Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

VISI,MISI,TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. VISI PUSKESMAS

Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangun atau kondisi masa depan yang ingin

dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas disusun berdasarkan visi

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota Luwu Timur pada dokumen Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Luwu Timur Tahun 2020-2022. Jika terjadi perubahan visi Pemerintah

Kabupaten/Kota Luwu Timur, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai

dengan perubahan tersebut.

Visi Puskesmas Mahalona Tahun 2020-2021 :

“Puskesmas Mahalona sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan yang Profesional dan Bermutu

Tahun 2021.

Visi Puskesmas Mahalona sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten/Kota Luwu

Timur mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan kesehatan Selain

melalui pemerataan,layanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan masyarakat

menerima lebih baik dan mendorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk menjadi

lebih sehat.

B. MISI PUSKESMAS

Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkan visi

Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah dengan :

a. Menciptakan masyarakat yang berperilaku sehat

b. Memberikan pelayanan kesehatan secara professional

c. Menjadikan wilayah kerja Puskesmas Mahalona sebagai Desa Sehat

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, Puskesmas

Mahalona membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas

sumber daya manusia melalui perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi

kegiatan Puskesmas dilaksanakan melalui penilaian Kinerja Puskesmas.

Menciptakan lingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan perorangan,

keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan mengoptimalkan kegiatan promkes dan

kesling serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector.


C. TUJUAN PUSKESMAS

Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi

organisasi yang mengandung makna:

 Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

sampai tahun terakhr renstra.

 Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan- perbaikan yang ingin

diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi

 Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi

organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi

selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Mahalona adalah sebagai

berikut :

1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat .

2. Menurunnya.angka kesakitan di masyarakat.

3. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis

kesehatan.

D. SASARAN PUSKESMAS

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang

ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional.

Sasaran dan indicator sasaran Puskesmas Mahalona berdasarkan tujuan sebagai berikut :

TUJUAN SASARAN NO INDIKATOR SASARAN

Meningkatkan Meningkatnya 1 Angka Kematian Ibu (AKI)

derajat kesehata ibu kesehatan keluarga, 2 Angka Kematian Bayi (AKB)

dan anak, status perbaikan gizi, 3 Persentase baalita gizi buruk

gizi dan pengadilan kesehatan lingkungan, 4 Pelayanan Kesehatan usia sekolah

dengan pelayanan pengadilan penyakit dan remaja

kesehatan menular dan tidak 5 Pelayanan kesehatan pada usia

menular serta kualitas lanjut >60 tahun

kesehatan 6 Peresentase desa siaga aktif

purnama Mandiri

7 Peresentase desa STBM dan


PHBS

8 Peresentase desa yang mencapai

UCI

9 Peresentase KLB yang

ditanggulagi < 24 jam

10 Peresentase kebersihan

pengobatan TB

11 RFT penderita kusta

12 Case Fatality Rate DBD

13 Orang berisiko terinfeksi HIV

mendapatkan pemeriksaan HIV

14 Cakupan temuan kasus

pemasungan pada ODGJ berat

15 Peresentase desa yang memiliki

posbindu PTM

16 Penyehatan makanan dan

minuman

17 Fasilitan pelayanan kesehatan,

tenaga kesehatan dan

fasyankestrad memiliki ijin

18 Menu pelayanan Puskesmas

19 Mutu pelayanan pustu dan

poskesdes

E. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PUSKESMAS

Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran.Staregi dirumuskan

dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:

Analisis SWOT untuk meningkatnya kesehatan keluarga, perbaikan gizi, kesehatan

lingkungan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kualitas pelayanan

kesehatan.
Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )

1. Adanya Sistem manajemen 1. Keterbatasan

yang berlaku (akreditasi jumlah tenaga

FKTP) dokter,tenaga

2. Adanya Komitmen pimpinan perawat, bidan,

3. Adanya Alat Kesehatan yang tenaga administrasi

mencukupi untuk beragam umum dan

jenis layanan ( alat pelaksana program

pemeriksaan disbanding beban

umum,pemeriksaan penunjang kerja pelayanan

EKG, pemeriksaan UKP dan program

laboratorium canggih) UKM

4. Adanya sarana yang memadai 2. Kurangnya jenis

(gedung, Kendaraan pusling, peningkatan

sarana IPAL) kapasitas(pelatihan

5. Adanya jenis ketenagaan yang ) petugas yang

mencukupi sudah terpenuhi

(dokter,apoteker,dokter 3. Keterbatasan

gigi,perekam anggaran

medis,perawat,bidan,ahli gizi, operasional

perawat gigi,sanitarian,analis ( listrik, air,

medis,kesehatan masyarakat internet,

dan administrasi) keberhasilan, dll)

6. Adanya akses yang mudah 4. Keterbatasan

terjangkau masyarakat anggaran

7. Adanya tarif pelayanan yang pemelirahaan

terjangkau dengan subsidi dan sarana ( gedung,

non subsidi alat kesehatan,

8. Adanya layanan program yang kendaraan,

mendukung IPAL,dll)

promotif,preventif,kuratif,dan 5. Rendahnya
rehabilitatif ( pencegahan gaji/jasa pelayanan

HIV,kanker leher pegawai Non PNS

Rahim,hepatitis,tuberculosis,dl 6. Rendahnya

l) kemampuan

Puskesmas

menjangkau

peserta JKN di luar

wilayah Puskesmas

Faktor Eksternal

Peluang (O) SO. WO

1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan 1..Mengatasi keterbatasan

beli masyarakat mutu pelayanan jumlah tenaga kesehatan

terhadap kesehatan melalui system melalui peluang

manajemen mutu peningkatan pendapatan

yang baik dan Puskesmas ( W1,O1)

peningkatan strata 2. Mengatasi keterbatasan

akreditasi Puskesmas anggaran operasional

(S1,O1) melalui peluang

2. Mengoptimalkan peningkatan pendapatan

ketersediaan alat Puskesmas(W3,O1)

kesehatan dan jenis 3. Mengatasi keterbatasan

layanan yang dapat anggaran pemeliharaan

dipenuhi (S3,O1) sarana melalui peluang

3. Mengoptimalkan peningkatan pendapatan

kondisi sarana Puskesmas ( W4,O2)

pelayanan melalui 4. Mengatasi rendahnya

pemeliharaan dan gaji/jasa pelayanan pegawai

perawatan yang baik No PNS melalui peluang

(S4,O1) peningkatan pendapatan

4. Mengoptimalkan
tenaga pelayanan Puskesmas (W5,O1)

dengan panduan SOP

Pelayanan (S5,O1)

5. Mengoptimalkan

informasi tariff

pelayanan yang

terjangkau kepada

masyarakat luas

(S7,O1)

2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi

kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan

tentang pemenuhan memanfaatkan adanya anggaran

sarana dan dukungan kebijakan daerah operasional melalui

operasional melalui perencanaan dan perencanaan sesuai

Puskesmas manajemen yang kebijakan daerah

baik(S2,O2) (W3,O2)

2. Mengatasi

keterbatasan

anggaran

pemeliharaan sarana

melalui perencanaan

daerah (W4,O2)

3. Adanya dukungan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi

kebijakan daerah ketersediaan alat keterbatasan jumlah

tentang pemenuhan kesehatan dan jenis tenaga melalui

sarana dan layanan yang dapat peluang peningkatan

operasional dipenuhi (S3,O3) kapitasi JKN

Puskesmas 2. Mengoptimalkan (W1,O3)

kondisi sarana 2. Mengatasi

pelayanan melalui keterbatasan

pemelirahaan dan kapasitas petugas


perawatan yang baik kesehatan melalui

(S4,O3) peluang peningkatan

3. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi

tenaga pelayanan JKN ( W2,O3)

dengan panduan SOP 3. Mengatasi

Pelayanan (S5,O3) keterbatasan

4. Mengoptimalkan anggaran

informasi layanan operasional melalui

program yang dapat peluang peningkatan

diperoleh masyarakat pendapatan kapitasi

di Puskesmas (S8,O3) JKN(W3,O3)

5. Mengoptimalkan 4. Mengatasi

informasi layanan keterbatasan

program yang dapat pemeliharaan

diperoleh masyarakat melalui peluang

di Puskesmas (S8,O3) peningkatan

pendapatan kapitasi

JKN (W4,O3)

Ancaman (T) ST WT

1. Tingginya jumlah 1. Mengoptimalkan 1.Mengatasi keterbatasan


Fasilitas Kesehatan adanya system tenaga kesehatan untuk

Tingkat Pertama manajemen mutu mengatasi Jarak Fasilitas

(FKTP) competitor akreditasi Puskesmas Kesehatan Kompetitor yang

dan jarak yang (S1,T1) terlalu dekat (W1, T1)

melalui dekat antar 2. Mengoptimalkan jenis 2.Mengatasi keterbatasan

FKTP layanan dan Puskesmas menjangkau

keunggulan peserta JKN di luar wilayah

Puskesmas(S6,T1) dengan tekhnologi

3. Mengoptimalkan komunikasi untuk

layanan program dan mengatasi competitor

kegiatan luar gedung FKTP(W6, T1)

sebagai diferensiasi

layanan Puskesmas

(S8, TI)

2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya

masyarakat tentang pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan pegawai

hukum system manajemen Non PNS untuk mengatasi

mutu, panduan SOP kesadaran masyrakat

pelayanan dan tentang hokum (W5, T2)

pelaksanaan akreditasi

Puskesmas sebagai

dasar hokum kinerja

pelayanan Puskesmas

(S1, T2)

2. Mengoptimalkan

komitmen pimpinan

tentang masalah

perlindungan hokum

(S2,T)

3. Kebijakan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya

pelayanan JKN yang pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan pegawai


berubah-ubah dan system manajemen Non PNS untuk mengatasi

tidak mutu, panduan SOP kebijakan pelayanan yang

menguntungkan pelayanan dan berubah-ubah dan tidak

pelaksanaan akreditasi menguntungkan (W2. T2)

Puskesmas sebagai

kebijakan pelayanan

JKN di Puskesmas (S1,

T3)

2. Mengoptimalkan

komitmen pimpinan

tentang kebijakan

pelayanan JKN di

Puskesmas (S2, T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut :

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN

Meningkatkan Meningkatknya 1. Peningkatan 1. Menetapakan

derajat kesehatan kesehatan pelayanan Layanan One

ibu dan anak, keluarga, kesehatan Stop Service

status gizi dan perbaikan gizi, ibu,anak, remaja, untuk lansia

pengendalian kesehatan dan lansia dengan

dengan lingkungan, pemenuhan

pelayanan pengendalian alkes dan

kesehatan penyakit menular Bahan Habis

bermutu. dan tidak menular Pakai

serta kualitas posyandu

pelayanan lansia

kesehatan 1. Penanganan 2. Menetapkan

masalah kurang layanan untuk

gizi kurang dan ibu dan anak


buruk pada bayi, seperti ANC

balita, ibu hamil terpadu,

dan ibu menyusui persalinan 24

jam,

konseling

laktasi,

konseling

gizi,

pemeriksaan

MTBS, KB

pasca salin,

skrining risti

pre eklampsia

3. Peningkatan upaya 3.Menetapakan

promosi kesehatan anggaran peningkatan

dan pemberdayaan kapasitas kader setiap

masyarakat tahun dan

meningkatkan

promosi kesehatan

melalui media sosial

4. Peningkatkan 4.Menetapkan

pengendalian layanan pemeriksaan

penyakit menular infeksi menular

dan tidak menular seksual dan HIV,

serta kesehatan layana IVA,

lingkungan Posbindu

5. Peningkatan 5.Membentuk

pembinaan dan jejaring kerjasama

kerjasama jejaring dengan BPM, klinik

dan jaringan dan RS melaui

Puskesmas supervisi dan


pembinaan

6. Peningkatan mutu 6.Menganggarkan

pelayanan, pelatihan SDM

kecukupan dan kesehatan,

kualitas SDM, mencukupi

sarana prasarana kebutuhan jenis SDM

dan perbekalan sesuai standar

kesehatan. akreditasi Puskesmas

dan pengadaan obat

serta perbekalan

kesehatan melalui

kapitasi JKN.

7. Pengembangan 7.Menetapkan

layanan sesuai layanan klinik IMS-

kebutuhan HIV dan UGD dan

masyarakat dan persalinan 24 jam

kebijakan bidang

kesehatan

Anda mungkin juga menyukai