65
B. Misi Puskesmas Cibadak
Misi Puskesmas Cibadak adalah langkah-langkah yang
akan diambil untuk mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi
untuk mencapai visi Puskesmas Cibadak adalah dengan:
1. Memberikan pelayanan prima yang berkualitas demi kepuasan
pelanggan
2. Melayani pelanggan dengan 5 S (senyum, sapa, sopan, santun,
sabar)
3. Menciptakan Iingkungan sehat yang merupakan sumber
kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat
Lingkungan Agar dapat memberikan pelayanan prima
yang berkualitas maka, Puskesmas membuat perencanaan
peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia melaluai perencanaan tingkat
puskesmas. Monitoring dan evaluasi kegiatan puskesmas
dilaksanakan melalaui penilaian kinerja puskesmas. Menciptakan
Iingkungan sehat yang merupakan sumber kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan
mengoptimalkan kegiatan promkes dan kesling serta meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sektor.
C. Tujuan Puskesmas Cibadak
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi
dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu sampai tahun terakhir renstra.
2. Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-
perbaikan yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi
orgaisasi
66
3. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran
dan strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional
dan kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Cibadak adalah
sebagai berikut:
" Terwujudnya pelayanan kesehatan yang profesional dan
berkwalitas
67
Sedangkan pada rancangan teknokratik Rencana Panjang
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah " Indonesia
berpenghasilan Menengah — Tinggi yang Sejahterah, Adil dan
Berkesinambungan"
Prioritas pembangunan nasional sebagai berikut :
1) Peningkatan Kesejahteraan dan Kualitas Sumberdaya manusia;
2) Peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi;
3) Reformasi birokrasi, peningkatan pelayanan publik, peningkatan
kinerja Dinas Kesehatan dan penegakan hukum
Arah kebijakan pembangunan dalam RPJMN teknokratif
Kementerian Kesehatan adalah " meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan melalui cakupan kesehatan semesta dengan penekanan
pada penguatanpelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care)
dan Peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh
inovasi dan pemanfaat tehnologi'
Adapun sasaran pembangunan sebagai berikut :
1) Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak dengan inikator
sasaran sebagai berikut:
Angka kematian İbu (per 100.000 KH) base line tabun 2018 (
305) dan Tahtın 2024 ( 232);
Angka kematian bayi (per 1.000 KH) tahun2018 (24) dan akhir
2024 (16).
2) Meningkatnya Status Gizi Masyarakat dengan inikator sasaran;
Prevalensi stunting balita (%) tahun 2018 (24 ) dan akhir 2024
(16);
Prevalensi wasting balita (%) tahun 2018 (30.8) dan akhir 2024
(7).
3) Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan faktor risiko
penyakit tidak menular
68
Insidensi TB (per 100.000 penduduk ) pada tahun 2018 (319)
dan akhir tahun 2024 (190);
Insidensi HIV (%) pada tahun 2018 (0.24) dan akhir 2024
(0.18);
Eliminasi malaria pada tahun 2018 (266) dan pada akhir 2024
(190);
Merokok usia < 18 tahun (%) pada tahun 2018 (9.10) dan
akhir tahun 2024 (8.3);
Obesitas usia 18+ tahun (%) pada tahun 2018 (21.8) dan akhir
tahun 2024 (21.8).
4) Meningkatkan kinerja akses kesehatan dan meningkatnya
pemerataan akses pelayanan akses yang berkualitas
Kabupaten yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap
Fasilitas kesehatan tingkat pertama terakreditasi (%)tahun
2018 (21.8) dan akhir tahun 2024 (21.8);
Puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan sesuai standar (%);
Puskesmas dengan dokter sesuai standar (%) tahun 2018
(75,6) dan akhir tahtın 2024 (98);
Puskesmas dengan ketersediaan obat esensial (%)tahun 2018
(86.6) dan akhir tahun 2024 (96);
Sediaan farmasi memenuhi syarat (%) tahun 2018 (21.8) dan
akhir tahun 2024 (21.8);
Makanan memenuhi syarat (%) tahun 2018 (21.8) dan akhir
tahun 2024 (21.8).
5) Meningkatnya Perlindungan Sosial bagi Seluruh Penduduk
Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) JKN (81.4) dan pada
akhir 2024 (98);
Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) JKN Guta jiwa ) (96)
dan pada akhir 2024 (112.9).
Pencapaian sasaran yang perlu kerja keras adalah ;
69
1. Stunting pada anak bawah dua tahun (baduta);
2. Cakupan kepesertaan JKN/KIS;
3. Akreditasi puskesmas;
4. Puskesmas dengan 5 jenis tenaga kesehatan;
Dan sasaran yang sulit dicapai
1. Tekanan darah tinggi
2. Obesitas
3. Perilaku merokok
Dan lingkungan strategis adalah pelaksanaan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainanble Devepment Goals
/SDgs).
Kendala yang mungkin terjadi adalah Pendampingan
Pembiayaan Kesehatan, khususnya pembiayaan masyarakat
miskin, yang ternyata juga masih banyaknya masyarakat miskin
yang belum tercakup oleh pembiayaan pusat, kemudian bantuan
operasional kesehatan, khususnya terkait dengan rencana
pendapatan daerah bidang kesehatan. Sedangkan kendala Iain
adalah pembiayaan yang bersumber dari Kementerian Kesehatan
atau APBN yang sudah teralokasikan kegiatannya, sehingga
Kabupaten tidak bisa mengalokasikan pembiayaan sesuai dengan
potensi, kebutuhan dan permasalahan daerah. Namun demikian
anggaran yang turun dari kementerian kesehatan tentunya juga
sebagai pendorong dalam pembangunan kesehatan di daerah.
Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
Berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan
Penanganannya, lebih jelah dapat dilihat pada tabel. sebagai
berikut ;
70
Jangka Sebagai Faktor
Permasalahan
N Menengah
Pelayanan SKPD
o Renstra
Kabupaten Penghambat Pendorong
K/L
Renstra 1. Lemahnya 1. Belum sinkronnya menu 1. Akreditasi institusi
Kementeri sinkronisasi program pusat dengan pendidikan
an perencanaan dan prioritas daerah kesehatan
Kesehata penganggaran 2. Belum ada standarisasi
2. Regulasi tentang
n pusat dan daerah kompetensi lulusan tenaga
Internship lulusan
dalam hal kesehatan
dokter umum
keterkaitan 3. Penerbitan e-katalog dan alat
program dan kesehatan dari LKPP tidak
3. UU 14/2008 dan
pendanaan tepat waktu
PP 61/2010
2. Kualitas lulusan 4. Belum optimalnya
tentang
tenaga kesehatan implementasi perencanaan
keterbukaan
belum siap pakai melalui eplanning dan e-
informasi publik
Efektifitas dan renggar
mendorong
efisiensi 5. Banyak daerah sulit yang
tranparansi dan
pemanfaatan tidak termasuk dalam
akuntabilitas
anggaran yang kategori DTPK.
kinerja pelayanan
seringkali tidak 6. Regulasi yang diterbitkan
kesehatan
tepat waktu Kemenkes hanya didasarkan
Akreditasi, pada standar minimal belum
sertifikasi dan mengakomodir kebutuhan
registrasi menjadi pengembangan pelayanan
kewenangan pusat kesehatan di Kabupaten
E. Sasaran Puskesmas
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai dilakukan secara
operasional. Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Cibadak
berdasarkan tujuan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Indikator Kinerja Utama Puskesmas Cibadak yang Mengacu pada
Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
Tahun 2019-2024
71
N Indikator TARGET KINERJA TAHUN
o Tujuan Sasaran Tujuan atau
2019 2020 2021 2022 2023 2024
sasaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
presalensi
10 9.7 9.6 9.4 9.1 8.8
kekurangan gizi
72
acuan langkah agar pelaksanaan tugas tetap berada pada koridor
yang ditetapkan dan hasilnya dapat dirasakan secara nyata baik
oleh aparatur maupun masyarakat.
Guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, yaitu meningkatnya
aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan, maka strategi yang di
tempuh oleh Puskesmas Cibadak Kabupaten Lebak Tahun 2019-
2024 adalah:
1. Peningkatan efektifitas upaya kesehatan (UKP dan UKM);
2. Peningkatan manajemen pelayanan kesehatan yang
mengedepankan Standart Pelayanan Minimum Kesehatan.
Berdasarkan strategi yang ditempuh maka arah kebijakan
pembangunan Puskesmas Cibadak tahun 2019-2024, adalah:
1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan yang
terjangkau dan merata;
2. Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan.
Untuk lebih jelas relevansi dan konsistensi antar pernyataan
visi dan misi dengan tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan
Puskesmas Cibadak Kabupaten Lebak, dapat dilihat pada tabel. 4.2
berikut :
Tabel. 4.2
Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024
Visi Kabupaten :Lebak Sebagai Destinasi Wisata Unggulan Nasional
Berbasis Potensi
Lokal
Misi ke I :Meningkatnya kulitas dan daya saing SDM
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
73
dan kualitas dan kualitas upaya 2. Peningkatan Sarana Prasarana
Layanan Layanan kesehatan Puskesm dan Jaringannya
kesehatan kesehatan masyarakat, 3. Peningkatan ketersediaan obat dan
yang yang dan upaya BMHP sesuai Formularium Nasional
terjangkau dan terjangkau kesehatan 4. Peningkatkan İntegrasi sistem
merata dan merata perorangan pencatatan pelaporan Puskesmas
5. Peningkatan upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit
6. Peningkatan kemam puskesmas
untuk menatalaksana 144 penyakit
level kompetensi 4A SDK
7. Peningkatan Upaya kesehatan
keluarga gizi masyarakat
8. Peningkaian pelayan Kesehatan
masyarakat sesuai standar
9. Peningkaian lingkungan sehat dan
Promosi Kesehatan
74
memberikan pengembangan Standar
pelayanan Operasional Prosedur
kesehatan yangg dan Standar Pelayanan
paripurna, Kesehatan secara
merata, berınutıı konsisten
dan berkeadilan 5. Mengembangkan Sistem
Pengendalian Internal
Pemerintah (SPIP) Dinas
Kesehatan
75
penunjang usg, (listrik, air, internet,
pemeriksaan kebersihan, dll)
laboratorium canggih). 4. Keterbatasan
4. Adanya sarana yang anggaran pemeliharaan
memadai (gedung, sarana (gedung, alat
kendaraan pusling, kesehatan, kendaraan,
sarana IPAL) IPAI. dll)
5. Adanya jenis 5. Rendahnya
ketenagaan yang gaji/jasa pelayanan
mencukupi (dokter, pegawai NON PNS
apoteker, dokter gigi, 6. Rendahnya
perekam medis, kemampuan Puskesmas
perawat, bidan, ahli menjangkau peserta
gizi, perawat gigi, JKN di luar wilayah
sanitarian, analis Puskesmas
medis, kesehatan
masyarakat dan
administrasi)
6. Adanya akses yang
mudah terjangkau
masyarakat
7. Adanya tarif pelayanan
yang terangkau
dengan subsidi dan
non subsidi
8. Adanya layanan
program yang
mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitatif
(pencegahan HIV,
kanker leher rahim,
hepatitis, tuberkulosis,
dll).
Faktor Eksternal
76
Peluang (o) (SO) (WO)
Meningkatnya daya beli 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi
masyarakat terhadap pelayanan melalui keterbatasan jumlah
kesehatan sistem manajemen tenaga kesehatan
mutu yang baik dan melalui peluang
peningkatan strata peningkatan
akreditasi puskesmas pendapatan
(S1,O1) puskesmas (W1,O1)
2. Mengoptimalkan 2. Mengatasi
ketersediaan alat keterbatasan anggaran
kesehatan dan jenis operasional melalui
layanan yang dapat peluang peningkatan
dipenuhi (53,01) pendapatan
3. Mengoptimalkan puskesmas (W3,O1)
kondisi sarana 3. Mengatasi
pelayanan melalui keterbatasan anggaran
pemeliharaan dan pemeliharaan sarana
perawatan yang baik melalui peluang
(s4, o1) peningkatan
4. Mengoptimalkan pendapatan
tenaga pelayanan puskesmas (W4,Ol)
dengan panduan SOP 4. Mengatasi rendahnya
Pelayanan (ss, o1) gaji/jasa pelayanan
5. Mengoptimalkan pegawai Non PNS
informasi tarif melalui peluang
pelayanan yang peningkatan
terjangkau kepada pendapatan
masyarakat luas (S7, ouskesmas (W5,Ol).
Ol)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan 1. Mengatasi
kebijakan daerah adanya komitmen keterbatasan anggaran
tentang pemenuhan pimpinan dengan operasional melalui
sarana dan memanfaatkan adanya perencanaan sesuai
operasional dukungan kebijakan kebijakan daerah
puskesmas daerah melalui (W3,O2)
perencanaan dan 2. Mengatasi
77
manajemen yang baik keterbatasan anggaran
(s2,o2). pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4,02).
3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) sistem kesehatan dan jenis tenaga melalui peluang
Jaminan Kesehatan layanan yang dapat peningkatan
Nasional tahun 2020. dipenuhi (S3, 03) pendapatan kapitasi
2. Mengoptimalkan IKN (W1,03)
kondisi sarana 2. Mengatasi
pelayanan melalui keterbatasan kapasitas
pemeliharaan dan petugas kesehatan
perawatan yang baik melaui peluang
(S4, 03) peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
tenaga pelayanan IKN (w2,03)
dengan panduan SOP 3. Mengatasi
Pelayanan (ss, 03) keterbatasan anggaran
4. Mengoptimalkan operasional melalui
informasi keberadaan, peluang peningkatan
layanan JKN dan pendapatan kapitasi
keunggulan puskesmas JKN (W3,O3)
melalui berbagai 4. Mengatasi
sarana informasi (s6, keterbatasan anggaran
03) pemeliharaan melalui
5. Mengoptimalkan peluang peningkatan
informasi layanan pendapatan kapitasi
program yang dapat JKN (W4,O3)
diperoleh masyarakat
di Puskesmas (s8, 03)
Ancaman (T) ST WT
1. Tingginya jumlah 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Fasilitas Kesehatan adanya sistem keterbatasan tenaga
78
Tlnqkat Pertama manajemen mutu kesehatan untuk
(FKTP) kompetitor dan akreditasi puskesmas mengatasi Jarak
jarak yang terlalu (s1,T1) Fasilitas Kesehatan
dekat antar FKTP 2. Mengoptimalkan jenis Kompetitor yang
layanan dan terlalu dekat (W1, T1)
keunggulan puskesmas 2. Mengatasi
(56, T1) . keterbatasan
3. Mengoptimalkan puskesmas
layanan program dan menjangkau peserta
kegiatan luar gedung JKN di luar wilayah
sebagai differensiasi dengan tekhnologi
layanan puskesmas komunikasi untuk
(S8, T1) mengatasi kompetitor
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
masyarakat tentang pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
hukum sistem manajemen pegawai Non PNS untuk
mutu, panduan SOP mengatasi kesadaran
pelayanan dan masyarakat tentang
pelaksanaan akreditasi hukum (W5,T2)
puskesmas sebagai
dasar hukum kinerya
pelayanan puskesmas
(S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(s2,T2)
3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
JKN yang berubah- pelayanan melalui gaji/ jasa pelayanan
ubah dan tidak sistem manajemen pegawai non PNS untuk
menguntungkan mutu, panduan SOP mengatasi kebijakan
pelayanan dan pelayanan yang
pelaksanaan akreditasi berubahubah dan tidak
puskesmas sebagai menguntungkan (w2.T2).
kebuakan pelayanan
79
JKN di puskesmas (S1,
T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan .lKN di
Puskesmas (S2,T3)
80
pembinaan dan anggaran
kelasama peningkatan
jejaring dan kapasitas kader
jaringan setiap tahun
ouskesmas dan
meningkatkan
promosi
kesehatan
melalui media
sosial
4. Menetapkan
layanan
pemeriksaan
infeksi menular
seksual dan
HIV, layanan M,
Posbindu
5. Membentuk
jejaring
kerjasama
dengan BPM,
klinik dan RS
melalui
supervisi dan
pembinaan
1. Peningkata 1. Menganggarkan
n mutu pelatihan SDM
pelayanan, kesehatan,
kecukupan dan mencukupi
kualitas SDM, kebutuhan jenis
sarana SDM sesuai
prasarana dan standar
perbekalan akreditasi
kesehatan. puskesmas dan
2. Pengemban pengadaan obat
gan layanan serta p€rbekalan
81
sesuai kesehatan
kebutuhan melalui kapitasi
masyarakat dan JKN.
kebijakan bidang 2. Menetapkan
kesehatan layanan klinik
IMS-HIV dan
UGD dan
persalinan 24
jam
82
BAB V
Rencana Strategis
83