BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan masa depan yang ingin dicapai dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi puskesmas disusun berdasarkan visi Dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Adapun Visi puskesmas susut II tahun 2021 :
B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkan visi Puskesmas.
Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas adalah dengan :
1. Menggerakan kecamatan yang berwawasan kesehatan
2. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata
3. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta
lingkungannya
4. Mendorong kemandirian dan membudayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat
Agar dapat mencapai misi tersebut Puskesmas Susut II melakukan berbagai upaya mulai dari
perencanaan sumber daya baik sumber daya manusia dan sarana prasarana lainnya melalui
perencanaan tingkat Puskesmas. Perbaikan dan peningkatan mutu layanan dilaksanakan melalui
penyesuaian standar layanan dengan selalu memperhatikan isu isu strategis dan kebutuhan serta
harapan masyarakat, Pelaksanaan fungsi Puskesmas dengan tetap mengedepankan upaya promotif
dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif dilakukan dalam rangka
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya serta
26
mencapai kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, Menggerakan kecamatan yang
berwawasan kesehatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan kegiatan promkes dan kesling serta
meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sector. Monitoring dan evaluasi kegiatan
Puskesmas dilaksanakan melalui penilaian kinerja Puskesmas.
C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali visi dan misi RPJMD Kabupaten
Bangli secara lebih detail, terinci, lebih tergambar dengan jelas yang selanjutnya akan menjadi dasar
penyusunan kerangka kinerja pembangunan secara keseluruhan. Rumusan tujuan dan sasaran
merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk
mengevaluasi pilihan tersebut.
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi organisasi yang
mengandung makna :
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai tahun
terakhir renstra.
- Menggambarkan arah strategis organisasidan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan
sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi.
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi berupa
kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Susut II adalah sebagai berikut : “Meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan anak, status gizi dan pengendalian dengan pelayanan
kesehatan bermutu”
D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin
dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indicator sasaran Puskesmas Susut II berdasarkan tujuan sebagai berikut :
27
tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan
merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan
pelaksanaannya.
Faktor Eksternal
Peluang (O) SO WO
1. Meningkatnya 1. Mengoptimalkan mutu pelayanan 1. Mengatasi keterbatasan jumlah
daya beli melalui system manajemen mutu tenaga kesehatan melalui
masyarakat yang baik dan peningkatan strata peluang peningkatan
terhadap akreditasi Puskesmas (S1, O1) pendapatan Puskesmas (W1,
29
(W4, O3)
Ancaman ( T ) ST WT
1. Tingginya jumlah 1. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
Fasilitas Kesehatan system manajemen mutu tenaga untuk mengatasi
Tingkat Pertama (FKTP) akreditasi Puskesmas (S1, jarak Fasilitas Kesehatan
competitor dan jarak T1) Kompetitor yang terlalu
yang terlalu dekat antar 2. Mengoptimalkan jenis dekat (W1, T1)
FKTP layanan dan keunggulan 2. Mengatasi keterbatasan
Puskesmas (S6, T1) Puskesmas menjangkau
3. Mengoptimalkan layanan peserta JKN di luar
program dan kegiatan luar wilayah dengan
gedung sebagai differensiasi tekhnologi komunikasi
layanan Puskesmas (S8, T1) untuk mengatasi
competitor FKTP (W6,
T1)
2. Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
tentang hokum pelayanan melalui system gaji/jasa pelayanan
manajemen mutu, panduan pegawai Non PNS untuk
SOP pelayanan dan mengatasi kesadaran
pelaksanaan akreditasi masyarakat tentang hukum
Puskesmas sebagai dasar (W5, T2)
hokum kinerja pelayanan
Puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hokum (S2,
T2)
3. Kebijakan pelayanan JKN 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
yang berubah-ubah dan pelayanan melalui system gaji/jasa pelayanan
tidak menguntungkan manajemen mutu, panduan pegawai Non PNS untuk
SOP pelayanan dan mengatasi kebijakan
pelaksanaan akreditasi pelayanan yang berubah-
Puskesmas sebagai ubah dan tidak
kebijakan pelayan JKN di menguntungkan (W2, T2)
Puskesmas (S1, T3)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang kebijkan
pelayanan JKN di Puskesmas
(S2, T3)
31
masyarakat dan
kebijakan bidang
kesehatan
b. STRATEGI
Strategi meningkatnya kesehatan lingkungan berdasarkan Renstra adalah :
1. Penyusunan regulasi daerah dalam bentuk peraturan Gubernur, Walikota/Bupati yang
dapat menggerakkan sektor lain di daerah untuk berperan aktif dalam pelaksanaan
kegiatan penyehatan lingkungan seperti peningkatan ketersediaan sanitasi dan air minum
layak serta tatanan kawasan sehat
2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna sesuai dengan kemampuan dan
kondisi permasalahan kesehatan lingkungan di masing-masing daerah
3. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam wirausaha sanitasi
4. Penguatan POKJA Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) melalui pertemuan
jejaring AMPL, Pembagian peran SKPD dalam mendukung peningkatan akses air minum
dan sanitasi
5. Peningkatan peran Puskesmas dalam pencapaian desa/kelurahan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS).
6. Meningkatkan peran daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi dampak
kesehatan akibat perubahan iklim
Sedangkan secara teknis strategi Penyehatan Lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan review dan memperkuat regulasi tentang baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan media lingkungan
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi bidang penyehatan lingkungan
3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi dan inovasi program penyehatan lingkungan 4.
Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia di bidang penyehatan lingkungan 5.
Memperkuat jejaring kerja dan kemitraan bidang penyehatan lingkungan
6. Memperkuat manajemen logistik dan aset bidang penyehatan lingkungan
7. Meningkatkan surveilans dan aplikasi teknologi informasi bidang penyehatan
lingkungan
8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pendampingan teknis bidang penyehatan
lingkungan
9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program
10. Meningkatkan pengembangan teknologi tepat guna, rekayasa lingkungan dan analisis
risiko kesehatan lingkungan serta analisis dampak kesehatan lingkunga
c. PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang terdapat pada program Kesling meliputi : Desa ODF
masih kurang, Cakupan akses jamban sehat belum mencapai target, Persentase TTU
memenuhi syarat kesehatan dan persentase TPM memenuhi syarat kesehatan masih
kurang.
c. STRATEGI
Memberikan KIE kepada lintas sektor, Penanggung jawab tenpat umum kader dan
masyarakat tentang kesehatan lingkungan.
Peningkatan Advokasi kepada lintas sektor
Peningkatan koordinasi kepada lintas program
Bekerjasama dengan program promkes dalam pengadaan media promosi, dan
penyuluhan
Meningkatkan kerjasama dengan kader kesling di desa
34
C. PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang terdapat pada program PTM meliputi : belum
terdapatnya posbindu di setiap desa, partisipasi masyarakat dalam posbindu
masih kurang.
D. Strategi
Memberikan KIE mengenai pentingnya minum obat rutin untuk penderita
HT dan DM
Mengingatkan pasien untuk control kunjungan ulang secara rutin
Melaksanakan advokasi ke desa untuk mengaktifkan posbindu
Mengajak perangkat desa guna meningkatkan partisipasi masyarakat
untuk melakukan screening kesehatan.
Menyebarluaskan informasi tentang posbindu melalui sarana leaflet.