PosMalDes - Tidak
- Kurangnya berjalannya
kegiatan upaya deteksi
sosialisasi dini malaria
Malaria kepada
masyarakat
setempat
3 Rendahnya pengetahuan Masih banyaknya Meningkatnya Peningkatan
pasien hipertensi mengenai pasien yang kurang kejadian pengetahuan
pentingnya kepatuhan patuh untuk kontrol hipertensi dan kepatuhan
berobat berobat tepat waktu penyakit lainnya berobat
karena kurangnya yang merupakan pasien
pengetahuan pasien, komplikasi hipertensi
pemahaman saat hipertensi dan
edukasi, dan media dapat
pengingat untuk mempengaruhi
pasien derajat kesehatan
masyarakat

Penetapan Isu

Berdasarkan 3 identifikasi isu yang ada akan dilakukan teknik tapisan isu dengan
menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG merupakan alat
ayng digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius dan berkembang untuk
diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.

 Urgency merupakan seberapa mendesak isu tersebut harus di bahas, dianalisis dan di
tindaklanjuti dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan
waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
 Seriousness merupakan seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan di timbulkan baik akibat penundaan pemecahan masalahnya atau
akibat yang di timbulkan akan memicu maslaah-masalah lain jika isu tidak segera
diselesaikan.
 Growth merupakan seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera

Pada metode USG ini di berikan skor penilaian dari angka 1 sampai 5 tiap kriteria USG,
berikut adalah cara penialannya:

Urgency seriousness Growth


1= sangat kurang 1= sangat kurang serius 1= sangat kurang cepat
mendesak 2= kurang serius 2= kurang cepat
2= kurang mendesak 3= cukup serius 3= cukup cepat
3=cukup mendesak 4= serius 4= cepat
4= mendesak 5= sangat mendesak 5= sangat cepat
5=sangat mendesak

Kriteria Penilaian
No Masalah Total Prioritas
U S G
1 Rendahnya kepatuhan tenaga medis
dalam pemilahan sampah medis dan non 5 5 5 15 1
medis
2 Kurang optimalnya upaya pencegahan
dan penanggulangan malaria 4 4 3 11 3
3 Rendahnya pengetahuan pasien
hipertensi mengenai pentingnya 5 4 4 13 2
kepatuhan berobat

Dari teknik penapisan isu USG di peroleh isu prioritas “ Rendahnya kepatuhan tenaga
medis dalam pemilahan sampah medis dan non medis”. Urgency dari isu diatas diberikan
nilai 5 karena isu ini harus segara diatasi, dianalisis dan ditindaklanjuti karena hal ini
berhubungan dengan mutu pelayanan dari Puskesmas sendiri. Seriousness diberikan nilai
5 karena akan timbul masalah lainnya contohnya puskesmas akan menjadi tempat
penularan infeksi antar tenaga kesehatan atau pasien. Growth diberikan nilai 5 karena ini
memiliki kemungkinan sangat cepat memburuk mengingat hal ini akan menjadi kebiasaan
yang tidak baik untuk tenaga kesehatan di tempat tersebut.
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Puskesmas Jambuk

Identifikasi Isu :

1. Rendahnya kepatuhan tenaga medis dalam pemilahan


sampah medis dan non medis
2. Kurang optimalnya upaya pencegahan dan penanggulangan
malaria
3. Rendahnya pengetahuan pasien hipertensi mengenai
pentingnya kepatuhan berobat

Isu Yang Diangkat :

Rendahnya kepatuhan tenaga medis dalam pemilahan sampah


medis dan non medis

Gagasan Pemecahan Isu :

Peningkatan kepatuhan tenaga medis dalam pemilahan sampah


medis dan non medis
Kegiatan 1
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi-misi organisasi organisasi
1. Melakukan Adanya hasil Melakukan kerjasama Visi : Berkordinasi dengan
pertemuan dengan konsultasi dengan dengan bagian Terwujudnya kutai pimpinan dan rekan
penangung jawab penanggung kesehatan lingkungan barat yang mandiri kerja serta membuat
kesehatan jawab program dan Tim PPI untuk dengan berlandaskan laporan dan
lingkungan dan kesling dan mewujudkan sinergi peningkatan sumber melaporakan hasil
penanggung penanggung (Kolaboratif) daya manusia termasuk nilai
jawab Tim PPI jawab tim ppi organisasi ramah dan
Melakukan
Misi (3): akuntabel.
Kolaborasi dan
Meningkatkan tata
konsultasi 2. Membuat dan Terkumpulnya Melakukan dengan
kelola lingkungan
dengan membagikan kuesioner pretest bertanggung jawab,
1 kerja yang baik,
penanggung kuesioner pretest cermat, teliti, dan
bersih, dan akuntabel.
jawab program mengenai sampah berintegritas
kesehatan medis dan non
lingkungan medis
(Kesling) dan 3. Membantu Tersedianya form Saling membantu dalam
penanggung penanggung jawab inspeksi tempat pekerjaan ( Harmonis)
jawab Tim PPI kesling sampah medis
(Pencegahan melengkapi Form dan non medis
inspeksi tempat
dan sampah
pengendalian 4. Melakukan Mengetahui Melaksanakan tugas
infeksi) inspeksi tempat kondisi tempat dengan bertanggung
sampah yang sampah medis jawab, cermat, disiplin
berada di area dan non medis di dan berintegritas tinggi
puskesmas tiap ruangan (Akuntabel)
5. Membuat Hasil Laporan hasil Membuat laporan
laporan inspeksi inspeksi tempat sebagai dasar untuk
tempat sampah sampah medis melakukan perbaikan
medis dan non dan non medis dan penambahan sarana
medis dan hasil yang kurang
kuesioner pretest (Berorientasi
Pelayanan)
6. Melaporkan dan Adanya hasil Melaporkan hasil
melakukan konsultasi dan inspeksi kepada kepala
konsultasi bersama dengan kepala puskesmas sebagai
kesling dan puskesmas wujud bertanggung
penanggung jawab jawab kepada pimpinan
tim PPI ke kepala ( Akuntabel)
puskesmas

Kegiatan 2.
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi-misi organisasi organisasi
1. Berkonsultasi Terdapat hasil Terbuka untuk menjalin Visi : Terwujudnya Kegiatan ini berkaitan
dengan pimpinan konsultasi dengan kerjasama agar Kutai Barat yang dengan nilai
untuk meminta kepala puskesmas menghasilkan nilai Mandiri Dan organisasi akuntabel
persetujuan dan tambah dalam kegiatan Sejahtera yaitu berusaha
masukan (Kolaboratif) Berlandaskan memberikan
Peningkatan Kualitas pelayanan sesuai
Sumber Daya pedoman dan standar
Manusia pelayanan yang di

2. Mengkaji SOP Adanya draf Membuat SOP dengan tetapkan dan dapat
Misi (3): diukur serta di
yang ada kajian SOP yang memegang teguh
2 Mengkaji ulang Meningkatkan tata pertanggungjawabkan.
berlandaskan sudah Permenkes (Loyal)
SOP pemilahan kelola lingkungan Dan juga berkaitan
peraturan berlandaskan
sampah medis kerja yang baik, dengan nilai inisiatif
pemerintah permenkes
dan non medis bersih, dan akuntabel dan inovatif, yaitu
(kemenkes) yang
ada memiliki kemampuan

3. Mengkaji SOP Adanya dokumen Melakukan tugas untuk bekerja mandiri

bersama SOP yang sudah dengan kualitas terbaik dengan ide-ide

penanggung jawab di kaji bersama ( Kompeten)


kesling dan tim
PPI secara
bersungguh-
sungguh
4. Meminta Adanya SOP Meminta persetujuan
persetujuan SOP yang sudah SOP yang telah di susun
yang telah di disetujui kepala sebelum di bagikan
susun kepada puskesmas merupakan wujud
kepala Puskesmas bertanggung jawab ,
jujur, dan berintegritas
tinggi (Akuntabel)
5. Membagikan hasil Setiap pegawai Membagikan SOP
SOP yang telah puskesmas kepada semua pegawai
disetujui kepada mengetahui SOP tanpa memandang latar
semua pegawai yang ada belakang fungsi dan
puskesmas tanpa tugasnya di puskesmas
terkecuali (Harmonis)

Kegiatan 3
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi-misi organisasi organisasi
1. Mengumpulkan Adanya bahan Mengumpulkan bahan Visi : Kegiatan ini
bahan materi dari untuk membuat materi dari sumber yang Terwujudnya kutai berkaitan dengan
sumber yang leaflet tepercaya menunjukkan barat yang mandiri nilai inisiatif dan
terpercaya untuk sikap bertanggung dan sejahtera inovatif, yaitu
membuat leaflet jawab, jujur, cermat, berlandaskan memiliki
disiplin, dan peningkatan sumber kemampuan untuk
berintegritas tinggi daya manusai bekerja mandiri
(Akuntabel) dengan ide-ide
2. Membuat desain Tersedianya Membuat desain dan Misi (2):
leaflet desain leaflet konsep leaflet sekreatif Meningkatkan sumber
Membuat leaflet mungkin ( Adaptif ) daya manusia yang
3 dan menyiapkan 3. Berkonsultasi Adanya hasil Berkonsultasi dengan berkualitas melalui
dengan kepala konsultasi dengan kepala puskesmas pendidikan dan
stiker tentang puskesmas untuk kepala puskesmas sebagai bentuk memberi pelatihan yang di
pemilahan meminta masukan kesempatan kepada dukung optimalisasi
sampah medis sebagai mentor berbagai pihak untuk pelayanan Kesehatan.
dan non medis berkontribusi (
kolaboratif)
4. Mencetak leaflet Adanya leaflet Mencetak poster dan
dan memesan leaflet serta memesan
stiker sampah stiker di e-commerce
medis dan non tertentu dengan penuh
medis di salah satu dedikasi (Loyal)
e-commerce
dengan penuh
dedikasi dengan
anggaran pribadi
5. Membagikan dan Terbaginya Membagikan leaflet dan
meletakan leaflet Leaflet menempelkan poster
di area puskesmas untuk menambah
pengetahuan pegawai
puskesmas (Kompeten)
6. Menempelkan Adanya tambahan Dengan menempelkan
stiker yang sudah petunjuk tempat stiker petunjuk sampah
ada di tempat- sampah medis medis dan non medis
tempa yang dan non medis merupakan upaya untuk
seharusnya terus melakukan
perbaikan tanpa henti
(Berorientasi
Pelayanan)
Kegiatan 4

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi Penguatan nilai


mata pelatihan terhadap visi-misi organisasi
organisasi
1. Melakukan Adanya Membangun kerjasama Visi : Berkaitan dengan
koordinasi dengan persetujuan dan dengan berbagai pihak Terwujudnya kutai nilai organisasi
pimpinan dan ijin serta jadwal untuk mencapai tujuan barat yang mandiri ramah dan
penanggung jawab sosialisasi bersama dan mendapat dan sejahtera professional
kesling nilai tambah berlandaskan
(Kolaboratif) peningkatan sumber
2. Menyiapkan bahan Adanya media daya manusai
Membuat bahan
sosialisasi berupa sosialisasi
sosialisasi semenarik
power point yang Misi (2):
Melakukan
mungkin (adaptif)
sekreatif dan Meningkatkan
sosialisasi terkait
4. semenarik mungkin sumber daya
pemilahan
sampah medis 3. Membuat berita Adanya berita Melakukan tugas manusia yang

dan non medis acara sosialisasi dan acara sosialisasi, dengan bertanggung berkualitas melalui

serta daftar hadir, daftar hadir, jawab, teiti, cermat, dan pendidikan dan

mensosialisasikan berintegritas tinggi pelatihan yang di


(Akuntabel) dukung optimalisasi
kembali SOP
pelayanan
yang sudah 4. Menginfokan jadwal Adanya
Menginfokan kepada Kesehatan.
dibuat dan kegiatan kepada partisipasi
pegawai puskesmas
dibagikan pegawai puskesmas pegawai dalam
lainnya dengan ramah
sebelumnya sosialisasi
dan beretika melalui
Grup Puskesmas (WA)
ataupun secara
langsung (Berorientasi
pelayanan)
5. Melakukan kegiatan Terlaksananya Kegiatan sosialisasi
sosialisasi kegiatan merupakan sarana
sosialisasi untuk membantu orang
lain belajar
(Kompeten)

Kegiatan 5

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan nilai


substansi mata terhadap visi-misi
pelatihan organisasi organisasi

1 Membuat E- 1. Mencari bahan yang Adanya bahan Mengumpulkan Visi : Berkaitan dengan
Library (ELI) akan di unggah dari berupa E-Book bahan dengan nilai oraganisasi
Terwujudnya kutai
Puskesmas sumber terpercaya atau jurnal bertanggung jawab, Inisiatif dan
barat yang mandiri
berbasis ilmiah lainnya cermat dan inovatif yaitu
dan sejahtera
Google Drive berintegritas tinggi memiliki
berlandaskan
( Akuntabel) kemampuan
peningkatan
untuk bekerja
2. Mengumpulkan E-Book Adanya E-book Melibatkan seluruh sumber daya
mandiri dengan
yang dimiliki oleh dari pegawai pegawai puskesmas manusia
ide-ide
pegawai Puskesmas puskesmas untuk berkontribusi
Misi (2):
yang bersedia untuk di (Kolaboratif)
Meningkatkan
bagikan
sumber daya
3. Mengelompokkan E- Adanya E-book Menunjukkan sikap manusia yang
Book berdasarkan jenis dan Jurnal yang dapat diandalkan, berkualitas melalui
buku yang ada untuk sudah di cekatan dan solutif pendidikan dan
mempermudah kelompokkan (Berorientasi pelatihan yang di
pencarian Pelayanan) dukung
4. Membuat email dan Adanya email Menjaga kerahasian optimalisasi
akun Google drive yang dan akun google data (Loyal) pelayanan
akan di jadikan E- drive Kesehatan.
Library (ELI) dengan
menjaga kerahasian data
yang ada

5. Mengupload buku ke Adanya file yang Mengupload dengan


Google Drive yang sudah terupload bertanggung jawab
sudah di kelompokkan di google drive dan cermat
(Akuntabilitas)

6. Membagikan Link E- Setiap pegawai Membagikan Link


Library (ELI) kepada puskesmas ELI secara beretika
pegawai dengan beretika mengetahui W- dan beradab
dan beradab Library (ELI) (Harmonis)
Kegiatan 6

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi-misi organisasi organisasi
1 Melakukan 1. Melakukan Adanya Melakukan kerjasama Visi : Berkaitan dengan
kegiatan koordinasi dengan kerjasama dalam untuk mendapatkan Terwujudnya kutai nilai organisasi
evaluasi penanggung jawab melakukan nilai tambah barat yang mandiri Malu yaitu
mengenai kesling evaluasi (Kolaboratif) dan sejahtera memiliki budaya
pemilahan berlandaskan malu bila tidak
sampah medis peningkatan sumber melaksanakan
2. Melakukan inspeksi Adannya form Bertujuan untuk
dan nin medis daya manusia tugas dengan
kembali dengan inspeksi evaluasi melakukan perbaikan
di lingkungan sebaik-baiknya dan
form inspeksi tanpa henti Misi
puskesmas (2): akuntabel
(Berorientasi
jambuk Meningkatkan memberikan
Pelayanan) sumber daya manusia pelayanan sesuai
3. Membagikan Terkumpulnya Membagikan kuesioner yang berkualitas pedoman dan
kuesioner post test kuesioner post post test sebagai alat melalui pendidikan standar pelayanan
test untuk membandingkan dan pelatihan yang di
yang ditetapkan,
sebelum awal kegiatan dukung optimalisasi
dapat diukur dan
(berorientasi pelayanan Kesehatan. dipertanggung
pelayanan)
jawabkan
4. Melaporkan hasil Adanya feedback Melakukan tugas
evaluasi kepada dari kepala dengan bertanggung
kepala puskesmas puskesmas jawab, disiplin, jujur,
dan berintegritas tinggi
(akuntabel)
JADWAL PELAKSANAAN HABITUASI

Jadwal habituasi di lakukan dari tanggal 23 Agustus 2022 (Selasa) s/d 7 Oktober 2022 (Jumat) yang akan dilaksanakan pada hari kerja.

no Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1 2 3 4 5 6
23 agt-27 agt 29 agt-3sep 5 sep – 10 sep 12 sep-17 sep 19 sep-24 sep 26 sep-1okt
1 Melakukan Kolaborasi dan konsultasi dengan
penanggung jawab program kesehatan
lingkungan(kesling) dan Tim PPI (Pencegahan dan
pengendalian infeksi)
2 Mengkaji ulang SOP pemilahan sampah medis dan non
medis
3 Membuat leaflet dan menyiapkan stiker tentang
pemilahan sampah medis dan non medis
4 Melakukan sosialisasi terkait pemilahan sampah medis
dan non medis serta mensosialisasikan kembali SOP
yang sudah dibuat dan dibagikan sebelumnya
5 Membuat E-Library (ELI) Puskesmas berbasis Google
Drive
6 Melakukan kegiatan evaluasi mengenai pemilahan
sampah medis dan nin medis di lingkungan puskesmas
jambuk
Daftar Pustaka

1. Peraturan Kementerian No 43 Kesehatan Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat..


Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2019.
2. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit Dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya. Cetakan Ketiga. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
2011
3. Pedoman Teknis Pecegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020
4. Rokom. Kejar Target Bebas Malaria 2030, Kemenkes Tetapkan 5 Regional Target
Eliminasi. Dibaca Dari
Https://Sehatnegeriku.Kemkes.Go.Id/Baca/Rilis-Media/20220422/1439692/Kejar-
Target-Bebas-Malaria-2030-Kemenkes-Tetapkan-5-Regional-Target-Eliminasi/
5. Buku Pedoman Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementeria Kesehatan RI; 2019
6. Dinas Kesehatan Palembang. Peningkatan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat
Untuk Hadapi Era Globalisasi. Di Baca Dari Https://Dinkes.Palembang.Go.Id/?
Nmodul=Berita&Bhsnyo=Id&Bid=42

Anda mungkin juga menyukai