OLEH;
HARIANI JOMPA, SKM,.M.KES
KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROV. SULSEL
Tentang saya…
08124243736 harianijompa72@gmail.com
2
1. Transformasi Sistem kesehatan, RPJMN & SPM
2. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
TOPIK
3. Scale –Up Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
3
TRANSFORMASI SISTEM
KESEHATAN
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan
Outcome Meningkatkan kesehatan ibu, Memperkuat sistem kesehatan
Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Gerakan Masyarakat Hidup
RPJMN bidang anak, keluarga berencana dan & pengendalian obat dan
masyarakat penyakit Sehat (GERMAS)
kesehatan kesehatan reproduksi makanan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan tanggap
utama kapabilitas layanan sekunder & tersier farmasi & alat darurat
7 kampanye utama: Penambahan imunisasi Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi seimbang, rutin menjadi 14 antigen penyebab kematian primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional
olah raga, anti rokok, dan perluasan cakupan di tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Puskesmas Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri 14 surveilans berbasis lab,
sanitasi & kebersihan seluruh Indonesia. usia, skrining stunting, & di 171 kec., penyediaan pengampuan 6 layanan vaksin rutin, top 10 obat, tenaga cadangan tanggap
lingkungan, skrining peningkatan ANC untuk 5
40 obat esensial, unggulan, kemitraan top 10 alkes by volume & darurat, table top
penyakit, kepatuhan kesehatan ibu & bayi. pemenuhan SDM dengan world’s top by value. exercise kesiapsiagaan
pengobatan kesehatan primer healthcare centers. krisis.
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan
3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, pemanfaatan teknologi,
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan digitalisasi,
pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri. dan bioteknologi di
sektor kesehatan.
Urusan Pemerintahan
UU 23 Th 2014 ttg Pemda
Indikator
Base
2022 2023 2024
el
ine
Target Capaian Target Target track e
line
Target Capaian Target Target
li
ne
Target Capaian Target Target
AKB (per 1.000 kelahiran 5. % Puskesmas dengan tata kelola kesehatan 2. % Bayi mendapatkan pelayanan 5. % puskesmas melakukan
3 2 % Ibu Hamil KEK masyarakat yang baik kesehatan perencanaan melalui lokmin
hidup)
% kab/kota yang melaksanakan 4. % balita dipantau pertumbuhan dan 4. % puskesmas yang meningkatkan
Prevalensi stunting 1 intervensi kesehatan keluarga perkembangannya 1. % Ibu hamil ANC 6x aktifitas fisik
4 (pendek dan sangat
pendek) (%) 5. % Bayi mendapatkan pelayanan
2 % Ibu Hamil KEK 5. % Kab/kota menerapkan kebijakan Germas 2. % Rematri mengonsumsi TTD kesehatan
Prevalensi Wasting (kurus 6. % kab/kota dgn min. 80% 4
dan sangat kurus) pada 3 % bayi usia < 6 bulan mendapatkan 6. % Puskesmas dengan tata kelola kesehatan 3. % PKM melayani Kespro Catin posyandu aktif
5 balita (%) ASI eksklusif masyarakat yang baik
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2022 masih
rendah (target 100%) sampai tanggal 13 Maret 2023
Capaian (%)
No Indikator SPM
2020 2021 2022
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 84,51 82,54 75,83
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 84,29 83,65 76,29
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 87,54 86,33 78,03
4 Pelayanan Kesehatan Balita 87,54 79,07 71,98
• Tidak ada indikator
SPM yang mencapai
5 Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar 62,26 60,47 72,3
target 100%
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 49,56 52,07 61,38
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 60,20 62,85 68,4 • Target SPM akan
8 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 48,22 49,53 59,69 tercapai jika pelayanan
9
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
72,12 71,86 73,56
kesehatan primer kuat
Melitus dengan kemudahan
10 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat 77,20 76,55 72,94 akses masyarakat akan
11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56 pelayanan yang
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko berkualitas
12 Terinfeksi Virus yang melemahkan Daya tahan 62,80 63,19 69,26
Tubuh Manusia (HIV)
Meningkat Menurun
8
Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
1. Transformasi Sistem kesehatan, RPJMN & SPM
TOPIK 2. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Scale –Up Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
9
3 Fokus Integrasi Layanan Primer (ILP) +270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan
Pelayanan Kesehatan Primer
Siklus hidup sebagai fokus berkualitas
integrasi pelayanan kesehatan
sekaligus sebagai fokus
penguatan promosi dan
pencegahan
Mendekatkan layanan +300 ribu unit
kesehatan melalui jejaring penyedia pelayanan
hingga tingkat desa dan dusun, Kesehatan Primer dengan
termasuk untuk memperkuat fasilitas dan SDM
promosi dan pencegahan terstandardisasi
serta resiliensi terhadap
pandemi
Memperkuat Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS) melalui
pemantauan dengan dashboard
100% wilayah dan kondisi
situasi kesehatan per desa, serta kesehatan penduduk termonitor
kunnjungan rumah dengan secara berkala
konsep Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan 4
Pelayanan kesehatan primer direstrukturisasi menjadi lebih terintegrasi
Kondisi Eksisting
Masih terfragmentasi
Kondisi yang diharapkan Tantangan
KECAMATAN
7,281 PUSKESMAS PUSKESMAS 1 191 kecamatan di
Indonesia
belum memiliki Puskesmas
Waktu buka:
• Pk. 08.00 – 11.00: Pelayanan
Sekolah Unit Kesehatan di • Pk. 11.00 – 15.00: Pemberdayaan
Tempat Kerja
Desa/Kelurahan masyarakat atau kunjungan rumah
—atau sesuai dengan kondisi
Posyandu setempat
Aktivitas:
• Pelayanan Kesehatan (sesuai Paket Layanan
Kunjungan Kader di Pustu)
• Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
1. Skrining kesehatan (PTM & PM) 1. Skrining kesehatan (PTM & PM) 1. KIE Kesehatan Remaja
Usia sekolah 2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Pencegaham anemia
dan remaja 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Pencegahan anemia
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 5. Pengobatan sederhana
(KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
11
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (2/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan Kecamatan) Desa / Kelurahan) (Dusun /
RT/RW)
1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas
Usia Produktif 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi
dan Lansia 3. Skrining DM 3. SKrining DM 3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke 4. Skrining kanker (Kanker payudara) 4. Skrining TBC
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung 5. Skrining PPOK 5. Skrining Indera Penglihatan
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, 6. Skrining TBC 6. Skrining masalah kesehatan jiwa
Kanker Payudara, Kanker Kolorektal, Kanker 7. Skrining Indera Penglihatan 7. Skrining layak hamil bagi PUS
Paru) 8. Skrining masalah kesehatan jiwa 8. Pelayanan KB
7. Skrining PPOK 9. Skrining layak hamil bagi PUS 9. Skrining Geriatri
9.
8. Skrining TBC
Skrining Indera Penglihatan 10. Pelayanan KB
10. Skrining kebugaran 11. Skrining Geriatri
11. Skrining Talasemia 12. Pengobatan sederhana
12. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
13. Skrining masalah kesehatan jiwa
14. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon
pengantin
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan
12
1 INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI PUSKESMAS
Klaster 1 mengkoordinir
Berdasarkan klaster, tata organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut: manajemen dan
15 ketatausahaan
Klaster 2 dan 3 memberikan
Kepala Puskesmas pelayanan komprehensif dan
PWS
Klaster 1 (Manajemen) Klaster 2 (Ibu dan Anak)
Klaster 3 Klaster 4 (Penanggulangan
Lintas Klaster
Klaster 4 menghentikan
(Usia Dewasa dan Lansia) Penyakit Menular)
penularan penyakit dengan
surveilans dan pengawasan
Ibu Hamil, Bersalin, Kesehatan
Ketatausahaan
Nifas
Usia Dewasa
Lingkungan
Kegawatdaruratan kualitas lingkungan
Dalam hal keterbatasan
Manajemen Sumber Balita dan Anak Pra-
Lanjut Usia Surveilans Rawat Inap* SDM, pelayanan dapat
Daya sekolah
diberikan oleh petugas dari
klaster lainnya yang
Anak Usia Sekolah
Manajemen Puskesmas
dan Remaja
Laboratorium memiliki kompetensi dan
kewenangan yang sesuai.
Manajemen Mutu dan
Kefarmasian Pembagian ruang pelayanan
Keselamatan
mengikuti sistem klaster dan
sasaran pelayanan,
Manajemen Jejaring dan
Jaringan Puskesmas diutamakan ruangan
tersebut berdekatan dalam
Sistem Informasi
Puskesmas dan
1 klaster.
Dashboard PWS
16
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
17
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
18
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
20
3 program utama penguatan upaya preventif di layanan primer
15
1. Kebijakan pelayanan kesehatan primer
dalam transformasi layanan primer antara lain
dengan Puskesmas
dilakukan sebagaioleh
koordinator.
semua FKTP
2. Transformasi layanan primer dengan FKTP lain dilakukan melalui
integrasi pelayanan Puskesmas dengan FKTP lain jejaring
Puskesmas (Klinik dan Praktik Mandiri Dokter) untuk kegiatan
program nasional termasuk skrining/deteksi dini 14 penyakit
KESIMPULAN penyebab kematian tertinggi di setiap sasaran usia.
3. Diperlukan kesiapan FKTP lain dalam penyelenggaraan UKP
terintegrasi dalam rangka transformasi layanan primer
termasuk dalam upaya pencapaian target kinerja/SPM
bidang kesehatan pemerintah daerah dan target prioritas Nasional
sesuai dengan kemampuan pelayanan FKTP lain
4. Diperlukan komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholder
dalam rangka integrasi pelayanan kesehatan sebagai bagian dari
transforamsi layanan primer dalam mendukung pencapaian target
kinerja/SPM
28,
Terima kasih……….