Anda di halaman 1dari 33

PELAKSANAAN PROGRAM JKN/KIS

KOTA PAYAKUMBUH

Oleh : ELZADASWARMAN,
SKM.MPPM
SEKELUMIT TENTANG PAK ZET
Jabatan: KA. DINAS KESEHATAN Kota Payakumbuh
Riwayat:
A.Pekerjaan:
1. KA. Dinkes Payakumbuh
2. KA. BPMD PTSP
3. Ka. KPPT
4. Kabid Ekonomi Bappeda Payakumbuh
3. Kasubdin DKK
A.Pendidikan:
1. DIII Gizi Depkes RI Padang
2. FKM USU Medan (S1)
3. Magister Public Police and Management
USC LA US (S2)
A.keluarga:
1. ROSMAYENNI (ISTRI)/GURU SMP 8 PYK
2. 4 ANAK (3 CO + 1 CE)
VISI KOTA

Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju,


Sejahtera dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu
Pengetahuan dan PendidikanYang Berlandaskan kepada Adat
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

MISI KOTA PAYAKUMBUH, Th 2012-2017 :


1.Menjadikan Payakumbuh sebagai Pusat Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kota
Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sumbar Payakumbuh, 2012-2017 :
2.Menciptakan Iklim Perekonomian yg bergairah bagi 1.Sosialisasi kesehatan kepada masyarakat
setiap pelaku ekonomi serta rasa aman dan 2.Peningkatan Kualifikasi RSUD
kenyamanan masyarakat. 3.Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
3.Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good pelayanan kesehatan
governance dan clean governance). 4.Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
4.Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan 5.Meningkatkan pengembangan kapasitas tenaga
menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah kesehatan yang merata dan bermutu
masyarakat. 6.Meningkatkan akses dan pelayanan kesehatan
5.Mewujudkan pemerataan dan kualitas pendidikan yang merata
untuk mewujudkan SDM yang memiliki kompetensi 7.Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta
tinggi dan masyarakat madani dalam pembangunan
6.Meningkatkan Kualitas Kesehatan dan Pelayanan kesehatan
Kesehatan Masyarakat 8.Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan
7.Melakukan revitalisasi dan memberdayakan penyakit menular dan tidak menular
kelembagaan masy lokal dalam membangun masy. 9.Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk
Payakumbuh berperilaku hidup sehat.
8.Mengembangkan sarana dan prasarana olahraga, 10.Meningkatkan status gizi balita
insfrastruktur penunjang seni & budaya. 11.Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan
9.Memaksimalkan pemb. Insftrastruktur dan fasilitas penyakit secara intensif
umum sesuai RTRW
VISI
Dinas Kesehatan

Masyarakat Payakumbuh Yang Mandiri Untuk Hidup


Sehat Dan Sejahtera Melalui Pelayanan Kesehatan
Yang Bermutu

Tujuan sebagaimana termaktub dalam


MISI : RPJMD Kota Payakumbuh 2012 - 2017
1.Memelihara dan meningkatkan sebagai berikut :
1.Terwujudnya peningkatan jaminan
pelayanan kesehatan yang bermutu,
pemeliharaan kesehatan dasar.
terjangkau, merata dan berkeadilan. 2.Terwujudnya peningkatan pelayanan
2.Mendorong kemandirian masyarakat preventif dan kuratif
untuk hidup sehat. 3.Terwujudnya peningkatan manajemen
3.Menggerakkan pembangunan daerah pelayanan kesehatan di Puskesmas, Rumah
yang berwawasan kesehatan Sakit dan Dinas Kesehatan.
4.Terwujudnya peningkatan kesadaran rumah
tangga untuk hidup sehat.
5.Terwujudnya peningkatan fasilitas
kesehatan dan penunjang.
6.Terwujudnya penyediaan dan peningkatan
kapasitas tenaga medis.
MASALAH KESEHATAN
-Perilaku Sehat
(Keluarga PHBS 36,1%,
Rokok dalam rumah Kebijakan Strategis
72,6%, Makanan Kesehatan Daerah :
Jajanan Sehat dg 1.BLUD Puskesmas
Warung Sekolah baru (Perwako 56/2015)
42%, HIV/AIDS 2.Kaw. Tanpa
meningkat, Rokok (Perda
No.15/2011)
3.ASI Exlusive
-Lingkungan Sehat (Ranperda 2015)
(Cak.Rumah Sehat 4.STBM –melalui
85,9%, ODF Jamban, Stop BABS (ODF)
DBD, dll) 5.Pengawasan
Makanan Sehat
-Pelayanan Kesehatan (Perda No.1/2014)
6.Akreditasi
(Tuntutan Akreditasi Puskesmas
Th. 2019, Mutu 7.Dst
Layanan Oombudsmen, Umpan Balik
dll)

-Manajemen
(Pengelolaan Keu
BLUD, Kapasitas SDM, )
Penyebaran Sarana Kesehatan
Puskesmas, Pustu dan Poskeskel  Mencukupi..!

Kelurahan dgn posisi


Puskesmas : 8 unit

Kelurahan dgn posisi Pustu


Poskeskel bangunan sendiri
Pustu : 23 Unit
Poskeskel : 11 unit

Kelurahan dgn Poskeskel


yg menumpang Ktr Lurah

 36 Kelurahan

 Semua Puskesmas telah BLUD


 Semua Puskesmas telah melaksanakan
penilaian Akreditasi
 Semua Puskesmas telah melaksanakan KBK
Puskesmas, rasio 1: 15.978 jiwa
Pustu, rasio 1: 5.557

Sarana Puskesmas Cukup Lengkap, Kendaraan Roda


2 tersedia tiap Pustu/Poskeskel
PELAKSANAAN PROGRAM
JKN
KOTA PAYAKUMBUH
LANDASAN HUKUM JKN
UUD 1945 (Ps 28, 34), UU No. 40/2004, UU No. 24/2011
PP 101/2012, PERPRES 12 DAN 111 TH 2013, PERMENKES 69/2013,
PERMENKES 71/2013, PERPRES 32/2014, PERMENKES 19/2014,
PERMENKES 27/2014, PERMENKES 28/2014, PERMENKES 59/2014,
PERMENKES 63/2014, PERMENKES 36/2015, PERMENKES 24/2015,
PEPRES 76 TAHUN 2015, PEPRES 19 TAHUN 2016 ,
PERMENKES NO 52/2016
OPERASIONAL

Jaminan Perlindungan
Kesehatan bagi penduduk/
masyarakat 9
UPDATE LANDASAN HUKUM
VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PBI

NO LANDASAN HUKUM TENTANG

PP NO 101 / 2012 dan perubahannya:


1 Tentang Penerima Bantuan Iuaran
PP NO 76/2015

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun


2 Permensos Nomor 5 tahun 2016 2015 Tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan

Penetapan kriteria dan Pendapatan Fakir Miskin dan


3 Kepmensos Nomor 146 th 2013 Orang Tidak Mampu
Penetapan Penerima Bantua Iuran Jaminan Kesehatan
4 Kepmensos Nomor 147 th 2013

Kepmensos nomor 168 tahun 2015 Penetapan Penghapusan dan penggantian Peserta
5 penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan

Kepmensos nomor 169 tahun 2015 Penetapan Penghapusan dan penggantian Peserta
6 penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan

Kepmensos nomor 170 tahun 2015 Penetapan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
7
SISTEMATIKA PELAKSANAAN JKN

111

2
KRONOLOGIS
TINGKAT KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
DESIL 8-10

DESIL 5-7

TANGGUNGJAWAB
DESIL 1-4 SENDIRI

TANGGUNGJAWAB
DAERAH PROV DAN KOTA

PSL 34
JAMKESMAS
PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM JKN
BAPIM JKN
(Badan Pembina Program Jaminan Kesehatan Nasional)

• Keanggotaan:
₋ Walikota dan Wakil Walikota sebagai
penanggungjawab program JKN
₋ Setdako sebagai ketua
₋ Assisten dan Ka. Dinkes sebagai wakil ketua
₋ Kabid P2SDK sebagai Sekretaris
₋ Kepala SKPD terkait dengan program JKN sebagai
Anggota
TUGAS DAN FUNGSI TIM BAPIM JKN

• Melakukan analisis kemampuan potensi daerah


dalam menyediakan dana bagi peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kota
Payakumbuh
• Melakukan Pengembangan Model dan Strategi
Pelayanan Kesehatan Dasar
• Pemantauan dan Evaluasi terhadap
pelaksanaan dan keberhasilan Program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN Kota
Payakumbuh
Pengelolaan JKN Th. 2014, sebagai Dasar
pembentukan BLUD Puskesmas :
UU No 40 Th 2004
UU No 24 Th 2011

- Dewan Pengawas
BPJS - Dewan Pembina
(Penyelenggara) (DKK, DPPKA, BKD
BAPPEDA, DLL)

Mengikat Kontrak
Membayar Membayar Biaya Yankes
Premi
Puskesmas
(Sistem
PPK Kapitasi)
Peserta Masyarakat (Pelaksana
Mandiri (Tertanggung) Pel. Kesehatan)
Beri Pelayanan
Keluarga Miskin,
Yang Bermutu RSUD
PNS, Polri, TNI (Sistem Klaim)
PBI – Tambahan
(Dibayar APBD 60%)
Urgency penetapan puskesmas Sebagai PPK-BLUD

1. Penerapan UU 24/2011 tentang BPJS akan membentuk BPJS


Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan
2. Pada 2014, BPJS Kesehatan akan mulai melaksanakan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
3. Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional tsb akan bertumpu
kepada :
a. Fasilitas Kesehatan Primer : Puskesmas
b. Fasilitas Kesehatan Sekunder : RSUD
4. Apabila Puskesmas belum beroperasi sbg BLUD,
dikhawatirkan Puskesmas akan mengalami kesulitan untuk
merespon beban/kesempatan implementasi Jaminan
Kesehatan ini
Penggunaan Dana Kapitasi Puskesmas
(Diatur dlm Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2014)

Diatur dlm Permenkes


No.19 Th.2014 Jika ber-sisa, akan
diluncurkan tahun
selanjutnya

APBD

Obat2-an, Bahan Habis Pakai, Rekening,


Kegiatan UKM, dan lain-lain.

Dijabarkan dlm
Edaran Mendagri
No.900/2280/SJ

BLUD Permendagri 61/2007


Dana Kapitasi ini dikelola Oleh Puskesmas
dengan 2 cara : PerPres 32/2014
Non - BLUD
KEPESERTAAN DAN PEMBIAYAAN
PESERTA PBI –APBD/ JKSS TH 2015 -2017

2015 (Rp 19.225)


Rp. 9.070.431.900
Rp. 5.442.259.140 (60% APBD Kota Pyk)
Rp. 3.628.172.760 (40% dari APBD Prop)

2016 (Rp 23.000)


Rp. 9.129.252.000
Rp. 5.477.551.200 (60% APBD Kota Pyk)
Rp. 3.651.700.800 (40% dari APBD Prop)

2017 (Rp 23.000)


Rp. 8.794.740.000
Rp. 7.035.792.000 (80% APBD Kota Pyk)
Rp. 1.758.948.000 (20% dari APBD Prop)
Pendataan Kepesertaan PBI
ALUR/MEKANISME KEPESERTAAN PBI-APBN
ALUR/MEKANISME KEPESERTAAN PBI-APBD
PP 101/2012

PP 76/2015
Permensos
No. 5/ 2016

Dinsos Dinkes BPJS Kes


Penetapan  PKS
kriteria  Mendaftarkan  Pendaftaran
 Membayar  Entry master file
iuran  Perubahan data
 Identitas
TKSK/PSM
 Pendataan
 Verifikasi dan
Pelayanan
Validasi Data Kesehatan
PROSES PENDATAAN DAN VERIVALI DATA PBI

1. Data PBI didapatkan melalui proses verifikasi yang merupakan


bagian dari kegiatan pemutakhiran Basis Data Terpadu.
Pemutakhiran data diawali dengan kegiatan Musyawarah
Desa/Musyawarah Kelurahan (Musdes/Muskel/Rembuk
Kelurahan) untuk mengusulkan Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Kemudian dilakukan verifikasi oleh Tenaga Kesejahteraan
Sosial Kecamatan (TKSK).
2. Dinas Sosial kota melakukan validasi terhadap data usulan
tersebut, selanjutnya diproses dengan penambahan karakteristik
Penerima Bantuan Iuran (PBI) pengganti kemudian dilakukan
pemeringkatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan selanjutnya
dilakukan verifikasi dan validasi untuk menjadi basis data
terpadu Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan.
PROSEDUR MUTASI PESERTA JKN PBI-APBD 2017

Penggantian Peserta PBI APBD

Usulan dari
Dinsos Penetapan usulan
Kelurahan (Survey Oleh Dinsos
(SKTM) Lapangan) (Surat Rekomendasi)

Laporan
BPJS
Peserta Dinas Rekonsiliasi
(Keluar/masuk) Data
Keseha
Laporan
tan

1. Meninggal
2. Pindah Laporan
Domisili Rekomendasi dari
Tembusan FKTP
3. Berubah jenis Dinas Sosial
kepesertaan
(PPU,PBPU) Peserta keluar dari kepesertaan PBI APBD

Mutasi Peserta (+/-) Tiap bulan sebelum tgl 10 dan dilakukan


rekonsiliasi data dengan BPJS setiap 3 bulan tanpa merubah
angka Quota PBI Kota Payakumbuh
KETERANGAN

 Mutasi peserta PBI- APBD dilakukan setiap bulan dan rekonsiliasi data dilakukan setiap
triwulan jika:
1. Peserta Meninggal
2. Peserta pindah jenis kepesertaan
3. Peserta pindah domisili ke luar kota Payakumbuh
4. Data ganda dengan jenis kepesertaan lain
 Prosedur Mutasi Peserta
• Masyarakat miskin dan tidak mampu diusulkan oleh Kelurahan dengan mengeluarkan
SKTM (kumulatif/ perorangan)
• Berdasarkan usulan dan SKTM, Dinas Sosial melakukan Survey lapangan dan
menerbitkan Surat rekomendasi bagi masyarakat yang memenuhi kriteria .
• Rekomendasi disampaikan ke Dinkes untuk selanjutnya akan diusulkan ke BPJS sebagai
peserta yang akan di mutasi
• Jika peserta ingin keluar dari kepesertaan PBI-APBD maka berdasarkan rekomendasi
dari Dinas Sosial, BPJS akan menonaktifkan kepesertaannya di PBI-APBD.
 Rekonsiliasi data pertriwulan ditetapkan dengan Berita Acara Rekonsiliasi antara Dinkes
dan BPJS untuk selanjutnya perubahan kepesertaan PBI-APBD ditetapkan dengan SK
Walikota

PADA TH 2016 MUTASI PESERTA 898


JIWA
MUTASI PBI-APBD TH 2017

MUTASI TAHUN 2017


JUMLAH FEBRUARI FEBRUARI JUMLAH
NO PUSKESMAS
KEPESERTAAN 2017 (AKTIF 1 MARET 2017) (AKTIF 1 APRIL 2017) PESERTA/ SISA QUOTA
KELUAR MASUK KELUAR MASUK 1 APRIL
1 IBUH 5168 148 41 0 13 5074 94
2 PAYOLANSEK 3816 148 78 0 17 3763 53
3 PARIT RANTANG 3081 101 140 0 19 3139 -58
4 AIR TABIT 3868 103 57 0 26 3848 20
5 TIAKAR 3414 79 1 0 1 3337 77
6 PADANG KARAMBIA 2635 47 7 0 2595 40
7 TAROK 5108 136 65 0 38 5075 33
8 LAMPASI 4775 158 16 0 13 4646 129
TOTAL 31865 920 405 0 127 31477 388
KEPESERTAAN JKN/KIS TAHUN 2016

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN PESERTA (JIWA) PERSENTASE (%)


I. Jumlah Peserta PBI
1 PBI ( APBN) 35553 32,2
2 PBI (APBD) 33.077 29,9
II. Jumlah Peserta Non PBI
1 Sosial 25.623 23,2
2 TNI/Polri 3.763 3,4
3 Pekerja Mandiri dan swasta 12.498 11,3
Jumlah 110.514

Jumlah Penduduk Tahun 2016 129.807 85,1


KEPESERTAAN PBI-APBD TH 2015-2017

DAFTAR KEPESERTAAN
NO PUSKESMAS
2015 2016 2017

1 IBUH 6640 5306 5168

2 PAYOLANSEK 5316 3917 3816

3 PARIT RANTANG 3688 3147 3081

4 AIR TABIT 4958 4528 3868

5 TIAKAR 3735 3394 3414

6 PADANG KARAMBIA 3080 3016 2635

7 TAROK 5438 4897 5108

8 LAMPASI 6462 4872 4775

TOTAL 39317 33077 31865


LANGKAH-LANGKAH MENCAPAI TOTAL COVERAGE 2019
1. Meningkatkan koordinasi antara Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Dukcapil dan
BPJS Kesehatan dalam verifikasi dan Validasi data
2. Meningkatkan kegiatan Sosialisasi mulai dari tingkat Dasa Wisma, RT, RW dalam
Kelurahan terutama di Kelurahan yang cakupan kepesertaan JKN nya masih rendah
3. Meningkatkan sosialisasi JKN melalui media cetak (leaflet, poster, spanduk,
Standing Banner) dan media elektronik yang bekerjasama dengan radio daerah.
4. Melakukan upaya untuk menanggulangi tunggakan peserta mandiri yang termasuk
dalam kategori masyarakat miskin melalui program CSR pada BUMD
5. Salah satu Kelurahan di Kota Payakumbuh (Kel. Payobasung) telah sepakat untuk
mengikut sertakan masyarakatnya yang belum terdaftar JKN kedalam peserta PBPU
(Peserta Bukan Penerima Upah) secara kolektif, dengan menghimpun dana melalui
LPM dg program GEBU Payobasung.
6. Kel.Payobasung telah menanda Tangangi MOU kesepakatan peserta PBPU kolektif
dengan BPJS Kec.Cabang Payakumbuh.
• Kendala dan hambatan yang dihadapi antara lain:
 MASIH ADA MASYARAKAT YANG TIDAK MAMPU NAMUN BELUM
MEMPUNYAI JAMINAN KESEHATAN
 MASIH ADA PESERTA YANG SEBENARNYA TERMASUK MASYARAKAT MAMPU
NAMUN MASIH TERDAFTAR SEBAGAI PBI
 MASYARAKAT MAMPU YANG PADA AWALNYA SEBAGAI PBI MAU KELUAR
UNTUK MASUK SEBAGAI PESERTA MANDIRI
 BAYI DARI PESERTA PBI YANG BELUM TERDAFTAR SEBAGAI PESERTA PBI
YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN KESEHATAN TERPAKSA MENJADI PASIEN
UMUM/ PESERTA MANDIRI
 SAMPAI SAAT INI MASIH ADA PESERTA PBI YANG BELUM MEMPUNYAI
KARTU KEPESERTAAN PBI SEHINGGA MENJADI SALAH SATU KENDALA
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN DI FKTP MAUPUN DI FKRTL
 PESERTA TIDAK MAMPU YANG TIDAK MASUK DALAM PENDATAAN DAN
MENUNGGAK DALAM PEMBAYARAN SELANJUTNYA, TIDAK BISA
DIMASUKKAN KE DALAM PESERTA PBI APABILA TIDAK DILUNASI.
• Solusi / Pemecahan masalah yang dilakukan antara lain:
 Sesuai ikatan kerjasama antara pemerintah Kota Payakumbuh
melalui Dinas Kesehatan dengan BPJS Kesehatan bahwa mutasi
peserta dapat dilakukan tiap bulannya sehingga bagi masyarakat
yang tidak mampu yang belum mempunyai jaminan kesehatan dapat
dimasukkan sebagai peserta PBI sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
 Bagi Peserta yang mampu akan dilakukan verifikasi data ulang dan
dianjurkan untuk masuk sebagai peserta mandiri
 Bagi masyarakat yang ingin mandiri dapat meminta rekomendasi
dari Dinas Sosial untuk keluar sebagai peserta PBI dan masuk sebagai
peserta mandiri
 Bagi bayi PBI yang belum terdaftar sebagai peserta PBI sebaiknya
mendaftar dahulu sebagai peserta mandiri sebelum dirawat di RS
dan bayi tersebut tetap diusulkan sebagai peserta PBI tahap mutasi
berikutnya
KAMI “SELALU KESEHATAN ANDA TERPELIHARA, HARUS BISA “
MELALUI PROGRANM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

Anda mungkin juga menyukai