Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN HIV AIDS TANPA

KOMPLIKASI

No. Dokumen :
/SOP/M/UPTP-

SOP DRPK

No. Revisi :

Tanggal Terbit: 04 Januari 2023

Halaman : 1/2

UPT Puskesmas
H. Muhamad Zakariah,S.Kep
Duripoku NIP.197201051993031009

1. Pengertian HIV /AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:


sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain
yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan
lain-lain).

2. Tujuan Sebagai acuan dan pedoman penatalaksanaan HIV/AIDS


tanpa komplikasi.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Duripoku Nomor :
800/005/SK/UPTP-DRPK tentang Indikator Kinerja Dan Target
Kinerja pelayanan UKM Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.

4. Referensi Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan


Lingkungan. Pedoman Nasional Tatalaksana Infeksi HIV dan
Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa.Jakarta: Kemenkes.
2011. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011)
5. Prosedur 1) Persiapan Alat
2) Langkah Kerja
a) Petugas menerima pasien.
b) Petugas melakukan anamnesis singkat tentang perjalanan
penyakit, riwayat faktor resiko, riwayat imunisasi, dan
keluhan-keluhan lain .
c) Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan.
d) Petugas melakukan vital sign meliputi pengukuran tekanan
darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu.
e) Petugas melakukan pemeriksaan fisik, dari ujung rambut
sampai kaki, petugas mencari tanda-tanda yang
menunjukkan penurunan kekbalan tubuh.
f) Petugas melakukan cuci tangan setelah pemeriksaan.
g) Petugas melakukan penegakan diagnosis.
h) Tidak tersedia pemeriksaan CD4
i) Penentuan mulai terapi ARV didasarkan pada penilaian
klinis
j) Tersedia pemeriksaan CD4
k) Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4
<350 sel/mm3 tanpa memandang stadium klinisnya.
l) Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB
aktif, ibu hamil dan koinfeksi Hepatitis B tanpa memandang
jumlah CD4
m) Pasien yang belum memenuhi syarat terapi ARV
Monitor perjalanan klinis penyakit dan jumlah CD4-
nya setiap 6 bulan sekali.
n) Pemantauan pasien dalam terapi antiretroviral
o) Pemantauan klinis dilakukan pada minggu 2, 4, 8, 12
dan 24 minggu sejak memulai terapi ARV dan
kemudian setiap 6 bulan bila pasien telah mencapai
keadaan stabil.
6. Diagram Alir
(bila perlu)

7. Unit terkait 1) Klini vct

8. Dokumen Terkait 1) Rekam Medis


2) Catatan Tindakan

9. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai