JAMBUK
GEOGRAFIS
Kabupaten Kutai Barat merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di Provinsi
Kalimantan Timur. abupaten Kutai Barat dengan ibu kota Sendawar hasil pemekaran dari
wilayah Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU Nomor 47 tahun 1999. Luas
wilayah Kabupaten Kutai Barat mencapai 20.381,59 km² atau kurang lebih 15,79 % dari luas
wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Secara administratif, batas wilayah Kabupaten Kutai
Barat di sebelah utara adalah Kabupaten Mahakam Hulu, sebelah timur Kabupaten Kutai
Kartanegara, sebelah selatan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebelah barat adalah
Provinsi Kalimantan Tengah. Di Kutai Barat berjumlahkan 16 kecamatan.
VISI
“TERWUJUDNYA KUTAI BARAT YANG SEMAKIN ADIL, MANDIRI DAN
SEJAHTERA BERLANDASKAN EKONOMI KERAKYATAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA”
MISI
MOTTO
“Kutai Barat Kabupaten “Bersih, Asri, Damai, Adil dan Tenteram – (BERADAT)”.
MASKOT
Maskot dari Kabupaten Kutai Barat adalah “Macan Dahan”dengan nama latin Neofelis diardi
yang keberadaannya sekarang terancam punah. Hal ini di maksutkan agar masyarakat tidak
hanya menjaga kelestarian hewan langka tersebut tetapi juga mengabadikannya dengan
membangun Patung Macan Dahan.
PUSKESMAS JAMBUK
Puskesmas Jambuk merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang di bawahi oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Kutai Barat. Puskesmas Jambuk adalah salah satu puskesmas yang
terletak di Kecamatan Bongan dengan 2 (dua) puskesmas lainnya yaitu Puskesmas Resak dan
Puskesmas Muara Kedang. Puskesmas Jambuk di bangun Tahun 2015 dan mulai aktif
beroperasi pada tanggal 3 Januari 2017 dengan tenaga 7 orang. Saat ini tenaga Puskesmas
Jambuk berjumlah 44 orang. Dengan tenaga ASN 14 orang dan tenaga kerja kontrak 30
orang. Puskesmas jambuk beralamat di Jalan trans kalimanyan Rt 03, Jambuk,Kecamatan
Bongan.
VISI
Menjadikan pusat pelayanan yang professional dan amanah menuju terwujudnya masyarakat
kecamtan bongan sehat dan mandiri
MISI
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menuju pelayanan yang
berdedikasi, ramah, sopan dan amanah.
3. Memberikan kemudahan dan kesederhanaan dalam prosedur pelayanan.
4. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Latar Belakang
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam menghadapi persaingan di Era
Globalisasi, para pengelola fasilitas kesehatn di tuntut meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menuntut perbaikan pengelolaan semua
sumber daya kesehatan termasuk layanan pengujian dan kalibrasi sarana prasarana dan
peralatan kesehatan.
Hambatan yang terjadi dapat berasal dari tenaga kesehatan yaitu mengenai kepatuhan
dan kesadaran tenaga medis dalam pemilahan sampah medis dan non medis, belum
optimalnya fungsi dan tugas tim PPI yang ada, dan hal lainnya yaitu kurang tersedianya
tempat sampah medis dan non medis di ruangan tertentu. Pemilahan sampah medis dan non
medis merupakan salah satu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Hal ini bertujan
untuk mencegah penularan penyakit menular di puskesmas baik dari tenaga kesehatan ke
pasien dan keluarganya atau sebaliknya. Selain itu hal ini juga dapat memberikan gambaran
dan informasi tentang mutu pelayanan kesehatan yang di berikan puskesmas sesuai standar
yang berlaku.
Hambatan yang kedua yaitu belum optimal upaya pencegahan dan penanggulangan
malaria yang ada di puskesmas jambuk. Hal ini masih berkaitan dengan kurangnya peran
kader dalam pelaporan dan kegiatan survailen malaria, belum terlaksananya Pos Malaria
Desa (PosMalDes), dan kegiatan sosialisasi malaria sendiri ke masyarakat. Malaria dalah
penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di beberapa wilayah di Indonesia.
Kementerian kesehatan menargetkan Indonesia bebas malaria pada tahun 2030. Pencapaian
bebas malaria 2030 didahului dengan pencapaian daerah bebas malaria tingkat
kabupaten/kota hingga provinsi. Di Puskesmas Jambuk sendiri malaria masih menjadi
masalah yang harus di perhatikan. Per Juli 2022 pasien malaria di Puskesmas Jambuk
berjumlah 6 pasien. Peningkatan pasien malaria ini dapat di tekan dengan menjalankan secara
optimal pencegahan dan pengendalian malaria.
Identifikasi Isu
1. Rendahnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam pemilahan sampah medis dan non
medis di Puskesmas Jambuk (MANAJEMEN ASN)
2. Kurang optimalnya upaya pencegahan dan penanggulangan Malaria di wilayah kerja
Puskesmas Jambuk (SMART ASN)
3. Rendahnya pengetahuan pasien hipertensi mengenai pentingnya kepatuhan berobat
(SMART ASN)
Penetapan Isu
Berdasarkan 3 identifikasi isu yang ada akan dilakukan teknik tapisan isu dengan
menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG merupakan alat
ayng digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius dan berkembang untuk
diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Urgency merupakan seberapa mendesak isu tersebut harus di bahas, dianalisis dan di
tindaklanjuti dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan
waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu.
Seriousness merupakan seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan di timbulkan baik akibat penundaan pemecahan masalahnya atau
akibat yang di timbulkan akan memicu maslaah-masalah lain jika isu tidak segera
diselesaikan.
Growth merupakan seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera
Pada metode USG ini di berikan skor penilaian dari angka 1 sampai 5 tiap kriteria USG,
berikut adalah cara penialannya:
Kriteria Penilaian
No Masalah Total Prioritas
U S G
1 Rendahnya kepatuhan tenaga medis
dalam pemilahan sampah medis dan non 5 5 5 15 1
medis
2 Kurang optimalnya upaya pencegahan
dan penanggulangan malaria 4 4 3 11 3
3 Rendahnya pengetahuan pasien
hipertensi mengenai pentingnya 5 4 4 13 2
kepatuhan berobat
Dari teknik penapisan isu USG di peroleh isu prioritas “ Rendahnya kepatuhan tenaga
medis dalam pemilahan sampah medis dan non medis”. Urgency dari isu diatas diberikan
nilai 5 karena isu ini harus segara diatasi, dianalisis dan ditindaklanjuti karena hal ini
berhubungan dengan mutu pelayanan dari Puskesmas sendiri. Seriousness diberikan nilai
5 karena akan timbul masalah lainnya contohnya puskesmas akan menjadi tempat
penularan infeksi antar tenaga kesehatan atau pasien. Growth diberikan nilai 5 karena ini
memiliki kemungkinan sangat cepat memburuk mengingat hal ini akan menjadi kebiasaan
yang tidak baik untuk tenaga kesehatan di tempat tersebut.
RANCANGAN AKTUALISASI
Identifikasi Isu :
Kegiatan 2.
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi-misi organisasi organisasi
1. Berkonsultasi Terdapat hasil Terbuka untuk menjalin Visi : Terwujudnya Kegiatan ini berkaitan
dengan pimpinan konsultasi dengan kerjasama agar Kutai Barat yang dengan nilai
untuk meminta kepala puskesmas menghasilkan nilai Mandiri Dan organisasi akuntabel
persetujuan dan tambah dalam kegiatan Sejahtera yaitu berusaha
masukan (Kolaboratif) Berlandaskan memberikan
Peningkatan Kualitas pelayanan sesuai
Sumber Daya pedoman dan standar
Manusia pelayanan yang di
2. Mengkaji SOP Adanya draf Membuat SOP dengan tetapkan dan dapat
Misi (3): diukur serta di
yang ada kajian SOP yang memegang teguh
2 Mengkaji ulang Meningkatkan tata pertanggungjawabkan.
berlandaskan sudah Permenkes (Loyal)
SOP pemilahan kelola lingkungan Dan juga berkaitan
peraturan berlandaskan
sampah medis kerja yang baik, dengan nilai inisiatif
pemerintah permenkes
dan non medis bersih, dan akuntabel dan inovatif, yaitu
(kemenkes) yang
ada memiliki kemampuan
Kegiatan 3
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi-misi organisasi organisasi
1. Mengumpulkan Adanya bahan Mengumpulkan bahan Visi : Kegiatan ini
bahan materi dari untuk membuat materi dari sumber yang Terwujudnya kutai berkaitan dengan
sumber yang leaflet tepercaya menunjukkan barat yang mandiri nilai inisiatif dan
terpercaya untuk sikap bertanggung dan sejahtera inovatif, yaitu
membuat leaflet jawab, jujur, cermat, berlandaskan memiliki
disiplin, dan peningkatan sumber kemampuan untuk
berintegritas tinggi daya manusai bekerja mandiri
(Akuntabel) dengan ide-ide
2. Membuat desain Tersedianya Membuat desain dan Misi (2):
leaflet desain leaflet konsep leaflet sekreatif Meningkatkan sumber
Membuat leaflet mungkin ( Adaptif ) daya manusia yang
3 dan menyiapkan 3. Berkonsultasi Adanya hasil Berkonsultasi dengan berkualitas melalui
dengan kepala konsultasi dengan kepala puskesmas pendidikan dan
stiker tentang puskesmas untuk kepala puskesmas sebagai bentuk memberi pelatihan yang di
pemilahan meminta masukan kesempatan kepada dukung optimalisasi
sampah medis sebagai mentor berbagai pihak untuk pelayanan Kesehatan.
dan non medis berkontribusi (
kolaboratif)
4. Mencetak leaflet Adanya leaflet Mencetak poster dan
dan memesan leaflet serta memesan
stiker sampah stiker di e-commerce
medis dan non tertentu dengan penuh
medis di salah satu dedikasi (Loyal)
e-commerce
dengan penuh
dedikasi dengan
anggaran pribadi
5. Membagikan dan Terbaginya Membagikan leaflet dan
meletakan leaflet Leaflet menempelkan poster
di area puskesmas untuk menambah
pengetahuan pegawai
puskesmas (Kompeten)
6. Menempelkan Adanya tambahan Dengan menempelkan
stiker yang sudah petunjuk tempat stiker petunjuk sampah
ada di tempat- sampah medis medis dan non medis
tempa yang dan non medis merupakan upaya untuk
seharusnya terus melakukan
perbaikan tanpa henti
(Berorientasi
Pelayanan)
Kegiatan 4
dan non medis acara sosialisasi dan acara sosialisasi, dengan bertanggung berkualitas melalui
serta daftar hadir, daftar hadir, jawab, teiti, cermat, dan pendidikan dan
Kegiatan 5
1 Membuat E- 1. Mencari bahan yang Adanya bahan Mengumpulkan Visi : Berkaitan dengan
Library (ELI) akan di unggah dari berupa E-Book bahan dengan nilai oraganisasi
Terwujudnya kutai
Puskesmas sumber terpercaya atau jurnal bertanggung jawab, Inisiatif dan
barat yang mandiri
berbasis ilmiah lainnya cermat dan inovatif yaitu
dan sejahtera
Google Drive berintegritas tinggi memiliki
berlandaskan
( Akuntabel) kemampuan
peningkatan
untuk bekerja
2. Mengumpulkan E-Book Adanya E-book Melibatkan seluruh sumber daya
mandiri dengan
yang dimiliki oleh dari pegawai pegawai puskesmas manusia
ide-ide
pegawai Puskesmas puskesmas untuk berkontribusi
Misi (2):
yang bersedia untuk di (Kolaboratif)
Meningkatkan
bagikan
sumber daya
3. Mengelompokkan E- Adanya E-book Menunjukkan sikap manusia yang
Book berdasarkan jenis dan Jurnal yang dapat diandalkan, berkualitas melalui
buku yang ada untuk sudah di cekatan dan solutif pendidikan dan
mempermudah kelompokkan (Berorientasi pelatihan yang di
pencarian Pelayanan) dukung
4. Membuat email dan Adanya email Menjaga kerahasian optimalisasi
akun Google drive yang dan akun google data (Loyal) pelayanan
akan di jadikan E- drive Kesehatan.
Library (ELI) dengan
menjaga kerahasian data
yang ada
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi-misi organisasi organisasi
1 Melakukan 1. Melakukan Adanya Melakukan kerjasama Visi : Berkaitan dengan
kegiatan koordinasi dengan kerjasama dalam untuk mendapatkan Terwujudnya kutai nilai organisasi
evaluasi penanggung jawab melakukan nilai tambah barat yang mandiri Malu yaitu
mengenai kesling evaluasi (Kolaboratif) dan sejahtera memiliki budaya
pemilahan berlandaskan malu bila tidak
sampah medis peningkatan sumber melaksanakan
2. Melakukan inspeksi Adannya form Bertujuan untuk
dan nin medis daya manusia tugas dengan
kembali dengan inspeksi evaluasi melakukan perbaikan
di lingkungan sebaik-baiknya dan
form inspeksi tanpa henti Misi
puskesmas (2): akuntabel
(Berorientasi
jambuk Meningkatkan memberikan
Pelayanan) sumber daya manusia pelayanan sesuai
3. Membagikan Terkumpulnya Membagikan kuesioner yang berkualitas pedoman dan
kuesioner post test kuesioner post post test sebagai alat melalui pendidikan standar pelayanan
test untuk membandingkan dan pelatihan yang di
yang ditetapkan,
sebelum awal kegiatan dukung optimalisasi
dapat diukur dan
(berorientasi pelayanan Kesehatan. dipertanggung
pelayanan)
jawabkan
4. Melaporkan hasil Adanya feedback Melakukan tugas
evaluasi kepada dari kepala dengan bertanggung
kepala puskesmas puskesmas jawab, disiplin, jujur,
dan berintegritas tinggi
(akuntabel)
JADWAL PELAKSANAAN HABITUASI
Jadwal habituasi di lakukan dari tanggal 23 Agustus 2022 (Selasa) s/d 7 Oktober 2022 (Jumat) yang akan dilaksanakan pada hari kerja.