Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara
beberapa program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Kerja
sama lintas program yang diterapkan di puskesmas berarti melibatkan beberapa
program terkait yang ada di puskesmas. Tujuan khusus kerja sama lintas program
adalah untuk menggalang kerja sama dalam tim dan selanjutnya menggalang kerja
sama lintas sector. Suatu program dikatakan berhasil bila dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakatnya, maka dari itu kerjasama di lintas program diperlukan agar
usaha promotif dan prefentif dapat tercapai.
2. Analisis; dan
3. Pemanfaatan.
Pencatatan hasil kegiatan oleh pelaksana dicatat dalam buku-buku register yang
berlaku untuk masing-masing program. Data tersebut kemudian direkapitulasikan ke
dalam format laporan SP3 yang sudah dibukukan. Koordinator SP3 di puskesmas
menerima laporan-laporan dalam format buku tadi dalam 2 rangkap, yaitu satu untuk
arsip dan yang lainnya untuk dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan
Kabupaten. Koordinator SP3 di Dinas Kesehatan Kabupaten meneruskan ke masing-
masing pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten. Dari Dinas Kesehatan
Kabupaten, setelah diolah dan dianalisis dikirim ke koordinator SP3 di Dinas Kesehatan
Provinsi dan seterusnya dilanjutkan proses untuk pemanfaatannya. Frekuensi
pelaporan sebagai berikut :
1. Bulanan;
2. Tribulan;
3. Tahunan.
Laporan bulanan mencakup data kesakitan, gizi, KIA, imunisasi, KB, dan
penggunaan obatobat. Laporan tribulanan meliputi kegiatan puskesmas antara lain
kunjungan puskesmas, rawat tinggal, kegiatan rujukan puskesmas pelayanan medik
kesehatan gigi.
Laporan tahunan terdiri dari data dasar yang meliputi fasilitas pendidikan,
kesehatan lingkungan, peran serta masyarakat dan lingkungan kedinasan, data
ketenagaan puskesmas dan puskesmas pembantu. Pengambilan keputusan di tingkat
kabupaten dan kecamatan memerlukan data yang dilaporkan dalam SP3 yang bernilai,
yaitu data atau informasi harus lengkap dan data tersebut harus diterima tepat waktu
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, sehingga dapat dianalisis dan diinformasikan
(Santoso, 2008).
3.
4.
5.
Kurang optimalnya penanganan masalah kesehatan jiwa sehingga masih ada ODGJ
yang di pasung
Masalah Yang Terjadi Yang Diharapkan Kurangnya kerjasama yang baik antar lintas
Kurang optimalnya penanganan masalah kesehatan jiwa sehingga masih ada ODGJ
Tenaga kesehatan lebih aktif dalam melakukan kunjungan rumah, karena itu adalah
salah satu tindakan promotif yang Puskesmas dalam melayani masyarakat.
Petugas kesehatan lebih optimal dalam menangani ODGJ agar Indonesia bebas
pasung, karena Pemasungan merupakan bentuk pelanggaran Hak Azazi Manusia
Sistem Informasi Kesehatan harus lebih dalam pengumpulan dan pengolahan data
Karena dari data tersebut suatu program dapat berjalan efektif.
Tenaga kesehatan lebih aktif dalam melakukan kunjungan rumah, karena itu adalah
salah satu menjadi tujuan Puskesmas dalam melayani masyarakat.
Puskesmas lebih meningkatkan media Sistem elektronik yang cepat dan lebih tepat
meningkatkan