No.
:
Dokumen
No. Revisi :
S0P Tanggal
Terbit
:
Halaman : 1/3
5. Alat 1. Masker
2. Pot sputum
3. Hand scoon
4. Etiket
5. Spidol permanen
6. Bengkok
6. Prosedur /
Langkah- langkah 1. Petugas laborat menyiapkan pot sputum bermulut lebar,
bersih dan steril.
2. Petugas laborat menyiapkan spidol permanen
3. Petugas laborat memberi pot sputum yang telah ditulisi
identitas pasien (nama, umur, alamat dan waktu pengambilan
sampel ), kemudian diberikan kepada pasien.
4. Petugas laborat memberi informasi pada pasien bahwa ada 2
sampel dahak yang harus diserahkan:
a. Dahak sewaktu (B)
Dahak pertama diambil SEWAKTU pada saat pasien
berkunjung ke fasyankes.
b. Dahak Pagi (A)
Pasien mengeluarkan dahak kedua pada PAGI hari
setelah bangun tidur dan membawa contoh uji dahak ke
laboratorium.
5. Petugas laborat memberi informasi pada pasien cara
pengambilan sampel sputum yang benar
(pasien diarahkan keluar halaman yang luas danterang,
pasien disuruh berdiri dengan posisi punggung agak condong
kedepan dan menarik napasdalam – dalam sampai 3x,
kemudian keluarkan nafas bersamaan batuk yang kuat,
sampai keluar dahak yang kental).
6. Petugas laborat memerintahkan pasien untuk menampung
spesimen dalam pot sputum dengan cara mendekatkan pot
sputum dengan mulut.
7. Petugas laborat memeriksa keadaan specimen sputum.
8. Petugas laborat memberi satu pot sputum kepada pasien
untuk dibawa pulang untuk pengambilan dahak pagi hari
setelah bangun tidur.
9. Petugas laborat menganjurkan pasien untuk datang pada hari
berikutnya untuk menyerahkan dahak pagi.
10. Petugas laborat mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang perlu Memeriksa kulitas dahak yang dikeluarkan pasen (purulent dan
diperhatikan mucoid)